"indonesia itu harus dipaksa, tidak bisa dihimbau" - Jusuf Kalla jadi kalo mau perubahan yg efektif memang harus pemerintahan yg otoriter demi memperbaiki masyarakat.
@@bimabukakartu perubahan emang ga enak, apalagi perubahan yang mendadak. tapi awalnya ga iklas ya lama lama mau ga mau harus ngikut, sama kaya hukum yang sifatnya memaksa.
@@kaptenkukang yoi.. sependapat juga sih bro.. mungkin jurus yg jg perlu disertakan adalah iming² & difasilitasi. Krn gw rasa kalo digalakin/paksa doang, nantinya malah nyolot. Soalnya gw tiba² kebayang gaya Ahok saat memimpin, doi gusur/geser pemukiman tapi kasih rusunawa.
@@bimabukakartu kalo di kasus di bandung kata pak guru, itu kayanya pemerintah ngasih celah buat masyarakat mili opsi ke 3 yaitu bakar sampahnya, harusnya bakar sampah juga dilarang, disuruh milah sampah juga nantinya ada fasilitas pengolahan sampah sesuai kategori. penegakan peraturan yg ketat itu ga ngasih subjek hukum pilihan ke 3, tujuannya bukan cuma ngubah mindset tapi membentuk generasi selanjutnya yg udah biasa sama hukum itu.
@@bimabukakartu emang bner harus digembleng mas,ente coba aja terjun ke daerah implementasikan ilmu ente dgn membuat projek pemberdayaan ,pelatihan atau semacamnya,dan rasakan sendiri gimna rasanya😂 oh iyaa ini jg berlaku ama kaum intelektual/berpendidikan yg kkn ke desa desa,biasanya 11 12😂 ,ke daerah cuman bangun candi kelompok kkn nya
Semoga video ini banyak di tonton. Ini adalah keresahan besar saya selama ini. Saya resah sekali, sampai saya merasa stress dan hanya bisa tenang dengan mengabaikanya. banyak kotoran dan keborokan di indonesia yang tidak di tangani dan tanggulangi dengan baik, Sampah, sistem, budaya, pola asuh, pola pikir. Pembalakan liar, pencemaran lingkungan. Sampah adalah salah satu yang utama. Bisakah kita bersatu padu menjadikan bumi yang ideal. Dan tidak hanya mementingkan egosime, kelompok/negara masing-masing. Ketika dunia sudah kehabisan sumber daya alam yang terbatas, dan hanya bisa mengandalkan tanah untuk makan penghuninya, butuh ratusan generasi untuk mengembalikan keadaan tanah dan lautan ke keadaan yang menguntungkan.
Apakah perseteruan antar agama di Eropa dan timur tengah bisa dikatakan sampah? Mental rusak, sistem rusak, kerugian lebih besar sudah kita impor dengan sukacita. Sampah modelan permen syurga dan cambuk neraka ini membuat manusia lalai akan realitas hingga dipenuhi delusi akhirat pastinya ini lebih merugikan daripada yang kita sadari. 😞
Itulah orang indoneaia hanya bisa melihat ke indahan negara lain, dan tidak memikirkan cara nya negara lain mebuat tempatnya indah. Dan ini harus di lakukan semua masyarakat.
Cuma sharing pengalaman, waktu training di Jepang, ada beberapa warga Indonesia dari berbagai kalangan (karyawan kelas bawah sampai atas) yang dilatih di sana, ada banyak hal yang di ajarkan, dan tanpa sadar, di *satu hari penuh* kami hanya diajarkan 1 hal. *"CARA BUANG SAMPAH"* 😂🤭. Mau enggak mau, pemerintah juga harus terkoordinasi dengan baik dan menggunakan wewenang / otoritas mereka untuk mengatur warganya agar memilah Sampah dengan benar. Terus suarakan masalah Sampah ini Guru Gembul, karena edukasi kepada masyarakat juga penting.
Karena di Jepang buang sampah ada harinya kan? Hari tertentu hanya untuk ambil sampah tertentu. Makanya diajarkan itu masuk akal, saya rasa bukan karena stigma orang Indonesianya.
Saya dah jadi pemulung selama 14 tahun ini. Semua jenis sampah bisa didaur ulang namun kebanyakan tidak masuk untuk menutup modal oprasional. Kesimpulan saya setelah menimbang dari berbagai aspek perlu adanya tempat pengelolaan sampah bukan tempat pembuangan... Dari tingkat desa proses pemilahan dan ditingkat kec. Proses prepare daur ulang dst...Semuanya butuh modal yg besar dari biaya intensif pengelola sampe upah thl. Akankah ada kebijakan dari negara mengenai sampah... Klo nunggu rakyat sadar mustahilll......... 😂😂😂
@@d3wi_r4tih bukan kak Saya bergaul dari pemulung kantong plastik kresek sampe pemulung yg jadi pengepul/bos. Pekerjaan yg mngkin dianggap hina (bagi sebagian mata). Masih banyak kendala yg dihadapi kita para pejuang sampah. Dari akses ke Perbankkan (kredit), minimnya pengetahuan standard recycle, masyarakat yg tidak memilah sebelum membuang,perizinan, dst...... Yg berujung lemahnya financial dan semangat peduli sampah. 🥲😇😂 harapan kedepannya semoga ada lembaga terkait yg mampu mengatur dan mengedukasi perihal tsbt. Buat guru gembul kpn2 angkat topik ini lagi ya..... 🙏🙏
Saya senang medengarkan guru gembul, walau saya masih kelas 2 smk, inipun pake akun sekolah :v. Nasib Indonesia kedepannya pastinya bergantung pada generasi saat ini generasi saya dan generasi dibawah saya. Saya harap anak2 sepantaran saya atau bahkan yg lebih muda, suka untuk belajar. Belajar apapun itu. Jadi kebiasaan yang dianggap keren atau gaul itu ya belajar dan banyak pengetahuan, bukannya pamer momen ama hal kurang penting lainnya. Sama membuat lingkungan jadi lebih baik untuk perkembangan anak, jadi kayak dijepang, org gk antri malah malu, bukannya malah rebutan serobotin org :v. Jadi kebiasaan yang baik itu dijadikan hal yang keren agar banyak orang ingin mengikutinya. Peran org dewasa juga sangat penting, gk papa jaman kita belum jaya, tapi pastikan generasi dibawah kita yang akan mewujudkan kejayaan bangsa kita yang sudah dari dulu kita impikan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dari diri saya sendiri. Agar saat dewasa bisa bersyukur ada di Indonesia bukannya malah mau pindah negara :v
Sampah dr Luar negeri kebanyakan sudah melalui proses filter antara organik dan anorganik (krn dr sananya dibuat sistem pembagian sampah), klo di negara kita kebanyakan sampahnya campur sana sini antara organik dan anorganik
@@sahlanyahya7021 Mak bapakmu dulu gerakkan ..jgn sok2 an mau ngajak org lain..palingan keluarga loe yg paling banyak buang sampah sembarangan ..ajarin dulu sonooo ..
Coba DPR Buat Undang-undang tentang Sampah. 1. Sampah harus di pilah dan di pilih ( organik dan non organik) 2. Buang sampah PD tempatnya 3. Daur ulang sampah. 4. Denda buang sampah sembarang. 5. Buat tim kuning ( tim kebersihan yang terdidik oleh TNI ). 6. Dll. Intinya harus ada hukum yang kuat . Kalau hanya segelintir orang yang sadar, ya sdh lah...
Terima kasih pak guru Selalu memberikan suguhan konten dengan topik yang menarik dan penuh banyak ilmunya, Cocok untukenemani waktu puasa juga👍 Sering2 upload pak Guru👍🙏
sebenarnya bisa bang tapi kades camat bupati gubernurnya saja tidak perduli di kampung saya kades nya di kasih tau malah bawa preman ngamuk ngamuk katanya tidak usah ikut campur urusan desa saya kalo ingin selamat 😅
Dari pemerintah setempat nya bisa disalahkan juga ga sih?? Jujur saya sadar akan hal ini, tapi ga ada fasilitas buat memilah sampah maupun pengolahan sampah yang sudah dipilah. Biasanya kan di negara lain tempat sampah dibikin 3, tapi disini tetep cuma 1, yg berarti ga ada pilihan lain selain ditumpuk jadi 1. Bahkan di beberapa tempat umum di Jakarta yang jelas banyak orang jajan, tempat sampah hampir ga keliatan. Yang membuat orang2 pada buang sembarangan.
Kadang2 gua rasa yang mereka lakukan di Indonesia sia2, kebanyakan orang Indonesia kalau di tolong, merasa sudah seharusnya mereka menerima itu, apalagi dari orang2 cina. padahal kita keluar tenaga, waktu & uang untuk membantu mereka
@ws ,kalo gitu program DAAITV bisa jadi referensi buat kelompok mayoritas dong .Salut 👍sama kelompok Budha tsuzi , selain cinta agama , mereka juga cinta terhadap lingkungan sekitarnya .kerenn 👍👍👍
Hatur nuhun Pa guru gembul....miris sekali environment di Indonesia (udara, darat,laut ) udah sangat tercemar...banyak orang kurang di siplin ...padahal bisa kl biasa di lakukan dan sangat mudah ...let's reduce reuse recycle...for the sake of our planet Earth 🌏 🌍
ya semoga yang menonton bisa memilah sampahnya dan memajukan indonesia. inisiatif diri sendiri dulu deh begitu😅 klo bukan dari diri kita lalu siapa lagi kan.
terima kasih untuk video pengingatnya. insyaallah penonton channel guru gembul mah sudah bisa membuang sampah pada tempatnya dan setelah menonton video ini, mulai untuk memilah sampah.
MANTAP GURU GEMBUL SEMOGA BANYAK ORG TERSADARKAN. NEXT BAHAS DONG TERTIB BERKENDARAAN DAN PARKIR DI INDONESIA YANG TDK ADA ATURAN. BISA BERHENTI DAN PARKIR SESUKA HATI. LIHAT CARA NEGARA MAJU MENGATASI LALULINTASNYA.
Kalau kondisinya seperti itu ua, respons saya sebagai rakyat begini: ya sudah, saya nggak peduli pemerintah mau mengelola dengan baik atau nggak, yang penting saya berusaha melakukan yang terbaik bagi negara. Saya akan tetap memilah sampah, saya akan tetap melakukan berbagai tindakan kecil untuk kemajuan negara meskipun negara tidak menghargai saya. Saya ingin berkontribusi bagi majunya negara, dan urusan saya selesai di situ, kewajiban saya selesai di situ, amalan agama saya juga selesai di situ. Soal negara mau bekerjasama dengan saya atau tidak, itu urusan pemerintah, itu dosa dan amal pemerintah.
Pengembangan Mutu Masyarakat Indonesia memang sangat sangat perlu diperhatikan, memang kalau kita belum pada level memiliki kuasa untuk merubah keadaan paling tidak kita menjadi bagian dari agen perbaikan untuk diri sendiri sebelum orang lain
Masyarakat harus ditraining/dididik ttg cara ngelola secara berkesinambungan/terus menerus melalui RT /RW/lurah dst.hingga berjalannya waktu kebiasaan membuang sampah pada tempatnya akan menjadi suatu HABIT/ kebiasaan/BUDAYA pd sesorang & masyarakat .Itulah training mengelola sampah yg diterapkan perusahaan2 Jepang Korea dll di Indonesia.
kalau mau disediakan alat mengolah filamen plastik dan mesin 3d printing jadi satu rt bisa mendaur ulang sampah plastik jadi prabotan, pot, dsb lalu dijual dan bisa untung
@@sainstv1780 kalau menurut saya ga bisa tapi yang menyebabkan rakyat malas memilah sampah ya mungkin karena minimnya ilmu pengetahuan dan informasi yang mereka miliki dan rakyat biasanya juga udh disuruh bayar buat ngasih sampah ke tukang sampah
Makasih Pak Guru udah bahas ini. Tapi memang membakar sampah itu umum dilakukan karena gratis. Ya seolah-olah gratis dan tidak berdampak apapun padahal sebenarnya ada. Memang banyak orang yang tidak bisa atau tidak mau berfikir sejauh itu. Kerugian akibat sampah jangan sampai dibebankan ke Negara aja, tapi ke masyarakat juga dalam bentuk denda. Selama dendanya jauh lebih besar dari pada iuran sampah pasti orang akan lebih tertib.
sulit pak guru, saya saja kadang ngantongin sampah di kantong malah diejek sama teman teman saya dan walaupun kita sudah mulai sadar ,tidak ada pendistribusian sampah yang berjalan sehingga bagaimanapun akan tetap numpuk tu sampah anorganik paling orang cuman memilah sampah botol/gelas plastik karena ada pengepulnya dan mereka bisa mendapatkan keuntungan secara langsung.
jangan malu ngantongin sampah sendiri, gw juga gitu malah gw bangga kalau ada orang yg lihat, seolah gw lagi ngajarin kepintaran untuk orang2 bodoh heuheu CANDA
Cuek aja mau dikatain apa, yg penting kita sudah melakukan yg benar. Saya jg gak mau buang sampah di luar sembarangan, sy kantongin dan dibuang kl ada tempat sampah. Di rumah jg saya pilah2 sampah organik saya pakai komposter, sampah kertas dan botol sy pisah dikasih ke pak tukang sampah biar dia jual
Sama Bg, dari SD suka ngantongin sampah dan kalo udh jam pulang beli jajan sampahnya dimasukkan ke tas. Tapi di ejek pemulung:) Sempat malu, tapi bapak bilang "manusia itu punya akal, dan akalnya pasti digunakan dalam hal sekecil apapun misalnya membuang sampah pada tempatnya. Kalau tidak menemukan tong sampah disimpan dulu, ketawa aja kalau ada yg ngatain. Karna sebenarnya mereka menertawakan kebodohan mereka sendiri"
Permasalahan "Sampah" Sebetulnya Dari Tingkat Desa Pemerintah Desa Sudah Mengedukasi Kepada Masyarakat, Namun Faktanya Masyarakat Kita Masih Apatis "Sedih "Pokoknya Merasakan Mentalitas Bangsa Indonesia
bener pak guru, saya juga udh lama jengkel masalah sampah, kok kayaknya ga ada perhatian yg serius dari pusat/pemda. padahal sampah ini sangat² bahaya, aaplagi plastik itu terurainya sangat sangat lama. masyarakat kita pun seakan sangat santai perihal sampah dan terkesan abai. kebersihan adalah sebagian dari iman ternyata hanya sebuah kata tanpa makna.
Luar biasa guru Gembul, saya jadi ingat pesantren Habib Asegaf di Parung Panjang yg bekerja sama dengan yayasan Budha Tzu Chi. Sampah kertas, karton, plastik hasil kiriman paket orang tua Santridan lain lain yg dulu dibuang beserakan dimana mana . Sekarang bersih karena dikumpulkan terus dijual kebagian daur ulang. Memang tidak salah negara dan rakyat kita harus diatur dengan keras baru bisa berubah. Ada perda sampah dan sangsinya apakah pernah diterapkan.?
@@poncoindonesia6119 Ini daerah tropis basah bro, pohon akan tumbuh sendiri jika dibiarkan tumbuh. Jadi masalah nya bukan tanam atau gak tanam tapi tebang gak tebang. Sekalipun kita tanam 1000 pohon kalo bukan di tanah milik sendiri kita gak punya daya upaya untuk memastikan pohon itu terpelihara. Klao yg punya tanah mau tebang, tebang aja.
saya berpikir pemerintah harus tegas disini, tapi ternyata solusi itu nggak cukup untuk semua orang. sepertinya solusi lain yaitu ada institusi nasional bank sampah yang bersifat komersial untuk mendaur ulang sampah. rakyat kita ini akan tergerak kalau ADA UANGNYA.
Sebenarnya orang Indonesia bisa dan terbiasa memilah sampah pak Guru, yaitu saat tinggal diluar negeri tapi setelah kembali ke tanah air kembali ke setelan pabrik 😊
Ini bisa terjadi karena orang Indonesia memiliki mentalitas kawanan, jadi saat orang lain memilah sampah dia ikut memilah sampah, dan saat orang lain mencampurkan sampah dia ikut mencampurkan sampah
Untuk yang niat aja ya.. buat 4 kotak ada tulisannya 1. *Sampah organik* , (buang isinya saat pagi ketanah) 2. *Sampah plastik* (paling besar kotaknya) 3. *Sampah non organik* (Kaca, kabel baterai dll) 4. *Sampah sedekah* (Botol, gelas plastik karton) Semakin banyak orang dirumah semakin besar kotaknya. Bersihkan isi2nya plastik (sambel, lalapan)
Negara ini ga pernah untung, banyak sekali peluang dan akses untuk menjadi negara maju tapi justru malah terbuang sia-sia karena tidak bisa memanfaatkan hal-hal kecil di sekitar kita.
Orang bodoh membuang kesempatan, orang pintar memanfaatkan kesempatan, orang jenius menciptakan kesempatan, orang egois SEMAUNYA/SEENAKNYA SENDIRI, Oportunis Egois semua yg enak hanya utk ku yg gak enak buat kamu.
Masalah utama bukan pada masyarakat yg tidak mau memberi keuntungan untuk negara pak guru. Tetapi terletak pada ketidakpercayaan pengelolaan dana oleh pemerintah. Video ini cuma bagus untuk dishare di negara2 maju. Kalau di share di Indonesia saat ini, pak guru hanya menambah panjang deretan orang2 tone deaf yg menambah noice.
Itu baik tentunya, jago dalam daur ulang itu baik untuk lingkungan & ekononi. Tapi point utama yg dibahas pak guru Ada lah kenapa waktu buang sampah kita gak di pilah Ter lebih dahulu, hasilnya sampah plastik kita harganya mahal, karnaha harus ngalami proses penisahan terlebih dahulu antara sampah plastik & sampah tai
Kasih insentif / dorongan/ imbalan ke rakyat untuk pilah sampah. Semua pejabat / aparat / public figure harus beri tauladan untuk pilah sampah. Kasih denda / hukuman untuk semua orang yg tidak pilah sampah. Didik anak2 dari sejak PAUD untuk pilah sampah.
Saya mahasiswa Teknologi Pangan dan salah satu mata kuliah pilihan yang saya ambil adalah Penanganan dan Pemanfaatan Limbah. Miris rasanya tahu kalau negeri2 nun jauh disana ekspornya ke Indonesia malah sampah. Jujur di dunia perkuliahan sendiri, walau di fakultas saya ada jurusan Teknik Lingkungan juga, tapi tempat sampah di setiap sudut masih 1. Campur2. Masih ada kebiasaan beli buang, padahal ada alternatif yang lebih ramah lingkungan yaitu bawa botol sendiri, pakai sedotan stainless steel, dan bawa wadah bekal sendiri. Di hari raya pun sekarang tren nya (mungkin akibat post covid juga), orang2 lebih suka beli gelasan biar langsung dibuang. Pilih praktisnya aja, penting rumah bersih, lingkungan di luar itu nggak jadi urusannya. Saya rasa perlu bener2 diterapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Bagusnya di Sby, kota saya merantau, sudah ada kebijakan no kresek dari tahun 2022. Soal reuse biasanya saya menggunakan botol minuman bekas untuk wadah pembersih dsb, mau buat ecobrick juga sebenernya tapi agak malu nadahi sampai orang2 soalnya masih kosan baru. Soal recycle di kota2 besar jauh lebih memadai saya rasa, yang sayang di desa, yang umumnya masih suka bakar sampah soalnya truk pengangkut sampah jarang lewat. Memilah sampah emang seperti tindakan yang susah, karena masyarakat kita terbiasa praktis gak mau ribet. Padahal banyak banget bank sampah yang menerima sampah dan kalau banyak bisa dapat reward. Kadang bisa milih uang atau emas. Keren emang. Ini seharusnya jadi budaya hidup orang Indonesia kalau mau keelokan tanah air ini tetap terjaga sampai anak cucu kita nanti. Sekian pendapat saya. Maaf kalau kepanjangan, saya sendiri juga masih belajar. Saya suka nonton channel edukatif seperti Guru Gembul ini untuk menambah wawasan saya, karena ilmu perkuliahan kadang terlalu belibet untuk dipraktikkan, jadi saya putar otak gimana untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari2 sekalipun masih semampu saya
@@kunglanghida6639 nah iya miris banget, sungainya jadi kotor, sebenernya bisa aja dimanfaatkan jadi pupuk kompos, pupuk kandang, dan pakan ternak buat yang sampah organik. Yang sampah anorganik kayak plastik ini yang biasanya salah treatment
Om GG, ada rencana gak bikin 'pilot project' penghijauan di gunung sampah? kerjasama dg univ. dan LSM ? bila berhasil bisa jadi hutan kota dan kualitas udara makin sehat. sy yakin sponsor ada kalo sekelas Om GG.
Kayak gak tau mental orang Indonesia saja 😊 memilah sampah itu selain sulit jg sgt bahaya baik kesehatan maupun rawan tertimbun.. Dan ajaibnya jika sudah bersih Siap2 hasil km di klaim orang lain 😅😅
@@fatonihabibi1095 bjir, pendapatmu tidak bisa lebih benar lagi sih .. apalagi dibagian "hasil km di klaim orang lain" wkwkw, orang Indonesia bukan cuma malas, tapi gk jujur. itu juga yg bikin barang2 kita sulit terjual ke luar negeri (karena banyak negara yg gk percaya ama kita)
Di komplek saya pernah ada perintah dari RT untuk memilah sampah, kebetulan saya lakukan itu sampai skrng meskipun tidak terlalu sempurna karena belum ada sosialisasi pemilahan sampah yg benar. Tapi yg jadi masalah ternyata dari RT sendiri pemungutan sampahnya masih malah dicampur lagi & tidak disediakan tong2 sampah yg dipilah dan skrng warga malah males milah karena perintahnya doang turun tapi justru pemerintah yg gk ngasih contoh yg benar rakyat jadi males milah sampah skrng😢
Pas aku jln² dan tinggal bbrp bulan d canada, usa, australia di tiap rumah disediakan bak² sampah banyak ragam pokoknya, an organik jg dipilah lagi yg bisa d recycle dan gak dll dll. Utk yg buang minyak goreng harus ditambah bahan apa gt biar jd menggumpal. Utk batu batre, tiap perusahan produsen batre tuh nyimpen kotak di tiap supermarket. Jd kl ke supermarket selain bt belanja jg buat "buang" batre bekas. Kapan mental semua org indoneaia bisa begitu ya??? *bak sampah pilah2 aja gak tahan lama...banyak yg dicuri... *batu batre bekas dijadiin mainan😂😂
Orang kita gitu loh..susah diajak disiplin..malas memiliah milah sampah...kadang kita udah milah sampah..tapi tetap aja petugas sampah mencampur sampah waktu mengambil sampah.. Ya kurang adanya ketegasan dari pemerintah dalam menangani sampah..
Lebih baik kita melihat diri dulu, asli gw gedeg banget kalau ada event pasti ada aja liat orang buang sampah sembarangan, yang sering saya liat kalau ada keluarga anaknya sudah megang sampahnya tapi ortunya nyuru buang aja disini, bahkan keluarga sering bilang aneh kalau tas gw isinya sampah habis belanja
Kmrn ada artikel orang bule yg nangis saat mencoba jadi tukang sampah di Indonesia. Padahal di negaranya sendiri dia juga tukang sampah. Beda level sampah di sana dengan di Indonesia, di sana lebih bersih sampahnya.
Sulit ! Karena pola pikir masyarakat indonesia belum terbentuk dengan baik, sedari kecil hingga dewasa tidak diajarin kebiasaan seperti itu Menurutku, kita bisa coba cara pendidikan Jepang kepada anak2 PAUD - SD mereka yang memang di dokrin untuk hal2 yang positif sehingga efeknya bisa jangka panjang. Tidak hanya kepada hal kebersihan tapi juga meningkatkan pengamalan budaya lokal dengan sangat baik & sistematis. Kalo cuma koar2 di media, tidak berguna ! akan lupa lagi setelah itu memang jalur doktrin akan jauh lebih terasa apalagi diajari sejak kecil, dan gaperlu pake cara ekstrim seperti Singapore karena akan ada banyak penolakan kalo pake cara kasar semacam itu.
Ini adalah episode terurgent dari semua episode. Hanya saja sangat sulit sekali jika tidak ada pengarahan dan eksekusi dari pihak-pihak yang punya otoritas bahkan perlu pimpinan diktator untuk hal ini. Membuang sampah di sungai dan bahkan lahan orang lain secara serampangan masih biasa kita lihat dimana-mana bahkan mungkin dari rumah kita sendiri.
Kadang Indonesia berharap maju kaya negara Jepang dalam teknologi, militer, pertahanan negara, waspada bencana alam. Padahal Indonesia saja tidak bisa tiru Jepang yang peduli akan sampah.
Sudah Om Embul, tidak apa apa kalau sudah terjadi kerugian besar akibat sampah, yang tidak di kelola dengan baik memang benar semua kerusakan di lautan dan daratan akibat ulah tangan manusia sendiri! saya pasrah memikirkan hal yang terlalu besar.
14:30 Saya juga pernah menanyakan masalah sampah restoran saat saya kerja part-time. Tapi jawabannya hanya karena protokol jadi boleh dibuang, padahal masih layak makan dan saya mau menerima saat itu. Sedih banget harus ngebuang makanannya.
Apa protokol makanan di restoran anda? Kok bisa dibuang? Kalau tau. Apakah semua restoran itu, sama protokol nya? Edit : maaf, teks nya diubah-ubah. Biar bisa dimengerti.
@@haryadiputra8596 sepertinya tiap restoran berbeda. Kalau menurut sayabalik ke SDM lagi sih mas. Di restoran saya dulu, katanya pernah ada karyawan makan makanan baru, dengan dalih makanan bekas pelanggan. Jadi makanan sisa wajib dibuang. Tapi yg saya tau kebanyakan restoran juga sekarang gitu.
di daerahku, di Bandung Barat. ada program RT, namanya bank sampah. jadi tiap rumah warga dihimbau untuk milah milah sampah, sampah plastik dari rumah rumah itu bisa di jual ke Bank sampah. hasil penjualan nya per tahun ada yang 50k, 100K, 200K sampai 700k tiap rumah. walau tidak seberapa, tapi ini langkah positif untuk membiasakan warga untuk memilah sampah. terus kalau misal keluargaku menyisakan makanan, itu sisa makanannya pasti dikasihkan buat pakan ayam ayam dan bebek punya Pakde. soalnya keluargaku ada mindset kalau buang banyak makanan, itu sayang banget. jadi bener bener dikasihkan buat pakan hewan
Dibanding generasi 80 an ke atas, orang2 yg saya kenal yg satu generasi dengan saya (90an ke sini), lebih aware dengan masalah sampah. Jadi untuk masalah sampah ini, kami hanya bisa menunggu orang2 tua itu is dead dulu baru bisa mulai memperbaiki masalah sampah. Karna orang2 tua yg buang sampah seenaknya itu ga bisa dikendalikan. Yahhh itu tergantung orangnya juga sih. Tapi emang kebanyakan seperti itu.
@@adisatrio5409kebalikan orangtuaku jaman dulu malah jarang pakai plastik penduduk muda sih lihat makanan street food emang ada yang pakek daun kayak zaman dulu
Betul ,Pak Guru. Manfaat dari memilah sampah itu sungguh luar biasa. Saya juga di rumah dan tempat kerja suka sortir dulu tuh, sampah organik langsung saya kasih ke tetangga yg punya hewan ternak, yg plastik botolan/cup saya kasih ke tukang loak, sisanya sampah plastik biasa kaya kantong kresek. Soalnya kalo semua disatuin baunya gak enak banget, apalagi kalo sampah terlalu numpuk itu kita malu ngasih ke tukang sampahnya meskipun kita sendiri ngeluarin biaya ke si Mamang tukang sampahnya. Semoga aja kita semua aware terhadap lingkungan, bukan apa-apa, saya capek kalo harus terus-terusan ngeliat orang ngeluh terhadap isu pencemaran lingkungan, giliran ada banjir, nyalahin ini itu, padahal dia sendiri punya peran krusial terhadap sesuatu yg menyebabkan banjir itu terjadi :(
Apakah bapak tahu 'Copycat Effect'? Misalnya di Amerika Serikat ada jembatan di San Fransisco bernama Golden Gate di sana orang-orang bunuh diri selama bertahun-tahun secara bergantian. Begitupun di Jepang ada hutan Aokigahara dimana orang-orang bunuh diri secara bergantian selama bertahun-tahun. Selain itu kasus penembakan massal di Amerika Serikat baik di tempat kerja, rumah tangga, sekolah, tempat umum, hingga universitas di mana secara bergantian orang-orang menjadi pelaku penembakan massal
Guru Gembul, tolong sampaikan kebaikan, kehebatan, kemajuan, kebaikan Indonesia dari negara negara lain di Dunia,..... Yaaa sekali kali ceritakan, ada Kali
Semua ini karena sistem pendidikan di Indonesia yang terlalu terpaku pada textbook dan menolak segala macam perubahan materi yang datang dari luar sekolah yang lebih relevan daripada buku textbook yang sudah gak relevan karena sudah tidak update dengan kehidupan di real life, sehingga menyebabkan orang Indonesia sudah terbiasa untuk enggan melakukan sebuah perubahan kecil ke arah yang lebih baik karena sudah tertanam dalam pikirannya bahwa hal itu dalam tanda kutip, merepotkan.
@@sutediheriyonoBaladMaUng jelas masalah nya sistem,karna guru2 di indonesia juga tidak mau adanya perubahan dalam mengajar, kebanyakan bilang nya ribet, padahalmah gak ribet tapi masih banyak yg GAPTEK ( gagap teknologi ) apalagi jika perubahan materi,pasti auto rame,efek dari semua itu yaa, dari 5 hari masuk sekolah, saya dan 2/3 jumlah siswa/i lain nya hanya masuk 1-2 kali selebih nya bolos,belajar program IT di warnet,hall2 yg jauh lebih asik dan manfaat bahkan dapet cuan, dari pada duduk kelas macam dongeng sebelum tidur,
@@ryryory3929 klw masalahnya sistem mah ngapain anda berbicara tentang manusia (guru) dan masyarakat yg menolak sistem baru. Kan berarti yg anda bahas adalah manusianya yg "kurang berakal", tapi menurut saya memang sistemnya kurang tapi sistem yg kurang tersebut bahkan belum mampu dipakai seutuhnya oleh masyarakat kita.
@@sutediheriyonoBaladMaUng menurut saya masalahnya juga ada pada sistem, karena bayangkan saja gimana rasanya ketika anda jadi satu-satunya orang yang ingin melakukan perubahan, sedangkan mayoritas yang lain tidak menginginkankannya, karena mereka hanya mau mengikuti sistem yang ada, ujung-ujungnya orang yang mau melakukan perubahan itu tadi mau gak mau harus mengikuti sistem yang sudah ada jika tidak ingin diasingkan dari kelompoknya
Bicara soal sampah dan pariwisata saya jadi ingat kejadian di sekitaran 2011-2012, kelahiran saya di pulau Bintan, yang mana merupakan tujuan pariwisata ke 2 terbanyak setelah Bali, karena jadi tujuan wisatawan, ada berbagai resort atau pantai yang menjadi tujuan wisatawan, namun ada yang lucu, ada perbedaan ketara antara resort atau pantai yang di kelola oleh warga lokal dengan yang dikelola pengusaha luar(kebanyakan asal eropa), yaitu jumlah sampah di pantai mereka, Pantai yang di kelola warga lokal biaya masuknya murah 10-20 ribu, tapi pengelolaan sampahnya buruk, walau tidak ada sampah di lautnya, sekitaran pantai yang kotor membuat wisatawan lebih minat ke resot atau pantai yang dikelola asing, padahal tidak sedikit yang hanya berjarak 50-200 meter saja dari batas resort atau pantai yang dikelola warga lokal. Di tahun 2015 keatas barulah ada peningkatan kualitas karena masuk kedalam program pengembangan pariwisata nasional. Ini hanya contoh kecil pengaruh sampah untuk pariwisata, walau lautnya bersih, tapi saat dipantainya kotor sedikit saja terdapat perbedaan minat pariwisata. jangan sebut lagi ke daerah yang lebih kotor, salah-salah wisatawan malah ikutan mengotorinya karena dianggap kebiasaan warga lokal dan tidak ada hukuman.
Sewaktu pandemi 2020-2021, saya di Batam dan melihat pantai yg dikelola hotel dgn yg dikelola warga lokal tampak sekali perbedaan kebersihannya, padahal tidak jauh, hanya dibatasi pagar saja😢
coba cek channel aji strah pa guru. Dia review hubungan Indonesia Israel tdk bisa berteman bukan karena alasan Palestina. Coba pak guru review, penjelasannya tanpa ada hubx dgn agama
@@krisnamaulana454 third world country dulunya mulai pas perang dingin First world country untuk negara blok barat Second world country untuk negara negara menganut komunis Third world country untuk negara negara netral Sekarang First world country itu orang orang barat nyebutnya negara negara maju yg sejahtera Second world country itu negara negara lumayan kaya Third world country itu negara negara berkembang yang miskin Istilah itu mungkin ga dikenal oleh orang orang seperti kita Indonesia bahkan orang orang benua asia, afrika,Amerika selatan gak mengenal istilah ini Karena barat lah yg menyebut kaya gini Kita direndahkan negara negara miskin dengan julukan third world country
Lebih baik topik2 spt ini yg perlu dibicarakan utk berikir lebih maju. Jangan otak atik nkri yg sdh disepakati selrh bangs sejak sumpah pemuda 1928,ingat itu! Sadarlah profesi guru itu adalah pembentuk karakter bangsa.
Aga susah bagi saya orang Kabupaten, soalnya ditempat saya itu ngga ada yang namanya dinas kebersihan jadi ya masyrakat suka acak buang sampahnya. Misal, di sungai, ada juga yang depan rumahnya diberi tong sampah besar lalu dibakar. Untuk saya sendiri perkara sampah juga terkadang bingung ini mau diapain disamping itu juga usaha toko kelontong, jadi ya lumayan banyak kedatangan stok sampah. Akhirnya, untuk menyiasati itu semua saya menerapkan metode bakar secukupnya. Untuk sampah yang bisa diserahkan ke bakul rosok alias mamang2 sampah saya pisahkan dengan sampah2 anorganik lain yang tidak bisa didaur ulang seperti, styrofoam dll. Lalu sisa sampah yang yang gak lolos qc itu mau ga mau ya saya bakar. Untuk sampah organik hamdalahnya saya masih rutin sampai sekarang ini untuk mengompos, tentunya intesitas hanya sebatas sampah dapur. Untuk sisa makanan saya kasihkan ayam.
terimakasih pak guru di banyumas sudah mulai terealisasikan pengolahan sampah jadi lebih bermanfaat.dibanyumas juga jadi contoh daerah dengan pengolahan sampah terbaik di asia tenggara.
Kita sudah di ajarkan untuk buang sampah dari kecil, namun tidak diajarkan pilah dulu baru dibuang sesuai tempat ya. Yang paling ditakutkan untuk jangka panjang adalah Krisis air bersih, makin senang dah yang jual air. Ditempat tinggal saya sudah memulai bank sampah, ya lumayan untuk menambah pendapatan bulanan.
1. tingkat pendidikan yang masih rendah...ini berimplikasi ke kesadaran hidup bersih., juga mentalitas masyarakat indon (S4 = susah melihat orang senang, senang melihat org susah) 2. tidak ada support system (mulai dr aturan, penegakan disiplin, dan hukuman) agar terjadi pemilahan sampah....misal untuk hari hari tertentu yang bisa masuk TPS adl jenis sampah yang seperti bagaimana...mau tak mau si pembuang sampah akan dipaksa
Buat yg dirumah mau sedikit kreatif, sampah organik dibikin kompos pake ember, banyak itu tutorialnya.. Jadi pupuk untuk tanaman..
Ide kreatif ❤
"indonesia itu harus dipaksa, tidak bisa dihimbau" - Jusuf Kalla
jadi kalo mau perubahan yg efektif memang harus pemerintahan yg otoriter demi memperbaiki masyarakat.
Tapi kan yang namanya dipaksa biasanya rasanya gak enak & melakukannya gak ikhlas
@@bimabukakartu perubahan emang ga enak, apalagi perubahan yang mendadak. tapi awalnya ga iklas ya lama lama mau ga mau harus ngikut, sama kaya hukum yang sifatnya memaksa.
@@kaptenkukang yoi.. sependapat juga sih bro.. mungkin jurus yg jg perlu disertakan adalah iming² & difasilitasi. Krn gw rasa kalo digalakin/paksa doang, nantinya malah nyolot. Soalnya gw tiba² kebayang gaya Ahok saat memimpin, doi gusur/geser pemukiman tapi kasih rusunawa.
@@bimabukakartu kalo di kasus di bandung kata pak guru, itu kayanya pemerintah ngasih celah buat masyarakat mili opsi ke 3 yaitu bakar sampahnya, harusnya bakar sampah juga dilarang, disuruh milah sampah juga nantinya ada fasilitas pengolahan sampah sesuai kategori. penegakan peraturan yg ketat itu ga ngasih subjek hukum pilihan ke 3, tujuannya bukan cuma ngubah mindset tapi membentuk generasi selanjutnya yg udah biasa sama hukum itu.
@@bimabukakartu emang bner harus digembleng mas,ente coba aja terjun ke daerah implementasikan ilmu ente dgn membuat projek pemberdayaan ,pelatihan atau semacamnya,dan rasakan sendiri gimna rasanya😂
oh iyaa ini jg berlaku ama kaum intelektual/berpendidikan yg kkn ke desa desa,biasanya 11 12😂 ,ke daerah cuman bangun candi kelompok kkn nya
Semoga video ini banyak di tonton. Ini adalah keresahan besar saya selama ini. Saya resah sekali, sampai saya merasa stress dan hanya bisa tenang dengan mengabaikanya. banyak kotoran dan keborokan di indonesia yang tidak di tangani dan tanggulangi dengan baik, Sampah, sistem, budaya, pola asuh, pola pikir. Pembalakan liar, pencemaran lingkungan.
Sampah adalah salah satu yang utama. Bisakah kita bersatu padu menjadikan bumi yang ideal. Dan tidak hanya mementingkan egosime, kelompok/negara masing-masing.
Ketika dunia sudah kehabisan sumber daya alam yang terbatas, dan hanya bisa mengandalkan tanah untuk makan penghuninya, butuh ratusan generasi untuk mengembalikan keadaan tanah dan lautan ke keadaan yang menguntungkan.
Apakah perseteruan antar agama di Eropa dan timur tengah bisa dikatakan sampah?
Mental rusak, sistem rusak, kerugian lebih besar sudah kita impor dengan sukacita.
Sampah modelan permen syurga dan cambuk neraka ini membuat manusia lalai akan realitas hingga dipenuhi delusi akhirat pastinya ini lebih merugikan daripada yang kita sadari. 😞
@@orangmanusia8259 OOT ga sih?
Itulah orang indoneaia hanya bisa melihat ke indahan negara lain, dan tidak memikirkan cara nya negara lain mebuat tempatnya indah. Dan ini harus di lakukan semua masyarakat.
Cuma sharing pengalaman, waktu training di Jepang, ada beberapa warga Indonesia dari berbagai kalangan (karyawan kelas bawah sampai atas) yang dilatih di sana, ada banyak hal yang di ajarkan, dan tanpa sadar, di *satu hari penuh* kami hanya diajarkan 1 hal. *"CARA BUANG SAMPAH"* 😂🤭.
Mau enggak mau, pemerintah juga harus terkoordinasi dengan baik dan menggunakan wewenang / otoritas mereka untuk mengatur warganya agar memilah Sampah dengan benar.
Terus suarakan masalah Sampah ini Guru Gembul, karena edukasi kepada masyarakat juga penting.
Malu jg ya hihiiiii
Karena di Jepang buang sampah ada harinya kan? Hari tertentu hanya untuk ambil sampah tertentu. Makanya diajarkan itu masuk akal, saya rasa bukan karena stigma orang Indonesianya.
Saya dah jadi pemulung selama 14 tahun ini. Semua jenis sampah bisa didaur ulang namun kebanyakan tidak masuk untuk menutup modal oprasional. Kesimpulan saya setelah menimbang dari berbagai aspek perlu adanya tempat pengelolaan sampah bukan tempat pembuangan... Dari tingkat desa proses pemilahan dan ditingkat kec. Proses prepare daur ulang dst...Semuanya butuh modal yg besar dari biaya intensif pengelola sampe upah thl. Akankah ada kebijakan dari negara mengenai sampah... Klo nunggu rakyat sadar mustahilll......... 😂😂😂
Bos pemulung ya? Kok intelek sekali
@@d3wi_r4tih bukan kak Saya bergaul dari pemulung kantong plastik kresek sampe pemulung yg jadi pengepul/bos. Pekerjaan yg mngkin dianggap hina (bagi sebagian mata). Masih banyak kendala yg dihadapi kita para pejuang sampah. Dari akses ke Perbankkan (kredit), minimnya pengetahuan standard recycle, masyarakat yg tidak memilah sebelum membuang,perizinan, dst...... Yg berujung lemahnya financial dan semangat peduli sampah. 🥲😇😂 harapan kedepannya semoga ada lembaga terkait yg mampu mengatur dan mengedukasi perihal tsbt. Buat guru gembul kpn2 angkat topik ini lagi ya..... 🙏🙏
@@radenbocil8724
Bukan? Lah katan sudah jadi pemulung selama 14 tahun.
Yang benar yg mana?
@@d3wi_r4tih Status sosial tak ada hubungannya dengan intelektualitas seseorang.
@@lionesse704 iya saya jadi pemulung. Tapi buka bos pemulung. 😁😆
Saya senang medengarkan guru gembul, walau saya masih kelas 2 smk, inipun pake akun sekolah :v. Nasib Indonesia kedepannya pastinya bergantung pada generasi saat ini generasi saya dan generasi dibawah saya. Saya harap anak2 sepantaran saya atau bahkan yg lebih muda, suka untuk belajar. Belajar apapun itu. Jadi kebiasaan yang dianggap keren atau gaul itu ya belajar dan banyak pengetahuan, bukannya pamer momen ama hal kurang penting lainnya. Sama membuat lingkungan jadi lebih baik untuk perkembangan anak, jadi kayak dijepang, org gk antri malah malu, bukannya malah rebutan serobotin org :v. Jadi kebiasaan yang baik itu dijadikan hal yang keren agar banyak orang ingin mengikutinya. Peran org dewasa juga sangat penting, gk papa jaman kita belum jaya, tapi pastikan generasi dibawah kita yang akan mewujudkan kejayaan bangsa kita yang sudah dari dulu kita impikan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dari diri saya sendiri. Agar saat dewasa bisa bersyukur ada di Indonesia bukannya malah mau pindah negara :v
Susah kalau udah "MALAS" mau buat aturan apapun demi kebaikan diri sendiri saja pasti ogah-ogahan. Untung tidak "MALAS" bernafas
"Simak video nya sampai tuntas agar kita tidak hanya bisa marah-marah"
Jadikan slogan channel ini dong 😂
setuju
menarik
👍
up
Sampah dr Luar negeri kebanyakan sudah melalui proses filter antara organik dan anorganik (krn dr sananya dibuat sistem pembagian sampah), klo di negara kita kebanyakan sampahnya campur sana sini antara organik dan anorganik
Hal yang kecil kita lakukan ternyata berefek besar pada negara,
Moga tema ini masuk podcast om dc 🙏
😂😂😂 pak guru gembul gak butuh DC
@@silpanusputrabajare9817 iya anjir
@@silpanusputrabajare9817 bukan masalah tidak butuh, apakah video ini di channel ini saja bisa menggerakkam masyarakat?
@@sahlanyahya7021 Mak bapakmu dulu gerakkan ..jgn sok2 an mau ngajak org lain..palingan keluarga loe yg paling banyak buang sampah sembarangan ..ajarin dulu sonooo ..
Pak guru coba review channel aji strahi soal hubungan Indonesia israel tanpa alasan alasan agama, keren bgt penjelasannya
Coba DPR Buat Undang-undang tentang Sampah. 1. Sampah harus di pilah dan di pilih ( organik dan non organik)
2. Buang sampah PD tempatnya
3. Daur ulang sampah.
4. Denda buang sampah sembarang.
5. Buat tim kuning ( tim kebersihan yang terdidik oleh TNI ).
6. Dll.
Intinya harus ada hukum yang kuat .
Kalau hanya segelintir orang yang sadar, ya sdh lah...
Betul
🤣😅😆🤣 ga usah ngimpi 🤣🤣🤣
Gak usah halu lah😂
Terima kasih pak guru Selalu memberikan suguhan konten dengan topik yang menarik dan penuh banyak ilmunya, Cocok untukenemani waktu puasa juga👍
Sering2 upload pak Guru👍🙏
Susah untuk memilah sampah d negara kita ini pak. Soalnya kesadaran masyarakat kita ini masih minim..dan ego yg tinggi.
sebenarnya bisa bang tapi kades camat bupati gubernurnya saja tidak perduli di kampung saya kades nya di kasih tau malah bawa preman ngamuk ngamuk katanya tidak usah ikut campur urusan desa saya kalo ingin selamat 😅
Dari pemerintah setempat nya bisa disalahkan juga ga sih?? Jujur saya sadar akan hal ini, tapi ga ada fasilitas buat memilah sampah maupun pengolahan sampah yang sudah dipilah. Biasanya kan di negara lain tempat sampah dibikin 3, tapi disini tetep cuma 1, yg berarti ga ada pilihan lain selain ditumpuk jadi 1. Bahkan di beberapa tempat umum di Jakarta yang jelas banyak orang jajan, tempat sampah hampir ga keliatan. Yang membuat orang2 pada buang sembarangan.
dunia mengenal kita rayat yg susah di atur apakah itu di namakan sebuah negara berdaulat peraturan kok bisa mereka langgar
Suka nonton DAAITV yg programnya ada tentang pengelolaan sampah yg dilakukan orang" dari klompok Budha Tsuzi 👍👍👍
Kadang2 gua rasa yang mereka lakukan di Indonesia sia2, kebanyakan orang Indonesia kalau di tolong, merasa sudah seharusnya mereka menerima itu, apalagi dari orang2 cina. padahal kita keluar tenaga, waktu & uang untuk membantu mereka
@@malakatan3235 Dikasih hati malah minta jantung. Hehe.
Share link
@@adriennash7326 KoDoNK
@ws ,kalo gitu program DAAITV bisa jadi referensi buat kelompok mayoritas dong .Salut 👍sama kelompok Budha tsuzi , selain cinta agama , mereka juga cinta terhadap lingkungan sekitarnya .kerenn 👍👍👍
Hatur nuhun Pa guru gembul....miris sekali environment di Indonesia (udara, darat,laut ) udah sangat tercemar...banyak orang kurang di siplin ...padahal bisa kl biasa di lakukan dan sangat mudah ...let's reduce reuse recycle...for the sake of our planet Earth 🌏 🌍
Inilah pentingnya SDM dulu yang diprioritaskan. Karena manusia Indonesia masih minim akan berfikir kritis.
Pendidikan yg seperti apa yg di prioritaskan Pak?
Kan sudah banyak yg sekolah, yg Sarjana tp malah tak terdidik nampaknya 😀
karena terlena Sumber Daya Alam
Ya mau gimana bro. Sekalinya berpikir kritis malah dianggap gila, stres, depresi, syiah, liberal, sekuler, kafir, sesat, durhaka, dan sejenisnya.
Namanya juga manusia purba
Manusia Indonesia = manusia purba
ya semoga yang menonton bisa memilah sampahnya dan memajukan indonesia.
inisiatif diri sendiri dulu deh begitu😅
klo bukan dari diri kita lalu siapa lagi kan.
terima kasih untuk video pengingatnya. insyaallah penonton channel guru gembul mah sudah bisa membuang sampah pada tempatnya dan setelah menonton video ini, mulai untuk memilah sampah.
MANTAP GURU GEMBUL SEMOGA BANYAK ORG TERSADARKAN. NEXT BAHAS DONG TERTIB BERKENDARAAN DAN PARKIR DI INDONESIA YANG TDK ADA ATURAN. BISA BERHENTI DAN PARKIR SESUKA HATI. LIHAT CARA NEGARA MAJU MENGATASI LALULINTASNYA.
Pak guru coba review channel aji strahi soal hubungan Indonesia israel tanpa alasan alasan agama, keren bgt penjelasannya
Antara pemerintah dan masyarakat masih belum sefrekuensi pak guru. Bahkan kadang tidak saling percaya. 😅
Kalau kondisinya seperti itu ua, respons saya sebagai rakyat begini: ya sudah, saya nggak peduli pemerintah mau mengelola dengan baik atau nggak, yang penting saya berusaha melakukan yang terbaik bagi negara. Saya akan tetap memilah sampah, saya akan tetap melakukan berbagai tindakan kecil untuk kemajuan negara meskipun negara tidak menghargai saya.
Saya ingin berkontribusi bagi majunya negara, dan urusan saya selesai di situ, kewajiban saya selesai di situ, amalan agama saya juga selesai di situ.
Soal negara mau bekerjasama dengan saya atau tidak, itu urusan pemerintah, itu dosa dan amal pemerintah.
@@michelsyacha.k.aathanasias3429 besar harapan agar semua orang bertindak seperti ini 😇
@@michelsyacha.k.aathanasias3429sepemikiran mas..
Himbauan buang sampah pada tempatnya sdh bisa diterapkan pada masyarakat ,lanjut milah sampah harus juga dimiliki oleh masy Indonesia
Kita harus sadar, penting nya menjaga bumi kita untuk anak2, cucu kita
Ngak buang sampah sembarangan aja udah syukur, apalagi memilah sampah
Pengembangan Mutu Masyarakat Indonesia memang sangat sangat perlu diperhatikan, memang kalau kita belum pada level memiliki kuasa untuk merubah keadaan paling tidak kita menjadi bagian dari agen perbaikan untuk diri sendiri sebelum orang lain
sepertinya kepedulian lingkungan harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan yah?
@@gusto2143 tk-sd keknya udah deh, tapi gk di amalkan, gara² si anak niru kelakuan orang dewasa
@@Deishuu774 Agak sulit. tapi bagaimana cara kita memberikan mereka edukasi.
Tp tidak jg lah om. Buktinya tukang rongsok semakin rame..
Rongsok semakin dicari
@@Deishuu774bnrny gak niru kita nya aja gak mau repot sig makanya indo masuk negara paling mals
Masyarakat harus ditraining/dididik ttg cara ngelola secara berkesinambungan/terus menerus melalui RT /RW/lurah dst.hingga berjalannya waktu kebiasaan membuang sampah pada tempatnya akan menjadi suatu HABIT/ kebiasaan/BUDAYA pd sesorang & masyarakat .Itulah training mengelola sampah yg diterapkan perusahaan2 Jepang Korea dll di Indonesia.
kalau mau disediakan alat mengolah filamen plastik dan mesin 3d printing jadi satu rt bisa mendaur ulang sampah plastik jadi prabotan, pot, dsb lalu dijual dan bisa untung
proyek kecil kecilan begitu untuk oknum pejabat gak masuk rencana pak dikit duit korupsinya 😂
Ga bisa Bang kalau tidak ada regulasi yg strike dengan denda dll.
@@sainstv1780 kalau menurut saya ga bisa tapi yang menyebabkan rakyat malas memilah sampah ya mungkin karena minimnya ilmu pengetahuan dan informasi yang mereka miliki dan rakyat biasanya juga udh disuruh bayar buat ngasih sampah ke tukang sampah
Pembahasan mendidik nih pak,,, terus dorong warga indo biar sadar akan sampah👍
Jangan lupa share video ini.
Oke 👍
Udh di lakuin di rumah bang ?
@@nedyaamrihprakasa5526 anda harus tau gitu?
Kamu gak gitu? 👏
Bener ini harus ada solusi mengenai sampah di Indonesia
Wa'alaikumsalam Pak Guru Gembul.
"Katakan Tidak Pada Sampah Masyarakat !"
Uyyeee.....Jossss !
Nah itu dia masalah nya justru yg ini nih yg beserak di mana-mana
Makasih Pak Guru udah bahas ini. Tapi memang membakar sampah itu umum dilakukan karena gratis. Ya seolah-olah gratis dan tidak berdampak apapun padahal sebenarnya ada. Memang banyak orang yang tidak bisa atau tidak mau berfikir sejauh itu. Kerugian akibat sampah jangan sampai dibebankan ke Negara aja, tapi ke masyarakat juga dalam bentuk denda. Selama dendanya jauh lebih besar dari pada iuran sampah pasti orang akan lebih tertib.
haturnuhun kang Guru atas topik yang selalu menarik dan mendidik
wah, ini beneran membangun banget sih. indonesia ini soal sampah masih jorok banget dan sembarangan
sulit pak guru, saya saja kadang ngantongin sampah di kantong malah diejek sama teman teman saya dan walaupun kita sudah mulai sadar ,tidak ada pendistribusian sampah yang berjalan sehingga bagaimanapun akan tetap numpuk tu sampah anorganik paling orang cuman memilah sampah botol/gelas plastik karena ada pengepulnya dan mereka bisa mendapatkan keuntungan secara langsung.
jangan malu ngantongin sampah sendiri, gw juga gitu malah gw bangga kalau ada orang yg lihat, seolah gw lagi ngajarin kepintaran untuk orang2 bodoh heuheu CANDA
Cuek aja mau dikatain apa, yg penting kita sudah melakukan yg benar. Saya jg gak mau buang sampah di luar sembarangan, sy kantongin dan dibuang kl ada tempat sampah. Di rumah jg saya pilah2 sampah organik saya pakai komposter, sampah kertas dan botol sy pisah dikasih ke pak tukang sampah biar dia jual
yg paling menyebalkan adalah ada mobil yg penumpangnya buang sampah lewat jendela
Sama Bg, dari SD suka ngantongin sampah dan kalo udh jam pulang beli jajan sampahnya dimasukkan ke tas. Tapi di ejek pemulung:)
Sempat malu, tapi bapak bilang "manusia itu punya akal, dan akalnya pasti digunakan dalam hal sekecil apapun misalnya membuang sampah pada tempatnya. Kalau tidak menemukan tong sampah disimpan dulu, ketawa aja kalau ada yg ngatain. Karna sebenarnya mereka menertawakan kebodohan mereka sendiri"
@@ryuzhao_ Bener broo, kita ajari mereka yang nggak punya otak buang sampah sembarangan supaya tertib.
Maaf kasar, cuma geregetan emang. hahahaa
Permasalahan "Sampah" Sebetulnya Dari Tingkat Desa Pemerintah Desa Sudah Mengedukasi Kepada Masyarakat, Namun Faktanya Masyarakat Kita Masih Apatis "Sedih "Pokoknya Merasakan Mentalitas Bangsa Indonesia
tinggkat kota juga parah apalagi pasar pasar dan pemukiman dekat kota parah sampahnya
Iya bang
Faktanya tidak ada kurikulum pendidikan Indonesia yang luput dari pembelajaran tentang pengelolaan sampah dan dampaknya
Tapi emang pada dasarnya mayoritas masyarakat kita saja yang tingkat kesadaran terhadap lingkungannya masih kurang
Pemerintah nyalahin rakyat
Rakyat nyalahin pemerintah
Mantap
Bikin klub buku dong pak guru.
Kayaknya akan seru dan edukatif.😊
Udah, Siraru
cek deksripsi nya buat masuk ke komunitas untuk diskusi
bener pak guru, saya juga udh lama jengkel masalah sampah, kok kayaknya ga ada perhatian yg serius dari pusat/pemda. padahal sampah ini sangat² bahaya, aaplagi plastik itu terurainya sangat sangat lama. masyarakat kita pun seakan sangat santai perihal sampah dan terkesan abai. kebersihan adalah sebagian dari iman ternyata hanya sebuah kata tanpa makna.
Saya udah angkat tangan pak guru dengan Indonesia ini , dah lah nyerah 🤣
seenggaknya jangan jadi mereka yang suka buang sampah dan gk memilah sampah 🙏
Kita berusaha lah
Semoga Allah menolong kita untuk menyadarkan mereka 😢
@@maryemah1216 tuhan Gk akan bantu apa2 semua di tangan kita sendiri
Luar biasa guru Gembul, saya jadi ingat pesantren Habib Asegaf di Parung Panjang yg bekerja sama dengan yayasan Budha Tzu Chi. Sampah kertas, karton, plastik hasil kiriman paket orang tua Santridan lain lain yg dulu dibuang beserakan dimana mana . Sekarang bersih karena dikumpulkan terus dijual kebagian daur ulang. Memang tidak salah negara dan rakyat kita harus diatur dengan keras baru bisa berubah. Ada perda sampah dan sangsinya apakah pernah diterapkan.?
Yuk aware dg lingkungan..
Jaga zona hijau, tanam minimal 25 pohon seumur hidup..
Kebersihan adalah Keimanan
Kalo 1 pohon butuh lahan 50 M2, nah kalo harus nanam 25 pohon berarti harus punya lahan 1.250 M2. Gak semua orang mampu beli lahan seluas itu bro
@@defindefin3621
pohon gak harus ditanah sendiri
cuoook
bisa tanam pohon pinggir jalan
bisa tanam pohon hias
bisa tanam pohon di hutan gundul
@@poncoindonesia6119
Ini daerah tropis basah bro, pohon akan tumbuh sendiri jika dibiarkan tumbuh.
Jadi masalah nya bukan tanam atau gak tanam tapi tebang gak tebang.
Sekalipun kita tanam 1000 pohon kalo bukan di tanah milik sendiri kita gak punya daya upaya untuk memastikan pohon itu terpelihara. Klao yg punya tanah mau tebang, tebang aja.
Buang pada tempatnya saja udah syukur,kesampingkan dulu soal memilah sampah
saya berpikir pemerintah harus tegas disini, tapi ternyata solusi itu nggak cukup untuk semua orang. sepertinya solusi lain yaitu ada institusi nasional bank sampah yang bersifat komersial untuk mendaur ulang sampah. rakyat kita ini akan tergerak kalau ADA UANGNYA.
Betul bro
Udah dipilah eh g ada yg ngangkut dan g ada yg ngolah. Akhirnya ya dibakar. Terutama di desa2.
Sebenarnya orang Indonesia bisa dan terbiasa memilah sampah pak Guru, yaitu saat tinggal diluar negeri tapi setelah kembali ke tanah air kembali ke setelan pabrik 😊
Ini bisa terjadi karena orang Indonesia memiliki mentalitas kawanan, jadi saat orang lain memilah sampah dia ikut memilah sampah, dan saat orang lain mencampurkan sampah dia ikut mencampurkan sampah
@qwertyuiop
Kirain aku kakaknya pernah tinggal diluar negeri. Salah memahami teks aku
Terima kasih pak guru untuk pencerahannya ... mari mulai merubah kebiasaan memisahkan sampah di lingkungan paling dekat untuk keuntungan kita semua
Ini adalah tugas pemerintah untuk memberikan ketegasan,dan paling utama adalah kesadaran masing2
tugas netizen jga dong, harus intropeksi diri.. jgn apa² pemerintah
@@Wemicy coba vokus stelah tanda koma,dan baca dg pikiran
Untuk yang niat aja ya.. buat 4 kotak ada tulisannya
1. *Sampah organik* ,
(buang isinya saat pagi ketanah)
2. *Sampah plastik*
(paling besar kotaknya)
3. *Sampah non organik*
(Kaca, kabel baterai dll)
4. *Sampah sedekah*
(Botol, gelas plastik karton)
Semakin banyak orang dirumah semakin besar kotaknya. Bersihkan isi2nya plastik (sambel, lalapan)
Terima kasih pak guru ternyata masalah sepele itu bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang dan pada akhirnya menyebabkan kerugian yg sangat besar
Banyakin video tentang peduli lingkungan gini pak guru. Soalnya rakyat Indonesia krisis kebersihan sangat suka membuang sampah sembarangan.
Seperti slogan-slogan kita
"Kalau ada yang sulit, kenapa dipermudah? "
Negara ini ga pernah untung, banyak sekali peluang dan akses untuk menjadi negara maju tapi justru malah terbuang sia-sia karena tidak bisa memanfaatkan hal-hal kecil di sekitar kita.
Orang bodoh membuang kesempatan, orang pintar memanfaatkan kesempatan, orang jenius menciptakan kesempatan, orang egois SEMAUNYA/SEENAKNYA SENDIRI, Oportunis Egois semua yg enak hanya utk ku yg gak enak buat kamu.
Masalah utama bukan pada masyarakat yg tidak mau memberi keuntungan untuk negara pak guru. Tetapi terletak pada ketidakpercayaan pengelolaan dana oleh pemerintah.
Video ini cuma bagus untuk dishare di negara2 maju. Kalau di share di Indonesia saat ini, pak guru hanya menambah panjang deretan orang2 tone deaf yg menambah noice.
Jangankan sampah rumah tangga, sampah industri, perkantoran dan perbelanjaan pun masih banyak yg tidak sesuai prosedur 😅
ayo 70rb orang yang nonton kalau bisa melakukannya dampak nya lumayan besar
Karena org Indonesia sangat kreatif, payung rusak, panci bolong masih bisa di servis dan masih bisa layak pakai 👌😉
bukan kreatif tapi ngirit sih
Itu baik tentunya, jago dalam daur ulang itu baik untuk lingkungan & ekononi. Tapi point utama yg dibahas pak guru Ada lah kenapa waktu buang sampah kita gak di pilah Ter lebih dahulu, hasilnya sampah plastik kita harganya mahal, karnaha harus ngalami proses penisahan terlebih dahulu antara sampah plastik & sampah tai
Kasih insentif / dorongan/ imbalan ke rakyat untuk pilah sampah. Semua pejabat / aparat / public figure harus beri tauladan untuk pilah sampah. Kasih denda / hukuman untuk semua orang yg tidak pilah sampah. Didik anak2 dari sejak PAUD untuk pilah sampah.
Saya mahasiswa Teknologi Pangan dan salah satu mata kuliah pilihan yang saya ambil adalah Penanganan dan Pemanfaatan Limbah. Miris rasanya tahu kalau negeri2 nun jauh disana ekspornya ke Indonesia malah sampah. Jujur di dunia perkuliahan sendiri, walau di fakultas saya ada jurusan Teknik Lingkungan juga, tapi tempat sampah di setiap sudut masih 1. Campur2. Masih ada kebiasaan beli buang, padahal ada alternatif yang lebih ramah lingkungan yaitu bawa botol sendiri, pakai sedotan stainless steel, dan bawa wadah bekal sendiri. Di hari raya pun sekarang tren nya (mungkin akibat post covid juga), orang2 lebih suka beli gelasan biar langsung dibuang. Pilih praktisnya aja, penting rumah bersih, lingkungan di luar itu nggak jadi urusannya.
Saya rasa perlu bener2 diterapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Bagusnya di Sby, kota saya merantau, sudah ada kebijakan no kresek dari tahun 2022. Soal reuse biasanya saya menggunakan botol minuman bekas untuk wadah pembersih dsb, mau buat ecobrick juga sebenernya tapi agak malu nadahi sampai orang2 soalnya masih kosan baru. Soal recycle di kota2 besar jauh lebih memadai saya rasa, yang sayang di desa, yang umumnya masih suka bakar sampah soalnya truk pengangkut sampah jarang lewat.
Memilah sampah emang seperti tindakan yang susah, karena masyarakat kita terbiasa praktis gak mau ribet. Padahal banyak banget bank sampah yang menerima sampah dan kalau banyak bisa dapat reward. Kadang bisa milih uang atau emas. Keren emang. Ini seharusnya jadi budaya hidup orang Indonesia kalau mau keelokan tanah air ini tetap terjaga sampai anak cucu kita nanti.
Sekian pendapat saya. Maaf kalau kepanjangan, saya sendiri juga masih belajar. Saya suka nonton channel edukatif seperti Guru Gembul ini untuk menambah wawasan saya, karena ilmu perkuliahan kadang terlalu belibet untuk dipraktikkan, jadi saya putar otak gimana untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari2 sekalipun masih semampu saya
Walaupun panjang tapi tetep ku baca sampek huruf terahir. Semar kuliah Nya y
@@afrynamjamahesa9604 Terima kasih banyak, semangat juga
Kalo di kampung truk sampah bukan jarang lagi kang,tapi emg gak ada yang lewat .
Jadi yaa pada dibakar atau dibuang ke sungai huhuuu
@@kunglanghida6639 nah iya miris banget, sungainya jadi kotor, sebenernya bisa aja dimanfaatkan jadi pupuk kompos, pupuk kandang, dan pakan ternak buat yang sampah organik. Yang sampah anorganik kayak plastik ini yang biasanya salah treatment
@@anastasyaprtw ribet katanya teh kalo harus memilah,jadi cari yg praktis .
Palagi yang tua tua aduhh
Alhamdulillah saya yg termasuk peduli sampah.
Karena org Indonesia BKN hal sprti ini yg di urusin, yg di urusin adalah Surga dan Neraka baru pada sibuk😊
Nggak juga,kemaren kata-kata s l e b e w aja diurusin eh yang lain dibodoamatin
Kebanjiran fakta
Jangan begitu kalau komen.
priiiiiittttttt 🗿
Gpp di dunia jadi Negara Sampah
Tp di akhirat jadi Negara Adidaya 🤧
Kita harus kampanye kan ini jangan cuman semangat kampanye in partai
Demi kesejahteraan kita dan lingkungan
☝️Insha Allah kita bisa
Om GG, ada rencana gak bikin 'pilot project' penghijauan di gunung sampah? kerjasama dg univ. dan LSM ? bila berhasil bisa jadi hutan kota dan kualitas udara makin sehat. sy yakin sponsor ada kalo sekelas Om GG.
up
Kayak gak tau mental orang Indonesia saja 😊 memilah sampah itu selain sulit jg sgt bahaya baik kesehatan maupun rawan tertimbun.. Dan ajaibnya jika sudah bersih Siap2 hasil km di klaim orang lain 😅😅
@@fatonihabibi1095 bjir, pendapatmu tidak bisa lebih benar lagi sih .. apalagi dibagian "hasil km di klaim orang lain" wkwkw, orang Indonesia bukan cuma malas, tapi gk jujur. itu juga yg bikin barang2 kita sulit terjual ke luar negeri (karena banyak negara yg gk percaya ama kita)
U Fo. UFO Keluar Masuk GunUng Berapi
Ini Fakta LUar BIasa !
@@fatonihabibi1095 kenapa sy komen diatas krna om GG ingin metalitas seperti anda mulai di kikis di Indonesia yg kita cintai ini.
Harus banyak sosialisasi di media terus menerus pak guru
Di komplek saya pernah ada perintah dari RT untuk memilah sampah, kebetulan saya lakukan itu sampai skrng meskipun tidak terlalu sempurna karena belum ada sosialisasi pemilahan sampah yg benar. Tapi yg jadi masalah ternyata dari RT sendiri pemungutan sampahnya masih malah dicampur lagi & tidak disediakan tong2 sampah yg dipilah dan skrng warga malah males milah karena perintahnya doang turun tapi justru pemerintah yg gk ngasih contoh yg benar rakyat jadi males milah sampah skrng😢
Iya percuma di tpa ditumpuk jadiin satu lagi kok :v
@@ZuhriaAlfitratergantung kalau aku sih aku jual kecuali sampah sachet tu sulit mau diapaain
Kalau di kota emang kbnykn spt itu coba sih ke dinas kebersihan
@@febyfirmansyah temenku ada bikin kerajinan tangan bekas bungkus kopi.
@@ekakp3030cuma dikit padahal sampah sachet berton ton
Iya langkah kecil membawa perubahan yang besar kepada kita
😅😅😅😅😅😅😅😅 gak ada habisnya kalo ngomong keanehan di negri ini.. endless series... gugem jadi untung donk... ❤🙏🏼👍😂
hahahaha 😂
Pas aku jln² dan tinggal bbrp bulan d canada, usa, australia di tiap rumah disediakan bak² sampah banyak ragam pokoknya, an organik jg dipilah lagi yg bisa d recycle dan gak dll dll. Utk yg buang minyak goreng harus ditambah bahan apa gt biar jd menggumpal.
Utk batu batre, tiap perusahan produsen batre tuh nyimpen kotak di tiap supermarket. Jd kl ke supermarket selain bt belanja jg buat "buang" batre bekas.
Kapan mental semua org indoneaia bisa begitu ya???
*bak sampah pilah2 aja gak tahan lama...banyak yg dicuri...
*batu batre bekas dijadiin mainan😂😂
Orang kita gitu loh..susah diajak disiplin..malas memiliah milah sampah...kadang kita udah milah sampah..tapi tetap aja petugas sampah mencampur sampah waktu mengambil sampah..
Ya kurang adanya ketegasan dari pemerintah dalam menangani sampah..
Betul tuh, coba kalo pemerintahnya tegas
Lebih baik kita melihat diri dulu, asli gw gedeg banget kalau ada event pasti ada aja liat orang buang sampah sembarangan, yang sering saya liat kalau ada keluarga anaknya sudah megang sampahnya tapi ortunya nyuru buang aja disini, bahkan keluarga sering bilang aneh kalau tas gw isinya sampah habis belanja
Kmrn ada artikel orang bule yg nangis saat mencoba jadi tukang sampah di Indonesia. Padahal di negaranya sendiri dia juga tukang sampah. Beda level sampah di sana dengan di Indonesia, di sana lebih bersih sampahnya.
dalam level keluarga saya juga, saya udh jengah mengedukasi masalah buang sampah terutama memberi tahu orang yg lebih tua susahnya minta ampun😢😢
Sulit !
Karena pola pikir masyarakat indonesia belum terbentuk dengan baik, sedari kecil hingga dewasa tidak diajarin kebiasaan seperti itu
Menurutku, kita bisa coba cara pendidikan Jepang kepada anak2 PAUD - SD mereka yang memang di dokrin untuk hal2 yang positif sehingga efeknya bisa jangka panjang. Tidak hanya kepada hal kebersihan tapi juga meningkatkan pengamalan budaya lokal dengan sangat baik & sistematis.
Kalo cuma koar2 di media, tidak berguna ! akan lupa lagi setelah itu
memang jalur doktrin akan jauh lebih terasa apalagi diajari sejak kecil, dan gaperlu pake cara ekstrim seperti Singapore karena akan ada banyak penolakan kalo pake cara kasar semacam itu.
Ini adalah episode terurgent dari semua episode. Hanya saja sangat sulit sekali jika tidak ada pengarahan dan eksekusi dari pihak-pihak yang punya otoritas bahkan perlu pimpinan diktator untuk hal ini. Membuang sampah di sungai dan bahkan lahan orang lain secara serampangan masih biasa kita lihat dimana-mana bahkan mungkin dari rumah kita sendiri.
Kadang Indonesia berharap maju kaya negara Jepang dalam teknologi, militer, pertahanan negara, waspada bencana alam. Padahal Indonesia saja tidak bisa tiru Jepang yang peduli akan sampah.
Sudah Om Embul, tidak apa apa kalau sudah terjadi kerugian besar akibat sampah, yang tidak di kelola dengan baik memang benar semua kerusakan di lautan dan daratan akibat ulah tangan manusia sendiri! saya pasrah memikirkan hal yang terlalu besar.
bahas pak Mahmud dong guru gembul 🙏 lagi viral gegara bongkar busuknya DPR
Untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak perlu pake dalil dalil dari agama
14:30 Saya juga pernah menanyakan masalah sampah restoran saat saya kerja part-time. Tapi jawabannya hanya karena protokol jadi boleh dibuang, padahal masih layak makan dan saya mau menerima saat itu. Sedih banget harus ngebuang makanannya.
Apa protokol makanan di restoran anda? Kok bisa dibuang?
Kalau tau. Apakah semua restoran itu, sama protokol nya?
Edit : maaf, teks nya diubah-ubah. Biar bisa dimengerti.
@@haryadiputra8596 sepertinya tiap restoran berbeda. Kalau menurut sayabalik ke SDM lagi sih mas. Di restoran saya dulu, katanya pernah ada karyawan makan makanan baru, dengan dalih makanan bekas pelanggan. Jadi makanan sisa wajib dibuang. Tapi yg saya tau kebanyakan restoran juga sekarang gitu.
@@Arweebs ok. Terima kasih infonya.
di daerahku, di Bandung Barat. ada program RT, namanya bank sampah. jadi tiap rumah warga dihimbau untuk milah milah sampah, sampah plastik dari rumah rumah itu bisa di jual ke Bank sampah. hasil penjualan nya per tahun ada yang 50k, 100K, 200K sampai 700k tiap rumah. walau tidak seberapa, tapi ini langkah positif untuk membiasakan warga untuk memilah sampah.
terus kalau misal keluargaku menyisakan makanan, itu sisa makanannya pasti dikasihkan buat pakan ayam ayam dan bebek punya Pakde. soalnya keluargaku ada mindset kalau buang banyak makanan, itu sayang banget. jadi bener bener dikasihkan buat pakan hewan
Dibanding generasi 80 an ke atas, orang2 yg saya kenal yg satu generasi dengan saya (90an ke sini), lebih aware dengan masalah sampah. Jadi untuk masalah sampah ini, kami hanya bisa menunggu orang2 tua itu is dead dulu baru bisa mulai memperbaiki masalah sampah. Karna orang2 tua yg buang sampah seenaknya itu ga bisa dikendalikan. Yahhh itu tergantung orangnya juga sih. Tapi emang kebanyakan seperti itu.
Dilingkungan saya masih ada aja bocil-bocil yang masih suka buang sampah sembarangan
@@hdftu1316 tergantung orangnya dan juga didikannya juga sih bang
@@adisatrio5409kebalikan orangtuaku jaman dulu malah jarang pakai plastik penduduk muda sih lihat makanan street food emang ada yang pakek daun kayak zaman dulu
UFo UFO Keluar Masuk GunUng Berapi
Fakta yg LUar Biasa !!
Betul ,Pak Guru. Manfaat dari memilah sampah itu sungguh luar biasa. Saya juga di rumah dan tempat kerja suka sortir dulu tuh, sampah organik langsung saya kasih ke tetangga yg punya hewan ternak, yg plastik botolan/cup saya kasih ke tukang loak, sisanya sampah plastik biasa kaya kantong kresek. Soalnya kalo semua disatuin baunya gak enak banget, apalagi kalo sampah terlalu numpuk itu kita malu ngasih ke tukang sampahnya meskipun kita sendiri ngeluarin biaya ke si Mamang tukang sampahnya.
Semoga aja kita semua aware terhadap lingkungan, bukan apa-apa, saya capek kalo harus terus-terusan ngeliat orang ngeluh terhadap isu pencemaran lingkungan, giliran ada banjir, nyalahin ini itu, padahal dia sendiri punya peran krusial terhadap sesuatu yg menyebabkan banjir itu terjadi :(
Apakah bapak tahu 'Copycat Effect'? Misalnya di Amerika Serikat ada jembatan di San Fransisco bernama Golden Gate di sana orang-orang bunuh diri selama bertahun-tahun secara bergantian.
Begitupun di Jepang ada hutan Aokigahara dimana orang-orang bunuh diri secara bergantian selama bertahun-tahun. Selain itu kasus penembakan massal di Amerika Serikat baik di tempat kerja, rumah tangga, sekolah, tempat umum, hingga universitas di mana secara bergantian orang-orang menjadi pelaku penembakan massal
Tergantung kebijakan
Makin liberal, makin bersewenang2 rakyatnya
@@dickynurahman2.057 makin otoriter kayak Cina makin patuh rakyatnya 🤭
Guru Gembul, tolong sampaikan kebaikan, kehebatan, kemajuan, kebaikan Indonesia dari negara negara lain di Dunia,.....
Yaaa sekali kali ceritakan, ada Kali
Semua ini karena sistem pendidikan di Indonesia yang terlalu terpaku pada textbook dan menolak segala macam perubahan materi yang datang dari luar sekolah yang lebih relevan daripada buku textbook yang sudah gak relevan karena sudah tidak update dengan kehidupan di real life, sehingga menyebabkan orang Indonesia sudah terbiasa untuk enggan melakukan sebuah perubahan kecil ke arah yang lebih baik karena sudah tertanam dalam pikirannya bahwa hal itu dalam tanda kutip, merepotkan.
Kalau TEXTBOOKnya mudah di aplikasikan emangnya harus ditolak?
Masalahnya adalah MENTAL individunya bukan soal system.
@@sutediheriyonoBaladMaUng jelas masalah nya sistem,karna guru2 di indonesia juga tidak mau adanya perubahan dalam mengajar, kebanyakan bilang nya ribet, padahalmah gak ribet tapi masih banyak yg GAPTEK ( gagap teknologi ) apalagi jika perubahan materi,pasti auto rame,efek dari semua itu yaa, dari 5 hari masuk sekolah, saya dan 2/3 jumlah siswa/i lain nya hanya masuk 1-2 kali selebih nya bolos,belajar program IT di warnet,hall2 yg jauh lebih asik dan manfaat bahkan dapet cuan, dari pada duduk kelas macam dongeng sebelum tidur,
@@sutediheriyonoBaladMaUng gak semuanya harus ditolak, tetapi kalau hanya textbook saja tidak cukup, apalagi kalo hanya satu sumber rujukannya
@@ryryory3929 klw masalahnya sistem mah ngapain anda berbicara tentang manusia (guru) dan masyarakat yg menolak sistem baru. Kan berarti yg anda bahas adalah manusianya yg "kurang berakal", tapi menurut saya memang sistemnya kurang tapi sistem yg kurang tersebut bahkan belum mampu dipakai seutuhnya oleh masyarakat kita.
@@sutediheriyonoBaladMaUng menurut saya masalahnya juga ada pada sistem, karena bayangkan saja gimana rasanya ketika anda jadi satu-satunya orang yang ingin melakukan perubahan, sedangkan mayoritas yang lain tidak menginginkankannya, karena mereka hanya mau mengikuti sistem yang ada, ujung-ujungnya orang yang mau melakukan perubahan itu tadi mau gak mau harus mengikuti sistem yang sudah ada jika tidak ingin diasingkan dari kelompoknya
Betul sekali tadz.
sy sebagai profesi pendaur ulang sampah olastik.
hal itulah yg menjadi masalah kita.
hal ini di buruhkan kehadiran pemerintah.
Bicara soal sampah dan pariwisata saya jadi ingat kejadian di sekitaran 2011-2012, kelahiran saya di pulau Bintan, yang mana merupakan tujuan pariwisata ke 2 terbanyak setelah Bali, karena jadi tujuan wisatawan, ada berbagai resort atau pantai yang menjadi tujuan wisatawan, namun ada yang lucu, ada perbedaan ketara antara resort atau pantai yang di kelola oleh warga lokal dengan yang dikelola pengusaha luar(kebanyakan asal eropa), yaitu jumlah sampah di pantai mereka, Pantai yang di kelola warga lokal biaya masuknya murah 10-20 ribu, tapi pengelolaan sampahnya buruk, walau tidak ada sampah di lautnya, sekitaran pantai yang kotor membuat wisatawan lebih minat ke resot atau pantai yang dikelola asing, padahal tidak sedikit yang hanya berjarak 50-200 meter saja dari batas resort atau pantai yang dikelola warga lokal.
Di tahun 2015 keatas barulah ada peningkatan kualitas karena masuk kedalam program pengembangan pariwisata nasional. Ini hanya contoh kecil pengaruh sampah untuk pariwisata, walau lautnya bersih, tapi saat dipantainya kotor sedikit saja terdapat perbedaan minat pariwisata. jangan sebut lagi ke daerah yang lebih kotor, salah-salah wisatawan malah ikutan mengotorinya karena dianggap kebiasaan warga lokal dan tidak ada hukuman.
Sewaktu pandemi 2020-2021, saya di Batam dan melihat pantai yg dikelola hotel dgn yg dikelola warga lokal tampak sekali perbedaan kebersihannya, padahal tidak jauh, hanya dibatasi pagar saja😢
coba cek channel aji strah pa guru. Dia review hubungan Indonesia Israel tdk bisa berteman bukan karena alasan Palestina. Coba pak guru review, penjelasannya tanpa ada hubx dgn agama
Semoga kreator lainnya juga bisa mmbahas tentang sampah . Agar bisa mengingatkan keuntungan dan kerugiannya .
Apalagi kita dianggap third world country 😢
Foto profil nya cantik bang 😍
Namanya siapa ? Kasih tau ig nya dong bang
Baru denger istilah ini third world country apaan bang??
@@krisnamaulana454 first WC itu seperti Amerika, Inggris, dkk
Second WC itu seperti China, Jepang , dsj
Third WC itu seperti negara2 Afrika dsj
@@bang_choi jadi bisa dibilang mereka lah superpower nya
@@krisnamaulana454 third world country dulunya mulai pas perang dingin
First world country untuk negara blok barat
Second world country untuk negara negara menganut komunis
Third world country untuk negara negara netral
Sekarang
First world country itu orang orang barat nyebutnya negara negara maju yg sejahtera
Second world country itu negara negara lumayan kaya
Third world country itu negara negara berkembang yang miskin
Istilah itu mungkin ga dikenal oleh orang orang seperti kita Indonesia bahkan orang orang benua asia, afrika,Amerika selatan gak mengenal istilah ini
Karena barat lah yg menyebut kaya gini
Kita direndahkan negara negara miskin dengan julukan
third world country
Masalah sampah memang masalah yang harus dapat perhatian...
Ini sangat penting...
Masyarakat hrs dipaksa utk taat dlm hal pengelolaan sampah.klo perlu ancam dgn hukuman.
Lebih baik topik2 spt ini yg perlu dibicarakan utk berikir lebih maju. Jangan otak atik nkri yg sdh disepakati selrh bangs sejak sumpah pemuda 1928,ingat itu! Sadarlah profesi guru itu adalah pembentuk karakter bangsa.
Aga susah bagi saya orang Kabupaten, soalnya ditempat saya itu ngga ada yang namanya dinas kebersihan jadi ya masyrakat suka acak buang sampahnya. Misal, di sungai, ada juga yang depan rumahnya diberi tong sampah besar lalu dibakar.
Untuk saya sendiri perkara sampah juga terkadang bingung ini mau diapain disamping itu juga usaha toko kelontong, jadi ya lumayan banyak kedatangan stok sampah. Akhirnya, untuk menyiasati itu semua saya menerapkan metode bakar secukupnya.
Untuk sampah yang bisa diserahkan ke bakul rosok alias mamang2 sampah saya pisahkan dengan sampah2 anorganik lain yang tidak bisa didaur ulang seperti, styrofoam dll. Lalu sisa sampah yang yang gak lolos qc itu mau ga mau ya saya bakar.
Untuk sampah organik hamdalahnya saya masih rutin sampai sekarang ini untuk mengompos, tentunya intesitas hanya sebatas sampah dapur. Untuk sisa makanan saya kasihkan ayam.
terimakasih pak guru di banyumas sudah mulai terealisasikan pengolahan sampah jadi lebih bermanfaat.dibanyumas juga jadi contoh daerah dengan pengolahan sampah terbaik di asia tenggara.
Terima kasih kepada Guru Gembul, atas partisipasinya mencerdaskan bangsa, demi masa depan lebih baik.
Pantesan masyarakatnya susah.
Ternyata susah dia atur...
Kita sudah di ajarkan untuk buang sampah dari kecil, namun tidak diajarkan pilah dulu baru dibuang sesuai tempat ya.
Yang paling ditakutkan untuk jangka panjang adalah Krisis air bersih, makin senang dah yang jual air.
Ditempat tinggal saya sudah memulai bank sampah, ya lumayan untuk menambah pendapatan bulanan.
Masyarakat harus pinter ngelola sampah juga, jangan buang sembarangan.
Ayo-Ayo.. jadikan budaya buang sampah pada tempatnya, dan memilahnya sebelum membuangnya. Dimulai dari keluarga masing-masing..
Negara kita lebih tinggi gengsi dari pada apa pun
1. tingkat pendidikan yang masih rendah...ini berimplikasi ke kesadaran hidup bersih., juga mentalitas masyarakat indon (S4 = susah melihat orang senang, senang melihat org susah) 2. tidak ada support system (mulai dr aturan, penegakan disiplin, dan hukuman) agar terjadi pemilahan sampah....misal untuk hari hari tertentu yang bisa masuk TPS adl jenis sampah yang seperti bagaimana...mau tak mau si pembuang sampah akan dipaksa
Sepertinya harus menunggu indonesia berumur 100 thn buat masyarakat berpikiran maju, seperti di video pak gembul sebelumnya
Pengadaan bank sampah setiap RT adalah solusi karena setiap sampah di hargai.