Rumah Sakit Kita Ketinggalan 20 tahun. Bahaya!! | dr. Eko Nugroho, CMO Klinik Pintar | THE INSIDER

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 27 ก.ย. 2024
  • Disrupsi digital di industri kesehatan Indonesia sudah sangat kencang, tapi kenapa kok transformasi rumah sakit kita lambat sekali ya? Akhirnya, masyarakatlah yang dirugikan. Podcast THE INSIDER kali ini, dr. Eko Nugroho, Co-founder Startup HeatlhTech Klinik Pintar mengupas habis alasannya dan juga solusinya.
    Dr. Indrawan Nugroho adalah CEO dan Co-founder CIAS, sebuah perusahaan konsultan inovasi dengan misi memampukan para talenta korporat dalam mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
    Kunjungi:
    www.cias.co
    www.indrawannu...
    Follow me at:
    / indrawannugroho
    / indrawannugroho
    Disclaimer:
    Video ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri yang tengah terjadi untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, video ini tidak diniatkan sebagai karya ilmiah maupun karya jurnalistik.
    Sumber Referensi:
    #corporateinnovation #cias #strategibisnis #konsultaninovasi

ความคิดเห็น • 210

  • @Yongchan704
    @Yongchan704 3 หลายเดือนก่อน

    Bukan ketinggalan bro, orang2 nya resek.

  • @harisharyanto6064
    @harisharyanto6064 2 ปีที่แล้ว

    nyimak

  • @ZickyNeuro
    @ZickyNeuro ปีที่แล้ว

    Bro Eko emang juaraaaa🎉🎉🎉🎉

  • @mdanilrafiqi
    @mdanilrafiqi 2 ปีที่แล้ว +11

    Dr indra bisa coba undang Founder Yayasan SIMRS Khanza. Beliau membuat sistem informasi rumah sakit gratis dan open source. Saat ini sistemnya sudah digunakan oleh lebih dari 1000 klinik dan rumah sakit

  • @medrekgda4754
    @medrekgda4754 2 ปีที่แล้ว

    Iman RSPB menyimak

  • @mannoi8425
    @mannoi8425 2 ปีที่แล้ว

    di perhatikan dok mic nya kecil bgt di akhir2. semoga bisa lebih di perhatikan. trimaakasih

  • @KFMedia
    @KFMedia 2 ปีที่แล้ว

    Audio nya timbul tenggelam

  • @vixerblade8789
    @vixerblade8789 2 ปีที่แล้ว +3

    Dok maaf, kebetulan saya profesi medical record mempunyai STR dan bekerja lebih 5 tahun di RS rujukan Utama dikota saya bukan RSUD.
    Dr Indrawan terlalu singkat menafsirkan perihal medical record, kalau berkenan tolong undang ibu medical record kami Gemala Hatta atau ketua PORMIKI.
    Sudah biasa profesi kami selalu disepelekan.
    Tapi setidaknya tolong teliti dulu sebelum berbicara, ini pemikiran saya sendiri jika rumah sakit kita tidak ingin tertinggal 20 tahun, rubah pasien nya bayar mandiri dan tidak asuransi. 👍
    "Menurut (Hatta, 2013) rekam medis adalah merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien."

  • @ArifRahman-tk2ps
    @ArifRahman-tk2ps 2 ปีที่แล้ว

    Bang bahas Wakanda Forever

  • @mbandik
    @mbandik 2 ปีที่แล้ว +4

    Secara teknis.
    Copy paste, database Antar RS bisa. Tapi tidak semudah itu.
    Data elektronik bentuknya bisa beda2, beda formatnya, beda sistem database, beda struktur data, beda interface, beda mesin. Belum lagi aturan/birokrasi RS dan vendor mesin.
    Harus ada 1 database milik pemerintah/terpusat. Untuk synchronize, Sehingga secara struktur datanya sama.
    Jadi apapun sistem yg dibuat akan membaca sumber data yg sama agar mudah untuk di develop.
    Yang nantinya bisa disajikan ke end-user dengan bentuk yg seragam, yg bisa diakses kapanpun dimanapun.

  • @afkproject
    @afkproject 2 ปีที่แล้ว +1

    Birokrasi is everything kalo ya:)
    semoga lebih baik lagi Indonesia-Ku semakin Adaptif dan Masif dengan pemanfaatan Teknologi... awal bulan juli kemaren ngurusin Taspen Almarhumah ibu aja harus keluar kota cuman sekedar formulir doang dan harus balik lagi untuk nyerahin formulir itu beserta dokumen pendukung lainnya yang luar biasa panjangnya bahkan nunggu ttd tiap kepala jga smpe berhari-hari dan alhamdulillah dari birokrasi yang panjang itu kurang lebih 10 hari lebih bresnya....

  • @kuririlmu2714
    @kuririlmu2714 2 ปีที่แล้ว

    Suara narasumber malah kecil

  • @Monsoon31
    @Monsoon31 2 ปีที่แล้ว +2

    Chanel ini menyajikan informasi yg sangat berkualitas untuk org org yg kritis, bahkan pelajar setingkat sma mudah di pahami bahasanya

  • @muhammadfaizalafriansyah3378
    @muhammadfaizalafriansyah3378 2 ปีที่แล้ว +6

    Semoga industri medical Kita bisa menyusul dengan negara maju. Aamiin 🤲

  • @vidyadewia1188
    @vidyadewia1188 2 ปีที่แล้ว +3

    Materinya bagus, penyampaian jelas ..
    Terimakasih dokter 🙏🏻
    Semakin berkembang ya dok dunia kesehatan 🙏🏻

  • @33jiun
    @33jiun 2 ปีที่แล้ว

    Kalo berobat instal myclinic dulu😁

  • @andibudiakbar
    @andibudiakbar ปีที่แล้ว

    Salut buat dr.Eko N. Dokter yg masih muda dan kecil namun agile dalam menchallenge oportunity dari insight yg dicerna dalam masa menjabat direktur rs. Semoga start up Klinik Pintar semakin bertumbuh..jangan abaikan juga brand nya klinik pintar utk di branding agar memiliki brand equity yg "melangit".aamiin.

  • @muhammadrifqi9
    @muhammadrifqi9 2 ปีที่แล้ว +2

    Menarik banget pembahasannya pak, disrupsi di dunia kesehatan. Usul, next bahan topik disrupsi di data administrasi negara Pak, termasuk keperluan yg terkait kepolisian dll

  • @Ocean88.88
    @Ocean88.88 2 ปีที่แล้ว +1

    Setahu saya, data medis itu hak pasien, dan saat cek out, boleh kok minta dan simpan sendiri, jadi kalau pindah RS ya tunjukkin saja data medrec sebelumnya, jadi bukan salah RS sebelumnya tapi pasien nya yang menyalahkan pihak lain. Semoga menjadi terang.

  • @frenklinhenri2562
    @frenklinhenri2562 2 ปีที่แล้ว +2

    Thankyou banget dr. Eko dan Dr. Indra atas pemaparan materinya, semua yg dibahas relate bgt. Mulai dari Infrastruktur sampe dgn SDM yg ada sangat tertinggal jauh, termasuk di Rumah Sakit group besar yg notabene nya memiliki Sumber Daya Modal yg kuat. Semua bergerak untuk memberikan pelayanan yg cepat, tapi di RS untuk proses pulang dan menunggu obat saja bisa memakan waktu paling cepat 1 jam. Jika menggunakan kemajuan tekonologi dan big data yg ada, harusnya experience berobat itu bisa sangat cepat.
    Contoh, mulai dari proses pendaftaran. Harusnya sudah bisa terintegrasi, nasabah menggunakan apps RS untuk melakukan registrasi dan booking dokter yg ingin ditemuinya sehingga ketika sampai RS bisa lgsg bertemu dgn dokternya. Saat ini nasabah harus mengambil no antrian terlebih dahulu, lalu disuruh menunggu untuk ketemu dokter tersebut dan untuk itu saja sudah memakan waktu lama.
    Hal lainnya jg sudah disampaikan, bahwa sistem yg ada di RS itu tidak bisa saling baca/bicara sehingga perlu terobosan baru untuk industri ini memiliki 1 sistem yg terhubung dengan semua sehingga menjadi one stop solution.

    • @dewih1768
      @dewih1768 2 ปีที่แล้ว

      Kalo ada yg lambat knp hrs yg cepat?

  • @yaka169
    @yaka169 2 ปีที่แล้ว +13

    Wah, jarang2 dapat insight dari direktur RS
    4:48 Betul, saya berharap kedepan rekam medis bisa integrated sih. Supaya kalau ada tindakan di RS lain, bisa tahu tanpa kontak RS homebase. Kecuali Faskes BPJS harusnya sudah integrated sih

    • @anaziz83
      @anaziz83 2 ปีที่แล้ว +1

      iya sih, pasti mempermudah nakes klo kya gt, jadi ga ada namanya pasien dengan penyakit infeksius menyembunyikan pengakitnya. tapi Indonesia masih kurang soal keamanan data jadi ga bisa ngebayangin kalo data itu bocor dan dijual di Dark Web

    • @yaka169
      @yaka169 2 ปีที่แล้ว

      @@anaziz83 Kalau sampai bocor di dark web saya rasa ga sampai segitunya sih. Betul kata narasumbernya, regulasinya terlalu alot & buang banyak waktu. Yang di luar negeri malah udah riset AI utk deteksi penyakit.
      Kalau lihat di startup narasumbernya, udah lumayan. Kerjasama dgn klinik, dgn harapan rekam medisnya bisa terintegrasi antara klinik lain yang bekerjasama. Tinggal ditembus tingkat RS. Tapi ya balik lagi, regulasi alot itu tadi.

  • @irfanrskg456
    @irfanrskg456 2 ปีที่แล้ว +1

    Akhirnya ada juga dari kesehatan membahas teknologi, dulu saya ingin membuat apa yang dipikirkan dr. Eko Nugroho kesehatan terhubung karena saya basic nya juga dari jurusan Rekam Medis ditambah saya juga ada sedikit ilmu tentang start up. Di rumah sakit itu sangat kompleks namun bukan tidak mungkin menciptakan data pasien saling terhubung antar rumah sakit, sebetulnya teknologi ini sudah ada yaitu sistem v-claim nya BPJS namun itu tidak detail seperti apa yang di inginkan para dokter contohnya di dalam aplikasi tersebut tidak memuat resume medis pasien yang pastinya akan sulit untuk mengetahui riwayat pemeriksaan pasien sebelumnya. Sebeutlnya kita bisa saja membuat EMR (Elektronik Medical Record) namun karna banyak faktor untuk membuat EMR ini yang cukup kompleks, mulai dari SDM yang belum terlatih masih terikat dengan cara kerja konvesional yang masih mengunakan kertas dan pulpen, Sistem yang sudah ada dari tiap instalasi seperti farmasi, lab, radiologi dll, dari management kadang punya suara sendiri terhadap sistem, yang mana ini akan menjadi sulit lah untuk bergabung dengan EMR, dan juga sekarang di pendaftaran harus bridging dengan bpjs yang saya rasa ini sih bukan sebuah masalah yang cukup besar untuk rumah sakit namun jika dari rs blm punya IT yang paham akan hal ini tentunya akan menjadi kesulitan. Namun jika ini tercipta dan di adopsi oleh seluruh rumah sakit rasanya semua solusi akan terselesaikan, pasien bisa dengan mudah mendaftar, pasien juga bisa terkontrol dengan baik oleh faskes, rumah sakit tidak akan terdampak mengenai pelayanan yang kurang maksimal, dokter akan mendiagnosa penyakit karna riwayat pasienya jelas dan lain lian dan lain lain.
    Sebetulnya ini masuk kategori big data yang mana pemerintah atau kemkes bisa lebih memperhatikan hal ini karna rumah sakit dengan kemajuan teknologi itu adalah suatu keharusan jika kita tidak kita akan selalu tertinggal dengan negara lain maka dari itu harapanya dari kemkes bisa membuat master plan di bidang kesehatan. dan perhatikan juga kesejahteraan para nakes

  • @fillianamay3157
    @fillianamay3157 2 ปีที่แล้ว

    Soal dunia rekam medik terintagrasi yah..

  • @tonyirawan2940
    @tonyirawan2940 2 ปีที่แล้ว

    Coba yg di bahas itu kenapa hasil lab kurang dipercaya dokter luar negeri

  • @abdalsyafei2392
    @abdalsyafei2392 2 ปีที่แล้ว +2

    Narasumber nya kompeten dan bicara nya nggak kaku kayak dokter senior

  • @barokahjayaputra2262
    @barokahjayaputra2262 2 ปีที่แล้ว +1

    Semogaa rumah sakit ataupun klinik di negara kita semakin maju, sehingga tdk terjadi peristiwa serangan virus covid yg membuat pasien tdk tertangani hingga meninggal dunia,

  • @bambank7779
    @bambank7779 2 ปีที่แล้ว

    Diharapkan dgn kemajuan teknologi di bidang kesehatan akan membawa benefit bagi masyarakat utk mendapatkan pelayanan kesehatan yg berkualitas, inklusif dan biaya yg terjangkau. Sehingga dapat mereformasi pelayanan kesehatan yg hanya berorientasi bisnis semata tanpa memperhatikan orientasi sosialdan kemanusiaan

  • @evelyntampubolon2035
    @evelyntampubolon2035 ปีที่แล้ว

    Elektronik medical record mahal mas....tarif dari bpjs cuma 150 ribu termasuk biaya obat, laboratorium, radiologi, konsultasi spesialis. Paket hemat RS di outsorching sama bpjs kaya cleaning servis om. Kalau buat server data digital lagi yg bisa yg modal gede spt siloam dan mitra....terus nasib RS lokal kecil bgmn? Ibarat pedagang kaki lima di suruh pake kasir digital ala hypermart.

  • @kontolkecepitsilit993
    @kontolkecepitsilit993 ปีที่แล้ว

    Saya pas mau rujuk RS dulu minta berkas RM termasuk hasil lab & foto & bacaan hasil radiologi. Dan memang dikasih kalo minta tapi ketika rujuk balik disuruh dikembalikan sama kalo selesai kontrol rawat jalan di RS itu ketika mau pulang itu dikembalikan ke pihak RS nya.

  • @osky3301
    @osky3301 2 ปีที่แล้ว +1

    Menarik sekali, antara sdmnya yg belum mampu atau memang birokrasinya yg kolot

  • @sheptian69
    @sheptian69 2 ปีที่แล้ว +1

    Singapura n malaysia menunggu,
    Yg jauh kuba paling banyak ekspor dokter

  • @broh6599
    @broh6599 2 ปีที่แล้ว

    apakah industri kesehatan di nyatakan baik.. jika banyak masyarakat yg sakit dan berobat di rumah sakit..
    atau banyak masyarakat yg sehat dan angka penyakit dapat di tekan seminim mungkin..

  • @bayupriambodo
    @bayupriambodo 2 ปีที่แล้ว +4

    Saya juga udah lama mikirin kenapa salah satu segmen hospitality kita yaitu Rumah Sakit dan Klinik tidak terdisrupsi

  • @peachbloombunny
    @peachbloombunny 2 ปีที่แล้ว

    Pak, ini keren banget!!!! Sukses terus buat Klinik Pintar!!!

  • @asadrabbani9428
    @asadrabbani9428 2 ปีที่แล้ว +3

    Sudah ada framework yg secara gratis bisa dipakai oleh seluruh rumah sakit dan bebas mengembangkan nya..
    Namanya SIMRSKhanza, dan itu GRATIS TOTAL tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk digitalisasi rumah sakit, semua tergantung rumah sakitnya...

  • @adifixedit
    @adifixedit 2 ปีที่แล้ว +2

    Memang hrsnya rekam medis adalah hak pasien... Kalo tdk salah resume dokter2 sdh dimudahkan pengkategorian jenis penyakit namanya ICD-10... Mungkin itu bs lebih serius utk dibuat dasar data... Ayo maju terus IT di Indonesia....

  • @evelyntampubolon2035
    @evelyntampubolon2035 ปีที่แล้ว

    Bahaya dong kalau data kesehatan kita keluar dari RS. Kalau bocor isi bisa di salah gunakan.

  • @mizannudinhardiyansyah4117
    @mizannudinhardiyansyah4117 2 ปีที่แล้ว +20

    Oendapat pribadi saya, tenaga kesehatan itu sudah terbiasa berpikir dan pakai metodologi yg sudah proven dan bahkan kalau ada masalah harus cari referensi dulu dan dilarang coba-coba sejak masa pendidikan. Hal itu demi kepentingan keamanan pasien, jadi wajar jika kalau soal inovasi dan evolusi itu kami agak lambat. Bukan tidak mau berubah, tapi kebiasaan itu memang agak sulit dilepaskan.

    • @arjunmaulidita7036
      @arjunmaulidita7036 2 ปีที่แล้ว +3

      Intinya yang di video itu benar kan. Jangan mencari kebenaran atas sebuah kesalahan. Jika sudah tau tertinggal kenapa masih gitu gitu aja?, Kenapa gak ada perubahan sama sekali. Komen anda membuktikan bahwa opini di video tersebut sangat benar

    • @tedi9559
      @tedi9559 2 ปีที่แล้ว

      Alasan kamu...!!

  • @kasamago
    @kasamago 2 ปีที่แล้ว +3

    Kesehatan seharusnya terdiri dari dua Spirit, Pengabdian pada Kemanusian dan Bisnis , kedua nya wajib seImbang.. Jika terlalu Bisnis, apapun di ukur yang, jika terlalu mengabdi, keuangan surut

  • @hidayatir564
    @hidayatir564 2 ปีที่แล้ว

    Suara dr Eko agak mendem di menit ke 35. Kl suara host stabil clear. Contntent, ok beet 👍

  • @mochiqbalfr596
    @mochiqbalfr596 2 ปีที่แล้ว

    Nikmatin banget podcast dan ilmunya, tapi sayang suara dr Eko mendem dari menit 27:30.

  • @hanzwy
    @hanzwy 2 ปีที่แล้ว

    pernah minta rekam medis di salah satu RS di jakarta timur, karena mau lanjut rehab medis terapi di RS daerah, eeh bayar 400rb. hahaha..

  • @cooltech5441
    @cooltech5441 2 ปีที่แล้ว +1

    Wah ini cita2 saya dari dulu, data medis penting banget karena bisa meminimalisir keterlambatan atau bahkan kesalahan diagnosa, kejadian seperti ibu saya yg punya riwayat alergi obat namun tidak mengerti hal tersebut,
    waktu itu beliau berobat ke salah satu dokter, malah mulut bengkak2 dan tidak bs makan, karena ketidaktahuannya beliau pindah dokter lain dan malah tambah parah, baru setelah kuceritakan tentang kemungkinan alergi obat, beliau bawa obat sisa ke dokter selanjutnya, dan ternyata benar
    kejadian alergi obat yg menyebabkan fatality juga banayak terjadi waktu saya melakukan riset kecil2an di Indonesia
    maka keinginan saya adalah 1 data rekam medis yg bisa diakses oleh tenaga pendidik dimanapun, dan dengan tingkat keamanan yg sangat baik (karena waktu di kelas startup mentor pernah bilang sampai kapanpun ga akan disetujui ide kayak igut karena menyangkut data sensitif, bahkan sangat sensitif)

  • @btalkletstalk
    @btalkletstalk 2 ปีที่แล้ว +1

    Betul yang disampaikan oleh Dr. Eko Nugroho, Salah satu masalah terbesar dari industri kesehatan kita adalah data rekam jejak dr pasien tidak bisa di share atau SIMRSnya tidak bisa terintegrasi antara satu RS dengan RS lain yang grupnya berbeda, padahal kalo diintegrasikan oleh satu pihak (pihak ketiga) seperti pemerintah melalui Kementrian kesehatan bisa jadi akan mempercepat penanganan pasien dan mendiagnosa penyakit juga lebih mudah karena ada rekam medisnya. Semoga melalui podcast ini bisa terpecahkan salah satu challenge di industri kesehatan ini

    • @kathlen76
      @kathlen76 2 ปีที่แล้ว +1

      Dokter kalau buat resep obat harus Login, pakai ID dokter masing-masing, sehingga Resep obat yang buat terdata juga bisa di monitoring system dan dokter hanya meng-Input Kandungan Obat BUKAN MERK OBAT ( menghindarkan praktek sales industri obat ) , sehingga tidak ada resep tulis tangan (pengalaman dokter di australia )

  • @IanSeptian
    @IanSeptian 2 ปีที่แล้ว

    pembahasannya bagus, tapi sayang Audio nya duh bikin ga enak buat di dengerin

  • @evelyntampubolon2035
    @evelyntampubolon2035 ปีที่แล้ว

    Berani pasien terima obat tanpa di periksa pasien nya?
    Anamnesa / tanya jawab, Inpeksi/ lihat, palpasi/ raba, auskultasi/ dengar pake stetoskop, denyut jantung, suara napas rhonki edema/ paru, wheezing / asma, motoris dan sensoris pasien. Tidak bisa di ganti cuma video call saja om.

  • @nanies340
    @nanies340 2 ปีที่แล้ว

    Harus kerja sama

  • @danieko4398
    @danieko4398 2 ปีที่แล้ว

    dokter coba bahaa e-ktp,kita kan udah pakek e-ktp tp kenapa masih sering fotocopy, kesimpulanya apa sih keunggulan ini ...hehe

  • @akbarsujatmiko6679
    @akbarsujatmiko6679 2 ปีที่แล้ว

    What happened to the audio quality? It happened several times on other video as well afaik. I'm an easily distracted person, & the inconsistent audio quality control is a big let down compared to the good content. Hope it will be better soon in newer videos.

  • @fachruddinalfachir3840
    @fachruddinalfachir3840 2 ปีที่แล้ว

    keren opening nya, mantaaap

  • @khairulrijal7860
    @khairulrijal7860 2 ปีที่แล้ว +1

    Kebetulan hari ini kemenkes baru rilis IHS , govtech healthcare sevice buat integrasi data health services

  • @minimarketunism
    @minimarketunism 8 หลายเดือนก่อน

    Telemedicine, bisa2 dokter jadi dukun... padahal dalam menentukan diagnosa perlu ketelitian pemeriksasaan yg tinggi...

  • @cahsontoloyo8025
    @cahsontoloyo8025 2 ปีที่แล้ว

    at least kita bisa mengejar ketinggalan kita dari layanan kesehatan singapura & malaysia

  • @ajinijamudinpraja3667
    @ajinijamudinpraja3667 2 ปีที่แล้ว

    Bahas lagi soal sistem layanan kesehatan... 😇

  • @timdibalikkamera1773
    @timdibalikkamera1773 2 ปีที่แล้ว

    Om.. Masukin ke noice dong.. Biar bisa denger materi-materinya sambil kerja.. Saya sebagai pengguna youtube gratisan agak kerepotan kalo mantengin nya di TH-cam.. Makasih 🙃🙃

  • @puthdate4692
    @puthdate4692 2 ปีที่แล้ว

    BPJS platform yg cukup menjanjikan

  • @agassasmitajati7714
    @agassasmitajati7714 2 ปีที่แล้ว

    Pak menteri BGS sudah mulai merencanakan satu pasien satu data.
    Semoga bisa seperti di singapura, IHIS singapura.

    • @kathlen76
      @kathlen76 2 ปีที่แล้ว

      Dokter kalau buat resep obat harus Login, pakai ID dokter masing-masing, sehingga Resep obat yang buat terdata juga bisa di monitoring system dan dokter hanya meng-Input Kandungan Obat BUKAN MERK OBAT ( menghindarkan praktek sales industri obat ) , sehingga tidak ada resep tulis tangan (pengalaman dokter di australia )

  • @ayudeltalumolos
    @ayudeltalumolos 2 ปีที่แล้ว

    Keren dok

  • @edenfinch5299
    @edenfinch5299 2 ปีที่แล้ว

    Penjelasan masalah Audio bang ,,Deddy cobu lg nunggu mic di service sebelah permak levis,,,sementara pake earphone kabel yg dimodifikasi dikit.

  • @pambudi2424
    @pambudi2424 2 ปีที่แล้ว

    sy siap bantu untuk integrasi data antar aplikasi vertikal horizontal, jadi pasien bisa melihat rekam medis digital via web saja. membuat dokter lebih mudah mengisi data rekam medis pasien, bisa di scan dgn OCR tools, ataupun usecase tertentu sesuai kebutuhan RS / Klinik

  • @kathlen76
    @kathlen76 2 ปีที่แล้ว

    Dokter kalau buat resep obat harus Login, pakai ID dokter masing-masing, sehingga Resep obat yang buat terdata juga bisa di monitoring system dan dokter hanya meng-Input Kandungan Obat BUKAN MERK OBAT ( menghindarkan praktek sales industri obat ) , sehingga tidak ada resep tulis tangan (pengalaman dokter di australia )

    • @coroterbang1234
      @coroterbang1234 2 ปีที่แล้ว

      Harapan kami sebagai dokter untuk memberikan obat terbaik untuk pasiennya.. salah satunya dengan memilih merk tertentu. Contoh obat paracetamol, banyak sekali merk dari paten hingga generik (disesuaikan dengan preferensi pasien dan status ekonominya). sepengalaman kami, dengan dr tidak langsung menentukan merk/brand tertentu, justru membuka peluang “permainan” di tingkat pengadaan/farmasi..
      Semoga kedepannya ada regulasi yang lebih baik

  • @tedi9559
    @tedi9559 2 ปีที่แล้ว +1

    Kuliah S1 S2 S3 Seakan sia sia tak berguna. Klo kita masih tertinggal.
    Percuma pada kuliah. Klo gak membawa kemajuan buat bangsa ini

  • @naellilik
    @naellilik 2 ปีที่แล้ว

    maaf, sepertinya ada problem dengan microphone nya ya?
    cukup mengganggu saat pakai earphone.

  • @fadhlirobbyzakariyya9545
    @fadhlirobbyzakariyya9545 2 ปีที่แล้ว

    Puskesmas di daerah harusnya bisa di maksimalkan,

  • @doconcosurg8588
    @doconcosurg8588 2 ปีที่แล้ว

    Selama standarnya pakai bpjs, kesehatan dan penelitian tidak akan maju

  • @pemancinglokal573
    @pemancinglokal573 2 ปีที่แล้ว

    💓💓💓

  • @pt.nyammasmisehat9194
    @pt.nyammasmisehat9194 2 ปีที่แล้ว +1

    Udah masuk ke ekosistem Cahyadi, suara kok ga bagus mas ???
    Tolong diperbaiki yaaa

  • @mannoi8425
    @mannoi8425 2 ปีที่แล้ว

    34:00 harus proven dulu bener bgt pas bgt ketika gw di lapangan menawarkan apps ke nakes2
    semua bilang nanti tunggu rs itu pakai saya ikut. padahal sudah ada 5 rs besar yang sudah tahap meeting untuk penggunaan.
    tiap kali meeting.
    problemnya ada di data. fix the data first.
    berarti udh harus jalan dulu bootstrap. atau sudah bisa di pakai apps nya. baru masukin penawaran ke rs
    itu experience ku.
    berat bgt kalau masih prototype apalagi gk ada pt atau cv.
    hanya di anggap bagi ide saja menurutku
    meskipun sudah di terima penawaranya.
    semoga ini bisa membantu agar bisa belajar dari experience saya ini.

  • @bagi-aja
    @bagi-aja 2 ปีที่แล้ว

    25:17 old mind 😁

  • @Fantax495
    @Fantax495 2 ปีที่แล้ว +1

    Buat sy cuman 1 tantangan terberat buat disrupsi digital yaitu merubah mindset apalagi kalo ide disrupsi nya muncul dari pegawai tingkat bawah punya tantangan tersendiri #mytruestory

  • @ArnoldyCN
    @ArnoldyCN 2 ปีที่แล้ว

    maaf, suaranya masih belum stabil halus

  • @odoonesia
    @odoonesia 2 ปีที่แล้ว +1

    Kalau OS Klinik Pintar nya digratiskan, startup nya dapat duit nya dari mana ya, sisi Bisnis startup nya lupa/ketinggalan dibahas ya ?

  • @achmadluthfichakim6113
    @achmadluthfichakim6113 2 หลายเดือนก่อน

    cuma 20 tahun pak?😂 apa kabar pendidikan indonesia yang ketinggalan 128 tahun???

  • @abdul.malik.setiawan
    @abdul.malik.setiawan 2 ปีที่แล้ว

    Lihat aja healthcare di US, masih gitu-gitu aja. Memang terkait manajemen data lebih baik. Tapi klo dilihat dari siklus bisnisnya masih sama dibanding jaman ibnu sina. Orang sakit, datang ke klinik, diperiksa, dikasih obat, trus pulang.
    Jadi disrupsi yang dibahas divideo lebih ke disrupsi manajemen data bukan disrupsi layanan kesehatan.

  • @faqnazh
    @faqnazh 2 ปีที่แล้ว

    Tracebility nya yg blm digital dan online

  • @tonyirawan2940
    @tonyirawan2940 2 ปีที่แล้ว

    Distrupsi yg paling penting di kampusnya untuk rubah mindset.
    Dokter luar negeri merasa bingung krn masih banyak resep racikan daripada obat paten.

  • @Arweebs
    @Arweebs 2 ปีที่แล้ว

    nama belakangnya sama Nugroho, biasanya untuk bercanda bersama kawan bilangnya "sesama dari clan nugroho"

  • @febri20003
    @febri20003 2 ปีที่แล้ว

    Koq gak ada orang IT nya ? Saya nagkepnya soal Sistem Informasi dan Pengelolaan Data Terpusat Serta Distribusinya Dalama Bidang Kesehatan. Hehehe...

  • @erybudiono5764
    @erybudiono5764 ปีที่แล้ว

    Si Pak Indrawan terlalu suka ngomomg dan memotong pembicaraan narasumber. Tidak bagus buat pemirsa yang mau fokus ke Narasumber.

  • @zorrowman7593
    @zorrowman7593 2 ปีที่แล้ว

    20 tahun hahahhha lebih bossss,1000 tahun kali......Pemahanan Gempa bumi aja hasil dr kutukan perbuatan amoral manusia gimana mau maju bossssss......Udah nasib Indonesia tetinggal terus bossssss

  • @ogzmedia
    @ogzmedia 2 ปีที่แล้ว

    RS memang lucu sekali, ketika dunia perbankan sudah integrated, transportasi juga sudah integrated, dan banyak sektor industri maupun bisnis lainnya sudah integrated sehingga memudahkan bagi customer, namun sayang RS masih ada "tradisional" dan terkotak-kotak, contoh nyata ya dari MedRec yang masih belum bisa diakses anywhere and anytime. Menurut saya dunia kesehatan kita perlu dilakukan reformasi deh supaya lebih modern. Setuju ????

    • @kathlen76
      @kathlen76 2 ปีที่แล้ว

      Dokter kalau buat resep obat harus Login, pakai ID dokter masing-masing, sehingga Resep obat yang buat terdata juga bisa di monitoring system dan dokter hanya meng-Input Kandungan Obat BUKAN MERK OBAT ( menghindarkan praktek sales industri obat ) , sehingga tidak ada resep tulis tangan (pengalaman dokter di australia )

  • @azharkhairan5295
    @azharkhairan5295 2 ปีที่แล้ว

    Tp kartu ATM kita lebih maju daripada USA hahaha

  • @AgitNaeta
    @AgitNaeta 2 ปีที่แล้ว

    sama, saya mendevelop ERP rumah sakit sampe 2 tahun tidak dapat apa apa karena birokrasi terlalu berbelit belit

  • @arultv2
    @arultv2 2 ปีที่แล้ว +1

    alodokter udah lama menyadari hal ini hehehe

  • @bennyanggadipayuana6888
    @bennyanggadipayuana6888 2 ปีที่แล้ว

    Maaf dokter Indrawan dengar kata RS sy trkadang jadi ILL FEEL...komparasi .dalam skala 1 sd 10 ada di angka 3 n podcast dr Indrawan di angka 8

  • @wan7ucxOqSUBryTgfpBr7777
    @wan7ucxOqSUBryTgfpBr7777 2 ปีที่แล้ว

    🟡🦠🟡🦠🟡 saya membayangkan, peradaban manusia bumi d masa depan, pelayanan medis itu persis seperti pemadam kebakaran, siaga 24jam, pasien yg didatangi oleh tenaga medis & gratis (krn damkar/medis sdh digaji negara) ......
    analoginya sederhana, jika ada rumah dokter yg terbakar hari minggu, jam 10 malam, Damkar pasti datang, jika jalan menuju lokasinya macet, diperbolehkan melawan arus,..... bahkan tdk hanya kebakaran, laporan ular di atap rumah, tawon vespa d pohon, HP masuk got pun bisa ditangani oleh damkar, dan tidak perlu ditanya "anda punya kartu ini, itu, dsb?" , intinya, pelapor harus segera ditangani ...... disatu sisi, jika ada keluarga anggota Damkar yg sakit, apakah bisa sewaktu2 menemui tenaga medis? misalnya, keluhan sakit gigi jam 10 malam .... belum lagi klo rumahnya jauh dan tdk punya kendaraan, dan tdk punya uang .... bgt pun jika butuh obat jam 11 malam, tentunya tdk semua penjual obat buka 24 jam bukan?
    intinya, baik damkar & pelayanan medis, semuanya menyangkut nyawa manusia, jadi sdh seharusnya ditangani dg cepat & gratis

  • @adcw1597
    @adcw1597 2 ปีที่แล้ว

    Kegiatan cia saya bs daftar dmana.?

  • @timotiusjefri3077
    @timotiusjefri3077 2 ปีที่แล้ว

    Klo di Salah satu RS Swasta ternama di Jogja, udh mulai menerapkan E-RM ini dok, dulu tahun 2018 sebelum saya resign dari RS itu kami udh belajar, jadi utk sementara (waktu itu) utk pencatatan Rekam Medis/Medical Record masih double, dikertas sma di laptop.

    • @bonitaindahnuryanti6500
      @bonitaindahnuryanti6500 2 ปีที่แล้ว

      RS JIH bukan?

    • @timotiusjefri3077
      @timotiusjefri3077 2 ปีที่แล้ว

      @@bonitaindahnuryanti6500 bukan kak

    • @bonitaindahnuryanti6500
      @bonitaindahnuryanti6500 2 ปีที่แล้ว

      @@timotiusjefri3077 berarti Panti Rapih? tetep kepo

    • @kathlen76
      @kathlen76 2 ปีที่แล้ว

      Dokter kalau buat resep obat harus Login, pakai ID dokter masing-masing, sehingga Resep obat yang buat terdata juga bisa di monitoring system dan dokter hanya meng-Input Kandungan Obat BUKAN MERK OBAT ( menghindarkan praktek sales industri obat ) , sehingga tidak ada resep tulis tangan (pengalaman dokter di australia )

    • @timotiusjefri3077
      @timotiusjefri3077 2 ปีที่แล้ว

      @@kathlen76 ya begitulah kira-kira dok, gambarannya

  • @pakshbhara
    @pakshbhara 2 ปีที่แล้ว

    sekarang lagi ngalamin sendiri ini ruwetnya dirawat di RS 😂, dan kemaren barun ngomong juga, kalo rekam medik bisa dibawa-bawa kemana-mana ga bakal bergantung ke satu RS aja, anyway thanks disrupsinya dok, semoga ke depannya ga ada lagi pasien lari ke Singapore atau Malaysia 😊. Note : gara-gara nunggu kamar rawat inap aja, saya hampir mau dirawat juga saking lamanya 😂😂

  • @qucuscase
    @qucuscase 2 ปีที่แล้ว

    saya nonton tanpa lihat visual agak membingungkan karena karakter suaranya sama 😅

  • @sudutlensa
    @sudutlensa 2 ปีที่แล้ว

    Jangankan data Rumah Sakit, data PMI saja masih terpisah antar daerah padahal satu nama PMI,, semoga Indonesia segera menyusul 👍

  • @melaleucaoil7537
    @melaleucaoil7537 2 ปีที่แล้ว

    rumah sakit itu kayak mall, kalau nanti sudah go digital semua, yg pemilik rumah sakit bakal sepi, ga dapat uang sewa atau administrasi lagi. Jadi klo mau ubah aturan susah, karena para pengambil kebijakan banyak kepentingan jg karena mereka pemilik rumah sakit jg

  • @jameslaksana
    @jameslaksana 2 ปีที่แล้ว

    "17.10" RS Bumn apa tidak mau kooperatif nih ya? 😅

  • @brogerqwerty47
    @brogerqwerty47 2 ปีที่แล้ว

    Dari mimik mereka berdua ketika membahas betapa susahnya bekerja sama dengan industri kesehatan besar seperti rumah sakit, seolah olah menyiratkan "tau lah ya susahnya dimana" tapi gabisa dikatakan. Hmm menarik dengan pernyataan "dokter itu unik" wkwkwk

  • @hajimerou
    @hajimerou 2 ปีที่แล้ว

    laboratorium malah lebih maju dari rumah sakit

  • @capital-craftt
    @capital-craftt 2 ปีที่แล้ว

    suara narsumnya kadang jelas kadang ga kedengeran

  • @dikarojikin
    @dikarojikin 2 ปีที่แล้ว

    cara kerja kesehatan lebih pakem, terstruktur dan standarisasi turun temurun, jadi kalo startup masuk ke kesehatan akan sulit sih, jenis manusia di startup dan kesehatan beda sifat dan karakter, wajar kalo klinik pintar masuk ke klinik dan sulit masuk ke rumah sakit, karena gw juga ngerasain yang sama

  • @MrKF-cx4yd
    @MrKF-cx4yd 2 ปีที่แล้ว

    Rumah Sakit itu industri eksklusif.
    Direktur RS harus seorang dokter selain dokter tdk bs jadi direktur. Sehingga pola fikirnya di industri itu sgt kental medis minded. Yah wajar ngga maju2 dari sisi IT, Manajerial, Terobosan bisnis, dan lain2. Dibandingkan dengan industri lainnya. Di Pasar Modal aja ngga banyak yang masuk, kurang dari 20 RS.

  • @palemstore698
    @palemstore698 2 ปีที่แล้ว

    makanya banyak malpraktek...jujur dokter indo 70persen masih bego....karena universitas pendidikan dokter mahal...yg berprestasi gak bisa jd dokter karena biaya....yg bodoh bisa jd dokter karena duit gede dr orang tua....cuma aja kuliah masuk kedokteran...lalu masukin uang sumbangan 1m...langsung di terima...

  • @samasaja6524
    @samasaja6524 2 ปีที่แล้ว

    UPLOAD data rekam medis di NFT wkwkwk