Bagaimana tidak curang,memang ada celah untuk itu. Coba systmnya di ubah. Apapun namanya tetap mudah,transparan,SELEKTIF. kalau kembali memakai NILAI EBTA MURNI (NEM)
Bukan hanya KECURANGAN,memang PRESIDEN DAN MENTERINYA menciptakan lahan basah..Saya dulu milih Jokowi,tp sekarang menyesal,krn ujungnya bukan kerja untuk negara,tapi bekerja untuk anak,mantu,keluarga sendiri,kelompok dan kroninya..Hidup KKN..Ini masuk sekolah aja anak udah diajarin nyogog/nyuap..Itu nanti kalau anak dah dewasa berpotensi punya mental nyolong,dan korupsi..
kembalikan berdasarkan nilai, sekolah ya nilai akedemis bukan jark, biarkan anak terseleksi sesuai dengan nilainya akan leebih fair, dibanding berdasarkan jarak
Lock sistemnya, jangan ada petugas ppdb di sekolah, jangan konfirmasi ke sekolah/ppdb langsung, konfirmasi juga harus by sistem prestasi 25%,afirmasi 20%,ptow 1%, sisanya zonasi 54% Kalo perlu reset semuanya data ulang dari awal proses Lakuin ppdb secara jujur, terbuka, dan lock sistemnya, tidak perlu harus konfirmasi ulang ke sekolah/petugas ppdb, sistemnya harus realtime Terakhir sisa kuota jangan dijadikan jalur beli bangku. Sisa kuota pun harus sesuai kapasitas awal. Tambahkan bangku saja kalau tambah sekolah lama dan ribet karena butuh waktu untuk perijinan dll
Itu yang terjadi dengan putri saya, padahal putri saya juara umum peringkat ke-2 di SMP negeri di bandung, tapi dia tidak lolos jalur prestasi, sedangkan untuk zonasi jauh ke SMA terdekatpun jadi tdk ikut zonasi. Nilai sekolah lain rata2 jauh diatasnya.
PROF WARSITO KOQ ANEH YA...? MENGATAKAN ORANG KAYA SAJA YANG MAMPU MENYEKOLAHKAN ANAK ANAK NYA KE SEKOLAH FAVORIT KARENA MENGIKUTI KURSUS BIMBEL SEHINGGA MASUK KE SEKOLAH FAVORIT....LOH MEMANG SALAHNYA APA DENGAN ORANGTUA YANG MENGIKUTKAN ANAKNYA KE BIMBEL? APAKAH ADA YANG DIRUGIKAN? KALAU ADA DIMANA DIRUGIKAN SEPERTI SEKARANG INI SUDAH 7 TAHUN BERMASALAH DENGAN SISTEM ZONASI? KALAU ANAK TIDAK DITERIMA DI SEKOLAH KARENA ORANG KAYA ITU MENYUAP GURU GURU UNTUK MENAIKKAN NILAI ANAKANYA SEPERTI SEKARANG INI MAKA ITU BERMASALAH TETAPI KALAU ORANGTUA MENGKURSUSKAN ANAK NYA KE BIMBEL AGAR PINTAR ITU TIDAK MASALAH. DAN KENAPA DIKAITKAN DENGAN ANAK ANAK LAIN JADI TIDAK MASUK KE SEKOLAH KARENA DIKURSUSKAN BIMBEL ORANG TUANYA YA? LALU DIBUAT KEBIJAKAN ZONASI? KOQ BODOH SEKALI CARA BERPIKIRNYA PROF WARSITO INI YA....KALAU MASALAH ORANGTUA MAU MENGKURSUSKAN ANAKNYA YA SILAKAN SAJA DAN BAGI YANG TIDAK BISA MENGKURSUSKAN MAKA ANAK TERSEBUT BELAJAR LEBIH RAJIN DAN BUAT DISEKOLAH SEKOLAH PELAJARAN TAMBAHAN ATAU APAPUN NAMANYA UNTUK MEMBERIKAN PEMAHAMAN PELAJARAN KEPADA SISWA TERSEBUT. BUKAN DISALAHKAN ORANGTUA TERSEBUT. ATAU JANGAN JANGAN PROF WARSITO ANAK ANAKNYA DAHULU MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN BIMBEL SEHINGGA PADA MASUK SEKOLAH YA? INI BUKAN SOLUSI TAPI MENAMBAH MASALAH! KALAU BENAR MASALAH SEPERTI ITU BANYAK CARA UNTUK MENYELESAIKAN HAL TERSEBUT TETAPI BUKAN DENGAN ZONASI DAN USIA. INI MEMBODOHI SISWA DAN MASYARAKAT. PERLU DIPERTANYAKAN GELAR PROF WARSITO NIH....ADA ADA SAJA NIH PROF WARSITO. MASA MENGKURSUS DI BIMBEL SALAH. YANG SALAH YA PEMERINTAH KENAPA MENGIZINKAN BIMBEL BIMBEL TERSEBUT MENGADAKAN KURSUS BIMBEL! TUTUP SAJA ITU TEMPAT BIMBEL ATAU SEKOLAH KAN SEMUA SISWA KE BIMBEL JUGA OLEH PEMERINTAH DENGAN DANA PEMERINTAH KAN MASALAHNYA BERES.....KENAPA MENYULITKAN YA CARA BERPIKIRNYA PROF WARSITO INI.....HARUSNYA PROF WARSITO ITU CERDAS SEPERTI YANG SAYA KENAL ZAMAN DAHULU SEORANG PROF SUNARIO DALAM MENGENTASKAN MASALAH EKONOMI, LALU ADA PROF MUH.SADLI MEMBERIKAN SOLUSI PENDIDIKAN DI INDONESIA DLLNYA. KALAU PROF WARSITO ITU BUKAN MEMECAHKAN MASALAH TETAPI MENYESATKAN PEMIKIRAN DAN PENGENTASAN MASALAH PENDIDIKAN.....
Sistemnya msh prematur dikota tangerang ppdb SMP jalur zonasi satu gadget/ 1 satu ip addres ko bisa terdata daftar di 2 sekolah diwaktu jam menit dan detik yg sama padahal prosesnya utk ganti pilihan itu ada jeda waktu, dari tgl 2 juli 2024 smp 21 juli help desk ppdb kota tangerang ga bisa kasih penjelasan perihal tsb, maklum di disdik kota tangerang tdk berlaku KPi ...ditambah jumlah sekolah dengan jumlah muridnya tdk sebanding apple to jengkol...muridnya ngebadeg 32rb data 2024 quota nya hanya 11rb bangku ...
Matinya otak waras pendidikan, carut marut PPDB terus berulang dan semakin parah. Oknum pejabat malah yang paling banyak pelanggaran kecurangan lewat jalur titipan...
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH PPDB INI JELAS MUDAH SAJA YAITU HAPUS DAN BATALKAN SISTEM ZONASI DAN USIA DAN BERLAKUKAN KEMBALI UJIAN NASIONAL UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI SEBENARNYA SISWA DIDIK UNTUK BISA MELANJUTKAN SEKOLAH KE JENJANG BERIKUTNYA. UNTUK YANG TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI YANG SESUAI MAKA BISA DISALURKAN KE INFORMAL DAN NON FORMAL SAJA.
Memang Harus di ulang itu parahnya sebelum ppdb banyak calo yang menawarkan bangku sekolah eh bener yang di keluarin untuk jalur zonasinya cuma dikit sekitar 20 persenan doang untuk jalur zonasi sisanya yah jalur donasi ada bukti nyatanya kok di realcount hasil penerimaan siswa berarti yang curang penyelenggaranya bukan pendaftar nya
nilai akhir di kelas 6 saja di jkt tidak dipakai, padahal bisa saja itu tolok ukur hasil belajar selama klas 4 5 dan 6 sd. Zonasi intinya jadi untuk umur tua, kasihan yang masih muda yang prestasinya belum berkembang, karena ada orang yang baru bersinar prestasinya di SMP dan SMA...
SmpN daftar di smkN ngk lolos,krna nilai skor klah ma smp swasta, ngk ada pilihan milih sekolah lain secara pemaksaan disruh ke swasta,ya benar kt bpk2 ini bhas,krna berbyr klau swasta,sedangkan uang pas2san mknya kebanyakan migran orgtua
PAK UBAY SEBAGAI PENELITI KOORDINATOR NASIONAL JPPI DALAM MEMBERIKAN SOLUSI TIDAK MASUK AKAL. INI DUNIA BUKAN AKHIRAT DAN ITU BERLAKU KOMPETISI ASALKAN ADIL, JUJUR DAN BERKEMANUSIAAN. DALAM PENDIDIKAN ITU SUATU YANG WAJAR DILAKUKAN KOMPETISI SESUAI DENGAN PENCAPAIAN KEMAMPUAN SISWA. ARTINYA SISWA ADA YANG MEMILIKI KEUNGGULAN DIBIDANG MINAT DAN BAKATNYA DAN ADA YANG SEDANG DAN ADA YANG KURANG. NAH YANG KURANG ITU DISALURKAN KE JALUR PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL. BUKAN DIPAKSAKAN MASUK PENDIDIKAN FORMAL. ITU SOLUSINYA BILA KITA MASIH MENGINJAKKAN KAKI DI BUMI BUKAN DI ALAM AKHIRAT YANG SEMUANYA TIDAK PERLU KOMPETISI SEPERTI PENDAPAT YANG DIKEMUKAKAN OLEH PAK UBAY PENELITI JPPI PENDIDIKAN. SEMENTARA KALAU MASIH DI DUNIA KITA MASIH PERLU KOMPETISI UNTUK MEMAJUKAN BANGSA INDONESIA HANYA PERLU ADIL, JUJUR, BERSIH DAN TRANSPARAN.
Knp pak anak saya ikut daftar jalur reguler tdk keterima ap krna nilai tetlalu rendah atau gmn,anak sy daftar ke sma negri tp knp tdk keterima sampai 3 sekolahan
Jangan 4 jalur aja, kasi jalur tes kemampuan anak & kasi pilian sekolah yg dimau anak & tdk dibatasi zona biar anak & orang tua legowo klu emang jalur tes kemampuan anak tdk bisa masuk sekolah yg dituju, dgn peraturan yg ada gak ada gunanya anak belajar dg giat miris....yg prestasi nilainya banyak yg td sesuai dgn kemampuan anak
Loh kok jadi pemda yang terkesan disalahkan, yang buat aturan pusat kok, sebelum memberlakukan zonasi bangun dulu SMA/SMK tiap kecamatan minimal 1, kalau yang jecamatan padat penduduk 2 atau 3. Regulasinya yang harus dibenahi. Kecurangan terjadi karena kuota terbatas.
YA DI KOTA BOGOR DAN KABUPATEN BOGOR PARAH SEKALI KARENA BANYAK PENCUCIAN NILAI DENGAN MENAIKKAN NILAI NILAI YANG TIDAK SESUAI DENGAN KOMPETENSI SISWA DENGAN TUJUAN BISA MASUK KE SEKOLAH SMA DAN SMP YANG DITUJU DENGAN APLIKASI PPDB JALUR PRESTASI RAPORT. HARUSNYA SEGERA DIPERIKSA INSPEKTORAT DAN KPK KE SEKOLAH SEKOLAH DAN DINAS PENDIDIKAN KHUSUSNYA PARA HELPDEKS DAN OPERATOR SEKOLAH YANG MENGUBAH NILAI DAN MENYETUJUI NILAI YANG SEBENARNYA TIDAK SESUAI DENGAN NILAI RAPORT TERSEBUT. INI KARENA DIHILANGKANNYA UJIAN NASIONAL DAN DIBUAT KEBIJAKAN SISTEM ZONASI
Tes udah dihapus kalo prestasi dihapus jg, gimana dong yg rumahnya jauh dari zonasi bang...kartu sakti gk punya masuk swasta gk ada uang...cuma ada prestasi..😢
@@AbdulGafur-pu7dgjalur zonasi hanya aman tuk prioritas 1 dan 2 dan prioritas 3 gigit jari. Seperti tu SMAN kebayakan di Jakarta. Bahkan umur yg sdh tua 16thn, 17thn pun kalah sama umur 14 thn. Krn umur yg tua ada di prioritas 3 smentara umur 14 thn ada di prioritas 1. Maka pemenangnya tetap umur 14thn krn ada di prioritas 1. Klo mau adil jalur zonasi sehrsnya kuota bagi rata di prioritas 1,2 dan 3. Klo tdk hapus prioritas 1,2 & 3. Cukup jalur zonasi saja lalu benar2 bersaing dr segi umur.
Kami rakyat menuntut pemerataan pendidikan yg utuh dan terpadu. Bukan janji pemerintah yang manis manis aja di hembuskan kepada kami. Tapi faktanya kami selalu saja setiap tahun kisruh soal ppdb . IKN dan kereta super cepat dlm sekejap bisa diwujudkan tapi mengapa pendidikan kok sulit sekali utk membangu gedung sekolah. Apa duit membangun IKN dan duit kereta super cepat bisa dirasakam langsung oleh oknum onkum pemangku jabatan terkait.
Bagaimana tidak curang,memang ada celah untuk itu.
Coba systmnya di ubah.
Apapun namanya tetap mudah,transparan,SELEKTIF. kalau kembali memakai NILAI EBTA MURNI (NEM)
Harusnya 50 persen jalur prestasi
Bukan hanya KECURANGAN,memang PRESIDEN DAN MENTERINYA menciptakan lahan basah..Saya dulu milih Jokowi,tp sekarang menyesal,krn ujungnya bukan kerja untuk negara,tapi bekerja untuk anak,mantu,keluarga sendiri,kelompok dan kroninya..Hidup KKN..Ini masuk sekolah aja anak udah diajarin nyogog/nyuap..Itu nanti kalau anak dah dewasa berpotensi punya mental nyolong,dan korupsi..
SEPANDAI2 NYA PEJABAT MELOMPAT AHIR NY JATUH JUGA.. SUDA SEMAKIN RUSAK R I.
kembalikan berdasarkan nilai, sekolah ya nilai akedemis bukan jark, biarkan anak terseleksi sesuai dengan nilainya akan leebih fair, dibanding berdasarkan jarak
Lock sistemnya, jangan ada petugas ppdb di sekolah, jangan konfirmasi ke sekolah/ppdb langsung, konfirmasi juga harus by sistem
prestasi 25%,afirmasi 20%,ptow 1%, sisanya zonasi 54%
Kalo perlu reset semuanya data
ulang dari awal proses
Lakuin ppdb secara jujur, terbuka, dan lock sistemnya, tidak perlu harus konfirmasi ulang ke sekolah/petugas ppdb, sistemnya harus realtime
Terakhir sisa kuota jangan dijadikan jalur beli bangku.
Sisa kuota pun harus sesuai kapasitas awal.
Tambahkan bangku saja kalau tambah sekolah lama dan ribet karena butuh waktu untuk perijinan dll
Titipan biasanya bayar dulu baru dapat kursi, dihapus saja sistem Zona Nilai bagus dak jaminan
Selama sistem zonasi di berlakukan,,,,kecurangan pasti terjadi
Alhamdulillah saya tenang..karena anak saya pengen masuk pesantren dan sekarang udah di pesantren ga ribet soal jalur zonasi.. dateng daftar selesai..
JOKOWI PALING BERTANGGUNGJAWAB.
Itu yang terjadi dengan putri saya, padahal putri saya juara umum peringkat ke-2 di SMP negeri di bandung, tapi dia tidak lolos jalur prestasi, sedangkan untuk zonasi jauh ke SMA terdekatpun jadi tdk ikut zonasi. Nilai sekolah lain rata2 jauh diatasnya.
🤔🤔🤔🤔
Bubarkan ppdb online
Bubarkan online
Tenang aja rumah gw deket sekolah kok. Bolos aja gw pasti masuk. Ngapain belajar cape2.😂
SUDAH SEMAKIN RUSAK NEGARA INI.
PROF WARSITO KOQ ANEH YA...? MENGATAKAN ORANG KAYA SAJA YANG MAMPU MENYEKOLAHKAN ANAK ANAK NYA KE SEKOLAH FAVORIT KARENA MENGIKUTI KURSUS BIMBEL SEHINGGA MASUK KE SEKOLAH FAVORIT....LOH MEMANG SALAHNYA APA DENGAN ORANGTUA YANG MENGIKUTKAN ANAKNYA KE BIMBEL? APAKAH ADA YANG DIRUGIKAN? KALAU ADA DIMANA DIRUGIKAN SEPERTI SEKARANG INI SUDAH 7 TAHUN BERMASALAH DENGAN SISTEM ZONASI? KALAU ANAK TIDAK DITERIMA DI SEKOLAH KARENA ORANG KAYA ITU MENYUAP GURU GURU UNTUK MENAIKKAN NILAI ANAKANYA SEPERTI SEKARANG INI MAKA ITU BERMASALAH TETAPI KALAU ORANGTUA MENGKURSUSKAN ANAK NYA KE BIMBEL AGAR PINTAR ITU TIDAK MASALAH. DAN KENAPA DIKAITKAN DENGAN ANAK ANAK LAIN JADI TIDAK MASUK KE SEKOLAH KARENA DIKURSUSKAN BIMBEL ORANG TUANYA YA? LALU DIBUAT KEBIJAKAN ZONASI? KOQ BODOH SEKALI CARA BERPIKIRNYA PROF WARSITO INI YA....KALAU MASALAH ORANGTUA MAU MENGKURSUSKAN ANAKNYA YA SILAKAN SAJA DAN BAGI YANG TIDAK BISA MENGKURSUSKAN MAKA ANAK TERSEBUT BELAJAR LEBIH RAJIN DAN BUAT DISEKOLAH SEKOLAH PELAJARAN TAMBAHAN ATAU APAPUN NAMANYA UNTUK MEMBERIKAN PEMAHAMAN PELAJARAN KEPADA SISWA TERSEBUT. BUKAN DISALAHKAN ORANGTUA TERSEBUT. ATAU JANGAN JANGAN PROF WARSITO ANAK ANAKNYA DAHULU MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN BIMBEL SEHINGGA PADA MASUK SEKOLAH YA? INI BUKAN SOLUSI TAPI MENAMBAH MASALAH! KALAU BENAR MASALAH SEPERTI ITU BANYAK CARA UNTUK MENYELESAIKAN HAL TERSEBUT TETAPI BUKAN DENGAN ZONASI DAN USIA. INI MEMBODOHI SISWA DAN MASYARAKAT. PERLU DIPERTANYAKAN GELAR PROF WARSITO NIH....ADA ADA SAJA NIH PROF WARSITO. MASA MENGKURSUS DI BIMBEL SALAH. YANG SALAH YA PEMERINTAH KENAPA MENGIZINKAN BIMBEL BIMBEL TERSEBUT MENGADAKAN KURSUS BIMBEL! TUTUP SAJA ITU TEMPAT BIMBEL ATAU SEKOLAH KAN SEMUA SISWA KE BIMBEL JUGA OLEH PEMERINTAH DENGAN DANA PEMERINTAH KAN MASALAHNYA BERES.....KENAPA MENYULITKAN YA CARA BERPIKIRNYA PROF WARSITO INI.....HARUSNYA PROF WARSITO ITU CERDAS SEPERTI YANG SAYA KENAL ZAMAN DAHULU SEORANG PROF SUNARIO DALAM MENGENTASKAN MASALAH EKONOMI, LALU ADA PROF MUH.SADLI MEMBERIKAN SOLUSI PENDIDIKAN DI INDONESIA DLLNYA. KALAU PROF WARSITO ITU BUKAN MEMECAHKAN MASALAH TETAPI MENYESATKAN PEMIKIRAN DAN PENGENTASAN MASALAH PENDIDIKAN.....
Sistemnya msh prematur dikota tangerang ppdb SMP jalur zonasi satu gadget/ 1 satu ip addres ko bisa terdata daftar di 2 sekolah diwaktu jam menit dan detik yg sama padahal prosesnya utk ganti pilihan itu ada jeda waktu, dari tgl 2 juli 2024 smp 21 juli help desk ppdb kota tangerang ga bisa kasih penjelasan perihal tsb, maklum di disdik kota tangerang tdk berlaku KPi ...ditambah jumlah sekolah dengan jumlah muridnya tdk sebanding apple to jengkol...muridnya ngebadeg 32rb data 2024 quota nya hanya 11rb bangku ...
TOLONG SAYA DIUNDANG UNTUK BICARA DONG....UNTUK MENYAMPAIKAN PENDAPAT TENTANG SOLUSI PPDB YANG BERMASALAH SELAMA 7 TAHUN INI
Matinya otak waras pendidikan, carut marut PPDB terus berulang dan semakin parah. Oknum pejabat malah yang paling banyak pelanggaran kecurangan lewat jalur titipan...
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH PPDB INI JELAS MUDAH SAJA YAITU HAPUS DAN BATALKAN SISTEM ZONASI DAN USIA DAN BERLAKUKAN KEMBALI UJIAN NASIONAL UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI SEBENARNYA SISWA DIDIK UNTUK BISA MELANJUTKAN SEKOLAH KE JENJANG BERIKUTNYA. UNTUK YANG TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI YANG SESUAI MAKA BISA DISALURKAN KE INFORMAL DAN NON FORMAL SAJA.
Sangat setuju pak lebih adil pakai nilai UN sekarang sangat repot nilai mesti 100 kuota sedikit
Kami yg zona 3 sangat susah dpt sekolah negeri padahal 1 kelurahan dgn sekolah
Memang Harus di ulang itu parahnya sebelum ppdb banyak calo yang menawarkan bangku sekolah eh bener yang di keluarin untuk jalur zonasinya cuma dikit sekitar 20 persenan doang untuk jalur zonasi sisanya yah jalur donasi ada bukti nyatanya kok di realcount hasil penerimaan siswa berarti yang curang penyelenggaranya bukan pendaftar nya
Pelayanan Masyarakat, harus mempermudah bukan MEMPERSULIT DAN BIKIN GADUH! kembali ke sistem NEM!
Tolong dong untuk walikota Tangerang agar di telusuri jalur zonasi. Khususnya di kota celedug
Jalur zonasi untuk SMP negeri kota Tangerang. Tolong untuk di telusuri.
khususnya di celedug
nilai akhir di kelas 6 saja di jkt tidak dipakai, padahal bisa saja itu tolok ukur hasil belajar selama klas 4 5 dan 6 sd. Zonasi intinya jadi untuk umur tua, kasihan yang masih muda yang prestasinya belum berkembang, karena ada orang yang baru bersinar prestasinya di SMP dan SMA...
Betul sekali
Tambah gedung sekolah atau tambah daya tampung ,yg ingin sekolah byk tp di batasi dgn kuata
Dibatasi oleh jalur by pass
SmpN daftar di smkN ngk lolos,krna nilai skor klah ma smp swasta, ngk ada pilihan milih sekolah lain secara pemaksaan disruh ke swasta,ya benar kt bpk2 ini bhas,krna berbyr klau swasta,sedangkan uang pas2san mknya kebanyakan migran orgtua
PAK UBAY SEBAGAI PENELITI KOORDINATOR NASIONAL JPPI DALAM MEMBERIKAN SOLUSI TIDAK MASUK AKAL. INI DUNIA BUKAN AKHIRAT DAN ITU BERLAKU KOMPETISI ASALKAN ADIL, JUJUR DAN BERKEMANUSIAAN. DALAM PENDIDIKAN ITU SUATU YANG WAJAR DILAKUKAN KOMPETISI SESUAI DENGAN PENCAPAIAN KEMAMPUAN SISWA. ARTINYA SISWA ADA YANG MEMILIKI KEUNGGULAN DIBIDANG MINAT DAN BAKATNYA DAN ADA YANG SEDANG DAN ADA YANG KURANG. NAH YANG KURANG ITU DISALURKAN KE JALUR PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL. BUKAN DIPAKSAKAN MASUK PENDIDIKAN FORMAL. ITU SOLUSINYA BILA KITA MASIH MENGINJAKKAN KAKI DI BUMI BUKAN DI ALAM AKHIRAT YANG SEMUANYA TIDAK PERLU KOMPETISI SEPERTI PENDAPAT YANG DIKEMUKAKAN OLEH PAK UBAY PENELITI JPPI PENDIDIKAN. SEMENTARA KALAU MASIH DI DUNIA KITA MASIH PERLU KOMPETISI UNTUK MEMAJUKAN BANGSA INDONESIA HANYA PERLU ADIL, JUJUR, BERSIH DAN TRANSPARAN.
S7
Yang cuci raport beresiko cuci darah
Knp pak anak saya ikut daftar jalur reguler tdk keterima ap krna nilai tetlalu rendah atau gmn,anak sy daftar ke sma negri tp knp tdk keterima sampai 3 sekolahan
Karena di batasi kuata tidak semua yg daftar di negeri bisa di terima
Jangan 4 jalur aja, kasi jalur tes kemampuan anak & kasi pilian sekolah yg dimau anak & tdk dibatasi zona biar anak & orang tua legowo klu emang jalur tes kemampuan anak tdk bisa masuk sekolah yg dituju, dgn peraturan yg ada gak ada gunanya anak belajar dg giat miris....yg prestasi nilainya banyak yg td sesuai dgn kemampuan anak
Loh kok jadi pemda yang terkesan disalahkan, yang buat aturan pusat kok, sebelum memberlakukan zonasi bangun dulu SMA/SMK tiap kecamatan minimal 1, kalau yang jecamatan padat penduduk 2 atau 3. Regulasinya yang harus dibenahi. Kecurangan terjadi karena kuota terbatas.
YA DI KOTA BOGOR DAN KABUPATEN BOGOR PARAH SEKALI KARENA BANYAK PENCUCIAN NILAI DENGAN MENAIKKAN NILAI NILAI YANG TIDAK SESUAI DENGAN KOMPETENSI SISWA DENGAN TUJUAN BISA MASUK KE SEKOLAH SMA DAN SMP YANG DITUJU DENGAN APLIKASI PPDB JALUR PRESTASI RAPORT. HARUSNYA SEGERA DIPERIKSA INSPEKTORAT DAN KPK KE SEKOLAH SEKOLAH DAN DINAS PENDIDIKAN KHUSUSNYA PARA HELPDEKS DAN OPERATOR SEKOLAH YANG MENGUBAH NILAI DAN MENYETUJUI NILAI YANG SEBENARNYA TIDAK SESUAI DENGAN NILAI RAPORT TERSEBUT. INI KARENA DIHILANGKANNYA UJIAN NASIONAL DAN DIBUAT KEBIJAKAN SISTEM ZONASI
Hapus jalur prestasi agar anak bangsa berpendidikan
Tes udah dihapus kalo prestasi dihapus jg, gimana dong yg rumahnya jauh dari zonasi bang...kartu sakti gk punya masuk swasta gk ada uang...cuma ada prestasi..😢
@@TitiAstuti-xt6vz pakai jalur zonasi byk yg di terima
@@AbdulGafur-pu7dg kalo 1, 4km agak gk aman
@@TitiAstuti-xt6vz tergantung kuata penerimaan
@@AbdulGafur-pu7dgjalur zonasi hanya aman tuk prioritas 1 dan 2 dan prioritas 3 gigit jari. Seperti tu SMAN kebayakan di Jakarta. Bahkan umur yg sdh tua 16thn, 17thn pun kalah sama umur 14 thn. Krn umur yg tua ada di prioritas 3 smentara umur 14 thn ada di prioritas 1. Maka pemenangnya tetap umur 14thn krn ada di prioritas 1. Klo mau adil jalur zonasi sehrsnya kuota bagi rata di prioritas 1,2 dan 3. Klo tdk hapus prioritas 1,2 & 3. Cukup jalur zonasi saja lalu benar2 bersaing dr segi umur.
Fakta ini... Banyak bermain duit di jalur ini..
Kami rakyat menuntut pemerataan pendidikan yg utuh dan terpadu. Bukan janji pemerintah yang manis manis aja di hembuskan kepada kami. Tapi faktanya kami selalu saja setiap tahun kisruh soal ppdb . IKN dan kereta super cepat dlm sekejap bisa diwujudkan tapi mengapa pendidikan kok sulit sekali utk membangu gedung sekolah. Apa duit membangun IKN dan duit kereta super cepat bisa dirasakam langsung oleh oknum onkum pemangku jabatan terkait.
Titipan mah di semua lini bukan sekolah aja
Betul, Pak Huda. Selayaknya sekolah yg mengundang calon siswa.
Dan setuju dgn pak Ubay. Seluruh warga mendapat layanan yg sama.
perasaan ada SMK prestasi 70 persen
Tapi itu yg punya KJP Bu ...gimna dgn yg tidak punya KJP
Bukan hanya pejabat yang curang tapi masyarakat juga sama² curang, yang artinya bangsa kita ini adalah bangsa curang....