Sy ber-angan2, suatu saat semua kemasan bekas tidak akan dibuang begitu saja, tp bisa ditukar ke pabrik atau produsennya dgn barang yg baru. Misalnya, kemasan bekas mie instan merek A dgn rasa X, jika dikumpul sebanyak 20 bungkus bisa ditukar dgn 1 bungkus kemasan baru dgn merek dan rasa yg sama. Begitu juga misalnya, sachet bekas shampoo merek B varian Y yg dikumpul sebanyak 20 sachet, bisa ditukar dgn 1 sachet yg baru. Tempat penukarannya dibuka di mall2 besar dan pusat perbelanjaan. Sy yakin bisa segera mengentaskan masalah sampah, dan juga mengubah perilaku konsumen utk menyimpan dgn baik semua bentuk kemasan bekasnya. Ini lebih efektif dibanding anggaran CSR perusahaan yg habis dipakai utk bersih pantai atau kegiatan serupa, atau hanya ditukar dgn tumbler dan pipet besi, tdk menyelesaikan permasalahan sampah yg umumnya disebabkan oleh kebiasaan dr konsumen itu sendiri. Selain itu pihak produsen punya tanggung jawab utk mengelola kembali kemasan bekas produksinya sendiri... Pemerintah sebenarnya punya wewenang mem-push para produsen dgn aturan merelokasi anggaran perusahaan utk mekanisme tukar kemasan ini.
LUAR BIASA...MASYARAKAT YANG MEMILIKI KESADARAN LINGKUNGAN YANG SANGAT TINGGI...ASTUNGKARA SEGERA TERWUJUD DI SELURUH DESA
iya, mantap bang2 dan bu2 ini! Pahlawan mata dan jasmani saya
alangkah bagus kl idea ini di ajarkan ke seluruh Indonesia...what a great idea...let's save our planet earth 🌏
semoga hal spt.ini dicontoh oleh desa2 lainnya.di bali
Sy ber-angan2, suatu saat semua kemasan bekas tidak akan dibuang begitu saja, tp bisa ditukar ke pabrik atau produsennya dgn barang yg baru. Misalnya, kemasan bekas mie instan merek A dgn rasa X, jika dikumpul sebanyak 20 bungkus bisa ditukar dgn 1 bungkus kemasan baru dgn merek dan rasa yg sama. Begitu juga misalnya, sachet bekas shampoo merek B varian Y yg dikumpul sebanyak 20 sachet, bisa ditukar dgn 1 sachet yg baru. Tempat penukarannya dibuka di mall2 besar dan pusat perbelanjaan. Sy yakin bisa segera mengentaskan masalah sampah, dan juga mengubah perilaku konsumen utk menyimpan dgn baik semua bentuk kemasan bekasnya. Ini lebih efektif dibanding anggaran CSR perusahaan yg habis dipakai utk bersih pantai atau kegiatan serupa, atau hanya ditukar dgn tumbler dan pipet besi, tdk menyelesaikan permasalahan sampah yg umumnya disebabkan oleh kebiasaan dr konsumen itu sendiri. Selain itu pihak produsen punya tanggung jawab utk mengelola kembali kemasan bekas produksinya sendiri... Pemerintah sebenarnya punya wewenang mem-push para produsen dgn aturan merelokasi anggaran perusahaan utk mekanisme tukar kemasan ini.
Congrat to Bli Janur & Team GILA in Banjar Celuk and Hinders more, for GREEN BALI 🙏🙏🙏
Semoga bermanfaat dan sayangi bumi kita
Semoga ada komunitas di seluruh indonesia
Salam lestari dari Kampung JIMPITAN KB2 Merubah masalah menjadi berkah, Berselaras Harmoni Dengan Alam Semesta 👍👍❤️🇮🇩
Salut dengan ide serta aksi yg dilakukan oleh bapak janur ini .aku jadi ingin melakukan aksi seperti yg pak kanur lakukan hebat
keren sekali bli....
Luar biasa, suka banget pemikirannya ❤
Perlu di coba di kampung halaman salam kenal
Yup patut itu👍
🇲🇾🙏🇮🇩
keren blii, bagaimana sy bisa belajar begitu, bli mohon petunjuk
kalau sekolah ingin mengajukan sekolah bersih kemana yah?
apakah boleh ia warga luar celuk membawa sampah plastiknya?