Hentikan penggunaan istilah MUSA. Istilah ini mirip dengan nama Nabi Musa 'Alaihissalaam yang Allah 'Azza wa Jalla tinggikan derajatnya. Menggunakan istilah MUSA untuk konotasi buruk akan menggiring muslimin membenci nama Musa yang seharusnya dimuliakan.
Jujur aja g semudah itu, muhammadiyah itu ada pimpinan2 atasnya , segala kegiatan umumnya pusat tau, ya klo g sejalan ya mana bisa dpt izin. Lagian salafy itu kan akidah, sedangkan muhammadiyah adalah wadah ormasnya, gak ad yg salah. Selagi muhammadiyah bisa maju. Seerti tujuan awal pendirinya. Lagian secara garis besar akidah, muhammadiyah itu ya sama pemahamannya dengan salafy. Ini dr pengalaman saya terjun di keduanya.
Akhamdulillah saya tidak pernah masuk dalam ormas manapun jadi mengikuti Islam yg sesuai dalam Al Quran dan Hadhist...pernah dengar tentang hadhist Nabi Muhammad Shalllallahub Allaihi Wassallam..Islam akan terpecah jadi 73 golongan...dan kenyataannya didunia sekarang banyak macammacam aliran Islam....
Muhamadiyah Pleksibel, tapi salafi kaku hanya mau didengar tapi tdk mau mendengarkan, contohnya kalo ada kajian Muhammadiyah orang salafi pasti tidak mau mengikuti, karena tidak sefaham dng nya, jadi buat salafi buat apa memakmurkan Masjid Muhammadiya tapi tidak mau berorganisai dan menghidup-hidupkan Muhammadiyah. Beratri salafi tdk mengikuti Nabi Muhammad, tapi pengikut ulama salaf.
Kalo pengalaman di tempat saya,ada org yg rutin nge'cek..subuh tadi qunut gak? (Org itu kebetulan hakim di Depag) bilang juga kalo di jogja banyak masjid² di rebut sama salafi... Ada masjid yg awalnya di bangun untuk ngumpul,acara² seperti makan² ..berubah gak ada acara makan² lagi.. Akhirnya di rebut lagi.. (Kalo saya tangkep mungkin ada pihak² yg panik akan besarnya perkembangan org² salafi) Padahal yg saya rasakan org² salafi hanya mengkaji sebuah permasalahn ilmu❤
*MUHAMMADIYAH & WAHABI SALAFI...* Muhammadiyah di zaman KH. Ahmad Dahlan, tentu saja *"berbeda jauh"* dengan Salafi atau Wahabi. Muhammadiyah dimasa-masa awal dengan jelas ber- *Madzab Syafii,* seperti bisa dilihat dalam buku lamanya _Kitab Fikih Muhammadiyah_ (1924) sehingga sama dengan NU, termasuk fikh dalam shalat, ibadah dan lain-lain. Pada masa-masa itu, tahun 1924 dalam Kongres Al-Islam di Surabaya 24-26 Desember : Muhammadiyah, Al Irsyad, Sarekat Islam dan 60-an ormas Islam lainnya dengan tegas juga *menolak faham Wahabi* (Salafi?). Tetapi pada zaman ketuanya KH. Mas Manshur sebaliknya, Muhammadiyah lebih permisif terhadap pembaruan yang berkembang di dunia Arab waktu itu (aliran baru Wahabi menguasai Arab) sehingga kemudian secara tidak langsung dibentuklah lembaga *Majlis Tarjih* yang isinya mengevaluasi pemahaman lama (Madzab Syafii) dan menyesuaikan perkembangan pembaharuan di dunia Arab. Dari sinilah *pintu masuk* -nya penbaharuan Arab Saudi juga mempengaruhi Muhammadiyah. Trend metode baru dikenal dengan istilah "ijtihad" yang viral di Timur Tengah waktu itu dan sangat digandrungi oleh KH. Mas Manshur akhirnya dijadikan metode pokok di Majelis Tarjih. Dari sini pula awal bergesernya Madzab Syafii yang semula dianut KH. Ahmad Dahlan sedikit demi sedikit tidak terikat lagi dengan Madzab Syafii. Katakanlah dimasa-masa awal Muhammadiyah itu sebetulnya sama dengan NU secara fikih ubudiah peribadatan yaitu bermadzab Syafii, Al-Asy'ariyah, dan bertasawuf, bahkan lebih dahulu Muhammadiyah (1912) ketimbang NU secara organisatoris (1926). Saya teringat beberapa tahun lalu ketika ada seorang santri menyinggung gerakan *Salafi* yang marak akhir-akhir ini, pak kyainya (seorang ulama tua) tiba-tiba mengatakan *".... yang kasihan itu saudara kita Muhammadiyah."* Tanpa menjelaskan lebih lanjut, saya faham yang dimaksud pak kyai tadi sepertinya yang dimaksud adalah karena sebagian besar salafi adalah sebetulnya juga berasal dari kader-kader Muhammadiyah yang menyeberang atau menyempal. 🌻
Afwan,md itu ormas yg visioner berkemajuan,ga sempit dan kaku mnyikapi dinamika2 keumatan,inklusif dan toleran,simak mars md dan lagu2 khasnya trmsuk group drumband
Jgn bawa2 salaf Sy mulai suka karena sering dihujat kaum sendiri Sering diperlakukan kurang baik, ditolak tak jarang dituduh wahabi dll pdhl salaf menurut saya adalah paham yg hanya menerapkan alquran dan sunnah(jika ada dan jelas riwayat asal usulnya maka mereka yg dibarisan pertama melakukannya)
Ormas manfaatnya sedikit.. Lebih banyak mudhorotnya.. Awal perpecahan umat islam di indonesia adanya ormas2 islam.. Kalo tak bijak.. Jadinya fanatik ormas,,
Ya kalo nyari ilmu kajian di Muhammadiyah ya dapat apa?ana di Muhammadiyah utk sosialisasi aja sih,urusan di bilang ini itu bodo amat,toh ana wagaring Wahabi garis miring🗿
Karena Muhammadiyah itu tertib organisasinya di masjid-masjid nya, jika terjadi banyak anggotanya jadi salafi MTA dll, artinya pengurus masjidnya kurang bekerja atau hadir ke anggotanya.
aneh, kalau anda pernah ikut baitul arqam isinya belajar agama formalitas, dan sebagian besarnya mengkampanyekan utk loyal thd ormas. ya wajar saja orang itu ingin mengutamakan kehidupan akhiratnya ketimbang loyal thd ormas. maka pencarian jati dirinya lebih kepada pendalaman pemahaman agama. masalahnya di muhammadiyah sendiri pendalaman agama bahkan di tingkat pusat sangat kurang, terutama soal pemahaman aqidah dan prinsip beragama. kalau bahas agama paling hanya sekedar fiqh fiqh ibadah muamalah, dimana penanaman ilmu keimanannya sangat kurang secara logika, utk apa loyal thd ormas kalau dari sisi keimanan belum mendalam dan masih banyak kekurangan. di akhirat nanti yg dihitung adalah keimanan bukan loyalitas duniawi thd ormas. keadaan hati galau, obatnya adalah keimanan, bukan loyal thd ormas. maka wajar warga muhammadiyah mencari pengajian di luar organisasinya, krn dari PP sendiri memang kurang perhatian. warga nya dituntut membesarkan organisasi muhammadiyah. bisa dibayangkan jika para pimpinan ormas itu tidak peduli dg pelajaran keimanan, malah fokus thd aset aset duniawi dg sikap yang berlebihan ketakutan jika ormas ditinggal followernya, ketakutan aset nya, masjid nya dikuasai kelompok lain, bukankah ini seperti tidak punya keimanan
TAI TAI YG SRKOLAH TIMOR TENGAH ASAL.USULNYA DARI MUHAMMADIYAH SEKARANG GANTI NAMA NGAKU SALAFI YG FAKTANYA CERAMAHNYA MASIH SAMA SAJA MENCLA MENCLE .ITU FAKTA .DULU SEELUM.ADA YG LAIN YG ADA MUHADIYAH NU .SEKARANG HAMPIR 73 BERDALIH GK ORGANISASI .TAPI TAI .FAKTANYA MENGATASNAMAKAN SALAFI .NGAKU SALAF ITU .UNTUNG GK NGAKU SAYID .FAKTANYA LAGI BIASA BACA KITAB HANYA TERJERMAH LEWAT HP .HADISNYA POTONGAN .AKIRNYA FADWANYA NGAWUR .
Anda yg kurang objektif.kenyataan itu salafi mengharamkan organisasi tapi ikut campur urusan ubudiyah muhammadiyah.dan mereka dak taat dgn tarjih lebih memilih fatwa saudi.jgn sok bijak ustazd
Kelihatan bicara orang salaf salaf tai .ngaku nabi karuan .seakan akan melupakan para ulama .untung islam.masuk samapai ke kamu .kesombonganmu yg akirnya beku .apakah ini yg di akir zaman inadahnya seakan akan melebihi nabi .yg akirnya fatwanya mudah mwnyesarkan orang laen
kalau taat tarjih, warga muhammadiyah harusnya lebih mengutamakan rukyatul hilal ketimbang hisab, silakan baca HPT. bayangkan HPT dibuka seluas luasnya, disebar, akan jadi pemantik warga muhammadiyah utk cinta thd kajian ilmiyah, warga menjadi cerdas dg ilmu. setiap warga bisa menilai mana tukang provokator yg menyelisihi manhaj muhammadiyah dari kalangan pimpinan majelis ranting cabang daerah
Organisasi kalo tujuan untuk taawun tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran di perbolehkan.. selama tidak menimbulkan fanatik golongan...hanya sekedar mempermudah tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran itu saja
Hentikan penggunaan istilah MUSA.
Istilah ini mirip dengan nama Nabi Musa 'Alaihissalaam yang Allah 'Azza wa Jalla tinggikan derajatnya.
Menggunakan istilah MUSA untuk konotasi buruk akan menggiring muslimin membenci nama Musa yang seharusnya dimuliakan.
Jujur aja g semudah itu, muhammadiyah itu ada pimpinan2 atasnya , segala kegiatan umumnya pusat tau, ya klo g sejalan ya mana bisa dpt izin. Lagian salafy itu kan akidah, sedangkan muhammadiyah adalah wadah ormasnya, gak ad yg salah. Selagi muhammadiyah bisa maju. Seerti tujuan awal pendirinya. Lagian secara garis besar akidah, muhammadiyah itu ya sama pemahamannya dengan salafy.
Ini dr pengalaman saya terjun di keduanya.
Akhamdulillah saya tidak pernah masuk dalam ormas manapun jadi mengikuti Islam yg sesuai dalam Al Quran dan Hadhist...pernah dengar tentang hadhist Nabi Muhammad Shalllallahub Allaihi Wassallam..Islam akan terpecah jadi 73 golongan...dan kenyataannya didunia sekarang banyak macammacam aliran Islam....
Jadi ikut siapa?
Muhamadiyah Pleksibel, tapi salafi kaku hanya mau didengar tapi tdk mau mendengarkan, contohnya kalo ada kajian Muhammadiyah orang salafi pasti tidak mau mengikuti, karena tidak sefaham dng nya, jadi buat salafi buat apa memakmurkan Masjid Muhammadiya tapi tidak mau berorganisai dan menghidup-hidupkan Muhammadiyah. Beratri salafi tdk mengikuti Nabi Muhammad, tapi pengikut ulama salaf.
Kalo pengalaman di tempat saya,ada org yg rutin nge'cek..subuh tadi qunut gak?
(Org itu kebetulan hakim di Depag) bilang juga kalo di jogja banyak masjid² di rebut sama salafi...
Ada masjid yg awalnya di bangun untuk ngumpul,acara² seperti makan² ..berubah gak ada acara makan² lagi..
Akhirnya di rebut lagi..
(Kalo saya tangkep mungkin ada pihak² yg panik akan besarnya perkembangan org² salafi)
Padahal yg saya rasakan org² salafi hanya mengkaji sebuah permasalahn ilmu❤
*MUHAMMADIYAH & WAHABI SALAFI...*
Muhammadiyah di zaman KH. Ahmad Dahlan, tentu saja *"berbeda jauh"* dengan Salafi atau Wahabi. Muhammadiyah dimasa-masa awal dengan jelas ber- *Madzab Syafii,* seperti bisa dilihat dalam buku lamanya _Kitab Fikih Muhammadiyah_ (1924) sehingga sama dengan NU, termasuk fikh dalam shalat, ibadah dan lain-lain. Pada masa-masa itu, tahun 1924 dalam Kongres Al-Islam di Surabaya 24-26 Desember : Muhammadiyah, Al Irsyad, Sarekat Islam dan 60-an ormas Islam lainnya dengan tegas juga *menolak faham Wahabi* (Salafi?).
Tetapi pada zaman ketuanya KH. Mas Manshur sebaliknya, Muhammadiyah lebih permisif terhadap pembaruan yang berkembang di dunia Arab waktu itu (aliran baru Wahabi menguasai Arab) sehingga kemudian secara tidak langsung dibentuklah lembaga *Majlis Tarjih* yang isinya mengevaluasi pemahaman lama (Madzab Syafii) dan menyesuaikan perkembangan pembaharuan di dunia Arab. Dari sinilah *pintu masuk* -nya penbaharuan Arab Saudi juga mempengaruhi Muhammadiyah. Trend metode baru dikenal dengan istilah "ijtihad" yang viral di Timur Tengah waktu itu dan sangat digandrungi oleh KH. Mas Manshur akhirnya dijadikan metode pokok di Majelis Tarjih. Dari sini pula awal bergesernya Madzab Syafii yang semula dianut KH. Ahmad Dahlan sedikit demi sedikit tidak terikat lagi dengan Madzab Syafii. Katakanlah dimasa-masa awal Muhammadiyah itu sebetulnya sama dengan NU secara fikih ubudiah peribadatan yaitu bermadzab Syafii, Al-Asy'ariyah, dan bertasawuf, bahkan lebih dahulu Muhammadiyah (1912) ketimbang NU secara organisatoris (1926).
Saya teringat beberapa tahun lalu ketika ada seorang santri menyinggung gerakan *Salafi* yang marak akhir-akhir ini, pak kyainya (seorang ulama tua) tiba-tiba mengatakan *".... yang kasihan itu saudara kita Muhammadiyah."* Tanpa menjelaskan lebih lanjut, saya faham yang dimaksud pak kyai tadi sepertinya yang dimaksud adalah karena sebagian besar salafi adalah sebetulnya juga berasal dari kader-kader Muhammadiyah yang menyeberang atau menyempal. 🌻
Bijak ust mujiman. Bagus
Afwan,md itu ormas yg visioner berkemajuan,ga sempit dan kaku mnyikapi dinamika2 keumatan,inklusif dan toleran,simak mars md dan lagu2 khasnya trmsuk group drumband
Jgn bawa2 salaf
Sy mulai suka karena sering dihujat kaum sendiri
Sering diperlakukan kurang baik, ditolak tak jarang dituduh wahabi dll pdhl salaf menurut saya adalah paham yg hanya menerapkan alquran dan sunnah(jika ada dan jelas riwayat asal usulnya maka mereka yg dibarisan pertama melakukannya)
Hati2. Bersihkan penyusup2 di dalam organisasi masing2. Mereka nyusup, pura2 tanya ini itu dan gunakan taktik adu domba antar umat islam
Lu aj yg suka adu domba, perktaanmu buktinya
Aku mhmmadiah dari kanak2,ngaji dgn salaf.nggak beda mhmmadiah dgn salaf .cuman mhmmadiah kajiannya melempem .beda dgn kajian mhmmadiah zamsn thn 60 an .tegas .jujur,punya psantren di mana2.sekarang mhmmadiah knp loyo .apa sdh di hinggapi hubud dunya
hati hati adu domba..
Hati2,dgn penyusup sebelah ke mhmmadiah,seperti uah ,jel fatulla.dawam raharjo..uas,dll.
Ormas manfaatnya sedikit.. Lebih banyak mudhorotnya.. Awal perpecahan umat islam di indonesia adanya ormas2 islam.. Kalo tak bijak.. Jadinya fanatik ormas,,
Ya kalo nyari ilmu kajian di Muhammadiyah ya dapat apa?ana di Muhammadiyah utk sosialisasi aja sih,urusan di bilang ini itu bodo amat,toh ana wagaring Wahabi garis miring🗿
Ada-ada aja wagaring he he
Karena Muhammadiyah itu tertib organisasinya di masjid-masjid nya, jika terjadi banyak anggotanya jadi salafi MTA dll, artinya pengurus masjidnya kurang bekerja atau hadir ke anggotanya.
aneh, kalau anda pernah ikut baitul arqam isinya belajar agama formalitas, dan sebagian besarnya mengkampanyekan utk loyal thd ormas. ya wajar saja orang itu ingin mengutamakan kehidupan akhiratnya ketimbang loyal thd ormas. maka pencarian jati dirinya lebih kepada pendalaman pemahaman agama. masalahnya di muhammadiyah sendiri pendalaman agama bahkan di tingkat pusat sangat kurang, terutama soal pemahaman aqidah dan prinsip beragama. kalau bahas agama paling hanya sekedar fiqh fiqh ibadah muamalah, dimana penanaman ilmu keimanannya sangat kurang
secara logika, utk apa loyal thd ormas kalau dari sisi keimanan belum mendalam dan masih banyak kekurangan. di akhirat nanti yg dihitung adalah keimanan bukan loyalitas duniawi thd ormas. keadaan hati galau, obatnya adalah keimanan, bukan loyal thd ormas. maka wajar warga muhammadiyah mencari pengajian di luar organisasinya, krn dari PP sendiri memang kurang perhatian.
warga nya dituntut membesarkan organisasi muhammadiyah. bisa dibayangkan jika para pimpinan ormas itu tidak peduli dg pelajaran keimanan, malah fokus thd aset aset duniawi dg sikap yang berlebihan ketakutan jika ormas ditinggal followernya, ketakutan aset nya, masjid nya dikuasai kelompok lain, bukankah ini seperti tidak punya keimanan
TAI TAI YG SRKOLAH TIMOR TENGAH ASAL.USULNYA DARI MUHAMMADIYAH SEKARANG GANTI NAMA NGAKU SALAFI YG FAKTANYA CERAMAHNYA MASIH SAMA SAJA MENCLA MENCLE .ITU FAKTA .DULU SEELUM.ADA YG LAIN YG ADA MUHADIYAH NU .SEKARANG HAMPIR 73 BERDALIH GK ORGANISASI .TAPI TAI .FAKTANYA MENGATASNAMAKAN SALAFI .NGAKU SALAF ITU .UNTUNG GK NGAKU SAYID .FAKTANYA LAGI BIASA BACA KITAB HANYA TERJERMAH LEWAT HP .HADISNYA POTONGAN .AKIRNYA FADWANYA NGAWUR .
. Termasuk pak mujiman ini nyusup ke mohmadiah aslinya ldii
LDIi dari mana, ga mungkin ust LdIi seperti ini ilmu nya banyak dan berkah
salah satunya ini mujiman musa wkkk
setidaknya ilmu beliau lbh byk dr antum,dan byk jamaah yg bth ilmu dr beliau😁
musa muhammadiyyah salafy benalu du muhammadiyah
Anda yg kurang objektif.kenyataan itu salafi mengharamkan organisasi tapi ikut campur urusan ubudiyah muhammadiyah.dan mereka dak taat dgn tarjih lebih memilih fatwa saudi.jgn sok bijak ustazd
Anda benar, namun kacamata anda sejatinya adalah kacamata yang rusak atau buram. Jadi kebenaran pandangan anda akan lebih baik jika tidak dianggap.
Kelihatan bicara orang salaf salaf tai .ngaku nabi karuan .seakan akan melupakan para ulama .untung islam.masuk samapai ke kamu .kesombonganmu yg akirnya beku .apakah ini yg di akir zaman inadahnya seakan akan melebihi nabi .yg akirnya fatwanya mudah mwnyesarkan orang laen
kalau taat tarjih, warga muhammadiyah harusnya lebih mengutamakan rukyatul hilal ketimbang hisab, silakan baca HPT. bayangkan HPT dibuka seluas luasnya, disebar, akan jadi pemantik warga muhammadiyah utk cinta thd kajian ilmiyah, warga menjadi cerdas dg ilmu. setiap warga bisa menilai mana tukang provokator yg menyelisihi manhaj muhammadiyah dari kalangan pimpinan majelis ranting cabang daerah
Gak pernah denger orang islam mengharamkan organisasi..
Organisasi kalo tujuan untuk taawun tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran di perbolehkan.. selama tidak menimbulkan fanatik golongan...hanya sekedar mempermudah tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran itu saja