Pelajaran terbesar dalam kisah ramayana adalah : "Di belakang setiap pemenang selalu ada penghianat dari pihak yang kalah". Menurut saya, wibisana ditakdirkan immortal sebagai balasan penghianatannya pada bangsa dan negaranya, sehingga menjadi saksi kehancuran dan musnahnya bangsa raksasa di bawah penindasan bangsa lain.
Berati wibisana jadi saksi juga dong ketika keturunan rakyat kerajaan nya malah jadi penganut Buddha daripada menyembah dewa Rama (agama Hindu) dong? Karena katanya negeri Alengka itu terletak di Sri Lanka sekarang
@@AzabManaAzab Logikanya seperti itu. Pada dasarnya semua chiranjiwin (tokoh immortal) dlm ramayana dan mahabharata adalah kutukan yg didapat karena dosa2 dan kesalahannya, sehingga tidak bisa moksa atau masuk dalam lingkaran kelahiran kembali utk menebus kesalahannya. Bisa baca buku Rahuvana Tattwa utk perspektif lain kisah ramayana.
@@luluhryuana2580 kripa Aswatama sepertinya iya Tapi bagaimana dengan parashurama? Dia melakukan tugasnya dengan baik sesuai dharma nya Kenapa jadi chiranjivi juga?
tergantung sudut pandang.pengkhianat itu mempunyai motif yg bersifat egoistis..misal karena diberi imbalan, atau karena takut disiksa & dibunuh..sedangkan wibisana tdk mempunyai motif itu, murni utk menasehati kakaknya rahwana..bahkan diapun dibunuh & mati....kemudian dihidupkan lg oleh Rama. sedangkan kasus kumbakarna, ia membela negaranya bukan karena imbalan, bukan karena alasan emosianal jg bukan karena ego..murni meyakini bahwa membela negara adalah membela kebenaran..
Pada kisah pewayangan di Bali, boon yang diminta Kumbakarna adalah "Suka Sada" yang artinya selalu senang, namun karena campur tangan Dewi Saraswati, pengucapan Kumbakarna menjadi "Supta Sada" yang artinya selalu tidur. Dari sini kita bisa mempelajari bahwa ada variasi2 terminologi dalam cerita Ramayana (dan juga Mahabarata) dalam berbagai tempat maupun belahan dunia. Lanjutkan, Bang Tira🔥
@@bocahotomotif Maaf menurut pengetahuan saya knp sampe terjadi semacam itu, Sbb kelima sdr itu, mereka sdh bersumpah didepan ibu nya Dewi Prita ( Kunti Talibrata) dan dihadapan para dewa,bahwa mrk harus berbagi rasa baik suka maupun duka. Barang siapa yang mendapatkan atau menemukan sesuatu harus dibagi rata tak terkecuali seorang wanita yg akan dijadikan istri,itulah sdkt pengetahuan ku tentang Mahabharata.. Semoga bermanfaat.!!!
Dari segi perspektif seorang petinggi kerajaan yg sewajibnya melindungi rakyatnya,aku lebih suka sosok Kumbakarna karena meski udah tau akhirnya pasti kalah tapi niatnya berperang untuk negaranya bukan membela kakaknya,jadi Kumbakarna bagaikan bhisma
Bener, letak kesalahan atas terjadinya semua hal tersebut karena Rahwana sebagai pemimpin sebuah bangsa dan negara tidak memikirkan konsekuensi akan setiap tindakannya. Akhirnya dua karakter yang sejatinya berbudi menempuh jalannya masing-masing karena suratan takdir. Keduanya tidak sepenuhnya benar dan salah, keduanya hanyalah tokoh hebat yang berani untuk mengambil resiko dan menerima setiap konsekuensi akibat keputusannya. Wibisana yang membela dharma mendapatkan dharma yang selama ini ia agungkan dengan harga kehancuran negerinya dan Kumbakarna yang begitu cinta akan tanah airnya mendapatkan hadiah terbaik bagi para ksathrya yakni gugur di medan perang meskipun dengan harga membela adharma yang dilakukan kakaknya. Setidaknya Alengka berakhir dibawah pimpinan raja agung nan bijaksana Wibisana. Sayang, coba Kumbakarna memilih untuk memihak kubu Rama, pastinya Alengka memiliki raja dan panglima yang hebat.
Sejarah di tulis oleh pemenang Rahwana adalah Penjahat. Rama adalah pahlawan. Pemahaman ini sdh meluas dlm masyarakat. Namun dalam urusan cinta, bisa saja pemahaman ini diperdebatkan. Saya percaya bahwa manusia itu punya dua sisi (tidak ada yang sepenuhnya hitam, tidak ada yang sepenuhnya putih), Sy ingin mencoba melihat dari sisi Rahwana sebagai pribadi yg jatuh cinta. Dalam sebuah kisah lalu diceritakan Rahwana hanya mencintai satu wanita, istrinya.. Dewi Setyawati namanya. Hingga kemudian sang dewi meninggal dan kemudian menitis ke dewi Sinta. Cinta di hati Rahwana tak pernah padam, hingga akhirnya sang waktu mempertemukannya dengan Sinta, yang sayangnya sudah menjadi istri Rama, raja Ayodya, karena memenangi sayembara. Melihat cinta sejatinya sudah menjadi milik orang lain, Rahwana punya dua pilihan: merelakannya atau merebutnya dengan taruhan apa pun, bahkan nyawa. Dan, Rahwana memilih pilihan kedua. Sinta pun diculiknya dan dibawa pulang ke Alengka. Selama tiga tahun disekap, Sinta diperlakukan bak ratu oleh Rahwana. Meski dia bisa memaksa atau bahkan memperkosa Sinta, Rahwana tak pernah mau melakukannya. Rahwana tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa. Dia tak pernah menyentuhnya. Dia menunggu. Menunggu adalah hal terbaik agar sang dewi tak terluka hatinya. Agar sang dewi mencintainya sepenuh hati. Suatu saat nanti... Walaupun itu entah kapan.. Padahal dia tahu benar bahwa titisan Dewi Setyawati itu terlahir begitu setia pada suaminya. Setiap hari Rahwana mendatangi Sinta dengan beragam puisi. Dia selalu minta maaf karena telah menculiknya. Semua itu dilakukan agar sinta bersedia menjadi permaisuri, satu-satunya istri terkasih. Namun....Sinta selalu menolak. Apa yang datang dari hati, pasti sampai ke hati. Sekejam apa pun Rahwana, ketulusannya pelan-pelan dirasakan oleh Sinta. Selama dirinya di Alengka, Rahwana berubah menjadi baik dan murah senyum sehingga mengubah suasana kerajaan menjadi baik pula dan penuh kedamaian. Sinta mulai tergoda tapi di sisi lain dia tak mau mengkhianati suaminya. Namun, hingga hampir tiga tahun lamanya, kenapa Rama tak kunjung juga menyelamatkannya? Apakah suaminya sudah tak mencintainya lagi? Dalam diam mereka saling bicara. "Tidakkah kau juga mencintaiku Sinta? Tidakkah kau mengingatku walau sedikit saja, sebagai pria yg pernah kau cintai sampai mati" "Aku sebenarnya juga mencintaimu. Namun aku terikat dengan Rama.. Jika kamu mencintaiku, tolong relakanlah aku dan kembalikanlah aku.." Kata-kata Sinta ibarat mantra yang menyihir Rahwana. Sebab, selama hidupnya, hanya kata-kata itulah yang dinanti. "Jika itu maumu, sebagai ksatria, aku akan berduel satu lawan satu dengan Rama. Jika dia bisa mengalahkanku, maka aku akan mengembalikanmu kepadanya" Ketika Rama datang dengan balatentara wanara plus hanoman, dengan gagah berani Rahwana menyambutnya. “Aku mencintai Sinta, Rama! Aku akan melakukan apa pun untuknya. Aku benar-benar mencintainya, bukan sepertimu yang menikahinya hanya karena berhasil memenangkan sayembara. Semua perbuatanku yang kau sebut ‘mengacau’ sebenarnya adalah usahaku dalam rangka mendapatkan cintaku kembali" Pertarungan pun terjadilah. Dengan dibantu Hanoman, Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan membunuhnya. Sinta pun kembali jadi miliknya. Dia lari menghambur ke pelukan Rama. Namun, sambutan Rama justru tak dia duga.. Rama curiga, jangan-jangan Sinta telah dinodai Rahwana. Berkali-kali Sinta menjelaskan bahwa dirinya masih suci. Rahwana tidak sekali pun pernah menyentuhnya. Tapi Rama tak juga percaya. Hingga akhirnya, Sinta nekat membuktikan kesuciannya dengan menceburkan diri ke bara api. Karena dia masih suci, api tak bisa membunuhnya. Barulah setelah itu Rama mau menerimanya kembali. Tinggal kemudian sukma Rahwana yang menangis sejadinya karena nestapa cinta. Kenapa takdir tidak memilihnya? Andai dia ikut perlombaan pasti Sinta menjadi miliknya, bukankah kesaktian Rama masih jauh di bawahnya. Kenapa pula Sinta memilih pria yang tidak mempercayainya 100 persen? Sementara bagi Rahwana, Sinta ternoda atau tidak, cantik atau tidak dia tetap akan mencintainya. ------ Disudut lain yg tak terlihat.. Sinta tersedu pilu karena Rahwana sdh tak ada lagi di dunia yg ditempatinya, tak menghirup lagi udara yg dihirupnya... Sosok yg mencintainya tanpa tapi.
kalau menurut gw pribadi ya rahwana emang 100 tulus ke dewi sinta cuma rahwana sedikit gagal berfilsafat menurut gw pertama seperti yg diuangkapkan kedua adiknya kumbukarna dan wibisana kesalahan rahwana bertindak dulu baru mikir akibatnya kedua sebagai bangsa raksasa rahwana dan bangsa nya makan apa aja termasuk manusia itu nggak bengis, analogi nya kayak singa makan rusa ya wajar, kalau soal punya niat mencuri di bangsa manusia pun juga sama, salah nya rahwana ya mencuri sinta dari sudut pandang sesama bangsa manusia pun mencuri istri orang ya salah dan kemungkinan suami nya juga bakal bunuh rahwana kalaupun rahwana itu manusia, jadi premis pertentangan nya bukan manusia dan raksasa tapi suami yg istrinya di curi dan laki2 yg mencuri istri orang ketiga baru inkonsistensi rahwana dalam memandang perbedaan bangsa misal disepakati raksasa makan manusia itu ya hukum alam aja kayak singa makan rusa cuma ketika manusia itu sinta rahmawa justru tergila-gila ya mungkin ibarat singa yg jatuh cinta ke rusa secara perasaan tidak salah secara norma di masa itu rahwana salah sementara rama menikahi sinta itu nggak melanggar norma apapun rama menang sayembara, pernikahan nya syah rama ya ibarat suami yg istrinya di rebut makanya ya nyari istrinya buat diambil kembali
@@adityad.dragon3867 yg bikin kecewa Rama menuduh istrinya bahwa tidak suci lg padahal tidak demikian sampai Sinta membuktikan dia masih suci dengan membakar dirinya Disini bisa dilihat bahwa Rama tidak sepenuhnya mencintai sinta
@@SHMZONE Dari sisi manusia menurut gw itu wajar aja rasa cemburu dan curiga itu bagian dari manusia cinta 100 % menurut gw nggak logis nanti justru objektifitas nya akan pasangan kita jadi hilang justru karena rahwana 100 % mencintai sinta lah letak kesalahan rahwana logika nya jadi hilang terhadap akibat dari tindakan nya
Setia dan fanatik tidak jauh berbeda. Setia yang sesungguhnya hanyalah pada dharma berlandaskan pada pedoman kebenaran. Sedangkan fanatik berupa cinta buta terhadap realitas khayalan yang kita anggap sebagai jati diri kita, misalnya negara, keluarga, agama, simbol-simbol, dan sebagainya. Jadi, kumbakarna adalah contoh fanatisme, sedangkan wibisana adalah wujud kesetiaan pada dharma.
saya lebih ke kumbakarna,sebagai saudara ia tetap berada dj sisi kakaknya (meski pahit krna yg ia bela salah),dan sebagai penduduk alenka ia melakukan tugasnya untuk membela negaranya....yg membuatku terasa sangat sakit yaitu ketika kumbakarna meminta adiknya untuk pergi dan meminta wibisana untuk memakamkannya serta seluruh keluarganya secara layak
Kumbakarna memang tidak membenarkan perilaku Rahwana, alasannya bukan serta merta sifatnya yg loyalis, setia pada keluarga dan kerajaannya. Tapi Kumbakarna & Rahwana merupakan reinkarnasi (representasi) Jaya & Wijaya yg lebih memilih hidup sebagai musuh awatara Wisnu sebanyak 3x sekaligus mati di tangannya untuk memperingan kutukan Kumara (seperti yg ada di video tentang Sishupala). Jadi alasan Kumbakarna memilih untuk berpihak pada Rahwana (Alengka) bukan karena ia telah menyimpang dari jalan Darma, Tapi karena memang sudah ditakdirkan seperti itu, Tak bisa memilih ataupun Terpaksa. Seperti Rahwana yg tak boleh memenggal kepala terakhirnya dan dipaksa untuk terus hidup sebagai simbol kejahatan (ketidakbenaran) karena tugasnya saat itu yg belum selesai, atau kematiannya harus berjalan seperti apa yg telah ditentukan, Mati di tangan Sri Rama sebagai awatara Wisnu.
gimanapun kita kadang akan selalu ketemu dengan situasi dilema semacam ini, misal anggota keluarga kita berbuat kejahatan kita seolah harus melindunginya meskipun yang dilakukan salah, karena lagi lagi terasa berat untuk jadi musuh ketika tali yang kita miliki adalah tali keluarga.
Menurut ku ini bukan suatu pilihan Tapi suatu kondisi salah satu keluarga kita melakukan kesalahan dgn cara ap Apakah pembunuh seharusnya d lindungi kan tidak Apakah pelaku perampokan dll Yg dimana d stu ad keluarga kita hrs menyelamatkan mereka seharusnya jelas kita tidak bisa melakukan itu jika kita melakukan itu ini adalah sebuah kesalahan besar baik d masyarakat bahkan dalam agama Jadi jika kondisi kuluarga kita melakukan kesalahan dalam hal besar tapi tidak berakibat kematian atau perencanaan pembunuhan serta tindakan kejahatan yg SGT jahat Mgkn kita sebagai keluarga masih berpikir abu abu Y abu abu Bukan saya mendukung juga tapi inilah seharusnya perspektif kita d dlm masyarakat Maaf jika ad kesalahan penyampaian 🙏🙏🙏🙏
Dari kecil dikasih pelajaran tentang kesetiaan dan pengorbanan yg saat itu susah saya terima Kumbo Karno yg berjuang menepati janji membela Negara walau dia tau kakaknya itu salah Adipati Karna yg berjuang melawan adik2nya dan menepati janji dan setia kepada sahabatnya walau tahu akan kalah
Yg menggunakan akal fikiran pasti memilihwibisana karena memilih kebenaran. Tp yg menggunakan hati pasti akan memilih kumbakarna. Karena tak mungkin tega menghianati saudara dan negaranya yg telah menhidupi dan membesarkannya.
jika pertanyaannya mana yg benar, ya sudah jelas yg berada di jalan kebenaran yg benar yaitu wibisana, dan itu adalah pilihan yg tersulit karena harus menghianati saudaranya, menempatkan kebenaran diatas keluarganya,, jika dicontohkan pada masa sekarang ibarat saudara kita melanggar hukum, seberapa berani kita sebagai sodara mengatakan kebenaran untuk menjebloskan dia ke penjara?
mantap ini, seperti lakon "rahwana putih" sudjiwo tedjo. menggali perspektif berbeda dari kisah ramayana. dunia ini selain ada hitam dan putih, juga ada abu2. pelajaran yg diambil bukan menjadi permisif terhadap kejahatan, namun kita harus sering kroscek dan introspeksi diri.
Lanjut doong....mantaps bgt, baru kemaren mau cari tau cerita ttg Wibisana udh ada atau blm di Tangan Belang, eh pas bgt hari ini dapet notif hahahaha thank you. Yoii... dunia ini ga selalu hitam dan putih
Sepengetahuan saya, dalam wayang jawa, ada 3 tokoh satria sejati. Kumbakarna, begawan bisma, dan karna basusena. Mereka berperang bukan karena jabatan, bukan membela raja mereka pula. Mereka berperang karena kecintaan mereka terhadap tanah air mereka. Kumbakarna tidak mau maju perang sebelumnya bahkan ketika sang anak, yaitu kumba kumba mati. Tapi akhirnya dia mau berperang karena ada perkataan rahwana yang tidak mengenakan terhadapnya. Semboyan khas kumbakarna saat berperang "amuk suromroto, joyomroto. Imbang yen podo podo".
fyi, kalo ga salah rahwanana juga punya paman paman yang bijak sebagai penasihatnya, salah satunya prahasta, menurut ane itu juga bagus buat di bahas karena ini menunjukkan kalo lingkungan sekitarnya rahwana bukan yang bejat bejat banget tapi kenapa rahwana tetap menempuh jalan yang melawan dharma
Adipati Karna udah, Kumbakarna udah, tinggal kurang Bambang Sumantri sebagai pelengkap karakter di Serat Tripama. Seru itu bang ceritanya sama adiknya, Sukrasana si raksasa mungil.
Karakter Wibisana dan Kumbakarna dua duanya bertindak atas dasar keyakinan pemahaman, terlepas dari salah dan benar. ..... Hal ini yang sering membuat keraguan bertindak.
Bang bahas sisi baik rahwana seperti dia tidak melakukan apapun kepada shinta walaupun dia bisa saja. Dan sisi yg kurang dari rama yg seperti dia tidak percaya dengan shinta yg tetap suci walaupun dia sudah diculik oleh rahwana🙏 Mohon di notice kalau bisa dipertimbangkan buat next konten.
saya lebih respect pada kumbakarna sebagai seorang ksatria dan pria sejati sudah sewajarnya kita membela tanah air dan saudara sendiri bukan malah membantu musuh untuk menghancurkan tanah air dan saudara sendiri. meskipun rahwana di pihak yg salah tapi semua saudaranya sudah sepatutnya turut bertanggung jawab pada kerajaan sendiri. simpelnya wibisana dan kumbakarna telah melakukan kesalahan besar dengan membiarkan kakaknya yg merupakan seorang raja melakukan kesalahan yang fatal. jadi mereka berdua juga wajib bertanggungjawab bukan malah membelot.
Menurut saya Kumbakarna tau mana yang salah dan benar, dan ia berada disisi Rahwana bukan karena memihaknya, tapi untuk melindungi rakyat Alengka. Sebagai dasar kenapa seperti itu? Itu karena dia sangat tidak senang dg tindakan Rahwana sang kakak yang menculik Shinta dan Kumbakarna juga berkata bahwa "Seorang Raja seharusnya melindungi Rakyat", disini Kumbakarna sedikit menyindir sang kakak bahwa tindakannya yg menculik Shinta adalah tindakan yg membahayakan rakyat seakan Kumbakarna tau siapa yang Rahwana lawan bukan orang biasa. Mungkin dalam pikiran Kumbakarna itu seperti ini "Anjir ini abang gw membahayakan rakyat, klo gw gak berada disisinya maka rakyat dalam bahaya, membujuknya untuk mengembalikan Shinta juga percuma"
Dari dulu selalu respect sama karakter Kumbakarna.. Di balik kerakusannya, Kumbakarna bersifat ksatria dan patriotisme.. Dulu pas kuliah pernah mau buat komik Ramayana buat tugas akhir tapi akhirnya gak keturutan sampai bagian kumbakarna, Ngerjakan cuma sampai bagian Shinta diculik doang..
Hidup itu penuh dengan warna, spektrum yg berbeda dari setiap manusia dan bukan hanya hitam putih yg sangat menjemuhkan! Spektrum itu terlihat di diri Kumbakarna, bagaimana dia menegur kakaknya karna berbuat salah namun tetap setia di sisi kakaknya karna dia harus membela prajurit dan rakyat alengka dari peperangan, dia masih memikirkan hal (orang) lain dari pada kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan perspektif hitam putih bisa kita lihat dari Wibisana, yg melihat segala hal hanya berdasarkan benar dan salah, tidak memikirkan hal lain dan hanya berfokus pada jalan yg dia anggap benar seorang diri. Ada plus dan minus di antara mereka berdua, tergantung kita melihatnya dari sudut pandang yg mana! Sebagai Kumbarna kah? Wibisana? Atau rakyat jelata dari negara alengka?
Motivasi Kumbakarna membela Alengka memang benar untuk bela tanah air. Tapi dia sebenarnya masih memiliki keraguan bahwa dengan dia membela tanah air, secara tidak langsung dia membela kakaknya Rahwana yg dia sadari berada di pihak yg salah. Keraguan itu tidak hilang seluruhnya walaupun Kumbakarna telah berdialog dengan Wibisana. Oleh karena itu setelah gugurnya Kumbakarna, dia terkatung-katung di alam penantian. Tidak bisa memasuki kahyangan sampai Wibisana meninggal dan menyusulnya. Sosok yg benar2 teguh dan dengan yakin membela tanah air Alengka adalah patih Prahasta (adik Dewi Sukesi, paman Rahwana bersaudara). Prahasta gugur oleh di tangan Anila, dan dia dapat memasuki kahyangan karena pada dasarnya dia adalah raksasa baik.
jadi inget nasihat dari orangtua, analogi dari rahwana dan saudaranya 1. mau jadi seperti Rahwana: buruk rupa buruk hati? 2. mau jadi seperti Kumbakarna: buruk rupa baik hati? 3. mau jadi seperti Sarpanaka: baik rupa buruk hati? 4. mau jadi seperti Wibisana: baik rupa baik hati?
Kumbakarna dan Karna, sesuai namanya yg mirip, bukanlah orang yg membela kejahatan tetapi mereka berperang sesuai dengan jalan dharma yg mereka masing2 yakini.
Kenapa aku diberi nama Gunawan Wibisono, kata bapak karena tokoh ini, bapaku menaruh do'a supaya aku bisa menjunjung nilai² kebenaran, layaknya ia 'Wibisana'
Makna persaudaraan mereka dalam penggambaran nafsu yg dimiliki manusia. Rahwana : nafsu amarah Kumbakarna : nafsu dasar manusia Sarpa kenaka (bahasa pedalangan) : nafsu syahwat Wibisana : kesucian.
Sejarah ditulis oleh pemenang. Ravana sang murid Siva dicap penjahat dan dikurung di Gunung Abu di Kapila Aranya. sang Dasamukha dianggap sebagai perwakilan kejahatan, padahal dia hanya membela bangsa nya. Ravana difitnah oleh musuhnya dg keji nya
Berarti tipe orang Indonesia kebanyakan sebagai Kumbakarna, membela yang salah karena membela saudaranya, keluarganya, golongannya, kelompoknya. Tidak berani menegakkan hukum dan kebenaran walaupun orang terdekatnyalah yang bersalah.
Setelah nyelesain playlist Membaca Mahabarata, finally yang ditunggu dateng juga akhirnya, membaca Ramayanaaaa ! Can't wait gimana flownya playlist ini
kumbakarna berperang bukan untuk membela kakaknya tapi membela negaranya "wahai kau rama aku sebenarnya tidak peduli terhadap masalah mu dengan kakakku karena sejatinya itu urusan kalian berdua. tapi karena kau dan pasukan keramu yang sudah menyerang negeriku, tentu sebagai seorang ksatria aku tak bisa diam saja melihatnya. maka lawanlah aku sekarang". (sebenarnya pasukan kera sang rama yg dipimpin oleh hanuman kewalahan meladeni kumbakarna, dan kalo dibiarkan terus bisa membuat banyak pasukan kera terbunuh maka rama pun harus turun tangan langsung untuk menghadapinya. dengan dibantu wibisana yg memberitahu rama kelemahan kakaknya yaitu pada lututnya, ramapun langsung memanah lutut kumbakarna yg membuat kumbakarna kesulitan berdiri dan memudahkan rama untuk membunuhnya)
Benar dan salah di dalam peperangan itu susah dibedakan, yang 1 menjunjung tinggi darma kebenaran dan gamau berada di pihak yang "jahat" walaupun tau itu keluarganya//negaranya sendiri dan yang satu lagi memilih loyal karena yang ia bela adalah tanah air dan keluarganya dan mungkin kebahagiaannya, "jika aku harus mati dalam peperangan, alangkah baiknya jika aku mati membela tanah air ku sendiri, walaupun aku tau aku sedang bersama pihak yang jahat"
Kumbakarna dong, tipikal bapak2 pejabat kita. Rakus, tamak, dan kerjaannya 0, tapi ketika negeri lain menyerang akan mati2an membela negaranya. Tetap masih lebih baik ketimbang orang yang merong-rong negeri dari luar dan berkolaborasi dengan orang luar.
Mereka berdua sama sama orang baik,tapi secara pribadi aku lebih berada di pihak Kumbakarna, harus diakui tujuan wibisana baik tapi caranya kurang benar karena bagaimana pun menghianati negara, pemimpin atau kakak sendiri bukanlah perbuatan yang bisa dibenarkan dan masih ada jalan lain selain harus berhianat Wibisana bisa saja mengambil jalan lain
kalau saya mengikuti pedoman illahi aja kalo emang salah mending memberikan peringatan jika tidak mau merubah keadaan, mending mengkudeta bersama orang² yang benar untuk mewujudkan kerajaan baru yang damai dan tentram
Ceritanya sih biasa2 tapi penggiringan materi, penjabaran tokoh serta mengkontraskan prilaku yg dilakukan Tangan Belang menjadi video ini jadi lebih menarik.
Bang, request cerita cinta dari sisi rahwana dong bang, yg kata orang-orang kalau rahwana ini gamau nyentuh dewi shinta sebelum dewi shinta bener-bener cinta sama rahwana
dikultur jawa kumbakarna memang dikenal sebagai simbol dalam hal patriotik. setahu saya, dipewayangan jawa kumbakarna sangat tidak setuju dengan perbuatan dasamuka , dan kumbakarna memiliki narasi murni membela Alengka, tidak ada embel embel berperang untuk kakaknya. jadi memang niat asli dari kumbakarna ini semata untuk membela tanah airnya.
kumbakarna kalau di pewayangan jawa termasuk 1 dri 3 satria yang harus di contoh dia mengajarkan kebijaksanaan setia loyal cinta tanah air dan bertanggung jawab atas tugasnya. sebelum meng"iya"kan permintaan rahwana dia bilang tidurku adalah agar aku tidak melihat kemungkaran mu dan aku berperang membela tanah air dan rakyatku bukan membelamu.
Rahwana itu ada sisi maskulinitas yang hampir tidak kita punya pada masa ini, dia cuma menculik shinta, tapi tidak menyentuhnya sama sekali sampai shinta bilang mau, itu menurutku laki banget si
yeayyy akhirnya upload lagi! kak, kalau semisal uploadnya selang seling antara mahabharata dan ramayana gimana? ramayana seru, tapi masih banyak yang pengen diketahui soal mahabaharata hehe...anyway keren banget kak episode kali ini! semangat terus ngontennya!
Kumbakarna tidak bisa dianggap sbg membela tanah air nya,sebab invasi yg dilakukan kakak nya Rahwana adalah hal yg salah menculik istri orang lain,dan melibatkan seluruh rakyat nya atas kesalahannya itu,bukan karena disebabkan Rama menyerang utk menguasai Alengka,tp ingin membebaskan istrinya Shinta,sementara Rama berniat menjadikan Wibisana menjadi Raja dari Alengka utk menggantikan Rahwana. Karena itu Kumbakarna tdk melakukan keputusan yg benar !!
Bahas cerita avatar kerdil bang yg mengalahkan raja Mahabali, menarik bgt karena terjadi di Nusantara yaitu di Pulau Bali. Di kisahkan ada raja mahabali yg sakti dan bs menguasai 3 alam sekaligus alam bur bwah swah yaitu alam nirwana, alam manusia dan alam bawah. Sampe2 avatar wisnu turun menghentikannya, tapi malah ga ngelawan karena beliau ini raja yg baik dan taat agama 😅 Cma emang sakti aja 😅 Akhirnya beliau ngalah dan Dewa wisnu pun terkejut dan menjanjikan jabatan sebagai "Dewa Indra" di siklus kehidupan berikutnya (Indra ini jabatan sebagai penguasa surga banya yg salah kaprah Dewa Indra itu nama Dewa tapi sebenernya Dewa Indra itu nama jabatan sebagai pimpinan Dewa2 di alam Surga) jadi setelah jaman kaliyuga dunia kiamat akan di buat dunia baru dan balik lagi ke jaman awal satya yuga klo ga salah nah di siklus ini lah Mahabali akan menjadi Dewa Indra
Wibisana itu salah 2 x. 1. Sebagai pengecut ( krn dia sebagai ksatria) 2. Sebagai penghianat Hrsnya, cukuplah ia tanggalkan status satrianya dan menjadi seorang brahmana dgn meninggalkan urusan2 dunia
Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi Ditohi Pati (kehormatan dan tanah air yang akan dibela mati-matian sampai titik darah penghabisan), mungkin inilah yang di pegang teguh oleh Kumbakarna, ia tidak membela sifat Rahwana bahkan ia menyalahkan tindakan Rahwana yang menculik Dewi Sinta, tetapi yang ia bela adalah tanah airnya yaitu Alengka. berbeda terbalik dengan wibisana walaupun ia membela kebenaran dan keadilan tetapi ia telah mengkhianati dan menghancurkan negara nya sendiri.
Kalo di pewayangan, sukesi itu berwujud Dewi bukan rakseksi walapau ayahnya prabu Sumali berwujud raksasa karena prabu Sumali itu walaupun raksasa tapi bijaksana (juga pernah satu pertapaan bersama begawan wisrawa). Begitu juga anak2 Dewi sukesi yang berwujud raksasa karena bukan keinginan hati tetapi karena nafsu (awalnya begawan wisrawa ingin menikahkan Dewi sekesi dengan anaknya yang pertama Danaraja atau Danapati melalui sayembara yang di selenggarakan Dewi sukesi) tetapi karena Dewi sukesi terlanjur mencintai, begawan wisrawa pun terjerumus ke dalam nafsu dan lahirlah Rahwana. Sedangkan Kumbakarna berwujud raksasa karena karmanya begawan wisrawa membunuh paman Dewi sukesi yang bernama jambumangli (wujudnya raksasa dan sangat mirip dengan Kumbakarna). Ketika melahirkan tiga anak raksasa, wisrawa dan sukesi pun sadar akan kesalahannya selama ini dan akhirnya mereka berdua bertobat dan lahirlah anak keempatnya yaitu Gunawan Wibisana yang berwujud manusia
Om.. bahas sepak terjang "asmara" arjuna dong, beserta skandal2nya juga.. slma ini di pentas wayang slalu disamarkan dan sedikit dibenarkan, kalau om yang bahas pasti bisa dikuliti sampai sisi yang terdalam..
Respect bgt ama ini tokoh, tidak membela kejahatan tapi membela tanah air 😤
semoga di lirik duo mematikan Subali Sugriwa 🤭
@@sastrariyans mematikan bagaimana maksudnya bang?
@@gilang4700 maksudnya "sakti"
yap, kumbakarna = dharma negara (setia tanah air)
wibisana = dharma agama (setia pada kebenaran)
Pada akhirnya membela tanah air jadi sia2... Lebih baik bela kebenaran...
Pelajaran terbesar dalam kisah ramayana adalah : "Di belakang setiap pemenang selalu ada penghianat dari pihak yang kalah". Menurut saya, wibisana ditakdirkan immortal sebagai balasan penghianatannya pada bangsa dan negaranya, sehingga menjadi saksi kehancuran dan musnahnya bangsa raksasa di bawah penindasan bangsa lain.
Berati wibisana jadi saksi juga dong ketika keturunan rakyat kerajaan nya malah jadi penganut Buddha daripada menyembah dewa Rama (agama Hindu) dong?
Karena katanya negeri Alengka itu terletak di Sri Lanka sekarang
@@AzabManaAzab Logikanya seperti itu. Pada dasarnya semua chiranjiwin (tokoh immortal) dlm ramayana dan mahabharata adalah kutukan yg didapat karena dosa2 dan kesalahannya, sehingga tidak bisa moksa atau masuk dalam lingkaran kelahiran kembali utk menebus kesalahannya.
Bisa baca buku Rahuvana Tattwa utk perspektif lain kisah ramayana.
@@luluhryuana2580 kripa Aswatama sepertinya iya
Tapi bagaimana dengan parashurama? Dia melakukan tugasnya dengan baik sesuai dharma nya
Kenapa jadi chiranjivi juga?
@@AzabManaAzab Dia membunuh ibunya dan mengembara keliling dunia dg tujuan untuk membantai seluruh kasta ksatria.
tergantung sudut pandang.pengkhianat itu mempunyai motif yg bersifat egoistis..misal karena diberi imbalan, atau karena takut disiksa & dibunuh..sedangkan wibisana tdk mempunyai motif itu, murni utk menasehati kakaknya rahwana..bahkan diapun dibunuh & mati....kemudian dihidupkan lg oleh Rama.
sedangkan kasus kumbakarna, ia membela negaranya bukan karena imbalan, bukan karena alasan emosianal jg bukan karena ego..murni meyakini bahwa membela negara adalah membela kebenaran..
Pada kisah pewayangan di Bali, boon yang diminta Kumbakarna adalah "Suka Sada" yang artinya selalu senang, namun karena campur tangan Dewi Saraswati, pengucapan Kumbakarna menjadi "Supta Sada" yang artinya selalu tidur. Dari sini kita bisa mempelajari bahwa ada variasi2 terminologi dalam cerita Ramayana (dan juga Mahabarata) dalam berbagai tempat maupun belahan dunia. Lanjutkan, Bang Tira🔥
Mahabarata mengajarkan, istri sodara kandung boleh di nikahi sodara lainnya
@@bocahotomotif tapi dengan persyaratan yang sangat sulit
@@bocahotomotif
Maaf menurut pengetahuan saya knp sampe terjadi semacam itu,
Sbb kelima sdr itu, mereka sdh bersumpah didepan ibu nya Dewi Prita ( Kunti Talibrata) dan dihadapan para dewa,bahwa mrk harus berbagi rasa baik suka maupun duka.
Barang siapa yang mendapatkan atau menemukan sesuatu harus dibagi rata tak terkecuali seorang wanita yg akan dijadikan istri,itulah sdkt pengetahuan ku tentang Mahabharata..
Semoga bermanfaat.!!!
666
Dari segi perspektif seorang petinggi kerajaan yg sewajibnya melindungi rakyatnya,aku lebih suka sosok Kumbakarna karena meski udah tau akhirnya pasti kalah tapi niatnya berperang untuk negaranya bukan membela kakaknya,jadi Kumbakarna bagaikan bhisma
Bener, letak kesalahan atas terjadinya semua hal tersebut karena Rahwana sebagai pemimpin sebuah bangsa dan negara tidak memikirkan konsekuensi akan setiap tindakannya.
Akhirnya dua karakter yang sejatinya berbudi menempuh jalannya masing-masing karena suratan takdir. Keduanya tidak sepenuhnya benar dan salah, keduanya hanyalah tokoh hebat yang berani untuk mengambil resiko dan menerima setiap konsekuensi akibat keputusannya.
Wibisana yang membela dharma mendapatkan dharma yang selama ini ia agungkan dengan harga kehancuran negerinya dan Kumbakarna yang begitu cinta akan tanah airnya mendapatkan hadiah terbaik bagi para ksathrya yakni gugur di medan perang meskipun dengan harga membela adharma yang dilakukan kakaknya.
Setidaknya Alengka berakhir dibawah pimpinan raja agung nan bijaksana Wibisana. Sayang, coba Kumbakarna memilih untuk memihak kubu Rama, pastinya Alengka memiliki raja dan panglima yang hebat.
Sejarah di tulis oleh pemenang
Rahwana adalah Penjahat.
Rama adalah pahlawan.
Pemahaman ini sdh meluas dlm masyarakat.
Namun dalam urusan cinta, bisa saja pemahaman ini diperdebatkan.
Saya percaya bahwa manusia itu punya dua sisi (tidak ada yang sepenuhnya hitam, tidak ada yang sepenuhnya putih),
Sy ingin mencoba melihat dari sisi Rahwana sebagai pribadi yg jatuh cinta.
Dalam sebuah kisah lalu diceritakan Rahwana hanya mencintai satu wanita, istrinya.. Dewi Setyawati namanya.
Hingga kemudian sang dewi meninggal dan kemudian menitis ke dewi Sinta.
Cinta di hati Rahwana tak pernah padam, hingga akhirnya sang waktu mempertemukannya dengan Sinta, yang sayangnya sudah menjadi istri Rama, raja Ayodya, karena memenangi sayembara.
Melihat cinta sejatinya sudah menjadi milik orang lain, Rahwana punya dua pilihan: merelakannya atau merebutnya dengan taruhan apa pun, bahkan nyawa.
Dan, Rahwana memilih pilihan kedua.
Sinta pun diculiknya dan dibawa pulang ke Alengka. Selama tiga tahun disekap, Sinta diperlakukan bak ratu oleh Rahwana. Meski dia bisa memaksa atau bahkan memperkosa Sinta, Rahwana tak pernah mau melakukannya.
Rahwana tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa.
Dia tak pernah menyentuhnya.
Dia menunggu.
Menunggu adalah hal terbaik agar sang dewi tak terluka hatinya.
Agar sang dewi mencintainya sepenuh hati. Suatu saat nanti... Walaupun itu entah kapan..
Padahal dia tahu benar bahwa titisan Dewi Setyawati itu terlahir begitu setia pada suaminya.
Setiap hari Rahwana mendatangi Sinta dengan beragam puisi.
Dia selalu minta maaf karena telah menculiknya.
Semua itu dilakukan agar sinta bersedia menjadi permaisuri, satu-satunya istri terkasih. Namun....Sinta selalu menolak.
Apa yang datang dari hati, pasti sampai ke hati. Sekejam apa pun Rahwana, ketulusannya pelan-pelan dirasakan oleh Sinta.
Selama dirinya di Alengka, Rahwana berubah menjadi baik dan murah senyum sehingga mengubah suasana kerajaan menjadi baik pula dan penuh kedamaian.
Sinta mulai tergoda tapi di sisi lain dia tak mau mengkhianati suaminya.
Namun, hingga hampir tiga tahun lamanya, kenapa Rama tak kunjung juga menyelamatkannya? Apakah suaminya sudah tak mencintainya lagi?
Dalam diam mereka saling bicara.
"Tidakkah kau juga mencintaiku Sinta? Tidakkah kau mengingatku walau sedikit saja, sebagai pria yg pernah kau cintai sampai mati"
"Aku sebenarnya juga mencintaimu. Namun aku terikat dengan Rama.. Jika kamu mencintaiku, tolong relakanlah aku dan kembalikanlah aku.."
Kata-kata Sinta ibarat mantra yang menyihir Rahwana. Sebab, selama hidupnya, hanya kata-kata itulah yang dinanti.
"Jika itu maumu, sebagai ksatria, aku akan berduel satu lawan satu dengan Rama.
Jika dia bisa mengalahkanku, maka aku akan mengembalikanmu kepadanya"
Ketika Rama datang dengan balatentara wanara plus hanoman, dengan gagah berani Rahwana menyambutnya.
“Aku mencintai Sinta, Rama! Aku akan melakukan apa pun untuknya. Aku benar-benar mencintainya, bukan sepertimu yang menikahinya hanya karena berhasil memenangkan sayembara. Semua perbuatanku yang kau sebut ‘mengacau’ sebenarnya adalah usahaku dalam rangka mendapatkan cintaku kembali"
Pertarungan pun terjadilah.
Dengan dibantu Hanoman, Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan membunuhnya. Sinta pun kembali jadi miliknya.
Dia lari menghambur ke pelukan Rama.
Namun, sambutan Rama justru tak dia duga.. Rama curiga, jangan-jangan Sinta telah dinodai Rahwana.
Berkali-kali Sinta menjelaskan bahwa dirinya masih suci.
Rahwana tidak sekali pun pernah menyentuhnya. Tapi Rama tak juga percaya. Hingga akhirnya, Sinta nekat membuktikan kesuciannya dengan menceburkan diri ke bara api.
Karena dia masih suci, api tak bisa membunuhnya. Barulah setelah itu Rama mau menerimanya kembali.
Tinggal kemudian sukma Rahwana yang menangis sejadinya karena nestapa cinta. Kenapa takdir tidak memilihnya? Andai dia ikut perlombaan pasti Sinta menjadi miliknya, bukankah kesaktian Rama masih jauh di bawahnya.
Kenapa pula Sinta memilih pria yang tidak mempercayainya 100 persen? Sementara bagi Rahwana, Sinta ternoda atau tidak, cantik atau tidak dia tetap akan mencintainya.
------
Disudut lain yg tak terlihat.. Sinta tersedu pilu karena Rahwana sdh tak ada lagi di dunia yg ditempatinya, tak menghirup lagi udara yg dihirupnya...
Sosok yg mencintainya tanpa tapi.
kalau menurut gw pribadi ya
rahwana emang 100 tulus ke dewi sinta
cuma rahwana sedikit gagal berfilsafat menurut gw
pertama seperti yg diuangkapkan kedua adiknya kumbukarna dan wibisana kesalahan rahwana
bertindak dulu baru mikir akibatnya
kedua sebagai bangsa raksasa rahwana dan bangsa nya makan apa aja termasuk manusia itu nggak bengis, analogi nya kayak singa makan rusa ya wajar, kalau soal punya niat mencuri di bangsa manusia pun juga sama, salah nya rahwana ya mencuri sinta dari sudut pandang sesama bangsa manusia pun mencuri istri orang ya salah dan kemungkinan suami nya juga bakal bunuh rahwana kalaupun rahwana itu manusia, jadi premis pertentangan nya bukan manusia dan raksasa tapi suami yg istrinya di curi
dan laki2 yg mencuri istri orang
ketiga baru inkonsistensi rahwana dalam memandang perbedaan bangsa
misal disepakati raksasa makan manusia itu ya hukum alam aja kayak singa makan rusa
cuma ketika manusia itu sinta rahmawa justru tergila-gila
ya mungkin ibarat singa yg jatuh cinta ke rusa
secara perasaan tidak salah secara norma di masa itu rahwana salah
sementara rama menikahi sinta itu nggak melanggar norma apapun
rama menang sayembara, pernikahan nya syah
rama ya ibarat suami yg istrinya di rebut
makanya ya nyari istrinya buat diambil kembali
@@adityad.dragon3867 yg bikin kecewa Rama menuduh istrinya bahwa tidak suci lg padahal tidak demikian sampai Sinta membuktikan dia masih suci dengan membakar dirinya
Disini bisa dilihat bahwa Rama tidak sepenuhnya mencintai sinta
@@SHMZONE Dari sisi manusia menurut gw itu wajar aja
rasa cemburu dan curiga itu bagian dari manusia
cinta 100 % menurut gw nggak logis nanti justru objektifitas nya akan pasangan kita jadi hilang
justru karena rahwana 100 % mencintai sinta lah letak kesalahan rahwana
logika nya jadi hilang terhadap akibat dari tindakan nya
@@adityad.dragon3867 bukanya Rama itu jelmaan dewa
@@SHMZONE Iya secara konsep nya kan mamang akan hidup sebagai manusia, dan terikat dengan aturan2 sebagai manusia dalam inkarnasi nya
Setia dan fanatik tidak jauh berbeda. Setia yang sesungguhnya hanyalah pada dharma berlandaskan pada pedoman kebenaran. Sedangkan fanatik berupa cinta buta terhadap realitas khayalan yang kita anggap sebagai jati diri kita, misalnya negara, keluarga, agama, simbol-simbol, dan sebagainya. Jadi, kumbakarna adalah contoh fanatisme, sedangkan wibisana adalah wujud kesetiaan pada dharma.
Masuk akal dengan perspektif seperti itu
saya lebih ke kumbakarna,sebagai saudara ia tetap berada dj sisi kakaknya (meski pahit krna yg ia bela salah),dan sebagai penduduk alenka ia melakukan tugasnya untuk membela negaranya....yg membuatku terasa sangat sakit yaitu ketika kumbakarna meminta adiknya untuk pergi dan meminta wibisana untuk memakamkannya serta seluruh keluarganya secara layak
Absen yg selalu nunggu bahas 2 epos legend ini 🔥🔥
Kumbakarna memang tidak membenarkan perilaku Rahwana, alasannya bukan serta merta sifatnya yg loyalis, setia pada keluarga dan kerajaannya. Tapi Kumbakarna & Rahwana merupakan reinkarnasi (representasi) Jaya & Wijaya yg lebih memilih hidup sebagai musuh awatara Wisnu sebanyak 3x sekaligus mati di tangannya untuk memperingan kutukan Kumara (seperti yg ada di video tentang Sishupala).
Jadi alasan Kumbakarna memilih untuk berpihak pada Rahwana (Alengka) bukan karena ia telah menyimpang dari jalan Darma, Tapi karena memang sudah ditakdirkan seperti itu, Tak bisa memilih ataupun Terpaksa.
Seperti Rahwana yg tak boleh memenggal kepala terakhirnya dan dipaksa untuk terus hidup sebagai simbol kejahatan (ketidakbenaran) karena tugasnya saat itu yg belum selesai, atau kematiannya harus berjalan seperti apa yg telah ditentukan, Mati di tangan Sri Rama sebagai awatara Wisnu.
Ini mantab wawasan anda, apakah seseorang bisa menyadari bahwa dia sedang menjalani karma ?
Gila untuk kali ini beneran ngeliat kalau youtube bisa banget jadi media belajar dan berpikir kritis.
Thank you bro. You deserve likes.
gimanapun kita kadang akan selalu ketemu dengan situasi dilema semacam ini, misal anggota keluarga kita berbuat kejahatan kita seolah harus melindunginya meskipun yang dilakukan salah, karena lagi lagi terasa berat untuk jadi musuh ketika tali yang kita miliki adalah tali keluarga.
Menurut ku ini bukan suatu pilihan
Tapi suatu kondisi salah satu keluarga kita melakukan kesalahan dgn cara ap
Apakah pembunuh seharusnya d lindungi kan tidak
Apakah pelaku perampokan dll
Yg dimana d stu ad keluarga kita hrs menyelamatkan mereka seharusnya jelas kita tidak bisa melakukan itu jika kita melakukan itu ini adalah sebuah kesalahan besar baik d masyarakat bahkan dalam agama
Jadi jika kondisi kuluarga kita melakukan kesalahan dalam hal besar tapi tidak berakibat kematian atau perencanaan pembunuhan serta tindakan kejahatan yg SGT jahat
Mgkn kita sebagai keluarga masih berpikir abu abu
Y abu abu
Bukan saya mendukung juga tapi inilah seharusnya perspektif kita d dlm masyarakat
Maaf jika ad kesalahan penyampaian 🙏🙏🙏🙏
Dari kecil dikasih pelajaran tentang kesetiaan dan pengorbanan yg saat itu susah saya terima
Kumbo Karno yg berjuang menepati janji membela Negara walau dia tau kakaknya itu salah
Adipati Karna yg berjuang melawan adik2nya dan menepati janji dan setia kepada sahabatnya walau tahu akan kalah
Yg menggunakan akal fikiran pasti memilihwibisana karena memilih kebenaran. Tp yg menggunakan hati pasti akan memilih kumbakarna. Karena tak mungkin tega menghianati saudara dan negaranya yg telah menhidupi dan membesarkannya.
jika pertanyaannya mana yg benar, ya sudah jelas yg berada di jalan kebenaran yg benar yaitu wibisana, dan itu adalah pilihan yg tersulit karena harus menghianati saudaranya, menempatkan kebenaran diatas keluarganya,, jika dicontohkan pada masa sekarang ibarat saudara kita melanggar hukum, seberapa berani kita sebagai sodara mengatakan kebenaran untuk menjebloskan dia ke penjara?
Kumbakarna bukan membela Kakanya yang Bejat, Kumbakarna hanya membela/mempertahankan Tanah Airnya, Salute Kumbakarna..
Walau udah paham di sekolah ttp nonton di sinii penyampaiannya enak bgt
mantap ini, seperti lakon "rahwana putih" sudjiwo tedjo. menggali perspektif berbeda dari kisah ramayana. dunia ini selain ada hitam dan putih, juga ada abu2. pelajaran yg diambil bukan menjadi permisif terhadap kejahatan, namun kita harus sering kroscek dan introspeksi diri.
Di sekolah aku diajarin dhandanggula serat tripama, salah satunya membahas sifat nasionalis Kumbakarna
Lanjut doong....mantaps bgt, baru kemaren mau cari tau cerita ttg Wibisana udh ada atau blm di Tangan Belang, eh pas bgt hari ini dapet notif hahahaha thank you.
Yoii... dunia ini ga selalu hitam dan putih
Nyimak. Enak pembahasannya. Baru kali ini video sama komen sama2 bagus.
Sepengetahuan saya, dalam wayang jawa, ada 3 tokoh satria sejati. Kumbakarna, begawan bisma, dan karna basusena. Mereka berperang bukan karena jabatan, bukan membela raja mereka pula. Mereka berperang karena kecintaan mereka terhadap tanah air mereka. Kumbakarna tidak mau maju perang sebelumnya bahkan ketika sang anak, yaitu kumba kumba mati. Tapi akhirnya dia mau berperang karena ada perkataan rahwana yang tidak mengenakan terhadapnya. Semboyan khas kumbakarna saat berperang "amuk suromroto, joyomroto. Imbang yen podo podo".
Mantab, episode baru yang ditunggu2.
Thanks Bang, good job!
fyi, kalo ga salah rahwanana juga punya paman paman yang bijak sebagai penasihatnya, salah satunya prahasta, menurut ane itu juga bagus buat di bahas karena ini menunjukkan kalo lingkungan sekitarnya rahwana bukan yang bejat bejat banget tapi kenapa rahwana tetap menempuh jalan yang melawan dharma
bukan melawan tapi emang takdirnya dia
Lanjut bahas chiranjivi bang. Dan kalau ada mungkin bisa disertai sepintas penelitian atau bukti kalau chiranjivi masih ada sampai sekarang.
Adipati Karna udah, Kumbakarna udah, tinggal kurang Bambang Sumantri sebagai pelengkap karakter di Serat Tripama. Seru itu bang ceritanya sama adiknya, Sukrasana si raksasa mungil.
betul, dan kisahnya bersama adiknya juga masih nyambung ke mahabharata
Kisah kematiannya lebih merinding daripada kisah kematian Abimanyu imo
Kalau di cerita cerita sekarang bangsa raksasa itu kayak ogre atau orc ya wkwk
Karakter Wibisana dan Kumbakarna dua duanya bertindak atas dasar keyakinan pemahaman, terlepas dari salah dan benar. ..... Hal ini yang sering membuat keraguan bertindak.
Bang bahas sisi baik rahwana seperti dia tidak melakukan apapun kepada shinta walaupun dia bisa saja.
Dan sisi yg kurang dari rama yg seperti dia tidak percaya dengan shinta yg tetap suci walaupun dia sudah diculik oleh rahwana🙏
Mohon di notice kalau bisa dipertimbangkan buat next konten.
Seperti novel Rahwana Putih ya bro
Setahu saya Rahwana tidak melakukan apapun kepada Shinta karena ancaman Kumbakarna. Rahwana takut pada Kumbakarna.
Rahayu bli🙏 buleleng bali
Channel dengan konten yang bagus, khususnya dunia pewayangan, terima kasih
saya lebih respect pada kumbakarna sebagai seorang ksatria dan pria sejati sudah sewajarnya kita membela tanah air dan saudara sendiri bukan malah membantu musuh untuk menghancurkan tanah air dan saudara sendiri. meskipun rahwana di pihak yg salah tapi semua saudaranya sudah sepatutnya turut bertanggung jawab pada kerajaan sendiri. simpelnya wibisana dan kumbakarna telah melakukan kesalahan besar dengan membiarkan kakaknya yg merupakan seorang raja melakukan kesalahan yang fatal. jadi mereka berdua juga wajib bertanggungjawab bukan malah membelot.
Menurut saya Kumbakarna tau mana yang salah dan benar, dan ia berada disisi Rahwana bukan karena memihaknya, tapi untuk melindungi rakyat Alengka. Sebagai dasar kenapa seperti itu? Itu karena dia sangat tidak senang dg tindakan Rahwana sang kakak yang menculik Shinta dan Kumbakarna juga berkata bahwa "Seorang Raja seharusnya melindungi Rakyat", disini Kumbakarna sedikit menyindir sang kakak bahwa tindakannya yg menculik Shinta adalah tindakan yg membahayakan rakyat seakan Kumbakarna tau siapa yang Rahwana lawan bukan orang biasa.
Mungkin dalam pikiran Kumbakarna itu seperti ini "Anjir ini abang gw membahayakan rakyat, klo gw gak berada disisinya maka rakyat dalam bahaya, membujuknya untuk mengembalikan Shinta juga percuma"
Dari dulu selalu respect sama karakter Kumbakarna.. Di balik kerakusannya, Kumbakarna bersifat ksatria dan patriotisme..
Dulu pas kuliah pernah mau buat komik Ramayana buat tugas akhir tapi akhirnya gak keturutan sampai bagian kumbakarna, Ngerjakan cuma sampai bagian Shinta diculik doang..
Semangat banget up lop conten cerita yg lain yg menarik jg bang
Hidup itu penuh dengan warna, spektrum yg berbeda dari setiap manusia dan bukan hanya hitam putih yg sangat menjemuhkan!
Spektrum itu terlihat di diri Kumbakarna, bagaimana dia menegur kakaknya karna berbuat salah namun tetap setia di sisi kakaknya karna dia harus membela prajurit dan rakyat alengka dari peperangan, dia masih memikirkan hal (orang) lain dari pada kepentingan dirinya sendiri.
Sedangkan perspektif hitam putih bisa kita lihat dari Wibisana, yg melihat segala hal hanya berdasarkan benar dan salah, tidak memikirkan hal lain dan hanya berfokus pada jalan yg dia anggap benar seorang diri.
Ada plus dan minus di antara mereka berdua, tergantung kita melihatnya dari sudut pandang yg mana! Sebagai Kumbarna kah? Wibisana? Atau rakyat jelata dari negara alengka?
Lanjut.. dan terserah apapun pilihanmu selama itu yg kau suka. Akan aku tonton. Karna kau meng-upload apa yg kau suka.
Motivasi Kumbakarna membela Alengka memang benar untuk bela tanah air. Tapi dia sebenarnya masih memiliki keraguan bahwa dengan dia membela tanah air, secara tidak langsung dia membela kakaknya Rahwana yg dia sadari berada di pihak yg salah. Keraguan itu tidak hilang seluruhnya walaupun Kumbakarna telah berdialog dengan Wibisana. Oleh karena itu setelah gugurnya Kumbakarna, dia terkatung-katung di alam penantian. Tidak bisa memasuki kahyangan sampai Wibisana meninggal dan menyusulnya.
Sosok yg benar2 teguh dan dengan yakin membela tanah air Alengka adalah patih Prahasta (adik Dewi Sukesi, paman Rahwana bersaudara). Prahasta gugur oleh di tangan Anila, dan dia dapat memasuki kahyangan karena pada dasarnya dia adalah raksasa baik.
Ino terjadi di era manusia ke generasi ke 2, kita sbgai generasi 4 mari belajar agar nanti di generasi ke 5 lebih bermoral lagi
Lanjut
jadi inget nasihat dari orangtua, analogi dari rahwana dan saudaranya
1. mau jadi seperti Rahwana: buruk rupa buruk hati?
2. mau jadi seperti Kumbakarna: buruk rupa baik hati?
3. mau jadi seperti Sarpanaka: baik rupa buruk hati?
4. mau jadi seperti Wibisana: baik rupa baik hati?
Kumbakarna dan Karna, sesuai namanya yg mirip, bukanlah orang yg membela kejahatan tetapi mereka berperang sesuai dengan jalan dharma yg mereka masing2 yakini.
Betul..tidak bisa menyalahkan keduanya..Kumbakarna juga respek dengan keputusan Wibisana, demikian pula sebaliknya..ikuti aja hati nurani
Kumbakarna = Dharma Negara
Wibhisana = Dharma Agama
Kebenaran = relatif
Keduanya benar dalam perspektif yang berbeda
Kenapa aku diberi nama Gunawan Wibisono, kata bapak karena tokoh ini, bapaku menaruh do'a supaya aku bisa menjunjung nilai² kebenaran, layaknya ia 'Wibisana'
Belum ditoton udah di like. Yg di tunggu-tunggu heuheu
Makna persaudaraan mereka dalam penggambaran nafsu yg dimiliki manusia.
Rahwana : nafsu amarah
Kumbakarna : nafsu dasar manusia
Sarpa kenaka (bahasa pedalangan) : nafsu syahwat
Wibisana : kesucian.
Tokoh wayang idola alm bapak..
Sejarah ditulis oleh pemenang. Ravana sang murid Siva dicap penjahat dan dikurung di Gunung Abu di Kapila Aranya. sang Dasamukha dianggap sebagai perwakilan kejahatan, padahal dia hanya membela bangsa nya. Ravana difitnah oleh musuhnya dg keji nya
lanjut bang, menarik banget dan selalu guy tungguin video-video kek gini
Pernah lihat versi sunda, wayang golek nya kumbakarna gugur, cerita nya sangat sedih, kecintaan tanah air, berjuang hingga gugur di medan perang
Berarti tipe orang Indonesia kebanyakan sebagai Kumbakarna, membela yang salah karena membela saudaranya, keluarganya, golongannya, kelompoknya. Tidak berani menegakkan hukum dan kebenaran walaupun orang terdekatnyalah yang bersalah.
Semuanya sudah terikat sumpah dan janji dan harus di tepati, walaupun nyawa taruhannya
Mantep sekali critanya.kawan
Wayang pertama yg dikenalin bapak dan keinget sampai sekarang adalah Kumbakarna
Kak, bahas Rahwana dong, dia yang sebenarnya manusia yang lebih manusia, dibutakan oleh nafsu, namun mengorbankan semuanya demi cinta.
Demi nafsu, bukan cinta
@@nehemialalang7878 cinta kepada sinta, bukan nafsu, sinta bahkan tidak disentuhnya, kalo nafsu tentu udah di ewe mulu
@@wargagk869lebih tepatnya mengejar titisan
Setelah nyelesain playlist Membaca Mahabarata, finally yang ditunggu dateng juga akhirnya, membaca Ramayanaaaa ! Can't wait gimana flownya playlist ini
Keren ga membaca Matahari?
@@KiBayuPrastyanto ampun mas typo 😔
kumbakarna berperang bukan untuk membela kakaknya tapi membela negaranya "wahai kau rama aku sebenarnya tidak peduli terhadap masalah mu dengan kakakku karena sejatinya itu urusan kalian berdua. tapi karena kau dan pasukan keramu yang sudah menyerang negeriku, tentu sebagai seorang ksatria aku tak bisa diam saja melihatnya. maka lawanlah aku sekarang". (sebenarnya pasukan kera sang rama yg dipimpin oleh hanuman kewalahan meladeni kumbakarna, dan kalo dibiarkan terus bisa membuat banyak pasukan kera terbunuh maka rama pun harus turun tangan langsung untuk menghadapinya. dengan dibantu wibisana yg memberitahu rama kelemahan kakaknya yaitu pada lututnya, ramapun langsung memanah lutut kumbakarna yg membuat kumbakarna kesulitan berdiri dan memudahkan rama untuk membunuhnya)
Ikuti kata hati saja mana yang kau anggap benar👍
sy setuju bang bila dilanjutkan dengan membahas Wibisana..
Akhirnya arc yang di tunggu-tunggu upload juga🤩🤩🤩
Benar dan salah di dalam peperangan itu susah dibedakan,
yang 1 menjunjung tinggi darma kebenaran dan gamau berada di pihak yang "jahat" walaupun tau itu keluarganya//negaranya sendiri
dan yang satu lagi memilih loyal karena yang ia bela adalah tanah air dan keluarganya dan mungkin kebahagiaannya, "jika aku harus mati dalam peperangan, alangkah baiknya jika aku mati membela tanah air ku sendiri, walaupun aku tau aku sedang bersama pihak yang jahat"
Kumbakarna dong, tipikal bapak2 pejabat kita. Rakus, tamak, dan kerjaannya 0, tapi ketika negeri lain menyerang akan mati2an membela negaranya. Tetap masih lebih baik ketimbang orang yang merong-rong negeri dari luar dan berkolaborasi dengan orang luar.
Nama India, Budaya India, Aksara India, Cerita India
Mereka berdua sama sama orang baik,tapi secara pribadi aku lebih berada di pihak Kumbakarna, harus diakui tujuan wibisana baik tapi caranya kurang benar karena bagaimana pun menghianati negara, pemimpin atau kakak sendiri bukanlah perbuatan yang bisa dibenarkan dan masih ada jalan lain selain harus berhianat Wibisana bisa saja mengambil jalan lain
kalau saya mengikuti pedoman illahi aja kalo emang salah mending memberikan peringatan jika tidak mau merubah keadaan, mending mengkudeta bersama orang² yang benar untuk mewujudkan kerajaan baru yang damai dan tentram
Ceritanya sih biasa2 tapi penggiringan materi, penjabaran tokoh serta mengkontraskan prilaku yg dilakukan Tangan Belang menjadi video ini jadi lebih menarik.
Bang, request cerita cinta dari sisi rahwana dong bang, yg kata orang-orang kalau rahwana ini gamau nyentuh dewi shinta sebelum dewi shinta bener-bener cinta sama rahwana
Saya sangat suka mengikuti channel ini, lain kali tolong bahas mengenai raja angga karna bang
dikultur jawa kumbakarna memang dikenal sebagai simbol dalam hal patriotik. setahu saya, dipewayangan jawa kumbakarna sangat tidak setuju dengan perbuatan dasamuka , dan kumbakarna memiliki narasi murni membela Alengka, tidak ada embel embel berperang untuk kakaknya. jadi memang niat asli dari kumbakarna ini semata untuk membela tanah airnya.
Kumbakarna tu penyakitan, sindrom kleine-levin.
Rahwana: amarah
Kumbakarna & surpenaka: luwamah
Wibisana: Mutmainah
Perumpamaannya
Kumbakarna berperang untuk kerajaannya. Bukan untuk kakaknya...Meraka punya kakak tiri yaitu kuwera dewa harta
rahwana contoh tokoh yang kuat dalam memperjuangkan cinta nya😄
kumbakarna kalau di pewayangan jawa termasuk 1 dri 3 satria yang harus di contoh dia mengajarkan kebijaksanaan setia loyal cinta tanah air dan bertanggung jawab atas tugasnya. sebelum meng"iya"kan permintaan rahwana dia bilang tidurku adalah agar aku tidak melihat kemungkaran mu dan aku berperang membela tanah air dan rakyatku bukan membelamu.
Malah lebih penasaran sam Tokoh Yuyutsu di Mahabarata jadinya, ceritain donk kak
Bahas Rahwana dari sudut pandang Srilanka coba deh, nangis2 bacanya 😭
Dimana bacanya gan?
Rahwana itu ada sisi maskulinitas yang hampir tidak kita punya pada masa ini, dia cuma menculik shinta, tapi tidak menyentuhnya sama sekali sampai shinta bilang mau, itu menurutku laki banget si
bg. bahas serat tripama dong. karena serat itu berkaitan dengan kumbakarna, patih suwanda dan adipati karna.
Like ke 100
Akhirnya...udah menunggu cukup lama bang☺️
Cerita Kumbakarna yang tertidur dan sulit untuk di bangunkan terjadi dalam kisah nyata di Bali pada saat Ogoh Ogoh 2019
yeayyy akhirnya upload lagi!
kak, kalau semisal uploadnya selang seling antara mahabharata dan ramayana gimana? ramayana seru, tapi masih banyak yang pengen diketahui soal mahabaharata hehe...anyway keren banget kak episode kali ini! semangat terus ngontennya!
Ramayana Mahabarata seris paling ku tunggu di Chanel ini
Kapan bang bikin lanjutan pembahasannya. Kami setia menunggu
Lanjut bang tentang Ramayana dan Mahabarata🤩
Kumbakarna tidak bisa dianggap sbg membela tanah air nya,sebab invasi yg dilakukan kakak nya Rahwana adalah hal yg salah menculik istri orang lain,dan melibatkan seluruh rakyat nya atas kesalahannya itu,bukan karena disebabkan Rama menyerang utk menguasai Alengka,tp ingin membebaskan istrinya Shinta,sementara Rama berniat menjadikan Wibisana menjadi Raja dari Alengka utk menggantikan Rahwana. Karena itu Kumbakarna tdk melakukan keputusan yg benar !!
Ini dia yg ditunggu... 😍😍
coba baca buku "anak bajang menggiring angin" karya sindhunata.ada persepsi berbeda
next video bahas chiranjivi kynya seru bang🔥
Bahas cerita avatar kerdil bang yg mengalahkan raja Mahabali, menarik bgt karena terjadi di Nusantara yaitu di Pulau Bali.
Di kisahkan ada raja mahabali yg sakti dan bs menguasai 3 alam sekaligus alam bur bwah swah yaitu alam nirwana, alam manusia dan alam bawah. Sampe2 avatar wisnu turun menghentikannya, tapi malah ga ngelawan karena beliau ini raja yg baik dan taat agama 😅
Cma emang sakti aja 😅
Akhirnya beliau ngalah dan Dewa wisnu pun terkejut dan menjanjikan jabatan sebagai "Dewa Indra" di siklus kehidupan berikutnya (Indra ini jabatan sebagai penguasa surga banya yg salah kaprah Dewa Indra itu nama Dewa tapi sebenernya Dewa Indra itu nama jabatan sebagai pimpinan Dewa2 di alam Surga) jadi setelah jaman kaliyuga dunia kiamat akan di buat dunia baru dan balik lagi ke jaman awal satya yuga klo ga salah nah di siklus ini lah Mahabali akan menjadi Dewa Indra
jgn lupa. saat membela kebenaran maka kematian bisa didapatkan.
untungnya wibisana bisa dihidupkan.
Wibisana itu salah 2 x.
1. Sebagai pengecut ( krn dia sebagai ksatria)
2. Sebagai penghianat
Hrsnya, cukuplah ia tanggalkan status satrianya dan menjadi seorang brahmana dgn meninggalkan urusan2 dunia
Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi Ditohi Pati (kehormatan dan tanah air yang akan dibela mati-matian sampai titik darah penghabisan), mungkin inilah yang di pegang teguh oleh Kumbakarna, ia tidak membela sifat Rahwana bahkan ia menyalahkan tindakan Rahwana yang menculik Dewi Sinta, tetapi yang ia bela adalah tanah airnya yaitu Alengka. berbeda terbalik dengan wibisana walaupun ia membela kebenaran dan keadilan tetapi ia telah mengkhianati dan menghancurkan negara nya sendiri.
Kalo di pewayangan, sukesi itu berwujud Dewi bukan rakseksi walapau ayahnya prabu Sumali berwujud raksasa karena prabu Sumali itu walaupun raksasa tapi bijaksana (juga pernah satu pertapaan bersama begawan wisrawa). Begitu juga anak2 Dewi sukesi yang berwujud raksasa karena bukan keinginan hati tetapi karena nafsu (awalnya begawan wisrawa ingin menikahkan Dewi sekesi dengan anaknya yang pertama Danaraja atau Danapati melalui sayembara yang di selenggarakan Dewi sukesi) tetapi karena Dewi sukesi terlanjur mencintai, begawan wisrawa pun terjerumus ke dalam nafsu dan lahirlah Rahwana. Sedangkan Kumbakarna berwujud raksasa karena karmanya begawan wisrawa membunuh paman Dewi sukesi yang bernama jambumangli (wujudnya raksasa dan sangat mirip dengan Kumbakarna). Ketika melahirkan tiga anak raksasa, wisrawa dan sukesi pun sadar akan kesalahannya selama ini dan akhirnya mereka berdua bertobat dan lahirlah anak keempatnya yaitu Gunawan Wibisana yang berwujud manusia
Di tunggu tunggu akhir nya
tolong bahas antasena atau wisangeni dong kak, pliss😊.
Om.. bahas sepak terjang "asmara" arjuna dong, beserta skandal2nya juga.. slma ini di pentas wayang slalu disamarkan dan sedikit dibenarkan, kalau om yang bahas pasti bisa dikuliti sampai sisi yang terdalam..
sundul
Lanjuuutttt
next bahas yuyutsu bang yang malah membela pandawa
Sebulan sekali lah bang update konten ini
Ditunggu konten Mahabarata/Ramayana lagi bang
Salah satu tokoh serat tripama, gugur menjadi kusuma bangsa
Pertanyaan yang sama, seperti yang saya pertanyakan selama ini
Bang, ada komiknya Arjuna Sasrabahu? Cakep itu ceritanya