SUJIWO TEJO "BUKAN KERIS YANG MEMBUNUH TUNGGUL AMETUNG" | KONTROVERSI TOLERANSI
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 9 ก.ย. 2023
- Hai Newtizen kembali lagi di Kontroversi Toleransi.
Episode kali ini spesial banget karena ditemani Mbah Sujiwo Tejo dan membahas kisah tentang percintaan dan kutukan Ken Dedes Ken Arok.
Yang menariknya, Mbah Sujiwo Tejo memiliki pandangan lain loh dari cerita ini yang akhirnya membuat Guru Gembul juga terpana.
Hmm kira-kira apa ya? Newtizen sendiri pastinya banyak yang tau dong dengan kisah Ken Dedes Ken Arok? Coba deh kalian nonton sampai habis dan tulis di komen, menurut kalian yang Mbah Jiwo bilang itu ada bener nya ga ya?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Informasi lebih lanjut dan pembelian tiket langsung aja kunjungi Instagram @kendedesshow @artpreneur @ekidancecompany ya!
------------------------------------------------
Terima kasih telah menonton video terbaru kami. Jangan lupa untuk klik tombil subscribe dan aktifkan lonceng agar tidak ketinggalan notifikasi video-video terbaru dari channel ini.
Ikuti juga konten menarik di Media Sosial Kami yang lain di :
Instagram : / r66newlitics
TikTok : / r66newlitics
Twitter : / r66newlitics
Akun ini dikelola oleh PT. Rute Enam Puluh Enam Indonesia (R66 Media),
Untuk info kerja sama dapat menghubungi :
Email : Partnership@R66media.com
Hp : +62 881-0116-33866
#kendedesshow #kendedes2023 #kendedesrerun #kendedes #kendedesethnic #teaterindonesia #teaterjakarta #teaterrakyat #musicaltheater #musicaltheaterdancers #dramamusikal #ciputraartpreneur
Setiap kecantikan adalah kutukan
Seperti halnya ibu pertiwi negara kesatuan republik indonesia ini
Saking cantiknya negeri ini
Menjadi rebutan untuk negara negara super power di dunia dan termasuk menjadi rebutan untuk orang orang yang hidup dan sedang berkuasa di dalamnya
Bung Helmi ini saran saja mungkin kedepannya bisa undang mas Asisi dari Asisi Channel. Hampir sejarah Nusantara dia tahu
setuju...sy stelah nonton Asisi , baru lihat Mbah Tejo sm Kang Guru di sini...
Pararaton ditulis di awal era Jawa Baru, berjarak hampir 400 tahun setelah Singosari berdiri, terlalu jauh untuk dijadikan sumber utama sejarah Singosari. Kidung Sunda, Kidung Sundayana, dan Pararaton mengisahkan adanya perang Bubat. Sedangkan Seorang Administrator yang dilantik kerajaan Portugis sebagai penulis dan bendahara untuk menjaga harta perdagangan yang melibatkan Melaka dan Jawa bernama Tome Pires dan Bhujangga Manik seorang pendeta dari tanah Sunda yang berziarah ke Jawa tidak mencatatkan kejadian atau perang serupa. Sekalipun terbagi dalam dua wilayah, orang-orang Sunda dan Jawa menurut catatan Tome Pires bersahabat dan tidak bermusuhan, dan memiliki hubungan dagang yang baik. Dari perjalanan Bhujangga Manik pula, banyaknya tempat-tempat suci di Jawa yang dikunjungi seorang pendeta Sunda menggambarkan tidak ada permusuhan yang terjadi antara Sunda dan Jawa. Perang bubat yang dipercaya terjadi di tahun 1357 pun tidak dituliskan sama sekali oleh Mpu Prapanca dalam Negarakertagama yang ditulis di tahun 1365 Masehi yang sampai sekarang menjadi sumber utama sejarah Majapahit.
Catatan Tome Pires juga terlalu jauh dari kejadian perang Bubat , Tome Pires datang pulau Jawa sudah di kuasai oleh Demak, mungkin saja orang udah lupa. cmiiw
belum pak, demak masih perang dengan daha. dan masih sezaman, tidak lompat 2 generasi. sampai sini paham?@@sontolodon241
nah ini yang menarik, masa sampai lupa jika memang ada perang bubat? itu kan konflik 2 besar dari 2 kerajaan besar, pemberontakan internal hampir 2 abad saja majapahit tidak lupa.@@sontolodon241
Menurut ki agus sunyoto perang bubat itu sejarah palsu bikinan belanda untuk memisahkan persatuan antara masyarakat sunda dn cerita kendedes dn kenarok fiktif untuk membuat masyarakat benci dn tkpercaya pdha leluhur karena rata" penjahat dn bajingan"
Luar biasa cara pembawaan pak Guru, menjadi lawan bicara yang sama2 mengerti mengenai sejarah membuat konteks dan sudut pandang sejarahnya menjadi beragam, mbah Tejo juga nggak kalah mengagumkannya seperti biasa, terlihat nyaman bercerita ke orang yang sama2 mengerti sejarah budaya Indonesia.
Mnurut analisa saya keris pemberian empu gandring itu layaknya seperti tongkat komando,di barengi oleh sejumlah pasukan,sering denger crita keris dahulu kalau nunjuk saja korbannya sudah mati.ya jelas mati karna setelah nunjuk keris akan ada pasukan yang akan menyerang,sebenernya keris itu bukan senjata serang yang mematikan,tpi lebih ke senjata komando. hanya orang2 penting saja yang bisa membawa keris itu.dan kenapa keris itu di taruh di belakang,bukan di depan ya biar pasukan di blakangnya lihat kapan keris itu diangkat untuk berperang,dan musuh tak mengetahui siapa komando psukan tersebut
𝘔𝘢𝘯𝘵𝘢𝘱, 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢. 🙂👍🏼👍🏼🙏🏼
Negara yg maju adalah negara yg tidak melupakan sejarah nya ..
Nah Sujiwo Tedjo salah satu yg cocok bgt sebagai duta sejarah Jawa yang mendunia ...👍👍👍
Cina, jepang dan korea selatan sangat kental budaya nya 😊
Anggap saja kutukan itu ada. Dan solusi untuk mengindari atau menetralkan kutukan itu adalah pengendalian diri, atau dalam bahasa lain, mengontrol hawa nafsu. Bukan mengontol!
Wkwkw
@@brokolskiapaan si lu, org diskusi ilmu sejarah masih aja provok. Gatau diri lu
@@brokolski kyaknya yg ODGJ itu situ deh 😂
Mengkontroversi dan mngontoleransi
Lebih baik tanya ke Ki Kusumo, Ningsih tinampu atau orang yg katanya punya indra ke 857 ribu
Nabi dan malaikat saja bisa di lho di undang
Emng selalu seru.klo mbah sujiwo tejo menjelaskan sejarah atau kisah kisah jawa feel nya kerasa banget
2:46 Pelafalannya sudah bener Guru Gembul,. Dalam kitab Pararaton yang ditulis dalamn aksara Jawa Kuno.Di situ diitulis dengan ejaan KEN DEDES, persis seperti yang diucapkan Guru Gembul, bukan seperti yang diucapkan mbah Tejo.
Respect buat Guru Gembul, walau dia tau mana yang benar, tapi tidak berusaha mendebat demi menghormati mbah Tejo yang diundang sebagai nara sumber.
Ejaan Mbah salah dan bermasalah dalam bahasa madya
Respect kang guru
Benar,. pernah ada penjelasan sebelumnya yg menyangkut pelafalan nama ken dedes pada episode ke berapa saya lupa intinya saya slaut guru gembul tidak mendebat mbh tedjo
Salah semua, harusnya e pepet.
@@paman111 E pepet itu superit E dalam kata Apel, Jadi pengucapan Guru Gembul Sudan betul
Adab nya orang bijak meski guru gembul tau dari naskah namanya ken angrok dan ken dedes nulis huruf "e" nya seperti huruf "e" Dalam rujak bebek (makanan) , &namun beliau mengkuti apa yg dikatakan oleh mbah tejo mengatakan dedes seperti huruf e dalam kata bebek (hewan) ... Respect banget
Tulisannya emang pakai pepet tapi emang kebanyakan orang jawa bacanya pakai taleng. Dari kecil aku selalu dengar orang nyebutnya e bunyi taleng, bukan pepet.
merinding pas mbah jiwo, ngambil kesimpulan dari guru gembul, apakah itu adalah suasana kebatinan tanah jawa pada saat itu yang diperkuat dengan istilah istilah jawa
Pak guru....bikin lagi obrolan kayak gini, moga-moga menarik minat milenial untuk mengetahui sejarah bangsanya
Bahas sejarah yg ditunggu adalah 2 budayawan ini ❤
Mbah Tejo tolong Guru Gembul diajakin ke diskusi2 besar macam Indonesia Lawyer Club, agar ter-rekognisi oleh lebih banyak orang
Sujewo Tejo, Cak Nun, dan Mustofa Bisri itu seniman yang coraknya unik. Yang satu corak kejawen-hindu, yang satu corak nasionalis-islamis, yang satunya corak Islam.
Gembul corak nya apa??
@@TheCoffeeBreak. Dia bukan seniman, tp guru kan.
@@anggagara1053 guru tugas nya apa??
Kok yg saya tau banyak dr omongan nya, banyak ngawur wurr...
@@TheCoffeeBreak. ngawur dari mana ? mungkin anda yang kurang baca !
@@bergados-4216 hahahhaa, dia pas omong agama banyak ngawurnya, aku omong sama anak yg belajar sejarah Indonesia kok ya banyak ngawurnya juga.. apakah dia duta asumsi dangkal? dangkal dan omong nyampah??
Hhee
sujewo tedjo merepresentasikan tongkrongan masyarakat ditemani kopi serta obrolan imajinasi dari cerita cerita yg beredar, kenyataan di kehidupan 💯
suka banget kolaborasi mereka berdua .. semoga selalu beginii
ada mbah tedjo auto cium tangan dulu, bener-bener pembahasan yang berisi, bikin part 2 nya pak guru, pak helmi
Emang apa isinya?
@@Hastomotoisinya telor puyuh blok... Kek otak lu, kecil
Kalo ngomong sama mbah tejo itu berasa dalem bngt sejuk dan tenang, contoh budayawan yang keren dan mulai langka saat ini karena kurang nya apresiasi dari pemerintah
ketika dua idola berada di satu panggung
Bedeeeh makin keren aja newlitics ada Mbah Tejo 🔥🔥🔥
Guru Gembul sudah benar menyebut Ken Dedes. Membacanya seperti membaca Apel. Karena dalam naskahnya, Pararaton, penulisan aksaranya menggunakan aksara Bali dan ‘e’ nya menggunakan e pepet. Maka dibaca Dedes seperti membaca e pada kata apel. Dan Ken Angrok bukan Ken Arok dalam aksara aslinya.
Setuju...., menurut huruf Jawa kuno, pengucapan Ken Dedes , versi guru gembul yg benar..., "Apel", bukan "bebek"
Kita harus mulai bedah sejarah atau mitos dari prespektif nilai2 moral dan budaya.. supaya kita tidak memandang kisah2 itu dangkal dan hanya sebuah cerita belaka..
Diskusi ini menarik bgt, krna ternyta banyak tabir yang tersirat dari kisah pararathon. Ngerasa ikut kuliah filsafat 3 sks... mantappppp, sering2 mbah tedjo dan Pak guru
00:36 🗡 Ken Dedes dianggap memiliki karakteristik perempuan yang akan menghasilkan keturunan raja-raja dalam tradisi Jawa.
01:21 👸 Karakter perempuan yang kuat, seperti Ken Dedes, digarisbawahi dalam tradisi Jawa.
05:25 📜 Pararaton adalah referensi sejarah meskipun ditulis belasan tahun setelahnya, dengan angka tahun yang cocok dengan prasasti.
10:57 📜 Menulis lontar Jawa kuno adalah tugas yang sakral, dan hanya orang tertentu yang memiliki kemampuan untuk menulis dan membacanya.
12:52 🔮 Ken Dedes diyakini memiliki kemampuan bersinar atau karakteristik khusus sebagai bagian dari tradisi Jawa.
16:38 📚 Hubungan guru dan murid dalam konteks spiritual memiliki nilai yang berharga, walaupun akses ilmu saat ini lebih mudah melalui internet.
19:29 🗡 Tunggul Ametung tidak dibunuh oleh keris, ini hanyalah simbol dalam cerita.
20:41 📜 Nama-nama orang pada zaman itu sering diambil dari binatang dalam tradisi Jawa.
22:18 👁 Ken Arok meminjam keris dari temannya, Kebo Ijo, dan menggunakan keris itu untuk masuk ke rumah Tunggul Ametung.
23:54 🤔 Ada berbagai versi tentang bagaimana Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, termasuk dalam cerita yang diambil sebagai inspirasi.
25:23 ⚔ Tradisi masyarakat Jawa menghindari konflik dan menyelesaikan masalah dengan cara damai.
27:24 🪶 Keris dalam cerita adalah simbol dan menceritakan suasana kebatinan Jawa pada waktu itu.
29:04 🤷♂ Ken Dedes mengingatkan bahwa perempuan cantik dalam sejarah seringkali menjadi pusat konflik dan sengketa antara pria.
31:26 🚫 Kontroversi dan toleransi dalam pandangan budayawan, mengundang pemirsa untuk berpartisipasi dan berdiskusi dalam komentar.
Bang ko lu ada mulu wkwk salut makasih
dan semua itu cerita bikinan belanda..sebuah sosok fiktif ken arok dan ken dedes
bagian yang ada suara tong seperti dipukul mana?
makasih😊
@@handexpaponan1570 ada patung nya kan
perpaduan yang pas.. sebenermya ada satu lagi.. sabrang noe.. semoga r66 bisa mempertemukan mereka bertiga apalagi menjelang pemilu 2024.. pasti viewersnya bakal banyak.. 😂
passs, bener banget. kurang mas sabrang.
Sepertinya mereka harus collab dgn para filosof tanpa arah macam dustin, coki anwar dan ebel kobra
@@Ngalam_ker hadeh.. saya bukan penggemar ketiganya si..
@@Ngalam_ker jangan
Lebih baik undang Aldi Taher
❤❤❤ gila, pengetahuan dan pengalaman ataupun ilmu dan rasa spiritualisme kita sangat underrated sekali, jadi pelajaran bahwa kita terlalu memandang sebelah mata spiritualisme
Ini menarik sih, selama saya melihat talkshow/ seminar/ narasi apapun yg menghadirkan sujiwo tejo hanya dengan guru gembul yg saya rasakan beliau senyaman ini dan se antusias & mendalam ini sih jika dikulik + ringan bgt dan mengalir cara jelasinnya 👌👌
Mantap pak guru sudah bisa berkolaborasi dgn para pemikir sama2 cerdas ... Semoga negeri ini tercerahkan ❤👍
Kolaborasi yang unik antara 2 budayawan dunia 😮😅😊
❤❤❤ ini dia hero bertemu dengan legend. Membedah sejarah ❤❤❤
Pak Sujiwo Tejo ini saya merasakan beliau punya energi yg sama sperti coach Justin😂
wkwkwk benerr
ada rebel rebel nya karna jawaban beliau jujur apa adanya, bedanya sujiwo tejo gak toxic aja wkwkwk(mungkin)
😂
ralat: cara baca Ken Dedes benar yg diucapkan guru gembul. dalam kitab pararaton yg menjadi sumber asal nama ken dedes muncul menggunakan ê(pepet) bukan è(taling), maka cara membacanya adalah "e" seperti pengucapan pada kata "belum"
Dari pemaparannya sepertinya mereka berdua belum membaca tulisan pararaton langsung, melainkan terjemahan dan film
19:30 iya iyaaa... masuk akal juga sih. soalnya esensi keris sebenernya bukan alat untuk membunuh, atau pada konflik tertentu. tapi sebagai karya seni, doa dan simbolis tertentu. jadi kalau misalkan keris yang Mbah Tejo sebut simbolis dari pasukan, bisa jadi
Please jadiin acara reguler, bahas cerita2 sejarah terus di diskusikan dengan perspectives masing2👏
Kekuasaan adalah Pria dan sumberdaya adalah Wanita. Mana ada Kekuasaan yang tidak tergiur dengan sumberdaya yang menjanjikan, yang bisa melepas kutukan (kesengsaraan).
Nah ini yng di tunggu tunggu 😊
Akhirnya yg dinantikan 😊
Dan Indonesia itu begitu sangat cantik dan menawan.
Apakah perempuan cantik ini menggambarkan negeri pertiwi ini?...
Menarik ya....😊
Obrolan 2 orang yg luar biasa pemikirannya.....sangat2 menarik..
Harus ada part 2,3,4 dan seterusnya..
Atau om helmi bikinin sendiri 1 minggu sekali atau bahkan lebih untuk pembahasan2 seperti ini,dan intinya obrolan beliau berdua ini(krn sepertinya apapun yg diobrolin keren aja gitu,sarat makna)
Pak Guru...bisa undang Mas Asisi dari chanel Asisi utk tentang sejarah Jawa dan Candi
Betul banget, pasti seru banget itu....
Pak Tedjo ternyata poliglot, bahasa Jawa, Indonesia, Inggris, Sunda bisa semua
kalau bahasa ibu ya jgn dihitung 🤣
@@alhaya1835Dihitung dong, kenapa tidak? Bahasa Jawa dan Sunda tidak lebih inferior daripada bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Enggak juga. Justru ngeja ken dedes (berdasarkan sumber aksara jawa kuno, yaitu lontar pararaton) yang bener ejaannya guru gembul di menit 1:48, bukan ejaannya mbah sujiwo tedjo..... Karena sandangan yang dipakai adalah pepet, bukan taling....
Suka banget kalo bahas cerita wayang.. banyak ilmu yang mudah diterima karena penyampaiannya menghiburr… banyakin konten sama mbah tejo dong pak guru…
seru banget Pak Guru sama Pak Sudjiwo bahas sedjarah nih lanjut Pak berdua ditunggu topik2 berikutnya
Cerita Ken Arok Ken Dedes ini kalo di buat film atau series dgn gaya bangsawan seperti Bridgerton dan action fight nya kayak Peaky Blinders, kayaknya bakalan keren banget sumpah. Kapan ya...
bakalan keren banget kalau ada yg bs eksekusi ke film sebagus itu sih
gak keren kalau kayak itu, harus menampilkan karakter sendiri yg lebih kuat, yang bersumber dari kekhasan sendiri, perlu riset dan proses panjang, crhistine hakim saja syuting film Cut NyaK Din sampai 3 tahun
Koreksi untuk versi lain yg diceritakan Mbah Tejo, Mpu Gandring bukan nama Pasukan/Batalion. Tapi nama pemasok/produsen senjata. Nama pasukan/batalion yg dimanfaatkan oleh Ken Arok adalah Pasukan/Batalion Kebo Ijo.
Arok Dedes oleh Pramudia
Di sini menunjukan bahwa literasi itu penting
Segar mendengarkan mbah tejo dan kang guru gembul, asupan vitamin mengandung nilai-nilai kehidupan
Ijin request terkait sosok Sri Baduga Maharaja Parbu Siliwangi
Hatur Nuhun, Rahayu
TOP guru 🙏🤸
Troy dan Ken Dedes ceritanya memiliki beberapa kemiripan wkwkwk
Terimakasih ilmunya sangat bermanfaat
Akhirnya... muaaantap,
Budayawan Sujiwo Tedjo membahas kebudayaan Jawa 😮 kiw kiw kuk geruuuuu 😅
kayaknya bakalan epic kalau di angkat jadi series, kayak drakor yang mengangkat sejarah/ dinasti mereka. Pake bahasa baku dan kiasan2
Akan ada masanya nanti,,,
Dulu India sekarang Korea mungkin di masa depan Indonesia bisa menunjukan. Sejarahnya seperti mereka ...
Di webtoon ada, judulnya dedes
La... Udah banyak difilmkan
Km taunya cuma Drakor padahal film kolosal mandarin (base on their histiry )intu lebih dulu booming dan paling baik
@@sontolodon241 bukan masalah filmnya lebih baik atau lebih dulu,,,, tapi industinya yg bagus seperti boliwood China juga dgn kungfunya sekarang Korea dgn drakornya siapa tau nanti Indonesia dapat giliran juga, sehingga film" kolosal Indonesia bisa di kemas dan di produksi apik, dgn jangkauan seluruh dunia.....
Dan tidak ada lagi naga terbang versi Indosiar...
Bahas sejarah kayak gini seru sekali, lanjut dong!
Sejarah kalo d bahas secara filosofis makin seru dn bermakna
next episode tentang sejarah sundaa .. gw sebagai orang Surakarta juga pengen tau sejarah2 suku lain ...
Bukankah sudah jelas bahwa semua pergolakan di dunia itu cuma ada 3 hal : harta, tahta dan wanita... Segala hal yang terjadi dalam konspirasi hanyalah intrik drama saja....
1 lagi , makanan...
@@Rizalsyamsu07masuk harta ga sih?
Masuknya ekonomi
@@hasansidiq3485 iya harta yg justru gaada, harta itu bukan tujuan tapi sarana--tujuannya antara buat makanan ya buat kekuasaan
Satu lagi minyak
Seru nih!Mbah Sujiwo dan Gugem.panteng dulu ah... 🥰🥰
Asik banget diskusi nya, Bikin sadar diri 😊
menarik banget keris itu pasukan, tapi bener juga. kalau membayangkan jaman dulu kaya di film game of thrones, gimana ceritanya ngerebut kerajaan cuma pakai keris.
@@r66newliticsup
@@r66newliticsboleh
Tell that to King Arthur. Cmn modal pedang tp bisa ng klaim kerajaan warisan romawi yaitu england.
Pengucapan Ken Dedes yang betul memang seperti diucapkan Guru Gembul karena teks aslinya menggunakan e "pepet".
Iya bnar
iya betul, dilihat dari naskah aslinya pake epepet seperti dhedhes
Belom nonton pengen langsung koment 2 idola nih...
Lanjut nonton ah...
Keren nih ,kurang lama pak guru ❤️
Kalo logika nya kita balik gmn pak guru :
Bunuh2an 7 turunan itu sudah menjadi sebagian 'pemilu' rutin pada jaman itu. Dan kitab pararaton hanya menjelaskan dan mendokumentasikan model suksesi sesuai nafas jaman. Dan disematkan beberapa aktor imaginatif lain
gmn mau 7 turunan ya...dari awal pertama keturunan aja dibunuh,,hehe just kidding
Akhirnya guru gembul muncul lagiii 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
wihhhh mantep , mbah tejo n pak guru
Keren nih dua orang, semoga ada terus konten nya 🫡
Request pak, undang pak Asisi, channel nya mengupas kemaharajaan tanah Nusantara dari Kutai kuno hingga Jawa kuno, sumber dan bukti nya detail dan scaintifik.
Valid, pak asisi, sujiwo tedjo, guru gembul
Bener. Karena pada dasarnya ejaan mbah sujiwo tedjo salah.
Justru ngeja ken dedes (berdasarkan lontar pararaton) yang bener ejaannya guru gembul di menit 1:48, bukan ejaannya mbah sujiwo tedjo.
Karena berdasarkan sumber teksnya, sandangan yang dipakai adalah pepet, bukan taling.
Sama saja yg dibahas hanya terjemahan yg sudah2, lebih baik undang mas Heri Purwanto beliau ahli filologi bisa baca Tek kuno tidak hanya baca terjemahan. Heri Purwanto sudah membuat terjemahan baru Pararaton komplit
Entah ada hubungannya dg kutukan tsb atau tidak...sampai sekarang di Kota Malang ada kebiasaan yg entah disadari atau tidak oleh masyarakatnya, perihal tentang memperebutkan seorang perempuan bisa dilakukan dg menghalalkan segala cara oleh para laki², bahkan sampai bisa pecah persaudaraan atau saling tikam karena memperebutkan seorang perempuan...dan yg sudah bersuami pun gak luput dari hal itu.
Dan Malang adalah salah satu kota dg angka perceraian yg cukup tinggi & jumlah janda yg cukup banyak dari segala usia.
Hal ini masih terjadi sampai sekarang di Malang
#kontroversitoleransi
ini dia ni chanel yang di tunggu 😀😀😄😄👍👍👍👍👍
Aku suka banget dengerin obrolan kayak gini
Sering sering colab
oh my god pesannya dalam sekali "caantik adalah kutukan" boleh boleh boleh bisa jadi pelajaran
Berarti Untung ya aq ra cantik tp ... 🤭
@@luwes485 tapi!?? cantik itu relatif
Harta tahta wanita selalu menarik untuk dijadikan topik cerita..dulu dan sekarang
INI KOMBINASI YANG PALING BEST
Saya berharap suatu saat ada kolaborasi besar antara budayawan indonesia (khususnya dalam cerita2 seperti ini) dan animator. Semoga cerita2 sejarah seprti ini banyak diangkat dalam konten digital berupa animasi atau minimap berupa komik agar genereasi muda bisa jauh lebih mengenal budaya indonesia, karena jaman sekarang banyak generasi muda yang sangat suka membaca cerita yang ada gambarnya, misalnya komik.
Ya pastinya kolaborasi ini tidak hanya antara dua pihak namun juga harus ada support dri pemerintah, karena saya yakin pasti diantara kedua belah pihak tersebut (budayawan dan animator) ada yg kepikiran untuk mengangkat cerita sejarah dalam bentuk visual, namun karena budget yg dibuthkan gede jadi hanya angan2 saja. Ya kita tau sendiri kalau buat animasi atau gambar itu sesusah apa jadi pasti para animator juga ingin gaji yang sesuai, oleh karena itu jika ini hanya kolaborasi antara dua belah pihak pastinya cukup berat, jadi saya harap pemerintah bisa lebih peduli dengan budaya indonesia agar generasi muda selalu ingat akan banyaknya budaya di indonesia dan jangan sampai ada kejadian claim2 lagi dri negara lain
Contohnya saya sendiri, dulu saya anti banget sama belajar sejarah karena susah hafalin dan banyak versinya. Nah semenjak nonton anime "fate series" dan maen gim nya jadi suka sejarah, karena karakter2 di anime & gim tsb semua diambil dari tokoh sejarah, dari inggris (misal ksatria meja budnah kayak lancelot, artur, tristan, dll), india (arjuna, karna, asvathama), sampe yang mitologi2 seprti babylonia pun ada (kayak gilgamesh, enkidu, ereskigal)
Karena sangking sukanya saya juga sampe baca sejarah dri tokoh2 tersebut
keren woy keris mpu gandring kesetanan selama kurang lebih 500 tahun (7 turunan) oten Indo tuh klo dijadikan spt tameng si capt. atau adamantiumnya si wolf
Perang Troya Helena, Cleopatra Julius Caesar,
Lalu mbahnya ADAM HAWA.
Klo tidak hati2 bisa terusir dari "Surga"
Adam dan hawa kasusnya beda
Moga2bisa ad sesi 2 sesi 3 dst+tambah mas asisi jadi lebih mantulll sejarawan kekinian yg bahasanya ringan+mudah di mengerti anak2muda jaman sekarang
Saya merasakan dari kecantikan seorang wanita musibah bagi hati jiwa Dan pikiran dulu hingga sekarang, semoga besok engage. AAMIIN
pa gembul banyak mengalah. seperti pas pengejaan ken dedes sbnrnya dia yg bnar. cuma mngkin karena posisi nya host atau menghormati mbah tejo jadi ngalah.
tapi sbnrnya yg bnar ya ejaan guru gembul
Ken dedes = bahasa krama alus
Kl bahaaa ngoko
Ken dedes = kon ndedes alias disyruh ngomong jujur 😄😄😄
Ini seru banget diskusinya. Hingga mencapai kesimpulan, bahwa kisah Ken Arok & Ken Dedes --terlepas kisah ini nyata atau tidak tapi kisah ini menggambarkan kodisi di Jawa pada waktu itu. Jarang2 ada diskusi semacam ini. Btw, gini dong, videonya agak panjang & lumayan fokus. Bukannya yg sudah2 kurang fokus sih. Cuma video kali ini seperti mengumpulkan kepingan puzzles yg hilang & mulai terlihat gambarnya. Thanks Kontroversi & Toleransi
semoga sesi dua org ini berlanjut 🤲🏻👍😁
jaw a& sunda berkerabat dekat & dari dulu nggak mau saling rusuh hehe, ndak tau sih dlu prnah ada isu perang bubat. kapan2 bahas ini dong pak gembul hehe pdhal kita2 sama2 saudara, bahasa banyak mirip2 sdkit sama bali juga hehe.
Saya kok malah berpikir, kalo sebenarnya yang mau membunuh Tunggal Amatung itu malah Ken Dedes. Ken Angrok itu cuma diperalat saja. Alasannya begini. Pertama, Ken Dedes itu dikawin paksa oleh Tunggal Amatung. Dia diculik dari rumahnya, saat ayahnya sedang pergi. Ayah Ken Dedes itu dalam hal kasta berasal dari kasta Pendeta, atau kasta tertinggi. Sedang Tunggal Amatung kan cuma kasta Kesatria. Tapi karena Tunggal Amatung punya kuasa dan pasukan, mereka ga bisa apa-apa, saat Ken Dedes dikawin paksa oleh Tunggal Amatung. Dan tindakan Tunggal Amatung ini pasti akan membuat para pendeta menjadi tidak suka. Karena mereka menganggap kasta mereka telah dilanggar dan dihina. Dan juga alasan persahabatan dengan ayah Ken Dedes.
Oleh sebab itu, mereka memasang jebakan / stratagem. Dengan menggunakan Ken Anggrok, yang saat itu dianggap seorang jagoan, dan komandan pasukan Tunggal Amatung. Yaitu, pertama Ken Dedes memberi Ken Angrok tontonan tubuhnya yang bersinar, sehingga Ken Angrok pun horny. Kemudian, saat Ken Angrok konsultasi dengan guru spiritualnya, si guru pun menggiring Ken Angrok, sehingga dia mengira kalo Ken Dedes itu his destined woman.
Setelah Ken Angrok berhasil dipengaruhi, tentu saja dia mulai menyusun taktik. Kalo menurut saya, Mpu Gandring itu ya pembuat keris. Tapi keris ciptaannya bukan keris sakti mandraguna. Keris Mpu Gandring itu memiliki bentuk unik, karena memang sebuah maha karya. Sebuah karya seni yang dapat meningkatkan prestis orang yang mempunyainya. Kalo sekarang ya seperti orang yang punya IPhone terbaru. Pasti kelihatan keren. Tapi lebih dari itu, karena keris Mpu Gandring itu one and the only. Dan tentu saja Mpu Gandring dibunuh Ken Angrok bukan karena dia sudah tidak sabaran. Melainkan guna menutupi alibi, kalo yang memesan keris adalah Ken Angrok, bukan Kebo Ijo.
Kemudian Ken Angrok meminjamkan kerisnya ke Kebo Ijo untuk menciptaan alibi. Sebelum kemudian melakukan aksinya untuk membunuh Tunggal Amatung.
Ken Dedes sendiri, yang memang sudah berniat membunuh Tunggal Amatung tinggal ngikuti saja. Seperti misal, dia bisa saja memberi Tunggal Amatung obat tidur, sehingga suaminya pulas saat dibunuh. Kemudian dia membukakan pintu buat Ken Angrok. Dan setelah aksi pembunuhan selesai, Ken Dedes tinggal main drama seperti seorang istri yang kehilangan suami. Ken Angrok meninggalkan keris Mpu Gandring untuk dijadikan bukti, kalo Kebo Ijo yang melakukan aksi pembunuhan tersebut. Dengan bantuan Ken Dedes dan para pendeta, sudah barang tentu aksi pembunuhan tersebut dapat berjalan mulus, dan Ken Angrok terbebas dan tuduhan.
Terus, mengapa Ken Dedes itu dianggap seorang wanita penting? Bukan karena dia cantik jelita atau apa. Melainkan karena status Ken Dedes yang tentunya berasal dari kasta tertinggi dalam budaya saat itu. Malaupun Gulnezar Dilmurat cantik sekali, tapi tetap saja kalah, kalo ditandingkan dengan istri pangeran Henry karena dia punya status dan kekuasaan. Ya Ken Dedes itu sama. Wajahnya boleh biasa-biasa saja, tapi status sosialnya yang luar biasa.
Dan statusnya Ken Dedes ini pulalah yang jugalah yang telah menjadikan Ken Angrok, seorang pemimpin sebuah wilayah kecil sekelas kecamatan bisa menjatuhkan kerajaan Kediri yang besar.
Setuju. Dari kisah Ken arok dan Ken dedes....mungkin juga peran di belakang layar dari Ken Dedes juga sangat mempengaruhi. Saya juga berpikir, kalau jaman sekrang Ken Arok itu bisa juga cuma jadi alat dan diperalat. Bukan kisah cinta romansa yang romantis.😅 #peace✌️
Setuju ... bs jg seperti itu.krn wanita itu penuh muslihat dan pria itu simpel 😂
woman wkwkwkw
wah seru, bedah kisah - kisah begini diperbanyak.
kombinasi yg klop ❤
Harusnya ini waktunya 2 jam si ...😊
Cukup jarang melihat pak guru yang "belajar" dari orang lain, dan tentunya sangat menarik karena yang saya lihat bukan cuma belajar tapi ada ke-ciut-an nyali pak guru gembul😅
karena posisinya sebagai host menggantikan pa helmi. dari sisi mengeja dedes saja pa guru bnar tapi mengalah karena host
Kalah wibowo
bkn ciut nyali tp hormat kepada yg luwih sepuh , wah ini cacat logika donk 🤭
Lah. Mbah tejo itu kan bintang tamu. Ini panggung beliau. Lagi pula, yg dibahas ttg jawa, di mana ini adalah wilayahnya narsum
@@Hastomotomemang sejatinya saling belajar, di channel lain guru gembul sangat mengelak pembicaraan orang lain yg artinya guru gembul real guru respect antar pengetahuan
Dialog yg unik dan seru,,,mantab guru dan mbah
Harusnya undang juga Mas Asisi, biar tambah komplet
Min kalau bahas sejarah bagusnya undang pembicara yang dari akademisi arkeologi
Betul mas perlu itu
Aku ajah jelasi di serang mase kasi tay masssa
Penaruhan keris di belakang setelah diponegoro memberontak, dan belanda takut, akhirnya para petinggi belanda menyuruh orang keraton jawa memakai keris di belakang badan, agar ketika bangsawan jawa meyerang/ marah ke belanda kalau menusuk memakai keris harus menggrayangi belakang badan. Dan belanda tinggal menembak.sehingga bangsa jawa bisa dikuasai. Nuwun. Silahkan lanjutkan diskusi
Bisa dipastikan ngga begitu sejak Jaman Mataram pun Keris udh dipake dibelakang bahkan di Candi candi peninggalan Singosari/Majapahit banyak relief abdi yg menggambarkan Keris dibelakang
Keris di belakang dari suku saya menggambarkan alangkah baiknya berdialog dulu sebelum bertindak tidak menggambarkan keangkuhan
Klo di depan sudah siap tempur dan dalam keaadan genting (dalam keadaan perang) ibarat senapan yg tak terkunci
@@Aj-fb5fp terima kasih menambah pengetahuan baru🙏🏻
keris jawa dan bali besar dan panjang sehingga sulit untuk diselipkan di depan maka diselipkan dibelakang sedangkan keris melayu kecil dan pendek sehingga sesuai untuk diselipkan di depan
"dedes" salah satu tema yg ku sukai om tejo, taunya dari buku pram, kisahnya mirip gua saat itu, hihii
sehat selalu pak dalang
Senang dengan pembahasan ini
jangan lupa cerita adam dan hawa , hehehheeheh
cewe gak pernah salah heheehhehe
Halo pak guru, Ijin bertanya nih.
Kan kita sering dengar rumor kalau dulu seluruh dataran di indonesia ini menyatu dan di sebut " sunda land " daratan sunda. Tapi kenapa tidak semua orang bisa bahasa sunda? Apa itu cuma bagian dari karangan saja
Sundaland, bukan sunda land. Sundaland bukan sunda land( tanah sunda).
Sundaland merujuk sebuah benua besar.
Ini yang orang banyak salah memahami bahwa Sundaland adalah berarti tanah sunda(orang sunda).
Ngga ada hubungannya pak kan Itu Cuma nama aja sama kyk samudera Hindia bukan berarti samudera Itu milik India semua
Itu nama yg di bikin oleh ahli barat saja bukan merujuk pada suku Sunda, sama kayak nama dangkalan sahun, walace dll
Sangat keren👍👍🙏❤
Mantap ini Narsum nya..sering sering buat konten kek gini ..