Ilmu ini juga bisa dipakai Oleh SoundMan, thanks Berbagi Ilmu secara Teori yg sangat Baik, Maklum Kuping SoundMan Terkadang cuma Baik di Praktek tp sering Kurang di Teori, akibatnya Kurang Nyamannya Speaker akhirnya Putus SpuL, dan NyepUL speaker Lagi.
Makasih komennya, bikin saya termotivasi ! Btw sudah nonton video-video BASIC AUDIO lainnya disini? th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoE1YukUBe_vrMp_VrhgOTbm.html
@@Artsonica apakah spesifikasi yang dijelaskan di video ini berlaku untuk seluruh jenis audio interface? termasuk kelas low-end? karena saya rencananya saya mau pake behringer um2 mas agus ada rekomendasi audio interface low-end under 1jt yang recomended selain um2?
@@defim5562 Technical Spec itu data teknis seperti kalau di mobil berapa cc nya, berapa tenaga mesinnya dll dsb. Jadi tentu saja berlaku untuk semua audio interface hehehe Hanya begini, kadang-kadang pembuat audio interface murahan tidak menyantumkan data ini karena spesifikasinya kurang bagus. Atau mencantumkan tetapi datanya di akalin supaya kelihatan bagus. Btw saya gak bisa rekomendasikan audio interface di bawah 1jt karena memang kualitas komponennya sangat rendah sehingga gak Ok. Saran saya gak usah buru-buru cari asal murah, mendingan kamu nabung sedikit lagi untuk dapetin misalnya Steinberg UR12 atau Focusrite Solo. Karena audio interface itu gerbang utama penjaga hasil musikmu !
Pengetahuan dasar yg wajib di ketahui pemula...sangat bermanfaat skali bagi kami. Sehat slalu mas Agus. Bdw, selain dari segi harga, apakah ini juga berlaku dalam memahami spesifikasi Mic Condensor? Atau ada hal2 lain yg perlu di ketahui untuk memahami spesifikasi Mic Condensor? Thx b4 bpk Recording Indonesia (Agus Hardiman)🙏🙏🙏
Ahahahaha saya bapak kuliner aja deh 😂🤣 Untuk mic condensor, pada prinsipnya sama saja walau Frequency Response mic lebih penting untuk di ketahui. Coba kamu googling "frequency response [merek dan tipe mic mu]" ... ini adalah karakter dari mic tsb
oke,maksaih om atas pencerahan nya dikit,....!!! ntar klo alat saya udah lengkap ntar saya tanya tanya lagi om..!!! sejauh ini udahhh ada banyangan heheheh..!! yo west lahh om sukses selalu
Kalau audio interface yang Om sering pakai, noise floornya rata-rata di berada -dBFS? Biasanya level dB noise floor bakal terlihat ketika kita aktifkan monitor track input audio di DAWnya atau kita coba iseng merekam noise floornya saja an kita play, lalu bakal kebaca di berada dBFS kekerasannya..
mas agus, ditunggu juga videonya tentang converter AD/DA, amp, mic, sama apakah hardware mixer itu necessary untuk meningkatkan kualitas audio? atau hanya berupa tools yg mendukung workflow aja? (ya kalo workflow lancar sih pasti ngaruh ke result juga sih, cuma maksudnya apakah mixer itu necessary buat ngasih color dan ngebuat suara yg dihasilin jadi "lebih bagus" a.k.a saturated?) sama selain kemudahan workflow karena kita bisa megang dang ngatur secara langsung/fisik ke volume fader (motorized), pan, eq, compressor, gate knob, solo/mute button dsb, analog saturation, dll, kelebihan apa yg diberikan mixing console? serta, apakah mixer yg berupa midi controller kaya behringer bcf2000 cukup mumpuni jika hanya ingin menunjang workflow? terima kasih
Siaaap utk video ttg AD/DA nya ! Sabar tapi ya...masih ada antrian video lain dulu 😀 Mixer, preamp, mic, converter AD/DA bisa meningkatkan / bisa tidak meningkatkan malah menjelekkan hahaha Contoh, kita mesti bahas mixer apa dulu. Logikanya kalau mixer Behringer harga 1jt menurutmu gimana? Kalau mixer SSL harga 1 Milyar, gimana? Jadi patokannya bukan jenis alatnya karena semua jenis alat bisa meningkatkan, menjelekkan atau di antaranya 😀 Kalau soal _tactile fader_ alias fader beneran, tentu meningkatkan kenyamanan workflow. BCF2000 sekalipun juga walaupun ada sisi lain yaitu bunyi alatnya cetak cetek keras bisa mengganggu juga hehehe
Jelasin juga ttg spesifikasi AD/DA pada soundcard dong mas.. apa beda nya AD/DA yg ada di soundcard mahal kaya apogee, UAD dll dibamding soundcard budget kaya scarlett, steinberg ur dll?
Saya belum pernah bandingkan keduanya bersebelahan, tetapi yuuuuk kita pakai logika saja 😃 Kalau ada soundcard A dengan jumlah output lebih banyak (misalnya 4 output) daripada soundcard B (yang cuma 2 output) tetapi harganya malah lebih murah soundcard A, menurutmu logikamu, bagaimana kualitas komponennya? Bagusan mana soundcard A vs soundcard B? Ini berhubungan dengan besarnya noise, bagusnya preamp dsb. Nah jawabanmu akan pertanyaan saya adalah jawaban saya untuk pertanyaan awalmu hehehe (semoga gak pusing) 🤪
Nyoba Bantu Jawab Om, saya Pilih 2 Output saja Dengan Harga yg sama, karna dalam teori Perangkat Elektro selama Asli Ber Lisensi maka Makin Mahal dengan Fasilitas Sedikit Maka sudah dipastikan ,komponen Nya pasti Lebih Baik.
Mas Agus mohon kasi masukan dong tentang alat" ini : mic lewitt LCT 540 subzero, preamp per 73 premier, native koplete 6 MK2 audio interface, speaker presonus Eris E4.5. ini semua udah sekelas atau belum ya? mohon bantuannya, terimakasih.. 🙏
Lainnya sudah Ok. Speaker Eris yang belum. Minimal Eris E5 atau sebaiknya E8. Atau kalau gak ada stock, ada Kali LP6 yang keren. Coba tanya stock dan order ke admin dgn WA 0817-758-288
@@minarecord8540 Tetapi dua-duanya merek yang bagus, jadi saya rasa apapun yang dipilih, gak masalah. Paling mesti ingat kalau MOTU itu produk lama, jadi mesti hati-hati kalau rusak, susah benerinnya.
Mas mau tnya , rencana saya mau beli soundcard roland octa Capture (4 ch) kebutuhan saya untuk modul sampling laptop (dangdut) pertanyaan saya apakah bisa nanti saya pisah perchannel output , umpama out 1 untuk bass , out 2 untuk drum , out 3 untuk kendang , out 4 untuk tamborine ?
Saya dulu pakai itu tetapi tahun 2004 alias 15tahun lalu hahahahaha Ya dulu sih aman, karena pakai Windows jadul XP. Nah kalau sekarang, yang mesti di cek adalah: 1) Apakah ada update driver untuk Windows yang kamu pakai? Karena kayaknya gak mungkin kamu pakai Windows XP kayak saya dulu 😬 2) Apakah komputermu punya koneksi firewire? Kalau 2 itu jawabannya aman, ya bagus sih 😬 Oh ya, satu lagi, tentunya kamu beli barang second ya...apakah dengan umur 15 tahun, audio interfacenya masih berfungsi normal ? 😜
@@Artsonica alhamdulillah masih aman normal mas, pas belinya second mas, soalnya tergiur ma channelnya bnyak trus murah,, 😁, nah klu ada kendala kerusakan pci fireware (texas instrumen)nya harus beli dmn krn kyknya uda ga ada brangnya 😫😫😫 😥 doakan semoga aja masih awet ya mas hehe 😁😁😁😆
Ya itu tadi concern saya, selain Windows, driver, ketersediaan cardnya mesti hati-hati. Baiknya cari dari sekarang, buat backup aja. Barusan saya goggling masih ada yg jual
maklumlah om,saya baru mau belajar tentang recording,ini aja soundcard saya belom pernah saya pakee,dikarenaka alatnya blom lengkap. jadi hasil recording yang mono bisa diubah jadi stereo di software yahh..!! om mau tanya lagi om ,misalnya hasil recording gitar noisenya tinggi,dikarenakan gain diatas rata rata,apa bagus om jika di software nanti noisenya di hapus
Ya saya paham kamu baru belajar (kalau enggak, pasti gak nanya ttg mono vs stereo) dan saya jawab juga dengan tujuan supaya kamu lebih paham (walau telat pahamnya, keburu beli alat) hehehe Banyak koq yang rekaman Guitar Finger Style yang pakai satu mic dan aman. Contohnya murid saya di sekolah ArtSonica yaitu Josephine Alexandra. Coba tonton video ini th-cam.com/video/9PdVqUfmMyo/w-d-xo.html Nah saya mendampingi dia saat mixing dan mastering, semua track gitarnya mono 😀Hanya dia melakukan apa yang disebut sebagai teknik *LAYERING* dimana saat rekaman dia melakukan rekaman berulang-ulang dengan sedikit variasi permainan lalu setiap track tsb di atur panning yang berbeda, ada yang di kiri, ada yang di kanan, ada yang di tengah sehingga terdengar lebar 😍 Kamu tahu ada tombol Pan di software? Ya itu contoh salah satu cara mengatur bunyi suatu track dalam stereo. Ada banyak cara lain mengubah Mono jadi Stereo, kalau kamu mau dibuatin videonya, kamu bikin komen baru dan request video ini. Tentang menghapus noise, sebenarnya seperti pertanyaan : Saya sakit keras, dan kalau dokter sudah kasih saya obat, apakah akan seperti orang sehat ? Jawabannya sudah bisa menebak belum ? Itulah kenapa sebaiknya kamu harus berusaha supaya hasil rekaman sudah sehat. Kalau ada noise di cari penyebabnya apa dan di kurangi dulu masalahnya sebelum recording daripada mengobati setelah rekaman yang mirip orang sakit ke dokter 😅
Oh ya, saya pernah sedikit membahas tentang Mono berubah jadi Stereo. Itu ada di video *Mixing Vokal Menggunakan Extended FX Chain pada Studio One* ini : th-cam.com/video/W1AaTQer860/w-d-xo.html Coba kamu perhatikan bagaimana dari vokal yang mono, lalu jadi stereo, apa yang saya lakukan. Kalau kamu belum terlalu paham videonya, gak apa-apa, nanti saya bikin video khusus yang lebih simple penjelasannya.
Mantap om! Nambah wawasan tentang audio! Terus apakah ini berlaku juga di IEM/Headphone.? Soalnya saya liat mirip² specnya! Terus setau saya batas kuping manusia normal kan di 20Hz -20/22 KHz. Tapi kenapa ada headphone yg diatas itu, misalnya 5 Hz-47 KHz... Bahkan ada headphone sultan yg ratusan juta mampu diatas 100 KHz.! Kalo bisa, buat video khusus tentang ini. Makasih om!... O ya... Kalo saya malah lebih suka Om Agus yg jelaskan langsung drpd slideshow gini, kesannya lebih berinteraksi.
Iya nih, kebetulan lagi males ngomong dan males mandi jadi bikin slide hahahaha Btw 20Hz-20kHz adalah kesepakatan para ahli ttg batas NORMAL mayoritas manusia. Tentu saja kalau disebut normal, ada juga yang diluar normal 😬 Nah kita sebenarnya masih bisa mendengar sampai 15Hz, coba pasang headphonemu (asal bisa sampai segini) dan play Sinewave yang 15Hz, masih kedengaran koq. Dan untuk range diluar 15Hz ke bawah dan di atas 20kHz itu tetap ada bunyi yang kita tidak dengar tetapi hanya di rasakan dan mempengaruhi apa yang kita dengar di 20Hz-20kHz....ajaib ya? Saya pernah membuat event MUTE yang membahas MISTERI FREKWENSI YANG TAK TERDENGAR dan saya lupa apa ada di video yang saya upload (karena pas event, dibahas ini), coba cek artikel dan video di blog.artsonica.com/mute-talkshow-misteri-frekwensi/ (coba kamu nonton videonya, semoga dibahas ya). Juga di video *SAMPLE RATE & BIT DEPTH dalam Music Production* ini saya bahas juga sedikit ttg ini : th-cam.com/video/zzJ9fnKjUiA/w-d-xo.html Sehubungan dengan adanya Sample Rate 96kHz, 192kHz bahkan 384kHz. Coba di tonton lagi (kalau sudah pernah nonton), seingat saya, saya bahas ttg frekwensi diluar 20Hz-20kHz.
Oh iya, lupa jawab. Yup, sebenarnya Tech Spec yang ada di sini berlaku untuk semua hardware audio...jadi ya termasuk IEM/Headphones 😀 Btw, harap maklum kalau nanti ada beberapa video dalam bentuk kayak begini karena saya males ngomong hahaha Yang penting kan ilmunya !
Jangan-jangan suara kamu memang kayak ayam kelindes truk??? Ssst jangan marah, saya becanda hahahaha Pertama-tama, mic BM800 itu kualitasnya jelek kalau dibandingkan dengan mic yang biasa di pakai di Home Studio. Tetapi kita anggap saja mic ini gak masalah, kalau ada kasus begitu, kemungkinan kamu pakai seting buffersize / latency dari soundcard UM2 dengan seting yang terlalu kecil, akhirnya komputernya gak kuat dan bunyinya jadi kresek-kresek. Coba cari tahu, bagaimana cara mengubah seting buffersize soundcardmu supaya di besarkan, sampai tidak keluar lagi bunyi kresek-kreseknya. Tentu saja kalau sudah gak ada keluar bunyi kresek-kresek ini, ada latency / telat saat rekaman...itu karena spesifikasi komputermu kemungkinan terlalu minim untuk rekaman.
@@Artsonica kalau settingan soundcard saya belum mengerti...kalau spek laptop saya saya kira bukan masalahnya karena laptopmu saya ramnya 8GB , AMD Radeon, VGA nya 4 GB ..kalau settingannya itu saya belom mengerti awalnya dr mana
Coba kamu cari tahu dulu dimana di Adobe Audition tempat memilih driver audio interface. Saya gak pakai Audition jadi gak bisa kasih tahu tepatnya dimana. Silakan cari dulu, kalau sudah ketemu, coba cari apakah ada seting Buffersize atau Latency yang tulisannya angka seperti 128 samples, 256, 512, 1024 dsb. Kalau sudah ketemu, komen disini lagi untuk saya pandu lagi 😀
Mantap om videonya jadi nambah tau. Mau tanya nih. Saya kan pnya soundcard mixer Behringer 302 usb. Pasti om agus jg udah tau kan barangnya. Saya pnya home recording drmh. Kenapa saat saya merekam gitar / bass. (Tanpa headphone)langsung suara keluar dari speaker / monitor flat. Di input jack 1/4 yg berada di input mic yg ada phantom powernya. Saat di coba contohnya sedang mengisi lead gitar (tanpa effect luar) brti kan ada di track sekian.bukan di awal. Kenapa suara yg kluar dari speaker monitor itu kok ikut kerekam jg ya. Saat saya coba (solo track) Di track lead itu. Jd hasil grafik/datanya jd kebaca dan yg kluar dobel gitu sama musiknya. Saya coba jg ke lain input ke lubang RCA (keterangan 2 track di behringernya 302 usb) yg merah putih itu lgsung ujung keluar jack gitar 1/4. Tapi masalahnya tetap sama ikut terekam jg suara yg kluar dr speaker monitor. DAW Yg di pakai Cubase 5 Apa mgkn saat take gitar/lainnya hanya bisa menggunakan headphone aja atau ada yg salah di settingan Laptopnya. Tolong di balas om Ksh solusinya. Krn sudah lama saya coba colok sana sini hasilnya tetap sama. :( Mksh om.
Ini problem rata-rata mixer / soundcard yang gak punya driver khusus. Jadi alat spt ini mengandalkan driver dari Windows yang ada satu fitur untuk merekam semua bunyi yang keluar di Windows, namanya seting "What You Hear" alias merekam apapun yang kamu dengar 😅 Sayangnya saya sudah lama gak pakai Windows, kalau komputernya ada di depan saya sih, dengan cepat saya bisa benerin, tetapi kalau online begini, paling kamu coba utak-atik mixer Windows terutama yang bagian RECORDING, dan matikan fitur yang tadi saya bilang. Selamat mencoba !
@@Artsonica oh gitu ya om. Rencana Saya mau beli soundcard lagi. Tp masih bingung yg bagus apa. Bisa kasih saran gak om agus , soundcard yg bagus itu apa? Agar gak terjadi masalah seperti itu lagi.? Terus juga bisa menggabungkan mixer behringer 302 usb ke soundcardnya nti agar hanya menjadi control aja bukan lg sebagai soundcard utama lg. Gmn tuh om Mungkin ada saran soundcard cocok dan bagus untuk home recording aja.?
@@paperclips85 Saran saya beli minimal Steinberg UR12 atau Focusrite Solo. Kalau bisa beli Steinberg UR22 atau Focusrite 2i2, lebih baik lagi (ini asumsi budgetmu gak sampai 3jt). Kalua budgetmu di atas 3jt, ya banyak lagi pilihan yang lebih bagus lagi, intinya di atas langit, ada langit lagi hehehe Nah untuk gabungin Mixer dgn Audio Interface eksternal, nanti kalau kamu sudah beli, mesti eksperimen dulu ini...yaitu BANDINGKAN hasil rekaman langsung ke audio interface yang saya rekomendasikan versus hasil rekaman via mixer lalu ke audio interface. Bukan apa-apa, karena mixermu itu harganya murah, kualitas preampnya dan noise nya kemungkinan lebih tinggi daripada punyanya audio initerface...jadi pastikan kamu tes rekam ke dua-duanya supaya bisa memilih mana hasil rekaman terbaik !
@@Artsonica klo untuk yg mixer behringer 302usb pnya saya itu. Udah saya coba untuk recording dan hasil akhirnya suara musiknya mendem. Ok deh om mksh byk atas saran dan masukannya.
Nah itu sebenarnya poin saya, cuma tadi gak tega ngomongnya hahaha Mixer murah (dibawah 2jt), biasanya kualitas komponen preampnya itu lebih jelek daripada kualitas preamp audio interface eksternal (itu sebabnya harganya lebih mahal daripada mixer). Karena kamu sudah mengalami, jadi udah tahu kan, mixernya baiknya diapakan? hehehe
Nah dari 3 itu, yang NI KA6 itu lebih banyak input dan output, jadi beda kelas (makanya harganya lebih mahal). Ya kalau budgetmu bisa KA6, ya KA6 saja (bukan karena lebih baik, tetapi karena lebih banyak fitur). Btw cuma nanya saja, siapa tahu ada budget lebih lagi, ada yang lebih di atas itu (gak ada batasnya emang alat audio, di atas langit, ada langit hahahaha)
Slmt siang omAgus om saya mau tnya saya baru mmbeli focusrite 18i20 2nd generation akhir bulan feb kmrin. Nah skrg2 ini kenapa stiap saya putar audio di youtube atau lebih tepatnya audio dri google chrome kok suka kerasa gainnya berlebih (peak mgkin), apalagi pake headset kerasa bgt padahal 50% volume di pcnya itu knpa ya om? Trma ksih om
@@Artsonica iya sudah di download om sekaligus focusrite controlnya, namun masih tetap kerasa ada 'rintik2nya' sesekali dn aga distorsi wktu membuka vdeo2 di TH-cam om. Apakah hal ini wajar atau ada yg hrus di setting lagi ya om? Trma ksih
@@rezlyroosevelt8115 Ya kalau masih masalah, berarti kamu kena masalah yang saya alami juga. Di salah satu sekolah saya ada yang pakai produk Focusrite dan setelah dipakai beberapa lama, keluar bunyi rintik-rintik begitu. Dan saya harus restart komputer dulu. Memang sih gak langsung bunyi, butuh waktu beberaa jam dulu kalau saya. Jadi agaknya ini masalah yang di alami beberapa pengguna Focusrite termasuk saya. Tetapi banyak juga yang bilang aman (teman-teman saya dan murid-murid saya). Ya paling satu solusi lagi adalah pakai Windows terbaru (saya gak tahu apa di sana sudah pakai Windows 10). Saya tahu masalah ini ngeselin dan karena dari alatnya, saya gak bisa kasih solusi lain selain ganti alatnya (setelah mencoba di Windows 10).
@@Artsonica iya om, sebelumnya saya pakai yg 2i2 semua aman2 saja om, lalu upgrade ke 18i20 mncul masalah spt ini om -_- maaf om, dalam hal restart komputer, apa install ulang yg di maksud om? atau hanya restart menyalakan kembali om? saya pakai win 10 jg om, cm yg ultra (crack), apa perlu pakai yg ori kah om? dn perlukah saya bawa soundcard ini ke service centrenya om sbgai solusi terakhir?
@@rezlyroosevelt8115 Maksudnya cuma restart ulang tanpa reinstall. Kayak Windows kalau sudah dipakai lama, RAM nya jadi gak refresh lagi, mesti di restart. Menurut saya bukan karena Windows ori atau bukan karena dulu juga saya pakai Windows ori hehehe Ya paling coba dulu di komputer lain selain komputermu, termasuk coba di rumah lain (berhubungan dengan sistem kelistrikan). Kalau di rumah lain dengan komputer lain masih sama masalahnya, baru bawa ke service center.
Tentunya dari Basic Audio seperti pemahaman tentang Frekwensi, Amplitude, Phase dsb. Lalu pemahaman tentang Compressor, EQ, Reverb, Delay dll. Baru masuk ke materi lebih practical. Atau bisa ikutan saja di sekolah saya di www.shool.artsonica.com hahahaha
Kalau menurut saya produk Behringer agak kurang stabil drivernya. Tetapi itu pengalaman yang dulu, saya gak tau gimana sekarang. Coba kamu cari teman yang sudah pakai atau googling ttg ini karena saya jga bisa salah (karena pendapat saya itu untuk produk yang lama dari Behringer)
Ya kamu mesti bedakan antara _Marketing Gimmick_ dan kenyataannya...Logikanya adalah harga soundcard segitu tidak memungkinkan ada preamp Midas di alatnya (alias gak masuk logika) 😀 Tetapi untuk produk mixer seperti Behringer M32, dimana harganya sudah 60jt-80jt, kalau dia bilang pakai Preamp Midas, ini baru bisa di percaya hahahaha Anyway, diluar masalah _Marketing Gimmick_ tadi dan driver yang *mungkin* kurang stabil, ya silakan di coba saja pakai u-phoria 😀
Kalau bicara ini berarti kamu bukan menggunakan Casio sebagai MIDI Controller melainkan kamu mau merekam sound Casio dalam bentuk track audio. Jawabannya bisa, tetapi colokannya bukan ke INSTRUMENT INPUT yang biasanya di pakai untuk merekam gitar/bass melainkan melalui LINE INPUT (Coba cari input ini di soundcardmu). Selanjutnya, karena Casio ada 2 output mono yaitu Left & Right, kamu harus punya 2 kabel jack 1/4 dan masuk ke LINE IN 1 & LINE IN 2 serta bikin track STEREO di software DAW mu supaya hasil rekamannya bisa STEREO juga. Kalau mau rekaman suara Casio hanya mono, maka kamu cukup pakai 1 kabel jack 1/4 dan colok di Casio yang Left/Mono Out dan masuk ke LINE IN soundcard dan cukup bikin satu track MONO di software DAW.
@@Artsonica ooh bgitu..berarti slama ini sy yg salah masukin ya om,wadduuhh,,Makasih banyak ya om atas petunjuknya,,,tp kalau untuk Line in di M-audio 2x2 itu di mana letaknya om,,mohon skalian petunjuknya om,biar tuntas saya ini..Hehee..smoga sehat slalu sekeluarga ya om...
@@anakpanah4387 Saya barusan cek fisik Maudio 2x2, ada di belakang dia...itu jelas-jelas ada tulisannya, masak kamu gak ketemu 😬 Hanya ternyata kelemahannya adalah LINE IN nya hanya satu, artinya kalau mau rekam audio dari Casio, cuma bisa sebagai track MONO saja. Kalau pakai audio interface seperti Focusrite 2i2 atau Steinberg UR22, dia ada 2 LINE IN jadi bisa rekam audio sebagai track STEREO. Ya bisa dimaklumi karena harganya lebih murah daripada 2i2 atau UR22 😂
@@Artsonica Hahahhaa bukannya Ga ketemu om,cm sy msh bingung,,itu kan Line in yg biasa sy pakai buat Mic Conenser'nya om,,sy ga tau klo Line in itu jg bisa di colokin untuk keyboard,,ckikikikk..berarti kabelnya harus khusus ya om klo bgitu mah,,harus beli lg kabelnya,nah klo sdh bgini sy jadi bingung lg beli kabelnya yg harus gimana,,ckikikikk..harap di maklum ya om,sy memang agak telat pinternya klo sdh so'al bgini,baru pegang jg sih om,barang beginian,Hehe.."sy sih pengennya steinberg om,tp sy lihat koq ga ada yah yg audio interface'nya saja,,harus satu set bgitu,,pernah sy chat sm admin om,tp katanya klo untuk pembayaran secara cicil hanya khusus JABODETABEK,sdangkan sy kan di SULSEL,,,makasih banyak om atas petunjuknya,,semoga sehat slalu om agus sekeluarga...'
@@anakpanah4387 Line In itu kabelnya ya kayak biasa, kabel jack 1/4 aja, cobain deh colok yg biasanya kamu colok ke Instrument Input hehehe Btw kamu nanyanya ke admin saya? Yang soundcard Steinberg gak ada satuannya? Mungkin waktu itu lagi kosong. Sekarang harusnya sih ada soundcard Steinberg yang bukan paket. Nanti saya bilang ke admin saya ya.
Mas. Tanya lagi nih 😁 Kalau misalnya masuk proses mixing, saya monitoringnya ga pake soundcard. Langsung colok headphone ke soundcard on board laptop. Kira2 bisa ga mas? Cuman pake driver asio4all. Belum saya coba sih mas. Mau tanya pendapat mas dulu. Atau ada pengaruh kualitas kita mendengar hasil mixing ya kalau misalnya pake soundcard eksternal?
Ya tentu ada perbedaan saat kita mendengar via soundcard eksternal. Tetapi saya mau cerita nih, saya kan mobile Jkt - Bdg setiap minggu. Mayoritas kerjaan saya kerjakan di laptop termasuk mixing mastering. Akhirnya saya banyakan pakai headphones dan soundcard onboard saja dan sejauh ini aman karena tetap hasilnya di approve klien. Tetapi gak semua orang bisa begini 😬
@@Artsonica itu dia sih mas. Saya mau ngerjakan mixing di laptop saya. Soundcard yg saya punya itu lexicon lambda. Mas pernah bilang itu kurang stabil drivernya. Dan memang saya alami juga. Lalu mas saranin pake driver asio4all tp lambda nya tetap dipakai. Udah saya coba, tp ga bisa mas. Makanya terpikir gimana kalau pakai soundcard onboard aja. Tapi mas bilang aman2 aja yaa 😁 Cuman amannya itu apa berlaku juga dgn laptopku ya mas? Secara kan, laptop mas dengan laptopku berbeda 😁✌
@@syukurproductionofficial Iya dicoba aja...karena soundcard onboard nya Mac Book Pro memang berbeda kualitasnya dengan soundcard onboard kebanyakan laptop. Kalau saya sih fokus ke skill mixingnya di tingkatkan saja dibandingkan galau dengan alat yang dipakai 😅 Eh saya sudah ngomong belum kalau headphones saya yang 6jt-an hahahaha
@@Artsonica hahahaha. Gitu pula ya mas. Pake headphone 6 jutaan. Saya apalah headphonenya dibandingkan itu 😂 Tapi saya setuju, skill mixing yg perlu ditingkankan. On process mas. Thx sarannya mas. Saya akan coba 🙏🙏
Kalau butuhnya merekam maksimal 4 input secara bersamaan saja, ya NI KA6 sudah lumayan. Tetapi kalau butuh input lebih dari 4 ya mesti cari yang lain. NI KA6 termasuk kelas menengah lah, KA6 bagus di range harga 4jt-an. Karena ada yang kelas lebih atas tetapi harganya sudah 10jt ke atas seperti produk Antelope. Akhirnya definis "bagus" itu mesti cek budget kamu maksimalnya berapa.
@@aseptri919 Saya gonta-ganti soundcard jadi lupa lagu mana, pakai apa. Dan lagi, kayak gak ada kerjaan, ngehafalin proyek A pake apa, proyek B pake apa, inget, saya setiap hari bikin musik dimanapun, mana ingat hahaha Tetapi intinya, kalau saya sudah ngomong bagus, gimana kalau percaya saja? Biar gak ribet hahahaha Tetapi sekali lagi...semua alat itu ada yg lebih bagus lagi. Soundcard 500rb tentu soundcard 1jt lebih bagus. Soundcard 1 jt, tentu kalah dari soundcard 2,5jt. Nah KA6 ini kira-kira Rp3,5jt-an (saya lupa pastinya), ya sudah bagus KALAU di bandingkan dengan yang lebih murah. Tetapi ada soundcard 5jt, 10jt, 15jt bahkan sampai 40jt. Nah definisi BAGUS itu jadi relatif hehehe puyeng yah? Begitulah, di audio itu gak ada yang namanya BAGUS, adanya yang cocok dengan kantong kita !
Mas, tanya nih. Misalnya saya mau rekam vocal. Lalu saya atur besar input dari mic tersebut. Tapi ada case, penyanyi ini dinamika volume suaranya fluktuatif banget. Mungkin di awal2 dia menyanyi masih hijau aja indikator input mic nya. Tapi ada satu kondisi tiba2 jadi merah krn suaranya besar. Adakah tips dari mas utk masalah ini? Atau apakah penyanyinya yang disuruh utk kontrol suara? Atau ada batas besaran input, misalnya sekian dB, gitu, kalau kita lihat inputnya di mixer DAW?
Ya biasanya kita sebagai tukang rekam TIDAK PERNAH mengganggu apa aslinya penyanyi...artinya, biarkanlah dia bernyanyi seperti biasanya dia. Kalau mengalami masalah seperti itu (dan itu normal saja), ada beberapa cara yang bisa dilakukan : 1) Pakai kalibrasi recording, misalnya di mixer DAW, di channel input (bukan channel output ya), kita atur gain supaya pas bagian terkeras ada di angka tertentu, misalnya -12dB. Nah pada saat dia awal menyanyi kan masih pelan, gak apa-apa, levelnya kecil karena nanti akan bisa kita compress. Atau bisa kita pasang Insert Compressor dgn setting yang tidak terlalu ekstrim supaya yg pelan dan keras gak terlalu jauh bedanya. Atau cara berikut ini: 2) Take di bagian awal dengan seting gain berbeda dengan di bagian yang dia nyanyi keras. Jadi sebelum bagian keras, kita turunkan Gain.
@@Artsonica langsung ngena jawabannya. Makasih mas. Makasih juga buat sharing soal audio interface. Jadi lebih bijak memilih soundcard yang baik 🙏 Sukses terus mas. Semoga ada kesempatan untuk bertemu dgn mas Agus di art sonica 😊😁
om mau tanya, ini saya mau upload album ke spotify tetapi ketika saya ke spotify artist, profile saya tdk ada. saya baca bahwa saya butuh label skrg gmn ni om
Halo Mas Agus, mau tanya, kenapa ya saat mastering sudah hampir 0 db tapi audio masih terasa pelan, masih kalah keras daripada lagu lain pada umumnya? Terima kasih
Biasanya itu karena penggunaan plugin Limiter atau Maximizer nya belum maksimal. Atau cara mixingnya belum maksimal. Coba tonton video *Tips TH-cam Cover Song : Mixing & Mastering Vokal dan Musik* ini: th-cam.com/video/gYcxLV6na9M/w-d-xo.html Silakan di tonton dari awal dan jangan di skip-skip supaya dapat ilmu lengkapnya proses mixing masteringnya.
Iya, ini berlaku juga untuk mixer karena sama-sama merupakan hardware audio juga. Tentu di mixer ada spesifikasi khusus yang gak ada di audio interface.
Ya kalau kamu udah paham bahwa salah beli, ya memang gak ada cara lain selain kamu jual umc22 dan beli yang beneran bisa 2 Mic In seperti Steinberg UR22 atau Focusrite 2i2. Atau ya kamu rekam dengan pakai 1 mic saja dan eksperimen posisi mic yang satu tsb di berbagai tempat di depan gitar, tetap bisa aman. Setelah rekam yang mono tsb, datanya bisa dijadikan stereo dengan berbagai teknik (belum pernah saya bahas sih) 😅
@@Khaledkoemis Saya punya forum di www.forum.artsonica.com Sudah lama forum ini tidak aktif karena orang-orang lebih banyak ber interaksi di Facebook. Ya paling kalau ada pertanyaan atau mau diskusi, via komen dari channel ini saja 😁
Ilmu ini juga bisa dipakai Oleh SoundMan, thanks Berbagi Ilmu secara Teori yg sangat Baik, Maklum Kuping SoundMan Terkadang cuma Baik di Praktek tp sering Kurang di Teori, akibatnya Kurang Nyamannya Speaker akhirnya Putus SpuL, dan NyepUL speaker Lagi.
Makasih komennya, bikin saya termotivasi !
Btw sudah nonton video-video BASIC AUDIO lainnya disini? th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoE1YukUBe_vrMp_VrhgOTbm.html
Siap Om
Video ini sangat bermanfaat sekali, di putar berulang tidak bosan2. Trima kasih mas Agus. Gbu
kebetulan banget.
pas saya mau cari audio interface
sukses terus mas Agus
mantap...!
Wah pas ya? Hahaha
Sukses berburu audio interface nya !
@@Artsonica apakah spesifikasi yang dijelaskan di video ini berlaku untuk seluruh jenis audio interface? termasuk kelas low-end?
karena saya rencananya saya mau pake behringer um2
mas agus ada rekomendasi audio interface low-end under 1jt yang recomended selain um2?
@@defim5562 Technical Spec itu data teknis seperti kalau di mobil berapa cc nya, berapa tenaga mesinnya dll dsb.
Jadi tentu saja berlaku untuk semua audio interface hehehe
Hanya begini, kadang-kadang pembuat audio interface murahan tidak menyantumkan data ini karena spesifikasinya kurang bagus. Atau mencantumkan tetapi datanya di akalin supaya kelihatan bagus.
Btw saya gak bisa rekomendasikan audio interface di bawah 1jt karena memang kualitas komponennya sangat rendah sehingga gak Ok.
Saran saya gak usah buru-buru cari asal murah, mendingan kamu nabung sedikit lagi untuk dapetin misalnya Steinberg UR12 atau Focusrite Solo. Karena audio interface itu gerbang utama penjaga hasil musikmu !
@@Artsonica siap mas, untung belum beli
jadi bisa langsung ke ur12 atau solo
terima kasih infonya
@@defim5562 Siiip !
Pengetahuan dasar yg wajib di ketahui pemula...sangat bermanfaat skali bagi kami. Sehat slalu mas Agus. Bdw, selain dari segi harga, apakah ini juga berlaku dalam memahami spesifikasi Mic Condensor? Atau ada hal2 lain yg perlu di ketahui untuk memahami spesifikasi Mic Condensor?
Thx b4 bpk Recording Indonesia (Agus Hardiman)🙏🙏🙏
Ahahahaha saya bapak kuliner aja deh 😂🤣
Untuk mic condensor, pada prinsipnya sama saja walau Frequency Response mic lebih penting untuk di ketahui. Coba kamu googling "frequency response [merek dan tipe mic mu]" ... ini adalah karakter dari mic tsb
mannnttapp...di tunggu video lainya om
Siiip !
selalu bermanfaat om agus.... keep share...
Amiiiin, thanks !
oke,maksaih om atas pencerahan nya dikit,....!!! ntar klo alat saya udah lengkap ntar saya tanya tanya lagi om..!!! sejauh ini udahhh ada banyangan heheheh..!! yo west lahh om sukses selalu
Siaaap, sukses ya
noted
Siaaap !
Pak Agus tolong dong bikin vidio mixing dan mastering lagu genre dangdut/koplo? Karena masih sedikit ilmu tentang mixing lagu dangdut. Tq
Ide yang bagus ! Saya tempung dulu ya...
Btw, apakah punya data lagu mentahnya?
Kalau audio interface yang Om sering pakai, noise floornya rata-rata di berada -dBFS? Biasanya level dB noise floor bakal terlihat ketika kita aktifkan monitor track input audio di DAWnya atau kita coba iseng merekam noise floornya saja an kita play, lalu bakal kebaca di berada dBFS kekerasannya..
Daging👍
Thx mas agus sharing nya
Sama-sama makasih !
mas agus, ditunggu juga videonya tentang converter AD/DA, amp, mic, sama apakah hardware mixer itu necessary untuk meningkatkan kualitas audio? atau hanya berupa tools yg mendukung workflow aja? (ya kalo workflow lancar sih pasti ngaruh ke result juga sih, cuma maksudnya apakah mixer itu necessary buat ngasih color dan ngebuat suara yg dihasilin jadi "lebih bagus" a.k.a saturated?) sama selain kemudahan workflow karena kita bisa megang dang ngatur secara langsung/fisik ke volume fader (motorized), pan, eq, compressor, gate knob, solo/mute button dsb, analog saturation, dll, kelebihan apa yg diberikan mixing console? serta, apakah mixer yg berupa midi controller kaya behringer bcf2000 cukup mumpuni jika hanya ingin menunjang workflow? terima kasih
Siaaap utk video ttg AD/DA nya ! Sabar tapi ya...masih ada antrian video lain dulu 😀
Mixer, preamp, mic, converter AD/DA bisa meningkatkan / bisa tidak meningkatkan malah menjelekkan hahaha
Contoh, kita mesti bahas mixer apa dulu. Logikanya kalau mixer Behringer harga 1jt menurutmu gimana? Kalau mixer SSL harga 1 Milyar, gimana? Jadi patokannya bukan jenis alatnya karena semua jenis alat bisa meningkatkan, menjelekkan atau di antaranya 😀
Kalau soal _tactile fader_ alias fader beneran, tentu meningkatkan kenyamanan workflow. BCF2000 sekalipun juga walaupun ada sisi lain yaitu bunyi alatnya cetak cetek keras bisa mengganggu juga hehehe
Jelasin juga ttg spesifikasi AD/DA pada soundcard dong mas.. apa beda nya AD/DA yg ada di soundcard mahal kaya apogee, UAD dll dibamding soundcard budget kaya scarlett, steinberg ur dll?
Ide yang bagus. Soal ini enaknya dibahas dalam satu video khusus 😬
Semoga sabar menunggu antrian video lainnya dulu 😀
Setuju
Siaaap !
Setuju...
@@TriandikaYuniar Ok siap !
nah saya jadi bingung nih om mau beli audio interface. kira kira bagusan mana om antara behringer umc 204hd dengan focusrite 2i2 2nd gen?
Saya belum pernah bandingkan keduanya bersebelahan, tetapi yuuuuk kita pakai logika saja 😃
Kalau ada soundcard A dengan jumlah output lebih banyak (misalnya 4 output) daripada soundcard B (yang cuma 2 output) tetapi harganya malah lebih murah soundcard A, menurutmu logikamu, bagaimana kualitas komponennya? Bagusan mana soundcard A vs soundcard B? Ini berhubungan dengan besarnya noise, bagusnya preamp dsb.
Nah jawabanmu akan pertanyaan saya adalah jawaban saya untuk pertanyaan awalmu hehehe (semoga gak pusing) 🤪
@@Artsonica waduh jadi bingung om wkwk 🤣
Nyoba Bantu Jawab Om, saya Pilih 2 Output saja Dengan Harga yg sama, karna dalam teori Perangkat Elektro selama Asli Ber Lisensi maka Makin Mahal dengan Fasilitas Sedikit Maka sudah dipastikan ,komponen Nya pasti Lebih Baik.
Mantuuuul pak
Siaaap ! Ini videonya upload ulang. Yang sebelumnya, yang kamu komen, ada salah ketik jadi saya ganti dengan yang ini 😬
@@Artsonica ok dah joos pak
@@NHStudio Siaaap !
Mas Agus mohon kasi masukan dong tentang alat" ini : mic lewitt LCT 540 subzero, preamp per 73 premier, native koplete 6 MK2 audio interface, speaker presonus Eris E4.5. ini semua udah sekelas atau belum ya? mohon bantuannya, terimakasih.. 🙏
Lainnya sudah Ok. Speaker Eris yang belum. Minimal Eris E5 atau sebaiknya E8.
Atau kalau gak ada stock, ada Kali LP6 yang keren. Coba tanya stock dan order ke admin dgn WA 0817-758-288
mantap om,jadi nambah wawasan...
motu 828mk2, sama ur824 bagus mana preampx om agus..??
Nah ini saya belum pernah tes berdampingan karena MOTU saya pakai jaman dulu, sekarang gak punya.
@@Artsonica siap om...mksh
@@minarecord8540 Tetapi dua-duanya merek yang bagus, jadi saya rasa apapun yang dipilih, gak masalah.
Paling mesti ingat kalau MOTU itu produk lama, jadi mesti hati-hati kalau rusak, susah benerinnya.
mksh bnyk atas masukan & saranx om agus...
Siaaap !
Mas mau tnya , rencana saya mau beli soundcard roland octa Capture (4 ch) kebutuhan saya untuk modul sampling laptop (dangdut) pertanyaan saya apakah bisa nanti saya pisah perchannel output , umpama out 1 untuk bass , out 2 untuk drum , out 3 untuk kendang , out 4 untuk tamborine ?
Sya menggunakan kontakt 5
Untuk soundcard m-audio fw1814 gmn bagus ndak mas menurut anda ? Klu ada wktu dijawab nggeh 😁 mtursuwun 🙏🙏🙏
Saya dulu pakai itu tetapi tahun 2004 alias 15tahun lalu hahahahaha
Ya dulu sih aman, karena pakai Windows jadul XP. Nah kalau sekarang, yang mesti di cek adalah:
1) Apakah ada update driver untuk Windows yang kamu pakai? Karena kayaknya gak mungkin kamu pakai Windows XP kayak saya dulu 😬
2) Apakah komputermu punya koneksi firewire?
Kalau 2 itu jawabannya aman, ya bagus sih 😬
Oh ya, satu lagi, tentunya kamu beli barang second ya...apakah dengan umur 15 tahun, audio interfacenya masih berfungsi normal ? 😜
@@Artsonica alhamdulillah masih aman normal mas, pas belinya second mas, soalnya tergiur ma channelnya bnyak trus murah,, 😁, nah klu ada kendala kerusakan pci fireware (texas instrumen)nya harus beli dmn krn kyknya uda ga ada brangnya 😫😫😫 😥 doakan semoga aja masih awet ya mas hehe 😁😁😁😆
Ya itu tadi concern saya, selain Windows, driver, ketersediaan cardnya mesti hati-hati.
Baiknya cari dari sekarang, buat backup aja. Barusan saya goggling masih ada yg jual
@@Artsonica mksih mas uda bersedia menjawab,,,😁 semoga bermnfaat dan trus update video2 terbaru seputar recording,,, biar saya nmbh ilmu 😊
@@jinglerecord4106 Sip, sukses berkarya ya...
maklumlah om,saya baru mau belajar tentang recording,ini aja soundcard saya belom pernah saya pakee,dikarenaka alatnya blom lengkap.
jadi hasil recording yang mono bisa diubah jadi stereo di software yahh..!!
om mau tanya lagi om ,misalnya hasil recording gitar noisenya tinggi,dikarenakan gain diatas rata rata,apa bagus om jika di software nanti noisenya di hapus
Ya saya paham kamu baru belajar (kalau enggak, pasti gak nanya ttg mono vs stereo) dan saya jawab juga dengan tujuan supaya kamu lebih paham (walau telat pahamnya, keburu beli alat) hehehe
Banyak koq yang rekaman Guitar Finger Style yang pakai satu mic dan aman. Contohnya murid saya di sekolah ArtSonica yaitu Josephine Alexandra. Coba tonton video ini th-cam.com/video/9PdVqUfmMyo/w-d-xo.html
Nah saya mendampingi dia saat mixing dan mastering, semua track gitarnya mono 😀Hanya dia melakukan apa yang disebut sebagai teknik *LAYERING* dimana saat rekaman dia melakukan rekaman berulang-ulang dengan sedikit variasi permainan lalu setiap track tsb di atur panning yang berbeda, ada yang di kiri, ada yang di kanan, ada yang di tengah sehingga terdengar lebar 😍
Kamu tahu ada tombol Pan di software? Ya itu contoh salah satu cara mengatur bunyi suatu track dalam stereo. Ada banyak cara lain mengubah Mono jadi Stereo, kalau kamu mau dibuatin videonya, kamu bikin komen baru dan request video ini.
Tentang menghapus noise, sebenarnya seperti pertanyaan : Saya sakit keras, dan kalau dokter sudah kasih saya obat, apakah akan seperti orang sehat ?
Jawabannya sudah bisa menebak belum ?
Itulah kenapa sebaiknya kamu harus berusaha supaya hasil rekaman sudah sehat. Kalau ada noise di cari penyebabnya apa dan di kurangi dulu masalahnya sebelum recording daripada mengobati setelah rekaman yang mirip orang sakit ke dokter 😅
Oh ya, saya pernah sedikit membahas tentang Mono berubah jadi Stereo.
Itu ada di video *Mixing Vokal Menggunakan Extended FX Chain pada Studio One* ini : th-cam.com/video/W1AaTQer860/w-d-xo.html
Coba kamu perhatikan bagaimana dari vokal yang mono, lalu jadi stereo, apa yang saya lakukan. Kalau kamu belum terlalu paham videonya, gak apa-apa, nanti saya bikin video khusus yang lebih simple penjelasannya.
Mantap om!
Nambah wawasan tentang audio!
Terus apakah ini berlaku juga di IEM/Headphone.? Soalnya saya liat mirip² specnya!
Terus setau saya batas kuping manusia normal kan di 20Hz -20/22 KHz. Tapi kenapa ada headphone yg diatas itu, misalnya 5 Hz-47 KHz... Bahkan ada headphone sultan yg ratusan juta mampu diatas 100 KHz.!
Kalo bisa, buat video khusus tentang ini. Makasih om!...
O ya... Kalo saya malah lebih suka Om Agus yg jelaskan langsung drpd slideshow gini, kesannya lebih berinteraksi.
Iya nih, kebetulan lagi males ngomong dan males mandi jadi bikin slide hahahaha
Btw 20Hz-20kHz adalah kesepakatan para ahli ttg batas NORMAL mayoritas manusia. Tentu saja kalau disebut normal, ada juga yang diluar normal 😬
Nah kita sebenarnya masih bisa mendengar sampai 15Hz, coba pasang headphonemu (asal bisa sampai segini) dan play Sinewave yang 15Hz, masih kedengaran koq.
Dan untuk range diluar 15Hz ke bawah dan di atas 20kHz itu tetap ada bunyi yang kita tidak dengar tetapi hanya di rasakan dan mempengaruhi apa yang kita dengar di 20Hz-20kHz....ajaib ya?
Saya pernah membuat event MUTE yang membahas MISTERI FREKWENSI YANG TAK TERDENGAR dan saya lupa apa ada di video yang saya upload (karena pas event, dibahas ini), coba cek artikel dan video di blog.artsonica.com/mute-talkshow-misteri-frekwensi/ (coba kamu nonton videonya, semoga dibahas ya).
Juga di video *SAMPLE RATE & BIT DEPTH dalam Music Production* ini saya bahas juga sedikit ttg ini : th-cam.com/video/zzJ9fnKjUiA/w-d-xo.html
Sehubungan dengan adanya Sample Rate 96kHz, 192kHz bahkan 384kHz. Coba di tonton lagi (kalau sudah pernah nonton), seingat saya, saya bahas ttg frekwensi diluar 20Hz-20kHz.
Oh iya, lupa jawab. Yup, sebenarnya Tech Spec yang ada di sini berlaku untuk semua hardware audio...jadi ya termasuk IEM/Headphones 😀
Btw, harap maklum kalau nanti ada beberapa video dalam bentuk kayak begini karena saya males ngomong hahaha
Yang penting kan ilmunya !
@@Artsonica
Makasih banyak jawabannya Om Agus! 🙏🙏
Ya, dikit² mulai faham ni.!..
@@DEKJAL Siiiap ! Semangaaat !
Saya record trus saya stop...kemudian saya dengar hasil recordnya koq malah hancur suaranya kayak radio rusak....saya pake adove audition soundcardnya behringer um2 ,mic bm 800....cara mengatasinya gmn pak
Jangan-jangan suara kamu memang kayak ayam kelindes truk??? Ssst jangan marah, saya becanda hahahaha
Pertama-tama, mic BM800 itu kualitasnya jelek kalau dibandingkan dengan mic yang biasa di pakai di Home Studio. Tetapi kita anggap saja mic ini gak masalah, kalau ada kasus begitu, kemungkinan kamu pakai seting buffersize / latency dari soundcard UM2 dengan seting yang terlalu kecil, akhirnya komputernya gak kuat dan bunyinya jadi kresek-kresek.
Coba cari tahu, bagaimana cara mengubah seting buffersize soundcardmu supaya di besarkan, sampai tidak keluar lagi bunyi kresek-kreseknya. Tentu saja kalau sudah gak ada keluar bunyi kresek-kresek ini, ada latency / telat saat rekaman...itu karena spesifikasi komputermu kemungkinan terlalu minim untuk rekaman.
@@Artsonica kalau settingan soundcard saya belum mengerti...kalau spek laptop saya saya kira bukan masalahnya karena laptopmu saya ramnya 8GB , AMD Radeon, VGA nya 4 GB
..kalau settingannya itu saya belom mengerti awalnya dr mana
Coba kamu cari tahu dulu dimana di Adobe Audition tempat memilih driver audio interface. Saya gak pakai Audition jadi gak bisa kasih tahu tepatnya dimana. Silakan cari dulu, kalau sudah ketemu, coba cari apakah ada seting Buffersize atau Latency yang tulisannya angka seperti 128 samples, 256, 512, 1024 dsb.
Kalau sudah ketemu, komen disini lagi untuk saya pandu lagi 😀
Mantap om videonya jadi nambah tau.
Mau tanya nih.
Saya kan pnya soundcard mixer Behringer 302 usb. Pasti om agus jg udah tau kan barangnya.
Saya pnya home recording drmh.
Kenapa saat saya merekam gitar / bass. (Tanpa headphone)langsung suara keluar dari speaker / monitor flat.
Di input jack 1/4 yg berada di input mic yg ada phantom powernya.
Saat di coba contohnya sedang mengisi lead gitar (tanpa effect luar) brti kan ada di track sekian.bukan di awal.
Kenapa suara yg kluar dari speaker monitor itu kok ikut kerekam jg ya. Saat saya coba (solo track) Di track lead itu.
Jd hasil grafik/datanya jd kebaca dan yg kluar dobel gitu sama musiknya.
Saya coba jg ke lain input ke lubang RCA (keterangan 2 track di behringernya 302 usb) yg merah putih itu lgsung ujung keluar jack gitar 1/4.
Tapi masalahnya tetap sama ikut terekam jg suara yg kluar dr speaker monitor.
DAW Yg di pakai Cubase 5
Apa mgkn saat take gitar/lainnya hanya bisa menggunakan headphone aja atau ada yg salah di settingan Laptopnya.
Tolong di balas om
Ksh solusinya.
Krn sudah lama saya coba colok sana sini hasilnya tetap sama. :(
Mksh om.
Ini problem rata-rata mixer / soundcard yang gak punya driver khusus. Jadi alat spt ini mengandalkan driver dari Windows yang ada satu fitur untuk merekam semua bunyi yang keluar di Windows, namanya seting "What You Hear" alias merekam apapun yang kamu dengar 😅
Sayangnya saya sudah lama gak pakai Windows, kalau komputernya ada di depan saya sih, dengan cepat saya bisa benerin, tetapi kalau online begini, paling kamu coba utak-atik mixer Windows terutama yang bagian RECORDING, dan matikan fitur yang tadi saya bilang.
Selamat mencoba !
@@Artsonica oh gitu ya om. Rencana
Saya mau beli soundcard lagi. Tp masih bingung yg bagus apa.
Bisa kasih saran gak om agus ,
soundcard yg bagus itu apa?
Agar gak terjadi masalah seperti itu lagi.?
Terus juga bisa menggabungkan mixer behringer 302 usb ke soundcardnya nti agar hanya menjadi control aja bukan lg sebagai soundcard utama lg.
Gmn tuh om
Mungkin ada saran soundcard cocok dan bagus untuk home recording aja.?
@@paperclips85 Saran saya beli minimal Steinberg UR12 atau Focusrite Solo. Kalau bisa beli Steinberg UR22 atau Focusrite 2i2, lebih baik lagi (ini asumsi budgetmu gak sampai 3jt). Kalua budgetmu di atas 3jt, ya banyak lagi pilihan yang lebih bagus lagi, intinya di atas langit, ada langit lagi hehehe
Nah untuk gabungin Mixer dgn Audio Interface eksternal, nanti kalau kamu sudah beli, mesti eksperimen dulu ini...yaitu BANDINGKAN hasil rekaman langsung ke audio interface yang saya rekomendasikan versus hasil rekaman via mixer lalu ke audio interface.
Bukan apa-apa, karena mixermu itu harganya murah, kualitas preampnya dan noise nya kemungkinan lebih tinggi daripada punyanya audio initerface...jadi pastikan kamu tes rekam ke dua-duanya supaya bisa memilih mana hasil rekaman terbaik !
@@Artsonica klo untuk yg mixer behringer 302usb pnya saya itu.
Udah saya coba untuk recording dan hasil akhirnya suara musiknya mendem.
Ok deh om mksh byk atas saran dan masukannya.
Nah itu sebenarnya poin saya, cuma tadi gak tega ngomongnya hahaha
Mixer murah (dibawah 2jt), biasanya kualitas komponen preampnya itu lebih jelek daripada kualitas preamp audio interface eksternal (itu sebabnya harganya lebih mahal daripada mixer). Karena kamu sudah mengalami, jadi udah tahu kan, mixernya baiknya diapakan? hehehe
Mas, minta sarannya mana yg lebih baik, steinberg ur22, focusrite 2i2, atau ni ka 6?
Makasih
Nah dari 3 itu, yang NI KA6 itu lebih banyak input dan output, jadi beda kelas (makanya harganya lebih mahal). Ya kalau budgetmu bisa KA6, ya KA6 saja (bukan karena lebih baik, tetapi karena lebih banyak fitur).
Btw cuma nanya saja, siapa tahu ada budget lebih lagi, ada yang lebih di atas itu (gak ada batasnya emang alat audio, di atas langit, ada langit hahahaha)
@@Artsonica ya, makasih pak..
@@edhosaputra9749 Sama-sama !
Slmt siang omAgus
om saya mau tnya
saya baru mmbeli focusrite 18i20 2nd generation akhir bulan feb kmrin. Nah skrg2 ini kenapa stiap saya putar audio di youtube atau lebih tepatnya audio dri google chrome kok suka kerasa gainnya berlebih (peak mgkin), apalagi pake headset kerasa bgt
padahal 50% volume di pcnya
itu knpa ya om? Trma ksih om
Sebelumnya, apakah sudah download driver 18i20 terbaru dari website Focusrite ?
@@Artsonica iya sudah di download om sekaligus focusrite controlnya, namun masih tetap kerasa ada 'rintik2nya' sesekali dn aga distorsi wktu membuka vdeo2 di TH-cam om. Apakah hal ini wajar atau ada yg hrus di setting lagi ya om? Trma ksih
@@rezlyroosevelt8115 Ya kalau masih masalah, berarti kamu kena masalah yang saya alami juga. Di salah satu sekolah saya ada yang pakai produk Focusrite dan setelah dipakai beberapa lama, keluar bunyi rintik-rintik begitu. Dan saya harus restart komputer dulu. Memang sih gak langsung bunyi, butuh waktu beberaa jam dulu kalau saya.
Jadi agaknya ini masalah yang di alami beberapa pengguna Focusrite termasuk saya. Tetapi banyak juga yang bilang aman (teman-teman saya dan murid-murid saya).
Ya paling satu solusi lagi adalah pakai Windows terbaru (saya gak tahu apa di sana sudah pakai Windows 10).
Saya tahu masalah ini ngeselin dan karena dari alatnya, saya gak bisa kasih solusi lain selain ganti alatnya (setelah mencoba di Windows 10).
@@Artsonica iya om, sebelumnya saya pakai yg 2i2 semua aman2 saja om, lalu upgrade ke 18i20 mncul masalah spt ini om -_-
maaf om, dalam hal restart komputer, apa install ulang yg di maksud om? atau hanya restart menyalakan kembali om? saya pakai win 10 jg om, cm yg ultra (crack), apa perlu pakai yg ori kah om? dn perlukah saya bawa soundcard ini ke service centrenya om sbgai solusi terakhir?
@@rezlyroosevelt8115 Maksudnya cuma restart ulang tanpa reinstall. Kayak Windows kalau sudah dipakai lama, RAM nya jadi gak refresh lagi, mesti di restart.
Menurut saya bukan karena Windows ori atau bukan karena dulu juga saya pakai Windows ori hehehe
Ya paling coba dulu di komputer lain selain komputermu, termasuk coba di rumah lain (berhubungan dengan sistem kelistrikan). Kalau di rumah lain dengan komputer lain masih sama masalahnya, baru bawa ke service center.
Pak, minta saran, kalau mau belajar audio enginering bagusnya mulai drmn ya?
Tentunya dari Basic Audio seperti pemahaman tentang Frekwensi, Amplitude, Phase dsb.
Lalu pemahaman tentang Compressor, EQ, Reverb, Delay dll.
Baru masuk ke materi lebih practical.
Atau bisa ikutan saja di sekolah saya di www.shool.artsonica.com hahahaha
Mas, saya mau beli soundcard behringer u-phoria 404HD. Menurut mas soundcard itu bagaimana? Apakah drivernya stabil? Mas pernah pakai?
Kalau menurut saya produk Behringer agak kurang stabil drivernya. Tetapi itu pengalaman yang dulu, saya gak tau gimana sekarang.
Coba kamu cari teman yang sudah pakai atau googling ttg ini karena saya jga bisa salah (karena pendapat saya itu untuk produk yang lama dari Behringer)
@@Artsonica iya ya mas. Saya tertarik sih krn dia pakai preamp midas di soundcard nya. Atau itu tidak terlalu berpengaruh kah mas?
Ya kamu mesti bedakan antara _Marketing Gimmick_ dan kenyataannya...Logikanya adalah harga soundcard segitu tidak memungkinkan ada preamp Midas di alatnya (alias gak masuk logika) 😀
Tetapi untuk produk mixer seperti Behringer M32, dimana harganya sudah 60jt-80jt, kalau dia bilang pakai Preamp Midas, ini baru bisa di percaya hahahaha
Anyway, diluar masalah _Marketing Gimmick_ tadi dan driver yang *mungkin* kurang stabil, ya silakan di coba saja pakai u-phoria 😀
@@Artsonica iya juga ya mas. Aku ga kepikiran sampai ke situ 🤭
Makasih ya mas 🙏
@@syukurproductionofficial Sama-sama, gak ada salahnya dicoba mengingat harga yang ekonomis dan fitur lengkap
Om,,,saya pakai Keyboard Casio ctx5000,itu apakah bisa jg di masukin di input gitar..???
Kalau bicara ini berarti kamu bukan menggunakan Casio sebagai MIDI Controller melainkan kamu mau merekam sound Casio dalam bentuk track audio.
Jawabannya bisa, tetapi colokannya bukan ke INSTRUMENT INPUT yang biasanya di pakai untuk merekam gitar/bass melainkan melalui LINE INPUT (Coba cari input ini di soundcardmu).
Selanjutnya, karena Casio ada 2 output mono yaitu Left & Right, kamu harus punya 2 kabel jack 1/4 dan masuk ke LINE IN 1 & LINE IN 2 serta bikin track STEREO di software DAW mu supaya hasil rekamannya bisa STEREO juga.
Kalau mau rekaman suara Casio hanya mono, maka kamu cukup pakai 1 kabel jack 1/4 dan colok di Casio yang Left/Mono Out dan masuk ke LINE IN soundcard dan cukup bikin satu track MONO di software DAW.
@@Artsonica ooh bgitu..berarti slama ini sy yg salah masukin ya om,wadduuhh,,Makasih banyak ya om atas petunjuknya,,,tp kalau untuk Line in di M-audio 2x2 itu di mana letaknya om,,mohon skalian petunjuknya om,biar tuntas saya ini..Hehee..smoga sehat slalu sekeluarga ya om...
@@anakpanah4387 Saya barusan cek fisik Maudio 2x2, ada di belakang dia...itu jelas-jelas ada tulisannya, masak kamu gak ketemu 😬
Hanya ternyata kelemahannya adalah LINE IN nya hanya satu, artinya kalau mau rekam audio dari Casio, cuma bisa sebagai track MONO saja.
Kalau pakai audio interface seperti Focusrite 2i2 atau Steinberg UR22, dia ada 2 LINE IN jadi bisa rekam audio sebagai track STEREO. Ya bisa dimaklumi karena harganya lebih murah daripada 2i2 atau UR22 😂
@@Artsonica Hahahhaa bukannya Ga ketemu om,cm sy msh bingung,,itu kan Line in yg biasa sy pakai buat Mic Conenser'nya om,,sy ga tau klo Line in itu jg bisa di colokin untuk keyboard,,ckikikikk..berarti kabelnya harus khusus ya om klo bgitu mah,,harus beli lg kabelnya,nah klo sdh bgini sy jadi bingung lg beli kabelnya yg harus gimana,,ckikikikk..harap di maklum ya om,sy memang agak telat pinternya klo sdh so'al bgini,baru pegang jg sih om,barang beginian,Hehe.."sy sih pengennya steinberg om,tp sy lihat koq ga ada yah yg audio interface'nya saja,,harus satu set bgitu,,pernah sy chat sm admin om,tp katanya klo untuk pembayaran secara cicil hanya khusus JABODETABEK,sdangkan sy kan di SULSEL,,,makasih banyak om atas petunjuknya,,semoga sehat slalu om agus sekeluarga...'
@@anakpanah4387 Line In itu kabelnya ya kayak biasa, kabel jack 1/4 aja, cobain deh colok yg biasanya kamu colok ke Instrument Input hehehe
Btw kamu nanyanya ke admin saya? Yang soundcard Steinberg gak ada satuannya? Mungkin waktu itu lagi kosong.
Sekarang harusnya sih ada soundcard Steinberg yang bukan paket. Nanti saya bilang ke admin saya ya.
Mas. Tanya lagi nih 😁
Kalau misalnya masuk proses mixing, saya monitoringnya ga pake soundcard. Langsung colok headphone ke soundcard on board laptop. Kira2 bisa ga mas? Cuman pake driver asio4all. Belum saya coba sih mas. Mau tanya pendapat mas dulu.
Atau ada pengaruh kualitas kita mendengar hasil mixing ya kalau misalnya pake soundcard eksternal?
Ya tentu ada perbedaan saat kita mendengar via soundcard eksternal.
Tetapi saya mau cerita nih, saya kan mobile Jkt - Bdg setiap minggu. Mayoritas kerjaan saya kerjakan di laptop termasuk mixing mastering. Akhirnya saya banyakan pakai headphones dan soundcard onboard saja dan sejauh ini aman karena tetap hasilnya di approve klien.
Tetapi gak semua orang bisa begini 😬
@@Artsonica itu dia sih mas. Saya mau ngerjakan mixing di laptop saya. Soundcard yg saya punya itu lexicon lambda.
Mas pernah bilang itu kurang stabil drivernya. Dan memang saya alami juga.
Lalu mas saranin pake driver asio4all tp lambda nya tetap dipakai. Udah saya coba, tp ga bisa mas.
Makanya terpikir gimana kalau pakai soundcard onboard aja. Tapi mas bilang aman2 aja yaa 😁
Cuman amannya itu apa berlaku juga dgn laptopku ya mas? Secara kan, laptop mas dengan laptopku berbeda 😁✌
@@syukurproductionofficial Iya dicoba aja...karena soundcard onboard nya Mac Book Pro memang berbeda kualitasnya dengan soundcard onboard kebanyakan laptop.
Kalau saya sih fokus ke skill mixingnya di tingkatkan saja dibandingkan galau dengan alat yang dipakai 😅
Eh saya sudah ngomong belum kalau headphones saya yang 6jt-an hahahaha
@@Artsonica hahahaha. Gitu pula ya mas. Pake headphone 6 jutaan. Saya apalah headphonenya dibandingkan itu 😂
Tapi saya setuju, skill mixing yg perlu ditingkankan. On process mas. Thx sarannya mas. Saya akan coba 🙏🙏
@@Artsonica jangan bosan2 membalas pertanyaan saya ya mas. Hehehehe 🙏🙏✌✌
Klo komplete audio 6 NA itu bagus tdk om agus ? kira2 klo buat studio pro gmn ?
Kalau butuhnya merekam maksimal 4 input secara bersamaan saja, ya NI KA6 sudah lumayan. Tetapi kalau butuh input lebih dari 4 ya mesti cari yang lain.
NI KA6 termasuk kelas menengah lah, KA6 bagus di range harga 4jt-an. Karena ada yang kelas lebih atas tetapi harganya sudah 10jt ke atas seperti produk Antelope. Akhirnya definis "bagus" itu mesti cek budget kamu maksimalnya berapa.
@@Artsonica Untuk kualitas suaranya gmn om ? ada lagu yg d record pakai itu ga om ?
@@aseptri919 Saya gonta-ganti soundcard jadi lupa lagu mana, pakai apa. Dan lagi, kayak gak ada kerjaan, ngehafalin proyek A pake apa, proyek B pake apa, inget, saya setiap hari bikin musik dimanapun, mana ingat hahaha
Tetapi intinya, kalau saya sudah ngomong bagus, gimana kalau percaya saja? Biar gak ribet hahahaha
Tetapi sekali lagi...semua alat itu ada yg lebih bagus lagi. Soundcard 500rb tentu soundcard 1jt lebih bagus. Soundcard 1 jt, tentu kalah dari soundcard 2,5jt. Nah KA6 ini kira-kira Rp3,5jt-an (saya lupa pastinya), ya sudah bagus KALAU di bandingkan dengan yang lebih murah. Tetapi ada soundcard 5jt, 10jt, 15jt bahkan sampai 40jt.
Nah definisi BAGUS itu jadi relatif hehehe puyeng yah?
Begitulah, di audio itu gak ada yang namanya BAGUS, adanya yang cocok dengan kantong kita !
@@Artsonica Ok terima ksih om sharingnya 🖐
@@aseptri919 Siiip !
Mas, tanya nih. Misalnya saya mau rekam vocal. Lalu saya atur besar input dari mic tersebut. Tapi ada case, penyanyi ini dinamika volume suaranya fluktuatif banget. Mungkin di awal2 dia menyanyi masih hijau aja indikator input mic nya. Tapi ada satu kondisi tiba2 jadi merah krn suaranya besar. Adakah tips dari mas utk masalah ini? Atau apakah penyanyinya yang disuruh utk kontrol suara? Atau ada batas besaran input, misalnya sekian dB, gitu, kalau kita lihat inputnya di mixer DAW?
Ya biasanya kita sebagai tukang rekam TIDAK PERNAH mengganggu apa aslinya penyanyi...artinya, biarkanlah dia bernyanyi seperti biasanya dia.
Kalau mengalami masalah seperti itu (dan itu normal saja), ada beberapa cara yang bisa dilakukan :
1) Pakai kalibrasi recording, misalnya di mixer DAW, di channel input (bukan channel output ya), kita atur gain supaya pas bagian terkeras ada di angka tertentu, misalnya -12dB. Nah pada saat dia awal menyanyi kan masih pelan, gak apa-apa, levelnya kecil karena nanti akan bisa kita compress. Atau bisa kita pasang Insert Compressor dgn setting yang tidak terlalu ekstrim supaya yg pelan dan keras gak terlalu jauh bedanya.
Atau cara berikut ini:
2) Take di bagian awal dengan seting gain berbeda dengan di bagian yang dia nyanyi keras. Jadi sebelum bagian keras, kita turunkan Gain.
@@Artsonica langsung ngena jawabannya. Makasih mas. Makasih juga buat sharing soal audio interface. Jadi lebih bijak memilih soundcard yang baik 🙏
Sukses terus mas. Semoga ada kesempatan untuk bertemu dgn mas Agus di art sonica 😊😁
@@syukurproductionofficial Siip ! Ditunggu...kalau ada kesempatan, mampir-mampirlah ke sini 😀
@@Artsonica siap mas 👍👍
Ok 😬
om mau tanya, ini saya mau upload album ke spotify tetapi ketika saya ke spotify artist, profile saya tdk ada. saya baca bahwa saya butuh label skrg gmn ni om
Ya berarti memang kamu butuh label, coba join cdbaby.com/ atau distrokid.com/
Halo Mas Agus, mau tanya, kenapa ya saat mastering sudah hampir 0 db tapi audio masih terasa pelan, masih kalah keras daripada lagu lain pada umumnya? Terima kasih
Biasanya itu karena penggunaan plugin Limiter atau Maximizer nya belum maksimal. Atau cara mixingnya belum maksimal.
Coba tonton video *Tips TH-cam Cover Song : Mixing & Mastering Vokal dan Musik* ini: th-cam.com/video/gYcxLV6na9M/w-d-xo.html
Silakan di tonton dari awal dan jangan di skip-skip supaya dapat ilmu lengkapnya proses mixing masteringnya.
Pak Agus, apa berlaku untuk mixer?
Iya, ini berlaku juga untuk mixer karena sama-sama merupakan hardware audio juga. Tentu di mixer ada spesifikasi khusus yang gak ada di audio interface.
gimana caranya om klw audiointerface cuma 1 input ,pake 2 mic supaya stereo
Mesti cerita dulu instrumen musik apa yang mau di rekam...
saya mau rekam instrument gitar fingerstyle om....!! dan saya udah terlanjur beli behringer umc22 yang hanya mempunyai 1 imput mic
tapi ada dua sih om imputnya cuman yang satunya imput instrument....!!
Ya kalau kamu udah paham bahwa salah beli, ya memang gak ada cara lain selain kamu jual umc22 dan beli yang beneran bisa 2 Mic In seperti Steinberg UR22 atau Focusrite 2i2.
Atau ya kamu rekam dengan pakai 1 mic saja dan eksperimen posisi mic yang satu tsb di berbagai tempat di depan gitar, tetap bisa aman.
Setelah rekam yang mono tsb, datanya bisa dijadikan stereo dengan berbagai teknik (belum pernah saya bahas sih) 😅
Pak dimana bisa berdiskusi dengan artsonica terkait recording, apakah ada grup untuk sharing2.
#salamfrequensi
Ada sih grup Betjakers Djaya, tetapi saya bukan adminnya. Coba search saja di FB "Betjakers Djaya"
@@Artsonica yg diskusi langsung dengan artsonica gk ada pak? terimakasih info nya
@@Khaledkoemis Saya punya forum di www.forum.artsonica.com
Sudah lama forum ini tidak aktif karena orang-orang lebih banyak ber interaksi di Facebook.
Ya paling kalau ada pertanyaan atau mau diskusi, via komen dari channel ini saja 😁
@@Artsonica oke terimakasih artsonica atas informasi nya.
@@Khaledkoemis Sama-sama
kalau memahami isi hati wanita ada penjelasanya ga mas? 😁
Nah kalau itu 1000x lebih rumit daripada ini 😝😅
wah saya banyak salahnya ya....
Balik lagi ke kelas 😜
hahahahahhaa ...kelas 0 lagi ini mah...hahahaa mantap pak...