Ogoh-Ogoh Çaka 1940 Desa Pakraman Padangtegal

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 26 มี.ค. 2018
  • Menyambut Perayaan Nyepi Tahun Baru Çaka 1940 yang dilaksanakan pada Sabtu, 17 Maret 2018
    Desa Pakraman Padangtegal melalui Yowana Padangtegal
    Melaksanakan Pawai Ogoh-Ogoh pada hari raya Pangrupukan yang dilaksanakan pada Jumat, 16 Maret 2018 dengan Kosep PADANGTEGAL ROAD TO ORGANIC yang bertemakan
    CATUR YUGA
    Dalam ajaran agama Hindu, Yuga (Dewanagari: युग) atau 1 Mahayuga adalah suatu siklus perkembangan zaman yang terjadi di muka bumi, yang terbagi menjadi empat zaman, yaitu Satyayuga atau Kerta Yuga, Tretayuga, Dwaparayuga, dan Kaliyuga. Menurut ajaran Hindu, keempat zaman tersebut membentuk suatu siklus, sama seperti siklus empat musim. Siklus tersebut diawali dengan Satyayuga, menuju Kaliyuga. Setelah Kaliyuga berakhir, dimulailah Satyayuga yang baru. Perubahan zaman dari Satyayuga (zaman keemasan) menuju Kaliyuga (zaman kegelapan) merupakan kenyataan bahwa ajaran kebenaran dan kesadaran sebagai umat beragama lambat laun akan berkurang, seiring bertambahnya umat manusia dan perubahan zaman. Di mana pada akhirnya manusia akan merasa bahwa di suatu masa yang sudah tua, ketika bumi renta, ketika kerusakan moral dan pergeseran budaya sudah bertambah parah, maka sudah saatnya untuk kiamat.
    Nah kemudian berdasarkan konsep yang di ambil dibagi menjadi 4 (embat) Yaitu
    PERTAMA
    bertemakan Krtayuga
    dari Sekaa Truna Padangtegal Mekarsari
    Krtayuga, merupakan masa yang penuh kedamaian dimana pada masa tersebut tidak ada manusia yang berbuat adharma walaupun hanya dalam pikiran. Manusia pada masa itu selalu mematuhi ajaran-ajaran kebenaran dan tiada pernah menyakiti mahluk lain baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Yang ada dalam kehidupan manusia pada masa tersebut adalah : berbuat untuk kesenangan orang lain dan berjalan diatas jalannya dharma sehingga jaman tersebut sering juga dinamakan: Zaman Satya Yuga yang mengandung arti bahwa pada masa itu manusia hidup didalam kesetiaan. “Masa kertayuga ini berlangsung selama 1.460.000 tahun manusia dengan ketentuan masa berikutnya berkurang satu”.
    Yang disimbolkan dengan Ogoh_ogoh berupa Rejang dan Baris Jago
    KEDUA
    Bertemakan Trta Yuga
    Dari Sekaa Truna Padangtegal Kelod
    Zaman selanjutnya disebut Trta Yuga yang merupakan masa kedua dari catur yuga. Pada masa ini pikiran manusia mulai dikotori oleh sesuatu kejahatan untuk menghancurkan manusia lainnya. “Pada masa ini mulailah muncul kerajaan-kerajaan yang memisahkan antara golongan yang satu dengan golongan yang lainnya. Masa ini diawali dengan kehancuran Kerajaan Arjuna Sashrabahu dan diakhiri dengan runtuhnya kerajaan Sri Rama
    Dengan mengambil cerita Dalem Balingkang dengan Ogoh-Ogoh berupa Barong Landung Lanang Istri
    KETIGA
    Bertemakan Dwapara Yuga
    Dari Sekaa Truna Trena Kencana
    Dwapara Yuga, pada masa ini manusia sudah mulai berwatak dua yakni sebagian dirinya merupakan kebaikan dan sebagian lainnya tersimpan kejahatan. Pada zaman ini manusia sudah mulai merasa pamrih untuk membantu orang lain, maksudnya mereka membantu orang lain karena ada maksud dan tujuan untuk mendapatkan imbalan dari pekerjaan yang dilakoninya. “Zaman ini diakhiri oleh pemerintahan Parikesit yang merupakan cucunya dari Arjuna”
    Dengan menambil cerita Ratna Manggali dengan Ogoh-Ogoh berupa Paksi Raja
    KEEMPAT
    Betemakan Kali Yuga
    Dari Sekaa Truna Padangtegal Kaja
    Kali Yuga, merupakan zaman terakhir menurut ajaran Agama Hindu. Bila ditinjau dari segi arti katanya, kaliyuga adalah merupakan kebalikan dari zaman Krta/Satya Yuga, dimana kalau pada zaman krta yuga hati manusia benar-benar tertuju kepada Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan pengembali alam beserta isinya, maka pada zaman kaliyuga kepuasan hatilah yang menjadi tujuan utama dari manusia. Pada zaman ini apabila manusia sudah dapat memenuhi segala sesuatu yang bersifat keduniawian baik itu berupa harta (kekayaan) ataupun tahta (kedudukan) maka puaslah orang tersebut.
    Dengan mengambil cerita Caru Kali Yuga dengan Ogoh-Ogoh berupa Kebo Mahesasura
    Jangan Lupa LIKE or DISLIKE, COMMENT & SUBSCRIBE
    Follow Akun Sosmed
    @yowana.padangtegal
    / yowana.padangtegal
    @desapakramanpadangtegal
    / desapakramanpadangtegal
    Sekretariat Desa Pakraman Padangtegal (Faebook)
    / sekretariatdesapakrama...
    @st.padangtegalkaja
    / st.padangtegalkaja
    @stpadangtegalmekarsari
    / stpadangtegalmekarsari
    @st.padangtegal_kelod
    / st.padangtegal_kelod
    @st_trenakencana
    / st_trenakencana
    @rumahkompospadangtegal
    / rumahkompospadangtegal
    TIM DOKUMENTASI
    Wira Adhi (@wiraadhi_bali)
    Restu Sedana (@restu_sedana)
    Ade Mahendra (@mrdraubud)
    Kadek Yogi
    Komang Ari
    Sumber :
    id.wikipedia.org/wiki/Yuga
    paduarsana.com/2012/08/08/emp...
  • บันเทิง

ความคิดเห็น • 3

  • @puturihana525
    @puturihana525 6 ปีที่แล้ว +6

    Bagus sekali ogoh ogoh padang tegal ubud

  • @mdarysuptra7865
    @mdarysuptra7865 4 ปีที่แล้ว +1

    Upload garapan Galang Apadang 🙏🙏🙏

  • @Balimalang
    @Balimalang 5 ปีที่แล้ว +1

    Hadir..