TEKS DESKRIPSI "RUMAH JOGLO" TUGAS BAHASA INDONESIA KELAS XI.
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 4 พ.ย. 2024
- Menyelami Filosofi Jawa dalam Keanggunan Arsitektur Joglo
*[Opening Scene - Sejarah Rumah Joglo]*
"Rumah Joglo, sebuah mahakarya arsitektur tradisional yang lahir dari keindahan dan kearifan lokal masyarakat Jawa. Rumah ini tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual yang tertanam dalam kehidupan sehari-hari orang Jawa.
Joglo berasal dari kata tajuk loro (juglo) yang bermakna dua gunung. Dalam filosofi Jawa sendiri gunung merupakan tempat yang tinggi dan sakral penyebutan kata joglo dikarenakan atap rumah joglo yang berbentuk dua gunung namun dalam setiap perkembangannya penyebutan kata juglo kemudian berubah menjadi joglo.
Rumah Joglo pertama kali muncul pada zaman kerajaan Mataram, sekitar abad ke-17, sebagai simbol status sosial tinggi yang hanya dimiliki oleh kaum bangsawan dan keluarga kerajaan.
Seiring waktu, bentuk dan filosofi Rumah Joglo berkembang menjadi lebih dari sekadar simbol kemewahan. Rumah ini mewakili keseimbangan antara manusia dan alam, antara dunia nyata dan spiritual. Setiap elemen arsitektur dalam Rumah Joglo, dari atap yang menjulang tinggi hingga pilar-pilar yang kokoh, memiliki makna tersendiri yang mencerminkan harmoni hidup."
Rumah joglo sendiri memiliki 17 jenis, beberapa diantaranya ada rumah joglo Mangkurat rumah joglo pangrawit dan rumah sinom.
*[Scene 2: Pendopo/Pendapa]*
Saat memasuki rumah Joglo, kita disambut oleh Pendopo, bangunan terbuka yang memancarkan keramahan khas Jawa. Tanpa dinding yang menghalangi, Pendopo mencerminkan keterbukaan hati dan kesetaraan. Tak ada meja atau kursi, hanya tikar yang mengajak tamu untuk duduk bersila, menyatu dengan tuan rumah dalam kesederhanaan dan kebersamaan."
*[Scene 3: Pringgitan]*
"Pringgitan, lorong yang menghubungkan Pendopo dengan Omah, adalah tempat di mana dunia luar dan dalam rumah bertemu. Di sini, pertunjukan wayang sering diadakan, menghidupkan kembali cerita-cerita kuno dengan latar belakang ukiran kayu yang penuh makna. Atapnya yang berbentuk Limasan atau Kampung, menaungi tempat ini dengan keanggunan yang tenang."
*[Scene 4: Emperan]*
"Emperan adalah teras depan yang menghubungkan Pringgitan dengan Omah. Berbeda dengan Pendopo, Emperan digunakan untuk menerima tamu tetapi biasanya memiliki meja dan kursi. Teras ini juga digunakan sebagai tempat bersantai bersama keluarga dan tetangga. Emperan memiliki makna bahwa sesama anggota keluarga dan tetangga harus memupuk rasa kekeluargaan."
*[Scene 5: Omah]*
"Omah berasal dari bahasa Austronesia yang berarti ‘rumah’. Omah adalah bagian utama atau bagian dalam dari Rumah Joglo yang digunakan sebagai tempat tinggal pemilik rumah. Bagian rumah ini memiliki lantai persegi yang luas dan lebih tinggi dari bagian rumah lainnya. Atapnya bermodelkan Joglo atau Limasan."
*[Scene 6: Dalem]*
"Dalem adalah ruang tertutup di dalam Omah yang dibagi-bagi menjadi bagian depan, tengah, dan belakang. Bagian depan digunakan untuk aktivitas keluarga dan memiliki tempat tidur yang terbuat dari bambu. Bagian tengah digunakan sebagai tempat duduk pengantin pria dan wanita saat melangsungkan upacara pernikahan. Dulunya, bagian ini digunakan sebagai tempat sembahyang untuk menghormati Dewi Sri. Kemudian, bagian belakang Dalem adalah kamar yang disebut dengan Senthong."
*[Scene 7: Senthong]*
"Di bagian belakang Dalem, terdapat Senthong yang memiliki tiga kamar. Anggota keluarga biasanya tinggal di kamar yang berada di samping kiri dan kanan. Kedua kamar ini pun digunakan untuk menyimpan hasil panen dan alat-alat pertanian. Kamar yang berada di bagian tengah digunakan untuk menyimpan harta keluarga dan pusaka seperti keris. Kamar ini memiliki tempat tidur yang biasanya ditempati oleh pasangan pengantin baru. Kamar ini dianggap sebagai bagian rumah yang paling suci karena juga berfungsi sebagai tempat pemujaan Dewi Sri."
*[Scene 8: Gandhok]*
"Gandhok adalah bangunan tambahan yang terletak di sebelah kiri dan kanan rumah. Bangunan ini biasanya digunakan sebagai tempat tidur keluarga. Tamu yang berkunjung ke rumah pun dapat menginap di Gandhok ini."
*[Scene 9: Bagian Belakang Rumah]*
"Di bagian paling belakang dan luar Rumah Joglo, terdapat dapur, kamar mandi, dan sumur. Sumur biasanya terletak di sebelah timur."
*[Closing Scene]*
"Rumah Joglo adalah warisan tak ternilai dari leluhur kita, sebuah pengingat akan kebijaksanaan dan kesederhanaan yang harus kita lestarikan. Terima kasih telah menyusuri sejarah dan keindahan arsitektur ini bersama kami. Sampai jumpa di kisah arsitektur Indonesia lainnya."
Sumber :
www.orami.co.i...
www.gramedia.c...
id.wikipedia.o...
www.ruparupa.c...