Ini harusnya lebih sering dilakukan sama pengurus2 mesjid, ga selalu mendidik di bidang syariah tapi di tambah pendidikan siasah (politik) karena seperti kita tahu mesjid2 di zaman keemasan islam tidak hanya membahas syariah tapi juga ilmu lain seperti siasah, sejarah, sains, sastra, psikologi dll. Dan alangkah baiknya di tiap2 mesjid punya kurikulum2 sistematis seperti kampus. Alhamdulillah sudah banyak mesjid yg melakukannya.
Islam Vs Sosialisme-Komunisme Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang. Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme. Namun Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
PART 3 : d. Peran Pemerintah Islam (fasilitator dan Pengawas) Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan. “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam) peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar. Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran. Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat) Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha. Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain) e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam. Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310 Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264). Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28). Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157). Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak f. Pengaturan Harga Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141. g. Subsidi Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat. Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya. Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud). Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela "Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017. Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017. "Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010. Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal. "Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014 h. Stabilitas Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat. Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar. Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme. Perbedaan : a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat c. Sistem Keuangan Ribawi d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi g. Subsidi yang membankrutkan Negara h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ? Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS : At Taubah ayat 33)
Thanks Prof Uceng, kami sangat tercerahkan. Konten seperti ini dengan materi yang berbobot, luas dan dalam, disajikan seringan mungkin serta waktu yang dangat singkat dan sempit, dapat menyajikannya dengan baik dan dipahami secara jelas.❤ Salut, ❤
Islam Sibuk ngurusin halal haram, giliran dibutuhin petani,islam suruh bikin cangkul aja gak becus Apalagi suruh bikin tehnologi modern😂😂😂😂😂. Paling ujung2 nya bilang gini: Dahulu kala banyak penemuan2 yg di raih oleh islam. Iya itu dulu,!! Kalo islam sekarang goblok2😂
Halal dan haram kalau tidak disampaikan juga akan rusak negeri ini... islam itu agama yg kaffah...komprehensif... menyeluruh...semua ada aturannya dari masuk toliet sampai ngurus negara ada aturannya...
Pak Prabowo harus banget lihat ini sih, dan sering2 diskusi dengan bang uceng ini, Jangan sampai pak prabowo dikelilingi oleh orang2 yg bad attitude Bismillah beda pilihan saat 14 februari gpp, yg penting pemimpin kita harus dikelilingi orang2 baik, kalau orang2 baik menjauh maka orang2 jahatlah yg akan mengelilinginya
Klo 'si pemimpinnya' yg memang ga mau dikelilingi orang baik, kita bisa apa... Maka, pemimpinnya dulu yg harus baik. Maka dia akan memilih orang2 baik utk mengelilinginya...
Saya sebagai masyarakat yang awam dan buta akan ilmu kenegaraan.jujur dengan adanya tontonan seperti ini sangat amat menambah wawasan saya pribadi.terima kasih atas ilmunya bung zainal.👍
Sosialis demokratis ? definisi kagak jelas . Ideologi islam yang paling jelas mengatur tatanan ekonomi Islam Vs Sosialisme-Komunisme Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang. Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme. Namun Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
PART 3 : d. Peran Pemerintah Islam (fasilitator dan Pengawas) Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan. “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam) peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar. Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran. Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat) Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha. Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain) e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam. Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310 Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264). Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28). Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157). Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak f. Pengaturan Harga Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141. g. Subsidi Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat. Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya. Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud). Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela "Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017. Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017. "Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010. Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal. "Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014 h. Stabilitas Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat. Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar. Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme. Perbedaan : a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat c. Sistem Keuangan Ribawi d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi g. Subsidi yang membankrutkan Negara h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ? Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS : At Taubah ayat 33)
MasyaAllah tabarakallah, Terimakasih untuk sharingnya prof... Oh iya Prof, sedikit saran... Mungkin untuk islam bisa menggunakan kata "penaklukan", kalau pakai kata "penjajahan" konotasinya pasti negatif....
Menunggu kesimpulan akhir yang hilang suaranya. Pernah ada suatu zaman dimana seorang hakim mundur dari jabatannya disebabkan dalam kurun waktu yang cukup lama tidak ada kasus untuk dikerjakan (gabut), karena seluruh warga negaranya sudah menjalankan hak & kewajiban masing-masing dengan sebaik-baiknya.
TRIMAKASIH PROF. ZAINAL ATAS PENCERAHAN NYA SMOGA SEHAT SLALU N TETAP MEMBERIKAN MASUKAN YG POSITIF SMOGA BERGUNA BAGI MASYARAKAT TUK LEBIH NALAR DLAM BERFIKIR
Salam izin berkomentar. Disekitar menit ke 14 Bapak mengajak membaca buku. Kalau boleh bersaran, ajakan membaca buku sebaiknya disampaikan dengan cara yang lebih laik. Kata "baca buku aja" seolah merendahkan fungsi dari membaca itu sendiri. Padahal, bangsa kita tingkat literasinya masih rendah, begitu pula budaya membacanya. Kata-kata "baca buku aja" seolah taken for granted bahwa peserta itu adalah orang yang terbiasa membaca. Padahal belum tentu, sekalipun peserta adalah civitas akademika.
Prof ,tolong prof Indonesia memprihatinkan ada partai berbasis islam ,partai nasionalis pun mayoritas muslim tapi kenapa uu perbudakan modern bisa sukses diundang kan
Rezim oligarki .wajib di bicarakan di seluruh masjid2 atau gereja2 biara2 kuil2 .bahwa rejim biadab yg ada di negri wakanda harus di apuskan dari bumi pertiwi .karena biang kerok ancur nya tatanan negara etika dan moral anak bangsa .
Di zaman Rasulullah Saw.. masjid itu pusat kegiatan umat.. di masjid Rasulullah Saw musyawarah/bahas strategi perang bahas pemerintahan bahas diplomasi bahas agama dll... Cuma kita di masa sekarang asing dengan masjid.. dulu mana ada istana ke khalifahan..
Mulai menit ke 54 suara nya timbul tenggelam prof. Tolong diperbaiki biar mendapat ilmu yg utuh. Terima kasih prof. Salam akal sehat. Hidup bintang dirty vote
Yg lebih menyakitkan mrk gunakan isu Radika| untuk menutupi perilaku mrk yg korup atau menyalahkan kaum intoleran atas kegagalan mrk mengelula negara, dan itu skrg tanda²nya mulai lagi dgn menjadikan kemenag sbg pion
Aku sering koar2 jika parapejabatya ngga bisa mengamlkan pacasila dalm mejabat pemrintahaya,mending mudur kalo ngga mau mudur ganti aja itu pacasila dn uud 45, ada dua pilihan mana yg mau kalian pilih duhae para pejabat pemerintah,
Karena cara mempimpiya ngga memaketkan dasar2 pacasila Kaka yg kaya semakin kaya yg miskin semakin miskin,kalo dipikir2 yg salah siapa,yg milih atao yg dipilih,
Kemiskinan itu menjadi senjata andalan utama bagi oligarki yang hidup di negara demokrasi. Bisa dilihat dari kebijakan2 nya, apakah mereka kebijakan utama nya lebih ke perut atau ke pendidikan yang jangka panjang?
Prof zainal..... Kalo kira2 anda d beri jabatan di kabinet oleh prabowo y membidangi hukum bisa kah prof menegakkan semua hukum y selama ini tdk jls... Dmn anda juga d beri Otoritas penuh utk melakukan itu semua.. Dan apakah anda bersedia mengabdi untuk rakyat melalui pemerintahan prabowo??
Tapi negara jaga malam bisa lahir lagi dengan munculnya sosok javier milei dengan ideologi anarcho libertarian itu efek dari kegagalan idelogi populisnya juan peron
Sulit dicerna oleh orang awam dok. Banyak istilah bahasa yg terlalu melangit. Kalo bisa bahas dasar dasar istilahnya dulu dok, seperti apa itu kapitalisme, apa itu liberalisme, apa itu teosentrisme, dll sebelum masuk ke pembahasan intinya. Terimakasih 🙏
Ini harusnya lebih sering dilakukan sama pengurus2 mesjid, ga selalu mendidik di bidang syariah tapi di tambah pendidikan siasah (politik) karena seperti kita tahu mesjid2 di zaman keemasan islam tidak hanya membahas syariah tapi juga ilmu lain seperti siasah, sejarah, sains, sastra, psikologi dll. Dan alangkah baiknya di tiap2 mesjid punya kurikulum2 sistematis seperti kampus. Alhamdulillah sudah banyak mesjid yg melakukannya.
Tentu harus lihat masyarakatnya. Nggak bisa disamaratakan, segmentasi itu pasti ada
Islam Vs Sosialisme-Komunisme
Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang.
Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966
PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME
Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme.
Namun
Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
PART 3 :
d. Peran Pemerintah
Islam (fasilitator dan Pengawas)
Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan.
“Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud).
Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam)
peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar.
Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim)
Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan
Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran.
Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat)
Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha.
Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain)
e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis
Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam.
Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310
Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264).
Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28).
Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157).
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim)
Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak
f. Pengaturan Harga
Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga
“Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141.
g. Subsidi
Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak
Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat.
Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya.
Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud).
Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela
"Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R
Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017.
Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017.
"Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010.
Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal.
"Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014
h. Stabilitas
Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi
“Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud).
Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat.
Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar.
Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis
Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme.
Perbedaan :
a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan
b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat
c. Sistem Keuangan Ribawi
d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator
e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme
f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi
g. Subsidi yang membankrutkan Negara
h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah
Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme
Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ?
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
(QS : At Taubah ayat 33)
Thanks Prof Uceng, kami sangat tercerahkan. Konten seperti ini dengan materi yang berbobot, luas dan dalam, disajikan seringan mungkin serta waktu yang dangat singkat dan sempit, dapat menyajikannya dengan baik dan dipahami secara jelas.❤ Salut, ❤
Sehat selalu Prof. Zainal... Semoga Bung Zainal jadi pemimpin negri ini... Sdh saatnya cendekiawan memimpin negri... 🤲
Tugas mencerdaskan bangsa tanggung jawab bersama, nggak bisa berharap banyak dari Pemerintah..
Banyakin kaya gini, umat biar jng melulu di suguhkan pahala, dosa, halal, haram, bacaan wirid
Islam Sibuk ngurusin halal haram, giliran dibutuhin petani,islam suruh bikin cangkul aja gak becus Apalagi suruh bikin tehnologi modern😂😂😂😂😂. Paling ujung2 nya bilang gini: Dahulu kala banyak penemuan2 yg di raih oleh islam.
Iya itu dulu,!! Kalo islam sekarang goblok2😂
Salahnya dimana?
@lalaykadut3551 hati2 anda komen begini bisa kena pasal penistaan agama
Halal dan haram kalau tidak disampaikan juga akan rusak negeri ini... islam itu agama yg kaffah...komprehensif... menyeluruh...semua ada aturannya dari masuk toliet sampai ngurus negara ada aturannya...
@@jdsheredia ga bilang salah kok
Mntap Dr.Zainal Arifin Mohtar..pakar hukum tata negara
always salute sama abang2 dan kwan2 UGM,,, salam dari kami kaum numerik; i*b :)
Saya suka dengan intelektual seperti Dr. Zainal Arifin
Masya Allah, sehat selalu Dok. kawal terus kewarasan berdemokrasi di negeri ini
Tokoh2 yg sgt memikirkan bngsa sprt ini paling sy suka krn bs memberikn kcdrsan trhdp anak bngsa
Pak Prabowo harus banget lihat ini sih, dan sering2 diskusi dengan bang uceng ini,
Jangan sampai pak prabowo dikelilingi oleh orang2 yg bad attitude
Bismillah beda pilihan saat 14 februari gpp, yg penting pemimpin kita harus dikelilingi orang2 baik, kalau orang2 baik menjauh maka orang2 jahatlah yg akan mengelilinginya
Klo 'si pemimpinnya' yg memang ga mau dikelilingi orang baik, kita bisa apa...
Maka, pemimpinnya dulu yg harus baik. Maka dia akan memilih orang2 baik utk mengelilinginya...
Closing terbaik ‘pemimpin munafik’ lah jawaban semua ini barakallah prof in sya Allah selalu istiqomah
Siyasah syar'iyah kontemporer........sering2 masjid buat kajian serupa..sangat bermanfaat untuk wawasan umat kedepan
Saya sebagai masyarakat yang awam dan buta akan ilmu kenegaraan.jujur dengan adanya tontonan seperti ini sangat amat menambah wawasan saya pribadi.terima kasih atas ilmunya bung zainal.👍
Sebagai atheis yg masih membunglon kalo isi ceramahnya gini jg gw bakal hadir duduk di shaf paling depan..
Sehat Selalu untuk Prof Zainal Arifin Moechtar
Semoga Allah beri kesehatan dan umur panjang pada prof Zainal..
Semoga prof uceng tetap mencerdaskan bangsa
Sehat selalu
Barakallah prof
Kajiannya mantap, Mas. Keep teaching! 👍🏼👏🏼
Semoga tetap sehat Prof biar bisa membangun Indonesia yg sedang dihancurkan JOKOWI
Sehat selalu prof trimksih ilmunya
Sehat selalu prof
terimakasih berbagi ilmu nya prof
57 menit serasa hanya 5 menit, Terimakasih ilmunya Prof serasa dapet kuliah Gratis
Sosialis demokratis yang berketuhanan sudah ada d indonesia tinggal d jalani dgn sungguh2. . .🙏
Sosialis demokratis ? definisi kagak jelas . Ideologi islam yang paling jelas mengatur tatanan ekonomi
Islam Vs Sosialisme-Komunisme
Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang.
Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966
PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME
Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme.
Namun
Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
PART 3 :
d. Peran Pemerintah
Islam (fasilitator dan Pengawas)
Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan.
“Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud).
Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam)
peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar.
Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim)
Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan
Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran.
Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat)
Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha.
Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain)
e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis
Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam.
Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310
Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264).
Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28).
Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157).
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim)
Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak
f. Pengaturan Harga
Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga
“Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141.
g. Subsidi
Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak
Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat.
Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya.
Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud).
Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela
"Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R
Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017.
Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017.
"Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010.
Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal.
"Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014
h. Stabilitas
Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi
“Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud).
Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat.
Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar.
Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis
Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme.
Perbedaan :
a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan
b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat
c. Sistem Keuangan Ribawi
d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator
e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme
f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi
g. Subsidi yang membankrutkan Negara
h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah
Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme
Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ?
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
(QS : At Taubah ayat 33)
Ceramah politik yang membuka wawasan
Lanjutkan perjuangan nya prof
MasyaAllah tabarakallah, Terimakasih untuk sharingnya prof...
Oh iya Prof, sedikit saran... Mungkin untuk islam bisa menggunakan kata "penaklukan", kalau pakai kata "penjajahan" konotasinya pasti negatif....
Menunggu kesimpulan akhir yang hilang suaranya.
Pernah ada suatu zaman dimana seorang hakim mundur dari jabatannya disebabkan dalam kurun waktu yang cukup lama tidak ada kasus untuk dikerjakan (gabut), karena seluruh warga negaranya sudah menjalankan hak & kewajiban masing-masing dengan sebaik-baiknya.
TRIMAKASIH PROF. ZAINAL ATAS PENCERAHAN NYA SMOGA SEHAT SLALU N TETAP MEMBERIKAN MASUKAN YG POSITIF SMOGA BERGUNA BAGI MASYARAKAT TUK LEBIH NALAR DLAM BERFIKIR
Hebat , Prof esor muda Ahli Tata Negara ini .
ilmu sejarah yg bermanfaat
Terimakasih Prof. Atas pencerahannya. Moga-moga suatu saat negeri ini tiba pada negeri yang paripurna....
Salam izin berkomentar. Disekitar menit ke 14 Bapak mengajak membaca buku. Kalau boleh bersaran, ajakan membaca buku sebaiknya disampaikan dengan cara yang lebih laik. Kata "baca buku aja" seolah merendahkan fungsi dari membaca itu sendiri. Padahal, bangsa kita tingkat literasinya masih rendah, begitu pula budaya membacanya. Kata-kata "baca buku aja" seolah taken for granted bahwa peserta itu adalah orang yang terbiasa membaca. Padahal belum tentu, sekalipun peserta adalah civitas akademika.
Itu namanya memprovokasi buat baca buku, zm ini asalnya dari aktivis ormawa, bhs bhs aktivis emang gini
Mari salinglah memotivasi bukan malah tukaran ok
Selalu salut Prof Zainal. Hebat. Tapi saya jadi semakin pesimistik dengan kekuasaan dan oligarki.
Mantap full daging sepanjang video, tapi di ujung video ada terkendala audio hilang ya
❤nyimak pak👍
Sehat selalu prof... cendikiawan muda, Soleh, lugas, dan berani.. beda banget sama Samsul yg songong, nol kosong ga punya potensi diri
sya mndukung penuh channel2 pengetahuan semakin berkembang!
Ini yang saya cari. Banyakin ceramah ceramah seperti ini.
Insya Allah . Allah ridho sama antum...aamiin ya Allah
Terima kasih... Luar biasa
Sehat, sukses selalu prof
Al Masjidu Baitullah.. wal Ilmu nuurun.. kullu syain anil uluumi li izaalatil jahli anil ummati Li ajlillaahi yuhtaaju al mabaahitsa anha fiil masjidi. Tabaaraka Allahu alaika anhaa.
Barakallah Prof, sangat mencerdaskan masyarakat yg masih buta ilmu politik
mantap 👍
Prof ,tolong prof Indonesia memprihatinkan ada partai berbasis islam ,partai nasionalis pun mayoritas muslim tapi kenapa uu perbudakan modern bisa sukses diundang kan
Ditunggu upload tanya jawabnya dunkkk, Prof. 🙏
Sehat selalu Dok,
anda benar-benar luar biasa, semoga kelak ada kesempatan jadi calon pemimpin negeri ini dimasa mendatang....
Rezim oligarki .wajib di bicarakan di seluruh masjid2 atau gereja2 biara2 kuil2 .bahwa rejim biadab yg ada di negri wakanda harus di apuskan dari bumi pertiwi .karena biang kerok ancur nya tatanan negara etika dan moral anak bangsa .
Mantapp..faham prof
Sesungguhnya yang merusak hukum adalah para pejabat itu sendiri yang juga punya pengetahuan hukum dengan cara menyelingkuhi hukum itu sendiri.
Gpp, jaman Nabi masjid buat kumpul rapat bertahan dari serangan musuh (kejadian perang parit)
mantapp sekali ulasanya
Betul sekali prof biar malu tuhhhh 02..liciknya amit2 bangeut..siapa lg yg mau memaparkan kecurangan 02 ayooo..maju jgn takut
makasih prof🙏
semangat prof kita lawan mereka
Di zaman Rasulullah Saw.. masjid itu pusat kegiatan umat.. di masjid Rasulullah Saw musyawarah/bahas strategi perang bahas pemerintahan bahas diplomasi bahas agama dll... Cuma kita di masa sekarang asing dengan masjid.. dulu mana ada istana ke khalifahan..
Hormat mas
Mulai menit ke 54 suara nya timbul tenggelam prof. Tolong diperbaiki biar mendapat ilmu yg utuh. Terima kasih prof. Salam akal sehat. Hidup bintang dirty vote
Suatu saat kita punya presiden spt prof....bicara selalu merujuk buku
AHLI BUKU
@@hariponco428 lu gak baca buku, jadi gak tau etik berdalil tanpa bukti
Kereen
Ini akan mencerdaskan muslim di indonesia yang selama ini dibuat bodoh agar tunduk dengan iming2 berbungkus amal
Mantap bro
Kenapa vidio yang kren ini baru di update 2 minggu lalu? Kenapa tidak di akhir 2023 aja bgtu? Vidio ini sangat² mencerdaskan.
hehehehe ceramah Dr. Zainal berasa nano2 Doc, gabungan kultum + kelas hukum + kelas filsafat + kelas sejarah mantap Doc hehehe, semoga sehat selalu
Ah, keren dan komprehensif sekaliiiiii.. terima kasih buat insight-nya, Bang Ucenk!
Yg lebih menyakitkan mrk gunakan isu Radika| untuk menutupi perilaku mrk yg korup atau menyalahkan kaum intoleran atas kegagalan mrk mengelula negara, dan itu skrg tanda²nya mulai lagi dgn menjadikan kemenag sbg pion
Mas zainal awet muda banget dah
Keren
kerennnnn
👍❤️
Aku sering koar2 jika parapejabatya ngga bisa mengamlkan pacasila dalm mejabat pemrintahaya,mending mudur kalo ngga mau mudur ganti aja itu pacasila dn uud 45, ada dua pilihan mana yg mau kalian pilih duhae para pejabat pemerintah,
Karena cara mempimpiya ngga memaketkan dasar2 pacasila Kaka yg kaya semakin kaya yg miskin semakin miskin,kalo dipikir2 yg salah siapa,yg milih atao yg dipilih,
22:54 harusnya ada hak atas ketenangan dj jalan,
Ga boleh ada knalpot racing/ brong / motor 2 tak
Kemiskinan itu menjadi senjata andalan utama bagi oligarki yang hidup di negara demokrasi.
Bisa dilihat dari kebijakan2 nya, apakah mereka kebijakan utama nya lebih ke perut atau ke pendidikan yang jangka panjang?
❤❤❤
Menit menit terakhir suaranya hilang prof .. tolong di isi suara ulang agar kami faham .. 🙏🙏
Mohon rekomendasi nya buku referensi prof
Luar biasa Prof, salam dari Makassar 👏
Waalaikumsalam,, 🤝🤲
Makan siang gratis utang lunas, korupsi boleh jalan terus 😅😅
ada yg bisa bantu jawab survey ke negara2 yg lebih condong ke watak dan vaues islam yg dimaksud survey apa ya? boleh minta referensinya🙏
Tetap hidup prof. Dont die, we love you✨
Pak zainal, judul buku karya anita apa pak..?
Bg uceng, boleh Ndak PPT nya kami dapatkan, ntah di buat ke google Drive biar bisa kami download dari video ini?
Pak untuk bagian2 akhir suranya tidak ada ya pak?
Prof zainal.....
Kalo kira2 anda d beri jabatan di kabinet oleh prabowo y membidangi hukum bisa kah prof menegakkan semua hukum y selama ini tdk jls... Dmn anda juga d beri Otoritas penuh utk melakukan itu semua.. Dan apakah anda bersedia mengabdi untuk rakyat melalui pemerintahan prabowo??
55:04 terbungkam
audio hilang di menit 55:04
Tiga menit terakhir suara hilang🤔
Aku anak sma kelas 2 agak nyambung dengerin nya, sederhana bgt ngomongnya
Kuliah 4 sks ini.. terima kasih prof
kok di menit2 akhir ga ada suaranya ya...
Wajib ceramah di masjid membicarakan rezim biadab .termasuk salah satu jihat .
Tapi negara jaga malam bisa lahir lagi dengan munculnya sosok javier milei dengan ideologi anarcho libertarian itu efek dari kegagalan idelogi populisnya juan peron
Sulit dicerna oleh orang awam dok. Banyak istilah bahasa yg terlalu melangit. Kalo bisa bahas dasar dasar istilahnya dulu dok, seperti apa itu kapitalisme, apa itu liberalisme, apa itu teosentrisme, dll sebelum masuk ke pembahasan intinya. Terimakasih 🙏
Pak, 5 menit terakhir sengaja disensor apa gmn, Pak? Soundnya ilang 😅
Menit 55:04 - 55:37 enggak ada suaranya prof😢
Diakhir suaranya ilang prof
di menit-menit akhir suaranya gak kedengeran prof