Travo sekarang sudah mulai jarang digunakan karena harganya mahal dan efisiensi daya. Travo yang sempurna (meskipun tidak akan pernah dicapai) daya yg masuk = daya yang keluar. Umumnya Efisiensi daya yg keluar kisaran 80% sudah termasuk bagus. Kehilangan daya akibat dari soal bahan, desain, kebocoran arus dan "arus edy" yg menimbulkan panas. (Untuk perangkat tertentu "arus edy" ini justru yg akan dimanfaatkan. Seperti kompor induksi atau pemanas induksi, dsb) Peralatan sekarang sudah beralih pakai AC matic (Switching) karena kelabihannya. Harganya lebih murah, range tegangan input yg lebih lebar (misal 90v-290v. Tinggal colok tanpa geser switch), bobot yg ringan, dimensi kecil, dapat menyesuiaikan tegangan output dengan sangat cepat dan tidak perlu regulator lagi karena tegangan keluaran sudah sangat stabil. Kelemahannya ketahanannya masih kalah dibanding travo konvensional. Sepanjang yg saya ketahui yg masih pakai travo konvensional adalah peralatan dengan fungsi step-up/step down, AVR (Automatic Voltage Regulator), travo Audio Amplifier (sebagian sdh pakai AC-matic) terutama yg pakai daya besar dan travo transmisi/distribusi (Travo gardu )PLN.
Kalau saya lebih suka memakai trafo kalau merakit ampli. Meskipun makan tempat dan ampli jadi berat. SMPS dipakai utk suply kipas, tone control dan modul mp3 nya saja.
Zaman sekarang sudah tidak perlu lagi pak men step up dari 110 ke 220 volt, ataupun men step down dari 220 menjadi 110 volt pak. Jadi aman aman-aman saja kalau peralatan buatan USA bertegangan 110 volt di colok ke tegangan 220 volt di indonesia, ataupun sebalik nya. Mengingat peralatan elektronika masa kini seperti TV led, TV tabung, Monitor, charger HP dll bisa menyala di rentang tegangan mulai 110 volt hingga 240 volt AC. Asalkan daya nya cukup. Setiap peralatan juga bervariasi ada juga yang rentang tegangan nya 100 sampai 240, ada yang 130 sampai 260 dll. Biasanya ada tertulis di bagian belakang alat tsb. Kalau tidak tertulis ya harus cari sumber tegangan yang sesuai bisa memakai trafo sperti yg bapak jelaskan. Ini karena peralatan masa kini rata2 sudah memakai teknologi Swict Mode Power Supply (SMPS). Namun ada beberapa peralatan yg belum memakai SMPS contoh nya Power amplifier. Power amplifier masih banyak yg memakai trafo step down untuk mensuply tegangan ke komponen2 nya. Biasanya rentang tegangan yang tertulis di belakang ampli adalah 220 sampai 240 volt. Meskipun ada beberapa ampli yang sudah memakai SMPS. Kalau saya sendiri masih suka memakai trafo kalau merakit ampli. Catatan: SMPS juga memakai trafo, teknisi sering sebut trafo swicthing, namun tidaklah sama dengan trafo2 biasa. Penjelasan mengenai trafo swicthing sangat panjang.
@@AdaManfaat benar pak terutama yang memakai motor seperti bor, grinda, pompa air alat pemanas sperti solder dan lain2 hanya beroperasi pada 220 volt. Mungkin kalau tegangan drop sedikit hingga 180 volt masih bisa meskipun kinerja mulai menurun.
Yang bisa menaikan daya lisstrik itu cuma P l N aatau genset gasnya ditamba dan alat y!g bisa menghemat listrik yaitu cari peralatAn yg kecil dayanya contoh lampu 5 w dll
Satu aturan yg belum dipahami banyak orang: _trafo 220V _*_60Hz_*_ kalau diberi tegangan 220V _*_50Hz_*_ akan terbakar._ Utk arus bolak-balik, bukan cuma besaran tegangan, besaran frekuensi juga harus diperhatikan. Salam genimili
@@wasiskendang5218 itu krn trafomu 50Hz, diberi 60Hz tidak masalah. Trafo 60Hz diberi 50Hz pasti runyam. Kamu pasti tidak menyerap esensi tulisanku dg cermat. Pasti egomu duluan yg mendominasi. Ego macam itu adalah napsu setan. Hasilnya celangapan setan. Pelajari lagi Zuhal & Teraja lalu praktekkan dg trafo2 amerika. Baru boleh bicara.
@iblesbosuok USA adalah suatu negara yg listriknya menggunakan frekuensi 60Hz.,trus knp elektronik produk USA di pakai di Indonesia aman2 saja yg frekuensinya 50Hz...? contoh, rental sound system Indonesia sangat banyak lhoo yg memakai produk USA,seperti power amplifier,DLMS dll..,dan rata2 produk yg mereka gunakan beda2,g cuma produk USA.apakah anda masih bisa mau bilang praktek dulu baru gmg...?apa yg saya omongin krn berdasarkan fakta di lapangan bos,bukan cuma sekedar teori
@@wasiskendang5218 produk usa diexpor ke Indonesia berarti trafonya sudah *dibuat utk grid Indonesia yg 50Hz.* Lu pasti belum pernah pegang trafo dg rate plate 60Hz.
Betul sekali daya listrik tidak bertambah justru berkurang jika melalui trafo step up, jika tertulis step down maka dihitung sesuai tulisan name plate. Dan Satuan daya VA itu satuan daya aktif (Watt) dan daya pasif (VAR) yg digabung. Cerita: Ada istilah yg kurang tepat "AC Amper nya naik krn tegangannya turun. Padahal istilah yang tepat AC ampernya tekor krn tegangannya turun". Ini juga menjadi perdebatan
@@AdaManfaat ok baru nnton, nah itu pembahasan yg masuk akal, seandainya tesla memang pengin buat listrik gratis seharusnya dia sudah ada rumusannya, dan pasti di zaman sekarang sudah ada yg bisa membuatnya, nyatanya gx ada fiks berarti memang takkan pernah ada free energi
Maka itu disebut trafo isolator. Yang input dan outputnya memiliki tegangan yang sama, dan jumlah arus yang relatif sama, dengan memperhatikan ongkos daya yang harus dibayar ketika melakukan transmisi.
maaf melenceng. mau tanya tentang pipa hisap pompa air. apakah pompa sumur dangkal jika di pasang pipa hisap lebih besar (2") akan lebih efisien untuk pemakaian listrik dan debit air yg keluar. saya liat banyak di yt pompa modifikasi pakai mesin pompa sumur dangkal tapi pakai pipa hisap dan keluat yg besar" namun tidak di berikan informasi berapa pemakaian wattnya dan debit air yg keluar di bandingkan dengan standar. secara teori semakin besar pipa semakin enteng karena gesekan air dan pipa berkurang dan pemakaian watt bisa lebih efisien. apa mengkin terori saya salah mungkin bapak bisa menjelaskan tentang efisiensi pemakaian pipa yang lebih besar (2",3",4")dari standar yg di pasangkan di pompa sumur dangkal yg standarnya pakai 1" trimakasih🙏🙏🙏
Biarin aj, orang MW bicara apa pak, biar ilmuny dia sempurna juga dia gak bagi" ilmunya buat ap, cm nyela orang aj, semangat pak... 😅 Mkasih udah byk bagi ilmuny 🙏👍
Betul 👍 Bnyk konten yg meniru atau hanya sekedar eksperiment tanpa kejelasan nasib selanjutnya 🤭 Ada yg dalam hitungan jam atau hari, produk lgsg gagal/rusak. Maklum aja kadang asal comot komponen bekas tanpa dasar pengetahuan/pengalaman yg memadai 😁
Betul, bahkan tv tabung saja bisa menyala mulai dari 110 volt hingga 240 volt. Karna sudah pakai SMPS. Saya juga sudah membuktikan sendiri, pernah menyalakan tv tabung pakai genset tegangan terukur 160 volt. Tv menyala normal. Begitu juga charger hp.
@@teknikamatir3439 yoi, range teganganAC input lebih lebar, dan sering diebut juga dg AC matic alias auto menyesuaikan tegangan AC masukan . bisa dicek semua TV biasanya di tulis di belakang casing AC INPUT 100V - 240V, jadi itu aman
Salut selalu rajin memberikan pencerahan. Sangat bermanfaat bagi orang non elektronik.
Betul ini ilmunya..sangat terbantu dalam pengenalan komponen listrik
Travo sekarang sudah mulai jarang digunakan karena harganya mahal dan efisiensi daya. Travo yang sempurna (meskipun tidak akan pernah dicapai) daya yg masuk = daya yang keluar. Umumnya Efisiensi daya yg keluar kisaran 80% sudah termasuk bagus. Kehilangan daya akibat dari soal bahan, desain, kebocoran arus dan "arus edy" yg menimbulkan panas. (Untuk perangkat tertentu "arus edy" ini justru yg akan dimanfaatkan. Seperti kompor induksi atau pemanas induksi, dsb)
Peralatan sekarang sudah beralih pakai AC matic (Switching) karena kelabihannya. Harganya lebih murah, range tegangan input yg lebih lebar (misal 90v-290v. Tinggal colok tanpa geser switch), bobot yg ringan, dimensi kecil, dapat menyesuiaikan tegangan output dengan sangat cepat dan tidak perlu regulator lagi karena tegangan keluaran sudah sangat stabil. Kelemahannya ketahanannya masih kalah dibanding travo konvensional.
Sepanjang yg saya ketahui yg masih pakai travo konvensional adalah peralatan dengan fungsi step-up/step down, AVR (Automatic Voltage Regulator), travo Audio Amplifier (sebagian sdh pakai AC-matic) terutama yg pakai daya besar dan travo transmisi/distribusi (Travo gardu )PLN.
E katanya siapa travo banyak digunakan di boster tv dan power amplifier berdaya besar dan masih lagi yang masih pake
@@ardifirmansyah-op4od benar
Kalau saya lebih suka memakai trafo kalau merakit ampli. Meskipun makan tempat dan ampli jadi berat. SMPS dipakai utk suply kipas, tone control dan modul mp3 nya saja.
sangat sangat betul semua info nya... basic yang penting2 harus tau ya masyarakat indonesia... supaya gak ketipu free energi....
Trimaksih sekali ilmunya.
Zaman sekarang sudah tidak perlu lagi pak men step up dari 110 ke 220 volt, ataupun men step down dari 220 menjadi 110 volt pak. Jadi aman aman-aman saja kalau peralatan buatan USA bertegangan 110 volt di colok ke tegangan 220 volt di indonesia, ataupun sebalik nya. Mengingat peralatan elektronika masa kini seperti TV led, TV tabung, Monitor, charger HP dll bisa menyala di rentang tegangan mulai 110 volt hingga 240 volt AC. Asalkan daya nya cukup. Setiap peralatan juga bervariasi ada juga yang rentang tegangan nya 100 sampai 240, ada yang 130 sampai 260 dll. Biasanya ada tertulis di bagian belakang alat tsb. Kalau tidak tertulis ya harus cari sumber tegangan yang sesuai bisa memakai trafo sperti yg bapak jelaskan. Ini karena peralatan masa kini rata2 sudah memakai teknologi Swict Mode Power Supply (SMPS).
Namun ada beberapa peralatan yg belum memakai SMPS contoh nya Power amplifier. Power amplifier masih banyak yg memakai trafo step down untuk mensuply tegangan ke komponen2 nya. Biasanya rentang tegangan yang tertulis di belakang ampli adalah 220 sampai 240 volt. Meskipun ada beberapa ampli yang sudah memakai SMPS. Kalau saya sendiri masih suka memakai trafo kalau merakit ampli.
Catatan: SMPS juga memakai trafo, teknisi sering sebut trafo swicthing, namun tidaklah sama dengan trafo2 biasa. Penjelasan mengenai trafo swicthing sangat panjang.
Di peralatan industrial masih aaya temukan yang single voltage
@@AdaManfaat benar pak terutama yang memakai motor seperti bor, grinda, pompa air alat pemanas sperti solder dan lain2 hanya beroperasi pada 220 volt. Mungkin kalau tegangan drop sedikit hingga 180 volt masih bisa meskipun kinerja mulai menurun.
Yang bisa menaikan daya lisstrik itu cuma P l N aatau genset gasnya ditamba dan alat y!g bisa menghemat listrik yaitu cari peralatAn yg kecil dayanya contoh lampu 5 w dll
Satu aturan yg belum dipahami banyak orang: _trafo 220V _*_60Hz_*_ kalau diberi tegangan 220V _*_50Hz_*_ akan terbakar._
Utk arus bolak-balik, bukan cuma besaran tegangan, besaran frekuensi juga harus diperhatikan.
Salam genimili
kata siapa om..?trafo di dlm power amplifier pada prakteknya sering di kasih 50 smpai 60 HZ pakai genset,tp gpp tuh...,
@@wasiskendang5218 itu krn trafomu 50Hz, diberi 60Hz tidak masalah. Trafo 60Hz diberi 50Hz pasti runyam.
Kamu pasti tidak menyerap esensi tulisanku dg cermat. Pasti egomu duluan yg mendominasi. Ego macam itu adalah napsu setan. Hasilnya celangapan setan.
Pelajari lagi Zuhal & Teraja lalu praktekkan dg trafo2 amerika. Baru boleh bicara.
@@iblesbosuokmaklum pemula dimana mana ada njenengan
@iblesbosuok USA adalah suatu negara yg listriknya menggunakan frekuensi 60Hz.,trus knp elektronik produk USA di pakai di Indonesia aman2 saja yg frekuensinya 50Hz...? contoh, rental sound system Indonesia sangat banyak lhoo yg memakai produk USA,seperti power amplifier,DLMS dll..,dan rata2 produk yg mereka gunakan beda2,g cuma produk USA.apakah anda masih bisa mau bilang praktek dulu baru gmg...?apa yg saya omongin krn berdasarkan fakta di lapangan bos,bukan cuma sekedar teori
@@wasiskendang5218 produk usa diexpor ke Indonesia berarti trafonya sudah *dibuat utk grid Indonesia yg 50Hz.* Lu pasti belum pernah pegang trafo dg rate plate 60Hz.
Betul sekali daya listrik tidak bertambah justru berkurang jika melalui trafo step up, jika tertulis step down maka dihitung sesuai tulisan name plate. Dan Satuan daya VA itu satuan daya aktif (Watt) dan daya pasif (VAR) yg digabung.
Cerita:
Ada istilah yg kurang tepat "AC Amper nya naik krn tegangannya turun. Padahal istilah yang tepat AC ampernya tekor krn tegangannya turun". Ini juga menjadi perdebatan
shering tentang idenya nikola tesla yg mau bikin listrik grtis sih cba pengin tau penjelasannya
Sudah saya bahas
@@AdaManfaat
ok baru nnton, nah itu pembahasan yg masuk akal, seandainya tesla memang pengin buat listrik gratis seharusnya dia sudah ada rumusannya, dan pasti di zaman sekarang sudah ada yg bisa membuatnya, nyatanya gx ada
fiks berarti memang takkan pernah ada free energi
Sebagai pengguna trafo dalam kehidupan sehari hari, penemuan faraday ini memang amazing namun ya banyak yg salah kaprah
Maka itu disebut trafo isolator. Yang input dan outputnya memiliki tegangan yang sama, dan jumlah arus yang relatif sama, dengan memperhatikan ongkos daya yang harus dibayar ketika melakukan transmisi.
Mantap pak guru, lanjutkan
Trims infonya mr uddin.
Mohon kapan2 bahas tentang lampu led / smd... rumah tangga.👍
Makasih ilmunyaa pak❤
Jambi hadir..
pak dibantu cek ampernya pakai clamp amper ketika stepUp (dinaikkan dari 220 menjadi 380) apakah betul ampernya turun?
maaf melenceng. mau tanya tentang pipa hisap pompa air. apakah pompa sumur dangkal jika di pasang pipa hisap lebih besar (2") akan lebih efisien untuk pemakaian listrik dan debit air yg keluar. saya liat banyak di yt pompa modifikasi pakai mesin pompa sumur dangkal tapi pakai pipa hisap dan keluat yg besar" namun tidak di berikan informasi berapa pemakaian wattnya dan debit air yg keluar di bandingkan dengan standar. secara teori semakin besar pipa semakin enteng karena gesekan air dan pipa berkurang dan pemakaian watt bisa lebih efisien. apa mengkin terori saya salah mungkin bapak bisa menjelaskan tentang efisiensi pemakaian pipa yang lebih besar (2",3",4")dari standar yg di pasangkan di pompa sumur dangkal yg standarnya pakai 1" trimakasih🙏🙏🙏
Contohnya seperti setavol ya pak
Biarin aj, orang MW bicara apa pak, biar ilmuny dia sempurna juga dia gak bagi" ilmunya buat ap, cm nyela orang aj, semangat pak... 😅 Mkasih udah byk bagi ilmuny 🙏👍
menyimak pak....
Dan outputnya memiliki tegangan yang sama, lihat 12:23
Itu kan memang tegangan dari pln
Pak minta tolong review auto soft star (anti jegleg)
Kayanya banyak konten mencurigakan
Terimakasih pak
Salam cerdas
Betul 👍 Bnyk konten yg meniru atau hanya sekedar eksperiment tanpa kejelasan nasib selanjutnya 🤭 Ada yg dalam hitungan jam atau hari, produk lgsg gagal/rusak. Maklum aja kadang asal comot komponen bekas tanpa dasar pengetahuan/pengalaman yg memadai 😁
Auto softar ya ada beberapa jenis tergantung kegunaan mas mas softsar ya hanya resistor atau sejenisnya tergantung penggunaan untuk apa
Anti jegleg ya gitu gitu aja model nya cuma resistor
Ketika input 220V,lihat 12:11 11: 12:11
ya orang awam mbedakan daya,tegangan,arus aja belum tentu bisa.
Oh, iya, sekedar jadi bumbu aja, ada satu jenis trafo lagi yang ciri-cirinya ditayangin di video, tapi ngga disebutin jenis transmisinya.
Trafo itu ada dua jenis trafo besi dan trafo ferit dan kerja nya juga beda
Hadir pak
Ngapain mbawa TV dari infonesia ke Amerika...?
Kesuwun
TV gak pakai trafo macam gitu pak, kecuali TV jadul banget 🤣
Betul, bahkan tv tabung saja bisa menyala mulai dari 110 volt hingga 240 volt. Karna sudah pakai SMPS. Saya juga sudah membuktikan sendiri, pernah menyalakan tv tabung pakai genset tegangan terukur 160 volt. Tv menyala normal. Begitu juga charger hp.
@@teknikamatir3439 yoi, range teganganAC input lebih lebar, dan sering diebut juga dg AC matic alias auto menyesuaikan tegangan AC masukan . bisa dicek semua TV biasanya di tulis di belakang casing AC INPUT 100V - 240V, jadi itu aman
pak de salam knal.., sy mau konsultasi mngenai filter air. sy bsa mnta nmr wa nya??
Biarkan aja om ..punya ilmu tinggi kalo nggak bermanfaat buat orang lain s diibaratkan kotoran ...he..he
Padahal banyak yang udah bahas masa punya hp gk cari informasi informasi tentang yang ingin kita ta apa kah hp cuma buat liat bkp 😅😅😅😅😅😅😅
1:1 saja sulit apalagi naik