Mengapa Filsafat di Indonesia Tidak Berkembang?

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 20 ก.ค. 2020
  • Amatilah rak filsafat di toko buku. Kalau tidak ada rak filsafat, pergilah ke rak psikologi atau agama. Buku filsafat apa saja yang ada di sana? Pasti yang tersedia hanya dua macam: buku terjemahan filsafat dan buku pengantar filsafat. Inilah yang saya maksud "krisis filsafat di Indonesia". Hampir tidak ada yang mengerjakan kajian filsafat secara kreatif: menghasilkan pandangan filsafat sendiri, mencetuskan teori baru atau menjalankan kritik yang orisinal. Saya sadar ini sulit dan lebih nyaman menulis buku pengantar filsafat, baik dari segi kemudahan menulis maupun penjualan. Namun bila kecenderungan penulisan pengantar ini merebak juga dalam penerbitan buku filsafat yang basisnya adalah tesis S2 dan disertasi S3, maka kita jadi mengerti bahwa sebetulnya tidak ada yang sungguh-sungguh berfilsafat di Indonesia. Dalam video ini, saya menelusuri permasalahan ini dan mencoba melihat upaya-upaya terkini untuk mendobrak kebekuan itu.
    #filsafat #sastra #budaya #pengantarfilsafat #bukufilsafat
    --------------------------------------------------
    Website: www.martinsuryajaya.com
    Instagram: / martinsuryajaya
    Facebook: / martin.suryajaya
    Goodreads: / 4400055.martin_suryajaya

ความคิดเห็น • 114

  • @oomleo
    @oomleo 3 ปีที่แล้ว +17

    meninggalkan jejak.. sekali once more!

  • @hangingjeans
    @hangingjeans 4 ปีที่แล้ว +20

    Buku filsafat pemikiran orisinil orang Indonesia sering dianggap remeh oleh pembaca filsafat Indonesia sendiri. Pembaca lebih tertarik membeli buku-buku yang membahas filsuf luar negeri yang sudah terkenal. Tapi, gw optimistis, ini hanya masalah waktu saja. Asalkan filsuf-filsuf Indonesia konsisten dalam menerbitkan karya-karya orisinil di tahun-tahun ke depan, akan semakin banyak pembaca Indonesia yang penasaran dengan karya-karya mereka. Apalagi, jika pemikiran filsuf Indonesia sudah mencapai tingkat maturity yang tinggi, bukan hanya orang Indonesia saja, tetapi komunitas filsafat internasional akan memberi perhatian. Semangat, Bang! Bulan depan mudah-mudahan saya bisa beli buku abang tentang Badiou. Hehe

  • @abdur1300
    @abdur1300 2 ปีที่แล้ว +5

    Menurut saya hal ini terjadi karena kultur masyarakat kita. Masyarakat kita tidak mengalami periode pencerahan semisal "Enlightment" maupun "Renaissance" seperti yg terjadi di Eropa Abad Pertengahan. Periode dimana ilmu pengetahuan berkembang, evolusi pemikiran berubah serta org menjadi serba kritis.
    Akibatnya, org indonesia ibarat hidup didalam gua gelap yg hanya menggunakan lilin untuk melihat. ia bisa berjalan dikegelapan dgn lilin namun cahaya lilin itu tdk cukup terang untuk menerangi seluruh gua yg gelap. itulah kondisi masyarakat kita dgn kaitannya ke filsafat..
    Selain faktor malas baca buku,
    masyarakat kita tidak hidup dengan budaya kritis dan logis, masih kental dengan budaya religius, mitos, klenik, dan persepsi sosial,, sehingga mrk kebingungan untuk masuk ke Dunia kritis tsb...
    Dan faktor lingkungan sangat penting disini. Jika semua teman anda tdk kritis, serba nyantai, suka guyon, malas baca, mudah terhasut, dan berwawasan sempit. jelas anda akan jadi seperti itu atau menjadi bagian dr kelompok mereka..
    Jangankan menyentuh filsafat, berdebat secara proper saja tidak bisa.. itulah mengapa kita sudah ribuan tahun stay di zona nyaman

    • @fafalegone
      @fafalegone 2 ปีที่แล้ว +1

      Saya setuju dengan anda. Kami menghadapi tantangan besar. Kami telah membakar tahap evolusi, yang dapat membawa kami langsung ke bencana.
      Kisah Anda dengan lilin mengingatkan saya pada alegori gua Plato, bagaimana mengeluarkan orang-orang kita dari gua itu sendiri. Sehingga dia melihat dunia apa adanya, begitu kompleks namun begitu mempesona. Ini adalah tugas generasi kita.
      Tapi sayangnya saya melihat mayoritas anak muda Indonesia lebih suka mengkonsumsi. Kami mengambil sisi buruk dari budaya Barat yang merupakan masyarakat konsumen ya ini Salah satu bahaya dari capitalisme global.

  • @unitedscriptjack782
    @unitedscriptjack782 3 ปีที่แล้ว +5

    Maka kami berterimakasih dengan Channel TH-cam Anda, semoga menjadi salah satu jendela kami untuk melihat dunia luar.

  • @nathanaelpn7310
    @nathanaelpn7310 4 ปีที่แล้ว +44

    ini dampak historis.. wajar, selama orba tradisi intelektual terhegemoni dan sentralistik. apa yg bung martin rasakan juga dirasakan banyak orang, kita sedang berproses membangun mimbar2 kritisisme, seperti kanal youtube anda sekarang ini.

    • @ekosupriyanto8876
      @ekosupriyanto8876 3 ปีที่แล้ว

      Siip, anda benar Orba telah menghegemoni semua aspek kehidupan bangsa kita. politik kekuasaan mendominasi sistem sosial, pendidikan dan kebudayaan bangsa demi pembenaran/legitimasi penguasa orba.

  • @zulfikhardzulhijjah54
    @zulfikhardzulhijjah54 4 ปีที่แล้ว +32

    Mas. Jadi itu disebabkan karena perdebatan filsafat d Indonesia sendiri tidak banyak terjadi. Bagaimana dengan perdebatannya sendiri yg cenderung mempersoalkan subjek2 yg lebih populer: politik dan ideologi misalnya. Misalkan fenomena Rocky Gerung belakangan ini, yg membuat masyarakat sedikit banyak mulai melirik filsafat. Tapi Rocky juga menjadi sasaran pengkritik para pengajar filsafat seperti saat momentum pilpres lalu. Saya tahu mungkin Mas tidak sepakat keperluan untuk memasyaratkan filsafat. Tapi apakah posisi seperti Rocky itu punya fungsi sendiri dlm upaya utk mengatasi krisis filsafat? Karena Rocky sendiri tidak banyak menulis karya2 filsafat, apakah perdebatan non literasi semacam dilakukan Rocky itu punya kontribusi penting bagi perkembangan filsafat dalam bahasa kita?

    • @muhammadfarras1262
      @muhammadfarras1262 ปีที่แล้ว

      Bisa saya katakan bahwa posisi Rocky Gerung disitu mampu menyumbang pada pembukaan pintu kuriositas masyarakat terhadap filsafat ya, sebab pengalaman saya pribadi saya mulai interes terhadap filsafat sebab beliau juga dengan berbagai argumentasi filsafat politik nya yang muncul di forum-forum seperti ILC dll. Menurut saya beliau merupakan pemantik yang efektif ya bagi masyarakat untuk tertarik terhadap filsafat, namun balik lagi itu kepada tabiat masyarakat itu sendiri.

  • @rendroaryo5387
    @rendroaryo5387 3 ปีที่แล้ว +4

    Sekarang manusia berfilsafat dengan sosial media, jadi segala pemikiran dan segala aktivitas itu dituangkan di sosial media. Jadi beberapa orang menulis itu di sosial media. Harusnya menulis bukan hanya perasaan temporer tapi untuk bisa berpikir kritis dan filosofis. Manusia Indonesia harus berani berpikiran terbuka dan visioner jauh kedepan.

  • @supergunner911
    @supergunner911 3 ปีที่แล้ว +2

    Karena gini bro, di sistem masyarakat kita masih dalam tingkat NEED MONEY NOT QUOTES. Karena untuk mengembangkan filsafat, harus disokong dengan perekonomian yang baik, lalu kita bisa berpikir lebih dalam lagi di berbagai genre bidang. NEED MONEY NOT QUOTES (mendahulukan urusan perut terlebih dahulu lalu sandang pangan papan) lalu filsafat bisa berjalan dalam lingkup masyarakat

  • @mugiyono6567
    @mugiyono6567 10 หลายเดือนก่อน

    Pebtingnya untuk menggsli jati diri lewat pemikirsn pemikiran yang baik rasionsl maupun abstrack ... Semua perlu belajar dengan keseriusan akan isi dan referinsi hidup dlm kehidupan .

  • @uyausman6981
    @uyausman6981 4 ปีที่แล้ว +15

    "Bepikir adalah mengambil posisi."
    --Martin Suryajaya (lupa di buku atau di artikelnya yg mana)

    • @Ger4rds
      @Ger4rds ปีที่แล้ว

      Dalam perdebatan dgn Gunawan Muhamad di Indoprogress.

  • @HadianRubby
    @HadianRubby 3 ปีที่แล้ว +4

    Menarik bang , jadi sangat tertarik untuk belajar filsafat 🙏🏻

  • @shsarumpaet6109
    @shsarumpaet6109 4 ปีที่แล้ว +6

    Ko Martin !
    Orang Indonesia itu, ...
    tidak suka yang sulit-sulit, putar otak mendalam, tinggi-tinggi, meluas.
    Lebih suka yang gampang-gampang dan enak-enak saja didengar seperti
    pepatah-pepatah, petuah-petuah, perumpamaan-perumpamaan doang, misalnya : Pulau Pandan jauh di tengah
    di balik kepulauan Angsa-dua.
    Sekalipun badan dikandung tanah
    Budi bak diingat juga
    Yang gini-gini sudah dianggap filsafat.
    Di dalam praktek hidup berekonomi sehari-hari, kegampangan dan keenakan ini terbawa dan terlihat misalnya pada Toko Bahan Bangunan yang dikerjakan harus repot, kerja keras, kotor, berdebu : Mana ada orang Pribumi yang mau mengerjakan/ membuka usaha Toko di bidang itu !?
    Beda dengan orang Barat dan Timur Tengah. Budaya berfikir dan bekerja mereka betul- betul mendalam, meninggi dan meluas. Sehingga budaya-budaya mereka menyumbang pada ilmu hitung dan mathematika seperti orang Chaldea, Sumeria, Akkadia sejak ribuan tahun Seb. M. sudah tahu bahwa titik sama dengan lingkaran 360 derajat, garis lurus 180 derajat, sudut segitiga siku 90 derajat, dst. Ratusan tahun Seb. M. para filsuf Yunani sudah mensistematikkan mathematika, dst.. Orang Bule, India menyumbangkan simbol-simbol berhitung seperti + -- : X, dst.. China menyumbangkan Sempoa, dst.
    Orang Indonesia, mana ada sumbangan berfikirnya yang sesulit itu ?
    Orang Kita mungkin sadar akan hal itu, ... tetapi larinya melakukan kompensasi negatip, .... malah menjadi sok agama melulu (tambah dobol) bicara alloh melulu, nabi yang butahuruf melulu, habib melulu, surga, neraka, haram, halal, kiamat melulu, .... yang tiada ukuran, tidak mengandung keilmuan apa pun, .... jilbab melulu, burkha melulu, sorban, celana cingkrak, jenggot melulu, ..... yang tiada guna bagi Bangsa ini, .... dan membeokan fikiran.
    Gejala-gejala dangkal ini terlihat di dalam penulisan filsafat di Indonesia.
    Lalu, bagaimana Ko Martin mau merobah itu ???
    Untunglah ada seperti Ustad Dr. Fahruddin Faiz, MA dari Yogya yang menabur Ilmu Filsafat lewat You Tube, .... dan Ko Martin.
    Kamsia !

    • @wildanputraagata6492
      @wildanputraagata6492 4 ปีที่แล้ว +1

      Sepakat MJS CHANNEL mencerahkan kesumpekan kaum KONSERVIF di Republik ini

    • @wildanputraagata6492
      @wildanputraagata6492 4 ปีที่แล้ว

      KONSERVATIF typo

    • @fewinsibagariang3745
      @fewinsibagariang3745 3 ปีที่แล้ว

      Sebenarnya bangsa ini banyak memberikan sumbangsih kepada dunia salah satu contohnya adalah Pak BJ Habibie dan ilmunya tentang dunia penerbangan.

  • @bernadusfebriyanto5609
    @bernadusfebriyanto5609 4 ปีที่แล้ว +1

    Mntp sekali bang, terus semangat buat vidionya bang.

  • @dayatiniesta9200
    @dayatiniesta9200 3 ปีที่แล้ว

    Mantap bang sangat mengedukasi. Selalu suka pembahasan2 filsafat

  • @mugiyono6567
    @mugiyono6567 10 หลายเดือนก่อน

    Thanks good study to geather ... Good happy by .. Mr Martin Suryajaya ... Love you .

  • @herfer07
    @herfer07 4 ปีที่แล้ว +1

    Mantap sekali..

  • @fengqueny6294
    @fengqueny6294 3 ปีที่แล้ว +4

    😂 cita cita gua ❤️ bikin buku filsafat "ilmuwan" otw

  • @soetomomr1096
    @soetomomr1096 2 ปีที่แล้ว +1

    Tersadar aquu.....trims bosquh

  • @freddymadiofficial7324
    @freddymadiofficial7324 3 ปีที่แล้ว +1

    Bung, live streaming dong-ngobrol bareng romo Setyo atau Analis politik Bonnie Hargen atau yang lainnya.

  • @subhanmikael5381
    @subhanmikael5381 4 ปีที่แล้ว +5

    Saat merokok mohon untuk tidak di sensor

  • @ariazhari9037
    @ariazhari9037 4 ปีที่แล้ว +13

    Menanti kolaborasi Martin Suryajaya, Muhammad Alfayydl, Hizkia Yosie Polimpung di YT.

    • @muhhanram2618
      @muhhanram2618 3 ปีที่แล้ว

      Tambah pak fahrudin faiz bro hehee

    • @efrandoufo2080
      @efrandoufo2080 3 ปีที่แล้ว

      dengan Reza Wattimena jg 🙏😄

    • @st_septiantito
      @st_septiantito 3 ปีที่แล้ว

      Eno Bening juga bisa nih. Mantap

  • @patjarmerah8543
    @patjarmerah8543 4 ปีที่แล้ว

    Jozzz beri pencerahan umat

  • @budisiluet7033
    @budisiluet7033 4 ปีที่แล้ว

    Terimakasih Martin

  • @edosauthutapea4984
    @edosauthutapea4984 4 ปีที่แล้ว

    Thanks kak martin

  • @andhikarahman2220
    @andhikarahman2220 3 ปีที่แล้ว

    Bang. Request creatio ex nihilo dan filsafat fisika dong..

  • @ajose-86
    @ajose-86 3 ปีที่แล้ว

    Saya pertama kali mendengar nama mas Martin Suryajaya dari senior kajian saya yang juga mendalami filsafat, kang Alfathri, dari dia juga saya mendengar nama Fayyadl. Hehe

  • @antowawolangi6544
    @antowawolangi6544 3 ปีที่แล้ว +1

    Saya setuju,,, tapi Menurut saya Pengantar Filsafat itu selain dibaca dibuku (tentu harus lebih dua Penulis) tapi Jugaa harusss Di ajarkannnn oleh seorang S. Fils (bahakn klo bisa Master atau Doctor) agar basik xxx kuatt
    Tapi soal Banyak Pengantar itu Benarrrrr... Indonesia harusss bisa Berfilsafat,, beraniiiiiii berfilsafat ...diskusi filsafattttt........bagussxx dibuat konten untuk filsafat ekenomi pada massa sekarang

  • @fauzanazuka5755
    @fauzanazuka5755 3 ปีที่แล้ว +1

    mencerahkan.

  • @nuelkant
    @nuelkant 3 ปีที่แล้ว

    kami berharap bung Martin merealisasikannya terutama epistemologi

  • @Atazkknze
    @Atazkknze 3 ปีที่แล้ว +1

    Sederhana saja di Indonesia masih material

  • @bonaventura1826
    @bonaventura1826 3 ปีที่แล้ว +2

    Sudah ada kok. Salah satunya adalah FX. Eko Armada Riyanto dalam Relasionalitasnya

  • @andigoangofficial9955
    @andigoangofficial9955 3 ปีที่แล้ว

    Awal menuju ide

  • @eriksasue3431
    @eriksasue3431 4 ปีที่แล้ว

    Mencerahkan

  • @maulana3496
    @maulana3496 3 ปีที่แล้ว

    Mas Martin sudah baca buku "Filsafat Terakhir" - Miswari?

  • @MikeFrens0730
    @MikeFrens0730 4 ปีที่แล้ว

    God bless bro🙏

  • @masturz
    @masturz 3 ปีที่แล้ว

    Ini pemikiran yg belum dapat gw suarakan, terkait buku2 filsafat yg dari judulnya saja "PENGANTAR" seakan2 masih takut menjerumuskan pembaca ke arah isu2 yg dikatakan banyak orang terkait filsafat yaitu "Filsafat Itu Membuat Kita Ateis". Terimakasih pak martin🙏

  • @wayanbudiarta9041
    @wayanbudiarta9041 3 ปีที่แล้ว +3

    Butuh kerendahan diri,untuk mengembangkan fil.timur termasuk Indonesia, keberanian dan kritis mesti tidak ngetren...

  • @ahmadakbar1322
    @ahmadakbar1322 4 ปีที่แล้ว

    😍

  • @davidkristanto8296
    @davidkristanto8296 3 ปีที่แล้ว +1

    Seneng banget denger diskursus2 nya Mas Martin dan juga kritiknya. Cuma mengenai jurnal, saya kira memang memprihatinkan bahwa jurnal filsafat terakderitasi nasional di Indonesia masih sangat sedikit, dan fakultas filsafat di Indonesia jg cm ada di segelintir universitas. Dari situ saja menurut saya sudah terlihat kenapa diskusi2 filosofis di Indonesia kurang maju

    • @mmirrzai
      @mmirrzai 3 ปีที่แล้ว

      Betul, apakah faktor utamanya adalah pasar? Karena ilmu filsafat cenderung diajarkan hanya sebagai mata kuliah dasar, yang sebagai prodi hanya sedikit begitupun mahasiswa prodinya.

    • @scisss8368
      @scisss8368 3 ปีที่แล้ว

      Menurutku mereka realistis, filsafat kerja di mana? Orang indonesia mencari jurusan yang bagus kerjanya

    • @mmirrzai
      @mmirrzai 3 ปีที่แล้ว

      @@scisss8368 Di videonya yang lain mas Martin sudah menjawab masalah ini, kalau masuk filsafat semata-mata hanya karena kerja atau kegunaan lain sudah bisa dipastikan akan berhenti di tengah jalan. Mayoritas orang ketika seseorang menggeluti filsafat, apalagi sebagai orientasi akademik yang linier hanya karena mencintai filsafat itu sendiri. Filsafat tidak membuat roti, demikian ujar seorang filosof. Ia bisa menjadi apa saja.

    • @scisss8368
      @scisss8368 3 ปีที่แล้ว

      @@mmirrzai maksud saya orang indonesia ini orientasinya kuliah untuk mencari kerja.

  • @agusmulyadis.t4645
    @agusmulyadis.t4645 3 ปีที่แล้ว

    Bang MS saya mau bertanya? Apakah ada standarisasi dalam belajar filsafat atau kita berfilsafat dalam ranah sosial sehari". Jika kita berpacu terhadap buku bacaan filsafat yang beranegaka ragam itu, terkadang banyak dari kita atau akademisi yang hanya terjebak kedalam kebingungan dalam memahami teks filsafat itu sendiri yang mengakibatkan keengganan melanjutkan untuk mengkaji atau bahkan untuk berdiskusi filsafat sering dihindari oleh akademisi!!! Jika kita hanya terjebak didalam lembah kebingungan , lalu bagaimana cara agar akademisi - akademisi sadar akan pentingnya filsafat sebagai pisau analisis sosial smentara mereka enggan melangkah lebih jauh untuk mau memahami pikiran" filsafat itu sendiri. Kongkritnya saya bertanya adalah bagaimana tips atau trik agar kebingungan itu yg justru menjadi keasikan dari belajar Filsafat? Mohon jawabannya🙏

  • @k.audikusuma2881
    @k.audikusuma2881 3 ปีที่แล้ว

    bahkan saya pernah dngar tmn bertanya filsafat itu apa? karena mungkin kurang populer atau penjabarannya di indonesia harus brani dgn kata” yg mudah dimngerti

  • @igstnyoman2624
    @igstnyoman2624 3 ปีที่แล้ว

    Metafisik atau filsafat adalah mengetahui kebenaran dengan kecerdasan. Sebagaimana indria pisik terbatas demikian pula indria halus (kecerdasan) juga adalah terbatas. Kita melihat bulan kecil sekali padahal bulan tidak sekecil itu. Demikian pula kecerdasan/ pikiran yang adalah gudang pengalaman kesan terditorsi selalu bisa dinegasi oleh ahli filsafat lain. Jadi manusia tidak akan pernah mengerti kebenaran. Hanya Tuhan yang mengetahui Diri Beliau. Hanya bila Tuhan memberitahu kita barulah kita bisa mengetahui tentang Beliau. Kalau kita berpikir bahwa Tuhan tidak mampu melakukan itu, itu berarti kita membatasi / meragukan kemampuan Tuhan.

  • @oomrahman
    @oomrahman 4 ปีที่แล้ว +2

    Ilmu komunikasi juga. 🤭

  • @bachdeanOnline
    @bachdeanOnline 3 ปีที่แล้ว +1

    Masalahnya di Indonesia "Critical thinking" tidak ada dalam kurikulum pendidikan umum di Indonesia. Harusnya sedari sekolah dasar itu sdh diajarkan sehingga tingkat kecerdasan pemikiran masyarakat pada umumnya rata2 sudah berada pada "level" yg bisa mencerna karya2 pemikiran yg berada di tingkat filsafat.

    • @marutank1367
      @marutank1367 3 ปีที่แล้ว

      Gak bisa dijaidkan Critical Thinking. Beban guru terlalu berat. Terutama yang honorer, bisa sehari 4 kelas (belum koreksi dan sebagainya) dan sulit untuk punya performa yang bagus buat membimbing berpikir kritis.

    • @DaffaASani
      @DaffaASani 3 ปีที่แล้ว

      @@marutank1367
      Negara lain aja bisa, negara kita kok gk bisa?
      Malah gurunya yg ngeluh, guru negara lain aja gk ngeluh.

  • @irenesartika8222
    @irenesartika8222 4 ปีที่แล้ว +2

    Enggan menuangkan pemikiran sendiri,,

  • @ss-lh3mh
    @ss-lh3mh 3 ปีที่แล้ว +1

    Secara umum ada 2 jenis filsafat .Filsafat Pengetahuan dan Filsafat Tindakan/ Perbuatan. Keduanya hrs.bersama2 dijalani krn.hanya dg.jalan ini dicapailah kebijaksanaan. Tapi faktanya tdk.lah se ideal itu dlm.realisasinya. Seseorang sering terbawa pd.kutub2 tertentu.Seorang berpendidikan biasanya hanya bisa ngomong saja,tanpa banyak berbuat apapun, orang model ini digolongkan model Sengkuni, Sementara sebagian lagi cenderung mengamalkan filsafat perbuatan lebih banyak dr.pd.Filsafat pengetahuan akibatnya terjadi penyimpangan yg.mengakibatkan kekacauan.
    Hidup manusia tdk.bisa lepas dr.Filsafat krn.itu memang sdh.fitrahnya .

  • @allfaprakosoputra8346
    @allfaprakosoputra8346 3 ปีที่แล้ว +2

    Gimana mau berkembang bang, ada wacana disuatu agama tuh malah mengharamkan filsafat kok dan itu sudah beredar luas, yg mau belajar/pengen belajar aja udah gak dibolehin gimana mau ngembangin

    • @sr3821
      @sr3821 3 หลายเดือนก่อน

      Sebenarnya ketika orang beragama, mau tidak mau dia berfilsafat. Misalnya, ketika para ulama akan mengeluarkan fatwa terkait suatu fenomena kontemporer di masyarakat, mereka akan menggali ayat-ayat kitab suci dan hadits, lalu menarik hubungan ke fenomena itu. Bukankah itu proses berfilsafat?

  • @dianputri9947
    @dianputri9947 3 ปีที่แล้ว +1

    Buku Romo Setyo Wibowo salah satu karya filsafat indonesia yang bagus.

    • @shsarumpaet6109
      @shsarumpaet6109 3 ปีที่แล้ว +1

      Karena Romo Setyo tahu Bahasa Jawa, Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, Latin, Yunani, mungkin yang lain dan sekolahnya pun di Prancis, di mana anak Sekolah Menengah pun sudah tidak asing Filsafat. Lagi pun Romo itu tahu Bibel dan yang lain. Sehingga dimensi wawasan penulisannya seperti itu.
      Sampai di sini, ... Romo ini pun tidak mengaku diri sebagai filsuf.
      Penulis Filsafat Indonesia yang digugah oleh Koh Martin ini, hendaknya berlatar kira-kira seperti itu, kaleee ..... !!! Sehingga tidak asal-asalan. Asal menulis.

  • @wakhidhasyiempa9379
    @wakhidhasyiempa9379 3 ปีที่แล้ว

    Njenengan siapanya Gus Nadir?

  • @wongganteng2941
    @wongganteng2941 ปีที่แล้ว

    Yoh iso yoh bismillah 2025 masuk kuliah jurusan filsafat

  • @bjrindustri2979
    @bjrindustri2979 4 ปีที่แล้ว +2

    Coba upload video tentanh filsafat jawa donk min

    • @project2226
      @project2226 3 ปีที่แล้ว

      Udah nonton gratis, minta2 lagi, ga tahu diri.

    • @royyanfirdaus2537
      @royyanfirdaus2537 3 ปีที่แล้ว

      @@project2226 namanya aja saran

  • @ivandate9972
    @ivandate9972 2 ปีที่แล้ว

    diawali dengan membuat pengantar pemikir indonesia

  • @dwisatrianuzulul1794
    @dwisatrianuzulul1794 3 ปีที่แล้ว +2

    perut lapar mana mempan dikasih puisi...
    aku pelaut baca begituan dibilang bakal gila..

  • @neferur
    @neferur 3 ปีที่แล้ว +1

    Bang nanti bahas Kristen aliran Arianisme

  • @MoskusMoskiferus1611
    @MoskusMoskiferus1611 2 ปีที่แล้ว

    Eka Kurniawan membawaku kesini

  • @siwotogalagil1207
    @siwotogalagil1207 3 ปีที่แล้ว

    Mungkin jenis pohonya bukan jenis pohon berkembang tapi berduri

  • @hendrafawaz5598
    @hendrafawaz5598 3 ปีที่แล้ว +1

    Saya baru di filsafat bung, basic dari ilmu komunikasi. Saya sepakat untuk ide ini. Sempat sy utarakan pada dosen saya hal yg hampir sama, dan jawabnya kamu belum waktunya. Kayaknya emang sy harus banyak baca buku lagi. But secara semiotik, visualnya video ini bakal menguatkan suasana filsafatnya, saat ada asbak rokok n gelas (mungkin isi kopi). Thx

  • @m.sabilsaifunabdullahabdul8015
    @m.sabilsaifunabdullahabdul8015 4 ปีที่แล้ว +5

    Mas Martin, itu rokoknya di nikmatin aja. Videonya jangan di potong. Biar santuy Heuheuuu... 😂

    • @mukagila2940
      @mukagila2940 3 ปีที่แล้ว

      bener juga! men"sortir" video untuk ringkas,praktis dan mudah diterima, menegasi konten YT ini untuk membuat filsafat naik kelas dengan tidak sekedar membicarakan ranah pengantar

  • @krisnaputrapratama2680
    @krisnaputrapratama2680 4 ปีที่แล้ว +2

    Bagaimana pendapat Bung Martin dengan buku terjemahan filsafat dari teks asli seperti misalkan Kritik Akal Budi Murni terjemahan dalam bahasa Indonesia (kalau tidak salah terbitan mizan) yang covernya hijau... Saya beli buku itu dan saya malah bingung dengan tata bahasanya yang sulit dimengerti... Seseorang mengomentari buku terjemahan tersebut kemungkinan tidak diedit dengan menyertakan ahli Filsafat untuk memperoleh terjemahan yang bernas

    • @rickysetya5379
      @rickysetya5379 3 ปีที่แล้ว

      Mas Krisna memang yang terbaik.

    • @krisnaputrapratama2680
      @krisnaputrapratama2680 3 ปีที่แล้ว

      Mas Ricky lebih baek dan ganteng... Semoga dibales nih mas sama Bung Martin

  • @bjrindustri2979
    @bjrindustri2979 4 ปีที่แล้ว

    Atau filsafat indonesia

  • @primemush
    @primemush 3 ปีที่แล้ว

    Menarik pembicaraannya, Mas Martin. Izin mengajukan pertanyaan. Mungkinkah langkah berikutnya ialah menulis sebentuk hibrida pengantar berikut tubuh pemikiran orisinil? Mungkin sebentuk fondasi dengan lantai dasar berikut mezanin ke lantai atas? Rasa-rasanya buku dari penerbit Jogja yang disinggung hadir dalam bentukan ini. Setelah terlalu tersaturasi dengan pengantar, mungkin selanjutnya ialah sebentuk hibrida penuntun ke karya-karya pemikiran yang lebih orisinil mandiri. Terima kasih.

  • @T.C1999
    @T.C1999 3 หลายเดือนก่อน

    kenapa pengantar? Filsafat perlu dicuci dulu namanya soalnya,dikarenakan pandangan umum orang Indonesia,terbilang buruk. Sedih banget sih padahal banyak karya2 keren orisinil dari Indonesia seperti contoh terkenalnya buku Mpu Tantular

  • @mujtahidmujtahid9482
    @mujtahidmujtahid9482 3 ปีที่แล้ว

    Saya pikir selain jurusan filsafat emang cukup pengantar saja. Orang jawa punya banyak falsafah namun mereka malas menulis

  • @agungprayogi5873
    @agungprayogi5873 3 ปีที่แล้ว +1

    Baju nya cover proposal 😭

  • @Minus0n3
    @Minus0n3 3 ปีที่แล้ว +2

    Martin ... Spotify please

  • @sangmadewira4726
    @sangmadewira4726 ปีที่แล้ว

    Yang miskin kesibukan ngejar uang, yang kaya kesibukan ngejar likes. Apalagi, semua org miskin ato kaya tdk ada motivasi mengembang filsafat krn mereka kira sudah dikembangkan dr agama/tradisi mereka.
    Gimana hipotesis gw?

  • @anangsoeganda4325
    @anangsoeganda4325 3 ปีที่แล้ว +1

    karene ilmu filsafat emang gak menarik bagi kalayak umum,karena gak ada gunanya untuk kebutuhan hidup,filsafat berguna bagi orang yang ingin menjadi manusia yang sebenarnya

  • @ulwanfiryalmurtadha9729
    @ulwanfiryalmurtadha9729 4 ปีที่แล้ว +2

    Sepemikiran ....

  • @selaluupdate407
    @selaluupdate407 4 ปีที่แล้ว +6

    Arus intelektual kita mengalami dekadensi. Mungkin karena banyak orang 'moderat'. Ruang diskursus filsafat mengaharuskan pemikir2 'radikal'

  • @boiboi8567
    @boiboi8567 3 ปีที่แล้ว

    hmm

  • @asharanca883
    @asharanca883 3 ปีที่แล้ว +1

    belajar dari Mazhab Frankfurt, seharusnya pelajar filsafat indonesia juga membentuk sebuah perkumpulan untuk membuat dan/atau merumuskan aliran filsafatnya sendiri. sebuah perkumpulan filsafat yang independen, bebas dari kepentingan perorangan atau golongan, yang semata-mata bergerak karena ilmu pengetahuan.

  • @obuzbouz
    @obuzbouz 4 ปีที่แล้ว +1

    Berpikir tanpa dasar artinya lu halusinasi

  • @ujangagof4246
    @ujangagof4246 3 ปีที่แล้ว

    Bahas logika modal mas

  • @misterprogressive8730
    @misterprogressive8730 2 ปีที่แล้ว

    Manusia ini belagu amat? Banyak buku filsafat itu walaupun punya topik pembahasannya sendiri selalu menyediakan pengantar, misalnya immanuel kant(kritik der reinen vernunft), edmund husserl (logische unterusuchungen), martin heidegger (sein und zeit), sampai ke jacques derrida (de la grammatologie), atapun paul ricœur ( la memmoire, l histoire, et l oublie). Ini karena mereka harus pertama tama memperlihatkan titik tolak pembahasan mereka serta dalam kerangka termonologi pembahasannya.

  • @mastejo3642
    @mastejo3642 ปีที่แล้ว

    LA ODE ADRIN,S.H.MENINGGALKAN JEJAK👣

  • @wildanputraagata6492
    @wildanputraagata6492 4 ปีที่แล้ว +1

    aufklarung

  • @saddamdeath583
    @saddamdeath583 3 ปีที่แล้ว

    Lho ..jangan sampai berkembang ..
    Nanti ada kumbangnya
    Ati2 lho ...para filsuf ..

  • @habibmaulana7246
    @habibmaulana7246 3 ปีที่แล้ว

    Dogma agama² tertentu yg menganggap filsafat itu haram blablabla..... Sehingga filsafat di Indonesia kurang begitu berkembang dan diperhatikan

    • @kemalhusen7586
      @kemalhusen7586 3 ปีที่แล้ว

      kata siapa kang agama yang apa islam itu agama yang filosofis

    • @habibmaulana7246
      @habibmaulana7246 3 ปีที่แล้ว

      @@kemalhusen7586 maksudnya dari tafsiran orang yg membuat filsafat itu haram dengan mengatasnamakan agama tertentu dan dianggap dogma, kalau menurut saya kalo ada yang keliru mungkin bisa diluruskan

    • @kemalhusen7586
      @kemalhusen7586 3 ปีที่แล้ว

      @@habibmaulana7246 filsafat haram karena ada teori metafisikanya yang membahas tuhan sebagai pemikiran bukan dzat dan eternitas alam tidak ada awal temporalnya dari segi itu filsafat haram bahkan kalau di yakini bisa kafir beka kalao metafiskanya objeknya alam dan diri manusia itu sendiri mau di buat macam apap pun terserah mau di persepsikan bagaimana dan di bentuk teori bagaimana asalkan idealismenya jelas arahnya kemana.kedamaian kerukunan,cinta dan harmonis ya boleh boleh saja.

  • @mahaswa8550
    @mahaswa8550 4 ปีที่แล้ว +3

    Kebanyakan tukang cat ya mas Martin?

  • @aufklarungy2823
    @aufklarungy2823 3 ปีที่แล้ว

    kalau menurut saya
    para penulis filsafat di indo gak berani menuangkan pemikirannya sendiri lebih memilih menulis kata pengantar,,, karna semua karya ilmiah kalau mengandunh kontroversi akan dicarikan delik... apalagi berpengaruh pada rezim

    • @bukukuchannel181
      @bukukuchannel181 3 ปีที่แล้ว

      adakah selama rezim ini seorang penulis filsafat di perkarakan dan dicarikan delik nya?

    • @aufklarungy2823
      @aufklarungy2823 3 ปีที่แล้ว

      @@bukukuchannel181
      ada
      rocky gerung misalnya, ada 7 laporan yang masih menggantung di pengadilan,padahal beliau seorang analisis academy yg menjelaskan secara pemikiran..

  • @sahanglp3i-271
    @sahanglp3i-271 2 ปีที่แล้ว

    karena adanya kekuatan resistensi terhadap filsafat itu sendiri :)