SETUJU SEKALI, Memang sudah saatnya Bapak KH. Said mengisi acara Kajian Islam Aswaja An-Nahdliyah di TV - TV Nasional, agar supaya kaum muslimin indonesia khususnya An-Nahdliyien benar-benar memahami ajaran islam dari sumbernya. Walau hanya berkostum biasa tetapi ilmunya sangat LUAR BIASA. Kami Kaum Nahdliyien Banten sangat menunggu kehadiran Bapak Yai Said hadir tampil di TV - TV Swasta nasional. Semoga beliau dan keluarga sehat - sehat selalu.
Kepada redaksi atau admin Nu Online beberapa kali saya membacakan artikel yg ada disitus web Nu online untuk dijadikan konten youtube. Saya mohon izin kemarin dan untuk seterusnya. Kebetulan sy ketua ranting Ansor Nu dan duduk di dept. Informasi n komunikasi ditingkatan PAC...dan kebetulan jg sy seorang penyiar radio.
Love Islam Rahmatan yg turun ditanah Arab dgn Rasulullah Uswatun Hasanah kita dan buang kelaut Islam kejawen Nusantara yg menyesatkan tolak orang2 yg membawa Islam Nusantara
ISLAM NUSANTARA bermakna YAITU ISLAM YG ADA DINUSANTARA [INDONESIA ] TETAP ISLAM YG RAHMATAN LILALAMIN ,, cuma diplintir disalahgunakan oleh hoax2 yg tidak tanggung jawab oleh KADRUN2 RADIKALIS HIDUNG UNTA ,, BRAVO PROF KH SAID AQIL SIRAJD SEMOGA DLM LINDUNGAN ALLAH
وعليكم سلام و رحمةالله ماشاالله تباراك الله الحمد الله ikut nyimak ngaos pk kh said mantap muda 2an slalu sht panjang umur barokah amiiiin terimakasih doanya amiiin ya robalalamin
*TENTANG TRADISI ISLAM DI NUSANTARA* (Bagian ke-1) TIDAK SEMUA TRADISI ITU JELEK. Dalam kaidah fikh (hukum Islam) dikatakan, *"Al-hukmu yaduuru ma'a al 'illati wujudan wa 'adaman"* (ada atau tidaknya suatu hukum itu amat tergantung pada sebab-sebab yang mempengaruhinya). Tradisi-tradisi lokal _(local wisdom)_ sesungguhnya diperbolehkan sepanjang tidak menyimpang dari tauhid. Konon dasarnya adalah ada sebagian tradisi-tradisi sebelum Islam tetapi Nabi tidak melarang dan tetap diteruskan dalam masyarakat Qurays. Ka'bah di Mekkah zaman Nabi sebetulnya juga akulturasi budaya peninggalan tradisi kaum kafir Quraisy (bukan Ka'bah seperti yang dibangun Nabi Ibrahim) namun begitu Nabi Muhammad tidak merubahnya dan tetap menghormatinya sebab tujuan dakwah Nabi adalah tauhidnya itu bukan pada bentuk fisiknya tradisi. Baru dizaman zaman Abdullah ibn Zubair Ka'bah dikembalikan mengikuti seperti zaman Nabi Ibrahim. Sebelum Islam masuk Nusantra kepercayaan masyarakat asli adalah memuja *animisme dinamisme* (percaya kekuatan gaib arwah nenek moyang) dari peninggalan tradisi megalitik masyarakat Zaman Praaksara. Bentuknya antara lain pemujaan kepada "cikal bakal" desa _(danyang)_ dengan pemberian _sesaji_ pada setiap acara hajatan agar diberi "keselamatan" sehingga sering juga disebut *slametan* . Pada zaman walisongo menyebarkan agama Islam upacara-upacara adat itu tidak serta merta dihilangkan, tetapi tetap dipakai bahkan digunakan untuk menyebarkan agama Islam dengan mengganti mantera-mantera dalam selamatan dengan *kalimat tauhid* (dzikir-dzikir tahlilan) sehingga setiap selamatan upacara adat apa saja dari nikah, sunat, mendirikan rumah, syukuran, kematian dll doanya tahlilan tadi dimasa lalu. Penyertaan jamuan makan dalam upacara adat atau membagikan makanan kepada tetangga sekitar menurut walisanga namanya *sedekah* _(shadaqoh)_ -- dalam ajaran agama rasul _shadaqoh_ itu bisa menolak bala' agar selamat terhindar dari bencana. Salah satu bentuk kearifan lokal lain adalah *akulturasi* , paduan dari unsur budaya yang berbeda. Misalnya, bentuk masjid kuno di Nusantara zaman dulu atap masjidnya berbentuk tumpang (berundak atau tingkat-tingkat) memadukan dengan unsur budaya local seperti Masjid Demak, Minang, Aceh, Cirebon, Banten dan masjid-masjid Nusantara di zaman dahulu. Cerita wayang sesungguhnya adalah juga cerita Hindu yang oleh para walisongo digunakan untuk menyebarkan agama Islam, hal demikian juga untuk mengesankan bahwa Islam itu “ramah”, toleran dan universal agar bisa diterima masyarakat. Bahkan bentuk masjid sekarang yang berbentuk kubah seperi bentuk masjid-masjid pada umumya diadopsi dari bentuk Gereja Aya Shopia ketika Islam menguasai Eropa zaman Perang Salib. Baju koko sebagai identitas baju takwa muslim yang kita pakai ternyata aslinya adalah pakaian budaya Cina yang banyak dijumpai di kuil-kuil agama Budha. Baju gamis yang sering dicap identitas baju musilmah adalah bajunya para bangsawan dari Timur Tengah sebelum Islam Dengan KEARIFAN LOKAL tidak serta merta mengharamkan segala sesuatu yang berbeda, bahkan kalau bisa digunakan sebagai “sarana” atau “alat syiar”. Mantera-mantera yang menyebut lafal danyang diganti dengan kalimat tauhid (tahlilan). Atau bahkan Sultan Agung bagaimana menarik rakyatnya agar beragama Islam dengan menciptakan Kalender Jawa dari paduan Kalender Hijriyah (Islam) dengan Kalender Caka (Hindu). Sebaliknya kalau TIDAK MENGGUNAKAN KEARIFAN LOKAL misalnya tiba-tiba dakwah di masyarakat pelosok desa-desa itu tradisi-tradisinya kita babat atau dibumihanguskan dengan mengatakan syirik, bid`ah, masuk neraka -- dijamin 100% mereka tersinggung dan menentang. Kalau sudah begini ada dua kerugian. *Pertama* , harusnya bisa diajak ke agama tauhid tetapi malah menjadi antipati (membenci) agama kita _(wis ora keno iwake, buthak banyune)_ . *Kedua* , citra agama kita juga menjadi jelek karena ulah kita, mereka ganti membalas merasa kepercayaan mereka disalahkan- karena kita terlanjur “menyalahkan” menjelekkan keyakinan mereka --- sehingga ganti dibalas keyakinan kita (Islam) yang kena getahnya nama Islam jadi jelek dikesankan oleh masyarakat. Persinggunggan demikian sering terjadi di masyarakat-masyarakat pedesaan (tradisional), tidak hanya di Jawa bahkan nyaris merata di pelosok-pelosok nusantara masa lalu (bahkan mungkin sampai sekarang). Dalam "hidup bermasyarakat" terutama di desa-desa menghapus tradisi itu memang pekerjaan tidak mudah. Masyarakat Sumatra Barat atau Aceh misalnya, kendatipun dikenal sebagai daerah yang religius agamanya kuat --- tetapi disana juga memiliki tradisi yang kuat dan apabila dilanggar akan memiliki sanksi sosial tersendiri. Seolah-olah tradisi itu sebuah pemersatu masyarakat setempat. Ditempat kita (Jawa) ada tradisi berkumpul keluarga setiap hari raya lebaran idul fitri dengan halal bil halal saling memaafkan sehingga anak atau keluarga yang dari jauh (mudik) pada berkumpul semua. Apabila saya tidak pernah datang pada tradisi demikian, rasanya juga tidak enak. Walaupun tradisi ini dianggap pemersatu dalam tubuh keluarga dan masyarakat, tetapi kebiasaan (tradisi) demikian sesungguhnya tidak memiliki dalil langsung dalam agama sehingga teman sebelah ada yang bertanya, "itu dalilnya mana?". Tradisi atau kebiasaan itu sesungguhnya hukumnya tidak wajib, ditinggal tidak apa-apa. Namun demikian kadang memiliki nilai pemersatu yang baik. Shalat tarweh berjamaah yang sekarang marak di dunia Islam setiap bulan Romadhan sesungguhnya juga sebuah tradisi dari kreasi yang dirintis sahabat Umar bin Khatab dalam posisinya sebagai kholifah waktu itu. Uniknya pada masa Nabi, agak dihindari takut kalau nantinya akan dianggap sebagai sebuah kewajiban. Tetapi dimasa Khalifah Umar justru dihidupkan dan disatukan sehingga menjadi kebiasaan rutin tahunan yang tetap lestari di masjid-masjid dan surau setiap bulan Romadhon sampai sekarang. Kata Khalifah Umar, *"Ni'mat al-bid'atu hadzihi”* _(Sebaik-baik bid'ah adalah ini)_ . Tradisi adalah sama dengan "kebiasaan" saja pada diri seseorang, masyarakat, suku atau bangsa. Ada yang sesuai dengan sunnah tetapi juga ada yang tidak. Adapun kalau tradisi diri atau keluarga misalnya adik saya, keluarganya memiliki "tradisi pendidikan yang ketat" diwajibkannya membaca Alquran setiap hari, shalat dhuha dan shalat malam. Hal demikian tentu sekilas agak aneh mewajibkan sesuatu yang tidak wajib hukumnya dalam agama tentu saja bertentangan dengan hukum agama itu sendiri. Tetapi ternyata bisa juga memiliki nilai positip, konon kata putra-putranya kalau misalnya sehari saja kelewatan atau meninggalkan yang sudah menjadi kebiasaan rasanya ada yang hilang atau menyesal. Padahal cuma meninggalkan kebiasaan tahajud semalam lowong. Kadang begitulah sesuatu yang sudah ditradisikan (kebiasaan) yang dianggapnya positip ternyata juga membawa nilai lebih. Dalam Alquran dikatakan Allah itu menciptakan manusia dengan beragam, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa yang tentu saja dari masing-masing suku dan bangsa itu memiliki kebiasaan (tradisi) yang berbeda-beda. Ini sudah sunatullah yang tidak bisa diingkari. Namun demikian dari ketidaksamaan berbagai macam suku bangsa itu ditujukan untuk saling kenal-mengenal. Dari tradisi-tradisi mereka kita hargai. Tradisi-tradisi jahiliyah yang tidak sesuai dengan agama, kita tinggal tetapi sepanjang tidak bertentangan bisa kita ambil sebagai hikmah dan pelajaran. Ada kata bijak yang terkenal dari seorang ulama besar madzab Maliki, Imam Syihab al-Din al-Qarafi : *“Manakala tradisi telah terbarui, ambillah, jika tidak, biarkanlah. Janganlah kamu bersikap kaku terhadap sumber-sumber tertulis dalam buku-bukumu sepanjang hidupmu. Jika ada seseorang datang kepadamu dari negeri lain dengan maksud meminta fatwa kepadamu, janganlah kamu sampaikan fatwa berdasarkan tradisi negerimu. Bertanyalah lebih dulu tentang tradisinya, dan berikanlah fatwa berdasarkan tradisinya, bukan tradisimu dan bukan pula menurut yang ada di buku-bukumu. Ini adalah cara yang benar dan jelas."* Kalau kita membaca biografi Imam Syafii tentang latar belakang munculnya kaidah hukum fikh "qoul jadid" --- tentang pendapat-pendapat yang baru menggantikan "qoul qodim" pendapat-pendapatnya yang lama antara lain setelah beliau pindah ke Mesir ternyata juga disebabkan *perbedaan budaya tradisi adat-istiadatnya dan geografisnya tidak sama* dengan di Irak tempat tinggalnya yang terdahulu.
Bagus banget unt disimak ttg pergerakan konflik di timur tengah yang dibawa masuk ke Indonesia Cintai Negeri jangan tertipu oleh gerakan Islam radikalisme yg spt di negara2 konflik timteng 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Alhamdulillah, baru kali ini saya menyimak ucapan KH SAS yg tidak menyerang Arab Saudi, tidak menyerang wahabi/salafi. Ini baru jempol 7. Biasanya dicari2 alibi mengkaitkan teroris itu dgn wahabi dan Arab Saudi. Tidak ada lagi ucapan mengolok-ngolok sunnah (celana cingkrang, jubah gamis, janggut, dll). Jempol deh kali ini. Sedangkan perkara Islam Nusantara, ini kan keyakinan masing2 yg tidak boleh saling mencela dan mengganggu, monggo saja. Pemahaman dan keyakinan itu hidayah (wilayah privasi).
Perkara Wahabi soal ikhtilaf, sudah biasa di fase awal 300 tahun pertama terdokumentasi dalam syair. Tetapi NU merujuk Asy'ari sebagai pembaharuan setelah 300 tahun, maka jatuhnya pada 900 Masehi. Karena menjadi patokan maka bertabrakan dengan apa yang diasaskan Wahabi. Keduanya tetap berstatus muslim, sama-sama berasas Al-Qur'an dan hadis, pilih yang sesuai teks apa adanya atau pilih mencari arti yang tersirat. Sekte Islam itu sangat banyak, mereka juga mentafsir sendiri.
@@prajamuda7008 Saya bersyukur: semoga kepintaran dan kecerdasan 2 tokoh NU yaitu SAS dan Idrus Ramli tidak digunakan utk mencela sesama muslim (wahabi/Arab Saudi atau salafi). Bahkan salafi oleh Idrus Ramli disebutnya bukan ahlus sunnah. Menyebut Syiah sering digandengkan dgn Salafi. Heran...seperti sudah diubun-ubun kebenciannya thd salafi. Jadi, kita doakan semoga SAS rujuk dari celaannya dan tobat dari mengolok-ngolok sunnah. Demikian pula Idrus Ramli. بارك الله فيكم
NU kaya akhlak kaya pesantren n kaya kyai alim, nu udh punya hari santri nasional, nu tlah mndunia, kapan hari laskar fpi internasional d umumkan?? n fpi mndunia???
Disini tangerang islam nusantara itu di framing islam kafir sekuler syiah dll. Oleh para habib habib di mimbar mimbar maulid. Gmn kalau fpi dan Habib Habibnya pindah ajah ke jawatimur jangan di tatar pasundan.. Biar para kyai disana pada tau, kelakuan mereka disini.
Kalau niatmu ingin dihargai dunia dikasihkan duniamu oleh ALLAH,,,,agama kau buat untuk dapet dunia,,,, punya ilmu untuk niat ingin mendapatkan kedunia, an diberikan segera !!,,,,
Ketika mampu mengangkat drajat Islam di mata dunia maka Allah akan memberi balasan yg tiada tara, sebaliknya jika perbuatan jahat mengatasnamakan islam maka sungguh pedih siksa Allah karena itu sama saja mendzolimi Islam. Insya Allah Islam di dunia akan bangkit dibawah naungan NU, sebagai syiar rahmatan lil alamin..
Ketika dunia sudah banyak yg tak percaya dgn Islam akibat ulah para kadrun timteng, NU berusaha membangkitkan kembali citra Islam sesuai tuntunan Nabi, sehingga banyak yg masuk islam..
Islam ya Islam. Tidak ada Islam Nusantara. Jujur saja saya setuju isinya, ajarannya. Tetapi tidak setuju dengan istilahnya. Kalau Islam di Nusantara saya setuju, karena memang sejak dulu dibawa oleh para penyebar agama Islam dari Gujarat, Arab dan Persia ya seperti model seperti NU, Al-Washliyah, Nahdhatul Wathan, Perti, DDI dll masih model lama salafiyah (bukan salafi ala sekarang). Tetapi klaim Islam model yang diviralkan NU itu juga bukan monopoli NU saja, itu mah sudah lama lah ya. Itu kan model Mekkah-Madinah selama berabad-abad selama Arab belum dikuasai Ibnu Saud 1920-an. Jadi Islam yang digaungkan moderat itu model lama ketika dunia Arab masih model madzab empat. Dengan kata lain, Islam Nusantara itu menurut saya hanya ingin menunjukkan bagaimana dengan model baru yang dianggap keras dan intoleran setelah Arab dikuasai Wahabi seratus tahun yang lalu.
Alergi amat dgn istilah islam nusatara. HTI berselogan islam kaffah, kamu diam. Muhammadiyah berselogan islam berkemajuan, kamu diam. Malaysia berselogan Islam khudhori kamu diam. Giliran NU berselogan islam nusantara kamu protes..
@@1id09_noufalyustiansyah6 Kalau Islam berkemajuan saya kira tidak hanya Muhammadiyah yang setuju, NU pun juga begitu dengan kaidah fikh "Al-muhafadzah alal-qadim al-shalih wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah" --- (Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik). Di Muhammadiyah kemajuannya mungkin terlalu maju. Di zaman KH. Ahmad Dahlan kemajuan yang dimaksud adalah pendidikan agama yang dibarengi dengan ilmu-ilmu umum, tetapi generasi selanjutnya perubahan-perubahan kemajuan itu juga menyangkut masalah peribadatan sehingga tradisi-tradisi lama Madzab Syafii dari KH. Ahmad Dahlan sudah mulai ditinggal. Dengan kata lain dimasa KH. Ahmad Dahlan permasalahan fikh atau peribadatan masih sama dengan NU hanya sistem pendidikannya saja yang berbeda.
Saya warga nahdliyin, ingin tabayun dg kyi said, kyi said harus tanggung jawab dg komen tentang uu omnibus law yg ikut meemanasi warga ! Demi الله akan saya lawan sampe akherat ! Nggk mungkin pemerintah jokowi akan sengsarakan rakyat indonesia ! Catat kata kata saya ! Kyi said harus cabut komen kemaren waktu terjjadi demo rusuh, & minta maaf lewat medsos ! الله maha tau siapa benar/ salah ! Jngn hasud dg umaro ' sebelum paham masalahnya !!!
Woy...klw mau tabayun ya sana ke PBNU bukan koar"di sini Hahahaha lu siapa nyuruh kyai said cabut tentang kemaren.... percuma koar" disini ,biar km melek tetntang undang" itu, datang ke PBNU.
Kl Agil....sengaja bikin statmen anti omnibus law..... biar dapat uang "upeti" bener juga pak mentri dtang ke rumah akil bawa uang ...gak lama lagi akil pasti mendukung omnibus..santai aja mas
@@yhanimanaf6502 Perundangan itu urusan DPR, dia yang mengutak-atik redaksi berdasarkan titik temu kesepakatan dewan. DPR itu tempat baku hantam dalam menyepakati redaksi. Indonesia itu rezim DPR dalam perkara hukum, kecuali jaman Suharto yang dapat mengendalikan DPR dengan sistem politiknya. Sila empat, kerakyatan yang dipimpin hukum dalam musyawarah mufakat. Bukan kerakyatan yang dipimpin oleh presiden.
Jngn asal ucap mba. Klo anda tdk sepemaham jngn asal komentar .krna ucapan dari mulut kita akan d catat ... kita smua pengingut y nabi saw. Tapi kita harus mencintai pewaris y nabi jga m para ulama. Krna kita mana tau sunah2 nabi klo ga dri para ulama. Mangka dri itu ucapan trimaksih kita pada ulama2 salah stu y manut.nurut .anda jga ga hidup d jaman nabi. Jdi ilmu2 nabi d wariskan ke para ulama . Trmasuk kiyai2 kami. Anda jga punya guru bukan. ????
Di hargai dunia kafir pak?islam di bawa rssulullah sudah sempurna di situ udah ada cara ngatur bermasyarakat.YA CUMA OKNUM UMAT ISLAM SAJA YANG DINPECAH BELAH SAMA KAFIR.DAN TAK ADA DALIL DARI AL QURAN DAN HADIST TENTANG MENGATUR NEGARA SECARA ISLAM NUSANTARA.GAK USAH MENGADA NGADA SAYAPUN NU GAK PERNAH DENGAR KITAB ISLAM NUSANTARA WASPADA SYIAH MEREKA MASUK LEWAT ISLAM NUSANTARANYA SI SAID
Orang NU gak butuh kader kader yang cuma ngaku NU.. NU itu organisasi yang punya AD/ART. Kalau anda tidak sesuai dengan haluan AD/ART NU berarti bukan NU.. Apalagi ngaku ngaku tidak punya KARTANU/KTA NU.
mungkin krn keilmuan mu blom mampu memahami..kalo dirimu punya andil besar untuk Umat pasti komentar mu bermanfaat, tpi kalo dirimu hnya pinter komentar,,,gak jauh Beda dengan kafir, yg hanya pinter buat narasi,,lagian apapun komentar mu gak ada manfaatnya, kecuali perbuatan mu ada manfaatnya bagi umat manusia...
Seharusnya acara sperti ini disiarkan di tv2 nasional agar kerukunan umat tetap terjaga
SETUJU SEKALI,
Memang sudah saatnya Bapak KH. Said mengisi acara Kajian Islam Aswaja An-Nahdliyah di TV - TV Nasional, agar supaya kaum muslimin indonesia khususnya An-Nahdliyien benar-benar memahami ajaran islam dari sumbernya. Walau hanya berkostum biasa tetapi ilmunya sangat LUAR BIASA.
Kami Kaum Nahdliyien Banten sangat menunggu kehadiran Bapak Yai Said hadir tampil di TV - TV Swasta nasional.
Semoga beliau dan keluarga sehat - sehat selalu.
Lebih bagus LG KLO disiarkan di TV2 kodok liberal agar kerukunan sesama kodok tetap terjaga 😂
@@idrusmuhammad1211 lha nek panjenengan mboten remen mbok mboten sah mirsani to. Nek ajeng kritik nggeh monggo tp mboten sah ngolo2..
Ulama panutan.
Mencerdaskan anak bangsa dgn ilmu.
NU di hati
Nderek ngaos syaikhina wamurobbi ruhina abana KH. Said Aqil siroj..
Kepada redaksi atau admin Nu Online beberapa kali saya membacakan artikel yg ada disitus web Nu online untuk dijadikan konten youtube. Saya mohon izin kemarin dan untuk seterusnya. Kebetulan sy ketua ranting Ansor Nu dan duduk di dept. Informasi n komunikasi ditingkatan PAC...dan kebetulan jg sy seorang penyiar radio.
Dakwah membuat cerdas umat dan ilmiah
Assalamualaikum , sehat selalu Abuya KH said Aqil Siradj .
Love Islam Rahmatan yg turun ditanah Arab dgn Rasulullah Uswatun Hasanah kita dan buang kelaut Islam kejawen Nusantara yg menyesatkan tolak orang2 yg membawa Islam Nusantara
Sehat selalu yai...
Barokallah Kyai Said
NU Mendunia ... 💖💖💖
😂😂
Assallamuallaikum Pak Kiyai..Allkhamdulilah Indonesia punya Ulama yang sangat top markotop Bapak Kiyai Said Agil Sirot Aamiin
Aamiin. mugi tansah Ginanjar kawilujengan Yaiku. Yai said 🤲🙏
Alhamdulillah
Abuya KH said Aqil Siradj ulama yang cerdas sangat saya sangat kagum dengan beliau hafal Burdah dll. 🙏🙏🙏🙏
ISLAM NUSANTARA bermakna YAITU ISLAM YG ADA DINUSANTARA [INDONESIA ] TETAP ISLAM YG RAHMATAN LILALAMIN ,, cuma diplintir disalahgunakan oleh hoax2 yg tidak tanggung jawab oleh KADRUN2 RADIKALIS HIDUNG UNTA ,, BRAVO PROF KH SAID AQIL SIRAJD SEMOGA DLM LINDUNGAN ALLAH
😘😘😘
Panjang umur dan sehat barokah
Ulama yg menjadi Kamus Islam berjalan.
Luar biasa NU.
Wawasan yanx saangat luas
Ajib yai
Memang pantas klo banyak musuhnya
Sehat terus yai😍
🐽
Islam masuk nusantara kita ini sungguh indah
Masyaalloh❤❤❤
Mabruk Pak Kyai👍👍👍
Masya allah jelas dan lugas.👍👍
Jangan sampai masuk ke Sumatra Islam Nusantara biar utk sama keluarga si Aqil syirat saja. Kita buang ke laut saja
Alangkah indahnya orang yang gk faham islam nusantara diam. Kalo gk mau diam Tabayyun ke kyai NU.
Nu pancen bikin adem yo pora durul2
وعليكم سلام و رحمةالله ماشاالله تباراك الله الحمد الله ikut nyimak ngaos pk kh said mantap muda 2an slalu sht panjang umur barokah amiiiin terimakasih doanya amiiin ya robalalamin
Jelas sudah
Suwun yai..
Manteppp sejarahnya kyaiiiii
*Bismillah.Hadir dan nyimak*
Derek yai NU,,
Sehat selalu ya pak KH. Said Aqil
Kyai said cerdas .
NU maju terus.
Alhamdulillah, sehat selalu KH. Said Aqil Siradj,,
امين يا رب العالمين
Mugi panjang yuswo kiyai said aqil siradj .
TOP TOP TOP....SUKRON KASIIIRON 🙏🙏🙏 Salam Dari NU Tegal , NKRI Harga MATI 👍 NU DI 💚💚💚
I Love You Full Yai . . .
K H WEK WEK WEK TARGETNYA KEDUDUKAN DAN POPULERITAS.
*TENTANG TRADISI ISLAM DI NUSANTARA* (Bagian ke-1)
TIDAK SEMUA TRADISI ITU JELEK. Dalam kaidah fikh (hukum Islam) dikatakan, *"Al-hukmu yaduuru ma'a al 'illati wujudan wa 'adaman"* (ada atau tidaknya suatu hukum itu amat tergantung pada sebab-sebab yang mempengaruhinya).
Tradisi-tradisi lokal _(local wisdom)_ sesungguhnya diperbolehkan sepanjang tidak menyimpang dari tauhid. Konon dasarnya adalah ada sebagian tradisi-tradisi sebelum Islam tetapi Nabi tidak melarang dan tetap diteruskan dalam masyarakat Qurays.
Ka'bah di Mekkah zaman Nabi sebetulnya juga akulturasi budaya peninggalan tradisi kaum kafir Quraisy (bukan Ka'bah seperti yang dibangun Nabi Ibrahim) namun begitu Nabi Muhammad tidak merubahnya dan tetap menghormatinya sebab tujuan dakwah Nabi adalah tauhidnya itu bukan pada bentuk fisiknya tradisi. Baru dizaman zaman Abdullah ibn Zubair Ka'bah dikembalikan mengikuti seperti zaman Nabi Ibrahim.
Sebelum Islam masuk Nusantra kepercayaan masyarakat asli adalah memuja *animisme dinamisme* (percaya kekuatan gaib arwah nenek moyang) dari peninggalan tradisi megalitik masyarakat Zaman Praaksara. Bentuknya antara lain pemujaan kepada "cikal bakal" desa _(danyang)_ dengan pemberian _sesaji_ pada setiap acara hajatan agar diberi "keselamatan" sehingga sering juga disebut *slametan* .
Pada zaman walisongo menyebarkan agama Islam upacara-upacara adat itu tidak serta merta dihilangkan, tetapi tetap dipakai bahkan digunakan untuk menyebarkan agama Islam dengan mengganti mantera-mantera dalam selamatan dengan *kalimat tauhid* (dzikir-dzikir tahlilan) sehingga setiap selamatan upacara adat apa saja dari nikah, sunat, mendirikan rumah, syukuran, kematian dll doanya tahlilan tadi dimasa lalu. Penyertaan jamuan makan dalam upacara adat atau membagikan makanan kepada tetangga sekitar menurut walisanga namanya *sedekah* _(shadaqoh)_ -- dalam ajaran agama rasul _shadaqoh_ itu bisa menolak bala' agar selamat terhindar dari bencana.
Salah satu bentuk kearifan lokal lain adalah *akulturasi* , paduan dari unsur budaya yang berbeda. Misalnya, bentuk masjid kuno di Nusantara zaman dulu atap masjidnya berbentuk tumpang (berundak atau tingkat-tingkat) memadukan dengan unsur budaya local seperti Masjid Demak, Minang, Aceh, Cirebon, Banten dan masjid-masjid Nusantara di zaman dahulu. Cerita wayang sesungguhnya adalah juga cerita Hindu yang oleh para walisongo digunakan untuk menyebarkan agama Islam, hal demikian juga untuk mengesankan bahwa Islam itu “ramah”, toleran dan universal agar bisa diterima masyarakat.
Bahkan bentuk masjid sekarang yang berbentuk kubah seperi bentuk masjid-masjid pada umumya diadopsi dari bentuk Gereja Aya Shopia ketika Islam menguasai Eropa zaman Perang Salib. Baju koko sebagai identitas baju takwa muslim yang kita pakai ternyata aslinya adalah pakaian budaya Cina yang banyak dijumpai di kuil-kuil agama Budha. Baju gamis yang sering dicap identitas baju musilmah adalah bajunya para bangsawan dari Timur Tengah sebelum Islam
Dengan KEARIFAN LOKAL tidak serta merta mengharamkan segala sesuatu yang berbeda, bahkan kalau bisa digunakan sebagai “sarana” atau “alat syiar”. Mantera-mantera yang menyebut lafal danyang diganti dengan kalimat tauhid (tahlilan). Atau bahkan Sultan Agung bagaimana menarik rakyatnya agar beragama Islam dengan menciptakan Kalender Jawa dari paduan Kalender Hijriyah (Islam) dengan Kalender Caka (Hindu).
Sebaliknya kalau TIDAK MENGGUNAKAN KEARIFAN LOKAL misalnya tiba-tiba dakwah di masyarakat pelosok desa-desa itu tradisi-tradisinya kita babat atau dibumihanguskan dengan mengatakan syirik, bid`ah, masuk neraka -- dijamin 100% mereka tersinggung dan menentang. Kalau sudah begini ada dua kerugian. *Pertama* , harusnya bisa diajak ke agama tauhid tetapi malah menjadi antipati (membenci) agama kita _(wis ora keno iwake, buthak banyune)_ . *Kedua* , citra agama kita juga menjadi jelek karena ulah kita, mereka ganti membalas merasa kepercayaan mereka disalahkan- karena kita terlanjur “menyalahkan” menjelekkan keyakinan mereka --- sehingga ganti dibalas keyakinan kita (Islam) yang kena getahnya nama Islam jadi jelek dikesankan oleh masyarakat. Persinggunggan demikian sering terjadi di masyarakat-masyarakat pedesaan (tradisional), tidak hanya di Jawa bahkan nyaris merata di pelosok-pelosok nusantara masa lalu (bahkan mungkin sampai sekarang).
Dalam "hidup bermasyarakat" terutama di desa-desa menghapus tradisi itu memang pekerjaan tidak mudah. Masyarakat Sumatra Barat atau Aceh misalnya, kendatipun dikenal sebagai daerah yang religius agamanya kuat --- tetapi disana juga memiliki tradisi yang kuat dan apabila dilanggar akan memiliki sanksi sosial tersendiri. Seolah-olah tradisi itu sebuah pemersatu masyarakat setempat.
Ditempat kita (Jawa) ada tradisi berkumpul keluarga setiap hari raya lebaran idul fitri dengan halal bil halal saling memaafkan sehingga anak atau keluarga yang dari jauh (mudik) pada berkumpul semua. Apabila saya tidak pernah datang pada tradisi demikian, rasanya juga tidak enak. Walaupun tradisi ini dianggap pemersatu dalam tubuh keluarga dan masyarakat, tetapi kebiasaan (tradisi) demikian sesungguhnya tidak memiliki dalil langsung dalam agama sehingga teman sebelah ada yang bertanya, "itu dalilnya mana?".
Tradisi atau kebiasaan itu sesungguhnya hukumnya tidak wajib, ditinggal tidak apa-apa. Namun demikian kadang memiliki nilai pemersatu yang baik. Shalat tarweh berjamaah yang sekarang marak di dunia Islam setiap bulan Romadhan sesungguhnya juga sebuah tradisi dari kreasi yang dirintis sahabat Umar bin Khatab dalam posisinya sebagai kholifah waktu itu. Uniknya pada masa Nabi, agak dihindari takut kalau nantinya akan dianggap sebagai sebuah kewajiban. Tetapi dimasa Khalifah Umar justru dihidupkan dan disatukan sehingga menjadi kebiasaan rutin tahunan yang tetap lestari di masjid-masjid dan surau setiap bulan Romadhon sampai sekarang. Kata Khalifah Umar, *"Ni'mat al-bid'atu hadzihi”* _(Sebaik-baik bid'ah adalah ini)_ .
Tradisi adalah sama dengan "kebiasaan" saja pada diri seseorang, masyarakat, suku atau bangsa. Ada yang sesuai dengan sunnah tetapi juga ada yang tidak. Adapun kalau tradisi diri atau keluarga misalnya adik saya, keluarganya memiliki "tradisi pendidikan yang ketat" diwajibkannya membaca Alquran setiap hari, shalat dhuha dan shalat malam. Hal demikian tentu sekilas agak aneh mewajibkan sesuatu yang tidak wajib hukumnya dalam agama tentu saja bertentangan dengan hukum agama itu sendiri. Tetapi ternyata bisa juga memiliki nilai positip, konon kata putra-putranya kalau misalnya sehari saja kelewatan atau meninggalkan yang sudah menjadi kebiasaan rasanya ada yang hilang atau menyesal. Padahal cuma meninggalkan kebiasaan tahajud semalam lowong. Kadang begitulah sesuatu yang sudah ditradisikan (kebiasaan) yang dianggapnya positip ternyata juga membawa nilai lebih.
Dalam Alquran dikatakan Allah itu menciptakan manusia dengan beragam, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa yang tentu saja dari masing-masing suku dan bangsa itu memiliki kebiasaan (tradisi) yang berbeda-beda. Ini sudah sunatullah yang tidak bisa diingkari. Namun demikian dari ketidaksamaan berbagai macam suku bangsa itu ditujukan untuk saling kenal-mengenal. Dari tradisi-tradisi mereka kita hargai. Tradisi-tradisi jahiliyah yang tidak sesuai dengan agama, kita tinggal tetapi sepanjang tidak bertentangan bisa kita ambil sebagai hikmah dan pelajaran. Ada kata bijak yang terkenal dari seorang ulama besar madzab Maliki, Imam Syihab al-Din al-Qarafi :
*“Manakala tradisi telah terbarui, ambillah, jika tidak, biarkanlah. Janganlah kamu bersikap kaku terhadap sumber-sumber tertulis dalam buku-bukumu sepanjang hidupmu. Jika ada seseorang datang kepadamu dari negeri lain dengan maksud meminta fatwa kepadamu, janganlah kamu sampaikan fatwa berdasarkan tradisi negerimu. Bertanyalah lebih dulu tentang tradisinya, dan berikanlah fatwa berdasarkan tradisinya, bukan tradisimu dan bukan pula menurut yang ada di buku-bukumu. Ini adalah cara yang benar dan jelas."*
Kalau kita membaca biografi Imam Syafii tentang latar belakang munculnya kaidah hukum fikh "qoul jadid" --- tentang pendapat-pendapat yang baru menggantikan "qoul qodim" pendapat-pendapatnya yang lama antara lain setelah beliau pindah ke Mesir ternyata juga disebabkan *perbedaan budaya tradisi adat-istiadatnya dan geografisnya tidak sama* dengan di Irak tempat tinggalnya yang terdahulu.
Asalamu alaikum sehat slalu pk yai..Derek ngaos sejarah..sya dri bojonegoro
Bareng-bareng di share, rasah kuater kuotane entek!
Salam hormat Kyai..
Aaminn
Salam buat sedulur NU, dan mas savic ali. Mampir juga konten saya juga lagu-lagu banyak dari NU.
NU jaya
Boleh dan halal islam di nusantara,,tp jangan membenci habaib dan bangsa arab,karna nabi muhammad orang arab,,jangan membenci gamis,cadar,dll,
Alahamdulillah ikut lagi ngaji
Sukses trus
💚💚💚💚💚💚💚💚💚
Bagus banget unt disimak ttg pergerakan konflik di timur tengah yang dibawa masuk ke Indonesia
Cintai Negeri jangan tertipu oleh gerakan Islam radikalisme yg spt di negara2 konflik timteng
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
NU SELALU MODERAT
Nu tambah jaya dan mendunia mantep
Semoga sehat selalu Kiai...
🤲 amin y robbal alamin 🤲
Alhamdulillah, baru kali ini saya menyimak ucapan KH SAS yg tidak menyerang Arab Saudi, tidak menyerang wahabi/salafi. Ini baru jempol 7. Biasanya dicari2 alibi mengkaitkan teroris itu dgn wahabi dan Arab Saudi. Tidak ada lagi ucapan mengolok-ngolok sunnah (celana cingkrang, jubah gamis, janggut, dll). Jempol deh kali ini. Sedangkan perkara Islam Nusantara, ini kan keyakinan masing2 yg tidak boleh saling mencela dan mengganggu, monggo saja. Pemahaman dan keyakinan itu hidayah (wilayah privasi).
Perkara Wahabi soal ikhtilaf, sudah biasa di fase awal 300 tahun pertama terdokumentasi dalam syair.
Tetapi NU merujuk Asy'ari sebagai pembaharuan setelah 300 tahun, maka jatuhnya pada 900 Masehi.
Karena menjadi patokan maka bertabrakan dengan apa yang diasaskan Wahabi.
Keduanya tetap berstatus muslim, sama-sama berasas Al-Qur'an dan hadis, pilih yang sesuai teks apa adanya atau pilih mencari arti yang tersirat.
Sekte Islam itu sangat banyak, mereka juga mentafsir sendiri.
@@prajamuda7008 Saya bersyukur: semoga kepintaran dan kecerdasan 2 tokoh NU yaitu SAS dan Idrus Ramli tidak digunakan utk mencela sesama muslim (wahabi/Arab Saudi atau salafi). Bahkan salafi oleh Idrus Ramli disebutnya bukan ahlus sunnah. Menyebut Syiah sering digandengkan dgn Salafi. Heran...seperti sudah diubun-ubun kebenciannya thd salafi. Jadi, kita doakan semoga SAS rujuk dari celaannya dan tobat dari mengolok-ngolok sunnah. Demikian pula Idrus Ramli. بارك الله فيكم
Sehat selalu Kyai 🙏🙏🙏
Bisa reupload kah..?
Bisa
Alhamdulilah pimpinan NU ALIM.. NGGAK MARAHAN. NU MENDUNIA karna NU mengajarkan kita berAkhlakul karimah..PAK YAI MEMBERI CONTOH BAIK untuk kita semua
Maaf kami gak mengenal apa itu Islam Nusantara. Islam ya Islam
💛💛💛💛💛💛
Mantap pak Kiyai
Mati urip pokoke nderek Kyai..
👍👍👍
Semoga sehat panjang umur Kiai
Selalu sehat Kyai...🙏🙏🙏🙏
Subhanalloh , sehat slalu kyai dan panjang umur, jayalah n u , jayalah nkri.
Tolak Islam Nusantara.
Barokallah
Nderek Kyai,...
NU kaya akhlak kaya pesantren n kaya kyai alim, nu udh punya hari santri nasional, nu tlah mndunia, kapan hari laskar fpi internasional d umumkan?? n fpi mndunia???
Ku sempurnakan ...... eh sekarang disempurnakan lagi oleh SAS jadi Islam nusantara berarti Islam itu engga sempurna
nah itu yang bikin nggak habis pikir
Cerdas alim allamah tegas pemberani yaaa pak yai said aqil,,,,Alhamdulillah,,,mabruk,,,,🙏🙏
Mustafa Kemal Artaturk radikal liberal mau diadopsi oleh kelompok liberal Nusantara di Indonesia buang ke laut saja nauzubilllah
Bersatu dulu, baru bicara Islam
Sehat selalu kiyai
Yang menamakan Islam adalah Allah sendiri innad diina indallahil Islam, gaada tuh Islam Arab, Islam Amerika, Islam Eropa, apalagi Islam Nusantara
Iki kiayi anu yoh???? Hihihihihi
Banyak orang mempelajari ilmu akhirat untuk kepentingan dunia, betul gk Mbah Agil
Disini tangerang islam nusantara itu di framing islam kafir sekuler syiah dll. Oleh para habib habib di mimbar mimbar maulid.
Gmn kalau fpi dan Habib Habibnya pindah ajah ke jawatimur jangan di tatar pasundan.. Biar para kyai disana pada tau, kelakuan mereka disini.
Dimana islam nusantara yg ada islam yg dikatakan rosul
Jd IM yg saat ini aqidahnya gimn kyai..??
Ibu presenterx yg dulu d TVRI kah?
injih
Host nya cuma mantuk-mantuk.
Hadir Pak Kyai.
Kh wek wek wek duit duit.duit.
kyai terkenal di perancis ❤❤❤❤❤😁
SAS hebad
Nmer 8
Inilah islam nusantara di mana kue klepon tidak menjadi kafir hanya karena bukan berasal dari arab...
Yg menghargai nya dunia kafir kali gil
Msyarakat Indonesia (muslim) yg menghargai ada yg tdk menghargai jg bnyak.
Sayangnya Aqil siraj anti syariah
Kalau niatmu ingin dihargai dunia dikasihkan duniamu oleh ALLAH,,,,agama kau buat untuk dapet dunia,,,, punya ilmu untuk niat ingin mendapatkan kedunia, an diberikan segera !!,,,,
Ketika mampu mengangkat drajat Islam di mata dunia maka Allah akan memberi balasan yg tiada tara, sebaliknya jika perbuatan jahat mengatasnamakan islam maka sungguh pedih siksa Allah karena itu sama saja mendzolimi Islam.
Insya Allah Islam di dunia akan bangkit dibawah naungan NU, sebagai syiar rahmatan lil alamin..
Ketika dunia sudah banyak yg tak percaya dgn Islam akibat ulah para kadrun timteng, NU berusaha membangkitkan kembali citra Islam sesuai tuntunan Nabi, sehingga banyak yg masuk islam..
@@indonesiantangkas7446 amin
islam rohmatan lil alamin diakui dunia jngn bohong pak
Jngn asal ngomong cuy.. klo ga sepemaham. Jngn langsung nyinyir. Nama y sudh benci mlekat d hati. Akan selalu salah. Walupun d jelaskan.
Islam ya Islam. Tidak ada Islam Nusantara. Jujur saja saya setuju isinya, ajarannya. Tetapi tidak setuju dengan istilahnya. Kalau Islam di Nusantara saya setuju, karena memang sejak dulu dibawa oleh para penyebar agama Islam dari Gujarat, Arab dan Persia ya seperti model seperti NU, Al-Washliyah, Nahdhatul Wathan, Perti, DDI dll masih model lama salafiyah (bukan salafi ala sekarang).
Tetapi klaim Islam model yang diviralkan NU itu juga bukan monopoli NU saja, itu mah sudah lama lah ya. Itu kan model Mekkah-Madinah selama berabad-abad selama Arab belum dikuasai Ibnu Saud 1920-an. Jadi Islam yang digaungkan moderat itu model lama ketika dunia Arab masih model madzab empat. Dengan kata lain, Islam Nusantara itu menurut saya hanya ingin menunjukkan bagaimana dengan model baru yang dianggap keras dan intoleran setelah Arab dikuasai Wahabi seratus tahun yang lalu.
Halah mas wong di Muhammadiyah aja julukannya Islam berkemajuan kok gak di kritik tapi kalo NU aja malah gak setuju padahal kan bukan agama baru
Alergi amat dgn istilah islam nusatara.
HTI berselogan islam kaffah, kamu diam.
Muhammadiyah berselogan islam berkemajuan, kamu diam.
Malaysia berselogan Islam khudhori kamu diam.
Giliran NU berselogan islam nusantara kamu protes..
Sebenarnya dia tuh tau tapi pura"tidak tau,dia tuh ngerti cuma pura"bego 🤣🤣🤣🤣
Biasa pengikut domba tersesat suka adu domba....
@@1id09_noufalyustiansyah6
Kalau Islam berkemajuan saya kira tidak hanya Muhammadiyah yang setuju, NU pun juga begitu dengan kaidah fikh "Al-muhafadzah alal-qadim al-shalih wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah" --- (Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik).
Di Muhammadiyah kemajuannya mungkin terlalu maju. Di zaman KH. Ahmad Dahlan kemajuan yang dimaksud adalah pendidikan agama yang dibarengi dengan ilmu-ilmu umum, tetapi generasi selanjutnya perubahan-perubahan kemajuan itu juga menyangkut masalah peribadatan sehingga tradisi-tradisi lama Madzab Syafii dari KH. Ahmad Dahlan sudah mulai ditinggal. Dengan kata lain dimasa KH. Ahmad Dahlan permasalahan fikh atau peribadatan masih sama dengan NU hanya sistem pendidikannya saja yang berbeda.
Saya warga nahdliyin, ingin tabayun dg kyi said, kyi said harus tanggung jawab dg komen tentang uu omnibus law yg ikut meemanasi warga ! Demi الله akan saya lawan sampe akherat ! Nggk mungkin pemerintah jokowi akan sengsarakan rakyat indonesia ! Catat kata kata saya ! Kyi said harus cabut komen kemaren waktu terjjadi demo rusuh, & minta maaf lewat medsos ! الله maha tau siapa benar/ salah ! Jngn hasud dg umaro ' sebelum paham masalahnya !!!
Memang Yai Said tak sepakat dgn UU tersebut, tapi lihat yai Said pun berkata "jangan dgn cara anarkis", "harus elegan"
Woy...klw mau tabayun ya sana ke PBNU bukan koar"di sini
Hahahaha lu siapa nyuruh kyai said cabut tentang kemaren....
percuma koar" disini ,biar km melek tetntang undang" itu, datang ke PBNU.
Kl Agil....sengaja bikin statmen anti omnibus law..... biar dapat uang "upeti" bener juga pak mentri dtang ke rumah akil bawa uang ...gak lama lagi akil pasti mendukung omnibus..santai aja mas
Saya pendukung Jokowi, Jokowi juga bukan malaikat yang selalu benar... ingat itu !!
@@yhanimanaf6502
Perundangan itu urusan DPR, dia yang mengutak-atik redaksi berdasarkan titik temu kesepakatan dewan.
DPR itu tempat baku hantam dalam menyepakati redaksi.
Indonesia itu rezim DPR dalam perkara hukum, kecuali jaman Suharto yang dapat mengendalikan DPR dengan sistem politiknya.
Sila empat, kerakyatan yang dipimpin hukum dalam musyawarah mufakat.
Bukan kerakyatan yang dipimpin oleh presiden.
Kalo di tanya Malaikat Munkar Nakir,jawab saja.pengikutnya kyai Hasyim Asyari.bener apa betul pk kyai???
Jngn asal ucap mba. Klo anda tdk sepemaham jngn asal komentar .krna ucapan dari mulut kita akan d catat ... kita smua pengingut y nabi saw. Tapi kita harus mencintai pewaris y nabi jga m para ulama. Krna kita mana tau sunah2 nabi klo ga dri para ulama. Mangka dri itu ucapan trimaksih kita pada ulama2 salah stu y manut.nurut .anda jga ga hidup d jaman nabi. Jdi ilmu2 nabi d wariskan ke para ulama . Trmasuk kiyai2 kami. Anda jga punya guru bukan. ????
@@pa-dede mbaknya cuma mengutip perkataan pak Kyai lho mas
Salam amplop coklat pak kyai😂😂😂
Su'udhon itu ga ada yg baik.katok mu yg coklat ❌
@@samian5817 😂😂😂🐸🐸🐸
Rahma ayu paringi oli hidayah ya nok
Tanda2 sifat syetan. Yaitu nyinyir. Dengn nafsu y
Di hargai dunia kafir pak?islam di bawa rssulullah sudah sempurna di situ udah ada cara ngatur bermasyarakat.YA CUMA OKNUM UMAT ISLAM SAJA YANG DINPECAH BELAH SAMA KAFIR.DAN TAK ADA DALIL DARI AL QURAN DAN HADIST TENTANG MENGATUR NEGARA SECARA ISLAM NUSANTARA.GAK USAH MENGADA NGADA SAYAPUN NU GAK PERNAH DENGAR KITAB ISLAM NUSANTARA WASPADA SYIAH MEREKA MASUK LEWAT ISLAM NUSANTARANYA SI SAID
Rosululloh menjunjung tinggi adab tapi anda sebagai yang mungkin pengikutnya tidak sedikit meneladani
Allohumma sholli Alaa sayyidina Muhammad
Ngaji dulu biar lebih paham
ora tau ngopi ngudut iki,, wong,, rene ngopi bareng,,,
Orang NU gak butuh kader kader yang cuma ngaku NU..
NU itu organisasi yang punya AD/ART. Kalau anda tidak sesuai dengan haluan AD/ART NU berarti bukan NU.. Apalagi ngaku ngaku tidak punya KARTANU/KTA NU.
mungkin krn keilmuan mu blom mampu memahami..kalo dirimu punya andil besar untuk Umat pasti komentar mu bermanfaat, tpi kalo dirimu hnya pinter komentar,,,gak jauh Beda dengan kafir, yg hanya pinter buat narasi,,lagian apapun komentar mu gak ada manfaatnya, kecuali perbuatan mu ada manfaatnya bagi umat manusia...