Saya sebagai warga jogja mendukung penuh pak menteri...mantaab, sekali2 pemda DIY itu harus di "slenthik" oleh pemerintaj pusat ttg tatacara pemdanya mengelola daerahnya terutama masalah sampah... Sejak jaman baholak masalah sampah tidak pernah jelas pengelolaannya, apalagi sejak pembangunan DIY berorientasi wisata..tambah ra jelas pengelolaannya.
Yesss pak meteri...saya orang Jogja seneng bgt denger pemkot Jogja disidak ttg pengelolaan sampah. Semoga ada tindak lanjut kedepannya agar masyarakat jogja tidak pusing lagi utk buang sampah.
Ayo masyarakat Jogja, sampahnya dipilah pilih, dipisah yg organik dan anorganik...Biar TPS gak keberatan beban untuk mengolahnya Ini banyak daerah yg gak mau dijadikan TPS, krn merasa sampah2 itu bukan punya mereka. @badrunsugih1057
se7, biar menjadi pembelajaran yg berharga buat pemda DIY. Semoga masalah sampah di jogja segera terselesaikan shg wisman & wislok menjadi lbh senang datang ke jogja krn kota nya yg semakin bersih.
Jogja wilayah luas ...klo sampah buat urug jurang di sebagian kecil gn kidul jg bisa.... kendala jalur yg d lalui sampah bau . ...klo ada solusi lain monggo
@trikarunoputro1700 itu maksud nya yg sdh g bs di olah buat urug aj di sebagian jurang. ..klo merusak lingkungan iya tp sedikit.....semua kegiatan sampah merusak lingkungan brow....d Klaten aja daerah ngalas habis tanah di keruk jd cekungan rendah terus bwt urug sampah sisa pembakaran..... contoh lain yg g merusak lingkungan kira2 ap
Ayo masyarakat Jogja, sampahnya dipilah pilih, dipisah yg organik dan anorganik...Biar TPS gak keberatan beban untuk mengolahnya Ini banyak daerah yg gak mau dijadikan TPS, krn merasa sampah2 itu bukan punya mereka. @@badrunsugih1057
@@primadhani81 Permasalahan sampah di Jogja ini karena daerah2 pinggiran menolak dijadikan TPS. Masyarakat Jogjanya juga bandel2, gak ada kesadaran untuk memisahkan sampah. Sedangkan Jogja hanya mengandalkan TPS Piyungan. Harusnya buat BANK SAMPAH setiap RT dan RW. Biasakan memisahkan sampah Organik dan Anorganik untuk memudahkan petugas dan pemulung dalam menyortir sampah. Buang sisa2 makanan di pot... beli pot apa susahnya??? Taruh pot di pinggir jalan dekat selokan. Taruh sisa2 makanan di situ. Kalau mulai bau, taburi tanah agar baunya hilang. Nanti sampah sisa makanan tsb akan diurai oleh belatung dan jadi tanah humus atau kompos yg subur. Saya sudah coba di rumah... jadi yg dibuang ke tempat sampah hanya sampah plastik. Sedangkan makanan masuk ke pot organik... Kalau sudah jadi tanah humus saya tanami dgn sayuran organik atau tanaman herbal seperti kumis kucing, dll. Ternyata 1 pot itu bisa untuk nampung sampah sisa makanan selama beberapa minggu. Jadi gak perlu gali tanah... Cukup beli pot2 untuk nampung sampah organik. Untuk sampah plastik, sudah disatukan dgn sesama sampah plastik, agar pemulung tidak jijik saat mengambilnya. Dan memudahkan petugas sortir di TPS. Yuk mulai kesadaran dari diri sendiri...*
Pak menteri sudah benar. Lagipula sekelas daerah istimewa tetapi masa seperti itu, disaat provinsi lain sedang berlomba-lomba memperbaiki lingkungan hidup dengan para kandidat gubernur yang inovatif.
Ditinggal rebahan aj sdah pasti menjabat terus sampe anak cucu..soal urusan warga nomer sekian.warga Jogja cuma bisa pasrah dengan keadaan entah sampe kapan
Dulu aku pilih pak anis krn menerangkan pngelolaan trhadap sampah di jogja ini..Tp alhamdulillah mentri pak prabowo.. Negur.. Lumayan lah.. Buat kesadaran..
Dear kanjeng SULTAN sebagai warga Jogja kalau gubernur nya bukan jenengan sudah ikut mengeluh ... banyak yg mengeluh bab sampah ini .... Apalagi semenjak TPA PIYUNGAN DI TUTUP .... JOGJA ITU ANEH KLITIH yg banyak menelan korban hanya di anggap kenakalan remaja .... ...soal sampah ini pun begitu .... Sebagai warga Jogja saya itu heran .... Kenapa ..kekurangan harus di tutupi bukan di perbaiki dan intropeksi ....
Itulah klu terlalu banyak ahli/pakar...malah persoalan urgen jadi nggak kepegang...mana harus seminar/rapat/bahas teori,bla...bla...tinggal rakyat korbannya😢😢😢
jangan asal ngomong kamu,sri sulltan memang keturunan ningrat sebagai pejabat daerah/gubernur d.i.y beliau menerima gaji sesuai uu tapi beliau tdk pernah korupsi
pemkot n pemprov pura2 ngga lihat pdhl ngga cuma kelihatan tp kecium baunya. rmh saya di berbah, tp sering jln2 ke kota n sekitarnya aplg gramedia ke selatan biar tembus gejayan itu hedehhh samph jd pemandangan yg seolah diwajarkan. kadang mbatin jg kasian bgt jd warga kota masalah sampah ngga slesai2😢
@@dewisusilowati1413 Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin. Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS. Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik. Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW. Ayo mulai peduli... Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong. Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri. Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur. Kerjasama dengan RT dan RW setempat. Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik. Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah. Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih Yuk mulai sadar... Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta. Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi. Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau. Yuk mulai sadar...
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin. Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS. Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik. Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW. Ayo mulai peduli... Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong. Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri. Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur. Kerjasama dengan RT dan RW setempat. Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik. Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah. Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih Yuk mulai sadar... Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta. Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi. Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau. Yuk mulai sadar...
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin. Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS. Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik. Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW. Ayo mulai peduli... Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong. Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri. Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur. Kerjasama dengan RT dan RW setempat. Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik. Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah. Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih Yuk mulai sadar... Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta. Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi. Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau. Yuk mulai sadar...
Kalau tidak nyaman, lakukan sesuatu pak Sri Sultan. Nunggu disidak kok baru ribut. Rakyat dibiarkan menikmati bau dan kotornya sampah di jalanan setiap hari.
@@irwinyk Sultan Jogja itu merangkap jabatan sebagai gubernur (Seumur hidup). Makanya namanya provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta. Saat beliau mangkat jabatan gubernur akan diteruskan anaknya yg nantinya akan jadi Sultan/Ratu Jogja.
Makanya jngn mau dikibuli atas nama istimewa....giliran di sidak pemerintah pusat...gondok.....harusnya antara gubernur dan sultannya harus dipisah....jadi semua sama dimata hukum..kalau penguasa gk becus langsung di kritik.....
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin. Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS. Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik. Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW. Ayo mulai peduli... Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong. Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri. Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur. Kerjasama dengan RT dan RW setempat. Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik. Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah. Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih Yuk mulai sadar... Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta. Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi. Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau. Yuk mulai sadar...
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin. Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS. Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik. Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW. Ayo mulai peduli... Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong. Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri. Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur. Kerjasama dengan RT dan RW setempat. Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik. Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah. Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih Yuk mulai sadar... Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta. Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi. Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau. Yuk mulai sadar...
@@gombol2187lah untung pemimpinnya bukan anda.. Sdh dilempar batu dijalanan.. Dan ditriakin nggak guna dibayar buat kerja.. Turun dari jabatan kalau nggak mampu..
@@neniwidiastuti2851 kalau aku jadi pemimpin akan ku paksa dirimu untuk mencintai lingkungan dgn cara menutup pabrik plastik kresek..dan juga menuntut perusahaan untuk tidak pakai bungkus plastik ... Jujur saja, masyarakat banyak yg tidak sadar lingkungan..sampai2 menolak bila disekitarnya didirikan TPA.. Ho o po ho o?
@@adrianp8006 selalu begitu pembelaan kalian, mesti yg tepat sasaran itu hanya kritik thdp bupati, walikota & DPRD. gak, gak akan pernah tertuju buat gubernurnya!
Saya warga DI Yogyakarta mendukung Pak Menteri, tolong bereskan masalah sampah. Yang merasa tidak nyaman dengan yg dilakukan Pak Menteri mungkin karena tidak merasakan yang dialami warga Jogja terkait masalah sampah. Semoga segera terselesaikan masalah sampah di Jogja.
@@selowbroo7970 ya biarkan saja..agar tercipta kesadaran lingkungan pada masyarakat...dan masyarakat tergerak untuk mengelola sampahnya masing2. Toh sekarang ini pembiaran2 segala terjadi di mana mana...?
@@selowbroo7970 Lah masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik. Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daerah lain gak ada yg mau dijadikan TPS. Pada menolak untuk dijadikan TPS, karena merasa sampah tersebut bukan milik mereka... tapi milik warga KOTA JOGJA. Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja. Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau. Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW. Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik. Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan yg mensortirnya. Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik. Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus. Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, tata di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus. Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah. Dan ini harus ada kerjasama antara seluruh warga. Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih. Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...*
@selowbroo7970 Lah masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik. Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS. Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja. Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau. Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW. Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik. Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya. Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik. Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus. Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus. Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah. Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih. Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
Nggak nyaman karena nggak kerja ya? Njenengan itu Raja daerah anda. Kok tega menelantarkan wilayah anda dan jadi amburadul darurat sampah, tata kota berantakan, jalanan rusak, pendapatan rendah, dll. Kok bisa daerah semakmur DIY mengabaikan itu semua?
Di kali mambu saya pernah lihat, malam hari ada ibu2 lewat mengendarai motor, berhenti di pinggir jalan kali mambu, meletakkan 3 kresek sampah. Mhn maaf, saya sempat menegur ibu tersebut, kok tega2-nya menambah tumpukan sampah. Padahal katanya ada tukang sampah juga yg mengambil sampah di rumahnya. Disamping pemerintah, wargapun berperan menjaga kebersihan. Terima kasih.. Jadikan Jogja nyaman dan bersih yukk...
0:32 Sebagai warga Jogja sangat mendukung sekali demi kepentingan rakyat kecil yg selama ini dibodohi oleh pengusaha pom bensin yg main curang, maju trus pak menteri demi kebenaran dan sekalian tolong pak menteri utk sampah warga Jogja sangat mengeluh tempat pembuangan sampah, cma ada di Jogja buang sampah kaya antri sembako, blm lg yg pakai KTP setempat kalau mau membuang sampah, gimna jogja nyaman bersih karena tdk ada tempat pembuangan sampah, ujung2nya yg disalahkan warganya
saya cuma bingung, menteri LHK itu ngomong ke media soal sampah yang dituduh ditangani tidak serius.. lalu pemda DIY meminta PJ Walikota menjelaskan ke menteri persoalannya. Lah? Kenapa gak dijelaskan saja ke media biar masyarakat juga tahu apa duduk masalahnya?
Saran aja, sistem pemerintahan DIY dirombak saja, Sri Sultan hanya sebagai penguasa DIY, sedangkan pemegang pemerintahan dipilih secara demokratis sehingga masyarakat luas memiliki kesempatan mjd Gubernur dan bisa menemukan pemimpin2 inovatif dari berbagai kalangan. DIY mending diubah seperti parlementer saja, fungsi Sultan sbg pemimpin dan penjaga budaya Jawa di DIY tidak hilang, masyarakat bebas memilih siapa yg cocok jdi Gubernur
Kyknya dulu SBY sudah pernah mengajukan wacana tentag sistem ini tp malah di hujat warga jogja.. sy orang jogja juga tp sy termasuk yg setuju dengan perubahan. Karna sistem pemerintahan model ini udah ngak relevan lagi. Kyknya perlu kesadaran diri dari gubernur untuk mengundurkan diri...
Ayo panjenengan dalem berbenah perbanyak pengolahan sampah terpadu yang modern , mboten sah merasa tidak nyaman dengan pak mentri demi kebaikan kota Jokja
Bikin tempat pengolahan sampah yg besar pak sehingga sampah sampah yg dipinggir pinggir jalan itu cepat terkondisikan biar tidak mengganggu pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Terlalu banyak sampah di jogja dan lamban penangganan. Mentri mentri tolong sering sidak jogja biar lebih gesit lagi para pejabat daerah ini kerja
Lur ati ati bajernya kraton banyak wkwkwkwk dengan segala romantisasi, ntar nyalahin kampus, dan sebagainya pemrov jogja gabisa salah lurd Padahal jogja masalahnya sudah bertahun tahun bahkan didiamkan oleh pusat,giliran dapet pemerintah pusat yang aksi malah takut wkwk, Takut boroknya kebongkar Seperti klitih, masalah sampah, serta masalah sosial lain, yang ga selesai selesai Romantisme media sosial yang kalian lihat itu semuanya palsu, yang suka seperti itu ya para pengusaha cafe, pemrov yang ngasih ijin dan pajak dan sebagainya,banyak yang suka usaha r n b di jogja karena buruhnya murah tetapi mereka tetap bisa berpenghasilan miliaran. 😂😂😂
pengusaha di jogja pada makin kaya. banyak mobil2 mewah plat AB sekarang. toh mereka bayar pegawai nya murah 1jtan😂 harga produk yg dijual sama kyk di jakarta🤣 hesss jan😂
Tan sultannnn, pikiren nek kawasan Kotabaru tok nggo deleh sampah. Di situ ada universitas, komplek gereja, deket komplek masjid Syuhada kk tok nggo deleh sampah. Mbok alun-alun ngarep omahmu kae jembar...nggo deleh sampah amot akeh!!!!
Wkwkwkwk seperti yg saya pikirkan tp Wedi meh ngomong..,malah alun2 yg biasa buat pasar rakyat tiap tahun dipager...pesta rakyat dijogja sudah ditiadakan juga sama mereka
Masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik. Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS. Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja. Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau. Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW. Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik. Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya. Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik. Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus. Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus. Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah. Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih. Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
Masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik. Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS. Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja. Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau. Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW. Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik. Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya. Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik. Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus. Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus. Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah. Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih. Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
Masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik. Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS. Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja. Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau. Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW. Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik. Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya. Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik. Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus. Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus. Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah. Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih. Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
Sultan lebih nyaman dengan tumpukan sampah n Bau sampahnya.. Makaanya kerja pak Gubernur.. Sidak..keliling Jogja biar tau masalah dibawah.. Gitu kok seumur Hidup jd Gubernur😂😂😂
tolong pak gubernur jogjakarta atasi masalah sampah di jogja yg istimewa ini...dan juga sampah masyarakat yg namanya klithih juga tolong pak gubernur di bersihkan
Ngarso Dalem, nyuwun ngapunten sakderenge. Sampah di Yogya udah jadi masalah besar, ringroad Selatan, jl. Bugisan (hampir ke ringroad) udah jadi TPA, Pak Sultan. Pak Menteri nggak salah kok kalau marah2, beliau bermaksud baik Kanjeng Sultan. Ya kalo gak merasa nyaman dg kritik, dg masukan2 dr orang lain, ya selesai sudah....😭😭
Lanjut gaspoll pk mentrii,, rakyat jogja mendukung mu!!! Silakan putar² kota Jogja,, sudah dipastikan anda akan menemui bnyak sampah berserakan di pinggir jalan
Pak Gubernur mbok sesekali turun nyamar jd rakyat jelata,biar tahu masalah dan kondisi rakyatmu... Jangan cuma kumpulnya sama pengusaha elit saja biar mau investasi di jogja.
Saya warga jogja asli. Harusnya sekelas raja jogja harusnya ngurusin sampah semudah membalikan telapak tangan.. tapi kenyataan nya sampah makin berhamburan di jalan jalan.
Saya bukan warga Jogja, tapi setuju dengan Pak Menteri karena masalah sampah bukan hal dianggap remeh. Ditambah pola pikir rakyat Indonesia masih suka membuang sampah sembarangan.
@@Eko_Prasetyo_ nggak usah blusukn dari datanya sdh klihatan kok.. Apa yg dicapai dan dibutuhkan masyarakat.. 😅 ..klihatan dari pendapatan daerah.. TERLALU SERING blusukan malah buang2 duit..
Bertahun2 masalah sampah di jogja ga selesai2.. Padahal provinsi nya ya kecil, dan ga sekompleks jakarta.. Seandainya ada pilgub di jogja, dah pasti diganti.. Diganti ama yg punya gagasan baru..
Hari ini di padukuhan kami yg trpencil di Gunungkidul di drop sampah 5 dam truk dari mandala krida, 3 truk terlanjur sudah di bongkar yang 2 truk di tolak warga... Nyaman mana Gubernur sama rakyat bodoh ini?
Warga kota,yg punya lahan kosong,dan rumah kira kira ga berpenghuni jdi sasaran lemparan sampah....ini real story bgt...pojok jln yg sepi jd tumpukan sampah.. Sudah darurat dan miris sbnrnya sampah jogja...tdk perlu denial,klo ga becus emamg fakta..
Borok kalo d sentil2 sakit dan perih boss .... koq ngga kasian sama rakyat nya yaaa ... kata nya 2 thn masalah sampah ga beres2 .... begitu d sidak mak jegagik .... koreng nya ketemu 😂😂😂
kenapa JOGJA tidak bisa & tidak mau belajar pengelolaan sampah seperti BANYUMAS,,,,padahal negara " ASEAN pada belajar ke dan berkiblat ke BANYUMAS atas pengelolaan sampah yg baik ...
MASA TDK TAHU SIH. MBOK YAOOO.. TOLERANSI LAH SESUAI .. "BHINNEKA TUNGGAL IKA." MASA DIBELAKANG TEMPAT IBADAH.. MAMBUUUU NÈ... LALATÈ.. SUMBER PENYAKIT JUGA. KOK TEGA PARA PEJABATNYA. GUSTI MBOTEN SARE. NAH ZSMAN NIW.. MEDIA GERCEP. DIDATANGI PAK MENTERI .. ITU BENAR. PAK MENTERI DARI RI-1. TOP*
DIY KKN-nya MENGERIKAN..!!!!, media cuma meromantisasi DIY Daerah Istimewanya saja.!!!, pemerintahnya aslinya bobrok.!!!, media wartawan juga takut.!!, trauma karena ada wartawan jaman orba dulu dibunuh.!!😂
Dasar gubernur jadul....ga peka dgn kesehatan rakyat nya...malah jawabnya ga nyaman di sidak Mentri lingkungan hidup....aduh gmna ini masa depan Jogja kalau di tgn org2 yg ga bisa krja.... korupsi tok pintere...
Kenyataan, sulitnya buang sampah masih terjadi hingga kini. Mogok sampah tidak bisa diambil juga masih kerap terjadi. Warga yang tadinya rela membuang mandiri di TPA. Sekarang dilarang.
Terima kasih pak Menteri mau speak up. Banyak warga sudah speak up tapi tidak berhasil. Semenjak TPA Piyungan ditutup, tiap pagi pasti melihat onggokan sampah di mandala krida pagar selatan, dan tempat² lain.
Saya sebagai warga jogja mendukung penuh pak menteri...mantaab, sekali2 pemda DIY itu harus di "slenthik" oleh pemerintaj pusat ttg tatacara pemdanya mengelola daerahnya terutama masalah sampah...
Sejak jaman baholak masalah sampah tidak pernah jelas pengelolaannya, apalagi sejak pembangunan DIY berorientasi wisata..tambah ra jelas pengelolaannya.
saya sebagai warga asli Jogja juga sangat mendukung sidak Menteri Lingkungan Hidup .
Setuju sidak Mentri Piyungan tpsnya sampai luber luber. Zaman dulu di pinggir kali gajah uwong ambune Jian
Pihak keratonya aja konyol, udh banyak pihak mengkritiknya masih aja feodal. Harusnya jogja itu udh kek johor brunai
@@rxrz252Setuju bro pendapatnya,,,,
Utk masalah sampah Jogja memang amburadul..solusi tidak memecahkan masalah sampah..salut ketegasan pak
Menteri..
Yesss pak meteri...saya orang Jogja seneng bgt denger pemkot Jogja disidak ttg pengelolaan sampah.
Semoga ada tindak lanjut kedepannya agar masyarakat jogja tidak pusing lagi utk buang sampah.
Ayo masyarakat Jogja, sampahnya dipilah pilih, dipisah yg organik dan anorganik...Biar TPS gak keberatan beban untuk mengolahnya
Ini banyak daerah yg gak mau dijadikan TPS, krn merasa sampah2 itu bukan punya mereka.
@badrunsugih1057
Jogja Hadir
Gaspoll pak Mentri semua demi kebaikan dan kebersihan untuk masyarakat🎉🎉🎉🎉
se7, biar menjadi pembelajaran yg berharga buat pemda DIY. Semoga masalah sampah di jogja segera terselesaikan shg wisman & wislok menjadi lbh senang datang ke jogja krn kota nya yg semakin bersih.
Jogja wilayah luas ...klo sampah buat urug jurang di sebagian kecil gn kidul jg bisa.... kendala jalur yg d lalui sampah bau . ...klo ada solusi lain monggo
@rudieko3619 apa malah gak merusak lingkungan ?. Hrs nya di olah secara kimia dan mekanik.
@trikarunoputro1700 itu maksud nya yg sdh g bs di olah buat urug aj di sebagian jurang. ..klo merusak lingkungan iya tp sedikit.....semua kegiatan sampah merusak lingkungan brow....d Klaten aja daerah ngalas habis tanah di keruk jd cekungan rendah terus bwt urug sampah sisa pembakaran..... contoh lain yg g merusak lingkungan kira2 ap
@@rudieko3619Masyarakatnya sadar,kita bakar sampah sampah itu..kita saling menyadari jelasanya
Pemda di jogja selalu berlindung dibalik istimewa...padahal problem sampah ini sudah lama dan ga ada solusi
Makanya..kamu jgn nyampah
sejuta eh setuju
Ayo masyarakat Jogja, sampahnya dipilah pilih, dipisah yg organik dan anorganik...Biar TPS gak keberatan beban untuk mengolahnya
Ini banyak daerah yg gak mau dijadikan TPS, krn merasa sampah2 itu bukan punya mereka.
@@badrunsugih1057
Sudah di level menjijikkan
@@primadhani81 Permasalahan sampah di Jogja ini karena daerah2 pinggiran menolak dijadikan TPS.
Masyarakat Jogjanya juga bandel2, gak ada kesadaran untuk memisahkan sampah.
Sedangkan Jogja hanya mengandalkan TPS Piyungan.
Harusnya buat BANK SAMPAH setiap RT dan RW.
Biasakan memisahkan sampah Organik dan Anorganik untuk memudahkan petugas dan pemulung dalam menyortir sampah.
Buang sisa2 makanan di pot... beli pot apa susahnya???
Taruh pot di pinggir jalan dekat selokan. Taruh sisa2 makanan di situ. Kalau mulai bau, taburi tanah agar baunya hilang.
Nanti sampah sisa makanan tsb akan diurai oleh belatung dan jadi tanah humus atau kompos yg subur.
Saya sudah coba di rumah... jadi yg dibuang ke tempat sampah hanya sampah plastik.
Sedangkan makanan masuk ke pot organik... Kalau sudah jadi tanah humus saya tanami dgn sayuran organik atau tanaman herbal seperti kumis kucing, dll.
Ternyata 1 pot itu bisa untuk nampung sampah sisa makanan selama beberapa minggu.
Jadi gak perlu gali tanah...
Cukup beli pot2 untuk nampung sampah organik.
Untuk sampah plastik, sudah disatukan dgn sesama sampah plastik, agar pemulung tidak jijik saat mengambilnya. Dan memudahkan petugas sortir di TPS.
Yuk mulai kesadaran dari diri sendiri...*
Pak menteri sudah benar. Lagipula sekelas daerah istimewa tetapi masa seperti itu, disaat provinsi lain sedang berlomba-lomba memperbaiki lingkungan hidup dengan para kandidat gubernur yang inovatif.
Kan besok tetap kepilih terussss bang. Ga perlu inovasi
Yg penting REBAHAN,,,,,😅😅😅😅😅😅
@😂samuelandiprasetyo1466
@@avrre Semua dana terserap utk mbangun kraton
Ditinggal rebahan aj sdah pasti menjabat terus sampe anak cucu..soal urusan warga nomer sekian.warga Jogja cuma bisa pasrah dengan keadaan entah sampe kapan
Seharusnya Sultan menegur bawahannya,bukan nggak nyaman dengan kebijakan Pak Menteri LHK.
@@rayhandestraandrea1040 negur opo,wong printahe ngelola sampah we ga ono!!mesakke bawahane,mbalah plongaplongo
KASIHAN P.SULTAN MERASA MALU MALU BANGET. DITANGGAPI BIASA SAJA NGGIH BIAR MBOTEN NGELU. LANJUT.
@@parwotoparwotoo1745 harusnya nggak usah malu.. Kenyataan kok.. Kasihan bpk2 tukang sampah yg harus mmbayar 2jt per truk pembuangn.. Pdhl sminggu 2x.. Mreka mmbentuk kelompok agar bisa ngumpulin duit tsb
Katanya sore diangkut 😂😂
Dulu aku pilih pak anis krn menerangkan pngelolaan trhadap sampah di jogja ini..Tp alhamdulillah mentri pak prabowo.. Negur.. Lumayan lah.. Buat kesadaran..
Dear kanjeng SULTAN sebagai warga Jogja kalau gubernur nya bukan jenengan sudah ikut mengeluh ... banyak yg mengeluh bab sampah ini .... Apalagi semenjak TPA PIYUNGAN DI TUTUP ....
JOGJA ITU ANEH KLITIH yg banyak menelan korban hanya di anggap kenakalan remaja .... ...soal sampah ini pun begitu .... Sebagai warga Jogja saya itu heran .... Kenapa ..kekurangan harus di tutupi bukan di perbaiki dan intropeksi ....
Intinya Sultan gak bisa kerja
Okeeeee
periode selanjutnya jgn pilih dia... eh gk bisa ya? kasian deh lo.
Itulah klu terlalu banyak ahli/pakar...malah persoalan urgen jadi nggak kepegang...mana harus seminar/rapat/bahas teori,bla...bla...tinggal rakyat korbannya😢😢😢
@@jonyyespapa2875ngapain kerja? Nggak kerja tetap jaminan jadi gubernur kok!
Warga Yogya tersiksa dg sampah nggak apa-apa yg penting Sultan kaya raya dan hidup nyaman
Heehhehe
Wkwkwk ra nyamann wes sugih😂
Okeeeeee
Ya ini efek monarki😅😅
jangan asal ngomong kamu,sri sulltan memang keturunan ningrat sebagai pejabat daerah/gubernur d.i.y beliau menerima gaji sesuai uu tapi beliau tdk pernah korupsi
Fakta itu ada & Pak Menteri wajar marah" ,sudah 2 tahun sampah d Jogja bermasalah 🤗tolong selesaikn masalah sampah d Jogja ini Pak Menteri".... 🤗
Seminar/rapat/adu argumentasi dulu,bla...bla...di Yogya Terlalu Banyak Pakar/Ahli...jadi saling debat duluuuu😢😢😢😢
bukan hanya Yogyakarta ..
semua kota di Indonesia harus dikunjungi .. pak mentri .. gimana mengatasi sampah ..
.
Saya wrga jogja asli mendukung mentri, karena pemerintah daerah trkesan diam saja,... Kalau tdk mau dikritik jgn jd pejabat
pemkot n pemprov pura2 ngga lihat pdhl ngga cuma kelihatan tp kecium baunya. rmh saya di berbah, tp sering jln2 ke kota n sekitarnya aplg gramedia ke selatan biar tembus gejayan itu hedehhh samph jd pemandangan yg seolah diwajarkan. kadang mbatin jg kasian bgt jd warga kota masalah sampah ngga slesai2😢
@@dewisusilowati1413
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin.
Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS.
Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik.
Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW.
Ayo mulai peduli...
Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong.
Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri.
Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur.
Kerjasama dengan RT dan RW setempat.
Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik.
Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah.
Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih
Yuk mulai sadar...
Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta.
Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi.
Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau.
Yuk mulai sadar...
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin.
Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS.
Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik.
Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW.
Ayo mulai peduli...
Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong.
Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri.
Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur.
Kerjasama dengan RT dan RW setempat.
Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik.
Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah.
Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih
Yuk mulai sadar...
Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta.
Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi.
Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau.
Yuk mulai sadar...
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin.
Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS.
Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik.
Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW.
Ayo mulai peduli...
Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong.
Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri.
Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur.
Kerjasama dengan RT dan RW setempat.
Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik.
Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah.
Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih
Yuk mulai sadar...
Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta.
Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi.
Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau.
Yuk mulai sadar...
Kalau tidak nyaman, lakukan sesuatu pak Sri Sultan. Nunggu disidak kok baru ribut. Rakyat dibiarkan menikmati bau dan kotornya sampah di jalanan setiap hari.
Mungkin yang salah Gubernur DIY, bukan Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X
@@irwinyk Sultan Jogja itu merangkap jabatan sebagai gubernur (Seumur hidup). Makanya namanya provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta. Saat beliau mangkat jabatan gubernur akan diteruskan anaknya yg nantinya akan jadi Sultan/Ratu Jogja.
Makanya jngn mau dikibuli atas nama istimewa....giliran di sidak pemerintah pusat...gondok.....harusnya antara gubernur dan sultannya harus dipisah....jadi semua sama dimata hukum..kalau penguasa gk becus langsung di kritik.....
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin.
Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS.
Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik.
Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW.
Ayo mulai peduli...
Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong.
Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri.
Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur.
Kerjasama dengan RT dan RW setempat.
Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik.
Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah.
Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih
Yuk mulai sadar...
Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta.
Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi.
Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau.
Yuk mulai sadar...
Permasalahan sampah di Jogja dikarenakan daerah2 di pinggiran tidak mau dijadikan TPS.. Masa iya sampahnya mau dibuang ke laut... kan gak mungkin.
Daerah2 pinggiran di Jogja merasa itu bukan sampah mereka, sehingga menolak daerahnya dijadikan TPS.
Nah ini PR juga buat masyarakat kota Jogja, agar mulai memilah milih sampah, dipisahkan antara yg organik dan anorganik.
Dan buat BANK SAMPAH tiap RT dan RW.
Ayo mulai peduli...
Kan Jogja kota pelajar, harusnya masyarakatnya terpelajar dong.
Harus mau belajar tentang pengolahan sampah secara mandiri.
Coba mulai sediakan pot-pot disetiap pinggir got, isi dengan sampah makanan, biarkan busuk. Kalau sudah tercium bau gak enak, tutupi dengan tanah. Biarkan belatung mengurainya menjadi tanah humus yg subur.
Kerjasama dengan RT dan RW setempat.
Lalu tanami dgn sayuran organik, seperti bayam, kangkung, dll... kan malah berguna buat keluarga. Pinggir jalan juga jadi hijau dgn sayuran organik.
Sampah plastik dan kaleng2 bekas dipisah... lalu dibawa ke Bank Sampah.
Harus ada pertemuan warga membahas masalah ini, agar lingkungan bersih
Yuk mulai sadar...
Jangan hanya menuntut Pemerintah Daerah... Karena Pemerintah Daerah juga bingung karena pembuatan TPS ditolak oleh daerah2 pinggiran di Yogyakarta.
Mulai kesadaran diri sendiri memisahkan sampah... untuk memudahkan TPS Piyungan yg masih beroperasi.
Jangan maunya sampah diangkut, tapi memisahkan sampah saja tidak mau.
Yuk mulai sadar...
Gas pak menteri.. jgn kendor
Saya orang jogja memang merasa tidak nyaman karna tumpukan sampah sdh cukup lama tidak di benahi
Loh..itu kan sampah darimu toh...lha mbok di kelola sendiri.
Jgn bikin pusing pihak lain lah...
@@gombol2187
Tidak usah ribut jika di ajak untuk kebaikan...masyarakat sudah bayar untuk sampah ini tinggal pengelolonya bagai mana...
@@gombol2187lah untung pemimpinnya bukan anda.. Sdh dilempar batu dijalanan.. Dan ditriakin nggak guna dibayar buat kerja.. Turun dari jabatan kalau nggak mampu..
@@neniwidiastuti2851 kalau aku jadi pemimpin akan ku paksa dirimu untuk mencintai lingkungan dgn cara menutup pabrik plastik kresek..dan juga menuntut perusahaan untuk tidak pakai bungkus plastik ...
Jujur saja, masyarakat banyak yg tidak sadar lingkungan..sampai2 menolak bila disekitarnya didirikan TPA..
Ho o po ho o?
@@irianab9861 yg ribut itu sampeyan...produsen sampah.
*ndak nyaman menunjukkan kinerja anda kurang baik era modern memperkaya keluarga sendiri yang disebut ningrat*
Salah satu dimensi dari feodalisme adalah anti kritik...😂
Bebal semua, dari orang asli jogja sampe orang luar jogja yg gk punya kepentingan aja udh pada kritik tpi ttp aja bebal
@@rxrz252 jelasin bebalnya .. kritikmu tepat sasaran gk ??
Raja/Sultan malu lah jika daerah kekuasaan yg dipimpinya dikeritik buruk, apalagi mengenai hal kebusukan/sampah 😂😷😂 Raja/Sultan gitu loh 👑👸👑
@@adrianp8006 selalu begitu pembelaan kalian, mesti yg tepat sasaran itu hanya kritik thdp bupati, walikota & DPRD. gak, gak akan pernah tertuju buat gubernurnya!
Sebentar lagi jawaban pendukung fanatiknya "KTP mu ngendi??" & "minggato seko jogja!"
Saya warga DI Yogyakarta mendukung Pak Menteri, tolong bereskan masalah sampah. Yang merasa tidak nyaman dengan yg dilakukan Pak Menteri mungkin karena tidak merasakan yang dialami warga Jogja terkait masalah sampah. Semoga segera terselesaikan masalah sampah di Jogja.
Kalau Pemda buka TPA di sekitarmu apakah mpeyan kasih ijin?
@@gombol2187trus mau dibiarin gitu aja boss..ga akan maju2 Indonesia klo pola pikir spt anda.
@@selowbroo7970 ya biarkan saja..agar tercipta kesadaran lingkungan pada masyarakat...dan masyarakat tergerak untuk mengelola sampahnya masing2.
Toh sekarang ini pembiaran2 segala terjadi di mana mana...?
@@selowbroo7970
Lah masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik.
Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daerah lain gak ada yg mau dijadikan TPS. Pada menolak untuk dijadikan TPS, karena merasa sampah tersebut bukan milik mereka... tapi milik warga KOTA JOGJA.
Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja.
Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau.
Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW.
Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik.
Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan yg mensortirnya.
Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik.
Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus.
Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, tata di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus.
Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah.
Dan ini harus ada kerjasama antara seluruh warga.
Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih.
Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...*
@selowbroo7970
Lah masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik.
Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS.
Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja.
Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau.
Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW.
Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik.
Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya.
Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik.
Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus.
Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus.
Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah.
Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih.
Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
DUKUNG PAK MENYRI LINGKUNGAN HIDUP.... LHAA MEMANG BENAR PEJABAT PEJABAT JOGYA GAK BECUS URUS SAMPAH... RAJINNYA ROPAT REPET AJA
Nggak nyaman karena nggak kerja ya? Njenengan itu Raja daerah anda. Kok tega menelantarkan wilayah anda dan jadi amburadul darurat sampah, tata kota berantakan, jalanan rusak, pendapatan rendah, dll. Kok bisa daerah semakmur DIY mengabaikan itu semua?
Sibuk mempersiapkam dinasti ala Jkw
Dukung pak mentri, ini jogja sudah darurat sampah dimana mana bahkan dipinggir ring road dan kali mambu penuh sampah.
Realitnya udh darurat semuanya 😂
Di kali mambu saya pernah lihat, malam hari ada ibu2 lewat mengendarai motor, berhenti di pinggir jalan kali mambu, meletakkan 3 kresek sampah. Mhn maaf, saya sempat menegur ibu tersebut, kok tega2-nya menambah tumpukan sampah. Padahal katanya ada tukang sampah juga yg mengambil sampah di rumahnya. Disamping pemerintah, wargapun berperan menjaga kebersihan. Terima kasih..
Jadikan Jogja nyaman dan bersih yukk...
@ dia salahsatu manusia yg tdk mau bayar iuran sampah bulanan.
iki mesti omahe mBatikan 😅😅😅
@@ekojsp janturan muja muju maze
Wong nyatanya mmg kotor dan banyak sampah di mana2 di DIY.. sering2lah blusukan. Setuju pak Menteri, hrs ada yg bertanggung jawab itu Pejabat ASN nya
Jgn hny duduk manis...
Wong di tetapkan seumur hidup... Coba klu gubernur mkai pilkada... Baru merasakan
Jgn hny duduk manis...
Wong di tetapkan seumur hidup... Coba klu gubernur mkai pilkada... Baru merasakan
0:32 Sebagai warga Jogja sangat mendukung sekali demi kepentingan rakyat kecil yg selama ini dibodohi oleh pengusaha pom bensin yg main curang, maju trus pak menteri demi kebenaran dan sekalian tolong pak menteri utk sampah warga Jogja sangat mengeluh tempat pembuangan sampah, cma ada di Jogja buang sampah kaya antri sembako, blm lg yg pakai KTP setempat kalau mau membuang sampah, gimna jogja nyaman bersih karena tdk ada tempat pembuangan sampah, ujung2nya yg disalahkan warganya
Harus demo besar, kompak warga Jogja. Mungkin bisa berdampak pada 'buta dan tuli'nya yang berwenang
Semacam Revolusi?
Jangan tdk enak Bapak, justru itu untuk introspeksi dan perbaikan..
Mungkin yg di bawah belum bekerja Maximal..
@@dhimasisbandono7479 namanya di kritik kan tentu tidak enak. Ya karena hidup tidak ada yang melawan. Ya paham kan, tidak biasa dikritik.
soal sampah sudah berbulan2 bahkan hampir 1tahun lebih kok belum terpecahkan. rakyat jogja mendukung tindakan mentri LHK
Masalah tumpukan smpah di Yogya sdh berjalan 2(dua) tahun ini...
Udah 2 th. Ente kemana aja
ada yg koment kurang tepat aja dihina, ente kemana aja....sok lu
Ndak becus kerja pj walikota maupun gubernur..., memalukan.
Pecat saja
Gimana cara pecat nya???? 😅😅😅😅
@@wongtayu
Presiden yg berhak memecat
Pj ganti klo ngk bisa kerja.
Saya tunggu kelanjutannya ya Pak Mentri
Sampah Di Yogyakarta Sudah Di Level Darurat Pemerintah Kota Gak Bisa Kelola Sampah
Sampah itu berasal dari dirimu. Kog pihak lain yg disalahkan?
@@gombol2187 wih buzzer kraton cairrr nih
@@dextra77kuliat2 dia muncul terus spam semua komen 😂😂
@@Hana-kc1lq pasukan "ktp mu ngendi"
@@dextra77 wkwkwk untung bukan ktp Jogja, karena gak ada masalah sampah disini 😆😆
saya cuma bingung, menteri LHK itu ngomong ke media soal sampah yang dituduh ditangani tidak serius.. lalu pemda DIY meminta PJ Walikota menjelaskan ke menteri persoalannya. Lah? Kenapa gak dijelaskan saja ke media biar masyarakat juga tahu apa duduk masalahnya?
mgkin pengen di rembug diem2 dibelakang biar ga bikin keributan di media
Saya orang Jogja, gas pak menteri.. didaerah saya banyak jadi buangan sampah liar sampai menumpuk
Ngapain klarifikasi??? mawas diri dan kelola sampah dengan baik, itu saja sudah cukup.
Gaaas pool P Menteri Rakyat mendukung
Raja yg tdk pernah turun langsung cek kelapangan lihat kondisi dan situasi..
Ini udh 2024 Masehi, masih ada raja² an di sebuah negeri Republik, shameless people
Monggoh yg warga Jogja asli silahkan memberi masukan..warga luar ikut memantau saja
Tidak perlu malu jika memang tidak mampu nanti biar di bantu yg lebih mampu dan mau untuk membereskan sampah 🙏
Saran aja, sistem pemerintahan DIY dirombak saja, Sri Sultan hanya sebagai penguasa DIY, sedangkan pemegang pemerintahan dipilih secara demokratis sehingga masyarakat luas memiliki kesempatan mjd Gubernur dan bisa menemukan pemimpin2 inovatif dari berbagai kalangan. DIY mending diubah seperti parlementer saja, fungsi Sultan sbg pemimpin dan penjaga budaya Jawa di DIY tidak hilang, masyarakat bebas memilih siapa yg cocok jdi Gubernur
Hahahaha coba brani ga dirimu hehehe usul ke presiden ato dpr ri
Mau jadi Monarki Konstitusional😅
Berarti kamu gak paham konstitusinya NKRI cuk ...Jogjakarta sebelum NKRI ada atau merdeka Jogjakarta sudah menjadi negara sendiri...pelajari sejarah.
SETUJU BANGET 👍👍👍
Kyknya dulu SBY sudah pernah mengajukan wacana tentag sistem ini tp malah di hujat warga jogja.. sy orang jogja juga tp sy termasuk yg setuju dengan perubahan. Karna sistem pemerintahan model ini udah ngak relevan lagi. Kyknya perlu kesadaran diri dari gubernur untuk mengundurkan diri...
Ayo panjenengan dalem berbenah perbanyak pengolahan sampah terpadu yang modern , mboten sah merasa tidak nyaman dengan pak mentri demi kebaikan kota Jokja
Bikin tempat pengolahan sampah yg besar pak sehingga sampah sampah yg dipinggir pinggir jalan itu cepat terkondisikan biar tidak mengganggu pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Terlalu banyak sampah di jogja dan lamban penangganan. Mentri mentri tolong sering sidak jogja biar lebih gesit lagi para pejabat daerah ini kerja
Bukan hanya berhenti merasa nggak nyaman, segera lah bersikap ambil kebijakan, supaya Jogja berhati nyaman..
Pak menteri hebat pemberani
Lanjut pak mentri perkarakan ke hukum jika ada pejabat yg membiarkan sampah menumpuk
Lur ati ati bajernya kraton banyak wkwkwkwk dengan segala romantisasi, ntar nyalahin kampus, dan sebagainya pemrov jogja gabisa salah lurd
Padahal jogja masalahnya sudah bertahun tahun bahkan didiamkan oleh pusat,giliran dapet pemerintah pusat yang aksi malah takut wkwk,
Takut boroknya kebongkar
Seperti klitih, masalah sampah, serta masalah sosial lain, yang ga selesai selesai
Romantisme media sosial yang kalian lihat itu semuanya palsu, yang suka seperti itu ya para pengusaha cafe, pemrov yang ngasih ijin dan pajak dan sebagainya,banyak yang suka usaha r n b di jogja karena buruhnya murah tetapi mereka tetap bisa berpenghasilan miliaran.
😂😂😂
Di jogja itu bakal jadi bom waktu yg semua permasalahan akan meledak
Besok buang aja smapahnya ke kraton
@@micropand Apa kabar OUTLET 23 yg bertentangan dgn PERDA tapi malah makin ekspansif jualan mirasnya!
pengusaha di jogja pada makin kaya. banyak mobil2 mewah plat AB sekarang. toh mereka bayar pegawai nya murah 1jtan😂 harga produk yg dijual sama kyk di jakarta🤣 hesss jan😂
itu pengusaha bukan KTP jogja.. yg asli KTP jogja pada nganggur🤣🤣🤣
Memang harus ada ketegasan, karna memang pemda lelet sekali dalam mengatasi masalah sampah ini. .
Tan sultannnn, pikiren nek kawasan Kotabaru tok nggo deleh sampah. Di situ ada universitas, komplek gereja, deket komplek masjid Syuhada kk tok nggo deleh sampah. Mbok alun-alun ngarep omahmu kae jembar...nggo deleh sampah amot akeh!!!!
Wkwkwkwk seperti yg saya pikirkan tp Wedi meh ngomong..,malah alun2 yg biasa buat pasar rakyat tiap tahun dipager...pesta rakyat dijogja sudah ditiadakan juga sama mereka
😂😂😂
Masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik.
Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS.
Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja.
Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau.
Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW.
Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik.
Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya.
Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik.
Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus.
Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus.
Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah.
Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih.
Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
Masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik.
Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS.
Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja.
Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau.
Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW.
Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik.
Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya.
Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik.
Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus.
Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus.
Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah.
Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih.
Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
Masyarakat kota Jogja juga bandel, sampah gak dipilah-pilah mana yg organik dan anorganik.
Ini menyusahkan TPS Piyungan. Padahal hanya TPS ini yg bisa diandalkan.... daetah lain gak ada yg mau dijadikan TPS.
Jadi jangan hanya salahkan Gubernurnya... Sultan juga gak bisa memaksa daerah2 lain untuk diambruki sampah kalian yg di kota Jogja.
Harusnya masyarakat kota Jogja punya kesadaran sendiri, malu dengan predikat Kota Pelajar... tapi memisahkan sampah aja gak mau.
Buat BANK SAMPAH di setiap RT dan RW.
Kesadaran sendiri memisahkan antara sampah sisa2 makanan (Organik) dan Anorganik. Jangan di Campur-Campur dalam 1 plastik.
Kasihan para pemulung dan tukang sampah di TPS Piyungan untuk mensortirnya.
Bikin agenda tiap RT untuk menanam sayuran organik.
Caranya, sampah organik hasil sisa2 makanan dikumpulkan dalam lubang tanah, disediakan oleh masing2 RT dan RW, agar diuraikan oleh belatung menjadi kompos atau tanah humus.
Kalau gak bisa... Karena daerahnya padat penduduk...beli pot-pot plastik, harus di pinggir jalan dekat selokan. Tumpuk sisa2 makanan atau sampah organik di pot2 tersebut,, lalu biarkan diurai oleh belatung. Kalau mulai tercium bau busuk, tabur kan tanah di atas sampah organik untuk menghilangkan baunya Nanti lama2 sampah akan terurai menjadi humus.
Setelah jadi tanah humus, tanami dengan sayuran organik... bisa ditanami cabe, tomat, bayam, kangkung, atau tanaman herbal... Jadi ada keuntungan juga bagi warga mendapatkan sayuran atau herbal gratis dr depan rumah.
Coba digalakkan... Insya Allah Jogja akan jadi kita yg bersih.
Harus mulai kesadaran dari diri sendiri...
Moga JOGJA kedepannya bs lbh nyaman lg ... nyaman kagem masyarakatnya dan nyaman kagem pendatangnya juga ❤
Sultan lebih nyaman dengan tumpukan sampah n Bau sampahnya..
Makaanya kerja pak Gubernur..
Sidak..keliling Jogja biar tau masalah dibawah..
Gitu kok seumur Hidup jd Gubernur😂😂😂
Mana ada raja blusukan ke tempat sampah...??? Kasihan warga Jogja
😂😂😂😂
tolong pak gubernur jogjakarta atasi masalah sampah di jogja yg istimewa ini...dan juga sampah masyarakat yg namanya klithih juga tolong pak gubernur di bersihkan
Urus yg bener dong Jogja yg istimewa ,,... .. urusan persampahan bertahun " g beres , liat daert lain jg bisa
Ngarso dalem tidak nyaman dengan hasil sidak pak Mentri, kami warga tidak nyaman dengan kinerja pemprov dan pemkot
Harusnya sadar diri pak.malah bilang gak nyaman
👍
Betul sekali .sultan kok Ra dong
Ngarso Dalem, nyuwun ngapunten sakderenge. Sampah di Yogya udah jadi masalah besar, ringroad Selatan, jl. Bugisan (hampir ke ringroad) udah jadi TPA, Pak Sultan. Pak Menteri nggak salah kok kalau marah2, beliau bermaksud baik Kanjeng Sultan. Ya kalo gak merasa nyaman dg kritik, dg masukan2 dr orang lain, ya selesai sudah....😭😭
Kanjeng Sultan isuk tangi turu gaweane mung lungguh karo ngopi..koyo ora urus karo kotane..arep reged arep amburadul wis masa bodoh..hahaha
Lah aq kok.. Aq je...😅😅😅😅 sakarepku.. Wekekeke... Sesok ngising dalan yo 😅😅😅😅
Kehadiran pak menteri,dan sidaknya mudah2an membawa hasil pemangku wilayah
Lanjut gaspoll pk mentrii,, rakyat jogja mendukung mu!!!
Silakan putar² kota Jogja,, sudah dipastikan anda akan menemui bnyak sampah berserakan di pinggir jalan
Ini contoh seorang kepala daerahyg tdk peka terhadap permasalahanmya, udh disidak kok cma nggak nyaman
Dan gak ada wibawa
Pak Gubernur mbok sesekali turun nyamar jd rakyat jelata,biar tahu masalah dan kondisi rakyatmu...
Jangan cuma kumpulnya sama pengusaha elit saja biar mau investasi di jogja.
Kalau dulu Sultan Hamengkubuwono IX sering melakukan hal tersebut. Sampai dimarahin sama mbah-mbah.
Saiki sultan ne gengsi...
Saya warga jogja asli. Harusnya sekelas raja jogja harusnya ngurusin sampah semudah membalikan telapak tangan.. tapi kenyataan nya sampah makin berhamburan di jalan jalan.
Gasspool Pak menteri...biar para pemimpin AB i evaluasi kinerja seluruh jajaranya...gak asal ABS....
Saya bukan warga Jogja, tapi setuju dengan Pak Menteri karena masalah sampah bukan hal dianggap remeh. Ditambah pola pikir rakyat Indonesia masih suka membuang sampah sembarangan.
rakyat sudah lama tidak nyaman dengan masalah sampah ini
Lho kok ngga nyaman emangnya permasalahan sampah baru kemarin sore.?
Betuuulll....
Karena sultan GK nyaman ditegur
Dia sendiri padahal yg bikin begini, eh malah tersungging...😅
Gubernur nya nggak pernah sidak po?
Sesekali sebulan mbok blusukan nyamar JD rakyat jelata biar tahu kondisi rakyatmu
@@Eko_Prasetyo_ nggak usah blusukn dari datanya sdh klihatan kok.. Apa yg dicapai dan dibutuhkan masyarakat.. 😅 ..klihatan dari pendapatan daerah.. TERLALU SERING blusukan malah buang2 duit..
Bertahun2 masalah sampah di jogja ga selesai2.. Padahal provinsi nya ya kecil, dan ga sekompleks jakarta.. Seandainya ada pilgub di jogja, dah pasti diganti.. Diganti ama yg punya gagasan baru..
Dulu kalo gak salah pas jaman SBY ada wacana kyk gini, tp SBY langsung "diserang" Sama warga yogya. Cmiiw
Seharusnya gubernur dan raja dipisah spy gubernur nya bisa bertanggung jawab soal sampah, kalau raja mah bebas krn penguasa tunggal
Ambil alih aja urusan sampah utk sementara oleh pusat.nyaman gak nyaman pemprovnya.kasihan warga jogja.hrs ada sikap tegas dr pusat.
Lha ini yg ga nyaman pasti yg merasa bersalah.. Tidak mau ngurus sampah dengan profesional... Tidak mau ngurus bener soal sampah😂
Jogja masih terhipnotis romantisme masa lalu...
Hari ini di padukuhan kami yg trpencil di Gunungkidul di drop sampah 5 dam truk dari mandala krida, 3 truk terlanjur sudah di bongkar yang 2 truk di tolak warga... Nyaman mana Gubernur sama rakyat bodoh ini?
Warga kota,yg punya lahan kosong,dan rumah kira kira ga berpenghuni jdi sasaran lemparan sampah....ini real story bgt...pojok jln yg sepi jd tumpukan sampah..
Sudah darurat dan miris sbnrnya sampah jogja...tdk perlu denial,klo ga becus emamg fakta..
Borok kalo d sentil2 sakit dan perih boss .... koq ngga kasian sama rakyat nya yaaa ... kata nya 2 thn masalah sampah ga beres2 .... begitu d sidak mak jegagik .... koreng nya ketemu 😂😂😂
Giliran sudah di sidak kok jadi GELAGAPAN YAA
Korupsii
Takut kebongkar korupsi
Wong Jogja Hadir....Gas PoL Pak Mentri.....
Setuju libatkan kampus2, banyak anak2 cerdas generasi bangsa lahir dari kampus2 di jogja.... Kemana inj para profesor ?
Jujur gubernur jogja tidak ada visi misi kerja, ngurusi sampah tidak becus.
Sibuk ngurusin tanah takut menghilang😂
@rxrz252 betul, ternyata otoriter, katanya raja mengayomi rakyat, makanya umr jogja pun paling rendah.
Ngak perlu lah... kan udah jaminan jadi gub seumur hidup. Ngapain repot ngurus ini itu....
Lagi fokus bangun beteng
Saya dukung pak menteri,saya tidak respek sama pemerintahan Yogya tentang Msalah sampah,sepertinya ada main main tentang persampahan
Watak raja yg feodal memang begitu, haram dikritik, kalo dulu siapapun yg mengkritik raja pasti dihukum mati....
Ya ga gitulah itu kan asumsimu aja, namanya wilayahnya ditegur kan wajar gubernur panggil walikotanya, justru itu disuruh klarifikasi
Maju trus pak Mentri. Kawal trus..
Jangan merasa jadi DI, gak mau intropeksi diri🙄
Jogja harus belajar kelola sampah sama banyumas
kenapa JOGJA tidak bisa & tidak mau belajar pengelolaan sampah seperti BANYUMAS,,,,padahal negara " ASEAN pada belajar ke dan berkiblat ke BANYUMAS atas pengelolaan sampah yg baik
...
Coba liat yang dibelakang gereja Kota baru namanya TPA kotabaru coba Sultan nikmati....nyaman apa tidak 😂😂😂😂😂 jangan asal terima masukan dari bawahan
Itu biar Romo²nya kena muntaber disentri. Langsung dibelakang kamar Romo² sampahnya dan kabarnya menumpuk lama menjadi Gunung Golgota
MASA TDK TAHU SIH. MBOK YAOOO.. TOLERANSI LAH SESUAI .. "BHINNEKA TUNGGAL IKA."
MASA DIBELAKANG TEMPAT IBADAH.. MAMBUUUU NÈ... LALATÈ.. SUMBER PENYAKIT JUGA.
KOK TEGA PARA PEJABATNYA.
GUSTI MBOTEN SARE.
NAH ZSMAN NIW.. MEDIA GERCEP.
DIDATANGI PAK MENTERI .. ITU BENAR. PAK MENTERI DARI RI-1. TOP*
Menteri tidak perlu dateng ke gubernur...gmn caranya biar sampah itu cepat di bersihkan..itukan pokok permasalahannya
Mentri kok mlah suruh sowan gubernur, padahal posisinya lbih tinggi, ya to
Semoga segera di temukan solusi yg tepat dan jangka panjang dlm penanganan sampah di kota yogyakarta
Untung ada pak mentri
Karena akar masalahnya ya dari pimpinan yg paling tau dan pokok ....kejujuran hati adil yang harus nya klo berfikirnya rakyat
DIY KKN-nya MENGERIKAN..!!!!, media cuma meromantisasi DIY Daerah Istimewanya saja.!!!, pemerintahnya aslinya bobrok.!!!, media wartawan juga takut.!!, trauma karena ada wartawan jaman orba dulu dibunuh.!!😂
Tdk pernah terungkap dalangnya
Kpknya takut
Untuk hal yang sangat baik semestinya didukung, tidak malah dibuat ruwet.,uanech jan.. 😀
Sdh sepantasnya hal yg baik kita dukung.meski akan memakan korban harus di pecat ya mau tidak mau harus di dukung oleh semua warga jogya
Sampah2 di Rumah2 jd ga ada yg angkut skrg..., pd Bingung Tukang Angkutnya....
Kita dukung pak mentri
Mantap pak menteri, pantau terus pak, biar masyarakat jogja gag bingung lg mau buang sampah kemana
Dasar gubernur jadul....ga peka dgn kesehatan rakyat nya...malah jawabnya ga nyaman di sidak Mentri lingkungan hidup....aduh gmna ini masa depan Jogja kalau di tgn org2 yg ga bisa krja.... korupsi tok pintere...
Gubernur goblok
Kenyataan, sulitnya buang sampah masih terjadi hingga kini. Mogok sampah tidak bisa diambil juga masih kerap terjadi. Warga yang tadinya rela membuang mandiri di TPA. Sekarang dilarang.
Coba pak mentri marahnya yg jelas, langsung pada Sultan dihadapan awak media..., itu nggak jelas ngomong ke siapa.
Rakyat yg wajib marah, kita membayar pajak nggak ada imbal baliknya. Sampah dimana mana menggunung, jalan jalan berlubang dsb.
tidak hanya di mandalakrida...hampir diseluruh pelosok kota sampah menumpuk...aduhhhh Yogyaku yg istimewa kok begini...
1:15..saya sebagai warga jogja tersenyum aja dengan jawaban itu.kalo di ambil sore g mungkin se buanyak itu.itu tiap hari emang udah bertumpuk tumpuk😅
Akibat dipimpin orang yg sama bertaun2
Seumur hidup
Feodal yg sangat konyol, ya kali tatanan jaman prasejarah masih di pake, udh di kritik sana sini gak mempan
Pemerintah tu takut!!
Rakyat tidak nyaman dengan kinerjanya
Pemerintah urus sampah gak becus ... aplg urus rakyat ?
Terima kasih pak Menteri mau speak up. Banyak warga sudah speak up tapi tidak berhasil. Semenjak TPA Piyungan ditutup, tiap pagi pasti melihat onggokan sampah di mandala krida pagar selatan, dan tempat² lain.
Biar nyaman,, y daerahnya dibikin nyaman dong Sultan
Warga Jogja disini. Saya mendukung Pak Menteri...
Yg penting adalah rakyat Jogya segera bebas dari masalah sampah. Apapun usaha dan teknisnya.
Kok gak nyaman dos pundi to ..
Rak gih kasunyatan ngoten to
Jogja Darurat Sampah