24. Blah Njung || Sekaa Balaganjur PNB Art Community

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 18 ม.ค. 2025
  • "BLAH NJUNG"
    Adalah sebuah kisah yang diambil dari Babad Bali Dwipa.
    Diceritakan pada Jaman Bali Kuna (Bali Mula/Bali Pulina), di kerajaan Bali Pulina diperintah oleh seorang raja yang berabhiseka “Cri Kesari Warmadewa” yang sekarang dikenal sebagai Raja Pertama di kerajaan Bali (dulu dikenal dengan sebutan Bali Pulina). Pada pemerintahan Raja Sri Kesari Warmadewa rakyat Bali hidup sangat sejahtera, aman, tentram dan damai, karena beliau sangat sayang dan peduli dengan kesejahteraan rakyatnya. Bali merupakan pusat perdagangan pada saat itu dan pelabuhan perdagangan terdapat di Bali selatan. Hal ini membuat kerajaan kerajaan lain di Nusantara maupun dimancanegara sangat kagum terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Bali Pulina, Cina (gurun) adalah salah satu negeri yang sudah sangat lama menginginkan untuk menguasai daerah Bali Pulina.
    Karena keinginan yang sangat kuat untuk ingin menguasai Bali maka Raja Cina (gurun) mengutus Bala Tentaranya untuk menyerang Bali Pulina secara diam-diam menggunakan Kapal perangnya tapi dengan kedok Kapal Dagang dengan membawa banyak periuk, kendi dan alat keramik Cina.
    Namun Siasat tersebut telah diketahui oleh Raja Cri Kesari melalui Telik Sandinya dan memerintahkan Bala tentara Bali untuk selalu Siap dengan kedatangan Musuh.
    Kapal Cina pun bersandar di Pelabuhan Bali Selatan dengan dalih berdagang, tp untuk ukuran Kapal Dagang, kapal tersebut terlalu besar dan tidak mungkin untuk berdagang kapal tersebut dilengkapi dengan persenjataan lengkap seperti akan memulai sebuah perang. Berbekal kejanggalan tersebut maka Raja memerintahkan untuk memeriksa dan menggeldah Kapal dagang tersebut, mengetahui rencananya sudah diketahui, Tentara Cina pun melakukan penyerangan dan pecahlah perang dipelabuhan tersebut. Dengan kekuatan penuh pasukan Bale bertempur dengan Pasukan Cina dan pasukan Cina dapat dikalahkan, kapal perang tersebut berhasil dihancurkan hingga terbelah dan semua isi kapal disita menjadi Hak Kerajaan Bali.
    Didalam kapal terdapat persenjataan lengkap seperti pedang (klewang), seperangkat gambelan perang yang sekarang dikenal sebagai “Gong Beri” yang ada dan disungsung oleh Krama Desa Adat Renon dan juga beberapa keramik cina, yang sampai saat ini masih ditemukan jika melakukan penggalian di sekitar Pura dan Prasasti Belanjong itu berada.
    Cerita peperangan dan pecahnya Kapal Cina di daerah bali selatan ini dijadikan nama daerah tersebut yaitu BLAH NJUNG, BLAH artinya Pecah dan NJUNG artinga Kapal atau Perahu, sehingga daerah itu dikenal sampai sekarang bernama BELANJONG, dimana kata Blah Njung itu diucapkan secara terus menerus dan disambung maka menjadilah kata BELANJONG sampai sekarang, dimana PURA dan PRASASTI (Tugu Kemenangan) RaJa Cri Kesari Warmadewa berdiri sebagai tonggak Sejarah Bali.
    Prasasti Belanjong berbentuk PILAR SILENDRIS dengan tinggi 177 cm dan berdiameter 62 cm, ditulis dengan dua bahasa yaitu bahasa Sansekerta dan Bali Kuna, dan ditulis menggunakan dua macam huruf yaitu Huruf Pallawa (bali Kuna) dan Huruf Prenagari dengan angka tahun 836 Saka (914 masehi) yang intinya bertuliskan bahwa “Raja Sri kesari Warmadewa yang berstana di singha dawala berhasil mengalahkan musuh yang ada di Gurun dan Suwal” .
    Tugu kemenangan tersebut sekarang dikenal dengan nama “PRASASTI BLANJONG’ YANG KEBERADAANNYA DAPAT DILIHAT DAN DIJUMPAI HINGGA SAAT INI DAN TERAWAT DENGAN BAIK DAN MENJADI SALAH SATU IKON SANUR DI DUNIA WISATA DAN TERLETAK DI DALAM KAWASAN “PURA DALEM BLANJONG” yang berada tepat di sebelah Banjar BLANJONG berada sekarang.
    Pada setiap Piodalan di Pura Dalem Belanjong biasanya akan dipentaskan Tari Perang Baris Cina dengan Gambelan khasnya yaitu Gong Beri.
    Penata Tabuh : I Gede Putera Bagaswara
    Penanggung Jawab : I Made Widiartha,S.Pd
    #LombaBalaganjurVirtualGitaWidyaKencana2021

ความคิดเห็น • 19