Terimakasih mas Naban, atas tutorialnya tentang SEM AMOS yang tidak fit menjadi fit. semoga menjadi amal jariyah. Aamiin. salam untuk keluarga di rumah
permisi pak mau tanya, setelah eliminasi konstruk kan modelnya jadi kurang rapih ya jadi ada jarak2 gitu, nah itu boleh dirapihin atau dibiarin kaya gitu aja pak? terima kasih sebelumnya 🙏🏼
pak saya mau tanya, kalau saya sudah melakukan adjustment seperti di video ini, apakah setiap perhitungan validitas convergent, discriminant, konstruk menggunakan model yang sudah di adjust atau tetap menggunakan model sebelum adjustment ya pak? karena sebelum saya adjust memang ada data tidak valid pada tahapan validitas convergent (AVE nya ada yang kurang dari 0.5 sehingga tidak valid), barulah saya melakukan adjustment. terima kasih pak sebelumnya
Uji validitas itu menguji instrumen. Sebelum dan sesudah adjust mestinya hasilnya tdk jauh beda. Tapi sebaiknya dilakukan uji validitas ulang, utk dilaporkan dalam laporan riset kita.
Pak saya izin bertanya, apaakah tidak apa-apa bila indikatornya dihapus utk menghsilkan hasil yg sesuai kriteria? Atau memang menghapus indikator adalah cara untuk menyesuaikan kriteria?
mau tanya pak Fiqih kenapa indikator tidak dibuang sementara ada nilai loading factor yang lebih besar dari 0.50 apa itu bisa dibenarkan dan bisa diterima
O iya bapak. yang dibuang sebagai indikator itu yang loading factornya dibawah ambang batas, biasanya yang digunakan 0,50. justru yang di atas 0,50 dipertahankan. Semoga bisa membantu bapak
Validitas dan reliabilitas itu uji instrumen penelitian. Dilakukan utk menguji apakah instrumen penelitian (questioner) reliable dan valid atau tdk. Baru setelah itu uji yg lain, termasuk outlier. Jadi outlier dilakukan setelah uji validitas reliabilitas.
Terimakasih mas Naban, atas tutorialnya tentang SEM AMOS yang tidak fit menjadi fit. semoga menjadi amal jariyah. Aamiin. salam untuk keluarga di rumah
Sukses bapak
aamiin
Sangat membantu, terimakasih banyak 🙏
Sama2
terima kasih banyak videonya
Sama2. Sukses ya bapak
Sangat membantu 👍👍👍
Ok Lancar . Sukses...
permisi pak mau tanya, setelah eliminasi konstruk kan modelnya jadi kurang rapih ya jadi ada jarak2 gitu, nah itu boleh dirapihin atau dibiarin kaya gitu aja pak? terima kasih sebelumnya 🙏🏼
Dirapikan saja. Tdk akan merusak model. Semoga membantu
@@FaqihNabhan terima kasih banyak pak 🙏🏼
pak saya mau tanya, kalau saya sudah melakukan adjustment seperti di video ini, apakah setiap perhitungan validitas convergent, discriminant, konstruk menggunakan model yang sudah di adjust atau tetap menggunakan model sebelum adjustment ya pak? karena sebelum saya adjust memang ada data tidak valid pada tahapan validitas convergent (AVE nya ada yang kurang dari 0.5 sehingga tidak valid), barulah saya melakukan adjustment. terima kasih pak sebelumnya
Uji validitas itu menguji instrumen. Sebelum dan sesudah adjust mestinya hasilnya tdk jauh beda. Tapi sebaiknya dilakukan uji validitas ulang, utk dilaporkan dalam laporan riset kita.
Pak, apakah membuka pelatihan untuk program amos?
Saat ini belum.
Pak saya izin bertanya, apaakah tidak apa-apa bila indikatornya dihapus utk menghsilkan hasil yg sesuai kriteria? Atau memang menghapus indikator adalah cara untuk menyesuaikan kriteria?
Boleh saja. Indikator kalau memang ternyata tidak bagus ya boleh saja di hapus. Semoga membantu..
Pak izin bertanya, saya sudah run pak, namun panah merah tidak muncul.
Tapi untuk Amos outputnya muncul semua pak, itu apa penyebab nya ya pak ?
Biasanya ada sesuatu yang keliru pada gambar atau data. sebaiknya cek lagi dengan lebih teliti ya.
mau tanya pak Fiqih kenapa indikator tidak dibuang sementara ada nilai loading factor yang lebih besar dari 0.50 apa itu bisa dibenarkan dan bisa diterima
O iya bapak. yang dibuang sebagai indikator itu yang loading factornya dibawah ambang batas, biasanya yang digunakan 0,50. justru yang di atas 0,50 dipertahankan. Semoga bisa membantu bapak
Pak maaf mau tanya. Apakah uji validitas itu menggunakan data yg sudah dioutlier?
Validitas dan reliabilitas itu uji instrumen penelitian. Dilakukan utk menguji apakah instrumen penelitian (questioner) reliable dan valid atau tdk. Baru setelah itu uji yg lain, termasuk outlier. Jadi outlier dilakukan setelah uji validitas reliabilitas.
Terimakasih banyak pak, sangat bermanfaat