Beranda Politik - Membaca Krisis; Beban Berat Kita
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 15 มิ.ย. 2024
- Beranda Politik tengah membaca krisis yang sedang dan bakal terjadi di Indonesia. Akhir Mei lalu, ekonom Faisal Basri (cek kanal TH-cam Teater Utan Kayu) memaparkan data yang menunjukkan kondisi perekonomian negara yang semakin rentan. Ancaman paling besar datang dari utang negara yang selama ini digunakan untuk menutup krisis dan membiayai pembangunan. Pemerintah perlu cari cara untuk bisa menutup defisit anggaran pemerintahan yang akan datang.
Dalam kondisi seperti ini, Pemerintah terlihat seakan-akan ingin menarik dana besar dari masyarakat. Mulai terjadi kenaikan pajak, diikuti menaikkan UKT Perguruan Tinggi ke angka yang fantastis walaupun akhirnya kebijakan tersebut ditangguhkan. Setelah itu terbit aturan tentang iuran Tapera yang membebani seluruh pekerja se-Indonesia. Benarkah pemerintah dalam kondisi “kepepet”? Apa lagi beban yang harus ditanggung warga negara? Bagaimana kita semua harus bersiap-siap?
Pembicara:
Nailul Huda
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies Celios
Kamis, 13 Juni 2024
Pukul 19.00 WIB
𝘈𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘶𝘮𝘶𝘮 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘺𝘢𝘳.
Diselenggarakan di Komunitas Utan Kayu, Jalan Utan Kayu Raya 68H, Matraman, Jakarta Timur
terimakasih. nambah wawasan 🙂
Terima kasih
Pejabat kita sepertinya suka menutupi kondisi nyata yg terjadi di negri ini. Bangga dengan pertumbuhan 5% yg nyatanya hanya untuk industri tertentu..dan rakyat kita masih banyak yg bodoh, cuma ngangguk ngangguk apa yg di katakan pejabat kita
Cogito ergo sum
Ekonomi kita makin hancur, tapi mengapa kita masih saja memuja-muja Sri Mulyani sebagai ekonom yang hebat?! Sri Mulyani itu ekonom profesional atau babunya Jokowi?!
jkw suka 'menutup' mulut org agar melindungi citra palau jkw, misal menaikkan gaji, tambah gaji ke13, memberi hadiah jabatan, memperpanjang masa kekuasan asn, tni, dsb.
kemungkinan menkeu menerima bnyk fasilitas dr jkw sulit dibantah