SAMPLE RATE & BIT DEPTH dalam Music Production

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 28 ส.ค. 2024
  • Kamu bingung apa bedanya SAMPLE RATE yang 44,1 kHz, 48 kHz atau 96 kHz atau 192 kHz ? Juga bingung bedanya 16 bit, 24 bit dan 32 bit floating ? Simak video ini dan semoga bermanfaat !
    KOREKSI di menit 4:16 seharusnya penyebutannya adalah 44,100 Hertz, bukan kilohertz !
    ► Link download software Sample Rate Converter GRATIS yaitu Voxengo R8 Brain : www.voxengo.com...
    ► Kalkulator untuk menghitung kebutuhan hardisk saat rekaman multitrack di studio : blog.artsonica....
    Dibawakan oleh Agus Hardiman, music producer pemenang AMI (Anugerah Musik Indonesia) Award kategori Produksi Karya Terbaik (Best Music Producer) utk Agnes Monica & Steinberg Certified Trainer pertama di Indonesia. Cek www.AgusHardima... & www.steinberg....
    Video-video Review Hardware Audio & Musik ada di • Review Hardware Audio ...
    Yang belum SUBSCRIBE channel youtube ArtSonica, silakan klik / @artsonica
    Mau request video tutorial tertentu ? Join grup FB / youtubeartsonica
    ENJOY !
    Salam,
    Agus Hardiman, founder of ArtSonica (www.ArtSonica.com)
    _
    ArtSonica (www.ArtSonica.com) dengan slogannya "The Art of Sound Technology" adalah brand dari Agus Hardiman.
    Untuk info dunia audio engineering & music production, kunjungi :
    ► Sekolah Audio Engineering & Music Production : www.school.arts...
    ► Official Website of Agus Hardiman : www.agushardima...
    ► Blog Audio : www.blog.artson...
    ► Forum Diskusi Audio : www.forum.artso...
    ► Buku-buku Audio : www.books.artso...
    ► Majalah Digital : www.magazine.ar...
    Kontak ArtSonica via ✆ 0812-86-770099 (WhatsApp) atau ✉ agushardiman@artsonica.com

ความคิดเห็น • 846

  • @NurIbrahimTikko
    @NurIbrahimTikko 5 ปีที่แล้ว +39

    wah informasi emas nih, terimakasih mas agus untuk kebaikan hatinya njelasin ini dengan detil 🙏
    pernah ada kasus saya terlibat jadi recording engineer di band temen saya, trus hasil record ditempat saya mereka lempar ke studio mixing disuatu daerah yg baru aja buka dan harganya promo, pas record saya set project setup & sample rate take semua instrument di 48khz
    setelah hasil mixingan mereka jadi mereka ngeluh kok suaranya beda/ overall instrument pitchnya turun semua/seakan kaya ketarik semua waveformnya, saya sempet bingung padahal ditempat saya normal, usut diusut ternyata engineernya salah export file 48khz ke project 44,1khz, hastaga saya ngebatin ini orang belajarnya gimana ya, dah berani buka bisnis mixing tapi basic sample rate aja gatau 😅 (*sedikit curhat) 😆

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +6

      Huahahahahahaha bener banget itu....perubahan pitch dan tempo bisa terjadi apabila ada _Sample Rate Mismatch_ !
      Syukurlah kamu paham tentang ini...The Best 😍

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +3

      Barusan saya pin komen ini karena penting dibaca untuk yang lain, thanks !

    • @ahmadfajri5087
      @ahmadfajri5087 5 ปีที่แล้ว

      Klo untuk record pake soundcard focusrite berapa khz tolong jawab?

    • @muchammadadityaramadhany155
      @muchammadadityaramadhany155 4 ปีที่แล้ว

      Klik k ko ko 8o of

    • @Artsonica
      @Artsonica  2 ปีที่แล้ว

      @@ahmadfajri5087 44,1kHz atau 48kHz biasanya

  • @ellmariachi4158
    @ellmariachi4158 4 ปีที่แล้ว +11

    Yg pasti like, subs & share yah, sobat2 sound engineering....
    ilmu mahal digratiskan.... berkah selalu, Mas Agus Hardiman... aamiin
    The best

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +2

      Amiiin, makasih apresiasinya 👍

  • @AaHERU
    @AaHERU 2 ปีที่แล้ว +1

    Alhamdulillah terjawab sudah setelah 28 tahun mencari artinya. Terima kasih banyak Om Agus, semoga banyak riski, diberi kesehatan selalu

  • @imazi59
    @imazi59 4 ปีที่แล้ว +4

    Sering sekali saya tonton video ini,dgn tujuan semakin paham,abis tonton,praktek, sedikit sedikit,ada perbedaan kualitas produksi musik amatir saya om.. Alhamdulillah..mohon bimbingannya terus om..🙏🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +3

      Mantaap, semangat berkarya, kamu sudah ada di jalur yg benar, tinggal tunggu waktu aja bakal jadi 'sesuatu' 🙏🏻

  • @ariostev
    @ariostev 4 ปีที่แล้ว +12

    Sejak mulai belajar rekaman otodidak dari taun 2007, bagi saya yang paling ideal adalah 'pasangan' 48kHz dan 24 bit. Karena ketika nantinya si WAV diconvert jadi kualitas CD (44.1kHz 16 bit), hasilnya ga beda jauh, dan ternyata terbukti setelah nonton video ini 😅😅😅 makasih ilmunya oom Agus

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +4

      Mantaaap, ternyata udah lama di praktekkan ya 🙏🏻

    • @ariostev
      @ariostev 4 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica iya oom, sampe sekarang masih semangat belajar 🙏🏼🙏🏼🙏🏼

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +1

      @@ariostev Siip !

  • @tirtasaky
    @tirtasaky 6 ปีที่แล้ว +5

    Ilmu lagi... Ilmu lagi... Saya yakin ini jg jadi hal dasar yg sering bgt jadi pertanyaan tmn2 yg laen... Yg kadang bingung mo nanya ke siapa hehehe.... Terima kasih mas agus Hardiman... 👏👏👏

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Sama-sama makasih !
      Iya, sudah puluhan kali ditanya jadi saya bikinkan videonya supaya lebih mudah untuk di akses orang-orang.

    • @fredymakagiansar
      @fredymakagiansar 5 ปีที่แล้ว

      Makasih mas agus Hardiman,Video nya sangat membantu👍👍

  • @eminiscence
    @eminiscence 3 ปีที่แล้ว +3

    Sudah 1 tahun saya hobi di dunia audio baru sekarang paham dengan bit rate dan sample rate,terimakasih banyak om!

  • @dianstudiopro1600
    @dianstudiopro1600 2 ปีที่แล้ว +1

    ini yg selama ini sy cari, sy sudah bisa melogika frekuensi akustik/analog yg di digitalisasi dg logika dasar sample rate/bit rate, tapi sy bingung tentang logika digital pembawa data amplitudo (volume), eh ternyata ada data carier berupa bit depth, lengkap sudah dasar logika frekuensi & amplitudo dalam kerangka logika digital, Terimakasih penjelasan nya semoga makin sukses dan makin berkembang.

    • @Artsonica
      @Artsonica  2 ปีที่แล้ว

      Amin sama-sama !

  • @vanderpawl
    @vanderpawl 4 ปีที่แล้ว +3

    Luar biasa penjelasannya. Bahkan saya yang awam bisa dengan mudah mengerti. Terima kasih.

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Wah makasih komennya 🙏🏻 Setidaknya saya tahu apa yang saya share sudah tepat 🙏🏻 Thanks komennya 😃

  • @iketutwiswaputra1041
    @iketutwiswaputra1041 5 ปีที่แล้ว +3

    pass pak agus... jika harus ngerti ini, lebih baik sambil coba2 di DAW langsung biar lbh cepat nangkapnya :)
    bermanfaat bgt pak agus..

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Bener, sekalian praktek 👍

  • @BALICITRACHANNEL
    @BALICITRACHANNEL 3 ปีที่แล้ว

    Terima kasih pembelajaran tentang audio sekarang baru saya paham tentang pungsi sampling rate pada recoder karena saya sering berpikir apa sieh pungsinya tapi tidak memahami arti dan fungsi dari fitur recorder saya salam dari bali matur nuhun. Jaya selalu channel di udara

  • @faris_id_music
    @faris_id_music 4 ปีที่แล้ว +1

    Baru nemu channel ArtSonica karena lagi setup home studio yg sederhana. Kebetulan ilmu sy terkait produksi musik dan ilmu digital audio masih 0, jadi coba nonton video-video-nya artsonica. Ternyata keren banget.
    Video ini aja saya berasa lagi kuliah dengan isi materi yg padat, berbobot. Mantap sekali ilmu gratis. Auto subscribed.
    Sehat selalu mas agus, terima kasih banyak ilmunya 🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Wah makasih komennya 😍
      Semoga sehat-sehat juga disana 🙏🏻

  • @samsul_RMX
    @samsul_RMX 3 ปีที่แล้ว +1

    Mantap Om... setiap project saya tidak ada masalah...
    Nemun pada project tertentu di salah satu project musik saya, hasilnya kenapa bisa berbeda.
    Ada yg sangat loud, bright, clear..serta suara yg padat..
    Minim distort dan noise..
    Masih saya mencari² dan mempelajari..
    Ternyata di video ini seluruh jawaban pengalaman misteri saya.
    Saat ini saya punya/ beli soundcard, saya ingin belajar cara mengoptimalkan resolusi project music saya..
    Di sini ketemu jawaban, san tinggal memgaplikasikan.
    Supaya sinkron, hasil theory, dan pengaplikasian..
    Terimakasih banyak....
    Salam.. dari Mesujuli Lampung.

  • @efendiberutu
    @efendiberutu ปีที่แล้ว +1

    Saya sangat suka dengan ulasan-ulasan dari Art Sonia ini, ilmiah dan mencerdaskan, lama-lama bisa jadi pakar audio nih saya. Makasih ya om

    • @Artsonica
      @Artsonica  ปีที่แล้ว

      Nah itu yang diharapkan, kita semua semakin paham ttg dunia kita

  • @ahmadrizkygamez8656
    @ahmadrizkygamez8656 6 ปีที่แล้ว +1

    Alhamdulillah ya Allah akhirnya nemuin guru trimakasih om saya Rizky sekarang di malaysia

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Hi Rizky, pa kabar?
      Oh udah di Malaysia ya...sukses terus !
      Btw Bento nya keren hahahaha

  • @wedozcell-tuban
    @wedozcell-tuban 6 ปีที่แล้ว +1

    Apapun itu topiknya, klik like dulu sebelum nonton channelnya om agus hardiman 😎

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Huahahahaha thanks, bikin hari ku ini ceria 😃

  • @papayubi92
    @papayubi92 4 ปีที่แล้ว +12

    Setelah nonton biasakan like, paling tidak membantu channel ini, jgn ambil ilmunya , tapi ngasi like pelit

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +4

      Amiiin makasih udah like dan komen !
      Anyway. bahkan di kasih dislike pun itu tanda interaksi (orangnya harus login dan klik dulu), jadi bagi youtube itu tanda bagus (youtube gak peduli itu like atau dislike, yg dilihat itu interaksinya).
      Sekali lagi, thanks ya !

    • @antonblessed
      @antonblessed 3 ปีที่แล้ว

      betul gan.
      Tp yg gue heran, chanel informatif dan bermanfaat gini ada yg ngedislike.. hehe

  • @ipunkecil
    @ipunkecil 5 ปีที่แล้ว +2

    akhirnya bisa dapat ilmu yang sangat bermanfaat secara gratis, terima kasih pak Agus Hardiman

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Syukurlah kalau bermanfaat !
      Thanks komennya 👍

  • @tommysuditomo8943
    @tommysuditomo8943 5 ปีที่แล้ว +3

    Fundamental banget! Thx om! Meski udah paham dan menerapkan dalam setiap project, tp penjelasan ini bener2 memantapkan pengetahuan.. Thank you

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Siiip ! Sama-sama belajar kita ya, sukses terus dengan karya-karyanya 😀👍

  • @ngizingkalen9661
    @ngizingkalen9661 4 ปีที่แล้ว +2

    aduh pak makasih, saya terkadang googling" bahkan pake keyword bhs inggris gak nemu jawabannya.
    akhirnya algoritma YT yg menjawab.
    saya dibingungkan oleh:
    * Telinga manusia hanya dapat mendengar nada max 20 kHz mengapa ada sample rate lagu diatas 20 kHz bahkan 192 kHz, jadi saya pikir itu sia" dan menghabiskan storage = ternyata merekam bunyi dengan freq diatas batas pendengaran manusia dapat mempengaruhi keseluruhan bunyi yg dapat didengar manusia.
    * Juga mengapa 44.1 kHz nggak 20 kHz atau 22 kHz saja = ternyata dibagi dua.

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +1

      Nah saya suka ama viewer yang kritis.
      Jadi sekarang kebingungannya sudah terjawab ya?
      Saya tambahkan sedikit...
      1) Seperti yang kamu tangkap, bahwa ternyata frekwensi di atas 20kHz juga mempengaruhi apa yang kita dengar di 20Hz-20kHz, nah sebenarnya bukan itu saja, frekwensi di bawah 20Hz pun berlaku sama. Bahkan kita sebenarnya mendengar frekwensi yang tidak terbatas jumlahnya dan ini mempengaruhi kita.
      Hanya saja setiap orang mendapat efek yang berbeda ketika mendengar bunyi di luar 20Hz-20kHz yaitu ada orang yang bisa sangat merasakan, ada yang tidak. Jadi efek frekwensi hypersonic dan subsonic itu berbeda-beda untuk setiap orang.
      Sebagai info, sekarang udah ada audio interface dengan sample rate 768kHz hahahaha
      2) Iya dibagi dua berdasarkan hasil penelitian Nyquist ttg sampling.
      Btw ilmu audio itu sebenarnya adalah ilmu alam dan masih banyak misteri alam yang belum dipecahkan, oleh karena itu, sebelum ada teori lain, ya kita gunakan teori yang saya bahas di video ini. Kalau saya ngelantur...nanti begitu time travel bisa mungkin, maka ilmu audio pun akan berubah (sekali lagi ini ngelantur ahahahaha)

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Btw saya cek dirimu belum subscribe hehehe
      Jangan lupa subscribe channel ini dan aktifkan lonceng ya 😃

    • @beezanteeum
      @beezanteeum 3 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica
      Malah ada Soundcard yang udh nyampe 11,2 MHz (Merging Horus) buat record Sony DSD256

  • @mdmedia5994
    @mdmedia5994 5 ปีที่แล้ว +4

    ilmu yg bermanfaat nih.
    Oh iya, jelasin tentang Frequencies Fundamental and Harmonic dong Mas Agus.
    Ajarin juga tentang cara menggunakan plugin EQ dan fungsi2 didalamnya. terima kasih

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Sudah masuk dalam rencana untuk bahas basic audio, ditunggu ya...

  • @yusufsinaga7537
    @yusufsinaga7537 3 ปีที่แล้ว +1

    Ada bagian yang sampe saya rewind beberapa kali supaya paham..terutama bagian perbedaan contoh kualitas suara dari tiap settingan..ternyata memang beda ya.
    Maklum telinga saya murahan haha..
    Makasih om share ilmunya..gara² pandemi jd bisa belajar hal baru..
    Sukses Art Sonica.😀

  • @HQChannelAudio
    @HQChannelAudio 4 ปีที่แล้ว +2

    😅 Karena bingung, sampe nonton video ini 3x. Dan akhirnya lumayan ngerti.. 😀 Mantul om...

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Wow sampai 3x ? Wkwkwkw
      Hebat semangat belajarnya...semoga sukses ya !

    • @HQChannelAudio
      @HQChannelAudio 4 ปีที่แล้ว +1

      @@Artsonica Siap om, 😀 Terimakasih banyak untuk semua ilmunya... Semoga selalu diberi kesehatan om.. Amin. Di tunggu video video selanjutnya...

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      @@HQChannelAudio Siaaap !

  • @okedeh78
    @okedeh78 4 ปีที่แล้ว +1

    akhirnya terpecahkan kenapa import file di cubase audionya jadi nge stretch sekian persen yang berimbas fals. Eh ternyata karena gagal convert. Terima kasih Pak ilmunya sangat bermanfaat :D

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +1

      Iya itu memang "penyakitnya" Cubase dari dulu, gak selalu bertingkah, tetapi sesekali suka begitu hahahaha

  • @AfdhalDzikri
    @AfdhalDzikri 6 ปีที่แล้ว +1

    Makasih pak guru. Ini yang mahal adalah bahasa paedagogic nya. Menjelaskan sesuatu yang memang susah untuk dijabarkan sedetail ini. Apalagi buat awam kayak saya

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Iya benar sekali, memang susah banget menjelaskan ini 😬
      Btw apakah Afdhal Dzikri adalah guru atau pengajar ? Sepertinya paham dgn hal ini 😀👍

    • @AfdhalDzikri
      @AfdhalDzikri 6 ปีที่แล้ว +1

      Saya pelatih marching band pak guru. Tapi masih belajar juga hehehe

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Toss kalo gitu...sesama pengajar kita ini 😀👍

  • @asaanugrah2245
    @asaanugrah2245 5 ปีที่แล้ว +1

    Hahaha kesimpulannya pake 44,1 khz dan 24 bit biar gak pusing.. mantappp om trima kasih pencerahannya

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Iya atau 48kHz dan 24bit. Ini yang saya pakai.
      Kalau saya 48kHz karena kadang-kadang kita bikin musik untuk videoclip. Nah software editing video biasanya standardnya di 48kHz, bukan 44,1kHz 😬
      Mayoritas semua studio rekaman juga begini (coba iseng tanya studio rekaman profesional dimanapun) karena ini sampling rate dan bit depth yang kualitas sudah bagus tetapi ukuran file gak super gede yang bikin ribet pas kerja (di atas 48kHz, spec komputer mesti canggih utk kerja) 😜

    • @asaanugrah2245
      @asaanugrah2245 5 ปีที่แล้ว

      Hebat bener om agus ini detail penjelasannya😃makasih makasih makasih....

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@asaanugrah2245 Hahaha siaaap !

    • @manfixofficial782
      @manfixofficial782 4 ปีที่แล้ว +1

      @@Artsonica ..

  • @Marwahsalsabillaa
    @Marwahsalsabillaa หลายเดือนก่อน +1

    Ingat dulu tahun 90an keatas, biasa saya dengar lagu lagu via media kaset pita, terus saya denger suara lagu dengan teknologi Compact Disc (CD) wooww...kerasa lebih keren/bagus banget suaranya, lebih kedengaran jelas instrumennya/clarity nya, seperti suara demo cek sound drum kayak seperti orang lagi ngedrum didepan kita suaranya..

    • @Artsonica
      @Artsonica  หลายเดือนก่อน

      Hahahaha iya

    • @Marwahsalsabillaa
      @Marwahsalsabillaa หลายเดือนก่อน

      @@Artsonica itu kira2 pengaruh apa ya?,bisa ada perbedaan kualitas suaranya..

    • @Artsonica
      @Artsonica  หลายเดือนก่อน

      @@Marwahsalsabillaa Ya karena CD Audio bisa mem-playback frekwensi sampai 22 kHz sedangkan pita kaset itu bisanya play frekwensi jauh di bawah itu (sekitar 18 kHz). Catatan: rata-rata manusia bisa dengar sampai 20kHz (tapi ini hanya kisaran saja)

    • @Marwahsalsabillaa
      @Marwahsalsabillaa หลายเดือนก่อน

      @@Artsonica persis kaya dulu, THN 80an, orang2 pada denger lagunya,berita,sandiwara radio di gelombang AM suaranya mono kadang keresek2 lagi, begitu pas denger lagu/siaran radio pd frekuensi FM itu jelas perbedaannya, lebih besar/ngebass,efek stereonya muncul.

    • @Artsonica
      @Artsonica  หลายเดือนก่อน

      @@Marwahsalsabillaa Iya, di video ini di bahas ttg radio Am vs FM juga hahahah

  • @naelsaruksuk
    @naelsaruksuk 3 ปีที่แล้ว +1

    Jika yang datang menonton tentang video ini hanya untuk sekedar tau atau penasaran saja, saya yakin bakalan pindah frame atau gak jadi nonton karena alasan durasi atau alasan lainnya. Tapi kalau yang betul betul ingin memahami bakalan tetap stay play until finished. Terimakasih bang atas dedikasinya. Sudah hal yg sangat biasa bahwa setiap konten tentang ilmu pengetahuan bakalan sepi viewers.
    Jangan pernah berhenti berbagi Bang 🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว +1

      Siaaap dan makasih untuk apresiasinya 🙏🏻
      Iya betul sekali, saya sudah dari tahun 2003 alias sebelum ada TH-cam membuat video tutorial (waktu itu saya di kontrak oleh majalah Komputer CHIP dari grup Gramedia) dan saya gak pernah memikirkan durasi, yang penting poinnya sampai 😃
      Dan kalau saya lihat analytic video ini, sejak di upload, sudah ada 35,700 views dan sudah di tonton 4,700 jam (kalau kita nonton 1 film berdurasi 2 jam di bioskop, ini sama dengan 2,350 kali kita ke bioskop) jadi saya merasa justru video ini malah banyak yang nonton 😜
      Thanks ya !

    • @naelsaruksuk
      @naelsaruksuk 3 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica Bang coba buat konten rakit PC recommended untuk produksi musik dibawah budget 5jt 🙏

  • @iyanmulyadi5169
    @iyanmulyadi5169 7 หลายเดือนก่อน

    terimakasih, sy jadi mengerti prosesnya dari setiap audio yg dihasilkan, tadinya hanya mengandalkan feeling 😁

  • @ridwannuson_guitar
    @ridwannuson_guitar 4 ปีที่แล้ว

    Setelah nonton wajib memberikan like dan komentar, meski bingung mau komen apa.. Pokoknya pak Guru Agus Hardiman memang the best lah materinya selalu mudah dipahami penjelasanya detil..
    Terimakasih banyak ilmunya pak..
    Sehat selalu dan sukses terus karir nya..

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Makassssiiih 😍

  • @wahyuperdana6810
    @wahyuperdana6810 4 ปีที่แล้ว

    selamat pagi
    Prosesor : Core I5
    Sistem Operasi : Windows 10 64 bit
    DAW : Protools 10
    Audio Interface : M audio Profire 2626
    Kasusnya : pada saat dicoba muter lagu (di semua aplikasi pemutar lagu) control panel Profirenya nagkep sinyal, tapi suaranya tidak terdengar di speaker monitor. Begitupun jika membuka hasil rekaman di DAW, control panelnya nagkap sinyal tapi suaranya tidak keluar dimonitor speaker. pernah kucoba untuk pake audio interface avid c600, tidak ada masalah, berarti bukan speaker monitornya rusak.
    sebagai tambahan saja, pada control panel profire 2626 terdapat beberapa menu mulai dari "output source routing", "hosted mode", "standalone mode", "sync mode", "optical port B", "simple rate", "buffer size".

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Kemungkinan dari cara seting Control Panelnya 2626 ya.
      Paling mixernya di reset, caranya ada di buku manual pdf di halaman 32.
      Karena saya gak pakai interface tsb, sebaiknya kamu sebagai yang punya hardwarenya meluangkan waktu untuk baca manual dan memahami alat mu, itu sudah tanggung jawabmu hehehe

  • @SupriyatnaTea
    @SupriyatnaTea 6 ปีที่แล้ว +2

    Gagal fokus saya mas, teringat masa kecil dengar saur sepuh hehehe... Btw thanks tutorialnya, ringkas, jelas dan mudah difahami. 👍

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Hahahaha sama...sewaktu ngedit videonya dan cari contoh dan nemu Saur Sepuh, akhirnya malah lama dengerin sandiwaranya dan sempat lupa mesti ngedit video wakakakakakak

  • @bambangsarlito7333
    @bambangsarlito7333 3 ปีที่แล้ว

    Nonton Pak Agus = berani bikin channel cover song.
    Makasih Pak Agus. Saya masih terus nonton dan belajar dari Bapak.

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Semoga sukses dengan karya-karyamu ya 🙏🏻

    • @bambangsarlito7333
      @bambangsarlito7333 3 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica amin amin. Terima kasih Pak. Semoga ArtSonica makin sukses.

  • @TeguhChannel
    @TeguhChannel 4 ปีที่แล้ว +2

    pa, mau tanya nih saya pakai behringer hd 192. tiap bikin musik selalu pakai 96khz. kok hasil gak bisa clear dan bright dan seperti kurang power. saya udah coba di 16 dan 24 bit. hasilnya kaya sama aja sprt 48khz, apa ada setingan yang salah yah ? daw nya pakai ableton live

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +6

      Kalau nonton video ini dengan detil, kamu akan tahu jawabannya. Coba nonton lagi dan perhatikan saat saya bahas manusia bisa dengar sampai frekwensi berapa dan sebenarnya berapa sample rate yang udah cukup utk produksi musik 😃

    • @planetbirustudio899
      @planetbirustudio899 3 ปีที่แล้ว

      Secara teoritis, dengan frekuensi 96 kHz harusnya sudah cukup baik untuk musik. Bisa dilihat di video saya juga. Namun jika terjadi bottleneck di satu titik, maka di situlah penyebab turunnya kualitas audio yang dihasilkan.
      Saya juga membuat simulator untuk menentukan berapa sampling rate minimal yang dapat digunakan ketika merekam audio.

    • @Lanosta
      @Lanosta 2 ปีที่แล้ว

      96 sdh tebel.. masalah nendang... konteksnya di mixing dan mastering audio.

  • @ImajiPapua
    @ImajiPapua 3 ปีที่แล้ว

    terima kasih pak Agus. saya sangat senang menemukan channel emas ini. Ilmu mahal digratiskan. Sehat selalu pak dan ditunggu konten - konten terbarunya

  • @noveluswemal5986
    @noveluswemal5986 3 ปีที่แล้ว

    Bukan materi kelas rendah. Selalu recomended lah penjelasan dari pak Agus dari Art Sonica jadi sejauh ini lumayan paham mengenai sample rate dan bit depth. Hanya Sempat bingung aja di beberapa DAW ada yang hanya sampai bit depth 32 floating (adobe audition) sedangkan di DAW lain ada yang 64 bahkan 512 (fl studio) dll. Terima kasih. Salam Audio.

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Iya digital itu sebenarnya UNLIMITED artinya mau 128 bit floating atau 256 floating pun pada masa depan akan bisa.
      Intinya yang floating itu adalah, audio yang 24bit non-floating akan di ubah di software DAW ke resolusi bit yang lebih detil yaitu lebih rendah noisenya saat kamu bekerja dengan plugin di DAW tsb.
      Btw mau koreksi saja, yang kamu bilang di FL bisa 512 itu bukan bit depth tetapi itu SAMPLES yaitu seting angka buffersize yang menentukan latency dari DAW nya (Ini gak berhubungan).

    • @noveluswemal5986
      @noveluswemal5986 3 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica oke Pak Agus O begitu ya Terima kasih pencerahannya saya semakin paham😄🙏

  • @sahabatlamamu9715
    @sahabatlamamu9715 6 ปีที่แล้ว +1

    Mas agus mungkin untuk next tutornya bisa request untuk bahas tentang proses record vocal yang baik & benar sampai tahap mixingnya, versi simplenya aja nggak apa-apa. Terima kasih. Maju terus buat art sonica. 😇🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Iya, saya sedang memikirkan bagaimana cara mempresentasikan hal tsb (rekam dari awal hingga selesai) dalam bahasa sederhana tetapi tetap tidak meninggalkan poin pentingnya....semoga saya bisa (menyederhanakan masalah hahaha)
      Btw apakah sudah pernah nonton video-video recording dan mixing yang sudah ada di channel ini ?

    • @sahabatlamamu9715
      @sahabatlamamu9715 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica sudah mas, beberapa video tutorialnya sudah saya tonton meskipun belum seluruhnya, untuk materi ttg vocal dari mas agus yg sudah saya tonton pada video tips mixing vocal untuk cover musik, tips teknik record vocal & akustik gitar bersamaan (mickingnya kalo tidak salah) sama tips mixing lagu poprock. Tapi sementara ini untuk yg khusus bahas proses record vocal sampai mixing saya belum dapat (mungkin saya yg kelewatan 😅). Terima kasih tanggapannya. 🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Iya belum sih...ide yang bagus 😀
      Nanti saya coba realisasikan tentang Produksi vokal dari awal recording sampai mixing 😀

  • @andikidunx
    @andikidunx 5 ปีที่แล้ว +1

    Wah saya bisa belajar bikin sampling buat keyboardku dari vidio ini.

  • @ihanttxo
    @ihanttxo 4 ปีที่แล้ว +1

    Tolong dong.. buatin video khusus napak litas mas agus(belajar dimana, pernah bekerja dimana dst) sampai segini hebatnya pengetahuan tentang musik studio. Aku penasaran.. :)

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Kalau saya bikin video seperti itu, ntar kelihatan narsis banget dan di bully ntar hahahaha
      Tapi Ok lah kalau buat motivasi ya, hanya mesti dipikirkan gimana formatnya supaya gak kesannya menyombongkan diri hahahaha

    • @ihanttxo
      @ihanttxo 4 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica mungkin bisa dibikin format tanya jawab atau format video khusus menjawab pertanyaan.. hehehe.. makasih untuk semua ilmunya mas.

  • @omsavanablitar106
    @omsavanablitar106 4 ปีที่แล้ว

    Selamat siang art sonica
    Salam kenal, saya jerry dari blitar
    Maaf sebelumnya mengganggu waktunya.
    Mau tanya, saya ada problem di record saya,
    Ketika saya record pakai mixer midas m32, sample rate di midas 48, tetapi di cubase sample rate nya 44
    Permasalahannyaa audio nadanya turun dan tempo turun, karena saya lihat file hasil record nya sample rate sudah jadi 44
    Minta solusinyaa bagaimana???
    Terima kasih sebelumnyaa

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Solusinya, karena sudah tahu hasil rekaman di Midas 48kHz, nah pas buka Cubase, jangan langsung Import file, tetapi di Cubase buka Project baru dulu yg kosong tanpa isi apa dan ke menu Project > Project Setup dan ubah sample rate jadi 48kHz dulu. Setelah itu barulah import semua file WAV dari Midas.
      Kalau sebelumnya sudah ada data yg sama di Cubase, hapus dulu supaya Cubase gak ingat seting sebelumnya yg bermasalah

  • @DEKJAL
    @DEKJAL 6 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih ilmunya Om...!
    Saya dulu cuma tau secara kasar aja, tidak tau apa itu sample rate & bit depth!
    Bbrp tahun yg lalu pernah coba² kerjain project edit audio kecil²an lagu daerah. Saya pasang di 196 apa 192 kHz gitu, malah hasil masternya berantakan & filenya sangat besar. Mungkin karena komputer murahan atau sayanya yg salah set... Akhirnya pas di 44,8 kHz. Lumayanlah hasilnya buat pasar lokal walau saya pribadi sedikit kurang puas.
    Sekali lagi... Terima kasih om!🙏🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Wah hebat sampai eksperimen 😍😍😍
      Memang untuk membuktikan sesuatu harus lewat percobaan, gak bisa hanya dengan baca....Saya kebayang tuh gimana beratnya karena dulu sewaktu awalpun saya juga coba dan alhasil, di 96kHz saja dgn spec komputer rendah, lagunya di play saja gak mau hahahaha
      Sukses terus berkaryanya 😍👍

  • @wongsanggar
    @wongsanggar 6 ปีที่แล้ว +1

    Segede apapun mentah nya ujung2nya pasti jadi mp3 CD 44,1KHz 16-bit (rata2 pendengar musik). Anyway, terima kasih master. Jelas banget sangat bermanfaat. Moga2 jadi amal jariyah.

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Amiin thanks !
      Btw memang ujungnya MP3 tetapi yang mesti di ingat adalah, ada beda hasil yang jauh antara kita bikin dalam format MP3 dari awal trus akhirnya jadi MP3 dengan awalnya kita bikin WAV resolusi tinggi trus jadi MP3.
      Kalau awalnya kita kerja udah di MP3, begitu di upload ke medsos atau streaming services seperti iTunes, soundcloud dll akan di convert lagi...jadi kayak kita dobel convert jadi MP3. Hasilnya lebih jelek daripada dari WAV yg resolusi tinggi ke MP3 😉
      Dan lagi beberapa format media seperti CD audio, DVD, film layar lebar, iklan TV dsb SANGAT PENTING kita kerja tetap di WAV resolusi tinggi kalau mau hasil di bioskop atau TV atau CD player tetap bagus. Kalau pakai resolusi rendah, ya di tempat-tempat itu akan lebih jelek hasilnya.
      Jadi komenmu "Segede apapun mentah nya ujung2nya pasti jadi mp3 CD 44,1KHz 16-bit (rata2 pendengar musik)" itu kurang berdasar karena kita TETAP BUTUH audio yang hi-res 😋

    • @wongsanggar
      @wongsanggar 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica wkwkwkwk ya master itu memang pengamatan rakyat awam jelata kayak saya 😝😝😝
      Karena audio hi-res hanya maksimal jika diputar dengan player yang bagus dan speaker yang hi-res juga, semacam audiophile dan industri gitu. Faktanya kebanyakan kita dengerin dari speaker hape, headset murah, dll. Mungkin ada beda tapi kan tipiiisss banget. Hanya telinga2 pro yang bisa dengar. 😏😏😏
      Anw, makasih koreksi nya master, perlu pindah ke WAV nih.. 😁

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Sebaliknya sih, bedanya jauh banget 😁
      Coba saja upload lagu MP3 dengan kualitas 128kbps ke youtube atau soundcloud dsb dan bandingkan dgn upload WAV, hasilnya kedengaran oleh orang awam sekalipun (tetapi harus orang yang senang dengar musik) walau pake headset murah 50rb hehehe
      Jadi kurang tepat juga sih kalau dibilang kedengarannya hanya di speaker mahal 😀
      Btw gak perlu pindah ke WAV, karena semua DAW kan kerjanya di WAV, mana ada DAW yang kerjanya di MP3 hahahaha Atau mungkin ada ya DAW yang kerja di MP3 ? Penasaran, biar saya nambah ilmu juga hehehe

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Sori kalau komennya diatas begitu....tadi belum ngopi hahahaha
      Iya sebaiknya sih sampai master kita tetap di WAV, termasuk utk upload di youtube, soundcloud dan medsoso lainnya karena mereka akan meng-convert jadi low res / lossy format.
      Kalau kirim preview ke klien via WhatsApp atau email, gak masalah versi MP3. Kalau sudah di approved, kasih versi WAV bersama dengan MP3nya. Dan infokan kalau versi WAV lebih baik kualitas audionya. Thanks

    • @wongsanggar
      @wongsanggar 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica siapp master. Thanks infonya. Ngopi dulu yukkk....
      ☕☕☕😁😁😁

  • @Unad777
    @Unad777 5 ปีที่แล้ว +2

    Intinya semakin tinggi nilainya semakin bagus (buat yg bingunng)

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +2

      Siaaap ! Tambahan, semakin tinggi juga, semakin sedikit kedengaran perbedaanya, sama sepeti kita lapar, makan indomie, mangkok pertama berasa lezat banget, tetapi mangkok ke-2, ke-3 dst semakin berkurang perasaan kenikmatannya !

    • @yusufsinaga7537
      @yusufsinaga7537 3 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica haha..analoginya mantap banget om..ini analogi yg mudah dipahami orang awam seperti saya..

  • @christiantogunawan6210
    @christiantogunawan6210 4 ปีที่แล้ว

    Mantap om ilmunya. Seneng banget liat channelnya karena jadi belajar banyak hal yang ga sembarang orang bisa dan mau jelasin. Thank you om uda mau sharing ilmunya. Sukses terus Art Sonica!

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Makasih komennya, sukses juga disana !

  • @aldrinsaksono5677
    @aldrinsaksono5677 3 ปีที่แล้ว +1

    Pencerahan betul... Sukses untuk anda.. God bless you...

  • @markussirait3895
    @markussirait3895 3 ปีที่แล้ว

    terimakasih banyak Pak buat ilmunya...saya masih awam, tapi ingin sekali belajar mengenai audio dan akustika, dan penjelasan mengenai sample rate dan bit depth menjadi mudah untuk saya pahami...
    terimakasih banyak...sukses terus ArtSonica...

  • @AditSitompul
    @AditSitompul 6 ปีที่แล้ว +2

    Terimakasih pencerahannya om, sangat bermanfaat, makin terang jadinya 😂

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Sama-sama makasih 😍

  • @sahong8766
    @sahong8766 5 ปีที่แล้ว +1

    Makasih Pak...
    Sangat Membantu Utk Memahami Apa yg disampaikan...
    SALAM DARI PAPUA..!
    🙏😇🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Wow dalam beberapa hari ini, banyak yang nonton dari Papua...Salam dari Bandung dan Jakarta !

  • @rockzstarstudio
    @rockzstarstudio 4 ปีที่แล้ว

    master ku.... panutanku.. thx mas agus... nuwun.. alhamdililah sudah berproduksi...

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว +1

      Wah mantaaap ! Semoga semakin keren karya-karyamu ya

  • @IQ78People
    @IQ78People 4 ปีที่แล้ว

    Analog : perubahan malam ke siang,ada jeda spt shubuh,pagi baru siang terang
    Digital : perubahan malam ke siang secara tiba2 dr gelap gulita langsung siang terang benderang

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Iya secara teori. Secara prakteknya, telinga kita tidak bisa menangkap perbedaan seperti mata kita yang bisa melihat perubahan pagi siang malam 😜
      Itu sebabnya orang awam dengar MP3 merasa aman-aman saja 😃

    • @IQ78People
      @IQ78People 4 ปีที่แล้ว

      😅 betul karena lebih fokus ke alunan musik

  • @JurnalSoultan
    @JurnalSoultan 5 ปีที่แล้ว +1

    Trima kasih bang.....penjelasan yang sangat jelas dan bermanfaat sekali

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Sama-sama makasih juga 🙏🏻

  • @RGstudiocreator
    @RGstudiocreator 4 ปีที่แล้ว +1

    mantap pak agus hardiman sangat detail penjelasan nya

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Sama-sama makasih !

  • @SherlySitepu
    @SherlySitepu 4 ปีที่แล้ว +1

    makasih om. Ini sangat penting dan berguna untuk aku. Semoga o'om di limpahkan rezeki dan tetap sehat ya om. Amin 🙏😊😊

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Siap, sama-sama dan sehat juga 👍

  • @AmplifiedCovers
    @AmplifiedCovers 6 ปีที่แล้ว +2

    Mantap sekali videonya om.
    Sangat detail dan teknis.
    Jd gak terlalu ngasal dah klau mau bikin project.

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Syukurlah kalau begitu 👍
      Thanks udah komen ya 😍

    • @AmplifiedCovers
      @AmplifiedCovers 6 ปีที่แล้ว

      Iya om makasih jg uda berbagi pengetahuan. Kadang kalau cuma baca artikel gitu, sering gak detail.
      Kapan2 bikin video hydrogen drum machine dong om agus.

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Lebih spesifiknya hydrogen drum machine apa yang jadi kendala ? Pakainya simple saja kan ?

  • @animatofans6763
    @animatofans6763 4 ปีที่แล้ว

    Dengan chanel ini saya bisa sekolah rekaman online

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Amin, semoga cepat pintar ya 🙏🏻

  • @marka_jalan
    @marka_jalan 4 ปีที่แล้ว +1

    Met malam Om Agus, apa kabar?
    Terima kasih banyak atas share ilmunya,
    Semoga sukses selalu, aamiin.

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Pagiii, kabar baik ! Sama2 makasih ya, sukses juga untukmu !

  • @fxpianochannel
    @fxpianochannel 5 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih banyak ilmunya om Agus.

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Siaaap ! Jangan lupa nonton video-video BASIC AUDIO lainnya disini ya: th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoE1YukUBe_vrMp_VrhgOTbm.html
      dan juga yang ini: th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoGDAzpAiqlhPqOq7r-PIVl7.html

  • @tanakamanaloe
    @tanakamanaloe 6 ปีที่แล้ว +1

    Akhirnya mulai ngerti dgn penjelasan nya om... terima kasih om...

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Siaaap, sama-sama !

  • @wiorekomusic
    @wiorekomusic 4 ปีที่แล้ว

    Terimakasih.....🙏🙏🙏🙏

  • @agussusilojabrikx
    @agussusilojabrikx 5 ปีที่แล้ว +1

    Terimakasih2 Banyak penjelasannya ArtSonica ,Sukses selalu

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Sama-sama, sukses juga ya disana 👍

  • @X7studio
    @X7studio 4 ปีที่แล้ว

    Bang untuk live streaming di OBS berarti bagus 44,1khz atau 16khz ya? Defaultnya 44,1. Masalahnya kalo di 44,1 suaranya cempreng ga ada bassnya, justru di 16khz malah lebih ngebass.
    Tolong jawabannya makasih bang.

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Saya baru tahu ada sample rate 16kHz 😅 Setahu saya kalau 16 itu 16 bit, bukan 16 kHz. Coba cek lagi deh 😃

    • @X7studio
      @X7studio 4 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica ada bang di aplikasi OBS streamlabs untuk live straming gamer, kita bisa atur mulai dari 8khz, 11khz, 16khz, 22khz, 44,1khz, 48khz, 96khz.

  • @kukuhprayuda
    @kukuhprayuda 4 ปีที่แล้ว

    makasih pak Agus ilmu2 dan videonya sangat bermanfaat buat saya yang lagi belajar dunia audio secara otodidak

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Sama-sama makasih !

  • @druwzzz4383
    @druwzzz4383 6 ปีที่แล้ว +5

    om agus, coba review dong soundcard untuk mixing dan mastering. hehe makasih :)

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Ide yang bagus...nanti saya coba ya 😀

  • @wirahadichannel
    @wirahadichannel 3 ปีที่แล้ว

    mas, saya pakai 128 bit, dan 44,1 Khz, dengan soundcard midiplus studio 2,, waktu saya main live, vokal di 1, sama gitar di colokan 2,, kenapa gitarnya noise ya? saya nyalakan tombol inst di colokan 2.. sementara kalau saya matikan di mic vocal, gitarnya tidak noise,, apakah itu ada pengaruh dengan sample rate yang saya pakai?

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      128 bit ? Setahu saya gak ada bit depth 128 bit. Coba cek lagi deh 😃

    • @wirahadichannel
      @wirahadichannel 3 ปีที่แล้ว

      hehe,, salah saya mas,, itu ternyata pengaturan latency ya mas? maaf mas bru belajar🙏

  • @NuansaInspirasiku
    @NuansaInspirasiku ปีที่แล้ว

    Terimakasih sekali informasi nya sangat berguna sekali buat cover lagu saya...salam....

  • @septianang5285
    @septianang5285 3 ปีที่แล้ว

    Permisi, pak.
    Kalau boleh, saya request pembahasan tentang tuning music 400 hz, 432 hz, dll 😁. Sekalian cara merubah tuning data wave, misal dari 400 ke 432 😁

  • @rifankhoridiofficial
    @rifankhoridiofficial 2 ปีที่แล้ว

    Ilmu semua 😍. Makasih banyak om Agus...

  • @mattsotoofficial8224
    @mattsotoofficial8224 4 ปีที่แล้ว

    Sangat bermanfaat sekali ilmunya, semoga bertambah ilmunya om Agus, Wajib Subscribe dan klik tombol lonceng.!!!!

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Makasih 😍
      Jangan lupa cek video-video lainnya di channel ini ya: th-cam.com/users/ArtSonicaplaylists?view=1&flow=grid

  • @AdnanYudi
    @AdnanYudi 2 ปีที่แล้ว

    Ahli audio yang jarang ada di Indonesia, gelarnya setara doktor kalau di dunia akademik.

    • @Artsonica
      @Artsonica  2 ปีที่แล้ว

      Waaah makasih 🙏

  • @GideonHulu
    @GideonHulu 4 ปีที่แล้ว +1

    Ilmunya luarbiasa om. Sukses terus ya om
    GOD BLESS YOU

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Amin, sukses juga ya, GBU too !

  • @annisaazzahra213
    @annisaazzahra213 3 ปีที่แล้ว

    semoga sehat dan panjang umur om... makasih banyak ilmunya

  • @Siswaduniamaya
    @Siswaduniamaya 3 ปีที่แล้ว

    ilmu yang sangat bermanfaat , , , terimakasih, sehat selalu buat kang agus sekeluarga.

  • @clfchannel298
    @clfchannel298 6 ปีที่แล้ว +1

    Terimakasih om.. Sy dpt ilmu yg sangat berguna. Smga sehat selalu...

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Sama-sama, jangan lupa nonton video-video yang lainnya ya, thanks

    • @clfchannel298
      @clfchannel298 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica
      Sip pasti, 😊👍sy sedang menonton krn ada beberapa video yg mmng sesuai dgn problem sy dan bru dpt jwbnnya skrg. Sdh sy subsribe om dan share k tmn2 yg lain.. Krn sangat bermanfaat. Slm sukses sllu.

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Siaaap, sukses juga disana !

  • @antonblessed
    @antonblessed 3 ปีที่แล้ว

    informatif sekali om. Selama ini sy gk tau detailnya, hnya ikut default preset DAW aja 44,1 KhZ, 24 Bit. hahaa.
    Sukses selalu buat ArtSonica.

    • @dchaos1264
      @dchaos1264 3 ปีที่แล้ว

      pake daw apa bro

    • @antonblessed
      @antonblessed 3 ปีที่แล้ว

      @@dchaos1264 cubase bro

  • @PLTS.rumahan
    @PLTS.rumahan 2 ปีที่แล้ว

    Ok makasih pak saya jadi paham..
    Karena saya mau beli dlms management sepiker..yang 96khz 32bit..saya jadi faham.

    • @Artsonica
      @Artsonica  2 ปีที่แล้ว

      Siaaap ! Kadang-kadang hal ini jadi 'marketing' alias 'gimmick' 😬

  • @rindangMA
    @rindangMA 4 ปีที่แล้ว +1

    terimakasih ilmunya. kemarin mencoba rekam gitar pakai focusrite di 44,1khz. hasilnya masih ada suara noise nya. terus dinaikin 192khz jadi ga ada noisenya. tapi belum nyoba yang 48khz

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Hahaha ciyaaap
      Btw harusnya sih kalau sample rate gak ngefek seperti itu. Kalau ganti bit depth dari misalnya 16 bit ke 24 bit, baru begitu. Aneh juga ya hahahah
      Btw 192 itu kalau udah banyak track bikin komputermu mabok

    • @rindangMA
      @rindangMA 4 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica ohh gitu. Wah ilmu lagi. Terimakasih uwu

  • @didi_abdillah
    @didi_abdillah 5 ปีที่แล้ว

    nice, kadang suka bingung setting sample rate dan bit depth pas render audio

  • @haziqhilminoryazidkhairi6245
    @haziqhilminoryazidkhairi6245 3 ปีที่แล้ว

    Om masih muda dan ganteng. Baru discover ilmu muzik daripada Om. Terima kasih

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Ahahahaha makasih pujiannya tetapi saya sudah tua 😬

  • @KikiTorpey
    @KikiTorpey 4 ปีที่แล้ว +1

    Terjawab sudah... terima kasih OM 😇

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว +1

      Ahahaha mantaaap !

  • @ujungdesaofficial5366
    @ujungdesaofficial5366 2 ปีที่แล้ว

    Terimakasih om disini saya tambah banyak ilmu tentang musik recording

  • @feastsunnonfungibletelvann3315
    @feastsunnonfungibletelvann3315 5 ปีที่แล้ว +1

    Video edukasi yang bagus, bermanfaat sangat mas... *jempol*

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Makasih komennya ! Pa kabar dirimu ?

  • @petraratag81
    @petraratag81 4 ปีที่แล้ว +2

    Sangat bermanfaat 👍.
    Sehat2 om 😁

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Makasih apresiasinya !
      Salam sehat juga di sana 🙏🏻

  • @priyopw
    @priyopw 3 ปีที่แล้ว

    Ini penting untuk diutarakan..😂😂, trims om Agus, sangat bermanfaat buat penggemar audio recording 👍

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Siaaaap ! Makasih apresiasinya !

  • @fajriahmad6512
    @fajriahmad6512 6 ปีที่แล้ว +1

    nemu juga yg saya tunggu...makasih mas agus

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Sama2 makasih, semoga bermanfaat menambah wawasan !

  • @ganes9879
    @ganes9879 ปีที่แล้ว

    Terimakasih pak, sekarang saya tau perbedaan nya

  • @asrudin.fullbuster
    @asrudin.fullbuster 3 ปีที่แล้ว

    Terimakasih bung, saya jadi tercerahkan

  • @muhamadyusufjojo553
    @muhamadyusufjojo553 2 หลายเดือนก่อน

    Bener² Daging isinya 👍 makasi ilmunya Omku 🙏

  • @pheean_santigi123
    @pheean_santigi123 2 หลายเดือนก่อน

    Trima kasih paparannya...🙏🙏

  • @andicxzy
    @andicxzy 5 ปีที่แล้ว +1

    Makasih Om penjelasan or ilmunya!!! Sangat membantu buat nambah wawasan hehe 😜

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +1

      Siaaap !
      Kalau suka nonton video ini, bisa nonton video serupa ini di: th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoGDAzpAiqlhPqOq7r-PIVl7.html

  • @OenAcoustic
    @OenAcoustic 4 ปีที่แล้ว +1

    19 menit yg sangat bermanfaat..

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Siaaap, sukses ya !

  • @RIDWAN99
    @RIDWAN99 6 ปีที่แล้ว +2

    Makasih mas agus

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Sama2 mas, semoga membantu !

  • @TulusProductionMusic
    @TulusProductionMusic 5 ปีที่แล้ว +2

    hmmmm pantes saya rusak melulu hasil export nya... terima kasih mas..

  • @SoundKompor
    @SoundKompor 4 ปีที่แล้ว +1

    bagus pak ilmunya, like dah

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Siaaap !
      Jangan lupa nonton video-video *BASIC AUDIO* ini juga ya: th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoE1YukUBe_vrMp_VrhgOTbm.html

  • @sabodololon4504
    @sabodololon4504 5 ปีที่แล้ว +1

    pelajaran ini saya baca th 2000-an di buku cakewalk karangan pak agus heeee

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Hahahaha lama sekali yaaaa...19 tahun lalu loh 😀

    • @sabodololon4504
      @sabodololon4504 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica sayang 2001 saya pindah kuliah ke STIE Tridharma ga ketemu pak Agus haaa

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Ahahaha belum jodoh 😬Dulu di kampus saya sering ngeband sama teman-teman dan manggung di acara-acara Tridharma 😅

  • @Charlypatalan
    @Charlypatalan 2 ปีที่แล้ว

    Luar biasa ini ilmu yang benar bermanfaat, jadi tau dan bisa mengenal sejarah amazing

    • @Artsonica
      @Artsonica  2 ปีที่แล้ว

      Syukurlah bermanfaat 😁👍

  • @elvieyuliearsoelmundodelab1851
    @elvieyuliearsoelmundodelab1851 6 ปีที่แล้ว +3

    Gmn sih om caranya menyalurkn hobi menulis creat lagu.. .menjadi musihdan lagu mnjadi kesatuan yg utuh dan padu .. . karna sy dlm bidan alat musik sy tidak tagkas

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Kalau menyalurkan hobi menulis lagu, coba ikutan diskusi dengan teman sesama pengarang lagu. Sebagai contoh di FB ada komunitas 'Mahir Menulis Lagu' (search aja), disana kamu bisa dapat banyak ilmu.
      Penggagas grupnya yaitu mas Edny Daniyanto juga suka bikin artikel ttg ini yaitu di blog mahirmenulislagu.com/, silaka dibaca-baca untuk menambah wawasan 😉
      Btw saya sendiri pernah menulis artikel tentang bagaimana Cara Menjual Lagu yg ini : blog.artsonica.com/menjual-lagu/
      Silakan dibaca juga !

  • @ryanekoafrianto9619
    @ryanekoafrianto9619 3 ปีที่แล้ว

    Berkah selalu om 🙏 ilmu ilmu nya selalu bermanfaat 🙏

  • @ARPEGGIOMUSICSTUDIO
    @ARPEGGIOMUSICSTUDIO 5 ปีที่แล้ว +2

    Makasih om, ilmu nya.. Smoga barokah 🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Sama-sama, amin!

  • @dexsitorus
    @dexsitorus 4 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih buat sekolah audionya bang🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Sama-sama 👍
      Jangan lupa nonton video-video *BASIC AUDIO* lainnya ini: th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoE1YukUBe_vrMp_VrhgOTbm.html

  • @saeeofficial8715
    @saeeofficial8715 4 ปีที่แล้ว

    Betul om saya pakai 96 khz , soalnya untuk meminimalisir latensi saat recording karena kalau pakai 44,000 cpunya bekerja untuk meng cut frequensinya jadi latensinya ancur

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Boleh tahu kamu pakai audio interface merek dan tipe apa?
      Jadi kalau di 44,1kHz malah latencynya lebih besar daripada di 96kHz?

    • @islamsuperchannel
      @islamsuperchannel 3 ปีที่แล้ว

      Iya bener, latensinya berat kalau 41-48...kalau diatasnya bisa lumayan lah