ORANGTUA BUNUH MIMPIMU

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 27 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 447

  • @imamariefwicaksono805
    @imamariefwicaksono805 2 ปีที่แล้ว +99

    Jadi keinget ortu ku bilang "orang tua mengarahkan anak ke yang baik, bukan yang terbaik. Kalo pilihan kamu yg terbaik buat kamu silahkan ambil, selagi tidak melenceng. Orang tua hanya bisa mendukung"

    • @acdamayanto
      @acdamayanto 2 ปีที่แล้ว

      goks, thanks pren.

    • @youtubepremium4944
      @youtubepremium4944 2 ปีที่แล้ว +4

      Keren org tua lu bang, org tua gw mah kita mending diem, malah dia bilang pilihan dia yg terbaik, gw mah mau ketawa tapi dlm hati nangis.

    • @jazaqu
      @jazaqu 2 ปีที่แล้ว

      Ortu lu keren..

    • @zipangestu6293
      @zipangestu6293 2 ปีที่แล้ว

      Beruntung punya ortu kaya elu bang, gua gak bisa ngapa ngapain

    • @aguspurwadi6712
      @aguspurwadi6712 2 ปีที่แล้ว

      Tidak, tidak seperti itu

  • @zuhdiubaidillah3021
    @zuhdiubaidillah3021 2 ปีที่แล้ว +37

    Saya pernah bercita-cita menjadi Penyair dan telah membuktikan keinginan dan kemampuan saya dg menjadi juara di beberapa kompetisi nasional yg diadakan pemerintah, puisi dan cerpen saya juga diterbitkan di beberapa media. Tapi, itu saja belum cukup untuk meyakinkan orangtua, karena ya mereka belum memahami dunia saya. Perbedaan wawasan dan pemahaman tentang Penyair sebagai profesi jadi sebabnya. Karena memang bagi orangtua, taraf keberhasilan sebuah profesi diukur dengan uang yg didapat. Rasional.
    Yah sudahlah. Toh pemahaman orangtua saya tentang Penyair "terbatasi" oleh sosok Chairil Anwar yg mati muda dalam keadaan miskin. Bukan sosok Sapardi yg kaya dan jadi dosen UI.
    Mungkin, pada akhirnya mimpi saya akan berakhir seperti perkataan Mas Panji bahwa "Mimpi itu tidak mati, ia cuma pingsan. Dia akan bangkit lagi di masa tua dalam bentuk penyesalan".
    Terimakasih Mas Panji pencerahannya. Sehat selalu :)

    • @calvinewilliams5261
      @calvinewilliams5261 2 ปีที่แล้ว +3

      Terus menulis bang

    • @filmogrhap
      @filmogrhap 2 ปีที่แล้ว +1

      Jangan berhenti menulis dan membaca mas, semangat.

    • @asrianugerahgustini9648
      @asrianugerahgustini9648 2 ปีที่แล้ว

      Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belangnya. Terus berkarya mas...bila belum punya anak cucu, setidak2nya ketika meninggal nnt ortu, keluarga besar, beserta para sahabat mas, tau mas meninggalkan sesuatu didunia ini dan ga selalu ttg harta dan materi....

    • @cisco639
      @cisco639 2 ปีที่แล้ว

      Terus sekarang kerja apa bang? Lu bikin konten yutub kan bisa

  • @Dimas-rs4vs
    @Dimas-rs4vs 2 ปีที่แล้ว +22

    waktu lulus SMA gw mau jadi TKI dan kuliah jurusan desain di luar negri tapi orang tua gw ngelarang, dan secara ga langsung dipaksa kuliah teknik di dalem negri dan sampai akhirnya lulus tempat kerja pun harus sesuai yg orang tua gw mau, sampai akhirnya gw sadar selama ini hidup yg gw jalanin adalah mimpi orang tua gw yg dulu mereka ga bisa capai, selama ini hidup gw cuma keinginan dan keegoisan orang tua gw yang ngebuat gw benci banget sama apapun pencapaian yg udah gw dapet karena itu semua bukan tujuan gw, dan saat gw sadar gw harus wujudin mimpi gw sendiri malah dibilang anak durhaka, well.. akhirnya sekarang gw maksa buat wujudin mimpi gw sendiri karena ini hidup gw dan gw sendiri yang berhak memilih langkah dan arah

    • @lala4054
      @lala4054 2 ปีที่แล้ว

      thats true,,it's your life.kamu berhak ngejalnin hidupmu sesuai keinginanmu,,ttp hormati dan syngi ortu tpi ga selamnaya semua omongan ortu harus didengerin..in the end of the day its about u dan ortu lu ga selamanya jga akan bersamamu

    • @SheetFiber
      @SheetFiber 2 ปีที่แล้ว

      Tepat bro, orang yang gigih. Semangat 👍

  • @agungrex658
    @agungrex658 2 ปีที่แล้ว +11

    Kadang karna yang lebih tau kapasitas diri kita ya kita sendiri. Sedangkan orang tua malah ngga. Malah maunya nuntut tanpa tau kapasitas anaknya. Tentang diskusi, ga semua orang tua bisa diajak diskusi wkwk. Kadang mereka lebih suka di dengar daripada diajak tukar pikiran. Pengalaman gua si begitu..

  • @nateanara6126
    @nateanara6126 2 ปีที่แล้ว +4

    masalah orang privileged pada umumnya sekedar loss komunikasi. lebih banyak lagi sebenernya alesan finansial. alasan ngerawat orang tua, generasi sandwich. kadang gw exhausted dan pengen stop bermimpi ajalah sampe engga punya tanggungan. ga nikah dulu, ngurus orang tua dulu. tapi dipikir juga gw keburu tua.

  • @reynaldiaflyasikin
    @reynaldiaflyasikin 2 ปีที่แล้ว +18

    buat yang ngeluh" ortunya gak support, gue pernah di posisi itu dan ortu gak setuju. tapi setelah gue griliya dulu dgn yang gue sukai dan akhirnya bisa hidup sendiri (mandiri secara finansial). Perlahan" ortu jg mensupport apalagi kalau loe bisa bantu perekonomian keluarga.

    • @iqbaal7869
      @iqbaal7869 2 ปีที่แล้ว

      Ini yg gw rasain skrg bang, tp gw masalah di pekerjaan sih. Gw disuruh pulang kampung untuk kerja di daerah gw, dgn alasan orang tua ga mau anak" nya jauh. gw sebelum nya kuliah dan sempet kerja di bdg yg dimana disana menunjang gw untuk berkembang dan berkarir. Sedangkan kalo gw pulang kampung, industri kreatif ditempat gw itu ga ada sama sekali, jd ga bisa mensupport gw. Kalo udh gini gw bingung, dan akhirnya dgn berat hati terpaksa ngikutin pilihan ortu. Dan gw disini stuck bgt, relasi ga ada, industri nya beda, loker" nya jg ga ada yg berhubungan sama jurusan gw, stress dan bingung bgt gw. Cukup kecewa jg sih sama ortu. Skrg msh ngandelin side job gw sebagai freelancer.

    • @reynaldiaflyasikin
      @reynaldiaflyasikin 2 ปีที่แล้ว

      @@iqbaal7869 gue gak bisa kasih solusi karena pilihan di tangan loe sendiri, tapi pengalaman gw krg lebih sama dgn loe bro.
      Ortu pingin gw balik ke kampung dan bantuin jaga toko.
      Pertanyaanya kenapa harus kepaksa ikutin pilihan ortu?
      apakah industri kreatif gak bisa berkembang melalui online?
      apakah kerjaan yg loe suka belum bisa membuat loe mandiri secara finansial untuk hidup ? kalau bisa coba negosiasikan baik" dan buktikan loe bisa, apabila belum mungkin loe bisa lakuin sebagai sidehustle dulu sembari membangun karir di bidang yg loe sukai.
      dan bener kata bang panji ortu bukanya gak support, cuman belum paham dunia loe aja dan jenjang karirnya kedepan bgaimana.
      durhaka loe blg ortu gak support kalau kuliah dibayarin ortu.
      semangat pokoknya buat impianmu dan coba komunikasikan aja sama ortu😁

    • @gepossenti22
      @gepossenti22 2 ปีที่แล้ว +1

      Sdh begerilya sjak lama, smpat mndur dlu utk strategi nya, dan akhirnya pelan2 mulai trbuka jalan 😀

  • @miftahulariefin1553
    @miftahulariefin1553 2 ปีที่แล้ว +4

    2019 saya mengutarakan impian saya kepada orang tua saya yaitu membangun usaha. Saya jelaskan segala rencana dan persiapan saya tapi jawaban yg saya terima adalah TIDAK BOLEH. Alasannya karena dunia usaha itu keras banyak saingan dll. Orang tua saya memang telah mengalami pahit manisnya dunia usaha karena waktu itu orang tua saya memiliki perusahaan. Jadi saya berfikir mereka sedang menyampaikan pengalamannya tapi tdk mengerti saya. Saya begitu kecewa waktu itu..
    Singkat cerita akhir 2020 ide yg dulu saya buat justru booming dan justru peluang usaha yg sangat besar. Disitu kekecewaan saya semakin menjadi2 sampai saya berfikir untuk tidak membuat ide lagi. Pokoknya yg penting hidup.
    1 tahun kemudian mereka membuat usaha yg sama persis dengan ide saya dulu tapi saya sudah tdk peduli. Saya kecewa, saya merasa dihianati, dan mimpi saya sudah mati.
    Semoga bang panji dan seluruh orang tua di Indonesia membaca ini bahwa setiap anak hidup pada zamannya. Tidak semua ketakutan yg dialami dulu sama dengan sekarang. Dan hargai semua mimpi.

  • @erlanggagentayu
    @erlanggagentayu 2 ปีที่แล้ว +4

    Harusnya jika orang tua ingin melarang mimpi anaknya, bukan tugas anak yang mengenalkan dunianya tetapi orang tua lah yang CARI TAHU dunia anaknya, karena berdasarkan tahu atau tidaknya dunia tersebut barulah orang tua bisa mengambil keputusan untuk melarang mimpi anaknya, atas nama kebahagian masa depan si anak
    Pilihan mu percaya perspektiv mimpimu atau perspektiv ortumu, tapi jangan lupa resiko dan keuntungan ditanggung sendiri,
    Sesuai kata bang panji, manusia yang bahagia adalah manusia yang berani

  • @asofa3455
    @asofa3455 2 ปีที่แล้ว +67

    Setuju, masalah gw kurang lebih sama ga dapet ijin orangtua ngejar apa yg gue pengen. Seminggu yang lalu beraniin diri ngobrolin sama orangtua tentang cita-cita gue, bersyukur bgt mereka bisa ngertiin dan dukung apa yang lagi gue kejar. Sekarang udah enak jalaninya, tinggal tanggungjawab gue sama cita-cita yg gue pilih.

    • @amagalleries280
      @amagalleries280 2 ปีที่แล้ว +2

      semangat mas meraih mimpinya

    • @zetnzen1045
      @zetnzen1045 2 ปีที่แล้ว

      Apaan bang mimpinya?

    • @ramasyaks6077
      @ramasyaks6077 2 ปีที่แล้ว +5

      menurut gw orang tua itu takut anaknya ga bisa mendapat apa² dari impiannya. jadi usahain ada buktiii, biar mereka percaya😂

    • @irvinryanaffandi
      @irvinryanaffandi 2 ปีที่แล้ว +1

      Selamat mas / bang 🙏🏻

  • @seventypoints
    @seventypoints 2 ปีที่แล้ว +1

    08:48
    Bang Pandji, menurut gw, ketika orang tua gak mengetahui dunia si anak, gak semata-mata karena hanya karena si anak yang diem, gak mau cerita; bisa jadi karena gak nyaman untuk menceritakan.
    Kenapa bisa begitu?
    1. Bisa jadi karena ada pengalaman masa lalu yang membuat si anak lebih memilih memendam dunianya, daripada menceritakan dunianya namun berujung alot dengan orang tua yg mungkin aja pakai kartu 'hormat-gak hormat'.
    2. Untuk hubungan orang tua-anak, dalam hal mengenali dunia si anak, gak semata-mata kewajiban aktif si anak, orang tua harus perlu aktif juga (daily basis) untuk mengetahui dunia si anak, gak pasif.
    12:02
    Kalau soal skill yang dirasa dimiliki-oleh si-anak namun menurut orang tua tidak/belum, maka ini sebenarnya adalah pertanda bahwa ada hal yang tidak diketahui oleh orang tua tersebut, maka mulailah lebih aktif untuk menggalinya, disini orang tua juga bertugas untuk memfasilitasi si anak untuk mengasah skill tersebut, dengan enggak sekonyong-konyong memberhentikan anak dari kewajibannya, atau sekonyong-konyong menerima keinginan si anak, ataupula sekonyong-konyong mematikan mimpinya tanpa mengarahkan, tanpa mengusahakan, tanpa menjelaskan.
    Menurut gw kita harus membiasakan untuk melepas anak diusia dewasa, dan kita sbg orang tua, bertindak sebagai jaring pengaman aja dikala mereka terbang lepas; gak perlu si anak membuktikan dulu bahwa dia bisa terbang, baru boleh lepas, banyak yg akan dia lewatkan.

  • @ibu.peradaban
    @ibu.peradaban 2 ปีที่แล้ว +38

    Ada orangtua yg membunuh cita2 anak, karena lebih tepatnya menitipkan cita2 pribadi nya yg ngga kesampean, berharap anaknya bisa mewujudkan cita2 dia.
    🥲

    • @zipangestu6293
      @zipangestu6293 2 ปีที่แล้ว

      😭😭😭

    • @henipusbintari
      @henipusbintari 2 ปีที่แล้ว

      emg mostly kek gitu.sbg anak better sih fokus aja ngelakuin proses mewujudkan mimpi sendiri.emg kadang dilema kuatir mjd anak durhaka tp kl emg itu hal yg terbaik menurut kita ya gpp jalanin aja krn hidup kita ya hidup kita, bukan hidup ortu kita.yg penting kita bs kasih pemahaman ttg mimpi kita.kl kita bs buktikan mimpi kita emg baik ntar jg ortu akan menerima

    • @Every-Good-Vibes
      @Every-Good-Vibes 2 ปีที่แล้ว

      Yahhh... begitulah,
      Orang tua saya juga ngebet banget pengen saya jadi PNS.
      Mungkin itu cita² mereka dulu..

  • @rickyyosuapurba263
    @rickyyosuapurba263 2 ปีที่แล้ว +2

    (lanjutan)
    Nah, gue skrg sudah mau lulus dengan usia gue yang umur 25. Di lubuk hati gue, gue mau coba lanjutin profesi hukum tapi di sisi lain selama "dua tahun kosong" itu gue punya permasalahan spine yang lumayan mengganggu mobilitas. Sedang ditangani terus berobat tapi ya belum membaik.
    Ketika gue mau ngulik" dunia diluar profesi hukum, cari soft skill (dan ya Lo tau banyakan bayar kayak ikut kelas comika kan bayar yaa wkwkwkw) bonyok ngerasa ga worth pengeluaran itu jadi gue sempet terganggu dengan pemikiran apa siap gue di dunia kerja di umur 25 dengan kemampuan dasar dan keterbatasan gerak ini? Mau sambil ngisi" soft skill sembari cari kerja biar punya pertimbangan dunia mana yg bisa membantu tapi ortu udah beda zaman susah juga ga paham.
    Masih optimis gue, cuma gaada yg bisa ajak gue diskusi soal ini. Cari softskill- duit ortu pasti- ga dikasih
    Cari kerja- kurang pede sm skill sm kondisi fisik- (masih optimis sih berusaha) cuma belum tau "kendaraan" apa yang bisa membantu gue dengan keadaan gue yang kayak gini.
    Masih suka ketrigger sama peluang gue di 2018, coba aja gue ikut lomba nasional pasti gue setidaknya bisa manfaatin networking itu buat kenal dunia hukum yang lebih baik, nyambung sama judul youtube ini. Umur 25 agak krusial kan bang, ga gerak cepat udah 30 lebih susah mencari peluang karir yang lebih panjang
    Gitu bang Pandji maaf panjang semoga dibaca hehehe 🙏🏼

  • @magicthinker5647
    @magicthinker5647 2 ปีที่แล้ว +4

    14:08 Mimpi dan kenyataan terkadang berbeda, jadi perlu disadari "kenyataan yg ada yg dimiliki", baru dipatok sebuah harapan/ mimpi yg lebih tinggi

  • @ampararaymond5784
    @ampararaymond5784 2 ปีที่แล้ว +48

    Yang utama yakin dulu bahwa keinginan sesuai dengan kemampuan. Lalu yakinkan orang tua dengan prestasi. Terakhir tanggung jawab dengan jalan yang kita pilih dan ijin yang sudah diberikan orang tua. Nice 👍

    • @se-youtube-nya7327
      @se-youtube-nya7327 2 ปีที่แล้ว

      Kesimpulan.

    • @zipangestu6293
      @zipangestu6293 2 ปีที่แล้ว

      Gimana mau berprestasi kalo selalu direndahkan tidak dihargai malah tambah downn 😭

    • @ampararaymond5784
      @ampararaymond5784 2 ปีที่แล้ว +2

      @@zipangestu6293 Saya merasakan hal yang sama. Ya setidaknya berprestasilah untuk kebahagiaan dirimu sendiri dulu, jangan untuk mencari penghargaan dari orang tua dulu. It's okey to be selfish sometimes. Karena kita harus paham juga bahwa pemikiran orang tua kita (mungkin) belum (atau tidak) sefrekuensi dengan kita.

  • @sucikhoerunnisa9756
    @sucikhoerunnisa9756 2 ปีที่แล้ว +1

    Saya anak terakhir dan Ibu saya juga sudah berumur, terdapat gap yang sangat besar mengenai informasi dan teknologi. Apa yang tidak bisa dilakukan beliau dulu bisa dengan mudah saya lakukan karena kemajuan teknologi. Gap itu membuat saya sulit menjelaskan pada Ibu tentang apa yang saya ingin capai dan kerjakan. Saat membicarakan mimpi dan target selalu berakhir dengan pertengkaran. Tapi, saya tidak mau ada kalimat "Ini semua gara-gara Ibu, sih" itu terucap. Jadi saya putuskan diam-diam, sedikit-sedikit saya kejar apa yang saya targetkan dan saya sekarang merasa sedikit lebih bahagia. Karena bagaimana pun merubah pemikiran orang lain itu sangat melelahkan, lebih baik alihkan tenaga tersebut dengan melakukan apapun yang bisa kita lakukan :)

  • @ketawamasakini
    @ketawamasakini ปีที่แล้ว +3

    Udah cape2 ngumpulin duit udah ada 10jt niat mau kerja ke jerman eh duitnya dipake sama emak buat renov rumah sedih banget ya Allah, sedangkan makin tua nyari kerja di indo makin susah. Kadang rasanya pengen bunuh diri aja

  • @windumulyana2688
    @windumulyana2688 2 ปีที่แล้ว +17

    Thanks Kang! Need this kind of information, soalnya terkadang org terdekat pun lbh memilih utk 'percaya' klo udah diomongin sama org lain, apalg public figure, dibandingkan sama keluarga/saudara sndri.. 😁, stay healthy and inspiring kang!

  • @englishcoffee840
    @englishcoffee840 2 ปีที่แล้ว +6

    Hal yang dulu selalu gue tangisi dan sesali adalah perceraian ortu gue. Tapi sekarang, itu justru salah satu hal yang gue syukuri. Bukan bermaksud apa-apa, semenjak gue sudah ga hidup sama ortu gue dari kecil, gue mulai belajar sendiri, mencari pengalaman sendiri, memutuskan apa-apa dalam hidup gue sendiri tanpa campur tangan ortu gue. Masalah pendidikan, pekerjaan, semua gue yang putusin dan nentuin. Sebaliknya diluar sana temen gue banyak yang curhat kalau susah ngejar mimpi sendiri karena mereka harus nuruti ortu mereka. Tapi yang manapun itu ada baik buruknya. Teman-teman yang masih suka diatur orang tua, sabar, semangat, buktiin kalau mimpi kalian bisa kalian raih dan pastinya bermanfaat.

  • @KertaMaja
    @KertaMaja 2 ปีที่แล้ว +14

    orang tua melarang karena dikira si anak tidak mampu untuk mengejar mimpinya, padahal sianak belum memulai, seharusnya dibiarin untuk mencoba dulu

    • @vencentlivano3901
      @vencentlivano3901 2 ปีที่แล้ว +2

      True, ini yang miss dari penjelasan bang Pandji. Ada anak2 yang bahkan mencoba aja belum, tapi auto ditutup jalannya, lalu dipaksa melakukin hal yang ortu mau

    • @ul7744
      @ul7744 2 ปีที่แล้ว

      Hah itu yg susah padahal belum mulai menjalani impiannya😑

  • @prasskandara
    @prasskandara 2 ปีที่แล้ว +3

    Masuk akal juga bang.
    gw ga pernah nyeritain kegiatan gw dulu sampai pernah jadi star seller dengan angka penjualan perhari yg lumayan dari kost doang.
    Sekarang udah tinggal dirumah ortu, mau buka usaha eh dilarang.
    Storytelling itu ternyata penting, tapi kalau udah storytelling di setup biasanya di punchline sama ortu

  • @buyong798
    @buyong798 2 ปีที่แล้ว +2

    Gw uda berusaha semaksimal mungkin buat ngungkapin ke ortu tntng cita2 gw, tp mereka kaya bersikeras buat nolak, gw uda buktiin kemereka apa yg uda gw lakuin untuk mencapai cita2 gw . Semoga hati mereka bisa tersentuh dengan menerima semua yg gw impikan , btw gw pengen jadi polwan

  • @sellyoctarina7020
    @sellyoctarina7020 2 ปีที่แล้ว +1

    Orang terdekat apalagi ortu sering lebih tau potensi anaknya yg kadang ga disadari sama si anak. Gw produk yg gamau nurut keinginan nyokap kuliah jurusan pendidik karena ga pengen jadi guru yg bukan passion gw. Setelah belok sana sini dulu ujung2nya gw jadi guru juga dan TERNYATA sangat menikmati profesi ini.

  • @anadysm
    @anadysm 2 ปีที่แล้ว +8

    Pada akhirnya permasalahannya bukan cita-cita ataupun orang tua. Ini soal komunikasi dan pemahaman.

    • @voletaleta9657
      @voletaleta9657 2 ปีที่แล้ว

      Udah debat terus bang, komunikasih juga jalan tapi orang tua tetep ngelarang

    • @ageera99
      @ageera99 ปีที่แล้ว

      bukan bro. terkadang emg ada yg melarang. contohnya gw

  • @stipenboy
    @stipenboy 2 ปีที่แล้ว +5

    Aku mau jadi youtuber gaming walaupun sulit tapi aku enjoy untuk menjalaninya.
    Tapi orang tua aku ga mendukung hal tsb. Orang tua aku lebih mendorong aku ke dunia pendidikan. S1 -> S2 -> PNS.
    Dan sampe sekarang pun, sampe aku berhasil dimonetisasi masih berjuang sendiri.
    Aku udah pernah ngejelasin kemauan aku ke orang tuaku tapi yah gitu. Benar kata bang pandji, harus beri pembuktian dlu dalam bentuk penghasilan.
    "Mahasiswa semester akhir pengen jadi youtuber gaming"

    • @mikaviscera1437
      @mikaviscera1437 2 ปีที่แล้ว

      Kalau aku lebih setuju ke orang tuamu. TH-camr gaming itu bukan utk jangka panjang

    • @suryaadiwaskito3945
      @suryaadiwaskito3945 2 ปีที่แล้ว

      Aku mau beropini soal ceritamu. Sebenernya ga masalah sih jadi youtuber, influencer, konten kreator atau apalah itu. Tapi sebaiknya klo masih awal dan blm "menjamin" banget, ya do it as your hobby aja. Jadi jgn terlalu fokus disitu, jadiin kek sampingan aja sambil branding. Nah klo udah gede dan bisa "hidup" dari situ, gas aja jdi full time youtuber jg gpp. Intinya sih jalani aja dulu :) semangat ngontennya

  • @madiski
    @madiski 2 ปีที่แล้ว +35

    Bang Pandji, makasih banyak udah buat video ini. Dan video ini bisa jadi acuan gue untuk menjelaskan apa yang gue inginkan dalam hidup ke ortu gue dan sekaligus meyakinkan mereka untuk tidak khawatir atas jalan yang gue pilih.
    Tapi bang, gue ada beberapa pertanyaan yang semoga saja bisa memantik ide konten berikutnya dari elu bang hehehe. Yang pertama, di menit-menit awal elu bilang bang kalau mungkin salah satu alasan mengapa ortu gak setuju dengan mimpi anaknya karena "benci", mungkinkah kebencian itu timbul karena ortu kita trauma dari masa lalunya yang tidak dapat merealisasikan mimpinya karena alasan yang sama?
    Yang kedua, terkait dengan mispersepsi antara skill dan passion, bagaimana cara elu pribadi bang mengenali passion yang lu punya ternyata adalah bagian dari skill yang sama yang lu miliki? Karena as you said, banyak orang yang memiliki passion di bidang tertentu tapi ternyata tidak match dengan skill yang dipunya.
    Yang ketiga, gue kepikiran random aja sih bang kalau benarkah punya orang tua yang pengertian adalah sebuah privilege tersendiri? Karena pengalaman gue melihat banyak teman-teman gue yang begitu susah payah membujuk, menjelaskan dengan detail, bahkan sampai berkompromi dengan mimpinya demi mendapatkan restu ortu untuk mewujudkan mimpinya. Sorry ya bang kalo kata-kata gue terlalu panjang dan tidak dalam chronological order, but I hope you can understand what I mean bang. Sehat terus bang! Semoga bisa terus bikin konten yang memberi pencerahan seperti ini dan gue yakin anak-anak lu banggga punya sosok Ayah seperti lu. Makasih banyak bang once again and keep it up!

    • @pandji.pragiwaksono
      @pandji.pragiwaksono  2 ปีที่แล้ว +7

    • @lala4054
      @lala4054 2 ปีที่แล้ว +3

      untuk point terakhir mnurut aku iya punya ortu yg pengertian dan supportive thdp cita2 anaknya adlah privilige..byk contoh anak dri keluarga kurg mampu bisa sukses krna dukungan ortunya wlpun ortunya gabisa support scara materi tp kasih smngat ,kasih dukungan mmbantu apa yg mreka bsa itu sgat mmbantu..sebaliknya kita liat byk yg impian anaknya hancur atau hrus dipendam krna dihalangi ortu,ya sprti contoh bang pandji blang di video mau S2 diluar negeri padhal udah ad beasiswa ga diizinin kan sedih T-T kl aku sih bkalan ttp pigi :D kl yg benci tu mnurut ku bkan literally benci ya ada loh yg ortu iri ma anaknya kl bisa lbh dri mereka atau ad yg overptective takut kl anaknya sukses dan mandiri gabisa diatur2 lagi dan ada jga yg egois mereka hanya mau anaknya buat ngurusin mreka doang gamau peduli kl anak jg punya cita2 dan kehidupan sendri ,malah byk loh mertua yg cemburu ma mantunya sendri.

  • @josephinekrisna4152
    @josephinekrisna4152 2 ปีที่แล้ว +4

    untuk ortu yang bisa diajak bicara, masih relate. Kalau ortu yang keras, wah gak nyambung

    • @youtubepremium4944
      @youtubepremium4944 2 ปีที่แล้ว

      Iya, kita nyalurin aspirasi di anggap sampah, alhasil gada komunikasi sama sekali malah bilang anak nya kurang komunikasi. Di bahas masalah knp ga ad komunikasi ttp aja kita salah, taik !

  • @dedemulyadi5310
    @dedemulyadi5310 2 ปีที่แล้ว

    terima kasih bang ..saya orang tua yg belajar bagaimana cara mendidik anak gue yg menuju remaja ..sangat sangat sangat terbantu...terima kasih bang semoga saya bisa menjadi orang tua yg bijak buat anak anakku ..keanu dan Yoona .. Allah bersamamu bang

  • @Rerefarm17
    @Rerefarm17 2 ปีที่แล้ว +1

    Bang Terima kasih udah buat konten ini, mohon doa nya sekarang sedang proses memperjuangkan cita-cita, salah satu nya semoga di tahun 2022 ini bisa mandiri finansial, semoga bisa membuktikan kepada kedua orang tua🙏

  • @michaelandre4133
    @michaelandre4133 2 ปีที่แล้ว +7

    Tapi Bang, gw skrg kuliah DKV dan ortu gw ga punya pengertian yang luas tentang DKV, cuma taunya tentang gambar logo. Ortu gw ternyata baik, ternyata juga dukung gw buat kejar cita2 anaknya, krn mrk mungkin percaya sama anaknya. Jadi, mungkin aja ortu membunuh cita2 anaknya, krn menurut mrk "ini anak gw gabisa dipercaya dah"(?) mungkin krn perilaku kita yang seenaknya sendiri?

  • @fajarochman
    @fajarochman 2 ปีที่แล้ว

    Kalau yang saya alami ni bang
    Jadi saya punya keinginan. Cita cita
    Dikejar. (Anggaplah orang tua support karena mereka iya iya aja dan gak melarang)
    Semua proses dijalani, DENGAN BAIK ya bukan asal asalan
    Terus at the end, resultnya tu kaya gak bisa dilanjut
    Oke kita ulang lagi dengan cara yang beda
    TETEP hasilnya failed
    Terus kita cari cara lain lagi TETEP failed
    Itu yg saya maksud DIBUNUH OLEH ALAM SEMESTA
    Sedangkan
    Disaat yang sama, ada pekerjaan lain yang tadinya gak saya kejar, saya garap sebisa saya
    Tapi ini pekerjaan datang terus, kaya bisa bantu kebutuhan hidup
    TAPI SUSAH UNTUK MENIKMATI kerjaan ini
    Di satu sisi pekerjaan yang diidam idamkan SULIT untuk diraih
    Di satu sisi pekerjaan yang tidak diinginkan / dikesampingkan malah kaya manggil2 buat diurusin
    Bagaimana caranya menikmati apa maunya ALAM SEMESTA ??

  • @TaufiqHidayatAb
    @TaufiqHidayatAb 2 ปีที่แล้ว +11

    Masalahnya adalah ada beberapa sifat dan karakter orang tua yang tidak tau, dan tidak mau tau.
    Mereka tidak bisa tolak atau bantah argumentasi kita tentang jalan hidup yang ingin kita pilih, tapi tetap tidak mau menerima/membenarkan apa yang kita pilih...

    • @CiptoningHestomo
      @CiptoningHestomo 2 ปีที่แล้ว

      percayalah kak, begitu kita sukses dan bisa membuktikan bahwa kita bisa hidup dari pilihan kita...mereka akan yakin dan percaya sama kita...berat memang tapi bisa

    • @TaufiqHidayatAb
      @TaufiqHidayatAb 2 ปีที่แล้ว

      @@CiptoningHestomo sukses itu butuh proses dan gak semudah membalikkan telapak tangan, karena itu butuh dukungan orang tua semenjak dini..

    • @CiptoningHestomo
      @CiptoningHestomo 2 ปีที่แล้ว

      @@TaufiqHidayatAb iya ngerti mas, tapi ini kan ngomongin mimpi yang ga disupport mas, saya juga ngerasain kok. dari makan cuma sekali sehari itu aja satu tempe sama nasi. Saya tetep teguh sama mimpi saya...dan sekarang saya bisa lumayan lah makan 3 kali sehari...itu ga di support loh mas

    • @vencentlivano3901
      @vencentlivano3901 2 ปีที่แล้ว

      @@TaufiqHidayatAb true bang, ada ortu yang langsung mengstop cita2 anaknya tanpa memberi kesempatan sama sekali. Pokoknya maksa anaknya harus jadi apa tanpa ngasi anaknya kesempatan ngejar cita2nya.
      Makanya gw bilang, orang2 kayak Reza Arap dan Miawaug itu dapet privilege, dimana ortunya kasi mereka waktu dan kesempatan untuk kejar cita2 mereka. Dan sekarang yang bisa kita lakukan adalah kejar cita2 kita dan buktiin kalau kita mampu. Lalu kita jangan sampai jadi ortu yang otoriter di masa depan kelak

    • @asrianugerahgustini9648
      @asrianugerahgustini9648 2 ปีที่แล้ว

      Wah gila gue banget sih, dan ngalamin hampir tiap hari tiap bulan, sampe well bulan ini gue telat jadwal datang bulan (iye gue cewek, saking stres dan depresinya. Terakhir gini tuh pas sidang skripsi😂😂😂).

  • @najlikhairiyah4809
    @najlikhairiyah4809 2 ปีที่แล้ว +1

    Aku sedih banget. Soalnya aku dari kecil pengen banget bisa kuliah dan jadi dokter pas gede nanti. Awalnya orangtua ku ya dukung, kasih semangat bla bla bla gitu. Tau taunya ya Allah kaya basi doang. 2 tahun aku belajar untuk tes sbm mati matian bisa di bilang mungkin biar bisa masuk jurusan impian. Tahun 1 ditolak. Disitu bukan di kasih semangat, makin kaya di injak injak, inilah itulah, tahun ke 2 ikut lagi, dan belum rejeki juga. Aku udah coba bilang, pengen kuliah walaupun nggak di fk, yang penting di kesehatan gitu. Eh nggak di kasih. Alhasil sekarang kuliah di jurusan yang nggak suka. 😞😒😭😭😭😭. Ortu ku suka banget nengok anak orang lain, tapi nggak pernah nengok anak sendiri. Kalau anaknya juga punya kelebihan. Sorry kalau curhat

  • @richwordrichword321
    @richwordrichword321 2 ปีที่แล้ว

    Aku sebagai orang tua cuman satu yang ku inginkan dari anak ku yang tinggal 2 orang ini taat kepada Allah SWT taat dengan apa yang sudah di wariskan oleh nabi Muhammad Saw kepada umat nya Dan hormat kepada orang yang lebih tua soal rezeki insya Allah sudah di atur mau jadi apa. Pun kita

  • @tataqrubedho
    @tataqrubedho 2 ปีที่แล้ว +3

    Thanks bang, gue serasa kaya dapet hidayah bahwa banyak cara untuk nyari duit dan seneng-seneng dari yang apa kita suka, walaupun itu bukan pekerjaan utama.

  • @gilangfauzi3607
    @gilangfauzi3607 2 ปีที่แล้ว +87

    Bang mungkin ada satu lagi faktor, Bagaimana kalo orang menutup jalan kita gara gara orang tua punya mimpi yang dulu disaat mereka muda tapi belum tercapai sampai mereka tua sehingga mereka berharap mimpi itu akan bisa diwujudkan oleh anak anaknya, bisa dibilang mewariskan mimpinya ke anaknya. Kalau faktor seperti itu gimana bang ? Terima kasih

  • @vencentlivano3901
    @vencentlivano3901 2 ปีที่แล้ว +27

    Menurut gw bang Pandji ada miss beberapa poin disini, karena:
    1. Tentang anak yang ga bisa dialog ke kedua ortunya. Ya ga bisa salahin anak doang doonnnggg. Kalau sejak anaknya kecil, ortunya maraaahhh mulu, main bentak, main pukul, ngecap anaknya durhaka. Ya bagaimana anaknya mau deket sama ortunya? Dalam kasus begini mah anak mau ngobrol apapun sama ortunya, pasti ujung2nya meledak, karena saling ga mengenal dan ga bisa komunikasi. Kasus nyatanya monggo kalian bisa cari tau kehidupannya Dr Tirta.
    2. Kadang ada ortu yang auto ngelarang anaknya itu untuk mencoba mengejar cita2nya, lalu anaknya dipaksa untuk jadi PNS atau dipaksa kejar cita2 ortunya. Jadi usai kuliah, si anak langsung dipaksa jadi PNS, ga diizinin melakuin hal lain meski sudah komunikasi. Kan payah kalau begini. Contoh kasusnya kalian bisa cari tau kehidupannya kak Regi Miawaug. Kalau kak Regi gak dikasi waktu sama ortunya nyoba2 jadi streamer game, yang mana waktu itu kak Regi masih belum dapet duit sepeserpun dari youtube, channel Miawaug ga akan lahir loh. Bahkan seorang Reza Arap ga akan terkenal kalau ibunya gak ngebolehin dia untuk stay di Jakarta ketika Arap masih bocah.

    • @pesepedapemula9268
      @pesepedapemula9268 2 ปีที่แล้ว

      mungkin cb bantu jawab:
      1. itu keresahan valid kl ortu susah ngobrol sama anak, banyak faktornya. tp kan kita yg butuh buat ngejelasin orang tua supaya krang tua ngerti kan, jd ya seberapa sulit pun ngobrol sama mereka kita harus usaha terus buat jelasin. kl kita cuman nyadar ngobrol sama orang tua itu sulit, terus kita berhenti disitu, yaudah kita yg rugi krn ga bisa bikin mereka ngerti dan ngerestuin kita. jd obstacle ngobrol sama orang tua susah itu valid, tp krn krn itulah makanya jd hambatan yg kudu dipecahkan. kl ngobrol sama orang tua gampang, ngejelasin sehari ngerti dan kasih restu, ya namanya bukan hambatan atuh.
      2. kayak yg bang panji bilang di video, atas dasar apa km pengen kejar cita cita itu? kl gamers, apakah karena kecintaan km sama game? kl iya, km bisa aja ndak jd gamers nya, tp km kuliah di IT km bisa jd developer yg bikin game nya.
      lagipula make sense kl orang tua kota yg hidup dr jaman dl, ngelarang kita main game. ya mereka ndak ngerti kan kl itu skrg peluang gedhe buat kerja jd gamer, makanya mereka perlu dijelasin. kl dihelasin susah, maka kayak bang pandji ya kamu buktikan. kl km dipaksa jd PNS, cb sambil kuliah menuju ke arah PNS di waktu senggangmu km main game, diem2 buktiin kl km bisa dapet duit dan hidup dr apa yg kamu suka itu. orang tua bakal langsung diem ketika km udah kasih bukti konkrit, dan ketika lulus kuliah km udah ndak dipaksa buat jadi PNS lg, dan mungkin mereka malah bakal support km lebih jauh buat jd gamers.
      lagipula dik, kl contohmu adalah mereka yg sukses, aku bisa kasih nama selusin temenku yg fokus di game dan mereka gagal, skrg mereka kerja di corporate dan udah nyaman sama itu.
      kl sudut pandangnya masih sudut pandang defensif dan nyalahin ortu atas ketidaksetujuan mereka, maka cita cita mu itu makin jauh dan km ndak akan kemana2.
      skrg fokus ke solusi yg fikasih diatas:
      1. ajak ngobrol, susah emg, tp ya itu emg hambatannya yg kudu km pecahin kan.
      2. kasih bukti km bisa hidup dari apa yg km cintai itu, dg memanfaatkan waktu luangmu.
      3. cari atas dasar apa km pengen cita cita itu, siapa tau bisa ducari profesi lain yg lebih gampang dijelaskan ke ortu dan lebih mudah diterima, tanpa harus meninggalkan dunia yg km cintai dan cita citakan.
      semua poin yg tak tulis di atas itu ya cuman rangkuman apa yg dibilang panji krn semua udah ada di video. kl km fokus dengerin dl penjelasannya, km jg pasti tau kok.
      you know what, aku jg anak muda masih 20an tahun, artinya hidup di jaman milenial, tp kl anakku minta berhenti kuliah buat jd gamers ya aku bakal tetep larang, sampe dia bisa buktikan dl dia bisa hidup dari situ, oke kemudian aku bakal diem. buktinya adalah dia sendiri, bukan orang lain yg udah sukses :)

    • @vencentlivano3901
      @vencentlivano3901 2 ปีที่แล้ว

      @@pesepedapemula9268 you know what, usia saya beberapa bulan lagi 30. Jadi saya gak tau yang agan sebut sebagai "dik" itu siapa. Belajar sopan santun dulu ya gan 😊😊
      Untuk poinku yang nomor 1: saya gatau ya agan hidup di lingkungan yang seperti apa. Tapi banyak juga mereka2 yang hidup di lingkungan di mana para ortu di sekitar mereka tidak pernah ucap "durhaka" ke anak mereka. Seperti contoh yang aku kasi, Dr Tirta, agan tau gak background kehidupannya kayak bagaimana? Hubungannya dengan ortunya seperti apa? Dan bagaimana cara dia sesukses sekarang? Kalau belum, coba cari tahu terlebih dahulu, baru balik lagi buat komen. Bahwa dialog ke ortu itu bukan segala2nya
      2. Agan jelas tidak menangkap poin yang saya sampaikan. Inti dari poin saya adalah orang tua sebaiknya beri kesempatan ke anak melakukan hal yang dia mau, TENTU dengan pengawasan orang tua. Kalau gagal? Ya gapapa, jadi pembelajaran baginya dalam menerima kegagalan sekaligus jadi pembelajaran bahwa ortunya ternyata benar. Kalau sukses? Ya teruskan. Maka jangan orang tua punya pemikiran "aku harus lihat buktinya dahulu, baru aku kasi izin". Sebaiknya beri kesempatan dahulu. Kalau pola pikir "buktikan baru aku beri izin", bahkan seorang CR7 gak akan ada saat ini gan
      Tapi terima kasih atas solusi2 yang agan sampaikan, saya akan berlakukan itu ke anak saya kelak. Akhir kata, terima kasih sudah menimpali komentar saya. Saya juga sadar pasti ada di komentar saya yang salah

    • @rherheyhandi
      @rherheyhandi 2 ปีที่แล้ว

      poin 1 itu yang gw alamin

    • @titogumelar5588
      @titogumelar5588 2 ปีที่แล้ว

      @@vencentlivano3901 Makanya dengerin poinnya di menit 10:22, dik.
      Intinya sama-sama saling ngertiin. Kalo orang tua masih kekeuh, ya buktiin kesuksesan. Toh, hidup elu di masa depan bukan tanggung jawab orang tua, dik. Kamu yg harus memutuskan sendiri mau menjalani hidupmu jadi apa.
      Kalo kamu goblok di satu hal, orang tuamu salah satu yg ngerti, dik. Jadiin pertimbangan. Kalo misal kamu tetep yakin, ya jalanin aja. Toh, pada akhirnya orang tuamu yg bakalan lebih dulu meninggal daripada kamu, dik.

    • @vencentlivano3901
      @vencentlivano3901 2 ปีที่แล้ว

      @@titogumelar5588 bahkan jawaban elu sama sekali ga nyambung sama poin nomer 2 gw. Karena:
      1. Lu pikir semua orang tua bener2 ngertiin anaknya? Ini pemikiran yang sangat konyol, karena sangat banyak ortu yang hanya mikirin dirinya sendiri. Lu punya privilege bener2 kalau lu bisa bilang "ortu lu yang ngertiin lu" dan "kamu yg harus memutuskan sendiri mau menjalani hidupmu jadi apa". Dan banyak banget netizen2 kayak lu yang hidupnya nyaman lalu generalisasikan semua ortu itu sama kayak ortu lu
      2. Poin di menit 10:22, tuh liat tuh ada netizen di atas gw yang mengalami poin gw nomor 1, yaitu ortu gabisa diajak dialog. Sekali lagi, pemikiran lu terlalu generalisasi, mungkin karena hidup lu enak banget ye
      3. Jawaban elu aja gak sesuai dengan poin nomer 2 gw. Jangankan ngebuktiin, banyak anak itu mimpinya berhenti karena ortunya ngelarang anaknya ngejar cita2nya. Nyoba aja belum, udah dilarang duluan.
      4. Itu gw ngomong bukan untuk diri gw sendiri, umur gw sudah beberapa bulan lagi 30, jadi posisi gw sudah bukan di mimpi dibunuh. Kerjaan gw udah settle dan gw sedang mbangun ruko. inshaallah tahun ini married dan rukonya jadi
      5. gak ngerti yang elu panggil dengan dik itu siapa. Karena kelihatannya elu masih lebih bocil daripada gw. Kalau misalnya elu lebih tua sekalipun, agak kurang pantas manggil orang lain di sosmed dengan panggilan "dik". Lu liat lah sepanjang ratusan komentar di video ini, ada gak orang yang manggil dengan panggilan "dik", dan ini juga mbuktiin kalau hidup lu itu enak banget sampe ngehargain orang lain aja gak bisa

  • @ghepiero8963
    @ghepiero8963 2 ปีที่แล้ว

    Jadi keinget, inisiatif daftar CPNS, yg mana kalo ortu denger kata " PNS " itu bawaanya katanya keluar banyak uang untuk dapetin itu, makanya inisiatif tanpa pertimbangan , tanpa sepengetahuan org tua saya ikutan daftar CPNS, hingga beberapa tahap d lewatin, sampai tahap dmn kedisiplinan d uji dari waktu dan keterampilan saya gagal karena telat dan gugur, dri situ ortu tau kalo saya ikut CPNS dan marah marah kenapa dalam tindakan tidak melibatkan org tua, karena dorongan dan doa dari ortu itu butuh

  • @wawanynwa6924
    @wawanynwa6924 2 ปีที่แล้ว +5

    Pusing tapi bahagia carilah pekerjaan yang capeknya membuat kamu bahagia

  • @exciteart
    @exciteart 2 ปีที่แล้ว +2

    Tugas orangtua memang untuk khawatir, sedangkan tugas kita sebagai anak adalah membuktikan kekhatiran mereka itu salah. Lu ga bisa hidup hanya dengan passion, kecuali lu udah murnikan itu passion dari ego dengan kerja keras. Nah lu dapetin moment kerja keras itu nggak?

  • @sukmapurnama
    @sukmapurnama 2 ปีที่แล้ว +1

    thanks bang! menarik bgt, tp pada akhirnya yg diperluin itu pengorbanan, kerja keras, n kompromi

  • @magicthinker5647
    @magicthinker5647 2 ปีที่แล้ว +2

    9:38 Terkadang ajak ortu tapi ortu ga mau karena "ga mau pusing lagi/ ga mau belajar". Jadinya deadlock

  • @luthfiardi7611
    @luthfiardi7611 2 ปีที่แล้ว +1

    alasan gw ga pernah cerita/ngobrol sama org tua,
    karna gw ga pernah denger kata² halus yg keluar dari mulut org tua,selalu denger cacian,hinaan,waktu kecil juga sering bgt di gebukin hampir juga mau di bunuh,padahal kalo di inget² cuma masalah nakal seperti anak² kecil biasanya,kalaupun cerita bukannya di dengar/di mengerti malah di ocehin jadinya aga takut kalo ngobrol/cerita ke ortu,terlebih lagi masalah cita²,
    gw ga pernah di dukung sedikitpun malah di katain lo itu gobl*k,lo ga punya bakat jadi jangan aneh²,padahal gw pernah dapet penghargaan/piala dari passion gw,tapi masih aja ga di anggep,jadinya skrg gw selalu ngerasa putus asa,serasa jadi manusia yg lahir ga berguna:')

  • @mapada845
    @mapada845 2 ปีที่แล้ว +64

    Nah suka ni gw judul yg teges & menarik gini, udah kyk judul judul videonya deddy, jadi org liat tertarik tuk tonton, judul dan thumbnail memang aspek penting di industri ini ihiiiy

    • @fickffy8784
      @fickffy8784 2 ปีที่แล้ว +2

      Deddy siapa bang? Deddy Cahyadi?

  • @inpurpleblanket142
    @inpurpleblanket142 2 ปีที่แล้ว +8

    ada kemungkinan ke 3, ortu liat mimpi kita gede tp mreka bisa liat kapabilitas kita masi belum. kita ngrasa sibuk tp ternyata ga produktif. edited: kurleb udh kejawab di 12:42 wkwk

  • @edwarsani
    @edwarsani 2 ปีที่แล้ว +1

    Setuap Orang Tua Di Bumi Ingin Yang Terbaik Untuk Anaknya
    Tapi Terkadang Yang Terbaik Tidak Membawa Kebaikan

  • @aqibantasena6407
    @aqibantasena6407 2 ปีที่แล้ว +12

    Iya bang, saya juga lagi ngejar cita cita saya, dan sekarang sudah ada hasil orang tua saya beliin apapun yang dia mau, tapi tetep aja saya disuruh balik kerja kantoran 🤣 mungkin kurang banyak kali ya ngasihnya 🤣

    • @lala4054
      @lala4054 2 ปีที่แล้ว

      byk ortu yg pnya mindset kerja kntoran lebih stabil, mau loe sakit atau kena musibah ttp ad pmasukan plus saat lu tua ad jaminan pensiun..

  • @lady_dianna
    @lady_dianna 2 ปีที่แล้ว +2

    sebetulnya bang pandji, yg dimaksud dengan mimpinya dibunuh orangtua itu ngga selalu berarti orang tua yg ngatur ngatur, ada juga yang mimpinya dibunuh karena orangtua menggantungkan seluruh kehidupannya di masa tua kepada anak. ibaratnya anak dilahirkan sebagai aset masa tua. itu yg dialami generasi sandwich. yg mana, sekolah pun tidak dibiayai, tapi diminta untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan kehidupan. jadi terpaksa kerja apapun diluar minatnya asalkan cepet dapet duit. Atau ada juga yang, anak dilahirkkan untuk menjadi penerus mimpi2 yg dulu orgtua gabisa capai. karena diluar aspek orgtua sudah membesarkan, tapi butuh juga diingat anak tidak pernah untuk minta dilahirkan.

    • @ditj3530
      @ditj3530 2 ปีที่แล้ว

      kira2 menurut kakak menjadikan anak sebagai aset itu terpaksa keadaan atau emang orang tua ny mau leha2 biar anak ny yang nyari duit,2 hal berbeda lah itu,

  • @konsumenram1113
    @konsumenram1113 2 ปีที่แล้ว

    Menarik Pembahasan, dapat pembaharuan lagi soal pola pikir saya tentang karir dan pandangan saya ke ayah ibu saya, CUMAN, saya mau nanya, bukan orang tau yg bunuh mimpi saya, Tapi orang tua tidak dapat membantu mimpi saya

  • @martinanton7840
    @martinanton7840 2 ปีที่แล้ว +1

    Bener banget sih ini..
    kakak gua punya pengalaman pribadi soal beginian yang sampai sekarang merubah pola pikir nyokap gua terhadap apapun yg dijalanin sama anak2 nya sekarang.
    jadi dulu itu kakak gua seneng banget dance dia pulang sekolah bisa latihan dance smpe sore2, sampe sering banget nyokap gua ngomel dan blng "ngapain sih lu ikut begituan, gada guna. uda sekolah aja yg bener", kakak gua msh brusaha ngejelasin ke nyokap, sampai akhir kakak gua minta kesempatan karena kakak gua sdh terlanjur daftar tim nya untuk ikut kompetisi dance gitu, dan nyata nya kakak gua berhasil menangin juara 1 di kompetisi itu bawa piala dan sejumlah uang, semua itu merubah pola pikir nyokap gua sampe sekrang.
    Bahkan sampe kemarin wktu ada kejuaraan ML M3, gua kan suka nnton siaran live. trs nyokap gua tanya itu nonton apa, gua critain sama nyokap gua, ini turnamen game yg sering gua mainin, ada kejuaran dunia gitu.. dan dengan santai nya nyoakp gua blng.. "kok km ga ikutan ? kan km juga tiap hari main game itu. siapa tau kamu bisa menang"
    yg nyokap gua gatau, untuk bsa masuk M3 syusah nya bukan main...

    • @vencentlivano3901
      @vencentlivano3901 2 ปีที่แล้ว

      Hebat banget nyokap agan bisa merubah paradigmanya sendiri. Banyak ortu yang sudah melihat anaknya sukses, tetep aja gengsi dan gak mau ngakui kesuksesan anaknya

    • @martinanton7840
      @martinanton7840 2 ปีที่แล้ว +1

      @@vencentlivano3901 entah lahh.. mngkn kebetulan yg direncanakan tuhan saja 😅😅

  • @paskandani
    @paskandani 2 ปีที่แล้ว +2

    All about strategy, komunikasi dan usaha. Thx mas panji, membuka pikiran, khususnya saya sebagai orang tua jaman sekarang yg lagi bingung gimana hadepin anak2nya.

  • @halimah9041
    @halimah9041 2 ปีที่แล้ว +1

    Disini ada gak sih yg lulusan SD..terus mau lanjut SLTP di larang karena keadaan ekonomi sulit?
    Setahun lebih gak berani ke luar rumah karena malu...dan akhirnya kerja di pasar tugas nya bungkusin bawang 😇
    Skrg saya jadi ibu rumah tangga yg punya bisnis kue,masakan dll 😊

  • @Nealarenanara2004
    @Nealarenanara2004 2 ปีที่แล้ว +2

    The Kid (15th) : Mamma aku ingin disekolahkan di SSB "Sekolah sepak bola"
    Parent : Jangan aneh-aneh, Mau jadi apaan lo! Sekolah aja yang bener. (Marah)
    The Kid (15th) : Mamma aku mau sekolah gambar, pengen jadi animator.
    Parent : Mau kerja apaan lu, lagu mau sekolah cuman gambar-gambar!? Males belajar?! .... Masuk Multimedia aja
    The Kid (15th) :

  • @icelight7023
    @icelight7023 2 ปีที่แล้ว

    Itu pemikiran orangtua zaman modern om, seperti yg lu lakuin skrg.
    Kalau di zaman dulu, orangtua melarang bkn karena mereka mau yang terbaik.
    Tapi mereka berpikir bahwa mereka lebih tau mana yg terbaik buat lu tanpa melihat apa kesukaan lu apa kemauan lu dan apa kemampuan lu.
    Mereka berusaha untuk menentukan masa depan lu dr apa yg dia pikirkan..
    Kita ambil contoh.
    Anak pinter sekolah ampe lulus dengan nilai akademik yg sangat bagus.
    Kuliah slesei, gak boleh kerja ma orang.
    Gak punya basic berbisnis ataupun berdagang.
    Orangtuanya pun gk punya basic bisnis dan gak bs berdagang.
    Tapi karena embel2 bahwa lu kan kuliah, nilai akademik terbaik pula.
    Masa iyaa, lu gak bs kaya dr bisnis.
    Disuruhlah buka usaha, misalkan tanah abang.
    Lah.. Tanpa punya basic apa2 dan di ajarin apa2 lalu di jeblosin aj kesana.
    Begitu bangkrut, usahanya gak berhasil.
    Apa yg di ucapin?
    Kirain lu kuliah nilai akademik terbaik, bs bisnis di tanah abang.
    Si itu aja sekolah bego, badung, cuma lulusan SMA aja bisa.
    Ayooo lho...
    Gimana itu om?
    Pdhl orang jago akademik belom tentu jagi berbisnis..
    Mungkin kalau kerja ma org bisa jadi manager atau smacamnya yg pangkatnya bagus.
    Sedangkan sebelum kuliah aj ini org sudah mau di ambil sama mandiri dan bca untuk kerja di tmpt mereka.
    Bahkan bakal di biayain kuliahnya lho..
    Tapi karena pikiran orangtuanya mengharusnya si anak bisnis, si anak skrg jadi orang yg bingung mau kearah mana n ngapain yg berujung apa2 tergantung ma orangtuanya.
    Smasa muda punya pengalaman kerja.
    Jadi hasil akademiknya jadi gak kepake.
    Dan jika mau dipakai lagi, usia sudah termakan.
    Akibat dr kelamaan nyangkut di arahan orangtuanya itu.
    Sy rasa jg banyak yang sama seperti yg sy ceritain ini. Dan berakhir tragis alias madesu..
    Cuma bnyk jg yg berontak , dan akhirnya lebih bahagia memilih jalannya sendiri.
    Oh ya.
    Soal ngmg sama orangtua.
    Dizaman sekarang iyaa orgtua mau denger cerita ataupun pendapat atau apapun ttg anak lu.
    Orangtua zaman dulu mah kgak om..
    Apapun yg lu berusaha ngmg atau jelaskan ke mereka , mereka akan anggp anak kecil yang sedang berontak.
    Dimata mereka orangtua ud makan garam lebih banyak ud pasti lebih tau drpd lu yg masih anak2..

  • @nada_azhar
    @nada_azhar 2 ปีที่แล้ว

    Dulu banyak sekali yang menawari kerja di luar kota dan provinsi. Tapi orang tua melarang, sampai sekarang saudara saya menganggur karena di sini pekerjaan yang sesuai keahliannya sulit dicari.

  • @riantelo3677
    @riantelo3677 2 ปีที่แล้ว +1

    Banyak orang disana yang sukses karena orang tua
    Tapi tidak SEDIKIT yang terpenjara oleh keinginan orang tua dan tidak berkembang

  • @NurHidayatullah
    @NurHidayatullah 2 ปีที่แล้ว +1

    harusnya kalo hubungan anak dan orangtua nya dekat, masalah kayak gini lebih mudah cari solusinya, karena pangkal masalahnya sebenarnya hanya soal komunikasi antar anak dengan orangtua, bisa karena orangtua nya yg terlalu hidup di dunianya sendiri (kerja, urusan keluarga lain) yg buat wktu ngobrolnya minim, bisa juga anak yg terlalu sibuk dengan dunia nya sendiri, sehingga gap antara anak dan ortu jadi makin lebar

  • @unimenjayatextile1478
    @unimenjayatextile1478 2 ปีที่แล้ว +1

    Skeptis itu bagus bang. Bisa membuat kita berpikir lbh utk menerima segala informasi.

  • @hendrasaputra1636
    @hendrasaputra1636 2 ปีที่แล้ว

    Mengejar mimpi secara diam diam itu gue lakuin 5th lalu bang, kehidupan keluarga gue bisa dibilang sangat tidak harmonis, bagaimana mau ngomong lah orang gua dari kecil selalu digampar, digebukin, dari masih balita..
    Satu satunya pelarian gue dari dulu sebelum masuk sekolah sampe sekarang adalah membuat seni rupa entah menggambar, entah bikin mainan, atau apapun semacamnya, sampai waktu SD gua tiap hari menggambar karna emang selalu dikurung dirumah dan ga boleh keluar, sampai saya ngomong kalo gede nanti ingin jadi pelukis atau semacamnya.. tapi respon yg gue terima justru semua mainan yg gue bikin, semua buku gambar dibakar dan gue lagi lagi digampar..
    Singkat cerita ketika gue lulus SMA gua langsung cari kerja dan kerja normal seperti orang pada umumnya, singkat cerita kondisi rumah semakin ga karuan semakin merasa ga diterima sama keluarga terutama ibu saya, karna waktu itu kebanyakan temen sekolah gua kerja diperusahaan besar dan gua ga lolos, cuma jadi buruh pabrik kecil yg gajinya hanya ratusan ribu, jadi yg bisa gua kasih ke orang tua ga banyak..
    Akhirnya gua memutuskan buat pergi dari rumah, siang gua kerja, malam gua menggambar, melukis, belajar desain, dan akhirnya lumayan bisa menghasilkan bisa cukup untuk menghidupi, gua keluar dari pekerjaan dan mulai fokus bikin desain..
    Suatu ketika gue dapet kabar ibu gue sakit ga bisa ngapa ngapain karna ga bisa jalan kaki dan ga ada yg ngurusin, jadi gua pulang buat ngurusin ibu dan waktu itu gue udah bisa nunjukin hasil dari gua menggambar yg alhamdulillah bisa digunain buat ngurus keperluan rumah, bayarin adek sekolah, dan pengobatan ibu saya sampe sembuh.
    Sejak itu orang tua gua bilang kalo mereka selama ini salah mendidik gua, mereka pikir melakukan kekerasan keanak itu hal yg benar, ya mungkin juga itu hanya pelampiasan karna bapak ibu gua sering berantem bahkan sampe pukul"an di depan anak anaknya..
    Setelah itu semua akhirnya suasana rumah sekarang sudah lebih baik dari dulu bahkan gua sekarang kerja juga dirumah..
    Thankyou bang panji, sudah ngebahas ini karna pasti banyak banget orang orang yg terbantu setelah nonton video ini, semoga lu lancar rejekinya dam panjang umur bang.. amin 😊🙏

  • @naufalfawwaz1535
    @naufalfawwaz1535 2 ปีที่แล้ว

    Lebih ke pengalaman pribadi gw sendiri ini mah. Jadi gini ceritanya :
    Gw dulu minta di beliin hp sama mama gw buat gw ngeyoutube terus di beliin lah. Gw di beliin hp itu pas gw sekolah kelas 2 SMK kan. Sampai kelas 3 masih belum buat Chanel TH-camnya dan sekarang gw udah keluar sekolah.
    Pas keluar sekolah gw buktiin bahwa gw bisa dan akhirnya buat Chanel TH-camnya namanya New Srikandi Official yah meskipun enggak milik sendiri tapi gw bisa membuktikan bahwa gw bisa, kebetulan gw dulu pengen banget jadi TH-camr dan sekarang sudah kesampaian meskipun belum seterkenal orang lain.
    Akan tetapi mama gw malah masukin gw buat kuliah sementara gw maunya ngeyoutube meskipun sampai sekarang belum menghasilkan akan tetapi gw nikmati prosesnya dan sekarang juga udah ada adsense masih baru banget mungkin baru 1 Minggu kebelakang.
    Yahh mau gimana lagi gw harus nurut jadi gw kuliah dan sekarang gw masih semester 1.
    Sekarang lebih ke menerima keadaan karena ini mungkin jalan yang terbaik buat aku dari orang tua aku.
    Sekarang lagi UAS semester 1 dan doain bang agar nilainya memuaskan.

  • @kuroken6491
    @kuroken6491 2 ปีที่แล้ว +5

    makasih bang Pandji, sekarang pemikiran gua terbuka tentang apa yang orang tua mau/pikirkan terhadap anaknya

  • @alfin..
    @alfin.. 2 ปีที่แล้ว +6

    Gue cuma mau bilang, makasih banget lu udah bikin video ini bang. Lu keren sih bg. Seriously, it means something to me.

  • @aldoegiibrahim5943
    @aldoegiibrahim5943 2 ปีที่แล้ว +8

    Selalu suka cara bang pandji ngejelasin. Terstruktur, pake poin poin, ada ilustrasi, terus suka ada jokes2 terselip wkw

  • @jazaqu
    @jazaqu 2 ปีที่แล้ว

    Terjawab sudah. Bwt gw yg udah gerilya sejak jaman sekolah, sll ngelibatin Bokap dlm hidup gw, mulai cari nafkah sendiri sedari sekolah dan bebas dr saham Bokap sejak lulus sma, Its now for me to CABUT bwt buktiin lagi. Krn cinta gw sm Bokap ttep seluas jagat raya ini, supaya gw jg ga nyesal n benci Bokap. Besar harapan, Bokap bakal ngertiin diwaktu nanti dan balik sayang sm gw. Ty bang Pandji.. See you 🙏

  • @jeffreynjoman8538
    @jeffreynjoman8538 2 ปีที่แล้ว

    Pernah ngerasain gak ortu yg gak pernah mau validasi perasaan, exp anaknya? Anaknya gak boleh berpendapat, gak boleh punya cita², tiap kali curhat malah direndahkan dan dihina? Puluhan tahun?
    Gimana mau berkomunikasi dgn ortu yg begitu jahatnya, terus menerus menghakimi anaknya bahkan menuntut anak HARUS menuruti semua mau mereka?
    Literally killing your own child's dream, deliberately, just because they hate you?
    Tolong jangan pakai premis anak yg hrs bertanggungjawab thdp ortu, yg ada sebaliknya. Jangan menganggap sdh merawat itu jasa luar biasa, sehingga anak HARUS balas budi, anak TIDAK PERNAH dan TIDAK BISA milih mau lahir dan lahir dari siapa. Sayang banyak ortu memilih durhaka dgn memakai premis anak harus balas budi hanya krn sdh dilahirkan, padahal punya anak hasil dr enyak². Merasa berjasa sdh ngerawat padahal itu kewajiban. Lantas merasa berhak ngatur hidup anaknya.
    Lain cerita memang kalau anak masih belum ngerti dan harus dibimbing. Tapi kalau anak sdh mulai dewasa dan punya keinginan sendiri, bukankah tugas kita sbg ortu utk memastikan itu utk kemajuan dan kebahagiaan anaknya?

  • @takoyamishu1628
    @takoyamishu1628 2 ปีที่แล้ว +5

    Jadi, apa yang bisa dilakukan ketika kita gagal pas udah milih jalan kita sendiri daripada ngikutin apa kata orang tua?

  • @DoubleSwrd
    @DoubleSwrd 2 ปีที่แล้ว +8

    buat ngomong sama orang tua itu agak sulit bang pandji. ga semua anak itu bisa lgsg open ke ortu kadang ortu nya pun yg ga open ke anak dari kecil dan suka di bentak2 dan disalah2in tiap ngelakuin sesuatu. alhasil anak cenderung pasif ke ortu dan ga mau cerita hal2 yg terjadi pada hidup dia krn takut.
    repot klo udh punya orang tua toxic.

    • @pandji.pragiwaksono
      @pandji.pragiwaksono  2 ปีที่แล้ว +1

      jadi menurut lo utk bahagia itu gampang?

    • @DoubleSwrd
      @DoubleSwrd 2 ปีที่แล้ว

      @@pandji.pragiwaksono bahagia itu terlalu ambigu bang. krn takaran kebahagiaan org2 itu beda2. klo menurut ane mah simple aja bang . sesimple bang pandji bales komenku pun udh bisa bkin bahagia. hehe

  • @DianmulMotovlog
    @DianmulMotovlog 2 ปีที่แล้ว +6

    Jadikan mimpimu itu menjadi kenyataan teman temann ...

  • @Little_Brother28
    @Little_Brother28 2 ปีที่แล้ว +1

    Gw dulu lulus sma, mau ngelanjutin kuliah di luar provinsi, cuma orang tua ga ngasi hanya karna ga mau jauh dari gw, dan akhirnya lulus sma langsung kerja yg begini begini aja

    • @irvinryanaffandi
      @irvinryanaffandi 2 ปีที่แล้ว

      Kenapa gk coba di kampus sekitaran elu aja bang 🙏🏻🙏🏻

  • @DavidChandraP
    @DavidChandraP 2 ปีที่แล้ว +2

    kayanya kurang satu, alasannya bisa karena ortu punya jalan yg sudah disiapkan buat anaknya.
    misal ortu punya bisnis besar (multinasional deh), anaknya pingin jadi youtuber atau pingin jadi petinju, ya pasti dilarang, karena ortu juga punya cita2 kalo anaknya yg akan meneruskan legacy mereka.

  • @fajarbanua8034
    @fajarbanua8034 ปีที่แล้ว

    Awal jalan usaha dukung, lancar selama 2 tahun. Masuk Ke tahun 3 usaha mulai redup , orang tua bukan bantuin nyemangatin atau kasih dukungan lagi malah nyuruh gw berhenti.. "Dah lah jadi karyawan aja" Fuck., kocak bgt ortu gue.

  • @maingame570
    @maingame570 2 ปีที่แล้ว

    Keteraturan dan ketidakteraturan alam semesta ini sama saja bagi manusia. Intinya manusia adalah serigala bagi sesamanya. Saling serang dan bunuh. Ada pemangsa, ada tumbal. Kemanusiaan hanya omong kosong. Struktur, prinsip2, batasan2, norma2 diciptakan justru agar semakin menyengsarakan.

  • @dendysaptoadi9652
    @dendysaptoadi9652 2 ปีที่แล้ว +1

    thankyou banget bang pandji, kyknya bang pandji satu2 nya orang yang paling baik, bagus berbicara bidang orangtua, cita2, pekerjaan dan komedi. semua deh gak pernah bosen nontonnya. :D

  • @raflifauzan9196
    @raflifauzan9196 2 ปีที่แล้ว

    Gue udah pernah coba melibatkan orang tua gue. Tapi yang gue dapet pas lagi kerja bangun usaha bareng temen-temen gue malah ditanya duit nya mana dan suruh gue nyari kerjaan lain. Posisi gue pas itu capek banget dan mau istirahat dirumah, pas dapet kayak gitu yaudah gue gak pikir panjang cabut balik ke kantor gue yang untungnya rumahan jadi bisa nginep disitu. Sekarang gue cuma bisa maafin mereka tapi gue tetep mau bales dendam sama hari itu dan sama orang tua gue sendiri.

  • @hidekistudio1874
    @hidekistudio1874 2 ปีที่แล้ว

    btw saya juga waktu kecil pernah minta berhenti sekolah karena hambatan disleksia, dulu saya hampir ngga ada libur sekolah karena senin sampai sabtu sekolah formal, lalu minggu dari pagi sampai sore sekolah untuk disleksia.

  • @RajaSibarani
    @RajaSibarani 2 ปีที่แล้ว +1

    Simple dan Cerdas.

  • @adijumash2401
    @adijumash2401 ปีที่แล้ว +1

    orangtuaku : “ terus kalo gak mau jadi pns, kamu mau jadi apa?!”
    aku : :”)

  • @yanuardiwirawan171
    @yanuardiwirawan171 2 ปีที่แล้ว

    Sekarang kalau sebalik nya bang ?
    Kita semua bakal jd orang tua , bagaimana kita bs buat anak utk percaya ke kita sebagai orang tua nya utk bercerita segala hal .
    Karena ga sedikit anak yg bs dekat sama anak nya setelah melewati masa remaja nya .

  • @RizalMuhammad-H
    @RizalMuhammad-H 2 ปีที่แล้ว +1

    Tadi kata bang pandji, orang tua melarang anaknya katanya dia punya pengalaman lebih banyak, kenapa si anak gak boleh punya pengalaman dari pilihan dia itu? Bagaimana dia akan punya pengalaman?

  • @sobattegek2078
    @sobattegek2078 2 ปีที่แล้ว

    Paling banyak terjadi dan yg paling gue benci denger adalah... Orang-orang yg ngeluh karena dia tidak bisa jadi seperti yg diinginkan karena mimpinya digagalkan orangtuanya, orangtuanya gak setuju. Padahal dia sendiri yg nggak mampu berjuang untuk mimpinya.

  • @yingzheng8434
    @yingzheng8434 2 ปีที่แล้ว +1

    Ada anak yg takut cerita ke orang tua karena mrk malah nyalahin bang.

  • @onytha99
    @onytha99 2 ปีที่แล้ว +3

    Makasih Bang....trm ksh keresahan yg saya utarakan Bang Pandji akhirnya beri jwbanya( dr pndangan Bang Pandji) . sangaattt memotivasi 🙏✨😇

  • @rifkiarifr7457
    @rifkiarifr7457 2 ปีที่แล้ว

    Bang, gw putus sekolah gara" gw mikir ortu ga kuat biayain, semua hal kecil yg gw butuhin selalu blg nya gda uang,ya aplgi gw minta yg gede, bkn buat jajan, gw g peduli jajan
    Btw putus sekolah SMP kls 1 semester 2
    Skrng dah mau 20thn April ntar
    Dan dr putus sekolah gw diem di rumah, ga guna hidup gw, ortu cma ngasi makan doang ga peduli kebutuhan yg lain
    Gw ga punya org yg support dihidup gw bg, otomatis ga punya jalan hidup
    Gw sma.bpk bg, ibu dah gda, bpk tu punya keluarga besar, dan gw ga Deket sma satu org pun dikeluarga itu, gda yg bs gw ajak ngobrol buat masa depan, bpk gw? Dia selalu ngejek, nyalahin, ngehina, ngerendahin keinginan gw
    Gw Ampe mikir kalo bpk gw tu sok sok an nikah, bikin keluarga, tpi ga bs sejahterain keluarga
    Diotak gw buat rencana masa depan tu gw semangat bgt, takut bgt jga dan mereka ga tau Segede apa keinginan gw, yg pasti jawaban simpel nya "gw pengen kaya".

  • @aldino9052
    @aldino9052 2 ปีที่แล้ว +3

    Me : Mak aku mau jadi designer
    Emak : desig desug apa sih. Udah jadi PNS aje lu

    • @vencentlivano3901
      @vencentlivano3901 2 ปีที่แล้ว +1

      Bener, yang terjadi kebanyakan adalah anaknya nyoba aja belum. Udah dipaksa lakuin kemauan ortu. Anaknya udah jelasin sebagaimanapun, gak akan ampuh

  • @nd1474
    @nd1474 2 ปีที่แล้ว +3

    Bang Panji, coba deh nonton film Bollywood yang judulnya "TAMASHA" film tahun 2015, trus minta tolong bikinin konten, sama pendapat dan saran bang Panji tentang "isi" film itu. Thanks bang Panji, semoga sehat selalu.

  • @Pram4
    @Pram4 2 ปีที่แล้ว

    2013 punya kesempatan buat kuliah di luar negri.
    debat, Ibu gw nangis dan gw tukar cita2 itu buat jadi outsourcing di sebuah bumn...

  • @Moch.rr14
    @Moch.rr14 2 ปีที่แล้ว

    Intinya. Orang tua pernah muda. Nah kita belom pernah tua. Kita gak tau sepenuhnya tentang realita kehidupan. Lebih tepatnya belum paham.

  • @abinegoro5089
    @abinegoro5089 2 ปีที่แล้ว

    iyasih nyebelin parah,waktu lulus STM otak baru konek kepikiran ikut SBMPTN Sampe nganalisis sendiri materi apa ajh yg bakalan keluar, dari 2016 - 2017 pelajarin 1 1 dan memilah sendiri ,sampe ketika bilang minta uang buat 200k buat daftar dibilang "' udh ngga usah kuliah,langsung kerja ajh '' dan sekarang masalah kerja pun ortu masih suka kontrol gua harus kerja dimana,yg dimana gua kerja kek mayat hidup karena bukan kemauan gua kerja sesuai yg disaranin ortu.dan sekarang dengan gua melawan kontroling ortu gua,gua merasa lebih bahagia ajh sih walaupun sedikit durhaka,se engganya gua ga akan nyalahin siapapun ketika nanti gua dititik terendah atas pilihan hidup gua sendiri,karena ini pilihan gua sendiri.

  • @Mr.Sukroo
    @Mr.Sukroo 2 ปีที่แล้ว +1

    Kayaknya semua orang mengalami ini... Apalagi orang tua orang tua zaman dulu.

  • @masjarwochannel8845
    @masjarwochannel8845 2 ปีที่แล้ว

    Bang lu tau ga kalo ga sesederhana tentang komunikasi. Ada kalanya orangtua itu punya ego. Jika kita jelasin wawasan kita bla bla blaa.. maka hanya akan terbentur pada ego, pride, kesenioran dll dari orang tua. Makanya menurutku ada hal yg tidak perlu orang tua kita tau. Seperti halnya ortu pun ada hal yg anak ga perlu tau. Dan gw setuju soal bergrilia. Bekerja dalam diam dan keluar dengan hasil. Terus jika ortu kita melarang karena kita masih dihidupi mereka, kemudian kita berusaha melawan dengan mandiri aja, jujur itu adalah jawaban yg semua anak inginkan "yaudah gausah biayai gwe mandiri aja" tapi pasti kita ga tega karena kita gabisa menutup mata tentang orangtua kita

    • @pandji.pragiwaksono
      @pandji.pragiwaksono  2 ปีที่แล้ว

      Yang bilang sederhana siapaaa memang bahagia itu hanya utk yg berani kok

  • @foxxyfox2465
    @foxxyfox2465 2 ปีที่แล้ว +1

    15:20 advice
    17:30

  • @gogo0913
    @gogo0913 2 ปีที่แล้ว +3

    Bang, izin tanya, saya ubah pertanyaannya dengan pertanyaan lain.
    Pada video bang panji saya ambil garis bahwa kalau mau hidup dengan mengikuti passion sendiri harus berani mandiri dan membuktikan pada orang tua.
    kalau keadaannya adalah dalam keluarga anak tersebut terdapat adat yang dipengaruhi kuat oleh suatu agama tentang bagaimana hidup ber-"keluarga besar" dan mimpi anak tersebut adalah mengikuti cara/agama/adat yang berbeda dari keluarganya.
    apakah pernyataan hidup mandiri dengan lepas dari orang tua bisa diaplikasikan dalam keadaan tersebut? mengetahui bahwa kemungkinan dengan mengikuti passion tersebut anak bisa dikatakan durhaka/pembangkang/kualat.
    terima kasih bang

  • @hahaha..6345
    @hahaha..6345 2 ปีที่แล้ว +2

    THANK U BANG PANDJI, SEKRG SAYA AKAN COBA DISKUSI SAMA ORTU GW.

  • @DearMadfan
    @DearMadfan ปีที่แล้ว

    Apa cuma gua yang di usia 22, gatau apapun yg bisa bikin gua idup dari passion. Sedangkan gue sndri gatau passion gua apa.

  • @aniqmahfudin
    @aniqmahfudin 2 ปีที่แล้ว +3

    Gimana kalo misalnya aku sebagai orang tua membebaskan anakku ke dunia yang mereka suka, apakah sikapku ini salah? contoh kecilnya seperti di anime One Piece. Luffy (Anak) sebagai Bajak Laut, Dragon (Bapak) sebagai Pasukan Revolusi dan Garp (Kakek) sebagai Laksamana Angkatan Laut.

    • @GaryNJR
      @GaryNJR 2 ปีที่แล้ว +1

      Yaudah suruh anakmu rakit kayu aja pas umur 17, nanti biarkan hidup bebas di lautan, siapa tau jadi raja bajak laut kan belum ada raja bajak laut, saya berdoa bro untuk anakmu jadi raja bajak laut, seperti panutanmu gold d roger.

  • @poyybae8319
    @poyybae8319 2 ปีที่แล้ว

    Coba lu pada tonton film 3 idiot by:amir khan,film itu sama persis dengan apa yg di harapkan anak" yg pengen kejar mimpinya,sedkit ceritanya mereka adalah mahasiswa yg di paksa ortu untuk jadi enggenering padahal mereka gk mau jadi itu mereka punya passion masing" dan mimpi mereka di hajar habis" sama dosen dan ortunya,tapi hebatnya dia bisa berjuang dan membuktikan kepada ortunya bahwa dia layak dan mampu mendapatkan apa yg mereka inginkan.menurut gua film" amir khan itu banyak membuka mata kita tentang sesuatu isu yg sering kita perbincangkan.coba deh

  • @danysusanto7749
    @danysusanto7749 2 ปีที่แล้ว +2

    Saya sangat suka sekali ketika pandji ngomong tolol, khas banget bgst 😂

  • @fajarochman
    @fajarochman 2 ปีที่แล้ว +1

    BANG BAGAIMANA KALAU MIMPI KITA DIBUNUH OLEH ALAM SEMESTA ??
    We did all the best,
    Tapi DIUJUNG SEMUA KAYA GAK BISA AJA
    GAK BISA DIOTAK ATIK LAGI DAN GAK ADA JALAN LAIN LAGI UNTUK NERUSIN
    TOLONG DIBANTU JAWAB BANG.
    MAKASIH

  • @kadangMLBB
    @kadangMLBB 2 ปีที่แล้ว

    13:33 LIGHTHOUSE FAMILY - HIGH
    Thank me Latter

  • @julismafio5329
    @julismafio5329 2 ปีที่แล้ว

    Ada juga emg karena murni kesalahan orang tua Bang Pandji. Contoh mau kerja di bank pikirannya riba riba aja padahal ga sesempit pikiran yg mereka fikirkan. Di perbankan banyak bgt value buat berkembang.

  • @mongviemong
    @mongviemong 2 ปีที่แล้ว

    Gw setuju sm bang pandji, jd mak bapak gw tu dulu kesel bgt liat gw main game, trus entah kapan gt gw jual character game gw yg udh gw besarkan seperti anak sendiri +/- 30jt trus gw kasi liat ke bapak mak gw hasilnya, trus sekarang mereka banggain gw dikumpul keluarga 🙃 rasanya aneh