IBNU ABBAS MENGHALALKAN MUSIK? KELUCUAN CARA ISTIDLAL USTADZ AHMAD SARWAT.
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 2 มิ.ย. 2024
- Dalam Video ini, kami ingin meluruskan cara istidlal Ustadz Ahmad sarwat, LC. Dengan mengatakan Ibnu Abbas Yakni Abdullah bin Abbas keponakan Nabi shalallahu alaihi wassalam menghalalkan Musik, hal itu tidaklah benar, silahkan dengarkan dengan baik.
.
kemudian cara istidlal beliau, mungkin kah Nabi tutup telinga hanya karena suara seruling seorang anak yang fals (kurang enak)?
.
begitukah Akhlak Nabi?
.
♻️Follow Media Akun:
🎶 Tiktok: www.tiktok.com/@albazzi_id
📷 Instagram: instagram.com/@albazzi_id
📪 Telegram: www.t.me/albazzi_id
📹 TH-cam: / @albazzi_id
📱Facebook: @albazzi_id
📲 WhatsApp: whatsapp.com/channel/0029VaHg...
Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat. Dahulu saya pernah menuntut ilmu rutin kepada beliau, sampai suatu ketika beliau berdalil tentang Saudi yang menjual minuman beralkohol. Kemudian saya cermati bgmn beliau berhujjah, tapi justru saya makin mendengarkan ustadz2 salaf yang membantah hal tersebut. Semakin dalam mempelajari sunnah.
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Benar lah apa yg Rasulullah sabda kan
Nabi kami tdk mungkin salah
Alhamdulillah
Apa yang dikatakan oleh Ustadz Sarwat perlu dicek apa benar sahabat Ibnu Abbas menghalalkan musik, apabila yang dikatakan Pak Sarwat salah berat pertanggungjawaban di Akhirat, karena berpotensi menyesatkan umat Islam.
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
cek dalil dan referensi merupakan bagian dari ilmu, meremehkan ahli ilmu bagian dari su'ul adab.
Hawa nafsu bila SDH dituhankan maka apapun akan dilakukan demi untuk membolehkan perkara yg haram.
Orang yang mengikut hawa nafsu,taqlid buta walaupun ditunjukkan seribu dalil bolehnya musik tetap menolak karena fanatik kpd ustadznya...
@@jokosutrisno2823 betul, ustadz mereka melarang taqlid pada madzhab tapi terlihat nyaman2 saja jika jamaahnya taqlid pada mereka 😅. Ajaran salafi ini banyak yg kontradiktif.
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Dalil dari nabi SDH jelas wahai tuan sarwat,gak usah menentang nabi yg jelas2 mengharamkan.
Tunjukkan hadits Nabi yg secara lugas menyebut musik haram..
@@jokosutrisno2823mereka hanya membeo karena awam. Kita bisa cek tanya satu2 apakah mereka bisa membaca Al Quran dengan baik. Kita akan jumpai banyak dari mereka yg belum bisa membaca dengan baik padahal ini sumber dalil dan padahal mereka sering menghukumi orang dengan alasan dalil.
ustadz sarwat pengumbar syubhat😢😢😢
Astaghfirullah
Orang GK takut dosa
Menyalahkan nabi
Inilah ustadz yang menafsirkan hadits atas dasar akalnya semata,
Surah alJum'ah menggambarkan sunnah sahabat menghalalkan "lahwan"
Sarwat...oh sarwat...dasar ente katakan pendapat Abdullah bin Umar RA yang mengatakan musik itu haram dan berbeda dengan Abdullah bin Abbas yg mengatakan musik itu halal dari hadist mana eh sarwat...? Ente jgn menyimpulkan sendiri pandangan mereka Sahabat Radhiyallahu Anhum dgn pendapat kamu sendiri dgn kata2 " BOLEH JADI " suara suling itu fals lah...apa ente gak ngutip Hadith Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bahwa " Akan datang suatu masa dimana ada orang akan menghalalkan zina, sutra bagi laki2, miras dan musik " dan itu termasuk alat musik...makanya ente harus fair dlm menyampaikan kajian yg dapat mencerdaskan jema'ah bukan menurut ente doank..logika ente aja yg dipake tanpa dalil...
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
sedangkan anda, sudah berapa banyak yg adan pelajari? satu hadits yg anda kutip itu sudah cukup? hanya mengutip atau memahami sampai akarnya?
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Sisarwat besok katanya mau duet sama ayu ting ting sambil nyawer bawa duit segepok 😂😂😂😂 dajal dajal
*Permohonan Maaf Da'i Salafi:* 🙏❤
*NU, Muhammadiyah, Jamaah Tablig Firqoh Sesat:*
#Kaum muslimin, kaum muslimat yang berada di Indonesia dan di luar Indonesia, khusus di Kabupaten Kampar. Saya Zamzami Nas, salah seorang dai di Kabupaten Kampar, Riau, dengan penuh kesadaran, menyatakan bahwa video ceramah saya beberapa waktu lalu, yang berisi statemen saya, atau pernyataan saya bahwa Ormas Muhammadiyah firqatun dhallah, NU firqatun dhallah, Tarbiyah firqatun dhallah, dan jemaah tabligh firqatun dhallah dan lain-lainnya.
Maka dengan ini saya menyatakan mencabut segala pernyataan saya tersebut, dengan segala pernyataan yang saya katakan dan dengan segala makna yang terkandung di dalamnya. Dan kepada pihak yang merasa dirugikan, atau terzolomi atau tersakiti dengan pernyataan tersebut, maka saya dengan sepenuh hati minta dimaafkan. Dan insya Allah semoga kejadian serupa tidak terulang lagi pada waktu yang akan datang atau di kemudian hari.#
*Note: Semoga Menjadi Pelajaran Bagi Kita Semua*
Barakallahu Fiikum
Dikitab apa itu si sarwat menukil ucapan sahabat tersebut ya???
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
apa karya anda wahai assalam? yang namanya tidak tercermin dalam lisannya😅
Benar lah wahai sahabat ku apa kata nabi kita
Bhwa akan ada sekelompok umat nabi yg menghalalkan musik
Alhamdulillah
Sarwat ini orang gak takut dosa, jangan ikuti kajiannya, ustadz subhat, menafsirkan berdasarkan hawa nafsunya...
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
kesimpulan berdasarkan ilmu bagian dari perintah Agama, jika salah semoga Allah memaafkannya.
kesimpulan anda atas Ust Ahmad Sarwat berdasarkan apa? Selera?
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Barakallahu fikum, akhi. Lebih diperhatikan lagi apa yang dibahas, yaitu masalah yang spesifik. Kita menonton video singkat begini bukan untuk menjustifikasi beliau secara umum, tetapi hanya pada spesifik kasus ini saja. Adapun hal-hal lainnya pada beliau (selain pembahasan ini), tidak perlu dibahas di sini. Cukup di sini kita menilai beliau sebatas pada kasus ini saja dan tidak melebar ke hal lain.
Orang yg punya karya banyak atau punya kecerdasan tinggi dari dulu juga udah ada tapi pemahamannya error.
yg gak kalah penting dan yg utama adalah pemahaman.
silahkan dicek di TH-cam ustadz sarwat ini pernah menghina dan merendahkan Sheikh Al Albani, padahal beliau diakui kelimuannya oleh ulama besar lainnya seperti sheikh bin baz.
Ustadz macam apa yg berani merendahkan seorang sheikh yg diakui kelimuannya oleh sheikh yg lainnya.
Coba tuh seorang ustadz berani bersikap begitu apa gak paham pertanggungjawaban di akhirat??
Sarwat bisa aja,
Saya kemarin sempat heran juga, kok kyaknya saya gak pernah dengar perkataan Ibnu Abbas yg ini, sampai berfikir apa beliau ini tersilaf, karena sejauh yg saya baca2 Ibnu abbas juga menafsirkan lahwal hadist di ayat itu sebagai musik, kok bisa tiba2 dibilang Ibnu Abbas menghalalkan musik
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Tidak ada dan tidak tahu adalah 2 hal berbeda. Anda termasuk yg mana? sudah berapa buku yg Anda baca?
@@AndrieSetiawanAD12 jangan remehin orang,kalau memang ada riwayat Ibnu Abbas membolehkan musik ya tunjukin aja, gimana derajat ke shahihannya, referensi-a, kan yg saya baca2 selama ini soalnya gak seperti beliau sebutkan.. Jadi tunjukin aja referensi-a
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Saya dulu hampir terkesima sama ust adi ust mita ust Karim ust sarwo masih banyak yg gak bisa di sebutkan satu persatu
Semoga kamu sembuh dari Terkontaminasi bakteri salafi.
Dan bisa menerima kebenaran
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
@@NajihGaming-oc6vj sadar bro ente yg banyak subhatnya
@@gatotsoebekti257 saya tanya bro
Org yg mengatakan bahwa kaki Allah SWT dimasukkan ke neraka melepuh
Hukumnya apa
subhat ?
Bidah?
Yang bilang kayak gitu nabi bro dan hadistnya ada... apakah kamu mau menyalahkan nabi?
Ustadz terbodoh ini mah, luar biasa mngatakan abdullah bin Abbas bilang musik halal.
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
Kalau orang yg sudah banyak menulis banyak membaca dan panjang waktu belajarnya dihakimi sebagai orang bodoh, lalu bagaimana anda menghakimi diri sendiri?
Ust Ahmad Sarwat sudah siap mempertanggungjawabkan ucapannya di hadapan Allah nanti 😢
Lha anda siap tidak mempertanggungjawabkan ucap anda diakhirat nanti?
@@jokosutrisno2823
Lha saya gak bilang apa apa
Justru ust sarwat dia menukil ibnu abbas menghalalkan musik dr mana?, justru ibnu abbas mengharamkan musik, terus Hadis dgn lafadz yg dia bawakan itu dr mana riwayatnya? Terus penjelasan seperti yg dia sampaikan itu dia nukil dr mana??
@@ahmadmuliawan9194 lha tu ente komen, kok bilang ndak ngomong apa apa. Makanya kalau tidak tahu itu belajar, ngaji. Jangan malah nyinyir. Perbanyak referensi ilmu biar ngerti serta paham khilafiyah para ulama dalam fiqih,termasuk dalam masalah musik
@@jokosutrisno2823
alhamdulillah sudah belajar, sudah denger dan baca penjelasan ulama ttg musik dari 4 madzhab, jumhur ulama dan ijma ulama
jujur baru kali denger apa yg seperti dijelaskan ust ahmad sarwat.
@@ahmadmuliawan9194 lha kemungkinan ente cuma mendengar penjelasan dari ustadz2 yg tidak jujur dlm menyampaikan ilmu. Makanya ente tidak pernah tahu dgn yg seperti penjelasan ust ahmad sarwat. Makanya perbanyak referensi dlm ngaji,jgn cuma dari satu kelompok saja yg mengharamkan musik.
Ni ustadz ahmad syahwat ngomongnya selalu pake syahwat (hawa nafsu) bukannya pake dalil
Dr cara ngomong si sarwat nya aja dah gag respect liat nya
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
cara bicara dan mendengarkan caranya adalah selera sedangkan keadilan akan ilmu adalah hal yang berbeda.
Tapi kalau orang yang sering berinteraksi dengan banyak latar belakang, gaya betawi sudah menjadi biasa.
apakah anda punya kesulitan dalam bergaul?
Silahkan yang mengharamkan musik, yang memudahkan malaikat mencatat dosa terhadapnya apabila mendengarkan musik.
Tu lah di kasih nasehat di dakwah malah di serang
Perlu di ingat dengan sengaja dan menikmati
Klu di lihat banyak di putarkan musik di sekitar yg berbaur maksiat di kala mabuk di kata tempat prositusi dll
Lebih baik dari pada yang menghalalkan lalu ga sadar setiap dia mendengarkan musik dia sedang dicatatkan dosa oleh malaikat tanpa dia sadari dan sempat bertaubat karena dia anggap kebaikan, padahal Rasulullah dan para sahabat jelas membenci musik. Serta ijma ulama sepakat musik haram.
Bagi yang sepakat dengan keharamannya paling tidak dia berusaha menjauhi, berusaha mengikuti Sunnah Rasulullah, sehingga dia mendapatkan pahala mengikuti Sunnah. Kalaupun dia tergelincir mendengar musik, paling tidak dia mengakui itu kesalahan dan jika Allah berikan Taufik untuk beristighfar maka akan diampuni dosanya.
Meyakini musik haram yang jelas dikatakan nabi saja tidak mau apalagi anda mau meninggalkan, sangat bertolak belakang
Apakah Syaikh bin Baz & Syaikh Utsaimin, terang-terangan berfatwa MENOLAK KERAS MUSIK / IRINGAN LAGU KEBANGSAAN ARAB SAUDI ??
Fatwa ulama di kaitkan dg kerajaan?? Liqt aj fatwa mui mengharamkqn rokok apakah oenerintah indonesia. Melarang rokok?? #afala tatafakkarun
lagu sama musik beda konteks... lagu bisa saja d lakukan tanpa iringan musik..
@@RNDA434di saudi, ulama2 ditempatkan sebagai mufti negara atau kerajaan dan posisinya berbeda dari MUI. Nanti kalau punya waktu dan punya kuota silakan cari tahu apa itu dan fungsi mufti ya.
@@bahanacbr9611nanti kalau ada kuota silakan cari lagu kebangsaan saudi yang dalam acara kerajaan dimainkan menggunakan musik. Kalau belum ada kuota, ijin saya top up. Mohon nomornya 🙏🙏
@@AndrieSetiawanAD12 yg mengambil keputusan ttp raja, jadi klo gak paham mending diam
Sarwat lupa daratan...majdzub
MANUSIA BERTABIAT BABI
Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata :
ومن الناس من طبعه طبع خنزير يمر با لطيبات فلا يلوى عليها فاذا قام الانسان عن رجيعه قمه وهكذا كثير من الناس يسمع منك ويرى من المحاسن اضعااف اضعاف الساوى ء فلا يحفظها ولا تناسبه فائذا راى سقطه او كلمة عوراء وجد بغيته وما يناسبها فا كهته ونقله
“Dan diantara manusia ada yang tabiatnya tabiat babi. Dia melewati rizki yang baik baik tapi tidak mau mendekatinya.
Justru jika ada orang bangkit dari kotorannya (selesai buang hajat), didatanginya kotoran tadi dan dimakannya hingga habis.
Demikianlah kebanyakan orang. Mereka mendengar dan melihat darimu sebagian dari kebaikanmu yang berlipat lipat daripada kejelekanmu, tapi dia tidak menghapalnya, tidak menukilnya dan tidak mencocokinya.
Tapi jika dia melihat ketergelinciran atau ucapan yang cacat, dapatlah dia apa yang dicarinya dan mencocokinya, lalu dijadikannya sebagai buah santapan dan penukilan.”
(Madarijus Salikin 1/hal 403)
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
dengan karya dan referensi sebanyak itu yg dilatih terus menerus, sedikit sekali seseorang akan lupa. Tapi orang yg tidak pernah baca dan hanya ikut2an kemungkinan besar dia orang bodoh.
Terus hadist Nabi dikemanain pak sarwat?
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
apa yg anda pahami tentang hadits? apa itu hadits? apa fungsinya hadits? ada berapa hadits tentang hal ini? bagaimana ulama2 memahami hadits itu?
@@AndrieSetiawanAD12 sebanyak apapun karyanya..kalau menyelisihi hadist shohih...ya ditolak ...
Karena baromater beragama Alquran dan sunnah/ hadist shohih...
Ini untuk paragrap 6....
Menempatkan selera atas ilmu....kalau mengikuti selera Nabi/ taqlid pada Nabi inilah sunnah...
Menempatkan selera pada makanan sunnah?????
Makan adlh kebutuhan hidup....menjadi nilai ibadah/sunnah jika mengikuti cara Nabi makan ...
@@AndrieSetiawanAD12 menurut anda apa itu bid'ah?
@@AndrieSetiawanAD12 hadist ,...sunnah2 Nabi yg disampekan oleh perowi2...
Ini Sarwat atau Syahwat yang bicara?
Sarwat, syahwat, atau syubhat? 😁
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
jika yg menuduh ini tidak punya ilmunya dan belum teliti, sudah pasti itu syahwat.
uastadz ahmad Sarwai ini belajar agama di mana ?? ngawurnya keliatan banget.. kalangan sahabat pecah dua tadz ??
Belajar di lipia, tapi ya tidak menjamin pemahamannya lurus, hidayah itu milik Allah
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
kalian sendiri belajar di mana? Pengajian bulanan durasi @1 jam?
Hati2 dgn penceramah model kaya sarwat ni
Ust Ahmad Sarwat sampai hari ini sudah menulis 18 buku seri fiqih kehidupan dan di dalamnya ada 1 buku khusus tentang seni dan hiburan.
21 buku fiqih umum dan 6 buku tafsir Al Quran yang seri buku tafsir ini masih di targetkan hingga 60 buku.
Belum lagi puluhan seri buku saku yang bisa di download gratis di situs Rumah Fiqih Indonesia. Silakan download, baca pemikirannya, bandingkan dengan ilmu Anda kemudian beri penilaian.
Jadi kira2 ustadz macam apa yang karyanya sebanyak ini? Yang perlu kita sadari, di level Dr, untuk menulis 1 buku seseorang harus membaca ratusan referensi. Kira2 berapa lama ust Ahmad Sarwat sudah belajar dan meneliti ilmu2 fiqih?
Saran saya, sebelum menghakimi seseorang, hitung dan timbang secara adil, baca pemikiran2nya jangan hanya mengikuti selera menyalahkan orang.
Menempatkan selera atas menilai ilmu itu bid'ah dan menempatkan selera pada makanan itu lah yg sunnah.
Bagaimana dengan sekelompok manusia yang mengaku mengikuti sunnah? Apakah mereka menghakimi orang lain sesuai selera atau sesuai keadilan?
hati2 memang penting tapi paranoid itu adalah penyakit.