Validitas dan Reliabilitas

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 28 ม.ค. 2025

ความคิดเห็น • 23

  • @MasnaAdit
    @MasnaAdit หลายเดือนก่อน

    penjelannya bagus mudah dimengerti sangat profesional tidak ngantuk dosennya keren euy

  • @devidwianggraeni1382
    @devidwianggraeni1382 3 ปีที่แล้ว +1

    Terimakasih penjelasannya ibu

  • @UncleNobody
    @UncleNobody 2 ปีที่แล้ว

    Terimakasih penjelasannya Pak
    Izin bertanya untuk uji statistik di bidang teknik, apakah validitas dan realibilitas perlu juga Pak?

  • @ayuwahyuni2077
    @ayuwahyuni2077 3 ปีที่แล้ว +3

    Alhamdulillah, penjelasannya mudah dimengerti menggunakan bahasa sehari-hari. Apalagi diselingi dengan humor yg asik. Terimakasih bapak, sehat selalu🙏

  • @evanita_
    @evanita_ 4 ปีที่แล้ว +2

    Andaikan dosenku kek gini ya Allaaaah

  • @hakberbicara9189
    @hakberbicara9189 4 ปีที่แล้ว +2

    Gw menyesal waktu itu cuman main main tentang materi ini
    Terimakasih pak

  • @AdeMachnun
    @AdeMachnun 4 ปีที่แล้ว

    selamat bapak, saya mendapatkan manfaat dari kuliah ini. asik dan keren

  • @pratiwieka3456
    @pratiwieka3456 3 ปีที่แล้ว +1

    Izin membagikan ke grup Wa pak dosen 🙏

  • @harisubiyantoro1968
    @harisubiyantoro1968 2 ปีที่แล้ว

    Weleh...politik tendensius....gak pernah lihat proses politik uang yg tidak etis

  • @ManuelManapa
    @ManuelManapa 4 ปีที่แล้ว

    selamat Sore pak
    salam sejahtera
    mengapa koefisien korelasi sebagai indikator reliabilitas suatu instrumen.
    mengapa validitas harus diuji secara statistik ? bukannya validitas konstruk dan isi saja sudah cukup???
    terimakasih pak

    • @MisterMetopen
      @MisterMetopen  4 ปีที่แล้ว +1

      Validitas konstruk itu kan hasil interpretasi yang bisa jadi biased. Betul nggak? Bisa jadi hasil interpetasi si-A sudah valid, tetapi oleh si-B tidak valid. Supaya tambah yakin bahwa hasil interpretasi dari validitas konstruk itu tidak biased (atau dalam rangka meminimalisir kemungkinan biased) maka dilakukanlah internal korelasi, yaitu korelasi antar item (biasanya pertanyaan dalam questionnaire) dibandingkan dengan jumlah item (jumlah skor keseluruhan item dalam satu variabel). Hanya yang significant saja (p-value < 0.05) yang boleh dijumlahkan untuk menjadi suatu variabel. Item yang p-value > 0.05 dibuang/tidak diikutkan untuk dijumlahkan.

  • @tasyafatihah661
    @tasyafatihah661 4 ปีที่แล้ว

    seru banget belajar sama mister metopen. serius tapi santai

  • @megafitria2318
    @megafitria2318 2 ปีที่แล้ว

    Pak maaf saya mau izin tanya, saya sedang melakukan penelitian mengembangkan media pembelajaran. Tujuan penelitiannya yaitu untuk menghasilkan media pembelajaran dan mengetahui kelayakan media tersebut.
    Lalu saya berencana untuk:
    uji coba perorangan 3 orang kls 11
    uji coba terbatas 12 orang kls 11
    yang saya ingin tanyakan untuk mengenai uji v dan uji r apabila dilakukan sebanyak 12 orang. Untuk 12 org tersebut apakah boleh kelas 11 juga atau kelas 12?
    Terima kasih Pak, sebelumnya 🙏🏼

  • @febianagung4328
    @febianagung4328 4 ปีที่แล้ว

    Selamat malam pak, saya mau bertanya, untuk uji validitas soal speaking itu bagaimana ya pak?
    Jd saya punya 4 soal berbentuk situasi untuk diujikan ke 38 siswa secara berpasangan. Untuk 1 pasangan hanya boleh memilih 1 situasi dan berdialog berdasarkan situasi tersebut.
    Untuk pengujian validitasnya bagaimana ya? Kan tidak semua anak mendapat 4 situasi tersebut.
    Terima kasih pak..

  • @permataaa.indahh8786
    @permataaa.indahh8786 3 ปีที่แล้ว

    Izin bertanya pak, apakah jumlah sampel kita saat uji instrumen harus sama dengan pada saat penelitian?

  • @Aiyunita03
    @Aiyunita03 4 ปีที่แล้ว

    Izin bertanya pak apa yg dimaksud dengan validitas bahasa itu pak? Terimakasih

    • @MisterMetopen
      @MisterMetopen  4 ปีที่แล้ว

      Bisa kamu perjelas pertanyaanmu Mbak Poniah.

  • @riarahmawati6045
    @riarahmawati6045 4 ปีที่แล้ว

    Izin bertanya pak.
    Saya telah melakukan uji validitas soal pilihan ganda sebanyak 50 soal. Hasil uji nya hanya 30 soal saja yang valid. Yang ingin saya tanyakan, apakah saya bs menghapus ke20 soal yang tidak valid dan langsung memberikan 30 soal yang valid tsb ke responden penelitian? Apakah ada teori atau pendapat ahli yang menyatakan minimal level/persen/banyaknya soal valid utk dilanjutkan ke penelitian? Terima kasih pak.

    • @permataaa.indahh8786
      @permataaa.indahh8786 3 ปีที่แล้ว

      Halo kak, apakah kakak sdh mendapatkan jawaban utk ini? Udh dpt kesimpulannya kah kak?

    • @MisterMetopen
      @MisterMetopen  3 ปีที่แล้ว

      Iya. Justru yang tidak valid itu tidak boleh diedarkan ke respondents. So, yang valid saja yang dijadikan item pertanyaan pada kuesioner ya.

  • @megafitria2318
    @megafitria2318 2 ปีที่แล้ว

    Pak maaf saya mau izin tanya, saya sedang melakukan penelitian mengembangkan media pembelajaran. Tujuan penelitiannya yaitu untuk menghasilkan media pembelajaran dan mengetahui kelayakan media tersebut.
    Lalu saya berencana untuk:
    uji coba perorangan 3 orang kls 11
    uji coba terbatas 12 orang kls 11
    yang saya ingin tanyakan untuk mengenai uji v dan uji r apabila dilakukan sebanyak 12 orang. Untuk 12 org tersebut apakah boleh kelas 11 juga atau kelas 12?
    Terima kasih Pak, sebelumnya 🙏🏼

    • @MisterMetopen
      @MisterMetopen  2 ปีที่แล้ว

      Itu sudah cukup jumlah sample untuk uji validitas dan reliabilitas. Ingat, validitas dan reliabilitas itu anda akang melakukan internal correlation terhadap jawaban kuesioner per-variable. Hanya jawaban yang valid saja (angka kesalahan maksimal 0.05) yang akan anda jumlahkan menjadi variable. Sehingga jawaban yang angka kesalahannya melebihi 0.05 tidak akan anda gunakan nantinya dalam penelitian sebenarnya di lapangan. Begitu juga untuk reliabilitas, anda akan menggunakan cronbach minimal di angka 0.7. Di bawah 0.7 reliabilitas kuesioner anda dipertanyakan.