paling enak itu ketemu pasangan yang secara fisik setara aja, gak usah terlalu cantik atau ganteng. paling utama itu bisa mikir dan gak banyak nuntut. saling mengerti dan saling melengkapi.
Kalo gua yg sekarang, kebetulan gua lagi jomblo Gua pengen nikah tujuannya supaya punya partner hidup yg bisa menjalani hidup kita dengan seru n gokil.
Berkeluarha itu untuk mengobati kehampaan kesepian. Kalian akan merasakannya nanti di usia lebih dari 40. Teman takan selamanya ada. Akan ada saatnya mereka memilih dunianya sendiri. Dan kamu bnar2 akan merasa sendirian. Di lingkungan rame sekalipun nanti
Buat Kumaila aku seorang ibu yg penuh kasi sayang dan ibu sangat suka denger content2 mu kamu wanita cerdas semoga kumaila dpt jodoh laki2 yg Cerdas yg baik yg menghargain wanita walau nanti you sdh nikah tetrpjgn stoo dgn acara ini dan kumaila mempunyai anak2 yg banyak dan cerdas2 doa ku buatmu ya peluk dri ku for you ya❤❤❤❤❤
Saya pria usia di atas 30 tahun. Aku sempat kerja di kantoran tapi resign karena aku tidak bisa menikmati pekerjaan sebagai orang kantoran, maka aku memutuskan untuk kembali ke desa untuk bertani, kebetulan aku alumni fakultas pertanian. Uniknya aku sangat menikmati profesi bertani, sudah memiliki ekonomi yg kurasa cukup untuk hidup santai. Teman² sebaya kebanyakan sudah punya anak, teman² dan sepupu yg secara usia di bawahku rata² sudah menikah. Kebayang gak kondisi gitu tinggal di desa? Jangankan dari keluarga inti, keluarga besar bahkan tetangga yg gak ada hubungan keluarga juga secara "brutal" nanya KAPAN NIKAH? Secara prinsip dan "ego"ku pribadi, SUSAH menjelaskan kepada mereka kenapa aku belum menikah? Tepatnya belum mau menikah. Dari segi "tuntutan" ataupun kekhawatiran mereka, aku sudah SANGAT yakin bahwa mereka tidak akan terima (paham) dengan argumen yg kumiliki saat ini. Jadinya aku memilih diam dan santai aja dalam menanggapinya, bahkan dibawa becanda, misalnya "aku udah suntik KB" 😂 Oh iya, aku suku Batak, anak bungsu punya satu kakak perempuan. Mungkin kalau ada teman² di sini suku Batak kemungkinan besar paham rasanya di tuntut menikah apalagi dikaitkan dengan adat. Makanya pernah dijodohkan dengan anak dari adeknya ibuku, batak menyebutnya Pariban. Dan si pariban ini bersedia, karena mungkin dia merasa juga sudah berumur. Dia cantik, udah kerja. Singkat cerita, aku tolak permintaan keluarga untuk menjodohkan kami. Alasan yg bisa kusampaikan cuman "Aku sudah bahagia, aku sedang menikmati hidupku yg sekarang. Kalau aku udah sangat nyaman dengan keadaanku sekarang, ngapain aku HARUS meninggalkan kebahagiaanku demi menghormati kalian semua? " Tapi jujur, ini jadi beban samaku. Dulunya saat SMA aku punya beberapa mantan. Saat kuliah juga aku lumayan di cap sebagai pria nakal. Tapi sekarang jadi males dekat sama cewe. Setiap ada cewe yg kita bonceng, telpon atau hanya sekedar ngobrol aja sudah jadi bahan gosip, atau nanya "kapan pesta? ". Jadinya males untuk dekat sama cewe karena merasa gak enak aja sama cewenya. Udah ah, kayaknya di semua sosmed sejak era friendster dan kaskus, ini komenku paling panjang☺☺☺
@@deary421 jaman purba dulu atau 200thn lalu deh utk melangsungkan keberlanjutan spesies itu benar krn blm ada penemuan ilmu pengetahuan kedokteran dan obat2an sehingga manusia relatif pendek umurnya dan mati. Melahirkan pendarahan mati, bayi lahir terinfeksi mati. Skrg populasi sdh melonjak krn semakin panjang umur krn kedokteran dan obat2 semakin lengkap.
Sebelum ada peradaban perkawinan itu sudah ada dan itu natural secara biologis, sesudah ada peradaban perkawinan berubah menjadi pernikahan. Pernikahan itu produk dari peradaban dan menghasilkan sebuah lembaga kecil yang. Bernama keluarga. Sebuah keluarga itu inti dari peradaban yang berfungsi sebagai keberlangsungan kehidupan (survival)....keluarga akan menghasil moral.....
Orang tidak mungkin bisa hidup tanpa komunitas, keluarga adalah salah satu bentuk komunitas. Tidak berkeluarga bukan berarti tidak berkomunitas. Orang-orang dewasa, baik laki2 maupun perempuan yang sudah berpenghasilan cukup yang hidup di negara2 maju, menganggap "keluarga" sudah tidak terlalu penting atau relevan, karena negara sudah menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk kepentingan seseorang di hari tuanya...🙏
Negara maju sistemnya tertata, dan sangat sistematis sehingga keadilan sosialnya dapat terealisasi dengan baik. Di negara berkembang tidak demikian Negara tidak bisa menjamin kesejahteraan masyarakatnya dan cenderung tidak menjamin keamanan rakyat malah justru menekan yang akibatnya masyarakat negara berkembang memiliki mentalitas kawanan.
Gunain survei data aja.... Mereka yang sudah menikah berumah tangga itu apakah menjadi baik atau tidak. Dalam artian bisa bertumbuh dan berkembang secara intelektual, emosional, finansial, dan spiritual atau tidak. Jika kebanyakan tidak bertumbuh di 4 area itu, ya ambil kesimpulan dan keputusan sendiri. Masih mau masuk ke dunia pernikahan dan harus siap dengan drama didalamnya atau menunda dulu.
Hi, gw cewe 36 tahun dan berpikir malas menikah. Kumaila, pendapatmu tentang agama itu 11 12 sama gw. Susah sekali cari laki2 yang pemikirannya sama. Gw pernah kenalan 3 tahun sambil jelasin pandangan gw, dia seolah2 menerima. Tapi setelah pacaran 2 tahun, dia minta putus dengan alasan gw ga mau pakai hijab. Ada lagi alasan karna gw ga mau kluar kerja dan jadi IRT. Padahal gw S2 komputer dan byk kerjaan/cita2. Tentang nikah tolong pilih2 bgt. Gw pribadi ga pengen py anak kandung, tapi anak asuh ga masalah. Jadi detail2 ini harus dipahami. Oiya soal tua, kita bisa kumpulin cewe2 serupa buat tinggal bersama 😂
Sayangnya di masyarakat kita, pernikahan itu ibarat sebuah prestasi . Punya anak juga sebuah prestasi. Jika engkau belum menikah maka engkau dalam hidup ya belum berprestasi. Dan seandainya engkau sudah nikah tapi belum punya anakpun ya belum disebut berprestasi (sukses). 😲
Relate bgt ama Kak Mela. Cuman pengen pasangan pas lagi PMS doang 😂 selepas PMS biasa lagi. Aku juga kurang suka sama diri aku kalau jatuh cinta, bikin oon dan sering nangis karena hal kecil. 😂 Btw, lihat Kak Mela berponi, aku jadi mikir kayaknya rambut Kak Mela bakal cocok kalau pakai style butterfly cut gitu? 🤔 Soalnya rambut Kak Mela udah tebel gitu cantik!
Dan kadangkala, bukan hanya untuk "kamu", tapi juga "dia", "dia", dan "dia". Jadi pakai mata dan otakmu baik2, pahami dulu manusia seperti apa yang mengajakmu menikah.
F_Q 🍉🇵🇸 Anak bukanlah bonus, tapi anugerah, titipan Tuhan. Rasa sayang kpd anak, pasangan, & uang, merupakan anugerah juga dari Tuhan. Gambaran PMS cerminan bahwa Mela selfish. Segala keresahan Mela tentang pasangan, hnylah persoalan sudut pandang. Kompromi, saling memahami & saling mendukung, langkah awal utk berpartner_! Menikah itu slh satu tujuannya utk menyalurkan hasrat krn nafsu sexual itu anugerah. Child free lbh buruk dari LGBT. Dunia bisa punah bila gk ada regenerasi. Two is better than one. Love's Mela.. ❤
@@myvvrong9207 benar. Justru kalau sudah tua kebanyakan mencari twinflame nya, mempertanyakan sejatinya. Apakah ia benar jodohku? Kalau iya kenapa selama ini tidak membuat diriku bertumbuh dan berkembang.
Kalau dipikir-pikir statistik perilaku manusia itu membingungkan. Sewaktu menikah mereka bilang akan setia sehidup semati, tapi statistik bilang 80% pernikahan berakhir selingkuh, lalu 50% diantaranya cerai, berarti yang 30% tetap menikah walaupun tahu pasangannya selingkuh. 20% yang ga selingkuh itupun hanya separuhnya yang bahagia dan cara untuk mempertahankan pernikahannya adalah saling menerima apa adanya pasangannya alias tidak pernah mengkritik atau setidaknya mengkritik dengan sehalus mungkin 😃. Dari statistik ini saya menyimpulkan bahwa menikah itu hanya untuk orang-orang yang bahagia sebelum menikah dan dalam hal ini harus kedua pihak bahagia, jadi ketika menikah mereka hanya membagi kebahagiaannya kepada pasangannya. Banyak harapan tidak realistis ketika seseorang menikah terutama bahwa pasangannya akan membahagiakannya, padahal pada intinya tidak ada seorangpun yang bisa membahagiakan seseorang selain dirinya sendiri. Dan mengingat presentase yang begitu kecil pasangan menikah yang bahagia, sepertinya semua orang harus benar-benar berusaha membahagiakan dirinya sendiri, dan jangan menikah sebelum pada tahap bahagia itu. Karena pada dasarnya ketika kedua belah pihak atau bahkan satu saja yang tidak bisa membahagiakan dirinya sendiri, maka kebahagiaan menikah semakin jauh adanya. Intinya, hidup itu harus bahagia, dan bahagia itu seharusnya sederhana, namun budaya manusia sering membuatnya terlalu rumit adanya. Dan jika engkau sudah bahagia dan menemukan orang lain yang juga sudah bahagia, berbagilah kebahagiaan agar kebahagiaanmu lengkap adanya 😃
Sempat ada pertanyaan juga tentang "untuk apa menikah"? Pas nonton Drakor" Yumi Cells 1" Jadi faham mengapa manusia butuh partner /belahan jiwa untuk menjalani hidup.
Kurt Russel (bintang Guardian of the Galaxy 2) & Goldie Hawn (aktris Hollywood ternama) hidup harmonis tanpa nikah selama 40an thn, hingga punya anak-cucu. Jauh lbh awet dibanding banyak pasangan nikah.
Kalau dalam pandangan saya nikah untuk teman hidup yang saling percaya dan saling berpegang pada kejujuran agar tidak menimbulkan masalah. Juga untuk mempunyai keturunan apabila dikaruniai kalau tidak ya gak pa2, kasihan kalau cerai karena cerai pasti ada yg tersakiti. Tapi mbak ini baik2 dan juga memiliki pengertian dalam beradaptasi dengan orang lain.
Ini pernikhn yg sempurna, kurasa semua orang inginkan itu. tpii dilapangn kdg mnsia berubah pikiran😂 gak bsa punya anak, lakikny ambil istri baru, klo ndak mertua julid, ato tetangga julid
Menurut Penelaahan saya pribadi dari sudut pandang pria. Pernikahan hanyalah seremonial dan administratif negara aja agar kapanpun mau berkembang biak jadi sah, kegiatan Berkembang biak pun cma 1-5%, 90% nya cuma rekreasi. Saran saya mbak, cari pasangan yg sportif dalam hal apapun, karna dari situ kmu bisa berkolaborasi dalam rumah tangga dengan stabil, walaupun ada gejolak, itu tidk akan menjadi masalah besar. Silahkan yg mau menambahkan atau tidak setuju, bacotin dibawah👍🏻. Tolong jangan bawa2 agama, karna itu ranah privat individu!.
Bahagia Di masyarakat kita, orang didorong untuk menikah. Kalau tidak menikah, dianggap macam orang cacat. Orang tua merasa malu kalau anaknya tak menikah, khususnya anak perempuan. Untuk apa menikah? Agar kamu bahagia. Saat di pelaminan adalah saat bahagia. Orang tersenyum, berfoto, dan memamerkannya. Ia dilantik menjadi orang bahagia. Tapi apakah pernikahan selalu membuat orang bahagia? Tidak. Pernikahan sering menjadi 2 titik ekstrim: surga dunia dan neraka dunia. Ada orang yang sangat bahagia, ada pula yang sangat menderita. Yang sudah pasti, tidak ada pernikahan yang 100% indah. Pasti ada konflik, pasti ada yang menyakitkan. Ada yang sanggup melampauinya, dan hidup bahagia. Ada yang berpura-pura bahagia. Ada yang menganggapnya misteri, apakah ini yang dinamakan pernikahan bahagia? Ada yang menderita sepanjang sisa hidupnya, tapi terus mempertahankan pernikahannya. Demikian pula hanya dengan urusan punya anak. Anak adalah sumber kebahagiaan. Yang belum punya anak akan mati-matian berupaya supaya dapat anak. Oleh orang disekitar, mereka akan diinterogasi, kapan akan punya anak. Tapi apakah semua orang bahagia setelah punya anak? Banyak yang bahagia, tapi tidak sedikit yang depresi. Saat anak masih bayi, tengah malam mesti bangun untuk menyusui atau mengganti popok. Waktu banyak tersita untuk keperluan anak. Kelak, ketika anak makin besar, makin besar pula masalahnya. Anak tak tumbuh sesuai harapan. Pandai pula ia melawan pada orang tua. Anak-anak membuat orang tua depresi. Mereka juga depresi. Sukses bisa membuat orang bahagia. Mendaki jenjang karir, hingga ke puncak jabatan. Dikenal dan dihormati banyak orang. Tapi, ada banyak orang tetap tak bahagia dengan apa yang sudah dicapainya. Ia mencari hal-hal lain untuk membuat dirinya tampak lebih hebat. Harta katanya membuat bahagia. Kalau ada harta, kebutuhan terpenuhi, orang akan bahagia. Tapi ada begitu banyak orang kaya yang tidak bahagia. Ia menambah harta, tapi kebahagiaannya tak kunjung meningkat. Berada di dekat Tuhan bisa membahagiakan. Maka orang pergi ke rumah-rumah ibadah, tenggelam dalam doa dan zikir. Ada yang bahagia dengan itu, ada yang tidak. Banyak orang yang menjadi gampang marah, bahkan buas terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi di mana letaknya kebahagiaan itu? Pertanyaan itulah masalahnya. Kita mengira kebahagiaan itu ada di suatu tempat, dan kita harus melalui suatu jalan untuk mencapainya. Padahal tidak. Kebahagiaan itu adalah kita. Kita tak perlu melakukan apa-apa, atau pergi ke mana-mana untuk bahagia. Kita cukup merasa bahagia. Tapi, bukankah orang-orang merasa bahagia dengan pernikahan, punya anak, sukses, kaya, atau dekat dengan Tuhan? Sebenarnya sama saja. Ia sebenarnya cuma merasa bahagia. Ia sendiri menetapkan jalan menuju kebahagiaan, dan ketika tiba di sana ia merasa bahagia. Ada pula yang tetap merasa tidak bahagia, meski sudah tiba di sana. Jadi, kuncinya bukan jalan yang kita tempuh, atau sampai dan tidaknya kita di sana. Kuncinya adalah, kita merasa bahagia atau tidak. Ada orang yang memilih untuk bahagia dengan tidak menikah, atau tidak punya anak. Ada yang memilih untuk tidak berkarir atau tidak kaya. Ada yang memilih untuk tidak bertuhan. Mereka bisa bahagia. Bahagia itu soal hormon-hormon yang membuat kita nyaman, seperti dopamine, oxytosin, endorphins, serotanin, dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan gerak dan pikir kita memicu terbentuknya hormon-hormon itu. Ketika ia mengalir dalam darah, kita merasa nyaman. Kita bisa melatih pikiran, dan mengendalikan produksi hormon-hormon itu. Kuncinya ada pada pikiran. Kita bisa bahagia hanya dengan melihat matahari terbit. Atau cukup pejamkan mata, nikmati kesunyian. Jalan untuk bahagia bisa apa saja. Artinya, sebenarnya jalan itu tidak diperlukan. Cukup kita pilih keadaan batin kita, untuk masuk pada keadaan bahagia. Masalahnya, kita sering kali tak sanggup mengendalikan pikiran kita sendiri. Pikiran kita dikendalikan oleh orang lain, atau dikendalikan oleh iklim di sekitar kita. Kita serahkan remo control hidup kita kepada pihak lain. Kita sibuk mencari-cari tombol bahagia dalam hidup kita, tak kunjung ketemu. Padahal tombol itu ada di tangan kita, dan kita tidak menekannya. Kita berharap orang lain menekannya. Kita berharap cuaca menekannya. Atau Tuhan yang menekannya. Ada sebuah anekdot tentang orang kaya yang berlibur ke pulau kecil yang indah. Ia menemukan seorang penghuni pulau yang duduk santai di pantai, tidak bekerja. Ia miskin. Si kaya menyuruhnya bekerja. Untuk apa? Agar kamu kaya. Lantas, kalau sudah kaya kenapa? Kamu bisa berlibur dan santai. Lha, ini saya sudah santai. Si kaya melewati jalan berliku dan rumit untuk bahagia. Si miskin sudah sejak awal bahagia. Ingat, tidak ada jalan yang membawamu kepada kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kamu. Tinggal kamu mau menjadi bahagia atau tidak.
Menikah itu Indah kalau pasangan baik ( dlm segala hal ) .. tapi kalau pasangan ga pas utk Pribadi kita .. hidup seperti di neraka… hiduplah dengan keinginan diri sendiri.. jangan hidup hanya demi dilihat baik ( pantas ) utk org sekitar.. mba wanita cerdas ..
Opini gw ya....gw suka konsep org bule,suka sm suka trus tinggal serumah kalau cocok lanjut menikah kali nggak ya bubar.nah masalahnya kalo dibarat anak itu umur 17 thn out dr rumah dan mencari hidup sendiri. lah di indonesia,sampe punya anak lagi anaknya masih di bantu krn seperti ada tanggung jawab gitu. Balik lagi kekonsep bule tadi, kecocokan 2 manusia itu mmg terasa kalo udah hidup bersama kalo masih pacaran kadang2 semuanya pake topeng utk menarik lawan jenis. Dan pada hakikatnya manusia ini takut kalo sedirian pada saat dia lemah,misalnya saat dia sakit atw tdk mampu melakukan sesuatu. Tapi ini sudut pandang dari luar konteks ajaran agama ya.
Numpang opini : Menikah itu untuk melindungi Hak dan Kewajiban kedua Pasangan, serta anak/buah cinta dihadapan Tuhan dan Pemerintah/masyarakat, orang asing. Karena manusia cenderung Labil dalam Komitmen, Sekaligus Nikah itu Meminta Restu atau izin kepada Tuhan atas Penggunaan alat kelamin/Tubuh kita yg merupakan milik Tuhan hakikatnya untuk digunakan sesuai Tujuan penciptaan alat itu ( berkembang biak ) sehingga diharapkan Tuhan merestui dan memberkahi nya. Jadi Tubuh ini dan alat Kelamin ini, hakikatnya bukan milik kita, tapi milik Tuhan. Sehingga harus minta restu/izin menggunakan sesuai Petunjuk/tata cara yg diberikan Tuhan melalui Utusannya. Sehingga Agama dari Tuhan yg dibawa Utusanya itu perlu agar tercipta PERADABAN yg SUCI, MULIA dan TINGGI.
Menikah itu kebutuhan.karna dg menikah kita punya teman buat curhat dan menyalurkan tuntutan psikologis dan biologis.seindah2nya sendiri lebih indah punya pasangan..saya dah ngalami sendiri dan menikah dan sendiri lagi jadi bisa mersakan adanya pasangan dan tidak.memang menikah itu berat karna dua pmikiran sering berbenturan.tapi itulah proses kita jadi dewasa dalam pemikiran .walau banyak harta kalo g punya pasangan terasa ada yg kurang saja sih
koq relevan dengan yang aku pikirkan? Tapi aku ingin nikah dengan pribadi seperti konten kreator kesayangan ini, soalnya pribadinya bagus, cerdas, pengertian. Bukan hanya soal kepuasan fisik, lebih dalam lagi batin, dan aku senang dengan pemikirannya yang terarah....
Aku yg stres tiap lebaran tiap kondangan tiap kumpul keluarga besar dll selalu di tanya "kapan nikah?" Tp itu dulu sekarang aku mah bodo amattt ama pertanyaan kayak gtuh😂😂😂
Pernah nonton drakor yg mereka nikah karena si cewe mau sewa/beli apartemen, tapi kalo udah nikah harga sewa/belinya lebih murah karena dpt subsidi dari pemerintah buat pasangan baru.
Nikah itu salah satu pemberkatan agama dlam hubungn manusia dlm mlngsungkn hidup/brtahan hidup/ survive. Artinya hubungan ini gk msti lwan jnis. Hubngn brthn hidup ini mrupkn hak asasi manusia, krna dg hidp brdua bisa sling mbntu satu sma lain. Misal, saat sakit. Dua orang sjnis mmtskn hidup brsama mrupakan suatu kemuliaan, semulia dua orng laki dn prmpuan ingin hidup brsama. Knapa klau lwn jnis hrs mnikah? krna akn mlahirkn eksistnsi lain/ruh/anak, slin krna konsekwensi hubngn yg lbih mbrtkn pihk prmpuan. Jdi kita bebs dg siapa aja ingin hidup bersama utk survive. Gk msti dsar cinta, snasib spngungan juga boleh. Misal odha dg odha dsb
@@JennaHarunlah.. Bener kan? Apalagi buat perempuan kalau udah nikah udah gak bisa jadi diri sendiri, terkekang, jadi babu di rumah, belum lagi kalau udah ada anak habis lah sudah.. Klo masalah ibadah kan ada ibadah2 lain selain nikah 🤣
hampir 3 tahun mikir ga pengen nikah karna ngeribetin diri dan berbagai macem bentuk yg ga enak nya dan secara Hakiki jiwa gua juga ga mau punya temen karna udah enjoy sendiri dengan Tuhan (bukan makhluk). tapi Gua juga ga boleh egois dengan diri gua dimasa depan, ga mungkin enak hidup sendirian. pernah ada 2 orang cowo yg udah ber umur 45 tahun ke atas yang nasehatin gua lebih baik nikah meskipun ribet, single emang enak tapi lebih banyak ga enaknya. dari umur 26 gua coba berprogress ke Manusia unggulan, hindari hal hal toxic plus bangun sesuatu yg positif dan terus bertumbuh, nikmati proses sampe nanti Tuhan kasih gua manusia yg bisa jadi partner yg paten buat gua untuk visi misi gua.
Some people just doesn't meant to reproduce... and only the Strongest gen will survive, yg paling cantik, yg paling pinter, biasanya paling banyak di minati (untuk di kawinkan/nikahi), sedangkan yg jelek, bego, dongo, miskin jarang ada yg mau nikahin, and as it should, Cause that's just how natural selection works, at the end, only the most superior genetics will prevail
betul, seleksi alam, yang kuat akan hidup dan berkembang sedangkan yang lemah akan mati dan punah lemah disini bukan cuma lemah fisik tapi juga lemah pikiran, lemah mental dan lemah finansial
Belum tentu, bisa juga alternative outcome-nya gini, yang sesama tidak diminati di pasar kawin akhirnya sepakat kawin dan beranak pinak banyak. Yang mana akhirnya pool dominannya tidak diisi oleh yang paling diminati (asumsi pintar dan rupawan)
Di perspektif ilmu evolusi, Nikah itu fungsinya sama kayak makan, untuk bertahan hidup. Bertagan hidup ada 2 cara, memperlambat kematian dan mengestafetkan gen kita ke generasi berikutnya. Memperlambat kematian bisa dengan cara makan, menghindari penyakit dan bahaya. Mengestafetkan gen kita dengan cara kawin/nikah. Jadi orang yg gak mau nikah udah melenceng dari fitrah menurut ilmu evolusi. Yg gak mau nikah Itu cuma denial/coping mechanism
Benar banget, nikah by menambah byk masalah, Yg belum nikah, gak usah dah, sendiri itu lebih bebas, Jgn berpikir pacaran dan menikah sama, langit dan bumi bedany, 😊
Sisi lainnya... 🙏🏻 Sebenarnya ya belum nikah aja udah jadi beban duluan kalau memang arah tujuannya pernikahan. 😅 itu faktornya ya karena belum siap aja.
Tujuan utama menikah, tentu berketurunan. Kenapa perlu membuat keturunan, agar speciesnya survival. Itu sifat alami semua mahkluk, termasuk benda mati. Seperti batu, kerak bumi yyg bisa tumbuh. Tanaman survival dg bertunas - bercabang - regeneratif. Binatang survival dg berketurunan. Manusiapun sama, agar spesies dan DNA nya survival, dg berhubuungan biologis. Agama membalutnya dg ayat2, agar manusia bisa secara sah (moral) menyalurkan hasrat biologisnya (selain berketurunan). Pertanyaannya, jika tdk menikah, apakah karena tdk punya hasrat biologis atau menyalurkannya dg cara lain? abnormal? Atau menyalurkan kelebihan hasrat nafsunya dalam bentuk lain. Konversi energi dlm bentuk gerak, berkegiatann.
yang gw tau pernikahan itu lbih banyak effort nya daripada reward nya itu pun sampe saat ini gw masih nyari benefit pernikahan apa yang gabisa ada jasa nya n gabisa dibeli dengan uang?
Tergantung situasi individu sih. Kalo gue seru aja kalo memulai rumah tangga, membina hubungan dengan keluarga baru, ipar, mertua dll. Punya anak, belajar parenting, liat anak tumbuh. Seru ternyata. Banyak tantangan. Kalo ada yg gak butuh itu ya bebas. Semua individu punya pilihannya masing-masing.
Life is choice 😅 gk bisa kita paksa org utk nikah kek tetangga Dan keluarga besar 😂. even anak sendiri pun gk boleh dipaksa begitu, krn kita yg jalani bukan bacotan mereka 😂
@@semalambobodimana7112 boleh. membina rumah tangga itu ketrampilan. Pasti gak seluruh manusia bisa. Harus mau dan mampu dan gak boleh sok. Mau berumahtangga aja gak cukup harus mampu juga. Mampu berumahtangga aja juga gak cukup harus ada kemauan juga. Gak boleh sok mau apalagi sok mampu.
Cari teman hidup yang benar benar menjalani sehidup semati,kalau pilih hidup sendiri kita sebagai manusia biasa yang normal sayang tidak ada yang menemani kita kalau sudah tua
Pernikahan di sarankan untuk menyatukan ke jasmanian dan Kerohanian ... Ujian untuk sepasang istri apakah selama hidup di dunia bisa hidup Rukun , Tunggal , bersatu dalam tujuan menuju Rohman dan Rohim nya Allah Ta'ala ... Berpasangan untuk menuju hidup dunia dan setelah hidup di dunia Bila hanya untuk menikmati dunia saja atau lebih seimbang tergantung tujuan , keinginan dan demi apa hidup sekarang ini ...
Apa itu definisi cinta yang anda maksud? Apakah jika orang yang anda suka lantas berbeda keyakinan dengan Anda, apakah masih anda cintai? Apakah juga masih berlanjut untuk menikahinya?
Kalau gak salah di agama muslim atau Kristen ada ayatnya kalau hidup itu harus berpasang pasangan...tapi hidup itu pilihan mungkin karena perkembangan jaman jadi usia itu bukan masalah
2 menjadi 1 harus membawa dampak positif, klo malah dampak negatif mending sendiri. Simple. Apapun kata agama yg menjalani hidup ya kalian sendiri, agama cuma perintah ini itu gak akan mau menanggung beban kalian. Tp klo satu istri gw setuju. Jangan lakukan sesuatu yg kamu gak mau diperlukan seperti itu juga kan??
Kalau takut hidup sendirian pada akhirnya kita akan hidup sendirian karena pernikahan bisa jadi berakhir dengan perceraian kalaupun tidak bercerai kematian akan memisahkan dan anak kita mereka akan hidup dengan keluarganya meninggalkan kita sebagai orang tua jadi mau atau tidak mau suka atau tidak suka kita akan hidup sendiri ...
kalo ada orang yg mengatakan menikah itu tidak penting..itu adalah alasan karena dia tidak mendapatkan pasangan yg dia ingin kan..standarnya terlalu tinggi melebihi kondisi orang itu orang itu sendiri.
Tergantung. Kl manusia menganggap dirinya hewan mk tidak perlu ada pertanyaan tsb. Kl manusia menganggap bhw ini tradisi manusia memelihara kehormatan mk apakah masih perlu bertanya.😊
Kumaila ini selalu berhasil menguak perspektif baru dari tiap topik apapun yg sedang dibahas. Perempuan cerdas.
Super cerdas
Sy juga single 34 thn virgo,blom kpikiran buat nikah dlu,msh sibuk krja,menabung bahagiain diri sendiri dan ortu dan traveling.😊
paling enak itu ketemu pasangan yang secara fisik setara aja, gak usah terlalu cantik atau ganteng.
paling utama itu bisa mikir dan gak banyak nuntut. saling mengerti dan saling melengkapi.
Kalo gua yg sekarang, kebetulan gua lagi jomblo
Gua pengen nikah tujuannya supaya punya partner hidup yg bisa menjalani hidup kita dengan seru n gokil.
Berkeluarha itu untuk mengobati kehampaan kesepian. Kalian akan merasakannya nanti di usia lebih dari 40.
Teman takan selamanya ada. Akan ada saatnya mereka memilih dunianya sendiri.
Dan kamu bnar2 akan merasa sendirian. Di lingkungan rame sekalipun nanti
Buat Kumaila aku seorang ibu yg penuh kasi sayang dan ibu sangat suka denger content2 mu kamu wanita cerdas semoga kumaila dpt jodoh laki2 yg Cerdas yg baik yg menghargain wanita walau nanti you sdh nikah tetrpjgn stoo dgn acara ini dan kumaila mempunyai anak2 yg banyak dan cerdas2 doa ku buatmu ya peluk dri ku for you ya❤❤❤❤❤
Pernikahan itu produk budaya dan agama
Ngawurr... Jauh sblm adanya agama, pemburu dan pengumpul jg udah menikah
@@FreeThinker-93Ya tujuannya mengikat doang... Tp klo dipikir2 sama kayak anak2 main nikah2an. Tapi dibalut dengan kata sakral
@@FreeThinker-93 kawin apa menikah di jaman pemburu pengumpul?
@@FreeThinker-93jaman pemburu pengumpul mah hampir sama kayak hewan lain...kalo birahi, cari lawan jenis yang bisa dikentot
Gua bisa kasih kuliah setengah jam kenapa argumen lu salah
Saya pria usia di atas 30 tahun. Aku sempat kerja di kantoran tapi resign karena aku tidak bisa menikmati pekerjaan sebagai orang kantoran, maka aku memutuskan untuk kembali ke desa untuk bertani, kebetulan aku alumni fakultas pertanian. Uniknya aku sangat menikmati profesi bertani, sudah memiliki ekonomi yg kurasa cukup untuk hidup santai.
Teman² sebaya kebanyakan sudah punya anak, teman² dan sepupu yg secara usia di bawahku rata² sudah menikah. Kebayang gak kondisi gitu tinggal di desa? Jangankan dari keluarga inti, keluarga besar bahkan tetangga yg gak ada hubungan keluarga juga secara "brutal" nanya KAPAN NIKAH? Secara prinsip dan "ego"ku pribadi, SUSAH menjelaskan kepada mereka kenapa aku belum menikah? Tepatnya belum mau menikah. Dari segi "tuntutan" ataupun kekhawatiran mereka, aku sudah SANGAT yakin bahwa mereka tidak akan terima (paham) dengan argumen yg kumiliki saat ini. Jadinya aku memilih diam dan santai aja dalam menanggapinya, bahkan dibawa becanda, misalnya "aku udah suntik KB" 😂
Oh iya, aku suku Batak, anak bungsu punya satu kakak perempuan. Mungkin kalau ada teman² di sini suku Batak kemungkinan besar paham rasanya di tuntut menikah apalagi dikaitkan dengan adat. Makanya pernah dijodohkan dengan anak dari adeknya ibuku, batak menyebutnya Pariban. Dan si pariban ini bersedia, karena mungkin dia merasa juga sudah berumur. Dia cantik, udah kerja.
Singkat cerita, aku tolak permintaan keluarga untuk menjodohkan kami. Alasan yg bisa kusampaikan cuman "Aku sudah bahagia, aku sedang menikmati hidupku yg sekarang. Kalau aku udah sangat nyaman dengan keadaanku sekarang, ngapain aku HARUS meninggalkan kebahagiaanku demi menghormati kalian semua? "
Tapi jujur, ini jadi beban samaku. Dulunya saat SMA aku punya beberapa mantan. Saat kuliah juga aku lumayan di cap sebagai pria nakal. Tapi sekarang jadi males dekat sama cewe. Setiap ada cewe yg kita bonceng, telpon atau hanya sekedar ngobrol aja sudah jadi bahan gosip, atau nanya "kapan pesta? ".
Jadinya males untuk dekat sama cewe karena merasa gak enak aja sama cewenya.
Udah ah, kayaknya di semua sosmed sejak era friendster dan kaskus, ini komenku paling panjang☺☺☺
Ah nonton anime aja bang😅
Bertani itu menyenangkan. Gw juga keluar dr kantor gara2 persaingan ga lazim.
@@deary421 jaman purba dulu atau 200thn lalu deh utk melangsungkan keberlanjutan spesies itu benar krn blm ada penemuan ilmu pengetahuan kedokteran dan obat2an sehingga manusia relatif pendek umurnya dan mati. Melahirkan pendarahan mati, bayi lahir terinfeksi mati. Skrg populasi sdh melonjak krn semakin panjang umur krn kedokteran dan obat2 semakin lengkap.
@@Henryafton_
Keturunan generasi utk kehidupan selanjutnya
Sebelum ada peradaban perkawinan itu sudah ada dan itu natural secara biologis, sesudah ada peradaban perkawinan berubah menjadi pernikahan. Pernikahan itu produk dari peradaban dan menghasilkan sebuah lembaga kecil yang. Bernama keluarga. Sebuah keluarga itu inti dari peradaban yang berfungsi sebagai keberlangsungan kehidupan (survival)....keluarga akan menghasil moral.....
But the fact says the opposite 😅
Peradaban perkawinan itu ada karna manusia diciptakan rasa birahi
Bagus kok kontennya. Cuma orang yang pemikirannya tertutup aja paling yg mampir dan gasuka
Tidak pernah bosan dengerin konten ini
1:13 semua org jg mati sendirian. Emang mw mati ngajak2??😂
Lanjutkan mba.
Suka liat cewek punya rambut indah seperti mrk dibiarkan terbuka. Sayang bgt kalo punya rambut bagus ditutupin gak dipamerin 😍
Lucu denger Khumaila. Satu saat bisa mandiri, tapi ada manja-manjanya pas punya pacar
Orang tidak mungkin bisa hidup tanpa komunitas, keluarga adalah salah satu bentuk komunitas. Tidak berkeluarga bukan berarti tidak berkomunitas. Orang-orang dewasa, baik laki2 maupun perempuan yang sudah berpenghasilan cukup yang hidup di negara2 maju, menganggap "keluarga" sudah tidak terlalu penting atau relevan, karena negara sudah menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk kepentingan seseorang di hari tuanya...🙏
Amazing
Negara maju sistemnya tertata, dan sangat sistematis sehingga keadilan sosialnya dapat terealisasi dengan baik. Di negara berkembang tidak demikian Negara tidak bisa menjamin kesejahteraan masyarakatnya dan cenderung tidak menjamin keamanan rakyat malah justru menekan yang akibatnya masyarakat negara berkembang memiliki mentalitas kawanan.
Menikah itu worthed kalo hidup kita jadi lebih baik dibanding ketika kita single.
Nah ini, simple jawaban nya
Gunain survei data aja.... Mereka yang sudah menikah berumah tangga itu apakah menjadi baik atau tidak.
Dalam artian bisa bertumbuh dan berkembang secara intelektual, emosional, finansial, dan spiritual atau tidak.
Jika kebanyakan tidak bertumbuh di 4 area itu, ya ambil kesimpulan dan keputusan sendiri.
Masih mau masuk ke dunia pernikahan dan harus siap dengan drama didalamnya atau menunda dulu.
Hi, gw cewe 36 tahun dan berpikir malas menikah. Kumaila, pendapatmu tentang agama itu 11 12 sama gw. Susah sekali cari laki2 yang pemikirannya sama. Gw pernah kenalan 3 tahun sambil jelasin pandangan gw, dia seolah2 menerima. Tapi setelah pacaran 2 tahun, dia minta putus dengan alasan gw ga mau pakai hijab. Ada lagi alasan karna gw ga mau kluar kerja dan jadi IRT. Padahal gw S2 komputer dan byk kerjaan/cita2. Tentang nikah tolong pilih2 bgt. Gw pribadi ga pengen py anak kandung, tapi anak asuh ga masalah. Jadi detail2 ini harus dipahami. Oiya soal tua, kita bisa kumpulin cewe2 serupa buat tinggal bersama 😂
Nikah aja mau gue, kita sefisi, dan gue bisa memahami lu❤
Sayangnya di masyarakat kita, pernikahan itu ibarat sebuah prestasi . Punya anak juga sebuah prestasi.
Jika engkau belum menikah maka engkau dalam hidup ya belum berprestasi. Dan seandainya engkau sudah nikah tapi belum punya anakpun ya belum disebut berprestasi (sukses). 😲
@@putrakudus5198 serba salah jg ya..😢
@@taufiknhidayat5056😂😂😅
@@putrakudus5198ga usah peduli masyarakat. Kaya idup mereka bener aja 😅
Pernikahan memang bukan buat yang plin plan, harus di patenkan tujuan dan persiapan nya 😊
Ternyata asik ya nonton & dengerin obrolan tongkrongan cewek.
Eh mel. Kapan nih ada konten Highly Forbidden Questions lagi? Biar aku nggak ngerasa sia-sia udah memperpanjang join kontenmu. Aku nunggu-nungguin lho. Berasa jadi subscriber yang spesial tahu.
Cieee...
@@JennaHarun ?🤔🙄🧐
Sabaaarr, akan konsisten tayang kokk dan akan selalu ada episode baru yang insya Allah wadidaw 🙏🏻
Sangat mencerahkan..
Bahagianya lepas j1lb4b bisa sesuka hati main² rambutnya...😊
Kau pikir ini Iran.. ha..?? Pindah sana ke Arab..
Plis orang baik wajib nikah, biar makin banyak anak baik. Semoga di beri anak sebagai penyejuk, perhiasan, ujian jangan di jadikan musuhku. Amin
Relate bgt ama Kak Mela. Cuman pengen pasangan pas lagi PMS doang 😂 selepas PMS biasa lagi. Aku juga kurang suka sama diri aku kalau jatuh cinta, bikin oon dan sering nangis karena hal kecil. 😂 Btw, lihat Kak Mela berponi, aku jadi mikir kayaknya rambut Kak Mela bakal cocok kalau pakai style butterfly cut gitu? 🤔 Soalnya rambut Kak Mela udah tebel gitu cantik!
aku belum pernah potong butterfly cut, ntar kucobaa
Kalau menikah untuk memperpanjang generasi yang akan datang , memperoleh anak .
👌👍💪💪✌✌✌
Lah kan emang itu tujuan cinta( nafsu) untuk mengikat manusia agar memiliki keturunan
@@RafisLI-m9y semakin banyak keturunan semakin rusak dunia ini.... Penuh sampah dan merusak lingkungan...
Pemikiran kita sama mbak Meilaaa, duhh cantik bgt lagi astagahh.
Tos dulu dan terima kasih 😳🙈
@@forbidden.questions
Nikah itu artinya ada orang yang siap membantu, menemani, melindungi, bahkan bertaruh nyawa untuk kebahagiaanmu....
Dan kadangkala, bukan hanya untuk "kamu", tapi juga "dia", "dia", dan "dia".
Jadi pakai mata dan otakmu baik2, pahami dulu manusia seperti apa yang mengajakmu menikah.
@@yourbuddy6556
Jangan salahkan saya jika kamu atau pasanganmu bosok doyan selingkuh. Pakai mata dan otakmu baik2 buat memilih pasangan yang setia.
Katanya tidak boleh berharap ke orang lain
Mpok mela yg cantik aku suka denger cerita mu..?? Tak semua kehidupan ini logika ,simpel,sebaiknya berkeluarga,..sukses selalu..??
F_Q 🍉🇵🇸 Anak bukanlah bonus, tapi anugerah, titipan Tuhan.
Rasa sayang kpd anak, pasangan, & uang, merupakan anugerah juga dari Tuhan.
Gambaran PMS cerminan bahwa Mela selfish. Segala keresahan Mela tentang pasangan, hnylah persoalan sudut pandang.
Kompromi, saling memahami & saling mendukung, langkah awal utk berpartner_!
Menikah itu slh satu tujuannya utk menyalurkan hasrat krn nafsu sexual itu anugerah.
Child free lbh buruk dari LGBT.
Dunia bisa punah bila gk ada regenerasi.
Two is better than one.
Love's Mela.. ❤
Suka sih caranya ngobrol kayak lagi nginep di rumah temen😂😂😂😂
Kumala banyak banyak mengundang orang orang wawasannya yg luas, seperti mas Lutfi, Bambang nursena,kang Hasan
silahkan bebas berpendapat di waktu muda, di waktu tua mereka akan pasang status "mencari yang menerima aku apa adanya"
Justru yg menerima apa adanya biasanya baru muncul pas tua. Kenapa? 1. Kita baru memahami diri sendiri. 2. laki2 kedewasaannya telat
Umur 30an paling pas sih 😅 sudah stabil mentalnya, Kalo umur 20an Masih labil, Masih mentingin ego
@@myvvrong9207 benar.
Justru kalau sudah tua kebanyakan mencari twinflame nya, mempertanyakan sejatinya. Apakah ia benar jodohku? Kalau iya kenapa selama ini tidak membuat diriku bertumbuh dan berkembang.
Orang baik menikahlah dengan orang baik, agar generasi manusia selanjutnya baik. Orang yg ga baik ga nikah gpp biar punah.
Tapi justru hama yang cepat beranak pinak gkgkgk
baik belum tentu benar
Selama ini sudah merasa baik kah yang menikah? 🤔
@@nurulaprilians orang mau menikah itu tanda ia menjalankan perintah Tuhan untuk beranak pinak, beregenerasi
@@haismadz4141 Sudah merasa baik setelah menikah? What a narcissist Servant
Konten yg tidak bs d pegang ilmunya . Hidupmah pilihan mba
Kalau dipikir-pikir statistik perilaku manusia itu membingungkan. Sewaktu menikah mereka bilang akan setia sehidup semati, tapi statistik bilang 80% pernikahan berakhir selingkuh, lalu 50% diantaranya cerai, berarti yang 30% tetap menikah walaupun tahu pasangannya selingkuh.
20% yang ga selingkuh itupun hanya separuhnya yang bahagia dan cara untuk mempertahankan pernikahannya adalah saling menerima apa adanya pasangannya alias tidak pernah mengkritik atau setidaknya mengkritik dengan sehalus mungkin 😃.
Dari statistik ini saya menyimpulkan bahwa menikah itu hanya untuk orang-orang yang bahagia sebelum menikah dan dalam hal ini harus kedua pihak bahagia, jadi ketika menikah mereka hanya membagi kebahagiaannya kepada pasangannya. Banyak harapan tidak realistis ketika seseorang menikah terutama bahwa pasangannya akan membahagiakannya, padahal pada intinya tidak ada seorangpun yang bisa membahagiakan seseorang selain dirinya sendiri. Dan mengingat presentase yang begitu kecil pasangan menikah yang bahagia, sepertinya semua orang harus benar-benar berusaha membahagiakan dirinya sendiri, dan jangan menikah sebelum pada tahap bahagia itu. Karena pada dasarnya ketika kedua belah pihak atau bahkan satu saja yang tidak bisa membahagiakan dirinya sendiri, maka kebahagiaan menikah semakin jauh adanya.
Intinya, hidup itu harus bahagia, dan bahagia itu seharusnya sederhana, namun budaya manusia sering membuatnya terlalu rumit adanya. Dan jika engkau sudah bahagia dan menemukan orang lain yang juga sudah bahagia, berbagilah kebahagiaan agar kebahagiaanmu lengkap adanya 😃
Sempat ada pertanyaan juga tentang "untuk apa menikah"?
Pas nonton Drakor" Yumi Cells 1"
Jadi faham mengapa manusia butuh partner /belahan jiwa untuk menjalani hidup.
Mmg btuh, tpikan punya pasangan pd tiap mnsia itu byk liku2nya. Punya pasangan tpi mikirin diri sndri buat apa??? Nikah tpii ga bershabat, nikah tpi egois, nikah tpi gak nyambung, nikah tpi arogan, nikah tpi perhitungan, nikah tpi kdrt, nikah tpi ketika lgi ada mslh belok ntah kmn2/selingkuh😂
Yah mnrtku, pernikahn hny utk orng yg punya pola pikir bijak, klo gak hanya menyiksa pasangan. Nah orang pd takut mnkh dg org spt itu..
Cantik dua-duanya.
Kurt Russel (bintang Guardian of the Galaxy 2) & Goldie Hawn (aktris Hollywood ternama) hidup harmonis tanpa nikah selama 40an thn, hingga punya anak-cucu. Jauh lbh awet dibanding banyak pasangan nikah.
Agama dan sosial (kebanyakan) sh menganjurkan tapi keputusan menikah atau tidak itu mh keputusan pribadi
Materi yg gue tunggu akhirnya 🙌
Kalau dalam pandangan saya nikah untuk teman hidup yang saling percaya dan saling berpegang pada kejujuran agar tidak menimbulkan masalah. Juga untuk mempunyai keturunan apabila dikaruniai kalau tidak ya gak pa2, kasihan kalau cerai karena cerai pasti ada yg tersakiti. Tapi mbak ini baik2 dan juga memiliki pengertian dalam beradaptasi dengan orang lain.
Ini pernikhn yg sempurna, kurasa semua orang inginkan itu. tpii dilapangn kdg mnsia berubah pikiran😂 gak bsa punya anak, lakikny ambil istri baru, klo ndak mertua julid, ato tetangga julid
Ini cewek keren banget penuh tanda tanya
Menurut Penelaahan saya pribadi dari sudut pandang pria.
Pernikahan hanyalah seremonial dan administratif negara aja agar kapanpun mau berkembang biak jadi sah, kegiatan Berkembang biak pun cma 1-5%, 90% nya cuma rekreasi.
Saran saya mbak, cari pasangan yg sportif dalam hal apapun, karna dari situ kmu bisa berkolaborasi dalam rumah tangga dengan stabil, walaupun ada gejolak, itu tidk akan menjadi masalah besar.
Silahkan yg mau menambahkan atau tidak setuju, bacotin dibawah👍🏻. Tolong jangan bawa2 agama, karna itu ranah privat individu!.
sepertinya jamaah al mukarom dokdes
Agama juga nggak mewajibkan nikah kok.
Untuk berkembang biak aja perlu buku negara 😅. Puluhan ribu tahun lalu mereka lbh cerdas dlm berkembang biak...
Supportive bukan sportif 😅
@@semalambobodimana7112 Suportif dan sportif, 2 makna kata yg berbeda. 2 2nya penting jga👍🏻.
Bahagia
Di masyarakat kita, orang didorong untuk menikah. Kalau tidak menikah, dianggap macam orang cacat. Orang tua merasa malu kalau anaknya tak menikah, khususnya anak perempuan.
Untuk apa menikah? Agar kamu bahagia. Saat di pelaminan adalah saat bahagia. Orang tersenyum, berfoto, dan memamerkannya. Ia dilantik menjadi orang bahagia.
Tapi apakah pernikahan selalu membuat orang bahagia? Tidak. Pernikahan sering menjadi 2 titik ekstrim: surga dunia dan neraka dunia. Ada orang yang sangat bahagia, ada pula yang sangat menderita.
Yang sudah pasti, tidak ada pernikahan yang 100% indah. Pasti ada konflik, pasti ada yang menyakitkan. Ada yang sanggup melampauinya, dan hidup bahagia. Ada yang berpura-pura bahagia. Ada yang menganggapnya misteri, apakah ini yang dinamakan pernikahan bahagia? Ada yang menderita sepanjang sisa hidupnya, tapi terus mempertahankan pernikahannya.
Demikian pula hanya dengan urusan punya anak. Anak adalah sumber kebahagiaan. Yang belum punya anak akan mati-matian berupaya supaya dapat anak. Oleh orang disekitar, mereka akan diinterogasi, kapan akan punya anak.
Tapi apakah semua orang bahagia setelah punya anak? Banyak yang bahagia, tapi tidak sedikit yang depresi. Saat anak masih bayi, tengah malam mesti bangun untuk menyusui atau mengganti popok. Waktu banyak tersita untuk keperluan anak.
Kelak, ketika anak makin besar, makin besar pula masalahnya. Anak tak tumbuh sesuai harapan. Pandai pula ia melawan pada orang tua. Anak-anak membuat orang tua depresi. Mereka juga depresi.
Sukses bisa membuat orang bahagia. Mendaki jenjang karir, hingga ke puncak jabatan. Dikenal dan dihormati banyak orang. Tapi, ada banyak orang tetap tak bahagia dengan apa yang sudah dicapainya. Ia mencari hal-hal lain untuk membuat dirinya tampak lebih hebat.
Harta katanya membuat bahagia. Kalau ada harta, kebutuhan terpenuhi, orang akan bahagia. Tapi ada begitu banyak orang kaya yang tidak bahagia. Ia menambah harta, tapi kebahagiaannya tak kunjung meningkat.
Berada di dekat Tuhan bisa membahagiakan. Maka orang pergi ke rumah-rumah ibadah, tenggelam dalam doa dan zikir. Ada yang bahagia dengan itu, ada yang tidak. Banyak orang yang menjadi gampang marah, bahkan buas terhadap lingkungan sekitarnya.
Jadi di mana letaknya kebahagiaan itu? Pertanyaan itulah masalahnya. Kita mengira kebahagiaan itu ada di suatu tempat, dan kita harus melalui suatu jalan untuk mencapainya. Padahal tidak. Kebahagiaan itu adalah kita. Kita tak perlu melakukan apa-apa, atau pergi ke mana-mana untuk bahagia. Kita cukup merasa bahagia.
Tapi, bukankah orang-orang merasa bahagia dengan pernikahan, punya anak, sukses, kaya, atau dekat dengan Tuhan? Sebenarnya sama saja. Ia sebenarnya cuma merasa bahagia. Ia sendiri menetapkan jalan menuju kebahagiaan, dan ketika tiba di sana ia merasa bahagia. Ada pula yang tetap merasa tidak bahagia, meski sudah tiba di sana.
Jadi, kuncinya bukan jalan yang kita tempuh, atau sampai dan tidaknya kita di sana. Kuncinya adalah, kita merasa bahagia atau tidak.
Ada orang yang memilih untuk bahagia dengan tidak menikah, atau tidak punya anak. Ada yang memilih untuk tidak berkarir atau tidak kaya. Ada yang memilih untuk tidak bertuhan. Mereka bisa bahagia.
Bahagia itu soal hormon-hormon yang membuat kita nyaman, seperti dopamine, oxytosin, endorphins, serotanin, dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan gerak dan pikir kita memicu terbentuknya hormon-hormon itu. Ketika ia mengalir dalam darah, kita merasa nyaman. Kita bisa melatih pikiran, dan mengendalikan produksi hormon-hormon itu.
Kuncinya ada pada pikiran. Kita bisa bahagia hanya dengan melihat matahari terbit. Atau cukup pejamkan mata, nikmati kesunyian. Jalan untuk bahagia bisa apa saja. Artinya, sebenarnya jalan itu tidak diperlukan. Cukup kita pilih keadaan batin kita, untuk masuk pada keadaan bahagia.
Masalahnya, kita sering kali tak sanggup mengendalikan pikiran kita sendiri. Pikiran kita dikendalikan oleh orang lain, atau dikendalikan oleh iklim di sekitar kita. Kita serahkan remo control hidup kita kepada pihak lain. Kita sibuk mencari-cari tombol bahagia dalam hidup kita, tak kunjung ketemu. Padahal tombol itu ada di tangan kita, dan kita tidak menekannya. Kita berharap orang lain menekannya. Kita berharap cuaca menekannya. Atau Tuhan yang menekannya.
Ada sebuah anekdot tentang orang kaya yang berlibur ke pulau kecil yang indah. Ia menemukan seorang penghuni pulau yang duduk santai di pantai, tidak bekerja. Ia miskin. Si kaya menyuruhnya bekerja. Untuk apa? Agar kamu kaya. Lantas, kalau sudah kaya kenapa? Kamu bisa berlibur dan santai. Lha, ini saya sudah santai.
Si kaya melewati jalan berliku dan rumit untuk bahagia. Si miskin sudah sejak awal bahagia.
Ingat, tidak ada jalan yang membawamu kepada kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kamu. Tinggal kamu mau menjadi bahagia atau tidak.
*insight*
@@taufiknhidayat5056 karena orang tuamu menikah maka lahirlah kamu.
Keren. Suka bgt dgn komen ini. Ijin save ya Bro 🙏
Panjang
Pemaparan panjang banget yaaa bahagia intinyaa
Aku jg akhir2 ini kehilangan keinginan utk menikah
Saya suka kumaila ngobrol dengan cania citta
Asyik nich🎉🎉🎉
Waow
Duet kombo
Ini yg buat kaum pria bosan klu nunggui cewek dandan, soal natai rambut aja ribet banget gini
Itu lah seni nya.... Karena wanita itu sudah di desain dengan keindahannya.
Menikah itu Indah kalau pasangan baik ( dlm segala hal ) .. tapi kalau pasangan ga pas utk Pribadi kita .. hidup seperti di neraka… hiduplah dengan keinginan diri sendiri.. jangan hidup hanya demi dilihat baik ( pantas ) utk org sekitar.. mba wanita cerdas ..
Si Cantik👍👍👍✌🏻✌🏻
Kisah yang paling disukai orang? Oh, semuanya sama “pacaran di usia muda”; dan berjanji mengakhirinya dengan MALAPETAKA PERNIKAHAN.
Opini gw ya....gw suka konsep org bule,suka sm suka trus tinggal serumah kalau cocok lanjut menikah kali nggak ya bubar.nah masalahnya kalo dibarat anak itu umur 17 thn out dr rumah dan mencari hidup sendiri. lah di indonesia,sampe punya anak lagi anaknya masih di bantu krn seperti ada tanggung jawab gitu.
Balik lagi kekonsep bule tadi, kecocokan 2 manusia itu mmg terasa kalo udah hidup bersama kalo masih pacaran kadang2 semuanya pake topeng utk menarik lawan jenis.
Dan pada hakikatnya manusia ini takut kalo sedirian pada saat dia lemah,misalnya saat dia sakit atw tdk mampu melakukan sesuatu.
Tapi ini sudut pandang dari luar konteks ajaran agama ya.
Menikah lain jeni makin sempurna hidup kita.
Aku pengin jadi teman hidup saja, buat mbak Meila
Numpang opini : Menikah itu untuk melindungi Hak dan Kewajiban kedua Pasangan, serta anak/buah cinta dihadapan Tuhan dan Pemerintah/masyarakat, orang asing. Karena manusia cenderung Labil dalam Komitmen,
Sekaligus Nikah itu Meminta Restu atau izin kepada Tuhan atas Penggunaan alat kelamin/Tubuh kita yg merupakan milik Tuhan hakikatnya untuk digunakan sesuai Tujuan penciptaan alat itu ( berkembang biak ) sehingga diharapkan Tuhan merestui dan memberkahi nya.
Jadi Tubuh ini dan alat Kelamin ini, hakikatnya bukan milik kita, tapi milik Tuhan. Sehingga harus minta restu/izin menggunakan sesuai Petunjuk/tata cara yg diberikan Tuhan melalui Utusannya.
Sehingga Agama dari Tuhan yg dibawa Utusanya itu perlu agar tercipta PERADABAN yg SUCI, MULIA dan TINGGI.
Menikah itu kebutuhan.karna dg menikah kita punya teman buat curhat dan menyalurkan tuntutan psikologis dan biologis.seindah2nya sendiri lebih indah punya pasangan..saya dah ngalami sendiri dan menikah dan sendiri lagi jadi bisa mersakan adanya pasangan dan tidak.memang menikah itu berat karna dua pmikiran sering berbenturan.tapi itulah proses kita jadi dewasa dalam pemikiran .walau banyak harta kalo g punya pasangan terasa ada yg kurang saja sih
koq relevan dengan yang aku pikirkan?
Tapi aku ingin nikah dengan pribadi seperti konten kreator kesayangan ini, soalnya pribadinya bagus, cerdas, pengertian.
Bukan hanya soal kepuasan fisik, lebih dalam lagi batin, dan aku senang dengan pemikirannya yang terarah....
Meringankan beban ke"hidup"an
Aku yg stres tiap lebaran tiap kondangan tiap kumpul keluarga besar dll selalu di tanya "kapan nikah?" Tp itu dulu sekarang aku mah bodo amattt ama pertanyaan kayak gtuh😂😂😂
Samaaaa 🤣🤣🤣
sama banget ngerasa nyaman sendiri mana aku aquarius lagi..
Pernah nonton drakor yg mereka nikah karena si cewe mau sewa/beli apartemen,
tapi kalo udah nikah harga sewa/belinya lebih murah karena dpt subsidi dari pemerintah buat pasangan baru.
Nikah itu salah satu pemberkatan agama dlam hubungn manusia dlm mlngsungkn hidup/brtahan hidup/ survive.
Artinya hubungan ini gk msti lwan jnis. Hubngn brthn hidup ini mrupkn hak asasi manusia, krna dg hidp brdua bisa sling mbntu satu sma lain. Misal, saat sakit.
Dua orang sjnis mmtskn hidup brsama mrupakan suatu kemuliaan, semulia dua orng laki dn prmpuan ingin hidup brsama.
Knapa klau lwn jnis hrs mnikah? krna akn mlahirkn eksistnsi lain/ruh/anak, slin krna konsekwensi hubngn yg lbih mbrtkn pihk prmpuan.
Jdi kita bebs dg siapa aja ingin hidup bersama utk survive. Gk msti dsar cinta, snasib spngungan juga boleh. Misal odha dg odha dsb
Aku suka biarrin.aja ada ide dlm.akting nya terus maju Kumaila
Sama banget.. Mikir gitu juga..
Males bgt apa2 harus minta izin
Komen ini berpotensi dibully di chanel2 sunnahlovers 😂
@@JennaHarunlah.. Bener kan? Apalagi buat perempuan kalau udah nikah udah gak bisa jadi diri sendiri, terkekang, jadi babu di rumah, belum lagi kalau udah ada anak habis lah sudah.. Klo masalah ibadah kan ada ibadah2 lain selain nikah 🤣
@@kikianggia5537minta suami ada prt di rumah, yg bebas kemana mana...
Hidup itu,,
Harus ada perlu pendamping,,
hampir 3 tahun mikir ga pengen nikah karna ngeribetin diri dan berbagai macem bentuk yg ga enak nya dan secara Hakiki jiwa gua juga ga mau punya temen karna udah enjoy sendiri dengan Tuhan (bukan makhluk). tapi Gua juga ga boleh egois dengan diri gua dimasa depan, ga mungkin enak hidup sendirian. pernah ada 2 orang cowo yg udah ber umur 45 tahun ke atas yang nasehatin gua lebih baik nikah meskipun ribet, single emang enak tapi lebih banyak ga enaknya.
dari umur 26 gua coba berprogress ke Manusia unggulan, hindari hal hal toxic plus bangun sesuatu yg positif dan terus bertumbuh, nikmati proses sampe nanti Tuhan kasih gua manusia yg bisa jadi partner yg paten buat gua untuk visi misi gua.
2 om om itu nasehatin gua di laen waktu dan beliau ber 2 itu single man (belom nikah)
Some people just doesn't meant to reproduce... and only the Strongest gen will survive, yg paling cantik, yg paling pinter, biasanya paling banyak di minati (untuk di kawinkan/nikahi), sedangkan yg jelek, bego, dongo, miskin jarang ada yg mau nikahin, and as it should, Cause that's just how natural selection works, at the end, only the most superior genetics will prevail
betul, seleksi alam, yang kuat akan hidup dan berkembang sedangkan yang lemah akan mati dan punah
lemah disini bukan cuma lemah fisik tapi juga lemah pikiran, lemah mental dan lemah finansial
Belum tentu, bisa juga alternative outcome-nya gini, yang sesama tidak diminati di pasar kawin akhirnya sepakat kawin dan beranak pinak banyak. Yang mana akhirnya pool dominannya tidak diisi oleh yang paling diminati (asumsi pintar dan rupawan)
Menurut penelitian ilmiah, manusia semakin bodoh karna yg pintar semakin jarang berkembang biak sedangkan yg bodoh smakin banyak berkembang biak
Yg miskin jarang ada yg mau nikah??, Hello..gak kebalik?
Buat ganthet tho yo...😂😂😂😂
Di perspektif ilmu evolusi, Nikah itu fungsinya sama kayak makan, untuk bertahan hidup.
Bertagan hidup ada 2 cara, memperlambat kematian dan mengestafetkan gen kita ke generasi berikutnya.
Memperlambat kematian bisa dengan cara makan, menghindari penyakit dan bahaya. Mengestafetkan gen kita dengan cara kawin/nikah.
Jadi orang yg gak mau nikah udah melenceng dari fitrah menurut ilmu evolusi. Yg gak mau nikah Itu cuma denial/coping mechanism
Benar banget, nikah by menambah byk masalah,
Yg belum nikah, gak usah dah, sendiri itu lebih bebas,
Jgn berpikir pacaran dan menikah sama, langit dan bumi bedany, 😊
Sisi lainnya... 🙏🏻
Sebenarnya ya belum nikah aja udah jadi beban duluan kalau memang arah tujuannya pernikahan. 😅 itu faktornya ya karena belum siap aja.
Sepemikiran jg sih kdg jg ada mikir.y bgitu
Tujuan utama menikah, tentu berketurunan. Kenapa perlu membuat keturunan, agar speciesnya survival. Itu sifat alami semua mahkluk, termasuk benda mati. Seperti batu, kerak bumi yyg bisa tumbuh. Tanaman survival dg bertunas - bercabang - regeneratif. Binatang survival dg berketurunan. Manusiapun sama, agar spesies dan DNA nya survival, dg berhubuungan biologis. Agama membalutnya dg ayat2, agar manusia bisa secara sah (moral) menyalurkan hasrat biologisnya (selain berketurunan). Pertanyaannya, jika tdk menikah, apakah karena tdk punya hasrat biologis atau menyalurkannya dg cara lain? abnormal? Atau menyalurkan kelebihan hasrat nafsunya dalam bentuk lain. Konversi energi dlm bentuk gerak, berkegiatann.
Wah ternyata Kumaila ini msh single tho??? Mau dong daftar 😍😍😍😍😜😜
yang gw tau pernikahan itu lbih banyak effort nya daripada reward nya
itu pun
sampe saat ini gw masih nyari benefit pernikahan apa yang gabisa ada jasa nya n gabisa dibeli dengan uang?
Berkembang biak tanpa kena sweeping para ahli sorga
@@myvvrong9207 itusih masih kebeli, ada lagi gak?
Tergantung situasi individu sih. Kalo gue seru aja kalo memulai rumah tangga, membina hubungan dengan keluarga baru, ipar, mertua dll. Punya anak, belajar parenting, liat anak tumbuh. Seru ternyata. Banyak tantangan.
Kalo ada yg gak butuh itu ya bebas. Semua individu punya pilihannya masing-masing.
Life is choice 😅 gk bisa kita paksa org utk nikah kek tetangga Dan keluarga besar 😂. even anak sendiri pun gk boleh dipaksa begitu, krn kita yg jalani bukan bacotan mereka 😂
Belajar parentingnya setelah punya anak??? 😲😲😲
Tapi jangan mengklaim anak anda itu milik Anda ya, karena ia milik semesta. 😊
@@semalambobodimana7112 boleh.
membina rumah tangga itu ketrampilan. Pasti gak seluruh manusia bisa.
Harus mau dan mampu dan gak boleh sok.
Mau berumahtangga aja gak cukup harus mampu juga.
Mampu berumahtangga aja juga gak cukup harus ada kemauan juga.
Gak boleh sok mau apalagi sok mampu.
Cari teman hidup yang benar benar menjalani sehidup semati,kalau pilih hidup sendiri kita sebagai manusia biasa yang normal sayang tidak ada yang menemani kita kalau sudah tua
Tandanya sudah cocok jadi biksu atau biarawati 🤘🏼😇
Lhah... Ngatur!
Pernikahan di sarankan untuk menyatukan ke jasmanian dan Kerohanian ...
Ujian untuk sepasang istri apakah selama hidup di dunia bisa hidup Rukun , Tunggal , bersatu dalam tujuan menuju Rohman dan Rohim nya Allah Ta'ala ...
Berpasangan untuk menuju hidup dunia dan setelah hidup di dunia
Bila hanya untuk menikmati dunia saja atau lebih seimbang tergantung tujuan , keinginan dan demi apa hidup sekarang ini ...
Kalau cinta sudah datang ya alamiah aja mbak langsung nikah
Apa itu definisi cinta yang anda maksud?
Apakah jika orang yang anda suka lantas berbeda keyakinan dengan Anda, apakah masih anda cintai? Apakah juga masih berlanjut untuk menikahinya?
Ku kira ka kumaila udh menikah... Ini juga jdi pertanyaan aku, kenapa sih kudu nikah
Kalau gak salah di agama muslim atau Kristen ada ayatnya kalau hidup itu harus berpasang pasangan...tapi hidup itu pilihan mungkin karena perkembangan jaman jadi usia itu bukan masalah
Bingung mau komen apaa ..
untuk berkembang biak lah.. eh mkdna untuk memiliki keturunan
2 menjadi 1 harus membawa dampak positif, klo malah dampak negatif mending sendiri. Simple. Apapun kata agama yg menjalani hidup ya kalian sendiri, agama cuma perintah ini itu gak akan mau menanggung beban kalian. Tp klo satu istri gw setuju. Jangan lakukan sesuatu yg kamu gak mau diperlukan seperti itu juga kan??
Kalau takut hidup sendirian pada akhirnya kita akan hidup sendirian karena pernikahan bisa jadi berakhir dengan perceraian kalaupun tidak bercerai kematian akan memisahkan dan anak kita mereka akan hidup dengan keluarganya meninggalkan kita sebagai orang tua jadi mau atau tidak mau suka atau tidak suka kita akan hidup sendiri ...
gaya setting nya Macam dengarin anak² gadis jaman taon 50-an..😂😂😂
kalo ada orang yg mengatakan menikah itu tidak penting..itu adalah alasan karena dia tidak mendapatkan pasangan yg dia ingin kan..standarnya terlalu tinggi melebihi kondisi orang itu orang itu sendiri.
Hadir
Walaupun hidup bersama dan hubungan seks tanpa nikah diizinkan alias dilegalkan, masih akan banyak orang yang menikah resmi.
nikah buat ngeue lah brooo
Mbak mella bukannya pernah nikah?
Tergantung. Kl manusia menganggap dirinya hewan mk tidak perlu ada pertanyaan tsb. Kl manusia menganggap bhw ini tradisi manusia memelihara kehormatan mk apakah masih perlu bertanya.😊
Pikiran sempit dan primitif ga diajak
@@myvvrong9207 Baper 😁
Parameter disebut manusia itu harus menikah?
Sempit sekali definisinya, bak katak dalam tempurung.
@@putrakudus5198 padahal tak ada yg buat parameter bhw manusia harus menikah 😀
maaf permisi kalau saya boleh saran kenapa gak bahas tujuan pacaran buat apa menurut berbagai tradisi dan budaya? terima kasih..
Nikah atau kawin itukan untuk buat anak,menciptakan anak.🤔
Coba dong kak undang rocky gerung 😅
Menurut kak kumaila dan Diah Aryanti .mana yang lebih baik . Nikah dulu atau kerja dan mengejar cita cita lebih dulu
Kyk lontaiiii dongs😂
👍
kalau sy untuk cari keturunan3😂
Aku milih sendiri karn jujur, aku takut berhubungan sex, Makanya aku nggk mau menikah. Soalnya mana ada laki laki yg nikah, trs nggk berhubungan sex
Kok bisa sih ngobrol sambil ngurus rambut😂
Saya kayaknya nggak bisa deh.
Nikah sama aku aja kak..aku bujang lapok😂