Ngaji Filsafat Wayang Dr Fahruddin Faiz Studi Filsafat
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 8 ต.ค. 2024
- Ngaji Filsafat Wayang Dr Fahruddin Faiz Studi Filsafat
"Wayang, sebuah warisan budaya yang telah ada sejak 1500 SM, berasal dari kata 'Ma Hyang' yang berarti menuju Sang Hyang, medium spiritual masyarakat Jawa. Dalam setiap karakter, terdapat filosofi mendalam.
Yudistira, sang pemimpin Pandawa, menggambarkan kekuatan iman dan keyakinan melalui jimat Kalimosodo. Bima, dengan kekuatannya yang tak tergoyahkan, melambangkan keteguhan dalam shalat lima waktu. Sementara tokoh-tokoh Punakawan seperti Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong membawa pesan spiritual: untuk meninggalkan segala yang selain Allah dan menegakkan kebenaran."
Sumber: Srisetiowati Seiful
#Wayang #FilosofiJawa #Yudistira #Bima #Punakawan #SpiritualJourney #Kalimosodo #studifilsafat #channelngajifilsafat #ngajifilsafat #belajarfilsafat #fahrudinfaiz #pengajian #ngajibareng #drfahrudinfaiz #ngajifilsafatterbaru #kajianfilsafat #filsafat #ustfahrudinfaiz #masjidjendralsudirman
TOP
Awalnya mahiyang, jaman Raja Erlangga menjadi media pendidikan masyarakat, terutama pertanian. Jaman Majapahit untuk pendidikan ksatria (moralnya). Jaman para wali sarana dakwah islam. Yang berubah bukan anatomi fisiknya wayang. Tetapi karakter tiap individunya.
Jos
Kejawen pancen paten
lakon wayang "semar mbangun jiwo" untuk lakon nkri.
Semar itu ya iblis karna dia yang paling kuat..menurut beberapa dalang
Cari ceritanya kisah tanah Jawa, dia iblis apa jin. Jangan salah arti..
@@bonsai12 maaf saya ga berniat menggurui itu pndpat saya mllui tesis yg sangat lama..mungkin saya salah tapi ayo kita sama2 pelajari lbih lanjut
Coba smpean cari jga pendapat caknun tentng semar ini