Wah akhirnya makin banyak channel indonesia yang bikin konten seperti ini. I really appreciate this. Saran aja, mungkin ga perlu semua argumen masuk ke dalam final cut. Soalnya banyak argumen yg pointnya setuju dengan argumen sebelumnya dan menurut saya menjadi sedikit membosankan dan kurang dinamis.
Pak dodok kren si argumenya, mengajarkan kepada genz, kalau sewaktu2 mereka jadi pelaku usaha umkm, Para genz keren juga, selalu memperhatikan para pekerja
Perihal driver ojol sebetulnya masih belum bisa dikatakan mitra, karena driver ojol tidak punya hak yang sama dengan aplikator ojol. Seperti tarif yang diatur oleh pemerintah, besaran bagi hasil di tetapkan sepihak oleh aplikator, yang mana kedua hal ini seharusnya driver ojol punya hak yang sama ikut serta berdiskusi menetapkan besaran tarif dan bagi hasil yang bisa disepakati bersama. Maka dari itu status kemitraan untuk ojol harus dihapuskan
Intinya gini. Kalian yg ada di video cuman di posisi di bawah. Saya pernah merasakan di level atas. Gak ada yg namanya human resources atau apapun, di level atas bahkan nyawa sudah gak peduli yg penting untung, kalian bisa di manfaatkan apalagi anak magang. Nnti juga mulut manager embel2nya kmu dapat pengalaman, kmu dapat sertifikat kmu dapat nilai bagus. Setelah itu selamat datang hidup yg nyata.
Menurutku konklusi dari pak dodok yg warga asli ini menggambarkan dan membawa keresahan bahwa jogja itu seperti kota freelance, kota mitra dan kota outsourcing. UMKnya sangat menyedihkan. Karna di segmen terakhir dia keliatan bingung,sedih, resah ya kecewa padahal dia kayaknya tau, tapi lebih memilih sikap yg "yowes lah"
pak dodok terlalu banyak memotong argumen yg lain. dan sedikit yg kurang masuk di topik pembicaraan argumennya. jadi bingung di antara setuju dan tidak setuju
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
Pak Dodok sebetulnya kepeduliannya atau kemanusiaannya sudah bagus.... Tapi adabnya itu lho yang nggak baik: 1. Sering memotong orang lagi ngomong. Apalagi suaranya tinggi sehingga berasa seperti memaksa memotong & tidak memberi kesempatan orang lain untuk menyelesaikan yang dibicarakannya. 2. Terlalu banyak ngespill merk. Sepertinya beliau kurang paham bahwa di penayangan tanpa endorse itu nggak boleh menyebutkan merk.
Intinya gen z harus matrealistis aja. Cari perusahaan yg masuk akal bukan perusahaan yg mau mengAKALi kalian. Krn banyak perusahaan di luar yg mau mengaji 8 juta anak baru lulus kuliah di tahun 2020. Apalagi skrg. Semakin kalian open minded dan mau keluar di zona nyaman disana banyak gaji besar. Cth salah satu perusahaan bumn lulusan smk yg punyak sio alber pkwt gajinya 17 jt, yg tetap 26 juta
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
Wah akhirnya makin banyak channel indonesia yang bikin konten seperti ini. I really appreciate this. Saran aja, mungkin ga perlu semua argumen masuk ke dalam final cut. Soalnya banyak argumen yg pointnya setuju dengan argumen sebelumnya dan menurut saya menjadi sedikit membosankan dan kurang dinamis.
Pak dodok kren si argumenya, mengajarkan kepada genz, kalau sewaktu2 mereka jadi pelaku usaha umkm,
Para genz keren juga, selalu memperhatikan para pekerja
Perihal driver ojol sebetulnya masih belum bisa dikatakan mitra, karena driver ojol tidak punya hak yang sama dengan aplikator ojol. Seperti tarif yang diatur oleh pemerintah, besaran bagi hasil di tetapkan sepihak oleh aplikator, yang mana kedua hal ini seharusnya driver ojol punya hak yang sama ikut serta berdiskusi menetapkan besaran tarif dan bagi hasil yang bisa disepakati bersama.
Maka dari itu status kemitraan untuk ojol harus dihapuskan
Keren pencampuran gen z milenial dan gen x jadi banyak output yng didapet cara pandang jugaa❤
Intinya gini. Kalian yg ada di video cuman di posisi di bawah. Saya pernah merasakan di level atas. Gak ada yg namanya human resources atau apapun, di level atas bahkan nyawa sudah gak peduli yg penting untung, kalian bisa di manfaatkan apalagi anak magang. Nnti juga mulut manager embel2nya kmu dapat pengalaman, kmu dapat sertifikat kmu dapat nilai bagus. Setelah itu selamat datang hidup yg nyata.
seruuuuuuu
Menurutku konklusi dari pak dodok yg warga asli ini menggambarkan dan membawa keresahan bahwa jogja itu seperti kota freelance, kota mitra dan kota outsourcing.
UMKnya sangat menyedihkan.
Karna di segmen terakhir dia keliatan bingung,sedih, resah ya kecewa padahal dia kayaknya tau, tapi lebih memilih sikap yg "yowes lah"
pak dodok kurang briefing kyaknya banyak sensor😅
pak dodok terlalu banyak memotong argumen yg lain. dan sedikit yg kurang masuk di topik pembicaraan argumennya. jadi bingung di antara setuju dan tidak setuju
Interupsi yg PANTAS krn argumen2 lain berbelit2 & tdk membumi, maklum bisa apa sih gen Z??
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
Debat ini Lebih berakal dari debat capres cawapres,,,,😂😂😂
Pak Dodok sebetulnya kepeduliannya atau kemanusiaannya sudah bagus.... Tapi adabnya itu lho yang nggak baik:
1. Sering memotong orang lagi ngomong. Apalagi suaranya tinggi sehingga berasa seperti memaksa memotong & tidak memberi kesempatan orang lain untuk menyelesaikan yang dibicarakannya.
2. Terlalu banyak ngespill merk. Sepertinya beliau kurang paham bahwa di penayangan tanpa endorse itu nggak boleh menyebutkan merk.
42:00 jokesnya gak kena Mas hahaha
Intinya gen z harus matrealistis aja. Cari perusahaan yg masuk akal bukan perusahaan yg mau mengAKALi kalian. Krn banyak perusahaan di luar yg mau mengaji 8 juta anak baru lulus kuliah di tahun 2020. Apalagi skrg. Semakin kalian open minded dan mau keluar di zona nyaman disana banyak gaji besar. Cth salah satu perusahaan bumn lulusan smk yg punyak sio alber pkwt gajinya 17 jt, yg tetap 26 juta
Pak Dodok, lebih keren kalau gk memotong argumen orang, salut
Argumen yg lain berbelit2 & tdk membumi, jadi baguslah dinterupsi. Gen Z bisa apa sih??
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
@@saupin002beliau terlalu menghegemoni pembicaraan, tdk menyediakan ruang yg cukup bagi pihak lain utk berbicara, suatu hal negatif yg tdk blh ditoleransi, terlepas dari apa yg dibicarakan berbasis pd fakta lapangan
Next tolong ganti pak Dodok dengan pak anies😅
Untung gak inggress.
Dodok 😂