Penemuan Ulama Benua India Dalam Kajian Quran- Maulana Muhd Asri Yusoff

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 2 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 19

  • @DinoSham
    @DinoSham 4 ปีที่แล้ว +6

    Ulamak lndia mengkaji AlQuran dn hadith tidak seperti ulamak di benua lain.. Mereka sangat teliti.. Walaupun madrasah mereka nampak doif tapi mereka ada sistem sukatan pelajaran agama yg sgt sistematik..

  • @ash.0022
    @ash.0022 2 ปีที่แล้ว +2

    Rujukan penuh ada di Taman al Qur'an, Darul al Kautsar secara web. Sila ambil manfaat.

  • @musa21127
    @musa21127 5 หลายเดือนก่อน

    Join.🇮🇩

  • @fibrahim4171
    @fibrahim4171 3 ปีที่แล้ว

    Orang2 Syiah , NU , Muhammadiyah dan Wahabi lebih mengutamakan tafsir daripada terjemahan padahal secara jelas Allah melarang kita mentakwil alias tafsir ayat Al Qur'an dalam Ali Imran ayat 7.
    Kesesatan lain dari syiah adalah menuhankan imam2 mereka dan mengatakan Al Quran belum sempurna dan sudah diubah-ubah. Dan menurut Al Qur'an telah kafir orang yang beriman sebagian bagian. Tapi lebih cocok kita sebut Syiah ini kaum munafik karena mereka bisa menyusup ke tengah-tengah kaum muslimin dengan bertopeng Islam. Sedang munafik lebih buruk dari kafir menurut Al Qur'an.
    Tafsir adalah perkataan manusia , tiap-tiap mufasir menafsirkan secara berbeda. Tidak mungkin ayat Al Qur'an atau perkataan Allah punya arti yang berbeda sesuka manusia.
    Terjemahan adalah perkataan Allah langsung , jika kita bisa cakap arab tak perlu terjemah , kita langsung tau artinya.
    Ayat Al Qur'an terdiri dari ayat muhkamat ( terang dan jelas) dan mutasyabihat ( samar ) . Dan Allah menurunkan Al Qur'an ada yang bisa difahami secara harfiah dan ada yang memakai kiasan dan keduanya yang harfiah ( textual) dan kiasan tidak boleh ditafsirkan menurut Ali Imran ayat 7. Contoh ayat yang menggunakan kata kiasan tangan pada Al Maidah 7 dimana orang Yahudi berkata " berkata tangan Allah terbelenggu dan kelanjutannya Allah berkata padahal kedua tangan Allah terbuka bukan berarti Allah punya tangan seperti yang ditafsirkan oleh para Wahabi , tangan disitu adalah bahasa kiasan bahwa yang dimaksud Allah membuka pintu rezeki bagi menurut kehendak Allah.
    Dan mayoritas ayat Al Qur'an adalah muhkamat dan bisa difahami secara harfiah, anak umur 14 tahunpun bisa menangkap artinya tidak perlu penjelasan dari siapapun kalau sudah diberi satu ayat tinggal baca terjemahannya.
    Tapi sekarang banyak pembodohan dibuat terutama kelompok Syiah dan syiah bertopeng aswaja atau Sunni beraqidah Syiah seperti NU dan Al Azhar mengatakan tidak boleh sembarang memahami ayat Al Qur'an harus ada ahlinya yaitu ahli tafsir sedang Allah melarang kita menafsirkan ayat Al Qur'an dalam Ali Imran ayat 7 dan dalam banyak ayat disebut Al Qur'an itu terang dan jelas.
    Dan yang disebut ahli tafsir itu adalah ahli fitnah menurut Ali Imran ayat 7 dan seorang yang dikatakan ahli hadis tapi tidak faham Al-Qur'an belumlah bisa dibilang sebagai ulama tapi hanya sebagai ahli hadis . Karena kalau seorang ahli hadis menentukan suatu hadis sahih atau tidak hanya berdasarkan sanad maka hadis itu belum bisa dikatakan sahih kalau belum dibanding dengan ayat Al Qur'an biar hadis itu sahih seribu sahih karena hanya Al Qur'an yang dijamin keasliannya dan hadis bisa asli bisa palsu.
    Banyak ustad ustad membodohi pengikutnya dengan mengatakan Al Quran terjemah bukan Al Quran 😲😲 dan yang benar benar Al Quran adalah tafsir Al Quran 🤭🤭. Benar benar logika terbalik dan pembodohan ini diterima banyak orang terutama orang syiah dan dan anak kandung Syiah seperti NU dan Al Azhar . Sudah jelas terjemah apa bedanya dengan yang bahasa aslinya kalau ada kesalahan terjemah itu tanggung jawab penterjemah yang pasti Al Quran terjemah itu diterjemahkan oleh ulama ulama yang ahli bahasa Arab koq bisa ustad2 penipu ini cakap Al Quran terjemah bukan Al Quran 😁😁😁.
    Justeru Al Quran tafsir dimana sudah ditafsir secara berbeda beda oleh para mufasir baru bukan Al Quran dan Allah secara jelas melarang kita menafsirkan Al Quran dalam ali Imran ayat 7. Aneh tapi nyata 😀.
    Hanyaorang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah.
    Tapi zaman sekarang ayat muhkamatpun ditafsirkan padahal sudah terang dan jelas. Kalau ayat mutasyabihat ( samar) kita tafsirkan itu namanya tafsir dan Allah secara jelas melarangnya.
    Kalau ayat muhkamat ditafsirkan ( terang dan jelas) itu namanya mengubah isi ayat Al Qur'an lebih parah dari tafsir . Telah kafirlah orang yang mengubah isi ayat Al Qur'an.
    Tetapi ustadz2 di Indonesia mungkin juga Malaysia atau sebagian ulama tempat lain membodoh bodohi orang dengan menafsirkan ayat Ali Imran ayat 7 bahwa yang dilarang tafsir adalah hanya ayat mutasyabihat sedang ayat muhkamat boleh ditafsirkan. Ini jelas pembodohan yang nyata dan bertentangan dengan akal sehat 😁, kalau ayat muhkamat kan sudah terang dan jelas buat apa ditafsirkan. Dan Allah menyuruh kita menggunakan akal sehat supaya bisa bertqwa. Tetapi kenapa pembodohan ini bisa berlangsung berpuluh puluh tahun?
    Itu menunjukkan ulama ulama di Indonesia adalah ulama ulama sekuler didikan zionis baik NU atau Muhammadiyah.
    NU akarnya Syiah dan Muhammadiyah akarnya Wahabi.
    Yang pokok buat manusia adalah yang muhkamat karena mayoritas ayat Al Qur'an adalah muhkamat.
    Ayat muhkamat adalah ayat yang terang dan jelas , anak umur 14 tahunpun bisa menangkap artinya.
    Ayat mutasyabihat adalah ayat yang samar. Hanya Allah tau takwilnya. Jadi kita tak boleh mentakwil artinya baca ( Ali Imran ayat 7). Tapi zaman sekarang manusia ayat muhkamatpun ditakwil dengan alasan tafsir , padahal sudah terang dan jelas. Hanya Nabi yang berhak memberi penjelasan suatu ayat melalui hadis( asbabun Nuzul ).
    Hadis ditulis 200 tahun setelah Nabi meninggal jadi pasti ada yang palsu ada yang asli. Yang dijamin keasliannya hanya Al Qur'an.
    Tidak semua ayat Al Qur'an mempunyai asbabun Nuzul , justru mayoritas ayat tidak punya asbabun Nuzul . Ayat mempunyai asbabun Nuzul jumlahnya sedikit .
    Asbabun Nuzul tidak semua benar karena asbabun Nuzul adalah hadis jadi ada yang asli dan palsu.
    Asbabun Nuzul juga harus dicek apakah sahih dan sesuai dengan terjemahan ayat itu dan juga tidak bertentangan dengan ayat Al Qur'an yang lain kalau tidak maka tertolaklah asbabun Nuzul tsb walau hanya bertentangan dengan satu ayat saja.
    Tafsir hanya istilah lain dari takwil yang dipakai manusia untuk menafsirkan ayat Al Qur'an sesuka hati mereka , jelas sekali Allah melarang kita mentakwil atau menafsirkan ayat Al Qur'an menurut Ali Imran ayat 7.
    Kenapa kita perlu ulama karena ulama yang bisa hafal Al Qur'an dan tau ayat2 mana berhubungan dengan apa.
    Kita sebagai pengikut tetap harus menceknya dengan Al Qur'an ayat yang disampaikan . Jadi fungsi ulama bukan untuk menafsirkan ayat Al Qur'an tapi menyampaikan isi ayat Al Qur'an yang tidak semua muslim bisa hafal.
    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
    هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُ خَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَا بَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَا بْتِغَآءَ تَأْوِيْلِهٖ ۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ۘ وَ الرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖ ۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
    "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal."
    (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)
    * Via Al-Qur'an Indonesia quran-id.com
    "Andaikata kalian melihat orang-orang yang mengikuti apa-apa yang
    mutasyabihat maka mereka itu adalah orang-orang yang disebut Allah swt
    (dalam QS. Ali Imran diatas) maka berhati-hatilah terhadap mereka."
    (HR. Muslim)
    Mengenai fikih sebagian ada dalam Al Qur'an tapi detailnya memang tidak ada dalam Al Qur'an. Tentu kita harus berpegang pada hadis2 sahih , sebagai muslim Sunni dalam hal fiqih kita berpegang pada imam empat mazhab Syafi'i Hambali Hanafi Maliki dan kitab2 Bukhari , An nasai , sunan Ibnu Majah , Tirmidzi dll.
    Tapi dalam hal aqidah berpegang pada asya'riah dan maturidiyah.
    Dalam tasawuf berpegang pada hanya imam Juned.
    Semua hadis yang berkaitan dengan aqidah haruslah kita bandingkan dengan Al Qur'an apakah bertentangan atau tidak. Kalau bertentangan walaupun hadis sahih seribu sahih maka tertolak hadis tsb.

    • @fibrahim4171
      @fibrahim4171 3 ปีที่แล้ว

      Dan kalau kita berbeda pendapat kembalikan kepada Allah dan Rasul itu artinya kepada Qur'an dan hadits yang tak bertentangan dengan Al Qur'an.
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِ نْ تَنَا زَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَا لرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَـوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا
      "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
      (QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)
      Jadi siapapun ulama kita haruslah selalu kita cross check dengan Al Qur'an dan hadits yang tak bertentangan dengan Al Qur'an. Dan setiap ulama kalau menyampaikan suatu dalil Al Qur'an dan hadits haruslah menyebut nama surah dan nomer ayat dan nomer hadis jadi para jamaahnya bisa memeriksanya ketika berada di rumah.
      Dan kalau ada hadis yang bertentangan dengan Al Qur'an maka tertolaklah hadis tsb walaupun sahih seribu sahih.
      Karena yang dijamin keasliannya hanya Al Qur'an

    • @fibrahim4171
      @fibrahim4171 3 ปีที่แล้ว

      Allah melarang kita menafsirkan atau menakwil ayat Al Qur'an dalam Ali Imran ayat 7 tapi kenapa sejak abad ke 4 H banyak ulama ulama mulai menafsirkankan Al Qur'an mulai dari At thabari , Ibnu Katsir, Suyuthi dll dan mulai dari zaman sahabat sampai zaman imam empat madzhab dan bahkan sampai zaman Bukhari, Tirmidzi, muslim dll tak ada satupun yang menafsirkan Al Qur'an.
      Dan zaman sekarang tak ada satupun ulama yang tak pakai tafsir padahal sudah jelas Allah melarang tafsir dalam Ali Imran ayat 7.. Mereka berdalil berdasarkan perkataan Ibnu Abbas yang menafsirkan Al Qur'an , sangatlah lucu bin aneh berdalil kenapa pakai perkataan Ibnu Abbas apakah Ibnu Abbas Nabi 🤔. Kita hanya disuruh berpegang pada Al Qur'an dan hadis yang tak bertentangan dengan Al Qur'an An Nissa 59.
      Dan tak mungkin juga Ibnu Abbas berani menafsirkan Al Qur'an kecuali riwayat itu riwayat palsu dan bukan hadis juga .
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُ خَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَا بَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَا بْتِغَآءَ تَأْوِيْلِهٖ ۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ۘ وَ الرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖ ۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
      "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal."
      (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)
      *
      "Andaikata kalian melihat orang-orang yang mengikuti apa-apa yang
      mutasyabihat maka mereka itu adalah orang-orang yang disebut Allah swt
      (dalam QS. Ali Imran diatas) maka berhati-hatilah terhadap mereka."
      (HR. Muslim)

    • @fibrahim4171
      @fibrahim4171 3 ปีที่แล้ว

      Hanya orang yang berakal sehat yang dapat mengambil pelajaran.
      Gunakan akal sehat supaya bisa bertaqwa.
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَا لَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِ نَّ خَيْرَ الزَّا دِ التَّقْوٰى ۖ وَا تَّقُوْنِ يٰۤاُ ولِى الْاَ لْبَا بِ
      "(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"
      (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 197)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      يُؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
      "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."
      (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 269)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      قُلْ لَّا يَسْتَوِى الْخَبِيْثُ وَا لطَّيِّبُ وَلَوْ اَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيْثِ ۚ فَا تَّقُوا اللّٰهَ يٰۤاُ ولِى الْاَ لْبَا بِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
      "Katakanlah (Muhammad), Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung."
      (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 100)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
      "Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."
      (QS. Sad 38: Ayat 29)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَمَّنْ هُوَ قَا نِتٌ اٰنَآءَ الَّيْلِ سَا جِدًا وَّقَآئِمًا يَّحْذَرُ الْاٰ خِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَا لَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
      "(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran."
      (QS. Az-Zumar 39: Ayat 9)

    • @fibrahim4171
      @fibrahim4171 3 ปีที่แล้ว

      Al Qur'an terang dan jelas.
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      مَاۤ اَنْزَلْـنَا عَلَيْكَ الْـقُرْاٰ نَ لِتَشْقٰۤى ۙ 
      "Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;"
      (QS. Ta-Ha 20: Ayat 2)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هٰذَا بَيَا نٌ لِّلنَّا سِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ
      "Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
      (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 138)
      *
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ قَدْ جَآءَكُمْ بُرْهَا نٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَ نْزَلْنَاۤ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا
      "Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an)."
      (QS. An-Nisa' 4: Ayat 174)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاَ نْزَلْنَاۤ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِا لْحَـقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَا حْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الْحَـقِّ ۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَا جًا ۗ وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَجَـعَلَـكُمْ اُمَّةً وَّا حِدَةً وَّلٰـكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَاۤ اٰتٰٮكُمْ فَا سْتَبِقُوا الْخَـيْـرٰتِ ۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ ۙ 
      -
      "Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,"
      (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 48)
      * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاِ ذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰـتُـنَا بَيِّنٰتٍ تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا الْمُنْكَرَ ۗ يَكَا دُوْنَ يَسْطُوْنَ بِا لَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَا ۗ قُلْ اَفَاُ نَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِّنْ ذٰ لِكُمُ ۗ اَلنَّا رُ ۗ وَعَدَهَا اللّٰهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۚ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
      "Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang niscaya engkau akan melihat (tanda-tanda) keingkaran pada wajah orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka. Katakanlah (Muhammad), Apakah akan aku kabarkan kepadamu (mengenai sesuatu) yang lebih buruk daripada itu, (yaitu) neraka? Allah telah mengancamkannya (neraka) kepada orang-orang kafir. Dan (neraka itu) seburuk-buruk tempat kembali."
      (QS. Al-Hajj 22: Ayat 72)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      فَلَمَّا جَآءَتْهُمْ اٰيٰتُنَا مُبْصِرَةً قَا لُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ ۚ 
      "Maka ketika mukjizat-mukjizat Kami yang terang itu sampai kepada mereka, mereka berkata, Ini sihir yang nyata."
      (QS. An-Naml 27: Ayat 13)
      * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاِ ذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَا لُوْا مَا هٰذَاۤ اِلَّا رَجُلٌ يُّرِيْدُ اَنْ يَّصُدَّكُمْ عَمَّا كَا نَ يَعْبُدُ اٰبَآ ؤُكُمْ ۚ وَقَا لُوْا مَا هٰذَاۤ اِلَّاۤ اِفْكٌ مُّفْتَـرً ى ۗ وَقَا لَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمْ ۙ اِنْ هٰذَاۤ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
      "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata, Orang ini tidak lain hanya ingin menghalang-halangi kamu dari apa yang disembah oleh nenek moyangmu, dan mereka berkata, (Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja. Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran ketika kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada mereka, Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata."
      (QS. Saba' 34: Ayat 43)
      *Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاِ نْ يُّكَذِّبُوْكَ فَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِا لْبَيِّنٰتِ وَبِا لزُّبُرِ وَبِا لْكِتٰبِ الْمُنِيْرِ
      "Dan jika mereka mendustakanmu, maka sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul); ketika rasul-rasulnya datang dengan membawa keterangan yang nyata (mukjizat), Zubur, dan Kitab yang memberi penjelasan yang sempurna."
      (QS. Fatir 35: Ayat 25)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      قُلْ اَرَءَيْتُمْ شُرَكَآءَكُمُ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ اَرُوْنِيْ مَا ذَا خَلَقُوْا مِنَ الْاَ رْضِ اَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِى السَّمٰوٰتِ ۚ اَمْ اٰتَيْنٰهُمْ كِتٰبًا فَهُمْ عَلٰى بَيِّنَتٍ مِّنْهُ ۚ بَلْ اِنْ يَّعِدُ الظّٰلِمُوْنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا اِلَّا غُرُوْرًا
      "Katakanlah, Terangkanlah olehmu tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan; ataukah mereka mempunyai peran serta dalam (penciptaan) langit; atau adakah Kami memberikan Kitab kepada mereka sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas darinya? Sebenarnya orang-orang zalim itu, sebagian mereka hanya menjanjikan tipuan belaka kepada sebagian yang lain."
      (QS. Fatir 35: Ayat 40)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰ يٰتِنَا وَسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍ ۙ 
      "Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,"
      (QS. Ghafir 40: Ayat 23)
      * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاٰ تَيْنٰهُمْ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْاَ مْرِ  ۚ فَمَا اخْتَلَفُوْۤا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ الْعِلْمُ  ۙ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗ اِنَّ رَبَّكَ يَقْضِيْ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَا نُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ
      "Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas tentang urusan (agama); maka mereka tidak berselisih kecuali setelah datang ilmu kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Sungguh, Tuhanmu akan memberi putusan kepada mereka pada hari Kiamat terhadap apa yang selalu mereka perselisihkan."
      (QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 17)
      * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      اَفَمَنْ كَا نَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖ كَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْٓءُ عَمَلِهٖ وَا تَّبَعُوْۤا اَهْوَآءَهُمْ
      "Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang dijadikan terasa indah baginya perbuatan buruknya dan mengikuti keinginannya?"
      (QS. Muhammad 47: Ayat 14)
      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      هُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ عَلٰى عَبْدِهٖۤ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لِّيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ بِكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
      "Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang."
      (QS. Al-Hadid 57: Ayat 9)
      * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
      وَاَ طِيْعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْعُوا الرَّسُوْلَ ۚ فَاِ نْ تَوَلَّيْتُمْ فَاِ نَّمَا عَلٰى رَسُوْلِنَا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
      "Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanah Allah) dengan terang."
      (QS. At-Taghabun 64: Ayat 12)
      *

  • @shukordiibrahim127
    @shukordiibrahim127 5 ปีที่แล้ว

    02/02/2019

  • @yika-xy
    @yika-xy 3 ปีที่แล้ว

    Wait a minute. Is india a continent?

    • @ash.0022
      @ash.0022 2 ปีที่แล้ว

      ..nope! But can say it "small continent".

  • @fakrulrazi8281
    @fakrulrazi8281 3 ปีที่แล้ว

    Live Vintage the black dahlia 70oplan99 9an klip dia 997k

  • @cylvergirl36
    @cylvergirl36 8 ปีที่แล้ว +1

    sebenarnya apa yg Maulana Asri dedahkan ni,,,,banyak sahaja dalam kitab2 ulum quran,qiraat dll di mesir,,di saudi dan negara2 arab lain..tp bagusla...maulana asri sebutkan dlm video ni...sbg pendedahan kpd umum..almaklumlah maulana kan lepasan india-pakistan..so,reference beliau pon dari sana la. Baarakallu fiih

    • @lqeducationtrainingcenterl7820
      @lqeducationtrainingcenterl7820 8 ปีที่แล้ว +3

      +cylver mee
      contohnya apa ya tuan?

    • @cylvergirl36
      @cylvergirl36 8 ปีที่แล้ว +2

      +LQ Education & Training Center LQETC tafsir /i'rab dan kebanyakan maulana sebut.. sbb tu sy ckp..maulana lepasan india pakistan.. beliau kurg tau rujukan2 di tanah arab dlm ilmu quran

    • @shahmuhammaddikyah2447
      @shahmuhammaddikyah2447 8 ปีที่แล้ว +1

      +cylver macam mana maulana xthu rujukan di tanah arab sedangkan rujukan guru2nya semua belajar bahasa arab dan ilmu2 lain yang di bawa di tanah arab sana.?

    • @cylvergirl36
      @cylvergirl36 8 ปีที่แล้ว

      sbb tu sy ckp..bagi maulana ia adalah penemuan baru...sbb maulana sblom ni busy dgn kajian hadith..benda ni dah lama. sdgkan negara arab lain ada 'kuliah quran' siap...xkan depa duk ngaji alif-ba-ta je..

    • @dir114
      @dir114 8 ปีที่แล้ว +2

      +cylver mee mungkin tuan boleh bagi rujukan (nama, dll) kitab apa yng tuan kata dah ada di benua arab semisal dengan penemuan baru ulama india.