Jazakalloh khoir ustad. Mencerahkan sekali. Baru nemu nih video antum. Luar biasa, Udah 3 tahun yang lalu ternyata. Kebetulan saya pernah belajar metode hisab Syatiri. Jadi ngeh nih dengah visualisasi aplikasi yang luar biasa dan penjelasan antum yang sangat baik.
Apabila menggunakan metode rukyat dengan ketinggian hilal minimal 3⁰, maka tgl 1 Syawwal 1444H bertepatan dengan hari Sabtu 22 April 2023, sementara ijtimak akhir Syawwal 1444H terjadi tgl 19 Mei 2023, hitungan ijtimaknya anomali karena terjadi dihari ke 28 (9 hari di bulan April + 19 hari di bulan Mei), sedangkan berdasar kepada evolusi bulan, ijtimak/ bulan tua/ black moon terjadi paling cepat hari ke 29.
Lebaran 2023, kamis 20 April 2023 bulan sudah di atas ufuk dengan ketinggian kurang dari 3° kalah dilihat dengan simulasi hilal sudah terlihat (sangat tipis) tapi kalau pengamatan langsung tidak terlihat karena kondisi cuaca dan ketinggian yang sangat rendah dari horizon.
Betul pak. Bagi yg pakai metode Hisab. Lebih tepatnya masuk 1 Syawal tgl 20 Kamis, Magrib. Nah lebaran makan²nya tgl 21 Jumat. 😀 Kalau ketinggian hilal, jg tergantung pd posisi kita. Kalau saya setting di kota saya, maka ketinggian hilalnya cuma 1,7⁰. Sabitnya bukan tipis, tapi gak kelihatan sama sekali.
Info tentang tinggi bulan lain2 apa bs diexport jdi csv / xls, shg kita bs tahu disetiap negara tahun2 sblmnya, berapa info bulan ketika ditetapkan tgl 1 Syawal ? shg kita bs tahu kriteria yg dipake olh MABIMS yg menetapkan bs lihat bulan jk tinggi hilal >= 3 Deg & Elongasi > 4 ?. Apakah visibility/kenampakan bulan bs dikuantifikasikan, misal dg skala tdk jelas 0, kurang jelas 1, agak jelas 2, jelas 3, lebih jelas 4, & sgt jelas 5 ?
Jazakalloh khoir ustad. Mencerahkan sekali. Baru nemu nih video antum. Luar biasa, Udah 3 tahun yang lalu ternyata. Kebetulan saya pernah belajar metode hisab Syatiri. Jadi ngeh nih dengah visualisasi aplikasi yang luar biasa dan penjelasan antum yang sangat baik.
Wah, saya bukan ustad pak. Orang biasa yg masih harus banyak belajar. Senang bisa membantu. 🙏
Apabila menggunakan metode rukyat dengan ketinggian hilal minimal 3⁰, maka tgl 1 Syawwal 1444H bertepatan dengan hari Sabtu 22 April 2023, sementara ijtimak akhir Syawwal 1444H terjadi tgl 19 Mei 2023, hitungan ijtimaknya anomali karena terjadi dihari ke 28 (9 hari di bulan April + 19 hari di bulan Mei), sedangkan berdasar kepada evolusi bulan, ijtimak/ bulan tua/ black moon terjadi paling cepat hari ke 29.
Lebaran 2023, kamis 20 April 2023 bulan sudah di atas ufuk dengan ketinggian kurang dari 3° kalah dilihat dengan simulasi hilal sudah terlihat (sangat tipis) tapi kalau pengamatan langsung tidak terlihat karena kondisi cuaca dan ketinggian yang sangat rendah dari horizon.
Betul pak. Bagi yg pakai metode Hisab.
Lebih tepatnya masuk 1 Syawal tgl 20 Kamis, Magrib. Nah lebaran makan²nya tgl 21 Jumat. 😀
Kalau ketinggian hilal, jg tergantung pd posisi kita. Kalau saya setting di kota saya, maka ketinggian hilalnya cuma 1,7⁰. Sabitnya bukan tipis, tapi gak kelihatan sama sekali.
Cara lihat sudut elongasi di aplikasi itu gmn
Info tentang tinggi bulan lain2 apa bs diexport jdi csv / xls, shg kita bs tahu disetiap negara tahun2 sblmnya, berapa info bulan ketika ditetapkan tgl 1 Syawal ? shg kita bs tahu kriteria yg dipake olh MABIMS yg menetapkan bs lihat bulan jk tinggi hilal >= 3 Deg & Elongasi > 4 ?. Apakah visibility/kenampakan bulan bs dikuantifikasikan, misal dg skala tdk jelas 0, kurang jelas 1, agak jelas 2, jelas 3, lebih jelas 4, & sgt jelas 5 ?
Setahu saya, tidak bisa sih, diekspor ke csv/xls.
Pak apakah ini valid dan boleh digunakan?