CARA BACA PUISI "TANAH AIR MATA" KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 1 ต.ค. 2024
  • #marhalimzaini #sutardjicalzoumbachri #carabacapuisi

ความคิดเห็น • 28

  • @supripuguhutomo7070
    @supripuguhutomo7070 7 หลายเดือนก่อน

    CONTOH BacaPUISInya yg FULL mana.....?
    terakhir, seharusnya kasih contoh donkkkk

  • @waltersimb587
    @waltersimb587 2 ปีที่แล้ว +14

    TANAH AIR MATA
    Oleh: Sutardji Calzoum Bachri
    Tanah airmata tanah tumpah darahku
    Mata air airmata kami
    Air mata tanah air kami
    Di sinilah kami berdiri
    Menyanyikan airmata kami
    Dibalik gembur subur tanahmu
    Kami simpan perih kami
    Dibalik etalase megah gedung-gedungmu
    Kami coba sembunyikan derita kami
    Kami coba simpan nestapa
    Kami coba kuburkan duka lara
    Tapi perih tak bisa sembunyi
    Ia merebak kemana-mana
    Bumi memang tak sebatas pandang
    Dan udara luas menunggu
    Namun kalian takkan bisa menyingkir
    Kemana pun melangkah
    Kalian pijak air mata kami
    Kemana pun terbang
    Kalian hinggap di air mata kami
    Kemana pun berlayar
    Kalian arungi air mata kami
    Kalian sudah terkepung
    Takkan bisa mengelak
    Takkan bisa kemana pergi
    Menyerahlah pada kedalaman air mata kami

  • @SannyTazkiyah
    @SannyTazkiyah 8 หลายเดือนก่อน +2

    Terima kasih pak, ini sangaaat membantu buat saya latihan sebelum uprak ^_^

  • @supripuguhutomo7070
    @supripuguhutomo7070 7 หลายเดือนก่อน

    kok tanah tumpah 'darahku' to...?
    bukannya tanah tumpah 'dukaku'

  • @rinasusanti5841
    @rinasusanti5841 10 หลายเดือนก่อน +2

    Terima kasih bang Marhalim Zaini, mantap 👍👍👍jadi paham baca puisi nya, 👍👍👍

  • @andinisolehah8712
    @andinisolehah8712 ปีที่แล้ว

    Ka boleh minta tolong ga kasih tips baca puisi SEMBAHYANG MALAM KARYA ACEP ZAM ZAM NOOR

  • @supripuguhutomo7070
    @supripuguhutomo7070 7 หลายเดือนก่อน

    menurut saya; 'udara luas' jadi satu

  • @artechaircond8041
    @artechaircond8041 ปีที่แล้ว

    Pak guru meymei mau lomba baca puisi ini...

  • @amriadiamri5020
    @amriadiamri5020 ปีที่แล้ว

    Terimakasih atas penjabaran puisinya Kang, bisa saya ajarkan anak-anak untuk di rumah

  • @suffiahstiebima1984
    @suffiahstiebima1984 2 ปีที่แล้ว

    Assalamualaikum permisi pak guru, pada puisi2 lain itu juga terdapat kata Tanah Air mata tanah tumpah Duka ku, tapi di Vidio ini tanah tumpah darahku, jadii mana yg benar kita ikuti pak ?? Terimakasih

    • @MarhalimZaini
      @MarhalimZaini  2 ปีที่แล้ว

      Ikuti saja yang ada di Juknis lomba dari panitia

  • @gamsterdam7522
    @gamsterdam7522 2 ปีที่แล้ว

    Berkat Abang sya jadi suka membaca puisi

  • @budioktafiadi2952
    @budioktafiadi2952 2 ปีที่แล้ว

    Bru ketemu channel ini ☺️

  • @Marr_rym2003
    @Marr_rym2003 2 ปีที่แล้ว

    Mau tanya bang, puisi Tanah Air Mata termasuk puisi yang bertema kemerdekaan bukan? Mohon jawabannya ya bang🙏

  • @arieckrgj2302
    @arieckrgj2302 2 ปีที่แล้ว

    Meymei hadir pak guru

  • @qwerty99112
    @qwerty99112 11 หลายเดือนก่อน

    12:23

  • @qwerty99112
    @qwerty99112 11 หลายเดือนก่อน

    7:54

  • @mbakleha9245
    @mbakleha9245 2 ปีที่แล้ว

    Yang di tunggu-tunggu🌻

  • @CeritavBlog
    @CeritavBlog 2 ปีที่แล้ว +1

    wa'alaikumsalam bang marhalim zaini, terimakasih toturial cara membaca puisi tanah air mata

  • @taniatriamel8874
    @taniatriamel8874 2 ปีที่แล้ว

    Bang cara baca puisi "kami bukan bangsa yang pandir" 🙏

    • @MarhalimZaini
      @MarhalimZaini  2 ปีที่แล้ว

      Puisi siapakah itu?

    • @taniatriamel8874
      @taniatriamel8874 2 ปีที่แล้ว

      @@MarhalimZaini
      KAMI BUKAN BANGSA YANG PANDIR
      Ada sebabnya aku mengadakan perlawanan ini
      Aku ingin agar Indonesia dikenal orang
      Aku ingin memperlihatkan kepada dunia
      Bagaimana rupa orang Indonesia
      Aku ingin menyampaikan kepada dunia
      Bahwa kami bukan "Bangsa yang Pandir"
      Seperti orang Belanda berulang-ulang mengatakan kepada kami
      Bahkan kami bukan lagi
      "Inlander goblok hanya baik untuk diludahi"
      Seperti Belanda mengatakan kepada kami berkali-kali
      Bahwa kami bukan lagi
      Penduduk kelas kambing yang berjalan
      Menyuruk-nyuruk dengan memakai
      Sarung dan ikat kepala
      Merangkak-rangkak seperti yang dikehendaki
      Oleh majikan-majikan kolonial di masa silam.
      Puisi diambil dari buku bung karno penyambung lidah rakyat

    • @taniatriamel8874
      @taniatriamel8874 2 ปีที่แล้ว

      @@MarhalimZaini minta tolong bang, buat lomba lagi 2 hari 🙏

    • @rinasusanti5841
      @rinasusanti5841 10 หลายเดือนก่อน +1

      Luar biasa.. Terima kasih bang Marhalim Zaini, sangat menginspirasi, jadi paham baca puisi nya,👍👍👍👍

  • @zdiy_y8170
    @zdiy_y8170 2 ปีที่แล้ว

    Disekolah saya akan lomba puisi