Justru kesejahtetaan berawal dr demokrasi..siapa yg akan kontrol pemerintah? Meskipun ada dpr, rakyat hrs dilbatkan utk milih pemimpin..yg hrs dievaluasi adl mengkebiri hak rakyat..pilkda sdh diajari sesat sm jkw, calon pemimpin sdh dikehendaki rakyat tp krn ada unsur keserakahan dan ketakutan akhirnya ada kongkalikong antat faksi politik..ini yg hrs dievaluasi..bukan hak rakyat yg hrs dihilangkan
@@MamiCriwiskita masih bisa nyoblos evaluasi dengan milih dprd yang baik integritas nya, nah kalo kita milih dprd yang baik maka dprd pasti memilih kepala daerah yg baik, paham ga maksud saya
@@MamiCriwisTerus kalo kita tetep nyoblos kepala daerah apa gunanya dprd sebagai wakil rakyat, nah asalkan pak Prabowo memberantas korupsi pasti dprd bisa menjadi wakil rakyat yang sebenarnya
@ZiyadunNiamillah ini mbaknya kok lucu, 😅 gunanya kita gunakan hak utk milih kep daerah yg kita yakini amanah dan rekam jejak kerja baik..kalau dprd yg milih dia bisa kongkalikong kebjiakan dg kep daerahnya, dan satu dprd pasti akan milih kep daerah yg memberi dia cuan yg byk..kita rakyat yg hrs menentukan kep daerah sendiri, pak wowo blm terbukti brantas korupsi dg baik, bukti byk menteri titipan jkw tersangkut kasu korupsi malah dipilih lg..spt hal ini aja wowo kongkalikong sm wiwi..
Setuju aja rakyat, asal uang lari nya ke rakyat. Dri pada ke tukang kertas lari nya. Dan gaji preman preman pelaksanaan pilkada. Mending untuk rakyat duit nya.
Iya paham bang tapi alangkah lebih baiknya dana yg besar itu bisa dibuat yg lebih bermanfaat, kita masih bisa demokrasi dengan memilih/nyoblos presiden dan dprd tpi klo kepala daerah pk prabowo usul mending dprd kan dprd yg milih rakyat berarti secara tidak langsung sebagai wakil rakyat yg memilih.
Asalkan rakyat pinter gamau disogok sama calon dprd dan memilih dprd yg integritas nya baik, dan yg terpenting asalkan pak prabwoo memberantas korupsi yg di dpr insyallah bisa diwakilkan suara rakyat.
Kalau merujuk kepada Sila ke Empat dari Pancasila [ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan], maka pemilihan kepala daerah oleh DPRD, dan pemilihan Presiden oleh MPR RI sebenarnya itulah yang lebih tepat. Kalau dahulu ada kesalahan pada anggota DPRD, DPR RI atau MPR RI maka sistem untuk menjadi anggota DPRD, DPR RI dan MPR RI itulah yang sebaiknya dikoreksi. Jika wakil rakyat itu baik, maka kita tidak ada permasalahan dengan mereka. Untuk mengawasi anggota DPRD, DPR RI dan MPR RI itu lebih ringan, karena satuan anggota lembaga legislatif tersebut, hanyalah wakil rakyat untuk sebagian kecil rakyat dibanding seluruh jumlah rakyat pemilih. Demikian juga jika Presiden dan Wapres dipilih oleh MPR RI, menekan Presiden dan Wapres untuk taat kepada Ketetapan MPR RI akan jauh lebih mudah. Presiden tidak akan bisa terlalu berkuasa untuk melakukan hal-hal di luar Tap MPR RI. Selain itu pertentangan di tengah rakyat tidak akan berlebihan seperti saat pemilihan langsung ini. Biaya dan "korban rakyat" juga terlalu besar. Sebaiknya kita kembali ke Undang-Undang dasar 1945 yang asli.
menilai dan menyalahkan itu mudah...yg sulit komitmen dan upaya memperbaiki karena bth kecerdasan dan strategi serta kerja keras. merombak sistem yg sdh melekat dan melibatkan banyak kepentingan bth proses dan kepercayaan publik pd pemerintah dan lembaga negara serta aparatur. 🙏🙏🙏🙏🙏
@@dhiansicenk3513mending menurut saya bubarkan saja indonesia kan menurut anda dpr dprd dan jg dpd tdk bermanfaat iy kan lbh baik bubarkan dulu indonesia bener gak
bukan hanya pilkada yg jorok tp pilpres dan pileg sama sama joroknya Indonesia tidak cocok jadi negara demokrasi lbh cocok jadi kerajaan terbukti pernah berjaya seperti kerajaan majapahit dan sriwijaya
Walikota/bupati jangan dipilih oleh DPRD karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DPR/DPRD rendah sekali. Walikota/bupati lebih baik dipilih oleh gubernur, sedangkan pemilihan gubernur lewat pilkada.
Betul...betul kata pak Mahfud , Pilkada harus diganti ( di evaluasi ) Rakyat ingatkan : Partai yg tidak mempermasalahkan " Biaya Mahal " untuk Pilkada ...adalah Partai yg akan menyengsarakan Rakyat
memang anggaran negara/daerah untuk pilkada langsung sangat mahal tapi kalaupun pemilihan oleh DPRD maka biaya anggaran negara bisa di hemat hanya saja biaya yg di keluarkan oleh sang calon kepala daerah tetap saja mahal bahkan mungkin lebih mahal krn akan ada "pengamanan" bagi setiap anggota dewan..mau pemilihan langsung ataupun lewat DPRD praktek money politic tetap akan ada..
Lebih... baik pemilu Presiden dipilihDPRD. 👍👍👍. Ratusan triliun uang rakyat habis sia-sia untuk pemilu langsung. Money politik kepada rakyat juga tidak membangun karakter bangsa. Belum lagi banyaknya yg meninggal disaat pemilu..sementara, pemilu langsung menelan biaya ratusan triliun, disaat rakyat yg tidak makan. 😂. DPRD yg dipilih oleh rakyat juga perpanjang tanganan, rakyat kepada penerintah, dan perpanjang tanganan rakyat kepada PEMILU. Jika pemilu Presiden dipilih DPRD, maka pemerintah pusat akan lebih menghargai Daerah dan kekurangannya. Pemilu Langsung tidak cocok untuk Indonesia, yg penduduknya hanya terpusat pada Jawa (jateng, jatim, jabar).👍👍👍👍
Kalo pilkada di ganti oleh DPRD yg malah tambah gampang korupsi nya,, wong DPR gak milik saja korupsi nya minta ampun apa lagi kalo tugas ditambah,, ya tambah ceper balik modal,,, saya dan keluarga saya satu satu nyoblos dpr hanya waktu pertama kali sejak reformasi selebihnya saya gak nyoblos,, karena kalo sudah jadi lupa akan rakyat yg milih,, dia berusaha cari duit untuo ngembalikan modal,,,,
Setuju biar gk ribut ada bawas lu kpu di daerah buang2 anggaran toh itu juga di biayai APBN belum lagi buat TPS di seluruh indonesia itu berapa biaya nya
Untuk di calonkan menjadi bupati/wali kota bayar mahar ke parpol pengusung sekitar 20-25 Milyar, untuk gubernur maharnya ke parpol pengusung sekitar 30-35 Milyar, terus biaya kampanye sekitaran 10-20 Milyar termasuk untuk serangan fajar berkisar 50 ribu sampai 100 ribu per kepala yg memilih. Jadi memang sudah rusak sistem demokrasi pemilu ini semua sudah korup/transaksional, terus nanti yg menang akan mengangkat para pendukungnya bekerja di pemerintahan walaupun monyet bahkan cuma tamatan SMP yg dulu mendukungnya tetap dipekerjakan sebagai imbalan krn telah mendukung, terus yg dulu bekerja di pemerintahan termasuk para asn yg ketahuan tdk mendukung di mutasi ke pelosok negeri yg sangat jauh, kepala-kepala dinas di rombak/dirotasi kiri kanan, termasuk yg tdk mendukung di copot lali diganti dengan yg mendukung. Pemilu kada barusan yg 2024 sy tdk memilih, terlalu bodoh sy kalau harus ikut mencoblos manusia-manusi begitu yg nanti melakukan pencurian uang rakyat, nepotisme dan kolusi.
Sebal ama MK, wewenang MK dintervnsi dg taktik pilkada pilihn dpr, yg bukan tugas presden beda pasal dan BAB uud 45. Mahal dan jorok dramstir jokowi bisa jinakkn MK dan MA
Uu perampasan aset sahkan agar rakyat tambah sejahtera,ini kok pilkada dah bagus dipilih oleh rakyat mau diganti 😂😂😂,kembali seperti jaman orba ya pilkada dipilih dprd
klo begitu sama seperti jaman Pak Suharto terus buat apa ada tragedi 98 dan Reformasi pak suharto di lengserkan dan diadili klo sistem pemerintahan di pakai sekarang
Semua pemilihan presiden gub bup dan dpr semua jorok maka negara kita harus kembali ke jaman purba yaitu kerajaan jangan yg ada namanya demokrasi dengan biaya mahal
pemilian secara umum memang demokratis tapi kenyataan nya uang serangan pajar yg bicara dan setelah menang pilkada harus balik modal yg besar itu fakta...
Sangat setuju biar rakyat tenang tdk ribut tdk gaduh biar rakyat tdk makan uang haram dr para calon.
Lagi kerja kah? Rata-rata komen nya begini ya? Ada kata-kata gaduh. Emang disuruhnya begitu ya? 😂
Loe percaya DPR 😂
@@wijoyo2300 DPRD blokk bkn dpr
Setuju d evaluasi , tetepi setuju dan harus di pilih rakyat lngsg ..ini jos
@@Vsca-j8dfaktanya gerombolan banteng bikin gaduh melulu apalagi calon yg diusung nyungsep😂😂😂
Sangat setuju.
Dan perlu diingat, bahwa demokrasi bukanlah tujuan negara. Tapi tujuan negara itu adalah kesejahteraan rakyat
Ya rakyat tambah soro bro,, ya tambah enak KKN nya ,, wong cuma nyaris ratusan orang,,,,
Justru kesejahtetaan berawal dr demokrasi..siapa yg akan kontrol pemerintah? Meskipun ada dpr, rakyat hrs dilbatkan utk milih pemimpin..yg hrs dievaluasi adl mengkebiri hak rakyat..pilkda sdh diajari sesat sm jkw, calon pemimpin sdh dikehendaki rakyat tp krn ada unsur keserakahan dan ketakutan akhirnya ada kongkalikong antat faksi politik..ini yg hrs dievaluasi..bukan hak rakyat yg hrs dihilangkan
@@MamiCriwiskita masih bisa nyoblos evaluasi dengan milih dprd yang baik integritas nya, nah kalo kita milih dprd yang baik maka dprd pasti memilih kepala daerah yg baik, paham ga maksud saya
@@MamiCriwisTerus kalo kita tetep nyoblos kepala daerah apa gunanya dprd sebagai wakil rakyat, nah asalkan pak Prabowo memberantas korupsi pasti dprd bisa menjadi wakil rakyat yang sebenarnya
@ZiyadunNiamillah ini mbaknya kok lucu, 😅 gunanya kita gunakan hak utk milih kep daerah yg kita yakini amanah dan rekam jejak kerja baik..kalau dprd yg milih dia bisa kongkalikong kebjiakan dg kep daerahnya, dan satu dprd pasti akan milih kep daerah yg memberi dia cuan yg byk..kita rakyat yg hrs menentukan kep daerah sendiri, pak wowo blm terbukti brantas korupsi dg baik, bukti byk menteri titipan jkw tersangkut kasu korupsi malah dipilih lg..spt hal ini aja wowo kongkalikong sm wiwi..
Harus di evaluasi bagus! Tapi harus tetap di pilih rakyat!
Satu satunya jalan agar negara sejahtera bebas korupsi.Sah kan UU perampasan aset
Setuju aja rakyat, asal uang lari nya ke rakyat. Dri pada ke tukang kertas lari nya. Dan gaji preman preman pelaksanaan pilkada. Mending untuk rakyat duit nya.
Lari kerakyat ? Ke DPR kali 😂
Mantap sekali
Biarkanlah rakyat yang berdaulat, Indonesia katanya kaya raya, biaya tinggi jangan untuk alasan saja
Iya paham bang tapi alangkah lebih baiknya dana yg besar itu bisa dibuat yg lebih bermanfaat, kita masih bisa demokrasi dengan memilih/nyoblos presiden dan dprd tpi klo kepala daerah pk prabowo usul mending dprd kan dprd yg milih rakyat berarti secara tidak langsung sebagai wakil rakyat yg memilih.
Asalkan rakyat pinter gamau disogok sama calon dprd dan memilih dprd yg integritas nya baik, dan yg terpenting asalkan pak prabwoo memberantas korupsi yg di dpr insyallah bisa diwakilkan suara rakyat.
Kalau merujuk kepada Sila ke Empat dari Pancasila [ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan], maka pemilihan kepala daerah oleh DPRD, dan pemilihan Presiden oleh MPR RI sebenarnya itulah yang lebih tepat.
Kalau dahulu ada kesalahan pada anggota DPRD, DPR RI atau MPR RI maka sistem untuk menjadi anggota DPRD, DPR RI dan MPR RI itulah yang sebaiknya dikoreksi. Jika wakil rakyat itu baik, maka kita tidak ada permasalahan dengan mereka. Untuk mengawasi anggota DPRD, DPR RI dan MPR RI itu lebih ringan, karena satuan anggota lembaga legislatif tersebut, hanyalah wakil rakyat untuk sebagian kecil rakyat dibanding seluruh jumlah rakyat pemilih.
Demikian juga jika Presiden dan Wapres dipilih oleh MPR RI, menekan Presiden dan Wapres untuk taat kepada Ketetapan MPR RI akan jauh lebih mudah. Presiden tidak akan bisa terlalu berkuasa untuk melakukan hal-hal di luar Tap MPR RI. Selain itu pertentangan di tengah rakyat tidak akan berlebihan seperti saat pemilihan langsung ini. Biaya dan "korban rakyat" juga terlalu besar.
Sebaiknya kita kembali ke Undang-Undang dasar 1945 yang asli.
akhirnya ada yg sdm tinggi yg paham pemikiran pak prabowo
Inilah namanya demokrasi utk rakyat, pilkada tetap pilihan langsung jg pilih gubernur oleh DPRD
Betul betul betul
Setuju 100%
Kepala daerah di pilih lgsung oleh DPR
MASIH MAHAL GAJI PEJABAT, ,MENTERI2 DAN BIAYA PROGRAM2NYA. MASIH MENCURI KORUPSI LAGI,..NGERI 🤦
menilai dan menyalahkan itu mudah...yg sulit komitmen dan upaya memperbaiki karena bth kecerdasan dan strategi serta kerja keras. merombak sistem yg sdh melekat dan melibatkan banyak kepentingan bth proses dan kepercayaan publik pd pemerintah dan lembaga negara serta aparatur. 🙏🙏🙏🙏🙏
Milih nya DPR juga jirokkk....Milih Kades Saja juga Jorokkk....
Next pemilihan DPRD & kepala daerah serentak biar adil,tdk ada kepentingan kelompok partai
Alhamdulillah biar gak ada lagi serangan fajar dan bansos biar masyarakat bisa mandiri
Setujuh pak karena di pilkada itu sistimnya jorok.penuh manipolitik . Dan memecah kerukunan rakyatbkarwna bedah pilihan
ia bener pilkada sangat sangat jorok.,bikin perpecahan ,,ngurangi apbn mending buat rakyat yg membbutuhkan
Mksd nny baik tp ...tau sendiri lah 😅
Tidak setuju karena kembali ke order baru jagan berkinat dari cita cita repormasi sayang bayak pintar tapi kebiger
Piliada mahal dan jorok jg krn penyelenggaranya pak, yg ada nti para anggota DPRD diintimidasi utk memilih sesuai keinginan penguasa 🥱🥱
Pilkada enak pilih langsung ❤
S3paham pak ini betul betul.ipisien.pilkada mahal m3nding dananya,makin lama makin banyak yg korupsi karna pilkada mahal
Yg dievaluasi justru pemilihan dpr dan dprd lebih bgs ditiadakan karena sudah tidak mewakili dan membela kepentingan rakyat
Pemilihan DPR dan DPRD itu terkadang ada juga yang bikin gaduh, bahkan sesama partai aja saling ribut karena saling berebut suara.
@@dhiansicenk3513mending menurut saya bubarkan saja indonesia kan menurut anda dpr dprd dan jg dpd tdk bermanfaat iy kan lbh baik bubarkan dulu indonesia bener gak
SUDAH HABIT
Hapus DPR. biarkan tetap ada pilkada tapi nanti berfungsi juga sebagai DPR. Efektif dan Efesien.
Setuju
Setuju tapi partai pemenang pilkada yang diusulkan jadi Walikota/Bupati/Gubernur,jangan sampai pemenang Pilkada gigit jari kalah dengan KIM+
Paling tepat ditunjuk oleh presiden aja kalo dipilih oleh DPR juga DPR bisa dibayar
PILPRES juga sama, mending di pilih DPR seperti dulu, percuma hanya membuat perpecahn
Kalau dievaluasi betul, tapi kalo kepala daerah dipilih dprd, maka Indonesia mengalami kemunduran demokrasi
bukan hanya pilkada yg jorok tp pilpres dan pileg sama sama joroknya Indonesia tidak cocok jadi negara demokrasi lbh cocok jadi kerajaan terbukti pernah berjaya seperti kerajaan majapahit dan sriwijaya
Setuju mahfud md dari pada berdalil kemunduran demokrasi ,maju masuk jurang lebih baik mundur bisa melangka lebih jauh seribu kali
mahal dan rentan korupsi untuk mengembalikan uang kampanye
Walikota/bupati jangan dipilih oleh DPRD karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DPR/DPRD rendah sekali.
Walikota/bupati lebih baik dipilih oleh gubernur, sedangkan pemilihan gubernur lewat pilkada.
👍👍
Biarkan rakyat memilih pemimpinnya.Perbaiki systemnya biar tidak ada money politik dan bansos
Betul...betul kata pak Mahfud , Pilkada harus diganti ( di evaluasi )
Rakyat ingatkan : Partai yg tidak mempermasalahkan " Biaya Mahal " untuk Pilkada ...adalah Partai yg akan menyengsarakan Rakyat
memang anggaran negara/daerah untuk pilkada langsung sangat mahal tapi kalaupun pemilihan oleh DPRD maka biaya anggaran negara bisa di hemat hanya saja biaya yg di keluarkan oleh sang calon kepala daerah tetap saja mahal bahkan mungkin lebih mahal krn akan ada "pengamanan" bagi setiap anggota dewan..mau pemilihan langsung ataupun lewat DPRD praktek money politic tetap akan ada..
Klo di awali dgn amplop suap maka tdk akan menjadi pejabat yg amanah.
,,mau langsung,mau gak,, gak ada benernya semua bisa main,,,penguasa paling banyak menangnya
Setuju. Agar KIm di mana-mana menang. Kim malu kalah di dkj.
Lebih... baik pemilu Presiden dipilihDPRD. 👍👍👍. Ratusan triliun uang rakyat habis sia-sia untuk pemilu langsung. Money politik kepada rakyat juga tidak membangun karakter bangsa. Belum lagi banyaknya yg meninggal disaat pemilu..sementara, pemilu langsung menelan biaya ratusan triliun, disaat rakyat yg tidak makan. 😂. DPRD yg dipilih oleh rakyat juga perpanjang tanganan, rakyat kepada penerintah, dan perpanjang tanganan rakyat kepada PEMILU. Jika pemilu Presiden dipilih DPRD, maka pemerintah pusat akan lebih menghargai Daerah dan kekurangannya. Pemilu Langsung tidak cocok untuk Indonesia, yg penduduknya hanya terpusat pada Jawa (jateng, jatim, jabar).👍👍👍👍
Kalo pilkada di ganti oleh DPRD yg malah tambah gampang korupsi nya,, wong DPR gak milik saja korupsi nya minta ampun apa lagi kalo tugas ditambah,, ya tambah ceper balik modal,,, saya dan keluarga saya satu satu nyoblos dpr hanya waktu pertama kali sejak reformasi selebihnya saya gak nyoblos,, karena kalo sudah jadi lupa akan rakyat yg milih,, dia berusaha cari duit untuo ngembalikan modal,,,,
Kami rakyat setuju. Cuma buang2 duit negara. Plus pembelahan di tingkat rakyat bawah
Saya tidak s7 klu d pilih DPRD
Bakal nganggur dong para makelar serangan fajar😂
Ya sistim pilkada n hukum nya yg di rubah, jgn usaha kecil rakyat yg ikut mati, usaha cetak baliho, bikin b3ndera dll ancoorrr😢
Gibran bisa mencalonkan wapres juga gara" aturan hukum dirubah demi kepentingan segrlintir orang
Setuju biar gk ribut ada bawas lu kpu di daerah buang2 anggaran toh itu juga di biayai APBN belum lagi buat TPS di seluruh indonesia itu berapa biaya nya
Pilek nya juga musti di evaluasi kasi kesempatan yg miskin banyak uang bisa jdi dpŕ
Kami sebagai warga negara Indonesia sangat setuju, soalnya kalau dipilih oleh DPRD, tidak ada lagi intimidasi pada ASN,,,
Yg ada nti intimidasi thd anggota DPRD bung 🤦🏿
Kl gue TDK setuju
Selama rakyat memilih berdasarkan amplop,sembako maka kepala daerah akan korupsi untuk balikin modal. Pemimpin korup karena rakyatnya rakus!!!.
Rakyat cuma jadi korban..yg merusak,yg jorok siapa hayo
Yg jorok masyarakat mau di sogok pakai uang
Ribut bicara biaya mahaltpi korupsi diabaikan. Negara ini bangkrut krena korupsi bukan krena pilkada
Presiden juga diplih oleh MPR dong
Untuk di calonkan menjadi bupati/wali kota bayar mahar ke parpol pengusung sekitar 20-25 Milyar, untuk gubernur maharnya ke parpol pengusung sekitar 30-35 Milyar, terus biaya kampanye sekitaran 10-20 Milyar termasuk untuk serangan fajar berkisar 50 ribu sampai 100 ribu per kepala yg memilih.
Jadi memang sudah rusak sistem demokrasi pemilu ini semua sudah korup/transaksional, terus nanti yg menang akan mengangkat para pendukungnya bekerja di pemerintahan walaupun monyet bahkan cuma tamatan SMP yg dulu mendukungnya tetap dipekerjakan sebagai imbalan krn telah mendukung, terus yg dulu bekerja di pemerintahan termasuk para asn yg ketahuan tdk mendukung di mutasi ke pelosok negeri yg sangat jauh, kepala-kepala dinas di rombak/dirotasi kiri kanan, termasuk yg tdk mendukung di copot lali diganti dengan yg mendukung.
Pemilu kada barusan yg 2024 sy tdk memilih, terlalu bodoh sy kalau harus ikut mencoblos manusia-manusi begitu yg nanti melakukan pencurian uang rakyat, nepotisme dan kolusi.
Biar sajalah mpud,klo dipilih DPRD bisa" dia berkuasa sampai 25 thn nanti.
Pilkada itu bisnis
Sebal ama MK, wewenang MK dintervnsi dg taktik pilkada pilihn dpr, yg bukan tugas presden beda pasal dan BAB uud 45. Mahal dan jorok dramstir jokowi bisa jinakkn MK dan MA
Uu perampasan aset sahkan agar rakyat tambah sejahtera,ini kok pilkada dah bagus dipilih oleh rakyat mau diganti 😂😂😂,kembali seperti jaman orba ya pilkada dipilih dprd
Kalo kalah yah bilang jorok😂😂 dasar
Sudah mental siapa pilih sama
Kalah jakarta eh aturan diubah wkwkwk
klo begitu sama seperti jaman Pak Suharto terus buat apa ada tragedi 98 dan Reformasi pak suharto di lengserkan dan diadili klo sistem pemerintahan di pakai sekarang
Semua pemilihan presiden gub bup dan dpr semua jorok maka negara kita harus kembali ke jaman purba yaitu kerajaan jangan yg ada namanya demokrasi dengan biaya mahal
Ditunjuk oleh presiden aja
Presiden ditunjuk malaikat.....
Pak mafud aja jadi ketua kpu nya atau ketua bawaslu nya
Terus yang pilih angota dpr dprd siapa😅
Di PDIP itu juga tidak ada demokrasi ug sedungguhnya
Ayo para mahasiwa rame2 kita turun demo
Pmilihan legislstif mau trbuka , ini mlah kpla daerah mau trtutup , suka2 mbahmu ja ! Siapa suruh mmbiarkan rakyat mngharap uang ? Rezim juga toh !
pemilian secara umum memang demokratis tapi kenyataan nya uang serangan pajar yg bicara dan setelah menang pilkada harus balik modal yg besar itu fakta...
percuma bayar pajak suara rakyat gak di butuh kan dalam menentukan suara.... rakyat cuma jadi jongos pejabat di peras pejabat lewat pajak
Klo kepala daerah dipilij DPRD, Kita coblos kotak kosong dari pada calon DPRDnya wkwkwkwkw culas culas...
Hai mahfud , kau jangan membawa bansa ini mundur ke jaman orba.
Anda profesor, berpikirlah sesuai kapasitasnya