Cara Mengutip untuk Menghindari Plagiat: Parafrase, Kutipan Langsung, dan Rangkuman
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 9 ก.ค. 2024
- #Mengutip #Parafrase #KutipanLangsung #Ringkasan
Timeline
0:00 Apa itu kutipan?
3:12 Cara membuat Kutipan Langsung
11:00 Parafrase untuk Menghindari Plagiat
18:41 Membuat Rangkuman, Ringkasan, Summary
18:41 Mengutip lebih dari satu penulis
22:10 Kutipan dalam Kutipan
Video ini menjelaskan tentang apa itu parafrase, langkah-langkahnya, serta bagaimana contoh parafrase yang baik dan bebas plagiarisme. Selain itu dibahas kutipan langsung, dan bagaimana menuliskan kutipan langsung, rangkuman atau summary, dan bagaimana membuat rangkuman untuk menuliskan penelitian yang relavan. Pada bagian akhir dijelaskan juga syarat dan bagaimana melakukan kutipan dalam kutipan.
Cara Parafrase, Langkah-langkah Melakukan Parafrase Artikel, Sitasi lewat Google Scholar, kutipan langsung dan tidak langsung, Skripsi, Skripsi anti plagiat, plagiarisme, cara parafrase skripsi yang baik, cara parafrase turnitin, cara parafrase kalimat, cara mudah parafrase, cara membuat parafrase, parfarase adalah, parafrase skripsi, parafrase kalimat, Cara Parafrase yang Baik dan Benar, cara Mengutip Jurnal dalam skripsi, cara Mengutip dari Jurnal, cara Mengutip Jurnal, cara parafrase skripsi, Membuat kutipan langsung, kutipan dalam kutipan, membuat rangkuman, summary.
waah terima kasih banyak kak 🙏 saya cari cari cara buat mengutip kutipan ga ketemu terus, akhirnya nemu disini. sangat bermanfaat 🙌
Alhamdulillah. Semangat ya menulis nya. Best of Luck
Betul sekali kak....
Terimakasih Bu
Keren ,sangat membantu
Terima kasih ibu atas penjelasannya yang sangat terperinci 🙏🏻
Ketika aku menemukan Vidio ini di TH-cam,rasanya seperti menemukan uang di kantong celana diwaktu keadaan kita lagi bokek😭🙏
Terimakasih Bu atas tips-tips yang yang telah diberikan 🙏
Hahahaha,. Bisa saja. Alhamdulillah, terimakasih feedback nya. Sukses ya menulisnya. :)
Trmksh k sangat bermanfaat 🙏🏻
Makasih banyak bu😊
Terimakasih banyak Bu. Sangat membantu kami dalam pembahasan materi.. 🙏
Thank you
Singkat, padat, dan jelas serta ada contohnya semoga berkah ilmunya kak
Alhamdulillah. terimaksih feedbacknya ya
Terima kasih tips nya bu, mudah dicerna pikiran saya. 🙏
Sama2. Semoga bermanfaat ya
Mantab, matur swun, semester tua mending punya tim deh, soalnya pasti akan lama wkwkwk
Jazakillahukhairan Bu.. Insyaallah sangat bermanfaat 😊
Alhamdulillah
Jazaakillahu khoiron, semoga ini jadi amal jariyah untuk kita semuaa Aamiin.
Aamiin. Terimakasih :)
terima kasih ilmunya bu. semoga selalu bermanfat ilmunya, dan menjadi amal jariyah buat ibu.
Alhamdulillah. Sukses ya :)
Terima kasih atas ilmu yang sangat bermanfaat serta penjelasan yang mudah dipahami, semoga Allah membalas kemurahan hati anda.
Alhamdulillah :)
Makasih ka untuk penjelasannya yg begitu jelas dan mudah dipahami. Masya Allah. Tabarakallah.
Alhamdulillah
Terima kasih banyak ibu, ilmunya sangat bermanfaat
Alhamdulillah
Sangat bermanfaat sekali buat saya, terimakasihh
Sama sama :)
Kak, tengkyuu banget loh
Senangnya kalau bisa bermanfaat :)
Nama sy Muh Ilham arkam
Saya mengambil kesimpulan terkait video di atas
Di mana dalam penyusunan bab 2 di perlukan yang namanya kutipan langsung, membuat parafrase, dan ringkasan ataupun summary.
Izin bertanya ibu, kalau kita menemukan teori dalam jurnal dan sudah saya parafrase. Kutipan yang kita tulis itu nama dan tahun pembuat teorinya atau pembuat jurnalnya?
Ini gunakan sistem kutipan dalam kutipan ya. Bisa di cek di menit ke 22:10. Jadi dua-duanya ditulis, tapi yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya penulis artikelnya (yang dari Jurnal).
Bu, izin bertanya..kalau sebuah kutipan sudah di parafrase kan, apakah perlu/harus dikasih footnote lagi pada akhir penjelasannya?
Sitasi nya menggunakan Footnote atau in-note itu tergantung peraturan penulisan karya ilmiah di kampus/jurnal. Kalau di video saya itu menggunakan in-note.
Kalau sudah pakai in-note tidak perlu gunakan footnote lg.
bu permisi mau nanya, semisal judul skripsi saya itu banyak bahan referensi dari jurnal yang saya dapat. tetapi dijurnal tersebut kayak teori apa misalnya kan rata-rata banyak menurut para ahli.contohnya misal menurut kasmir (2012: hal. 159) menyatakan bla bla bla. jadi misal kita mau ngutip perlu kita paraprase lagi kan ?
terus untuk penulisan menurut kasmir nya apa perlu ditulis lengkap tahun 2012 nya sama no hal nya bu?
soalnya ada beberapa skripsi org lain yg judul hampir sama, di bab 2 nya tidak ada footnote nya tapi dr pengertian teori nya banyak yg membuat menurut si A (tahun:hal), menurut sj B (tahun:hal). jadi kalo seperti ini kita mengutip untuk penulisan footnotenya mengikuti nama judul jurnal dan si penulis nya siapa atau kita mengikuti tidak membuat footnote jg, tetapi langsung membuat nama para ahli terus (tahun:hal).
mohon maaf bahasanya mungkin kurang dimengerti bu 🙏😁
Bisa dipahami.
Iya, kalau mau buat kutipan tidak langsung harus diparafrase.
Yang kamu maksud itu kutipan dalam kutipan. Penjelasan dan cara tulisnya, km bisa lihat di video menit ke 22:10.
Semoga membantu ya :)
@@BeMath45z mohon izin bertnya materi di menit 22.10 itu apakah harus di parafrase juga ya? Atau harus kutip gagasan asli. Terima kasih
@@suhestiranda6524 Kalau menggunakan kutipan langsung, jelas tidak diparfarse. Terus jika yang mau kamu masukan itu termasuk kutipan yang tidak boleh di"parfarase" Seperti Undang-undang, peraturan negara, dan definisi matematis itu tidak boleh diparafrase.
Selain dari itu, kutipan nya tetap harus diparafrase.
izin bertanya bu, jika kita mengutip 2 kalimat berurutan disumber yang sama lalu diletakkan dimanakah sitasinya? kalimat pertama atau kedua bu?
Kalau kalimat yg dikutipnya berurutan, sitasinya diakhir kalimat kedua.
Terimakasih bu, sehat selalu dan ilmunya sangat bermanfaat sekali bagi saya yg masih awam dan binggung
Alhamdulillah :)
izin tanya bu , jika referesninya kita ambil dari buku ... apakah perlu juga untuk di parafrasekan Bu?
Tergantung, kalau kamu gunakan kutipan langsung, tidak perlu diparafrase. sebaliknya, jika tidak harus diparafrase
Bu mau tanya kalo kutipan langsung menengai pasal itu bagaimana penulisan nya ya bu?
Tergantung penulisannya. Kalau pasalnya pendek dan kurang dari 40 kata, bisa dimasukan di badan paragraf, tulisnya menggunkan tanda kutip. Sitasinya: (Nama Penulis, tahun)
contoh:
Sesuai dengan Pasal 22, ayat (1) Undang-Undang No.6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Indonesia), "isi UU" (Kementrian ..., 2011)
Kalau isi pasalnya lebih dari 40 kata, bisa tuliskan diluar badan paragraf, menggunakan indentasi, dan spasi single
Daftar Pustaka
Nama Penulis atau Pengarang. Tahun Terbit. Judul Dokumen yakni Undang-Undang. Keterangan Penerbitan. Penerbit. Tempat Penerbitan.
contoh
Indonesia. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran RI Nomor 5038. Sekretariat Negara. Jakarta.
Ka cara mencari kutipan yang tertera dalam buku misalnya itu gimana ya?
Bisa buka scholar.google.com. Lalu ketikan (paste) judul bukunya di tab pencariannya. Setelah muncul, klik tanda kutip " untuk melihat apa sitasinya.
Ibu maaf saya baru pertama kali disuruh bikin artikel jurnal
Kalau kita nguntip dari jurnal A, nah berarti yg ditulis di body note nya nama penulis jurnal A tsb atau gimana bu?
Terus kalau kita ngambil dr media massa itu penulisan kutipannya gimana bu? Dan boleh tidak ambil sumber dr berita online gitu?
Iya, di body note nya tulis nama penulis nya (nama belakang ya),
Kalau untuk berita online, boleh diambil yg penting situs nya harus yang terpercaya. Cara tulis sitasi nya (Nama media massa, tahun)
@@BeMath45z ibu kalau format kutipan bodynote sama kyk di video apa gmn. Artikel saya tentang Pancasila berarti pake APA style Bu?
@@beautifulmoment7378 Kalau pakai APA style, sama saja dengan di video
Kalau pakai sitasi ieee gmn ya?
Kalau sitasi IEEE penulis nya menggunakan nomor yang berurut, setelah itu di daftar Pustaka, urutannya bukan berdasarkan abjad, tapi berdasarkan nomor tadi. Untuk lebih jelasnya bisa cek disini accounting.binus.ac.id/2021/11/16/menulis-kutipan-dan-referensi-menggunakan-apa-dan-ieee-style/
Kk bagaimana penulisannya pengutipan langsung ada dalam jurnal, kutipan tersebut ada di jurnal lain, bagaimana penulisan nya
Menggunakan kutipan dalam kutipan. Caranya ada di video menit ke 22:00
Assalamualaikum saya mau tnya bu klo kita mengutip secara manual tdk pake aplikasi misalnya mendeley begitu apakah bisa bu? Tdk terhitung playgiat kah?
Walaikumsalam warrahmatullah.
Pakai aplikasi ataupun tidak itu tidak mempengaruhi tingkat plagiasi.
Yang akan terhitung plagiat adalah:
1. jika km mengutip tanpa melakukan sitasi/tidak mencantumkan nama penulis
2. Jika km membuat kutipan tidak langsung, tapi tidak km parafrase. Langsung ditulis/copy paste saja kalimat nya dari sumber
Baik terima kasih.
Izin bertanya Bu 🙏
Saya sedang mengerjakan tugas akhir dengan metode kualitatif. Banyak pendapat ahli yang tentunya harus digunakan. Ketika dicek, ternyata yang banyak plagiasi adalah pendapat ahli. Jadi bagaimana ya Bu? Tolong bantu memecahkan masalah ini Bu 🙏
Pendapat Ahli itu harus kamu jadikan kutipan tidak langsung atau diparafrase. Jadi kamu tulis kembali menggunakan kata2 kamu sendiri tanpa menghilangkan makna dari tulisan awalnya
yang tidak boleh diparafrase itu seperti definisi pada ilmu sains dan matematika, UU, peraturan pemerintah, dan hal2 baku lainnya.
Sedangkan pendapat para Ahli khusus untuk ilmu sosial, itu boleh diparfrase
@@BeMath45z @Be Math 45z oke Bu 🙏
Lalu Bu, untuk pendapat ahli yang sudah saya ubah menjadi kutipan tidak langsung (diparafrase) apakah kemudian tetap disitasi ya Bu? Atau sudah dibiarkan saja, menjadi paragraf biasa?
Terima kasih Bu, untuk kesediannya menjawab 🙏🙏🙏🙏
@@mariakristin8487 Tetap dan wajib disitasi. Hehehe
@@BeMath45z Terima kasih untuk bantuannya Bu 🙏🙏
Semoga sehat selalu 🙏
@@mariakristin8487 Terimakasih, semoga lancar ya tugas akhir nya
Bagaimana jika kita mengambil 2 kalimat dalam 1 jurnal? Apakah dari 2 kalimat tersebut harus disitasi smua?
Kalau lokasi 2 kalimat itu kamu tuliskan dalam satu paragraf, cukup sekali sitasi. Kalau Kamu tuliskan di paragraf berbeda, maka sitasinya dua kali. Pada masing2 paragraf.
jika kutipan berasal dari buku berbahasa inggris harus di translate kedalam bahasa indonesia apa tidak?
Kalau kutipan langsung, boleh tidak ditranslate, jika ditranslate, harus benar2 yakin sesuai maknanya, bukan asal pakai google translate dan sejenisnya.
Tapi, jika gunakan kutipan tidak langsung, jelas harus ditranslate lalu diparafrase.
@@BeMath45z baik, terimakasih jawabanya
Kalau pernyataan nya sperti ini: uu no 36 thn tahun 2019 mengamanatkan bla bla..
Itu hrs diparfrase atau tdk perlu kak
untuk undang-undanh TIDAK BOLEH di prafrase. Jangan lupa untuk sitasi lembagai yang mengeluarkan undang-undang
Ok terimakasih kak
Kalau dapat nya dari jurnal terdahulu dapat uud /kemenkes nya kak sitasinya dari jurnal terdahulu itu yg dimasukan boleh gag kak?
Pak, kutipan termasuk referensi atau bukan ya ? Mohon di balas🙏
Iya, termasuk. Selanjutnya tinggal dipilih cara menuliskannya, menggunakan kutipan langsung atau tidak langsung
@@BeMath45z terimakasih pak
Assalamualaikum Bu...izin bertanya..misalkan saya mengutip jurnal A (2015) namun ternyata kutipan itu juga yang dia kutip dari org lain, atau jurnal lain juga misalkan jurnal B (2002). Nah sementara itu aturan kampus mengharuskan mengutip ,peneliti terbaru 10 tahun terakhir 2011 ke atas...itu gmna? Mohon bantuannya😢😢
Penelitian 10 tahun terakhir 2011 ke atas
Tidak apa2. Biasanya aturan kampus itu maksudnya kamu harus baca artikel yang terbit paling lama tahun 2011. Sedangkan yg kamu kutib, artikel B itu dikenal dgn istilah kutipan dalam kutipan. Itu bukan masalah, khususnya terkait teori2 yg belum ditemukan kebaruannya, masih menggunakan teori-teori dari ilmuan yang sudah dikeluarkan sebelum tahun 2000, atau dibawah 10 tahun yg lalu.
@@BeMath45z lalu cara penulisannya bagaimna bu??
@@ammacakodot292 BIsa lihat dimenit ke 22:10 Kutipan dalam Kutipan
terimakasih bu untuk ilmunya namun ada bebrapa hal yang belum saya faham seperti untuk parafrase tidak langsung itu harus satu kalimat atau satu paragraf bu atau bagaimana ya bu?
Bisa dua-duanya. Bisa parafrase nya hanya 1 kalimat saja, bisa juga 1 paragraf. SEMANGAT menulisnya :)
@@BeMath45z terima kasih atas ungkapan motivasinya bu, namun jika boleh saya ingin bertanya kembali. Jika semisal saya mengutif 2 kalimat dan jumlah kata dari 2 kalimat itu hanya sebanyak 36 kata, kemudian mengutif lagi 1 kalimat dari sumber yang berbeda, apakah kalimat dari sumber yang berbeda ini ditulis dalam satu paragraf atau di tulis di paragraf selanjutnya bu?
Izin bertanya, Buk kalau kita menggunakan kutipan langsung itu apa kalau di cek plagiatnya, apa nanti itu terhitung ?
Kalau pakai aplikasi check nya, sudah pasti terhitung. Makanya sebisa mungkin menghindari kutipan langsung, kecuali untuk hal-hal yang tidak bisa di parafrase
Alhamdulillah terimakasih ibuk atas jawabnnya, senang bisa ketemu channel ini dan responya sangat cepat
Maaf bu saya ingin bertanya untuk memastikan, jdi meskipun kutipan langsung kita sitasikan maka akan tetap terhitung plagiat ya buk?. Jadi kita harus memparaprashe kutipannya lalu kita sitasikan ya buk ?
@@sherlynovianti8362 Ia, tapi itu bukan kategori plagiat sebenarnya, cuman kalau aplikasi kan yang dihitung umumnya "kesamaan" / similarity kata atau paragraf nya.
Jadi selama itu bukan definisi matematis aturan resmi, UU, lebih baik diparafrase
@@BeMath45z buk, Kalau menurut pendapat ahli dalam bidang linguistic apakah harus di paraphrase ?🙏
Halo bu permisi mau nanya. Semisal kita membaca jurnal A lalu diawalan jurnal tersebut ada terkait definisi atau epidemiologi yang dia kutip dari jurnal B lainnya. Jika seperti itu yang kita jadikan sitasi apakah jurnal A atau B nya ya bu?
Lalu sebenarnya di bagian jurnal A yang boleh kita sitasi itu pernyataan disebelah mana ya? Apakah dari hasil penelitian jurnal tersebutnya saja?
Semoga dijawab ya, terimakasih bu🙏
1. Yang disitasi adalah jurnal A ya, format nya dengan menggunakan "kutipan dalam kutipan" seperti yg saya jelaskan di menit 22:10
2. Sebaiknya memang yang disitasi itu adalah hasil penelitian atau hasil pemikiran penulis artikel nya, atau dengan kata lain sebisa mungkin menggunakan kutipan sumber pertama. Tapi jika yang terjadi seperti pada kasus No 1, km tetap boleh melakukan kutipan dalam kutipan, dengan catatan "sumber pertama" sulit untuk km jangkau.
Sebenarnya dizaman skrg, kutipan dalam kutipan sudah kurang relevan, karna km bisa mencari sumber artikel dengan mudah, dan tanpa harus "membeli". Misalnya pada masalah pertma, dari pada km mensitasi artikel A, km bisa langsung search artikel B di Google, dan download artikel tersebut, dibaca, dan langsung sitasi artikel B nya.
Semoga bermanfaat
@@BeMath45z Terimakasih banyak bu atas penjelasannya, saya sedikit mau bertanya lagi.
Kalau kita memakai jurnal Systematic Review/ Tipe Naratif/ Artikel yang hampir semuanya mengutip dari jurnal lain. Berarti sesuai yg ibu jelaskan kita tetap mengutip dari jurnal asal ya bu?
Terimakasih🙏🙏
@@kisaindah9665 @kisa indah iya, betul sekali. Sebenarnya untuk memperkaya wawasanmu, atau untuk topik spesifik yang sangat berhubungan dengan artikel yang akan kamu tulis, lebih bagus ambil dari sumber pertama.
mbak mau tanya nih kalau mau menulis nama pengarang di footnote atau daftar pustaka nama pengarangnya dibalik atau tidak ya ? Makasi mbk 🙏
Tetap dibalik. Bisa cek cara penulisan gaya APA (yang umum digunakan di Indonesia)
Kak ada instagram engga ya saya mau menanyakan perihal skripsi🙏
Untuk konsultasi skripsi bisa via email di amandalahadi@iainkendari.ac.id
@@BeMath45z otw kak
@@BeMath45z sudah kak semoga di balas yak🙏
@@davidharismaulana4244 Sudah dibalas
@@BeMath45z Selamat malam, Kak. Jika berkenan, mohon waktunya untuk cek e-mail, nggih. Ada yang ingin saya tanyakan juga tentang parafrase. Semoga berkenan memberi feedback. Terima kasih.