Tabuh Baleganjur Melasti UCCAIHSRAWA 2024

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 9 มี.ค. 2024
  • Tabuh Baleganjur Melasti “Uccaihsrawa”
    Pada zaman Satyayuga, para dewa dan asura berunding untuk mendapatkan tirta amerta, yaitu minuman kekekalan. Oleh saran Dewa Wisnu, para dewa dan raksasa pergi ke Ksirasagara ("lautan susu") untuk mencari tirta amerta. Cara mendapatkannya adalah dengan mengaduk Ksirasagara tersebut. Gunung Mandara dari Sangkadwipa dipakai sebagai tongkat pengaduk, sedangkan naga Wasuki melilit gunung tersebut agar gunung itu bisa diputar bersama-sama oleh para dewa dan raksasa. Setelah mengaduk setelah sekian lama, timbulah racun Halahala. Karena Dewa Siwa tanggap, maka semua racun tersebut diminum sehingga lehernya menjadi biru (Nilakhanta).
    Akhirnya, munculah makhluk beserta harta karun dari hasil pengadukan tersebut, yaitu permata Kastuba, Dewi Laksmi, gajah putih bernama Airawata, kuda putih yang bernama Uccaihsrawa, dan lain-lain. Berita mengenai kemunculan kuda Uccaihsrawa tersiar sampai ke telinga Dewi Winata dan Kadru, istri Resi Kasyapa. Dewi Kadru berkata bahwa kuda Uccaihsrawa berbulu putih namun berekor hitam, sedangkan Dewi Winata berkata bahwa kuda Uccaihsrawa berwarna putih belaka. Hal itu kemudian menjadi perdebatan, sehingga mereka bertaruh bahwa siapa yang salah harus menjadi budak yang menang. Lalu Dewi Kadru bercerita kepada anaknya yaitu para naga, bahwa ia bertaruh dengan Dewi Winata tentang warna kuda Uccaihsrawa. Saat ibunya berkata bahwa kuda itu berwarna putih dan berekor hitam, para naga kaget karena ibunya akan kalah sebab mereka melihat bahwa kuda itu berwarna putih saja, tidak berekor hitam.]
    Dewi Kadru yang cemas lalu menyuruh anak-anaknya untuk menyembur ekor kuda Uccaihsrawa dengan bisa supaya berwarna hitam. Namun putera-puteranya menolak sebab perbuatan tersebut dinilai curang. Akhirnya Dewi Kadru mengutuk putera-puteranya agar mereka dan keturunannya mati pada saat upacara Sarpahoma (Sarpa Yajña) yang akan diselenggarakan oleh Maharaja Janamejaya. Tetapi para naga bersedia juga menciprati ekor kuda Uccaihsrawa dengan bisa supaya menjadi hitam. Keesokan harinya, Dewi Kadru dan Winata datang untuk menyaksikan warna kuda Uccaihsrawa. Berkat usaha para naga, Dewi Kadru memenangkan taruhan sehingga Dewi Winata diperbudak.
    Penata Tabuh : I Gede Nadiarta,S.Sn
    Penyaji : Sekaa Baleganjur Yowana Jaya Cwarem Banjar Tegal Buah Padangsambian Kelod
    Video / audio : Tut Sading, Mang Kupit, Nang Yuda, dll
    Art director : De Kok
    Penanggung Jawab : Kelian adat dan Kelian Dinas Banjar Tegal
    support Channel by Rio Studio

ความคิดเห็น • 8

  • @assa-vf6ci
    @assa-vf6ci หลายเดือนก่อน +1

    mantap wi.. 👍🥰

  • @madedony9874
    @madedony9874 4 หลายเดือนก่อน +1

    Jossss galbuah umah ne

  • @hendrakusnadi6048
    @hendrakusnadi6048 4 หลายเดือนก่อน

    Mekupuk🌪🌪

  • @kuriko1329
    @kuriko1329 หลายเดือนก่อน +1

    Lokasi dimana baleganjur ini dilaksanakan adalah di pemerajan agung sakti lanang dawan padangsambian

  • @jonidwiputra7268
    @jonidwiputra7268 3 หลายเดือนก่อน

    Mekilit🔥

  • @YONZ-aja
    @YONZ-aja 4 หลายเดือนก่อน +1

    su apiii🔥🔥

  • @willye-m8z
    @willye-m8z 4 หลายเดือนก่อน +2

    Bapaknya kerin

  • @PurwakaKusuma
    @PurwakaKusuma 4 หลายเดือนก่อน

    Nyakkcaakin 🔥🔥🔥