Ibu Saya Korban "SALAH DIAGNOSIS" yang Fatal

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 ส.ค. 2023
  • Sudah dua kali Ibu saya mengalami salah diagnosis yang fatal, pertama tahun 2016 yang lalu, saat itu Ibu saya di-diagnosis mengidap demam berdarah padahal anemia plastik.
    Tahun ini hal serupa kembali terjadi, awalnya didiagnosis mengidap sinus tapi faktanya bukan sinus melainkan kanker Nasofaring.
    Dua kali mengalami kejadian seperti ini, saya berpikir bahwa memang harus ada yang dievaluasi dan dibenahi dalam sistem layanan kesehatan kita.

ความคิดเห็น • 2.3K

  • @ferryirwandi
    @ferryirwandi  11 หลายเดือนก่อน +1944

    Kawan-kawan mohon doanya

    • @doktito
      @doktito 11 หลายเดือนก่อน +9

      Thahuurun insya Allah. Semoga dimudahkan Bang urusan2nya.

    • @alisetyabudidarma7446
      @alisetyabudidarma7446 11 หลายเดือนก่อน +1

      Semoga Ibunya diberi kesembuhan amin 🤲

    • @dewindian9366
      @dewindian9366 11 หลายเดือนก่อน +3

      Semoga dilancarkan ikhtiarnya, so sorry for what happened. Semoga diberikan kesehatan Tante

    • @dacoaster678
      @dacoaster678 11 หลายเดือนก่อน +2

      Saya doakan yang terbaik bang. Kita sebagai anak pasti ingin kesembuhan, tapi Allah tau yang lebih baik.

    • @DwiPutra-hr7gm
      @DwiPutra-hr7gm 11 หลายเดือนก่อน

      Semangat untuk ibunya semoga cepat sembuh.
      Sama seperti ibu saya yg berjuang melawan kanker nasofaring selama 2 tahun terakhir, ditambah saat itu sedang pandemi kemudian ibu saya menjalani kemoterapi 6x dan radioterapi sebanyak 33x memang sangat berat bagi saya tapi harus tetap semangat diagnosanya pun sama awalnya berawal dari sinus saran saya untuk bang Ferry bisa minum herbal atau jus daun belalai gajah

  • @mctosima
    @mctosima 11 หลายเดือนก่อน +976

    kalau gw bisa berpendapat, kuncinya ada di metode diagnosa. Bukan karena dokternya atau skill dokternya. Gw warga negara indonesia yg tinggal di luar negeri sebagai peneliti, dan riset gw juga di bidang medis walaupun gw bukan klinisi. Rutinitas gw kerja di bidang medis termasuk in charge dengan dokter-dokter dan rumah sakit.
    Balik lagi ke diagnosa. Pasien yang datang dengan keluhan batuk, nyeri, demam dan disertai nyeri di leher, mungkin kalau di Indonesia, penegakan diagnosa akan dengan mudah dilakukan hanya dengan observasi biasa. Ditanya-tanya, dicek dengan stetoskop, tensi, dll. Lalu diagnosanya batuk berdahak karena infeksi.
    Tapi di tempat gw enggak. Pasien yang ngeluh batuk pun bisa sampai di x-ray, bahkan endoskopi. Penegakkan diagnosanya dilakukan dengan lebih komprehensif. Biaya berobat gratis karena ditanggung asuransi nasional, cukup bayar biaya administrasi.
    Jadi menurut gw, bukan karena dokternya lebih jago. Tapi karena ketersediaan alat, aksesibilitas, dan coverage dari insurance. Dokter disini mah enteng-enteng aja mau merujuk pasien untuk Xray, MRI, CT-Scan, dll. Wong biayanya ditanggung pemerintah. Pasien juga selow aja. Tapi mungkin enggak buat dokter di Indo, mereka ragu untuk merujuk ke metode assesment berbiaya mahal kalau memang penyakitnya "tampak" sepele.

    • @azir8825
      @azir8825 11 หลายเดือนก่อน +15

      bang tanya tanya boleh ? saya cukup tertarik di bidang anda dan kebetulan mikir mikir untuk lanjut jadi klinisi

    • @piahadidjojo3119
      @piahadidjojo3119 11 หลายเดือนก่อน +88

      saya setuju, karena diagnosis observasi biasa akan jauh hasilnya dengan pasien yang langsung dirujuk utk pemeriksaan penunjang seperti Xray, CT scan dan MRI. Di luar negeri akses ke pemeriksaan tsb lebih mudah, fasilitas lengkap ada di mana2 dan ngga perlu bayar. Di sini untuk CT scan aja udah habis jutaan. BPJS kadang ngga menanggung, atau menanggung tapi harus nombok. Jadi balik lagi, sistemnya yang harus diperbaiki dari atas ke bawah

    • @NoBody-kn2yv
      @NoBody-kn2yv 11 หลายเดือนก่อน +65

      Bpjs bisa rugi trilyunan klo baru batuk flu udah main ct scan 😂😂😂

    • @mctosima
      @mctosima 11 หลายเดือนก่อน +44

      @@NoBody-kn2yv Bener banget. Padahal bisa saja 1-2 % dari yang batuk itu sebenarnya punya diagnosa yang serius

    • @mctosima
      @mctosima 11 หลายเดือนก่อน +72

      @@piahadidjojo3119 Sepakat kak. Makanya saya berharap banget, sebenarnya BPJS kita itu harusnya ada paketan yang lebih mahal. Supaya orang-orang kaya yang pakai third-party insurance, bisa tergoda untuk bayar BPJS. Yang miskin juga terbantu.

  • @NgomonginUang
    @NgomonginUang 10 หลายเดือนก่อน +213

    Kami semua mendoakan untuk kesembuhan ibunda Ferry. 🙏

    • @PETIKTV
      @PETIKTV 10 หลายเดือนก่อน

      3:03 ternyata berobat ke dokter harus selektif juga 🤔
      pernah ada anggota keluarga yg #divonis umur tinggal 3 bulan.. btw, ternyata ada dokter yg spt itu.. mgknkah perlu dilaporkan ke #IDI?

  • @OppaHan
    @OppaHan 10 หลายเดือนก่อน +30

    Itulah kenapa pengobatan di Malaysia kaya malaka dan penang merupakan pilihan terbaik buat orang Indonesia yg ber doku gede, dan memang standard dari RS di dua kota tersebut terus ditingkatkan dan makin maju.. Ayah ku kena kanker prostat, pengobatan di penang pake laser sembuh ga di operasi ( di jakarta di suruh operasi tp kualitas hidup akan menurun karena resikonya sering ngompol, maka pergilah ke penang untuk cek/sec opinion) sampai di penang, Alhamdulillah di penang ternyata punya alat laser yg cuma ada 1 di asia tenggara, pengobatan juga ga sakit, dan beruntungnya lg semua di cover oleh asuransi

    • @williantowilliam4394
      @williantowilliam4394 10 หลายเดือนก่อน +2

      Tolong info dokter dan di rs mana mas, kebetulan saya sedang mencari pengobatan utk prostat saya, thanks

    • @cahyaardhika5819
      @cahyaardhika5819 10 หลายเดือนก่อน

      @OppaHan nama RS nya apa mas?

    • @OppaHan
      @OppaHan 10 หลายเดือนก่อน

      ​@@williantowilliam4394 Nama Rs: gleaneagle, dr: amir Shah...

    • @OppaHan
      @OppaHan 10 หลายเดือนก่อน

      @@cahyaardhika5819 Nama Rs: gleaneagle, dr: amir Shah... pastikan google dulu dan cari tau dokternya dulu, biar pasti..

    • @jeffthitus3553
      @jeffthitus3553 10 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@williantowilliam4394kalau di Penang itu biasanya di KPJ. Silahkan google. Sebab itu antara hospital ternama di negara kami

  • @nandowitjaksono9471
    @nandowitjaksono9471 11 หลายเดือนก่อน +709

    tidak heran kenapa memang orang-orang banyak lebih memilih pengobatan diluar negeri dibanding berobat disini

    • @RamaOshiLo
      @RamaOshiLo 11 หลายเดือนก่อน +72

      karena diindonesia pemikirannya masih mengutamakan CUAN bukan KEMANUSIAAN. dan itu berimbas dari kualitas pelayanan itu sendiri. otaknya pada tertuju ke BISNIS. jadi tak heran sih, kadang mau berobat diindonesia juga was was kalau emang sakitnya berat,mending langsung ke singapore/luar negeri yang memang sdh professional

    • @dacoaster678
      @dacoaster678 11 หลายเดือนก่อน +38

      Diluar belum tentu bener juga ko, saya ada sepupu yang ketika di Arab tidak terdeteksi kanker tapi pulang di Indonesia ternyata ada kanker.

    • @muhasri1985
      @muhasri1985 11 หลายเดือนก่อน +15

      Andaikan saya punya banyak Duit 😁 saya akan memilih Berobat ke Jepang atau Tiongkok sekalian 😂 minimal terdekat ke Malaysia atau Singapura 😁 this is Ridiculous 😂

    • @IzzamQalbie14
      @IzzamQalbie14 11 หลายเดือนก่อน +7

      @@muhasri1985 aamiin bang, semoga punya duit

    • @raynaldyhimawan463
      @raynaldyhimawan463 11 หลายเดือนก่อน +16

      ​​@@RamaOshiLokenapa bisa seperti itu. Itu bukti antara bahwa Indonesia belum makmur "ATAU" memang kebanyakan manusia manusia asli Indonesia serakah. Makanya cuan lebih penting dari pada kemanusiaan. Krn kebanyakan manusia di Singapore sudah makmur dan tidak serakah. Makanya angka korupsi rendah, dan kualitas SDMnya tinggi

  • @RamaOshiLo
    @RamaOshiLo 11 หลายเดือนก่อน +239

    banyak sekarang dokter karbitan menurut saya, ini juga terjadi pada teman saya yang sudah tua, bukannya saya meragukan kualitas dokter diindonesia, tapi memang benar benar realita adanya, entah apa karena orang ingin banyak jadi dokter dengan jalur cepat karena ingin mendapat cuan saat lulus kuliahnya atau bagaimana, yang jelas ini sangat disayangkan sekali mengenai kesalahan diagnosa. singkat cerita teman saya sudah pernah mengalaminya, kasihan sih hampir 3 rumah sakit terkemuka pada saat itu, hasil diagnosanya sama, tapi diagnosa ke-4 dirumah sakit singapore akhirnya membuahkan hasil, tapi tak bertahan lama karena efek obat yang salah harusnya diagnosa lambung tapi pada saat itu diindonesia didiagnosa jantung. mungkin bertahan 3bulan saja. dan akhirnya teman saya meninggal dunia.
    saya berpesan dengan calon dokter indonesia, sangat dimohon kalau kalian belajar bukan karena niat buat menjadi dokter sesungguhnya dokter menolong manusia, mending jangan deh. saya tau kalian belajar itu nantinya ingin dapat penghasilan, tapi mohon untuk tekun dan bersikap professional dalam belajar juga bekerja nantinya. karena yang kalian tangani itu nyawa manusia, bukan robot/mesin. dan lagi sumpah jabatan yang kalian ucapkan itu juga bakalan dipertanggung jawabkan diakhirat nanti.

    • @widodoakrom3938
      @widodoakrom3938 11 หลายเดือนก่อน +25

      Ya krn SDM rendah diterima di kuliahnya Aja Masih ada yg nyogok

    • @tomhanksact
      @tomhanksact 11 หลายเดือนก่อน

      @@widodoakrom3938 btul bang, waktu lalu aja ada yg masuk fakultas kedokteran tdk melalui tes tapi hsil titipan pjabat, dan rektor univ nyya di tangkap

    • @grafianadi
      @grafianadi 11 หลายเดือนก่อน +11

      @RamaOshiLo Salah diagnosa itu kynya jadi hal lumrah yg pasien mau tidak mau harus menelannya dng ikhlas, entah karena faktor pasien tidak punya banyak biaya, atau faktor sdm dokternya, atau memang teknologi kesehatan disini yg tertinggal. Tes yg dilakukan untuk mendeteksi suatu penyakit bisa dibilang minim, banyak penyakit yg hanya dapat dideteksi dini dng metode khusus, dan entah kenapa itu tidak dilakukan sampai pada akhirnya sudah terlambat, seperti selalu bergantung dari keluhan yg pasien sampaikan. Saya melihat sendiri pasien yg bahkan sampai wafatnya tidak diketahui apa jenis penyakitnya secara spesifik, dan keluarga pasien ya sudah diterima saja dng ikhlas.

    • @dimasprayoga6725
      @dimasprayoga6725 11 หลายเดือนก่อน +2

      ​@@grafianadiya seharusnya tidak seperti ini, kalau dianggap lumrah dan pasien harus pasrah menerima berarti penikiran anda biner

    • @melatimelati1313
      @melatimelati1313 11 หลายเดือนก่อน

      ​@@widodoakrom3938🤧

  • @tooflystory9422
    @tooflystory9422 10 หลายเดือนก่อน +16

    Setuju bang. Unek² gua selama ini.
    BPJS dilyanin ntar², meskipun parah.
    Pengalaman bokap kena kanker, harus ke rumah sakit provinsi, yg mana dari rumah itu sekiar 2.5 jam. Dan pelayanan sehari cuman 1 aja. Gk diberesin sampe kelar, padahal itu penyakit serius. Terpaksa harus pulang pergi tiap hari dari rumah ke RS tsb. Dan pasti ada dalam 1 minggu itu 5 hari. Kadang dokternya gak ada kita mesti pulang dulu. Sementara buat ongkos mobil bisa 200an sekali pulang pergi, 1 minggu bisa sejuta. Keluarga cuman pas²an. Nyokap ASN, kalau libur potong gaji pula. Gua yg waktu itu ninggalin usaha biar bisa bantuin nyokap nganter sana sini, jadi cuman andelin tabungan yg gak seberapa. Regulasi yang aneh dan sangat² menyakitkan buat gua sih. Karena kita tahu kanker bukan penyakit sepele. Entah kenapa pejabat bikin regulasi kyk gitu. Bukannya pengen rakyat cepet sembuh, malah terkesan "pasien BPJS biarin mati pelan²"
    Dan pelayanan pun gitu juga, apa² bisa sejam lebih kita minta, padahal banyak yg lgi santai keliatannya. Dan yg gua minta pun itu keperluan pasien (bokap gua). Kadang juga dianggurin gitu aja tanpa tanggapan, besok paginya dateng ngasi alesan. Emang rusak sih profesionalisme mereka kalau sama pasien BPJS.
    Pada akhirnya bokap dikemo, 7 hari seminggu dengan prosedur dari spesialis disana. Dan ttg spesialisnya juga, pas lagi konsultasi pun itu kita pake tiket eksekutif yg bayar, dokternya malah anggap enteng aja, malah ngomong sambil nelfon seolah² kita itu gak penting. Gak sampe 5 menit dia ngomong, dan gak penjelasan dia juga gak jelas. Yg pasti apa yg dia sampaikan bukan berdasar pengamatan thdp pasien(bokap) secara detail. Sekelas spesialis kok gitu?
    Balik lagi pertanyaannya, apa karena kita BPJS?
    Akhirnya bokap selesai kemo 7 hari, hari ke 10, dada beliau sesak. Masuk HCU, dikasi oksigen. Infeksi paru². Dan itu pun gak ada penanganan medis secara serius sepertinya. Terkesan dibiarkan menunggu waktunya seolah2 gak tertolong. Sampai pada hari ke 14, jumat dini hari beliau bener² susah napas. Pagi masih sadar, siang udh gak sadar, dan jumat sore beliau berpulang kembali ke peristirahatan abadi.
    Petugas disana terkesan santai, dan yg rawat dan menangani juga dokter magang/koas. Gak ada tuh spesialis yg kemarin kita konsultasi buat berobat. Gatau kemana, sibuk. Gua kira bakal diurusin sama dia smpe selesai, krna kita konsulnya sama dia, jadi dia yg tau penanganannya. Smpe bokap meninggal, si spesialis gak pernah muncul. Ya pasti dia sibuk, dengan pasien sebanyak itu gak mungkin bisa datangin satu².
    Dan jadi fakta kedua kalo memang dokter itu kurang di indo, apalagi yg spesialis. Gua kalau ada bnyak, mungkin bakal beralih sama yg lain krna tanggapan cuek dan terkesan tidak menghargai gitu. Cuman karena satu²nya disini, harus gimana lagi.
    Terus, pas Bokap meninggal itu petugas yg anterin jenazahnya ke ruang jenazah masih bisa becanda depan gue sekeluarga didepan jasad bokap. Emang anjing tu cewek. (Keknya itu bukan nakes, semacam pengantar² gitu aja sih.)
    Lengkap sih dari awal sampe akhir, yg berkesan cuman kejelekan aja rata². Meskipun ada satu dua yg bagus, tapi itu nihil. Gak menutup kejelekannya yg beribu. Kalau diceritain lebih lengkap nih, bisa error hape gua karena berat.
    Jdi intinya, kita gak bisa lagi bergantung sama yg namanya BPJS kalau penyakitnya udh serius gitu. BPJS buat penyakit serius itu istilahnya "pelan pelan dimatiin".
    Semoga aja ada pembawa perubahan untuk kesehatan dan pendidikan indonesia lebih maju.
    Ato gak semoga kita diberi kecukupan rezeki utk berobat ke luar negeri. Bukan merndahkan, tapi kenyataannya banyak pejabat/org kaya bawa berobat keluarganya ke LN. Fix berarti LN lebih bagus.
    Semoga Indonesia dapat menyaingi/menyetarakan dengan kualitas LN.

    • @enyaktammy190
      @enyaktammy190 10 หลายเดือนก่อน +1

      Saya ada cerita ketika jenguk pasien di RS swasta di kab. Bogor. Di bangsal sebelah, ada pasien yg baru saja wafat. Keluarganya sontak menangis pilu mengelilingi ranjang si rahimahullah.
      Eehh lalu ada seorang perawat laki2, muda, yg berkata ke kawannya sesama perawat jg, dgn keras dan nada bercanda "Aduh capek gue! Dr pagi gak beres2".
      Benar2 tidak beretika.

  • @Adiyat_Coto
    @Adiyat_Coto 10 หลายเดือนก่อน +27

    Cepet sembuh untuk Ibundanya Mas Ferry.
    Untuk para dokter di Indonesia, mari kita doakan agar semakin banyak dokter dokter di Indonesia yang "mau" berbuat "extra-miles" daripada hanya "sekedarnya" aja.

  • @azzumarnazif2439
    @azzumarnazif2439 11 หลายเดือนก่อน +341

    sebagai sesama penderita kanker, saya bersimpati bung. semoga Allah memberikan kesembuhan untuk ibu anda dan dimudahkan dalam menjalani pengobatan. Bung fery termasuk yang beruntung bisa memilih untuk berobat ke fasilitas kedoktran yang terbaik. sementara kami yang dibawah garis kemiskinan hanya pasrah dan bergantung dengan BPJS. yang menjadi beban bagi pasien kanker itu bukan saja biaya medis, tapi biaya hidup bagi pendamping dan bagi keluarga yang ditinggalkan di rumah.

    • @anggiyustika5335
      @anggiyustika5335 11 หลายเดือนก่อน +9

      Semoga lekas sehat spt sediakala

    • @abidaa7845
      @abidaa7845 11 หลายเดือนก่อน +3

      semangat kak, semoga lekas sembuh

    • @kangminxx
      @kangminxx 11 หลายเดือนก่อน +2

      syafakallah bng.
      ttp semangat

    • @azzumarnazif2439
      @azzumarnazif2439 11 หลายเดือนก่อน

      @@anggiyustika5335 Aamin

    • @azzumarnazif2439
      @azzumarnazif2439 11 หลายเดือนก่อน

      @@abidaa7845 aamin

  • @gitakaraardhytama8213
    @gitakaraardhytama8213 11 หลายเดือนก่อน +257

    Biasanya habis bang Ferry ngomong pasti ada sesuatu yg terjadi. Sekarang kita lihat sehabis konten ini apa yg terjadi. Segera sembuh untuk Ibunya, dan tetap semangat demi Ibu bang 😊

    • @soeseno7
      @soeseno7 11 หลายเดือนก่อน +9

      Betul semoga para pemegang kekuasaan aware

    • @befinid
      @befinid 11 หลายเดือนก่อน +8

      Kalo aware sih bagus, kayaknya bakal marah2 dah 🤣

    • @kiwibear439
      @kiwibear439 11 หลายเดือนก่อน +5

      @@befinid eh malah di somasi, kaya gugem wkwk, bukanya mikir malah balik marah, klo sampe itu terjadi, fix bukan cuman guru yg sdmnya rata2 rendah, dokter, aparat, apalagi pemerintahan, hemmm

    • @clay0726
      @clay0726 10 หลายเดือนก่อน

      Paling diserang nakes indo

    • @clay0726
      @clay0726 10 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@kiwibear439iya bro, mereka semua kan produk pendidikan juga. Pendidikan di indo mau diukur pake parameter apapun secara rata2 emang sebegitu jeleknya.

  • @rizkyfirmansyah8001
    @rizkyfirmansyah8001 10 หลายเดือนก่อน +8

    Wah..saya selaku dokter THT merasa tertampar,semoga saya selalu bisa memberikan pelayanan yg terbaik. Semoga ibunya cepet sembuh

  • @galuhputrasulindra5277
    @galuhputrasulindra5277 10 หลายเดือนก่อน +27

    Sebagai anak yang juga memiliki ibu sesama penderita kanker saya turut bersimpati bung, semoga pesan yang bung ferry coba suarakan dapat terwujud. Doa terbaik untuk ibu

  • @tugasethon
    @tugasethon 11 หลายเดือนก่อน +144

    Saya pernah mengalami hal yang sama bang...awalnya emang niatan berobat di Indonesia aja karena anggapannya lebih mudah dan dulu masih percaya dengan tenaga medis disini. Namun di satu titik, salah satu keluarga saya pun mengalami "salah diagnosis" oleh dokter dan bahkan hal tersebut berujung pada salahnya tindakan dan pendekatan pengobatan yang diambil (udah sempat dioperasi) sehingga berdampak buruk pada kondisi keluarga saya karena tumor yang diangkat ternyata muncul lagi. Diagnosis dari biopsi di Indonesia mengatakan bahwa tumor yang tumbuh bersifat jinak, namun ketika saya berkonsultasi dengan dokter di Malaysia, beliau mengatakan bahwa tidak mungkin ada tumor jinak yang sebesar ini (itu posisinya dia hanya melihat riwayat MRI dari Indonesia). Bahkan beliau mengambil ilustrasi yang sangat sederhana dan sangat logik, yaitu "jika binatang berukuran kecil, itu namanya kucing, sedangkan kalau besar, itu bukan kucing lagi, itu harimau". Dokter pun berkata bahwa ada banyak perawatan yang keliru dalam menangani kondisi anggota keluarga saya ini dan beliau dengan berbaik hati bersedia untuk memperbaiki kesalahan yang bukan dilakukan oleh dirinya. Dan dari pengalaman saya berobat disana pun, terlihat jauh sekali pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medisnya. Dapat terlihat bahwa tenaga medis disana jauh lebih memedulikan keselamatan dan kesehatan dari para pasiennya.

    • @LazySaga
      @LazySaga 11 หลายเดือนก่อน +9

      izin nanya bang, apakah biaya disana lebih murah kalau di total dengan biaya di indo yg bisa terjadinya kemungkinan salah diagnosis?
      biar ada gambaran bagi saya jika ada kejadian serupa 🙏

    • @iputuriokurniawan7730
      @iputuriokurniawan7730 11 หลายเดือนก่อน +13

      @@LazySaga menurut saya gpp mahal di awal tapi sembuh dari pada di kuras nyawa dan hartanya sedikit demi sedikit 🙏

    • @Zxzuu29399
      @Zxzuu29399 11 หลายเดือนก่อน +16

      ​@@LazySagakalau di malaysia di penang dan malaka lebih murah dari jakarta. Kuala lumpur juga kadang lebih murah daripada jakarta. Kalau singapura itu muahal

    • @rs85277
      @rs85277 10 หลายเดือนก่อน +6

      ​@@LazySagasedikit pembanding, kmren2 bini kolonoskopi n endoskopi lambung kena 2300myr (kurleb 8-9jt) , mirip2 dgn yg di indo sih, cuman pelayanan yg satset sih yg di mahkota malaka,

    • @bahrulalam7585
      @bahrulalam7585 10 หลายเดือนก่อน

      Berarti sama almarhum bapak saya. Bapak saya kena kangker hati 2/3 bagian hati sdh digerogoti kangker malah disebut tumor jinak sama dokter disini.

  • @riyadlilmi480
    @riyadlilmi480 11 หลายเดือนก่อน +78

    Sama seperti kasus almarhum Ayah saya. Beliau sebelumnya didiagnosa sinus oleh dokter spesialis THT di klinik nya dan sudah beberapa kali ke dokter spesialis yang lain, tapi pas dicek lagi di rumah sakit swasta ternyata didiagnosa kangker nasofaring. Sayangnya waktu itu Ayah saya sudah mengidap kangker nasofaring stadium 3, alhasil Ayah saya harus langsung dirawat intensif yang mengharuskan kemoterapi. Selang berjalannya waktu dan menjalani berbagai petawatan intensif, karena memang sudah stadium yang kritis qadarullah Ayah saya tutup usia.
    Saya kira kasus misdiagnose seperti ini jarang terjadi, tapi ternyata cukup lumrah terutama misdiagnose antara sinus dan kangker nasofaring. Saya sendiri berharap hal-hal seperti (diagnosa) ini harus ditangani lebih serius lagi, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
    Semoga Ibu Bung Ferry diberi kesembuhan kembali. Semangat juga untuk Bung Ferry! 🙌

    • @riyadlilmi480
      @riyadlilmi480 10 หลายเดือนก่อน

      ​@@Netizen-hc6uwsaya di TMC Tasikmalaya, mas/mba

    • @KAYAMEGAMING
      @KAYAMEGAMING 10 หลายเดือนก่อน

      ​@@riyadlilmi480di klinik apa namanyah kak

    • @KAYAMEGAMING
      @KAYAMEGAMING 10 หลายเดือนก่อน

      ​@@riyadlilmi480saya juga dari tasikmalaya

    • @tonihidayat7006
      @tonihidayat7006 10 หลายเดือนก่อน

      Kalau boleh tau gejala sinus yang bapak sampeyan alami kayak gimana mas ?
      Saya bertahun tahun pilek di vonis sinusitis, sudah operasi namun hasilnya masih kurang memuaskan.

  • @riennor1682
    @riennor1682 10 หลายเดือนก่อน +17

    Sebelumnya saya turut mendoakan kesembuhan ibunda Bang Ferry.
    Soal demam berdarah vs anemia aplastik ini sejujurnya sedikit menggelitik saya dan Bang Ferry mungkin bisa menemukan sedikit jawaban dari tulisan saya ini :
    Ada banyak kondisi sakit, yang belum tentu (bahkan sangat sulit) terdiagnosis sejak awal. Kecurigaan kondisi yang jarang, baru muncul manakala sejumlah hal (time frame tidak biasa, responsivitas yang buruk dengan obat standar, unusual symptom daripada penyakit bergejala mirip dengan presentasi awal serupa terjadi).
    Gejala dasar demam berdarah : demam, bisa perdarahan, penurunan sel darah : trombosit dan leukosit. Jika perdarahan bisa hb juga turun.
    Gejala dasar anemia aplastik : Penurunan 3 lini darah (sesuai namanya) trombosit turun, hb turun, leukosit turun. Leukosit turun membuat pasien rentan infeksi dan demam. Trombosit turun juga bisa sebabkan perdarahan.
    Indonesia adalah negara endemisitas tinggi DB. Lihat kemiripannya? diagnosa awal sebagai DB menjadi sangat mungkin terjadi.
    Sangat mungkin pasien akan dirawat dengan diagnosa DB sampai pada hari 5-6 demam... Lalu jika hasil serologi igg igm DB negatif (tes baru sangat akurat pada H5-6 demam).. dan gejala aneh, seperti trombosit , leukosit, atau demam bertahan , tidak membaik diatas hari ke 7-8, maka dokter umumnya baru akan menelusuri kemungkinan sebab lain selain DB, termasuk kondisi seperti anemia aplastik.
    Tapi pada kasus Ibu Bang Ferry, yang jadi soal adalah kondisi berlanjut sampai beberapa minggu/bulan sejak DB.
    Bisa jadi, memang awalnya benar-benar DB (jika hasil serologi DB positif) maka anemia aplastik yang terjadi adalah sekunder (sekuel langka dari DB).
    Laporan kasus demikian pernah dilaporkan.. anemia aplastik yang diinduksi/dicetuskan, muncul oleh infeksi virus dengue akibat invasi virus itu pada sumsum tulang.
    Silahkan ketik "anemia aplastic dengue" pada google maka akan menemukan search result bahwa kasus2 demikian pernah dilaporkan, cukup banyak.
    Untuk hal ini Bang ferry cobalah cari data medis Ibunda saat dirawat DB, apakah ada hasil laborat dengan data NS1 yang positif atau IgG atau IgM dengue yang positif. Jika ya, maka sangat mungkin aplastik anemia yang terjadi adalah sekuel langka dari Demam Berdarah itu, yang bisa sangat mungkin mengalami diagnostic delay. Karena sering parameter darah seolah membaik/normalisasi dan kemudian memburuk/menurun setelah beberapa minggu/bulan paska infeksi virus terjadi (umumnya 1-3 bulan paska DB)
    Tapi jika dari 3 itu negatif semua, maka diagnosa DB di awal memang meragukan, dan setidak-tidaknya jika trombosit, leukosit, tidak membaik pada H10-14 demam penelusuran terhadap aplastik anemia sdh mesti dilakukan sehingga diagnosis tidak delay berbulan-bulan

    • @akademiquaqui
      @akademiquaqui 10 หลายเดือนก่อน +1

      Penjelasan detail seperti ini yang saya butuhkan kemarin. Tapi yang ada malah diketusin dokternya. Padahal hak saya kan sebagai pasien.

    • @anisas6905
      @anisas6905 10 หลายเดือนก่อน +2

      Kemungkinan sangat kecil Pasien BPJS bisa dapet penjelasan secerah ini

    • @ilhamrj2599
      @ilhamrj2599 10 หลายเดือนก่อน +3

      Wkwkwkkw, kalau pernah berobat di RSUD dengan BPJS. Anda ga aka pernah mengalami komunikasi dialog sepanjang dan sedetail ini. Dokter akan buru2 menyelesaikan penjelasannya, karena dia harus segera fokus ke next patient.
      Jadi mohon maaf saja, mau ngomong berbusa2 pun soal aktivitas analisa nya..... kalau di real life situation, ga ada ceritanya dokter di Indonesia secara umum mau search soal riset anemia aplastik yang muncul secara sekunder turutan dari DB. Itu terlalu kompleks dan akademis😂😂😂.
      Intinya kalau dari awal ga sanggup kan ada skema rujukan ke rumah sakit yang lebih canggih, ke dokter yang lebih jago.. kenapa itu tidak dilakukan???
      Karena dokter di Indonesia masih ada yang nganggap pasiennya tolol semua, dan mereka paling benar sedunia. 😅
      Btw, dokter di luar negeri juga banyak loh yang ga jago, rumah sakit di luar negeri juga banyak yang peralatannya kurang. Yang beda apa??? Yang beda adalah rumah sakit di sono mau semewah apapun mereka ga ragu2 mengakui kelemahan dan kekurangpengetahuan mereka dalam kasus2 yang rumit. Dan skema rujukannya berjalan sat set sat set. ..😅 intinya kalau lo ga paham, ya akui saja... kasih ke yang lebih paham. Jangan menjadikan pasien sebagai korban kekurangpahaman tersebut...😂.
      Terkena DB di Indonesia, kalau di kota itu sedang tidak ada outbreak seperti KLB itu juga hitungannya aneh loh.

    • @riennor1682
      @riennor1682 10 หลายเดือนก่อน +1

      @@ilhamrj2599
      Di rsud, dokter pasiennya bejibun, jelasin panjang lebar begitu sampe subuh kerjaan dia ga kelar.
      Soal DB saat dikota itu tdk ada outbreak itu aneh??
      Tidak ada yang aneh dari terkena DB, meski di kota itu tidak ada outbreak.
      Dengue itu endemisitas tinggi di indonesia, apalagi yang merah kayak jawa. Endemik itu constantly present. Kasus DB di area merah DB : All year long. case selalu ada.
      Kasus akan ada sepanjang tahun dan terus tinggi, mesti ada peningkatan di waktu2 tertentu (misal penghujan) lebih tinggi daripada waktu kemarau.
      Jadi ga ada yang aneh dengan adanya kasus DB meski tanpa outbreak di kota tsb..kalau anda tinggal di area merah DB
      Kalau disebut ada Outbreak DB itu hanya menunjukkan peningkatan kasus > 2x lipat dalam periode tertentu dibandingkan periode sebelumnya di area itu.
      So, mau ada outbreak atau tanpa outbreak, kasus db di area merah DB ya ada terus sepanjang tahun

    • @akademiquaqui
      @akademiquaqui 10 หลายเดือนก่อน

      @@anisas6905 adalah hak pasien mendapatkan penjelasan detail. Selama ini saya selalu mendapatkan penjelasan sampai digambar-gambar pula. Namun kemarin beda, baru kali itu seumur hidup. Buntutnya yah saya adukan lah 😁

  • @QIE88
    @QIE88 10 หลายเดือนก่อน +26

    Sebagai rakyat biasa dengan penghasilan biasa cuma bisa berdoa semoga Ibunda kembali sehat sedia kala. Terbayang jika menimpa orang yg kita sayangi dengan kondisi keuangan yg terbatas hanya bisa pasrah dan berusaha dengan sistem kesehatan yg ada sekarang. Semoga sehat2 untuk orang2 yg kita sayangi! Semoga kedepannya lebih baik dan tetap semangat menjemput rizki agar bisa mengakses fasilitas kesehatan yg terbaik!

  • @iffanalif4435
    @iffanalif4435 11 หลายเดือนก่อน +163

    Bang, mudah2an ibu cepat sembuh.
    Saya izin ingin share, karena ini di bidang saya. Saya bukan klinisi, tapi peneliti di bidang kanker. Dan memang betul, kanker merupakan penyakit yang sangat sulit dideteksi. Mostly, orang akan sadar telah mengidap kanker setelah stadium 3 atau lanjut. Dlm kasus abang, memang saya menyayangkan diagnosis dokter yang berulang kali salah, tetapi itu memanglah kemampuan teknologi diagnosis di kebanyakan rumah sakit di Indo. Sangat disayangkan memang, tapi begitulah keadaannya. Jarang sekali ada rumah sakit yang fleksibel dalam menerapkan teknologi diagnosis dan terapi yang masih "based on research", karena belum punya "protokol tetap". Inilah yang menjadi alasan kenapa rumah sakit di luar, termasuk malaysia di tempat abang saat ini, lebih baik. Salah satu teknik diagnosis kanker yang sudah sangat maju, berdasarkan molekuler, seperti diagnosis miRNA dengan PCR sebagai penanda kanker menggunakan "liquid biopsy". Ini sudah diterapkan di beberapa rumah sakit yg bekerja sama dg univ tertentu, tp belum tersebar luas. Namun di malaysia, ini sudah menjadi standar baku analisis kanker.
    Jadi wajar saja, rumah sakit yg abang pernah periksa, cek hanya darah rutin, penanda kanker saja cuma CEA, lalu rontgen saja, atau bahakn hanya berdasarkan gejala pasien. Itu tidak akan cukup utk menemukan bahwa pasien itu ternyata mengidap kanker. Karena kanker sendiri, pasti akan berujung pada banyak gejala yg muncul, termasuk anemia aplastik/sinusitis akibat nasofaring.
    Msh banyak lagi teknik diagnosis yang ada utk deteksi kanker, saya tidak bisa sebutkan semua, saya hanya ingin share, begitulah keadaan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sangat miris. Dokter hanya menganut protokol dan tidak berani mengaplikasikan hal yang baru. Protokol dibuat oleh orang luar, dan akhirnya dokter hanya berperan sebagai "pelaksana protokol" tanpa ada inovasi. Padahal peneliti Indonesia banyak menyumbangkan sumbangsih utk kemajuan fasilitas kesehatan, namun memang masih "based on research" dan dokter belum dapat menerapkannya. Saya hanya share dari segi satu dua hal saja disini, mgkn msh banyak faktor lainnya, seperti infrastruktur, biaya, SDM dll. Mudah2an RS serta menkes di Indonesia bisa bahu membahu berbenah.
    Makasi bang udah diizinkan share, jika abang baca dan ingin ngobrol lbh lanjut, silakan. Brgx saya ada bisa bantu 🙏

    • @hendyputra7772
      @hendyputra7772 11 หลายเดือนก่อน +2

      Penjelasannya sangat komplek, ya emang masalah utama di fasilitas medis sih

    • @kidfrank6549
      @kidfrank6549 11 หลายเดือนก่อน +9

      Mantap infonya bg, jadi wajar2 saja orang riau dan sumur kalau sakit larinya k Malaysia bukan j jkt d luar pertimbangan biaya

    • @iffanalif4435
      @iffanalif4435 11 หลายเดือนก่อน +5

      @@hendyputra7772 trims masukannya bang, memang sulit kalau menjelaskan hal spt ini dlm konteks yg sederhana. Saya msh belajar utk simplify something kompleks supaya bisa dimengerti orang awam 🙏

    • @iffanalif4435
      @iffanalif4435 11 หลายเดือนก่อน +2

      @@kidfrank6549 iya begitu bang. Memang ada sisi dimana kita bisa menyamai dan sudah lebih worth dibandingkan dulu. Tapi, masih banyak yg perlu dibenahi di Indonesia.

    • @muhamadefnianto689
      @muhamadefnianto689 11 หลายเดือนก่อน +1

      seharusnya Dokternya kasih saran, penjelasan kenapa2 nya, itu bung ferry dapet kabar dr sodaranya lo buat pindah rumah sakit ke ln, bukan info dr dokter, dan itu beberapa dokter lo, masa dokter dengan wawasan se luas itu tapi gak bisa nyelesain masalah,.. jika rumah sakit atau peralatan yg jadi penyebab kaya yg lu jelasin di atas, harusnya dokter ber inisiatif memberi rujukan ke rumah sakit lainya, but para dokter kekeh ke diagnosa mereka, padahal pasien sudah beberapa bulan menjalani perawatan yg sama. logika dokternya minus,

  • @MSWibowoOfficial
    @MSWibowoOfficial 11 หลายเดือนก่อน +28

    Diagnosa kedokteran di Indonesia hampir gak jauh beda dengan pengobatan klenik alternatif, kesannya cuma menduga-duga. Ibu gw gitu. Harus berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk tahu bahwa beliau mengidap tumor. Apalagi untuk pelayanan di RS daerah, beruntunglah orang yang di Jakarta atau yang bisa berobat ke luar negeri.
    Semoga lekas sehat ibunya bang Ferry

    • @yourbeagle1505
      @yourbeagle1505 10 หลายเดือนก่อน

      kalo kaya apa bedanya self diagnosa berpatokan google wkwkwk

  • @gaby9838
    @gaby9838 10 หลายเดือนก่อน +7

    Bang Ferry, semoga Allah memberikan kesembuhan untuk Ibu ya dan dilancarkan pengobatannya.
    Pertengahan 2019, saya kehilangan adik ipar saya. Waktu itu suami dan adik ipar saya ini tidak punya BPJS karena mereka perantau dan sudah berpisah KK dengan keluarga mereka yang jauh tinggalnya di pulau bagian timur Indonesia, dan untuk urus KTP saja sulitnya minta ampun waktu itu, birokrasi sangat berbelit-beli. Suami saya diminta pulang kampung ke daerah asalnya yang tiket pesawat tidak murah hanya untuk mengurus surat pindah. Suatu hari, di awal tahun 2019, adik ipar saya tiba-tiba kesulitan berjalan sampai akhirnya lumpuh dari bagian kaki dan lama-lama menjalar ke bagian atas. Kami sudah mencoba membawa ke dokter, tidak bisa memberikan diagnosa pasti, hanya dibilang autoimun dan uang kami akhirnya habis. Bingung mencari bantuan kemana lagi, karena keluarganya juga tidak mampu. Sampai pada akhirnya, adik ipar saya tidak sadarkan diri selama 3 hari, kami coba bawa ke UGD RS besar di kota kami. Bayar Ambulans pun pakai tabungan yang tersisa. Namun yang kami dapatkan malah tatapan sinis dan kami kena marah di UGD karena dibilang kenapa kami tidak bawa dia berobat, walau sudah kami jelaskan, mereka pun tidak mau tahu dan tidak bisa memberikan diagnosa pasti. Waktu itu kami dapat bantuan dari orang baik, kami meminta untuk dirawat inap saja, tapi kata2 mereka seperti tidak usah dirawat inap karena bakalan percuma, kondisi adik saya sudah terminal dan akan meninggal sebentar lagi, pada akhirnya kami bawa pulang adik ipar kami dan kami rawat di rumah saya, sehari kemudian, Qadarullah, adik ipar saya meninggal dunia. Kurang lebih 5 bulan dari awal dia sakit sampai akhirnya meninggal dunia. Hari paling menyedihkan dan sakit sekali untuk saya, seandainya saya punya banyak uang, dari awal saya ingin sekali membawa adik saya berobat ke RS yang bagus, bahkan kalau bisa ke RS di luar negeri. Saya geram sekali, adik ipar saya seperti dioper-oper kesana sini tanpa ada diagnosa yang jelas.
    Semoga Indonesia bisa jadi lebih baik kedepannya, dan masyarakat bisa dapat pelayanan yang terbaik. Tetap semangat, mas Fer!

  • @TheRafdhi
    @TheRafdhi 10 หลายเดือนก่อน +5

    setuju sih, kualitas pelayanan kesehatan di indonesia emang perlu banyak yang di benahi,proses diagnosa penyakit ini penting banget karena bisa ngebantu mendapatkan obat atau solusi apa yang harus kita lakukan, kalau kita ga tau masalahnya gimana kita mau nyelesain masalahnya. semoga kedepannya tenaga medis, sarana dan prasarana medis, kebijakan maupun regulasinya membaik, dan thank you banget udah speak up masalah ini. semoga viral ya karena di indo kalau mau dibenahi harus viral dulu

  • @yudipratama9347
    @yudipratama9347 11 หลายเดือนก่อน +81

    Anak saya saat ini usia 2th dan Anak saya juga korban salah diagnosis bang, dan kebetulan bulan desember 2022 kemarin banyak anak di wilayah Bantul Yogyakarta didagnosa TB, pas pengobatan itu harus 6 bulan dengan obat keras dan anak saya tidak di lakukan evaluasi. Akhirnya anak saya di bulan ke 3 kena peradangan liver.. pihak rumah sakit kami komplain ditanggapi setelah 3 bulan dan selama itu anak saya keluar masuk rumah sakit,, pada bulan juli kemarin dokter di rumah sakit lain ragu anak saya kena TB akhirnya di cek ulang dan hasilnya negatif. Saya kemudian coba cara damai ke rumah sakit untuk minta tanggung jawab tetapi sangat mengelak dan parahnya ternyata sesama rumah sakit tempat saya pindah juga satu yayasan ( yayasan kampus islam) dan akhirnya anak saya pindah ke rumah sakit siloam.. nah disitu pas saya koplain ke Rumah Sakit yg salah diagnosa info yg beredar ke sesama dokter saya sudah menggugat ( karena sejak awal saya sudah di dampingi pengacara ) sehingga beberapa dokter mulai berbeda perilaku ke kami ( kurang terbuka ) seakan menutup nutupi.. dan akhirnya karena tekanan yg dialami istri saya kami belum jadi melanjutkan untuk somasi ke Rumah Sakit ( rumah sakit baru diselatan bantul ) tersebut. Saya belum bicara disosmed karena terkait resiko UU ITE dan saya nunggu somasi dan pers release bang. Saat ini saya masih fokus ke kesehatan anak saya karena sekali opname anak saya habis antara 10jt s/d 20jt dan kami tidak pakai BPJS agar anak kami tidak terkendala birokrasi saat akan melakukan tindakan. Kami tidak meminta ganti rugi ke rumah sakit. Kami hanya meminta kesehatan anak kami sampai sembuh di tanggung jawab rumah sakit tapi di tolak..
    Doakan saya semoga setelah anak saya sehat kami baru mau melakukan gugatan ke rumah sakit tersebut, karena sangat sulit menang gugatan pada rumah sakit apalagi yg dimiliki yayasan dari kampus islam besar. Apalagi dokter akan sangat di lundungi oleh IDI dan ketakutan kami bahwa anak kami saat mencari pengobatan akan susah. Kami saat ini sudah punya semua bukti rekam medis dan hasil lab
    Semangat buat semua yg keluarganya atau diri sendiri mendapat masalah seperti ini.
    Saya semakin sependapat jika punya rejeki lebih mending berobat di Singapura aja..
    Minta doa buat temen temen semua semoga keluarga kami diberi kesehatan dan kelancaran rejeki untuk berobat anak kami.

    • @annassinagabfc4729
      @annassinagabfc4729 11 หลายเดือนก่อน

      smoga cepet sembuh bang anakny.,

    • @yogi17ish
      @yogi17ish 11 หลายเดือนก่อน +2

      Maaf bang, mau nanya waktu anak ente didiagnosa TB itu lewat test screening apa ya? Mantoux kah atau ronsen, atau dengan test lain klo boleh tau? Soalnya anak saya di diagnosa TB juga lewat test mantoux dan lewat ronsen paru2 nya, sudah berjalan 6 bulan pas di cek paru paru nya masih belom ada perubahan jadi mesti nambah lagi 3 bulan obat, baca komentar ente ini saya jadi takut bacanya.

    • @yudipratama9347
      @yudipratama9347 11 หลายเดือนก่อน

      ​@@annassinagabfc4729trimakasih mas 🙏

    • @yudipratama9347
      @yudipratama9347 11 หลายเดือนก่อน

      ​@pineapplestudio450yaps mas dan saya juga priksa di rumah sakit yg satu yayasan, akhirnya kami ke siloam

    • @yudipratama9347
      @yudipratama9347 11 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@yogi17ish betul mas lewat mantoux dan rotgen dan anak saya hasil testnya tu kyk kurang meyakinkam karena memang mantouxnya 5-7mm tapi dokter bilang 10mm dan saat itu di Bantul Yogyakarya ada 600 anak yg di diagnosa secara bersamaan. Akhirnya anak saya sakit liver dan setelah di cek ulang anak saya gak sakit TBC

  • @rochmatwahyus.2441
    @rochmatwahyus.2441 11 หลายเดือนก่อน +115

    kenapa ya di Indo itu serba "gacha". Milih dokter, milih kuli, milih tempat service, milih tukang AC, dll dll :( btw syafahallah untuk Ibunda bang feri aamiin

    • @toddkun4642
      @toddkun4642 11 หลายเดือนก่อน +6

      Kebanjiran fakta😂

    • @cobainkuy342
      @cobainkuy342 11 หลายเดือนก่อน

      Milih sekolah juga

    • @kholidams
      @kholidams 11 หลายเดือนก่อน

      Betul bgtt

    • @hanifyogatama7899
      @hanifyogatama7899 11 หลายเดือนก่อน +1

      sialan bener lagi

    • @Imam_mubeen
      @Imam_mubeen 11 หลายเดือนก่อน

      Betull

  • @farihinmhd
    @farihinmhd 11 หลายเดือนก่อน +13

    Itulah mengapa pendidikan dokter itu sulit, dan tanggung jawabnya sangat amat besar. Semoga segera cepat sembuh Ibunda bang Ferry, aamiiin

    • @robbysugio1902
      @robbysugio1902 10 หลายเดือนก่อน

      gampang kok bos kl sekolahnya di universitas yg ecek2.😂

    • @flann3884
      @flann3884 9 หลายเดือนก่อน

      Dan masih banyak praktek mahasiswa 'titipan' di sekolah kedokteran :D

  • @muhammadfanatagama3777
    @muhammadfanatagama3777 11 หลายเดือนก่อน +9

    kmaren IDI marah2 karena perkara otoritasnya dikurangi pemerintah terkait dokter2 muda atau yg dari luar negri harus tersertifikasi dan berstandar dari IDI, padahal mungkin dokter2 itu lebih pintar, lebih benar dan lebih update ilmunya.
    banyaknya orang indo yg berobat keluar negri itu alasan utamanya memang industri kesehatan luar negri itu lebih kredibel. tidak pake korupsi nepotisme ala dokter2 yg di endorse dan diberi target penjualan produsen obat sehingga menjadikan pasian menjadi bancakan uang.

  • @Sisikristi
    @Sisikristi 11 หลายเดือนก่อน +65

    Semoga lekas sembuh untuk Ibu bang Ferry dan teman lainnya yang serupa. Izin share juga, Mamah saya sejak 2011 di diagnosis sinusitis dan berkembang menjadi neoplasma (tumor jinak) menurut dokter sudah 5 kali oprasi besar 44x sinar radiasi semuanya pakai bpjs. Setiap 1-2 tahun pasti mamah harus oprasi besar karna memang pertumbuhan tumor itu cepat malah pernah dalam satu tahun 2 kali oprasi besar. Separuh wajah mamah sudah rusak, tidak punya gigi, rahang, langit2 di mulutnya pun sudah bolong, malah kulit pipinya pun sudah bolong karna sudah terlalu sering kena pisau bedah. Utk makan mamah pake selang ngt sudah hampir 6tahun dengan cara di blender semua makanannya. Hingga akhirnya awal tahun kami mengusahakan mamah utk oprasi ke 6 karna penyakitnya udah muncul lagi rencananya mau bedah rahang karna sdh sangat menyebar tapi qadarullah dokter sudah tidak sanggup (intinya dokter menjelaskan dengan alasan medisnya terllu rentan terkait jalannya OP dan pasca OP) dan menyerahkan kembali ke pihak keluarga. Kami benar2 pasrah, tapi kuasa Allah, Alhamdulillah mamah masih kuat utk bertahan meskipun kini semakin memburuk kondisinya. Badannya semakin kurus dan semakin sering sakit. Cepat atau lambat kami harus mengikhlaskan jika hari itu tiba. Mohon doanya teman-teman utk mamah saya ❤

    • @Sisikristi
      @Sisikristi 11 หลายเดือนก่อน +9

      Oh iya bang, saya ingin sekali mengajak mamah berobat sebisa dan semampu saya seperti bang ferry bisa berobat ke RS terbaik. Bukan tidak ingin mengusahakan mamah sejauh itu, tapi kondisi ekonomi kami tidak memungkinkan utk sampai sana. Bapak saya juga terkena stroke ringan ketika kami mengurus mamah utk OP, bapak masuk ICU. Saya dua bersaudara gantian mengurus mamah dan bapak. Saya sebagai kakak dan tulang punggung keluarga harus merawat dan menanggung berobat kedua orang tua, adik yang sedang kuliah, dan saya pribadi pun sama masih menempuh pendidikan. Kadang heran sama kuasa Allah kok bisa kami melewati semuanya.
      Mungkin itu teman teman diantara kegelapan dan kepahitan selalu ada hal yang bisa di syukuri, dan kuasa Allah itu ada. Jangan berkecil hati bagi teman-teman, atau keluarga yang pernah/sedang mengalami.

    • @fpl_francesco10
      @fpl_francesco10 10 หลายเดือนก่อน +1

      Semoga selalu diberi kemudahan oleh Allah, semangat selalu bang. Terimakasih sudah berbagi kisah inspiratif ini

    • @ennyjun8454
      @ennyjun8454 10 หลายเดือนก่อน

      Turut prihatin atas kisah ibundanya. Semoga Allah menguatkan ibunda dlm menyikapi sakitnya dengan sebaik² penyikapan di hadapan-Nya.
      Fisik mungkin di buat spt itu, tp insyaa Allah makin tersucikan dgn di anugerahi-Nya sakit.
      Jika ikhlas merawat beliau, ladang amal sholeh utk para anak² & keluarga yg lainnya. Smg semua keluarga di mampukan melayani beliau dgn baik di masa² sulit dlm bertarung dgn sakitnya.
      Allahul Musta'an...

    • @fennychandra6127
      @fennychandra6127 10 หลายเดือนก่อน

      TUHAN yg penuh belas kasih memberi kekuatan dan kemurahanNYA

  • @nurmaulisihombing2345
    @nurmaulisihombing2345 10 หลายเดือนก่อน

    Ibu yg berbahagia memiliki putra spt Anda,semoga upaya yg max ini berbuah manis.terimakasih juga sdh mau n berani berbicara sesuai kenyataan yg Anda alami.semoga pelayanan kesehatan kita mau n bisa berubah lebih baik.

  • @clayapan
    @clayapan 11 หลายเดือนก่อน +2

    Almarhumah ibuk juga gitu, mulai sakit januari 2022, beberapa kali drop dibawa ke RS didiagnosis sakit lambung. Sebulan konsumsi obat lambung kondisi gak membaik, justru makin lemah. Akhir Maret, hari minggu malam drop dan dilarikan ke UGD. Senin-Selasa setelah diinfus lumayan membaik dna ceria, tapi belum ada penjelasan dari dokter. Rabu, masih belum dijelaskan apa2. Kamis pagi beliau dijenguk tetangga teman akrabnya, lumayan ceria dan bisa ngobrol. Ba'da Dzuhur setelah teman2nya pulang, beliau mulai kesakitan, dokter belum juga berkunjung. Asar, beliau drop, dilarikan ke ICU, baru dokter menerangkan ke bapak bahwa ibuk sirosis hati. QadaAllah lepas adzan magrib ibuk menghembuskan napas terakhir di ruang ICU ditemani bapak dan anak2nya. Kami berhusnudzon ibuk meninggal husnul khatimah, berusaha melapangkan hati atas ketetapan Allah tentang datangnya ajal.
    Syafakillah untuk ibunda, bang. Semoga Allah mudahkan beliau menjalani proses pengobatan, semoga sakit yg dirasa menjadi penggugir dosa beliau, dan semoga Allah berkenan mengangkat penyakit beliau. Biiznillah.

  • @candyasbillal4216
    @candyasbillal4216 11 หลายเดือนก่อน +32

    Segera diangkat penyakitnya ibu....
    Sehat kembali seperti sedia kala..
    Aamiin

  • @khaliqsadhewa2696
    @khaliqsadhewa2696 11 หลายเดือนก่อน +28

    Dari sini saya PAHAM! Bahwa public facility di INDONESIA tidak lebih JELEK dibanding diluar negeri TETAPI BANYAK YANG TIDAK DILAKUKAN DIINDONESIA😢

  • @user-wi4ho9dz2v
    @user-wi4ho9dz2v 10 หลายเดือนก่อน

    Mari kita doakan semoga penyakit ibu kang fery cepat di angkat. Dan bisa kembali ceria.. hidup yang di kelilingi oleh perasaan bahagia.. aamiin..

  • @surfinimujazie9603
    @surfinimujazie9603 10 หลายเดือนก่อน

    Rakyat kecil akan di pandang kecil , dr pandanganlah yg tak berkunjung sebuah profesionalisme, Selalu semangat menyuarakan bung ferry

  • @pujitoro2483
    @pujitoro2483 11 หลายเดือนก่อน +20

    pemerintah sudah berusaha menangani masalah ini dengan membuat undang2 kesehatan, tp malah banyak ditentang oleh oknum2 dokter dan nakesnya sendiri, bang ferry harusnya suarakan juga soal isu ini.

  • @Rendomvideos09
    @Rendomvideos09 11 หลายเดือนก่อน +20

    Paman saya di diagnosis oleh rumah sakit di kabupaten tempat saya mederita penyakit TBC, di kasi obat2an untuk penyakit TBC, beberapa bulan kemudian paman saya mengalami kebutaan di kedua matanya, akhirnya keluarga membawa paman untuk pengobatan di Kucing Malaysia, dan yg kocaknya setelah paman saya di periksa dirumah sakit Malaysia, pihak rumah sakit menyatakan kalau paman saya tidak pernah mengalami penyakit TBC, dan kebutaan kedua mata paman saya akibat obat-obatan keras untuk penyembuhan TBC, dokter di Malaysia menyampaikan paman saya waktu pertama di diagnosis itu sebenarnya nya bukan TBC tetapi gejala Covid, TBC dan Covid sama2 menyebabkan bercak-bercak di paru2, tetapi pihak rumah sakit di kabupaten saya dengan yakin memvonis paman saya mengidap TBC.

    • @Dikistyd
      @Dikistyd 11 หลายเดือนก่อน +2

      droplet nya udah di cek di laboratorium belum sebelumnya.?

    • @widodoakrom3938
      @widodoakrom3938 10 หลายเดือนก่อน

      Wow

    • @bayuww1417
      @bayuww1417 10 หลายเดือนก่อน

      Dahaknya sudah di cek di lab belum

  • @minozcullen
    @minozcullen 10 หลายเดือนก่อน

    Bang, ijin mendoakan ibu bang ferry semoga diberikan kekuatan, kelancaran pengobatan, kesembuhan dan kesehatan. Ijin curhat juga Sy seorang dokter bang,, secara pribadi video abang ini InsyaAlloh akan jadi refleksi dan motivasi untuk terus belajar agar bisa memberikan yg lebih baik dan paling baik buat pasien2 sy,, setidaknya untuk skrg sy hanya bisa memperbaiki diri sendiri dan mendoakan agar pelayanan kesehatan di Indonesia semakin membaik dan bisa lebih baik lagi dalam membantu masyarakat dalam menjaga kesehatannya,, saya sendiri selalu dilema dan frustasi pada kasus2 yg sulit ditegakkan penyebabnya tanpa bantuan alat2 yg mumpuni(juga sulit dijangkau biayanya) dan pengobatan yg membutuhkan seorang yg lebih ahli,, sementara yang paling baik yg bisa kami berikan menggali keluhan dan peemeriksaan fisik dengan seluruh ilmu yg sudah saya pelajari untuk setidaknya menenukan penyebab penyakit yg paling mendekati,, setelah bekerja di dunia kesehatan semakin sadar ada banyak hal yg saat ini belum bisa di jangkau (dan itu juga membuat frustasi),, memang ada juga hal2 yg membuat saya bersyukjr seperti ketika dapat ucapan terima kasih dari pasien atau keluarganya yg sembuh, ayah yang mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi dan bertemu pasien yg sudah bisa bekerja kembali dengan berbagai keterbatasan pelayanan yg bisa kami berikan. Tentu saya yakin Pelayanan Kesehatan Indonesia bisa lebih baik dengan usaha kita bersama. Sekali lagi sy doakan semoga ibu, bang ferry dan seluruh masyarakat indonesia selalu sehat. Doakan kami untuk bisa terus teguh untuk selalu memperbaiki diri,, terima kasih 🙏. Kata2 bang ferry yg masih sy ingat "kuliah ya untuk pintar" semoga saya juga seperti itu punya semangat dan kesempatan untuk belajar lagi

  • @ZaimieZainal
    @ZaimieZainal 10 หลายเดือนก่อน +1

    Semoga tabah ya, Insya-Allah Indonesia juga akan berjaya dalam sistem kesihatan.
    Kita berikhthiar, berusaha. Ada jalan dari-Nya.

  • @dacoaster678
    @dacoaster678 11 หลายเดือนก่อน +10

    Almarhum ayah saya juga di diagnosa ada infeksi atau jamur di usus sehingga perut melilit dan bulak balik WC terus taunya setelah cek ke dokter lain kanker usus yang udah nyebar ke anus, lambung, dan hati. Tapi saya tidak menyalahkan, saya sadar kalo ini takdir dan ya alat hanya sekedar alat dan dokter juga hanya manusia. Sedih? Jelas. Tiap rangkaian yang kami lalui selalu mendapati fakta kondisi yang diderita lebih parah. Yang saya syukuri adalah Ayah saya orang yang baik, sehingga sebelum meninggal, beliau seperti diberi waktu untuk berpamitan dengan teman-teman terdekatnya, saling bermaafan dengan ibu saya, memberi nasihat terakhir dengan anak-anaknya, dan menghabiskan waktu dengan saya selaku anak pertama, dimana saya memang tidak terlalu dekat karena waktu kecil ayah saya sibuk kerja dan ketika saya besar saya yang sibuk sendiri.

  • @nicsimarmata514
    @nicsimarmata514 11 หลายเดือนก่อน +49

    Kesehatan dan pendidikan adalah dasar kebutuhan rakyat disuatu negara. Yang dihadapin sama bro Ferry mengindikasi kan fenomena bola salju yg semakin lama bencana buat kita. Kualitas pendidikan, pekerja, peralatan, prosedur, dsb yg terkait dengan kesehatan harus benar2 diperhatikan oleh negara. Debat sistem, investasi, pilot project dsb ttg kesehatan seharusnya sering kita dengar dari pembahasan legislatif dan eksekutif.

    • @harukrentz435
      @harukrentz435 10 หลายเดือนก่อน +3

      Ya percuma klo yg pegang kuasa masih IDI alih2 negara 😂

  • @m.ridwansyah4902
    @m.ridwansyah4902 10 หลายเดือนก่อน

    "ORANG HEBAT, UJIANNYA JUGA HEBAT"
    semangat terus bang, semoga diberi kelancaran untuk segala urusannya

  • @anathapindikakamandjaja7849
    @anathapindikakamandjaja7849 10 หลายเดือนก่อน +1

    Semoga cepat sembuh bun Ferry, dikuatkan keluarga karna moral support dari lingkungan sekitar adalah kunci kesembuhan. Treatment sekrang sudah banyak yang targeted terapi bung, sehingga tidak perlu khawatir dan obat2 kemo sudah ditelilit cukup panjang. Masalah kesehatan cukup sulit memang apalagi didalamnya ada mafia kesehtan berupa uang2 dari industri terkait dan jujur saya sebagai apoteker dan ada diindustri tersebut melihatnya sbeagai benang kusut. Feel free bung buat diskusi atau kontak langsung karena saya cukup banyak channel untuk akses terapinya.

  • @herisetiawan-qo4wb
    @herisetiawan-qo4wb 11 หลายเดือนก่อน +6

    Kualitas dan moral dokter di sini memang sudah pada taraf memprihatinkan. Saya mengalami sendiri anak saya umur 1 bulan didiagnosa megacolon oleh dokter di RS P*U di daerah jateng dan menurut dokter harus segera operasi, tanpa di awali dengan usg atau Rontgen. Posisi anak masuk RS karena sakit kuning,non bpjs/umum. Langsung saya genrak meja dokter dan saya minta pulang paksa. Sesampainya di rumah dan beberapa waktu kemudian setelah anak fit, sy memeriksakan ke 2 dokter lagi dan ternyata tidak ada megacolon. Gak kebayang gimana jadinya jika anak jadi dioperasi. Semoga lekas sembuh dan sehat untuk ibunda nya mas feri, amiiin

  • @kenanindita6148
    @kenanindita6148 11 หลายเดือนก่อน +7

    Sy masih SD ketika ibu salah diagnosa.
    Sejak itu 34 tahun kemudian, ibu lumpuh dari pinggang ke bawah.
    Kebayang gak, setelah itu hidup kami bagaimana. Guncang. Miskin tiba-tiba, semua harta dijual buat biaya pengobatan. Belum lagi bertahun-tahun kami anak yg mengurus ibu, bukan anak diurus ibu.
    Sementara dokter yg salah diagnosa itu, hidup baik baik saja. Tetap praktik dan menerima pasien.
    Terkutuklah mereka yg mengubah nasib orang lain hanya karena dia bodoh tidak mau belajar.

    • @mobillegenuiya4586
      @mobillegenuiya4586 10 หลายเดือนก่อน

      Sama bang gua kesal bat sama dokter di indo

  • @allconfig2640
    @allconfig2640 10 หลายเดือนก่อน +5

    gua juga ingin berbagi pengalaman bang, kejadian ini terjadi beberapa tahun yang lalu, kejadian ini dialami oleh Kaka gua, singkat cerita di suatu hari dia sakit yang membuat badan nya itu sangat lemas di bawalah dia ke suatu rumah sakit yang ad di daerah gua disana dia diagnosis terkena tipes di lakukan lah pengobatan sesuai penyakit yg di diagnosa rumah sakit itu selang 3-4 hari kondisi Kaka gua semakin parah trombosit dia udh di bawah normal badannya udh memucat orang tua gua minta surat pindah karena ingin di pindah ke rumah sakit yg lebih maju secara alat dll yg ada di provinsi lain. tapi disitu dokter nya ngotot ga mau ngasih surat jalan dan surat pindah smpe disitu orang tua gua emosi dan membawa paksa kaka gua dri rumah sakit itu bahkan infus untuk di jalan pun tidak di berikan pada saat itu, singkat cerita udah sampai di daerah (provinsi yang di maksud) langsung ditangani intensif dan boom ternyata kata dokter disitu Kaka gua bukan terkena tipes tapi DBD , sampai dokter bilang kalo telat 1 jam aja Kaka gua nympe itu rumah sakit udh tinggal nama mungkin karena itu sudah terlalu parah smpe" Kakak gua membutuhkan donor darah sebanyak 5-7 kantong gua lupa Tapi Alhamdulillah sekarang udah sehat kakak gua. jujur ini pertama kali komen di kolom komentar TH-cam jadi sorry klo tanda bacanya blepotan, karena tujuan gua cuma ingin sharing pengalaman yang hampir sama kayak yang Ibu Abang alami. Dan untuk ibu Abang semoga cepat sembuh

  • @Rumah_kg
    @Rumah_kg 10 หลายเดือนก่อน +2

    Selamat datang ke Malaysia..sampaikan Salam sayang kepada Ibu awak, jaga pemakanan ibunya, jgn sesekali bagi junk food, only real food, bnykkan puasa buat ibunya ya..

  • @piahadidjojo3119
    @piahadidjojo3119 11 หลายเดือนก่อน +40

    Untuk membuat diagnosis yang tepat dibutuhkan alat dan fasilitas yang lengkap pula. Contoh, untuk mendiagnosis kanker nasofaring, perlu diperiksa CT scan nasofaring dengan kontras, laringoskopi dan hasil darah.
    Di RS tipe C yang fasilitasnya kurang lengkap, biasanya perlu dirujuk ke RS yang lebih lengkap, supaya diagnosis dan penanganannya tepat. Sedangkan RS pusat itu jumlahnya sedikit dan tidak semua orang bisa menjangkau. Beban RS pusat juga terlalu besar karena pasien membludak, jadi nakes burn out dan penanganan pasien tidak maksimal. Inilah salah satu kelemahan dari faskes di Indonesia.
    Untuk masalah gaji juga nakes di luar negeri dan Indonesia berbeda, di Indonesia BPJS itu dihargai murah (dokter umum dibayar 5000-10.000 satu pasien, bahkan ada yang dibayar 2000 rupiah utk klinik bpjs), dan gajinya ditunggak 3 bulan oleh BPJS. Utk swasta dokter kebanyakan dibayar fee for service juga, jadi berlomba2 melayani banyak pasien. Setau saya di Malaysia itu gajinya sudah flat dengan nominal yang memadai.
    Intinya sih selain meningkatkan kualitas nakes, juga harus disorot di sistem kesehatannya juga bang, sistem perujukan pasien, sistem penggajian nakes, fasilitas kesehatan yang lengkap, pajak alat kesehatan yang mahal, korupsi dalam RSUD oleh manajemen (ada beberapa kasus) dll. Kompleks sekali permasalahannya, bukan cuma nakesnya aja

    • @neymanodolski4007
      @neymanodolski4007 11 หลายเดือนก่อน +3

      Bang ferry di jakarta kan ga mungkin berobat di RS kelas C kak..
      Diagnosis seperti itu juga possible kok di jakarta, kalau bertemu dokter yg ahli dan tepat..
      Om saya juga ternyata mengidap cancer nasofaring, di RS islam jakarta dokter spesialis bilang ga ada apa2, lalu ketika cari second opinion ke klinik yg cukup mahal di tanabang, dokter ahli di sana bilang ini ga wajar.. dan langsung dirujuk ke RS Dharmais..
      Perjalanan panjang dan menguras semua2nya, Alhamdulillah masih bs bertahan dan melewati fase kemo..

    • @imamsatya2173
      @imamsatya2173 11 หลายเดือนก่อน +1

      pada ga inget sumpah dokter apa yah

    • @raycome9073
      @raycome9073 11 หลายเดือนก่อน +5

      masalahnya spesialis di rumah sakit rujukan suka marah2 kalo dirujuk, pas di cek ternyata gak sakit apa2...
      Padahal emang untuk nyingkirin kemungkinan lain aja, sistem low cost gini yg buat kualitasny nurun

    • @febyfirmansyah
      @febyfirmansyah 11 หลายเดือนก่อน

      Yep gue mikirnya gak di indoskopi kalau diagnosis biasanya harus ada buktinya
      1 provinsi aja cuma punya 2 wkw bahkan untuk kemoterapi

    • @febyfirmansyah
      @febyfirmansyah 11 หลายเดือนก่อน

      Mungkin kalau bpjs ogah ogahan pa lagi di daerah daerah
      Lah itu dr jakarta juga percaya ama diagnosis rs daerah

  • @doktito
    @doktito 11 หลายเดือนก่อน +11

    Thahuurun insya Allah.
    Memang masih banyak hal di Indonesia khususnya terkait pelayanan kesehatan yg harus diperbaiki. Cerita abang adalah salah satu contoh kasus yg notabene mendapat akses mudah ke faskes2 utama dan terbaik di Indo (sy turut berduka cita dan semoga ibu abang dan keluarga diberikan kemudahan). Bagaimana dengan saudara2 kita yg sama2 orang Indonesia, namun tinggal di pedalaman, tetapi utk mendapatkan pelayanan kesehatan sgt sulit. Salah satu pengalaman sy jg yg melayani pasien di pedalaman Kalimantan dengan mengutamakan kualitas dan service dlm keterbatasan2 akses fasilitas yg optimal.

  • @maksa_sultan8018
    @maksa_sultan8018 10 หลายเดือนก่อน +1

    Semoga lekas sembuh utk ibu bang Ferry,slalu berikan yg terbaik utk ibu. Krn percayalah kehilangan seorang ibu adalah rasa sakit yg abadi

  • @zahrulumam889
    @zahrulumam889 10 หลายเดือนก่อน +1

    Syafakillah semoga ibunda bro Ferry di berikan kesehatan dan kesembuhan..dan untuk bro Ferry tetap semangat memberikan untuk support ibunda dalam masa pengobatan..
    Jd teringat alm ibu sy juga seorang cancer survival dan sy juga ikut menemani ketika pengobatan jd sy tau persis yg bro Ferry rasakan..bedanya waktu itu sy tdk memiliki cukup tabungan dan income untuk support ibu sy berobat ke LN.
    Untuk berobat dalam negeri pun kami keluarga harus menjual aset karena biaya yg mahal dan jaminan pemerintah tdk semua cover.
    Dan tenyata punya asuransi kesehatan pribadi itu sangatlah penting apalgi yg cover sampai RS LN, agar jika kita atau kekuarga kita mengalami resiko sakit berat tdk perlu pusing soal biaya dan mendapatkan fasilitas terbaik

  • @a.rafirizkir5832
    @a.rafirizkir5832 11 หลายเดือนก่อน +17

    Ini pelajaran penting sih. Siapa pun kamu, darimana pun kamu, dan apa pun profesi kamu.
    Ketika kuliah, belajar, ambil sertifikasi, dan sebagainya, please JUJUR. Jangan nyontek, jangan males, jangan pengen INSTAN. Korban ketidaktahuan kamu sedangkan masyarakat percaya adalah malapetaka di kemudian hari.
    Kebodohan masih bisa dibantu dengan belajar, tapi ketidakmanusiawian, apa cukup dengan kata maaf(?)

    • @widodoakrom3938
      @widodoakrom3938 11 หลายเดือนก่อน +1

      True

    • @seltaasmr
      @seltaasmr 11 หลายเดือนก่อน

      Bener lg

    • @Sajangnim_rzk
      @Sajangnim_rzk 10 หลายเดือนก่อน

      Hisabnya berat......

  • @unauna9623
    @unauna9623 11 หลายเดือนก่อน +10

    Ini yang bikin orang Indonesia hobi berobat ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura yang bikin pemerintah Indonesia rugi Rp 97 triliun, Karena pelayanan IDI yang jelek banget & ditambah banyak dokter Indonesia yang arogan. IDI kalo GK bisa mengelola rumah sakit Ama GK bisa jegal rakyat Indonesia berobat ke luar negeri sebaiknya bubar saja organisasinya.

  • @randomlife3093
    @randomlife3093 11 หลายเดือนก่อน

    Terimakasih telah mewakili orang2 korban pelayanan buruk fasilitas kesehatan..

  • @hackerchans
    @hackerchans 10 หลายเดือนก่อน

    Makasih bang udah bantu follow up kondisi pelayanan kesehatan di negara kita... Memang menyedihkan sekali.. 😢

  • @Anonymous-iv6pp
    @Anonymous-iv6pp 11 หลายเดือนก่อน +7

    Terlihat sangat emosional bung, memang sangat menyakitkan orang tercinta mengalami hal seperti itu. Lekas pulih ibunda bung ferry 🤲
    Semoga ada improvement di semua lini pelayanan masyarakat, termasuk kesehatan, semoga semua lekas membaik 🤲

  • @YohaneesHutagalung
    @YohaneesHutagalung 11 หลายเดือนก่อน +20

    Menurut gw udah bener tindakannya ,, sebagai anak dari ibu pejuang kanker gw sangat mengerti kondisinya.. semoga lekas sembuh untuk beliau.
    #supportpejuangcancer❤

  • @agung.nugroho_
    @agung.nugroho_ 11 หลายเดือนก่อน

    Mudah2an ibu lekas sembuh ya bang. Gw percaya anak yang berbakti ke orang tua kayak lo, doanya pasti di ijabah Allah SWT, Amiin..

  • @ajunkgraha
    @ajunkgraha 10 หลายเดือนก่อน

    Semoga cepat sembuh utk ibunya bro.
    Saya sependapat dengan smua argumen yg diutarakan.
    Semoga ada langkah kongkret dari pemerintah utk hal ini.
    Sdikit shearing kbtulan sy di ruang lingkup perusahaan farmasi , faktanya mmg dokter2 Indonesia, sudah trcemar oleh kepentingan bisnis. Aplgi lulusan baru banyak perubahan farmasi mendekat.
    Selain itu utk lulusan2 terbaru, yg biasanya notabene nya anaknya dokter yg jadi dokter, trkdabg mereka. Menjalani profesinya bukan krn passion mereka, tapi krn arahan dari ortunya yang dokter juga.
    Artinya mereka ngejalani profesinya tdk secara tulus dan sungguh-sungguh sklipun ada sumpah dokter.
    Serta alat-alat kita mmg sudah saatnya mengikuti trend kesehatan negara maju, krn sebagian alat2 di RS. Juga blm mendukung sepenuhnya. Jdi banyak faktor yg mempengaruhi buruknya layanan kesehatan di negara tercinta ini. Semoga dengan adanya konten ini, pihak2 terkait tergugah utk memperbaiki diri. Bukan dari dokter nya, tapi smuanya.
    Regulasi, perusahaan farmasi, pihak RS, dan Rakyat juga saling bersinergi aktif.

  • @ghirzaprimanda
    @ghirzaprimanda 11 หลายเดือนก่อน +4

    Semoga lekas sembuh untuk nyokapnya Bang Ferry, dan semoga kasus salah diagnosa di Indonesia bisa menurun dan bahkan tak ada lagi!

  • @riiidenntt
    @riiidenntt 11 หลายเดือนก่อน +7

    Semoga lekas sembuh ibunya, Mas Ferry.
    Saya juga punya pengalaman ter-misdiagnosa tahun 2015. 2x ke dokter di Bandung karena punya keluhan perut saya nyeri sudah seminggu. 2 dokter tsb bilang kalau itu maag, tapi saya ragu karena saya tidak punya riwayat maag. Sampai akhirnya saya memutuskan ke salah satu rs di Jakarta dan dokter bilang itu usus buntu dan harus segera dioperasi saat itu juga. Alhamdulillah waktunya pas.
    Semangat, Mas Ferry! Semoga lancar semua tindakan pengobatan ibunya ya, Mas!

  • @bangbang0r417
    @bangbang0r417 11 หลายเดือนก่อน +16

    Sebagai bagian dari nakes, saya ikut sedih dan bisa merasakan apa yg bg ferry rasakan.
    Dan yg bg ferry bilang ttg permasalahan di Indonesia khususnya di Pelayanan Kesehatan itu benar adanya, walaupun pasti banyak yg baik dan mengedepankan pelayanan dan profesional.
    Semoga bg ferry diberi kekuatan dan jalan yg terbaik, dan ibu bg ferry lekas sehat, dan bg ferry juga diberikan kesehatan selalu. 🙏🏼

  • @unclerulls
    @unclerulls 11 หลายเดือนก่อน

    Get well soon bang, buat ibunya. Semoga selalu di beri kelancaran dan kemudahan. Dan semoga dunia kesehatan Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya.

  • @hansol337
    @hansol337 11 หลายเดือนก่อน +3

    Respect bang, suara abang sangat dibutuhkan masyarakat untuk menyampaikan hal hal seperti ini. Semoga ibunda bang ferry diberi kesembuhan aamiin

  • @njawanimusic
    @njawanimusic 11 หลายเดือนก่อน +10

    12 menit yang sangat bermanfaat bagi INDONESIA ..
    terimakasih banyak uda , sudah sharing tentang kondisi ibu yg membuat kami para lelaki , suami , ayah sekaligus anak jadi lebih openminded , terimakasih sudah menyuarakan nada sumbang dengan begitu merdu ,.
    salam dari Pekalongan ❤

  • @yohaneswijaya3118
    @yohaneswijaya3118 10 หลายเดือนก่อน

    Semoga Tuhan YME mendengar dan mengabulkan doa rekan2 dan terutama dari doa anak yg sangat berbakti kepada orang tuanya yaitu Kakak FerryIrwandi.
    Semoga kesehatan Ibu dari Kakak Ferry segera dipulihkan dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga besar 😊👍 Amin 🙏🙏🙏

  • @gulamanisberwarna0015
    @gulamanisberwarna0015 10 หลายเดือนก่อน +2

    Lekas sembuh untuk ibunya bang
    Aku harap kualitas dokter, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan di Indonesia lebih baik lagi
    Semua oknum dan mafia perusahaan obat dalam dunia kedokteran bisa lenyap
    Amin

  • @whipup1701
    @whipup1701 11 หลายเดือนก่อน +4

    Semoga ibunda bang ferry selalu diberikan kesehatan dan kebaikan yaa bang. Kita tau semua kalau sudah menyangkut masalah ibu pasti tidak ada yang bisa berfikir jernih, semoga bang ferry juga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi hal ini❤

  • @nasdanu8204
    @nasdanu8204 11 หลายเดือนก่อน +55

    Buruknya pelayanan kesehatan kita gara2 cengkraman mafia IDI puluhan tahun. Semoga UU Kesehatan yg baru disetujui bisa meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
    Doa saya utk ibundanya abang agar segera diangkat penyakinya & diberikan kesembuhan. Amin yra🙏

    • @widodoakrom3938
      @widodoakrom3938 11 หลายเดือนก่อน +1

      Amien

    • @ArsyadReyn
      @ArsyadReyn 11 หลายเดือนก่อน

      Mafia IDI? Gimana ceritanya?

    • @ditoirw
      @ditoirw 11 หลายเดือนก่อน +3

      Uu baru menurut saya lebih parah. Uu kesehatan yang baru itu pada intinya hanya menyerahkan kedaulatan kesehatan kepada pihak Asing

    • @antoinne3694
      @antoinne3694 10 หลายเดือนก่อน +3

      ​​​@@ditoirwbaru ini ada yg komen pintar 😢
      Memang dimana2 privatisasi kesehatan itu positifnya fasilitas kesehatan yg di daerah terpencil bisa merata, tapi bikin biaya kesehatan dimana2 (kota maupun daerah) makin mahal buat kita sebagai pasien 😢
      Nggak habis fikri sama orang2 yg langsung menyuarakan pro ataupun kontra UUnya tanpa dipikir sedikit lebih panjang
      Ferry irwandi saya yakin mau buat bayar lebih mahal, tapi selain dia nggak banyak 😅

    • @bimandakusuma7196
      @bimandakusuma7196 10 หลายเดือนก่อน

      Refrensi dong

  • @bagusdwiminarno1106
    @bagusdwiminarno1106 11 หลายเดือนก่อน +2

    Bang Ferry, heads up Ya! 🤝 Saya merasakan apa yg anda rasakan. Karena Almh Ibu saya juga dulu menderita tumor tapi di kepala.
    Terkait kompetensi & profesionalitas Nakes di Indonesia memang masih banyak PR. Perlu perubahan menyeluruh untuk Kesehatan dan Pendidikan di Indonesia. Selama komersialisasi Pendidikan masih sangat masif, maka kualitas lulusannya jg akan selalu jadi masalah. Sehat-sehat, Bang Fer 🤝
    Semoga Ibunda segera pulih & bisa berkumpul dengan keluarga di rumah.

  • @Rezzahs
    @Rezzahs 10 หลายเดือนก่อน

    Baru kali ini liat mas Ferry, ,disini keliatan banget emosional..tumpah semua curhatannya di video ini dari apa yang di alami...Semoga Lekas Sembuh untuk Ibunya ...dan Masnya harus tetap semangat !!!...

  • @rossyagustina3737
    @rossyagustina3737 11 หลายเดือนก่อน +4

    Cepat sembuh ibu bang Ferry, saya juga sama heran nya karena beberapa kali mengalami kekecewaan dengan pelayanan kesehatan di Indonesia😢

  • @suryana879
    @suryana879 11 หลายเดือนก่อน +8

    jadi keinget kejadian 2010 dulu, bapak saya sudah dibawa ke beberapa rumah sakit di kota bogor dan di diagnosa darah tinggi
    akhirnya melakukan perobatan darah tinggi tapi tak kunjung membaik dan akhirnya dibawa ke klinik yang ada disukabumi dan dokternya mendiagnosa bapak saya paru paru basah
    akhirnya dirujuk kerumah sakit dengan surat yang ditulis oleh dokter klinik tersebut dan bapak saya dirawat, kemudian membaik
    tapi takdir berkata lain 😊

  • @anasanugerah9213
    @anasanugerah9213 10 หลายเดือนก่อน +1

    Bro ferry Sehat-sehat juga bang, Lekas sembuh ibu yang udah ngebasarin anak muda yang inspiratif

  • @fursealcoc4978
    @fursealcoc4978 10 หลายเดือนก่อน +3

    semangat om, nyokap saya juga berobat di indonesia korban salah diagnosis. diagnosis awal adalah tbc. setelah konsumsi obat selama lebih dari 1 bulan gak ada perubahan akhirnya diputuskan untuk coba ke penang malaysia, disana diketahuilah bahwa nyokap saya kanker paru paru. seharusnya bisa konsumsi kemo dengan metode obat, tetapi karna sudah sempat salah obat sehingga ginjal nyokap saya udah kena jadi terpaksa harus kemo lewat infus dan radiasi. setelah berjuang kurang lebih 3 tahun mama saya sudah beristirahat 5 tahun lalu. semangat om ferry, semoga ibunda lekas sembuh.

  • @elrozy32
    @elrozy32 10 หลายเดือนก่อน +31

    semoga lekas membaik kondisi ibundanya bang fer~
    ketika pendidikan kodokteran hanya bisa didapat oleh orang2 beruang banyak, sampai kapanpun kualitas kedokteran di indonesia tidak akan pernah membaik.
    kemampuan diagnosa/troubleshooting itu harusnya lebih utama dari teori2 yg diajarkan oleh para dosen2 itu, di proses ini logika & kemampuan berfikir secara rasional sangat diperlukan. diagnosa/troubleshooting tidak lagi bisa berdasar pada teori/modul manual.

    • @aghniyatera
      @aghniyatera 10 หลายเดือนก่อน +1

      ini senada dg pengalaman yg prnh gua baca di komen tiktok. Ada mbak2 yg di luar negeri sim indony ditolak sdngkan temenny yg jepang diterima. Krn mrk tahu di indo sim bisa ditembak, jepang boro2. Jadi di negara itu dia harus ngulang lagi tes, bayar lagi, dan buat sim baru.

    • @endahyuni8451
      @endahyuni8451 10 หลายเดือนก่อน +2

      Sy jg prihatin banget, PTN yg sangat berkelas diisi oleh mahasiswa2 yg ortunya berduit, pdhl menjadi seorang dokter dibutuhkan kemampuan intelegensi diatas rata2, yg lebih parah lagi PTS2 berlomba2 membuka Fakuktas Kedokteran dan itu pun diserbu dan biaya masuknya sj sangat mahal...namun kualitas kelulusannya...kita tdk tahu, pdhl profesi dokter urusannya dgn nyawa....

  • @gladysmonica8355
    @gladysmonica8355 10 หลายเดือนก่อน +18

    Saya sebagai dokter di Puskesmas daerah terpencil..sering skali dpt pasien dengan diagnosis yang tidak jelas dan ditangani dengan Diagnosis kerja...
    Saya sering anjurkan rujuk tapi keterbatasan biaya dan lain2..
    Dan jujur ya kak..salah satu kelebihan pengobatan di luar negeri adalah fasilitasnya yg lengkap ..kalo masalah isi kepala, saya yakin guru2 kita para dokter spesialis tidak kalah hebatnya di bandingkan dokter di luar negeri..
    Bersyukurlah kakak ini, bisa membawa ibunya berobat ke tempat yang lebih baik.
    Smoga ini bsa menjadi pembelajaran bagi semua nakes..

    • @nonienandya6585
      @nonienandya6585 10 หลายเดือนก่อน +7

      Salah satu contoh:
      3 bulan lalu saya menemani pacar, ada benjolan di pangkal paha. Saat itu tidak ada demam, tapi sekitar semingguan sebelum, sempet ga enak badan. Sakit perut ya murus2 biasa yg emang dilanjut bab encer. Bukan sakit yg nyeri atau melilit.
      Kami lalu ke UGD RS01. Dirujuk langsung ke SpB. Disuruh usg aja itu benjolan. Diagnosa awal sbl usg : hernia. Stl hasil usg : tumor. Harus segera operasi.
      Saya tidak percaya. Itu kalo hernia jelas harusnya sakitnya aduhai ya. Apakah hanya dengan usg bisa nentukan itu tumor? Itu kelenjar bengkak lho. Kelenjar diambil emang bisa beli gantinya di indomaret???
      Kami ke RS02. Langsung ke SpB juga. Dokternya curiga krn ada demam sebelumnya : infeksi. Kelenjar bengkak dan ppacar saya emang kurus diagnosa awal : kayaknya TB
      Pembuktian : roentgen dan cek darah lengkap, biopsi: ya, paru2nya keliatan tuh serabut2 putih. Hasil biopsi : iya bengkak infeksi krn bakteri TB
      Kata dokter : betul toh, ini TB kelenjar sama paru
      Kami langsung dirujuk ke Sp Paru.
      Sama2 spesialis lho dok itu. Alat juga ada kok. Tapi gimana menghubungkan keluhan dan kondisi yg nampak. Nggak nggampangin.
      Coba kalo saya nggak nyari second opinion, trus kelenjar itu diambil, jadi apa? Gak bisa beli di indomaret lho.
      Jujur aja, sepupu saya ada kok yg pesen tesis/penelitian. Anak fk juga. Males mikir katanya. Ini bukan soal alat lho.
      Dokter yg ati2 betul soal diagnosa itu ga banyak. Yg cara menarik kesimpulan dr bukti dengan gak ngasal itu ga banyak.

    • @afrizal46162
      @afrizal46162 10 หลายเดือนก่อน +2

      mohon maaf x ya om
      di video di ceritakan di bawa ke RCSM
      RSCM itu rumah sakit tipe A , alatnya lengkap standart internasional , dokternya profesor doktor
      dan diagnosanya anemia , di diagnosa ber x x , hasilnya sama beda dengan hasil Mahkota di malaysia 1 x diagnosis langsung tepat tumor ganas alias cancer
      pembelaan nya selalu alat , fasilitas ,
      akui aja dokter luar memang berkualitas

    • @afrizal46162
      @afrizal46162 10 หลายเดือนก่อน

      @@nonienandya6585 sangat benar om
      nga mengakui kelemahan gimana mau maju
      masa rakyat indonesia mau dijadikan bahan percobaan
      saya ada dengar juga rumah sakit itu sangat suka yg namanya tindakan "operasi" , "rawat inap" dan tidak familiar dengan "berobat jalan"
      sering saya dengar complain dokter bpjs , sekian ribu per pasien , payahlah

    • @gladysmonica8355
      @gladysmonica8355 10 หลายเดือนก่อน

      @@afrizal46162 iya deh akui aja ya....

    • @mienharto1503
      @mienharto1503 10 หลายเดือนก่อน +1

      @ahmadamanusurya, maaf Anda bawa bawa nama RSCM, dari video yg sy tonton justru di RSCM anemia aplastiknya ditegakkan , untuk kanker nasofaring tidak dijelaskan di jakarta dimana dia berobat, jadi hati hati membuat opini

  • @amandaa4999
    @amandaa4999 10 หลายเดือนก่อน +1

    Semoga cepat sembuh dan pulih Ibunya mas Ferry. Pasti bisa sembuh. Semangat terus buat mas ferry dan keluarga.
    Bulan Juni lalu saya baru kehilangan ibu saya karena kanker setelah terdiagnosa di tahun awal 2021. Jadi saya paham betapa sedihnya apalagi karena ada salah diagnosa itu... Stay strong ya mas

  • @habibinurramadhani2101
    @habibinurramadhani2101 10 หลายเดือนก่อน

    Semoga ibu bang Ferry diberi kesembuhan & pulih dengan maksimal🙏🏻 dan semoga seluruh keluarga kita selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang, aamiin..

  • @itzme2705
    @itzme2705 10 หลายเดือนก่อน +3

    menurut gw gini, banyak teman2 gw yg kaya2 dipaksain masuk kedokteran oleh orangtuanya bahkan si anak itu pun gk mampu secara akademik, ada juga kasusnya kek gini anaknya pengen banget masuk kedokteran karena gengsi yg tinggi, ikut2an, atau krena katanya gaji dokter selangit pdahal realitanya mereka gk mampu secara akademik..
    so kesimpulannya, gw pengennya pendidikan kedokteran ini mesti diperbaiki sistemnya, carilah calon2 dokter yang memang berkompeten untuk menjadi dokter yg sebenarnya di masa depan bukan menjadi dokter2 an yg pengen dikatain "WOW", dan satu lagi tolong lah dikurangi lah itu pembayaran kuliah kedokteran karena itu salah satu alasan org2 yg tidak mampu berkuliah di kedokteran secara materi tetapi secara akademik sangat mampu..
    please lah, malu sama negara sebelah pasiem indonesia yang parah2 selalu dirujuk ke RS negara sebelah..

    • @itzme2705
      @itzme2705 10 หลายเดือนก่อน +1

      ini hanya satu pandangan aja ya, pandangan lainnya terkait ketersediaan fasilitas kesehatannya udh ada temen kita yg ngejelasin di bawah.. banyak faktor kok sbnrnya..

  • @antoinne3694
    @antoinne3694 10 หลายเดือนก่อน +3

    Solusinya pemerintah nggak boleh privatisasi kesehatan (termasuk juga bidang pendidikan)! Bidang kritis seperti kesehatan dan pendidikan harus dibawah tanggung jawab pemerintah. Kontrol organisasi2 kesehatan semacam IDI agar tunduk pada kekuatan peraturan pemerintah, dengan kata lain nasionalisasi di kesehatan. Bukan dengan privatisasi kesehatan melalui UU omnibuslaw 😢 betul dengan adanya UU ini fasilitas kesehatan didaerah akan lebih merata, tapi jelas tambah mahal nanti biaya kesehatan buat kita sebagai pasien.
    Tentu hal ini memerlukan fokus dan tanggung jawab penuh pemerintah dalam hal ini, termasuk anggaran pemerintah untuk sektor kesehatan dan pendidikan akan meningkat, tapi bukankah itu kewajiban pemerintah dalam UUD? Menjamin kesehatan dan pendidikan untuk rakyatnya. Sektor2 lain okelah masih bisa bagi2 bagian sama pebisnis untuk kemajuan ekonomi, nggak mungkin juga sektor ekonomi juga di nasionalisasi full karena kita tau apbn kita tidak kuat kalau kita ambil jalan itu, tapi tidak dalam 2 sektor ini 🥲

  • @fakhranrahmat
    @fakhranrahmat 10 หลายเดือนก่อน +1

    semoga cepat pulih dan sehat untuk ibundanya bang ferry.
    semoga video abang sampai ke mata pemerintah. bagi yang punya teman/kerabat di DPR/pemerintahan, bantu sampaikan video ini ke mereka.
    semoga terketukhati nurani mereka 🙏🏻

  • @Mandira2021
    @Mandira2021 11 หลายเดือนก่อน

    Semoga ALLAH Subhanaahu Wa Ta'aala..segera mengangkat dan menyembuhkan penyakit ibunda bro Ferry .. Aamiin

  • @fameilahadian6570
    @fameilahadian6570 11 หลายเดือนก่อน +3

    Sama seperti mamaku ..survivor ca nasofaring 10 tahun. Awalnya muncul benjolan lalu dilakukan biopsi hasil nya bukan cancer lalu diberi obat penghilang nyeri setelah 2 bulan masih benjol dan nyeri bahkan lebih besar dr sebelumnya..akhirnya biopsi ulang dan hasilnya positif cancer stadium 3A..alhamdulillah dengan rangkaian pengobatan yang cukup panjang mama sembuh dan sekarang bisa beraktivitas normal 😊 semangat kak Fery buat kesembuhan ibu ❤

  • @dimasridwanfirdaus6331
    @dimasridwanfirdaus6331 11 หลายเดือนก่อน +4

    Bang ferry never give up, tenang aja bang.. skrg untuk prevalensi kesembuhan kanker semakin tinggi..
    Tidak seperti dulu lagi..
    Ibu saya dalam masa remisi kanker kolorektal (stage 3) dan berhasil dinyatakan sembuh setelah hampir 1 tahun kemo, radiasi dan operasi..
    Dan alhamdulillah sekarang dinyatakan negatif (minta doanya juga semoga ibu ku sehat terus yaa gys)
    Sama buat mamahnya bang ferry, pasti bisa sembuh dan sehat lagi..
    Jangan lupa buat kurangin konsumsi gula berlebih, bang mamahnya..
    Karena glukosa makanan bagi cancer
    Dan minum air putih yang banyak..
    Karena ketika kemo banyak obat yg masuk.. biar ginjal tetap bersih dan berfungsi dgn baik ❤

  • @A.Y.A.S1412
    @A.Y.A.S1412 11 หลายเดือนก่อน

    Dari getaran suara dan tatapan mata bung ferry, terlihat benar rasa kecewa dan amarah yg teramat sangat.
    Semoga IBU segera sembuh bung... AMIN.

  • @MultiZiqzaq
    @MultiZiqzaq 10 หลายเดือนก่อน

    Sebagai anak perlu kritis atas hasil diagnosa medis atas penyakit yang dialami orang tua. Jangan patah perjuangan yess uda, saat ini waktunya balas budi seorang anak kepada orang tua. SEEEMANGAAAAT !!!!

  • @nanar3411
    @nanar3411 10 หลายเดือนก่อน +8

    Gua sebagai Nakes setuju, Bang. Emang banyak PR kesehatan di Indonesia. Selain yang tadi Abang ceritain, ada beberapa PR lain
    1. Update keilmuan dan keterampilan
    Memang ada sejawat yang memang kurang update terkait keilmuan dan keterampilan, bisa jadi gua juga engga terkecuali. Itu masalah banget memang, namun PR pula saat mau meng-update tapi engga ada course yang gratis. Kalaupun ada dana untuk itu, kadang yang mengadakan jauh di kota besar. Kalaupun ada yang online, belum tentu di daerah ada jaringan yang mendukung.
    2. Peralatan pemeriksaan
    Ya jujur aja, Bang. Engga semua fasilitas kesehatan tersedia peralatan untuk periksa yang memadai. Di Faskes milik pemerintah misalnya, pengadaan alat baru lumayan ribet prosedurnya, sampai kadang akhirnya modal sendiri dokter dan nakes lain buat beliin alat. Mau periksakan lab juga belum tentu reagen dan alatnya tersedia, akhirnya merujuk ke lab luar yang belum tentu seminggu keluar hasil pemeriksaannya.
    3. Pembiayaan
    Jujur, Bang. Kadang gua juga pengen pasien dapat pemeriksaan lanjutan yang mendetail untuk menghilangkan kecurigaan atas potensi penyakit, memberi pengobatan dan perawatan yang optimal untuk pasien. Cuma sayangnya ada tuntutan untuk tidak overbudget dari klaim asuransi plat merah. Kalau sampai over, jasa pelayanan kita-kita yang dipakai buat nambal. Sehingga gua gk bisa menyalahkan kalau ada nakes yang anti asuransi plat merah.
    Gua secara pribadi minta maaf kalau belum bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat 😢

    • @nanar3411
      @nanar3411 10 หลายเดือนก่อน +1

      @@rtdhyr Ya gua bisa apa, Bang. Cuma nakes dengan tempat kerja engga tetap, gaji juga cuma 200 rebu seminggu. Beda sama abang yang bisa bebas jalan-jalan naik pesawat dan bisa nonton basket, sehingga merasa pantas ngata-ngatain orang 😅
      Ya Puji Tuhan di tengah segala kesulitan yang ada, Gua masih ada rasa tanggung jawab atas kesalahan yang mungkin sejawat Gua lakukan. Tanpa harus menghina dan menjelek-jelekkan orang lain 😅

    • @tokobukufitri3488
      @tokobukufitri3488 10 หลายเดือนก่อน

      ​@@nanar3411salut sama kmu

    • @gosport4739
      @gosport4739 หลายเดือนก่อน

      Respect

  • @ShortWatchMovies
    @ShortWatchMovies 11 หลายเดือนก่อน +3

    Inilah kenapa banyak orang kita lebih memilih berobat di luar negri, Penang atau Malaka.
    SDM kesehatan, terutama dokter perlu di upgrade, bukan hanya alat alatnya.
    Semoga UU terbaru soal kesehatan bisa jadi solusinya.

  • @amalhanaja
    @amalhanaja 10 หลายเดือนก่อน +2

    Semangat bangg. support terus Ibunya... saya pernah kena kanker nasofaring juga dan ketahuannya pun udah stadium 3B. Alhamdulillah sekarang udah 4 tahun saya melewatinya.
    Kalau waktu terapi dukung terus ibunya bang yang sabar.
    Waktu dulu saya juga pernah salah diagnosis juga. Saya dulu di diagnosa kena infeksi telinga bahkan sampai Operasi kecil untuk melubangi gendang telinga. Karena ga kunjung membaik setelah operasi tersebut, saya cari referensi untuk mencari tenaga medis lainnya. terus ada satu dokter sepesialis dan saya disuruh melakukan biopsi.
    Kemudian saya di terapi menggunakan radiotherapy itu pun berat banget ngejalaninya mulai dari mual muntah lemas sampai ndak bisa makan karena tenggorokan sakit parah..

  • @andrianwidjaja5338
    @andrianwidjaja5338 11 หลายเดือนก่อน

    Wow, good job untuk idi dan menteri kesehatan di Indonesia.

  • @kenisuantini6608
    @kenisuantini6608 10 หลายเดือนก่อน +8

    Gw juga didiagnosis kanker nasofaring. Sekarang lagi radioterapi. Perjalanan kanker sejak 2019. Gw sampe 3x operasi di 3 rumah sakit berbeda karena hasil PA berbeda-beda juga sebagai second opinion dr diagnosis pertama dan kedua yang berbeda. Ujung-ujungnya memang gw mengidap kanker. Dan bener karena ada perbedaan hasilnya tadi, kondisi terakhir sebelum mulai kemo, stadium gw bertambah.
    Tapi Alhamdulillah sejak pemeriksaan pertama di RS pertama langsung endoskopi, lanjut CT Scan, operasi, dll.
    Justru yang mau gw keluhkan adalah di faskes 1 (puskesmas, klinik, dan sejenisnya. Fyi saya pengguna BPJS. Betul memang seharusnya gw pake umum kalau mau cepet. Tapi gw cuma PNS baru yang nggak mau kalau harus gadein SK ke bank). Dipersulit. Gw bisa ke RS aja karena qodarullah waktu itu obat di puskesmas habis. Waktu gw minta rujukan ke RS untuk ke THT sulit banget. Padahal kondisinya waktu itu pendengaran udah nggak berfungsi sebelah kanan, udah nggak bisa nafas dr hidung karena tersumbat, dan sering mimisan hebat. Dan kondisi di atas udah berlangsung berbulan bilan. Tapi tiap memburuk dan minta rujukan. Dipersulit.
    Alhamdulillah sekarang mah tinggal fokus pengobatan.
    Semoga Ibunya cepet sehat ya..
    Semangat...

    • @mochikunkun10
      @mochikunkun10 10 หลายเดือนก่อน +1

      semoga mas pulih dan cepet sembuh 🙏

    • @febriansuryafathollah1144
      @febriansuryafathollah1144 10 หลายเดือนก่อน

      Gejala awalnya gimana bang

    • @kenisuantini6608
      @kenisuantini6608 9 หลายเดือนก่อน

      @@febriansuryafathollah1144 mimisan hebat. Bisa berhari hari nggak berhenti, bahkan ketika sedang tidur. Lama-lama hidung tersumbat, ingusan terus. Dan ingusnya (maaf) berbau serta berwarna keruh, ini berakibat tidak bisa nyium bau. Lanjut pendengaran mulai menurun fungsinya. Tergantung sebelah mana yang parahnya. Kebetulan kalau gw sebelah kanan. Jadi telinga sebelah kanan hilang fungsinya. Kalau terlambat penangaanan (kata dokternya) maka akan timbul benjolan di leher (getah bening) dan bisa menjalar ke payudara untuk perempuan dan ke organ dalam..

    • @febriansuryafathollah1144
      @febriansuryafathollah1144 9 หลายเดือนก่อน

      @@kenisuantini6608 sekarang bagaimana kak kondisinya apa sudah sembuh total

  • @Kryed
    @Kryed 11 หลายเดือนก่อน +3

    doa terbaik untuk ibunya, uda ferry.

  • @dolananbae
    @dolananbae 11 หลายเดือนก่อน

    Semoga lekas sembuh untuk ibunya bang,,
    Kekecewaan terhadap tenaga medis ataupun terhadap bidang jasa lainnya di sini sangat² memprihatinkan.
    Terimakasih banyak bang sudah bersuara.

  • @jeardincandra7002
    @jeardincandra7002 10 หลายเดือนก่อน +2

    Banyak banget yang perlu direvolusikan di bangsa ini, semoga masih banyak warga negara yang blm putus asa.. segera pulih untuk nyokap bang

  • @nalldonau5912
    @nalldonau5912 11 หลายเดือนก่อน +22

    Semoga Tuhan mengangkat penyakit ibunya Bung Ferry🙏🏻😇

    • @ibnuhsn7515
      @ibnuhsn7515 11 หลายเดือนก่อน

      Aamiin

  • @zoecerlynnxu1188
    @zoecerlynnxu1188 11 หลายเดือนก่อน +8

    Nangis bgt, kerasa seberapa stress nya bang Ferry :’) Gue jg sempet kehilangan temen baik gue pas kami masih SMP kelas 1, krn salah diagnosa, paru2nya bermasalah, tapi salah diagnosa & slh obat (demam berdarah), dan temenku ini jadinya balik ke sisi pencipta krn hal itu🙏🏻

    • @rayn114
      @rayn114 10 หลายเดือนก่อน

      kita senasib bang... teman baikku dr kecil karena salah diagnosis ktnya db dan udah lama ga sembuh sembuh, udh collapse baru di cek lagi trnyata tbc😢.. sekarang udh bahagia di akhirat❤

  • @pencarititikcerah9115
    @pencarititikcerah9115 10 หลายเดือนก่อน +1

    Sekedar sharing dari pengalaman dan pengamatan pribadi...Hidup di negeri ini, apa lagi yg tinggal di daerah (kecil), jika sakit, ada 2 ikhtiar yg perlu kita lakukan; 1. ikhtiar utk kesembuhan, dan 2. ikhitar cari RS dan/atau dokter yg tepat/kompeten, dan ini nggak mudah. Dulu ibuku sakit, smp bolak-balik ke dokter dan RS dari yg rawat jalan smp rawat inap, tapi diagnosanya beda2 semua, bahkan ada dokter yg bilang karena sudah "sepuh" (tua), lha kalo cmn dibilang spt itu, ya merasa percuma dan sia2 berobat ke RS/dokter, kita bawa ibu ke RS/dokter selain ikhtiar utk kesembuhan jg agar tau diagnosanya apa sebenarnya yg diderita ibu kala itu, malah dibilang karena sdh sepuh, ya kalo hal itu mah org awam dan semua jg tau, smp akhirnya ibu meninggal tidak jelas dan tidak tau diagnosanya apa.
    Sy sndr pernah sakit demam berhari-hari, ke dokter katanya diagnosanya gejala tipes, dikasih antibiotik dan obat, tp nggak sembuh jg, kmdn ke RS/dokter lain, diagnosanya katanya gejala infeksi saluran kencing, dikasih obat lagi, saat itu smp bingung yg mana neh yg bener diagnosanya? Dan ada pengalaman2 lain yg serupa terkait hal diatas.
    Karena hal itu lah, terkadang jd malas dan dilema jika mau ke dokter/RS, karena ya lumayan jd "parno" jg kalo smp salah diagnosa, krn kalo smp salah diagnosa, berarti jg akhirnya salah penanganan, salah tindakan, salah obat, dsb.

  • @finnyamustafa8142
    @finnyamustafa8142 10 หลายเดือนก่อน

    Smg Allah Ta’ala angkat sakit2nya Ibunda dan diberi kesembuhan yg baik insyaAllah. Aamiin.

  • @reglest2527
    @reglest2527 10 หลายเดือนก่อน +6

    Semoga ibu cepat sembuh ya Fer, Tidak mengecilkan bahwa kami sebagai dokter juga memang harus bebenah, dan terima kasih buat ferry yang masih percaya sama kami. sebagai orang yang jadi dokter, saya tambahkan masalah lainnya: masalah lain tambahan di Indonesia adalah sumber daya penunjang untuk bantu diagnosis, dan ya, biaya...terutama BPJS. BPJS ini ibarat pedang bermata dua, terlalu panjang kalau diceritakan di sini

    • @erosmaya4811
      @erosmaya4811 10 หลายเดือนก่อน

      Keluarga sy ada pengalaman... Waktu hamil dia batuk2. Tapi ga mau minum obat krn sdg hamil. Lalu setelah melahirkan sekalian di periksa batuknya. Dia di tes liur dan di rontgen... Menurut dokter di sana dia ga apa2... Tapi batuknya ga berhenti jg... Lalu pergi ke dokter praktek dengan hasil rontgen tadi.. dokter praktek langsung sebut itu tbc dan di minta periksa darah ulang di prodia...
      Sebagai awam, sy ga tau lah itu antara bpjs vs bayar atau memang pengalaman dokter pertama yg kurang...

  • @raihanzulkarnaen5864
    @raihanzulkarnaen5864 11 หลายเดือนก่อน +4

    Wish the best for your mother

  • @baheerabasmah2291
    @baheerabasmah2291 10 หลายเดือนก่อน

    Semoga lekas sembuh. dan semoga Allah Mudahkan Reformasi Pendidikan Dokter di Indonesia yang menyedihkan...

  • @AbdusSalam-sy8mz
    @AbdusSalam-sy8mz 10 หลายเดือนก่อน

    Bagus banget infonya Kang..tetep semangat ikhtiyar, mudah²an mendapat kemudahan untuk sehat, Aamiin

  • @penaenterprise
    @penaenterprise 11 หลายเดือนก่อน +8

    bang ferry, semoga ibu bang ferry segera sehat kembali ya bang 🙏🏻