Saya pribadi berpendapat bahwa Jerome tahu bahwa apa yang dilakukannya tidak valid dan hanya untuk seru-seruan saja. Tapi akibatnya banyak penonton yang percaya bahwa manipulasi yang dilakukannya benar. Harusnya ada sedikit disclaimer bahwa ini yg dilakukannya for fun saja :).
Aku anak HI pengetahuan mtk masih cetek tercerahkan karena penjelasan Pak Barra. Jadi ndak mudah percaya akan konten seputar pendidikan khususnya matematika, harus dicari bukti ilmiahnya. Konten ini yg harusnya trending di Indonesia
anjir bener banget gua ngitung cuma salah penjumlahan dasar eh kesananya hasil nya jauh bangey ama di pilihan ganda nya kaya yang gua itung tu ga masuk akal anjir
Menurut pandangan saya : Pak Barra sedang memberitahu kita, bahwa untuk kasus khusus perlu tambahan penjelasan kekhususannya, bukan sebuah generalisasi. Faktanya hasil penjumlahan bilangan positif bukan merupakan bilangan negatif. Jika ingin membentuk hasil penjumlahan bilangan positif menjadi negatif, ya bisa saja untuk sekedar seru-seruan (lelucon) bukan sebuah bukti ilmiah baru secara matematis.
@@Doom_Guy_Slayers I suppose this is more about written English since we are typing comments here. My spoken English is quite bad actually, especially I still find it hard to reduce my accent. But I guess that is not a big deal since the main reason I learn English is to read maths papers and textbooks.
Debat mtk? Baru tau ketika ilmu mtk bisa didebat. Mtk itu ilmu Pasti maka jawaban mutlak pada hasilnya, kalau pun debat pasti yg benar cuma satu maka percuma. Jerome salah!
@@wakgeblog7385 Lah kata siapa debat itu memdemonstrasikan kebeneran mutlak?😂, Nama nya debat itu menyampaikan apa yg dianggapnya benar, sekaligus mematahkan argumen lawan, baru disitulah kebenaran itu terjadi. Dulu jaman jaman filosof, belum ada yg namanya kebenaran, cuma ada asumsinya si itu, si ini, si dia. Nah semua itu di sampaikan, bahkan juga saling mematahkan argumen orang lain, sampai dapet teori yang paling logis. Dari situ ilmu itu muncul, oke...👍
@@wakgeblog7385 Nah dalam hal ini ya bisa dibilang debat. Jerome punya teori sendiri dan terlihat sangat logis,dan akhir dipublikasikan, eh ternyata Pak Barra punya teori yg lain, yang ternyata dapat mematahkan teorinya Jerome. Dari situ kelihatan ilmu mana yg bener. Nah tp debat yg ini praktis, ga berbelit belit
Terima kasih Pak Barra sudah klarifikasi konten creator matematika ngawur, agar masyarakat awam bisa lebih logis dan tidak hanya menerima saja suatu pelajaran (seperti disekolah hanya pembelajaran 1 arah). Semoga indonesia bisa jadi masyarakat yang kritis
Di menit 2:57 coba lihat s=1-s, menurut saya ada perubahan definisi s itu sendiri. Asalnya s=1-1+1-1+1-1, kemudian berubah menjadi s=1-1+1-1+1. Yang asalnya s=0 menjadi s=1. Harusnya s=1-(s+1).
keren bgt makasih pak banyak vidio bapak yang banyak ngubah pikiran kamii bahwa matematika itu tidak sesulit yg dipikirkan sebelumnya, sehat dan sukses selalu pak :) semoga saya ada kesempatan utk bisa belajar matematika langsung dikelas bapak : D
Bayangkan ini; Seorang pria mendatangimu dan menawarkan $ 1 pada hari ke-1, $ 2 pada hari ke-2, $ 3 pada hari ke-3 ... sampai ke $ n pada hari ke-n dan dia terus melakukan ini selama-lamanya. Kamu mungkin berpikir bahwa dia memberimu uang gratis tetapi seorang ahli matematika akan segera menyadari bahwa dia mencoba menipumu dan mencuri seperduabelas dolar. Tapi untungnya sekarang kamu tahu.
@@andiraalc6719singkat aja ya, divergen(menyebar) sedangkan konvergen(mengumpul) Contoh deret divergen: 1+2+3+4+...(seperti di Vidio Jerome) Contoh deret konvergen: 1+1/4+1/16+1/64+... Intinya kl menurut saya kalau deret konvergen itu nilainya semakin kecil atau semakin mengerucut sehingga jika dihitung sampai tak hingga bisa diperkirakan, sedangkan divergen itu nilainya semakin besar sehingga nilainya pasti tidak terhingga atau tidak tentu Kalau menurut saya begitu, maaf jika salah🙂
Saya yg agak kurang paham ttg matematika tp tertarik sm matematika sangat terbantu oleh penjelasannya pak barra. Jadi kangen belajar matematika waktu di sekolah tapi sayangnya saya sudah bekerja sekarang hehehe
@@ahmadarifuddin6492 pengen tau ane. Yukk like kalo setuju kali aja jadi benar an wkwkw. MENURUT ane. Kalo main cepet-cepet an bisa aja ka Jarome menang karena emang dia dah biasa mengerjakan soal dg sangat cepat :) tapi yg cepat belum tentu benar yaa. Terimakasih
Mungkin kalo bapak buat video debunk channel-channel youtube yang membahas matematika secara ngawur, bisa makin banyak subscriber nya pak. Sekaligus mengedukasi masyarakat Indonesia juga tentang matematika
Kemungkinan saya setuju,tetapi tujuan sebenarnya ialah mengedukasi atas materi bukan teruntuk menganggap pengawuran terhadap video orang lain,walaupun pengedukasian pak barra tidak mengangkat video orang lain 🙏
Iyasiii setuju..tapi yang di buat Jerome itu bukan Jerome yang buat langsung emang udah ada dari dulu.. Coba cek video ini th-cam.com/video/jcKRGpMiVTw/w-d-xo.html Sekedar info aja sih
Pelajaran yang dulu pas sekolah paling gak saya sukai. Tapi gak tau kenapa kalo liat orang otak atik soal matematika gini kok seneng banget. Kontennya keren, jerome juga kontennya keren. 👍
Tidak terlihat fanboy jerome, mungkin mereka males mikir wkwkwk, pas jerome bikin video kayak gitu aku udh rada skeptis, soalnya aku merasa ada proses aritmatika yg salah di tempat jerome
@@jakaArif27 "translate doang dari komen sebelumnya, dan masih dapat like" Hal sepele kek gitu emang harus ditendang sayyyy. Kalo ngeributin hal sepele gitu namanya bego hehe
Saya tidak mengerti tentang matematika, tapi saya mencoba untuk tetap menyukai matematika meskipun saya selalu mendapat nilai merah :) Saya liat dan saya ulangi terus menerus videonya, akhirnya sedikit demi sedikit saya bisa mengerti Terima kasih pak atas pengajarannya, semoga semakin banyak orang yang menyukai matematika dan memahaminya
Nggak juga, bahkan ada beberapa dari mahasiswa FMIPA juga pasti ada yang nonton Jerome.. pasti tau salahnya dimana.. tapi, kembali lagi ke masyarakat nya dulu, apakah paham atau tidaknya. Lebih baik tanyakan ke guru/dosen matematika dan kemudian baru dipelajari nya.
Sebenernya angka -1/12 ini yg dilekatkan ke 1+2+3+4+5+... bukan merupakan hasil pemjumlahannya setau saya, karena deret ini ya memang divergen. Secara matematis ya caranya Jerome emang salah pol, karena operasi dari S, T, dan U yg dia anggap sebagai batas atau limit dari deret2 tadi tidaklah valid untuk deret divergen. Kalo memang mau ngedapetin hasil -1/12 ini secara formal, bisa make Riemann-Zeta function, tapi juga perlu diingat, bahwa si -1/12 ini bukan merupakan hasil penjumlahan deret divergen tadi, melainkan hanya sesuatu yang "dilekatkan" kepada deret divergen tadi.
Saya suka dengan kata "dilekatkan". Keterbatasan matematika adalah belum mendefinisikan 1 + 2 +3+ 4+... menjadi sesuatu yang disepakati yaitu sebut saja "satuan jumlah bilangan", termasuk juga kondisi yang lainnya. Matematika masih belum bisa membedakan tak hingga tertentu dengan tak hingga yang lainnya.
zeta(-1) memang tidak terdefinisi tapi ada analytic continuationnya, tapi analytic continuation tersebut tidak masuk akal jika menghitungnya menggunakan deret tak terhingga tersebut
Pernah ketemu soal penjumlahan tak hingga di soal TO bimbel, dan juga muncul di soal sbmptn 2017. Tentu saya bingung ngerjain pertanyaan model ini, karena saya belum pernah diajarkan mengenai deret divergen dan konvergen di SMA. Baru agak paham setelah masuk kuliah ketemu materi deret di matkul kalkulus dan fisika matematika. Dan disitu baru tahu saya kalo deret gak cuma deret aritmatika sama geometri, tapi juga ada macam2 deret lain yang bikin saya tambah bingung wkwkkw salah satunya deret taylor.
I saw on numberphile's video about the Grandi's series where they used what they called the pseudo limit in order to get the "regularized sum" of 1-1+1-1+... which is, in some contexts, meaningful/better rather than just saying this series is divergent, and that regularized sum is actually 1/2 and it actually makes sense in the context of the lamp switch (which they demonstrated in that video), that is when 1 means we turn on the light, and -1 means we turn off the light. And I think -1/12 is also the regularized sum of the 1+2+3+4+..., which means this results actually makes sense in some contexts. I can't really tell the example of the contexts tho, but they mentioned in some videos that -1/12 is actually used in string theory and actually makes sense in there. So, my point is I think in some contexts, which definitely not in the standard mathematics, -1/12 actually does make sense. Those contexts must be different from our standar mathematics, where the numbers 1,2,3,4, and so on do not actually represent numbers, but more like just terms that have their own meaning in a certain context. Just like I mentioned above in the context of lamp switch where 1 doesn't mean a number but it means we turn on the light.
Apa definisi regulized sum? You dont just say that -1/12 is regulized sum. Ptoof it using your rigid definition of that sum. Matematikawan flrksibel terhadap arti dari suatu ekspresi. Kalau yang dimaksud adalah penjumlahan jenis lain kenapa menipu massa dengan menampilkan bahwa ini seolah olah penjumlahan biasa?
@@Bermatematika yes, I also don't like what numberphile did. They shouldn't posted those videos, or just simply deleted the first video and made clarification. But the reason I said this here is because I don't like the title of this video. When u use the word "ngarang" alongside with JP's name, I think it's too much. I think it's mocking him. He's been doing great in spreading math into a lot of people, many students start to like math because of him. And in this case of -1/12, for me he's not really "ngarang", there are so many people have made videos like that before, and even those stuff are written in big websites like Wikipedia, etc.
And about the regulized sum, I don't really know about physics, but they said, whenever they met the sum of 1+2+3+4.. in physics, and they replaced it with -1/12, they suddenly got they right answer (which means when they try to solve the problem with another approach, they always got the same answer). I honestly really like to know your thoughts about this, and if you could make a video about what is actually regulized sum, I would be very thankful, Sir. 🙏
Secara konteks dan pada semesta yang diperluas, kami setuju bahwa series '1+2+3+4+..=-1/12' adalah valid. Namun validitasnya secara infrensial terjadi di wilayah kompleks dimana 1 diantara 12 kemungkinan yang ada akan mendekati besaran angka n(n+1)/2. Namun, saya kira juga penting bahwa Jerome sebaiknya memberikan penjelasan tambahan, karena matematika itu ibarat "perkakas kalkulatif tanpa satuan" dan bahwa hal ini bisa terjadi di semesta kompleks (atau di keilmuan lain yang menggunakan satuan) serta juga bukan berarti besaran angkanya -1/12 namun bisa mendekati n(n+1)/2 (secara nyata). (Lihat chat argumentasi @Nol Tube di channel ini). Terimakasih.
《Tulisan Kedua》 |Meta |Metafakta |Metamatematika A. Metamatematika Pada penjelasan di atas bahwa paradigma baru dari sesuatu 'a' yang tadinya ada, hadir di di wilayah riil kemudian berubah bentuk menjadi a+i.b oleh karena konstribusi bilangan e dan bilangan pi di wilayah natural serta berubah bentuk lagi menjadi 'B' atau (a-b) oleh karena konstribusi bilangan e, bilangan pi, spin 1/2 dari sesuatu 'a' dan spin 1/4 dari 'a+i.b' membuat doktrin ber-matematika itu 'berubah' atau berkembang dari jejaring pure-math ke jejaring applied-math. Inilah yang dinamakan metamatematika itu. B. Metafakta Tanpa disadari, bahwa doktrin kita yang tadinya bersifat natural (baca : seleksi-alam) kini mulai memasui era baru, yakni era rekayasa atau natural-relatif. Terinspirasi dari tulisan prof. Yuval Noah Harari, sejarahwan dunia dari Universitas Ibrani, Yerusalem, sang penulis buku "Sapiens, a brief history of tomorrow" bahwa pergantian seleksi-alam menjadi rekayasa atau natural-relatif oleh desain inteligen bisa terjadi dalam satu di antara tiga cara ini, melalui : (1) Rekayasa biologi(molekuler) ; (2) Rekayasa cyborg (makhluk yang menggabungkan bagian-bagian organik dan non-organik) serta (3) Rekayasa kehidupan in-organik. Menarik, bahwa rekayasa kehidupan inorganik ini sudah akan mulai terjadi di bidang digital, melengkapi rekayasa biologi dan cyborg. Mungkin, di bidang fisika-teoritik, bahwa teori dawai yang menggabungkan doktrin gravitasi dan mekanika kuantum akan menjadi eksis apabila dianalisis di wilayah ruang-waktu (ruang berdimensi empat). Inilah, metafakta. Selamat datang di dunia metafakta, sebagai fakta yang baru. Terimakasih.
Ini mah rumusnya ramanujan.. Emang kebanyakan rumusnya bikin professor matematika puyeng. Tapi seiring waktu, rumus-rumusnya mulai masuk akal. Bahkan ada yang digunakan untuk menghitung apanya black hole. Gw lupa. Intinya, rumus-rumusnya terlalu didepan, sehingga teori masa sekarang belum bisa merasionalkan rumusnya beliau. Oh ya, semua rumusnya ini dia dapet dari dalam mimpi. Dia nggak punya latar belakang matematika saat menulis rumus"nya.. Memang gila sih cerita kehidupan si ramanujan..
Beda itu... Yg rumus ini memang si Ramanujan cuma main main doang. Tak hingga/tak hingga = 1. Jelas salah karena yg namanya tak hingga ya kita gk tau tepatnya brp.
@@ArkanFaruqiChemITB well kek yang gw sebutin d atas sih... Semua rumusnya di dapetin dri mimpi.. Jadi dia nggak bisa ngebuktiin jalannya kek gimana sampai bisa dapet jawaban yang seperti itu.. Yaiyalah, orang dapetnya dari mimpi.. Tapi gw belum baca sih kalau rumus yang ini dia memang main" Doang... Pede bet dia kirim rumus" Yang bikin puyeng alhasil malah troll wkwk..
@@ArkanFaruqiChemITB ga ada rumusnya yang cuma main2 doang bro, secara semua rumus yang dia dapet dari mimpi. Dia sendiri ga tau cara kerja rumus itu, pembuktiannya dari mana. Semua rumusnya itu baru dibuktikan di masa depan. Tahun 2012 kalau ga salah, pembuktian warisan 4 angka terakhir yang berhasil dipecahkan profesor Jepang. Prof. Hardy hanya menyelesaikan 3. Ramanujan punya 3900 deret dan rumus semasa hidupnya. Lu bayangin aja kalau satu rumus baru bisa dipecahkan 100 tahun setelah kematiannya.
@@Koushi587 lihat konteksnya. Rumus yg jumlah semua angka real adalah -1/12 itu cuma main main. Udh banyak yg nyoba. Bukan cuma -1/12 doang hasilnya, bisa -1/8, -1/6, dan masih banyak lagi. Kenapa bisa demikian? Karena kekeliruan yang dipakai, yaitu tak hingga/tak hingga = 1. Itu jelas menyalahi aturan. Nih gua jelasin. ~ : tak hingga 1 × ~ = ~ 2 × ~ = ~ ~ = ~ nah ini kekeliruannya 1 × ~ = 2 × ~ 1 = 2 Dilanjutkan maka akan menjadi 1 = 2 = 3 = 4 =....= ~
Si Jerome terkesan memaksakan suatu fungsi matematika dgn pemahamannya sendiri, gpp namanya juga belajar, kalau mau buat sesuatu harusnya bisa terlebih dulu diskusi dengan teman atau guru agar tidak terjadi kesalahpahaman.👍 NT
Growth mindset in math memberi ruang thd kesalahan. Nggak apa2 mungkin Jerome salah next akan lbh baik. Bagus krn telah mencoba menyampaikan ide dan pemikirannya.
@@sobatbale4569 ya buat elu jelas tapi buat yang lain? lu cek aja deh scroll scroll ke bawah kolom komentar di video jerome. yang percaya ituloh banyak, kalo gak percaya cek aja.
Memang deret Ramanujan itu divergen. Kita tidak bisa mengolok-olok Ramanujan karena deretnya adalah cikal bakal wifi, satelit, teori blackhole dan anti gravitasi. Bahkan untuk last fermath 4 angka, Profesor Hardy sang ahli matematika sendiri hanya mampu menyelesaikan 3. Satu lagi baru bisa diselesaikan oleh guru besar matematika dari Jepang pada tahun 2012. Ingat, Ramanujan masih memiliki 3.900 theorem/deret yang sampai dengan saat ini belum bisa dipecahkan, bahkan setelah 100 tahun kematiannya.
@@Koushi587 Siapa yang mengolok? Infinite Sum adalah salahsatu permainan matematika, permainannya orang JENIUS. Akan tetapi hingga saat ini belum ada manfaatnya di dunia nyata, hanya sebatas digunakan di String Theory yang juga belum ada aplikasinya di dunia nyata. Bisa dijelaskan bagaimana mengaplikasikannya ke wifi, satelit, blackhole, dan antigravitasi?
Teorema Infinite Series itu adalah jawaban dari teori partisi yang tidak bisa dipecahkan. Anda sudah membaca buku relativitas karya Einstein? Lalu anda tahu Tesla Coil? Memangnya rumus apa yang digunakan Tesla untuk membangun Tesla Coil? Perlu digarisbawahi, di zaman sekarang teorema Ramanujan tampak konyol, tak bermanfaat, string teori, bla bla bla. Ingat, 1 teorema baru bisa dipecahkan setelah 100 tahun. Perlu anda tahu, Ramanujan mewariskan 3.900 teorema semasa hidupnya.
Ini bukan fenomena matematika asal-asalan. Ini sebenarnya adalah teori yang dijabarkan matematikawan India, Srinivasa Ramanujan. Mungkin Jerome Polin mempelajari materi ini pas kuliah terus ya ilmunya dishare ke TH-cam
di perkuliahan ada yang namanya deret divergen dan konvergen. dan di video jerome teori 1+2+3... itu bisa cukup di bantah hanya dengan mengetahui fakta apakah deret itu divergen atau konvergen. dan nyatanya deret itu divergen dan tidak boleh menggunakan operasi aritmatika biasa yang seperti di video jerome karena nanti hasilnya konyol. yang boleh menggunakan teknik yang seperti di video jerome hanyalah deret yang meksipun tak hingga tapi tipenya konvergen.
@@ygoinformation2615 Jerome salah, namun Ramanujan benar. Deret ini yang digunakan untuk satelit, wifi, teori blackhole, dan juga benda-benda antigravitasi sekarang seperti roket dan robot antariksa. Masih ada 3.900 lagi deret Ramanujan yang menunggu untuk dipecahkan.
Mantap pa dosen, akhirnya tercereahkan. Pa bisa dibahas tentang 7 soal matematika abad ini yang berhadiah 1 juta $ dalam bahasa yang rada mudah dimengerti.
Kok ini tiba tiba muncul di beranda gw wkwkwkwk apakah youtube meyuruhku belajar matematika???? Kwkwwk gw baru belajar ekonomi buka youtube mtk lagi puyeng dah wkwkwkw
Ini klo kasus sederhananya ada pada nilai akar sama dengan bilangan minus (mis. (x+5)^0.5= -5), ya memang tidak bisa diselesaikan karena validasi awal membuktikan bahwa persamaan tidak sesuai dengan kaidah matematika
Tanda pendidikan kita masih rendah, banyak konten yang mudah membodohi lebih viral di banding dengan math sesungguhnya. Semoga Nadiem bisa mengubah ini 10 tahun kedepan
orang yng gak tahu apa apa pasti bilang WOW tpi orang yang tahu sesuatu hal , dia akan malu karena sebuah hal serius setara milleniumprize dijadikan joke. apalagi seorang akademisi..
Pak Barra, saya dulu farmasi (pernah diajar Bapak pas SP kalkulus 😆). Jadi sebut aja awam matematika ya. Penasaran, trus gunanya si fungsi zeta yang diperluas itu apa, Pak? Pada pembuktian (is that correct term 🥴 err) apa dia dipakai. Terima kasih 🙏🏼🙇🏻♀️
Berikut itu ialah asumsi ya ditemukan oleh Ramanujan, yaitu divergen infinite summation, hal itu telah diakui dunia, bahkan di pakai dalam ilmu pengetahuan sains seperti mekanika kuantum
Ummm tidak ada yg salah. pada dasarnya pikiran kita itu liar. Kita mampu berpikir diluar batas. Dan disini lah pentingnya akan aturan. Ada konsep seperti bilangan convergen & Divergen tsb ini yg bisa "mengarahkan" pikiran kita agar tidak kemana mana dalam membuat sebuah Kalkulasi. Jika Jerome pada saat itu lupa/tidak tahu/mengabaikan kesepakatan akan konsep peraturannya, maka apa yg ja lakukan sah sah aja. Krn itu adalah Kalkukasi/pemikiran kita terhadap suatu Subject yang dalam konteks "bisa kita apa ajakan" karena tidak adanya aturan yg mengikat. Saya Pun sering begitu.
Mudahnya begini misal 1+1x0 pada pandangan di beda2 orang, ada yang menjawab 1lah atau 0lah. Nah disinilah pentingnya aturan dimana jika kita harus mendahulukan perkalian terlebih dahulu. Maka jawaban 1 adalah yg benar. Tapi karena sebagian dari kita tidak tahu akan hal tsb ya gada salahnya kita jawab 0 karena "mungkin" banyak yg tahu kalau bilangan apapun dikali 0 pasti nol dan lain sebagainya.
Masuk akal klo kita nggak ngerti atau belum tau konsep yang dijelaskan seperti divideo(bukan punya Jerome). tapi kita bakalan tau itu hanyalah sebuah bentuk "keisengan" atau "kegabutan" Jerome klo kita ngerti konsep seperti yang diajarkan di video ini(bukan punya Jerome).
Bapak ini dosen matematika ITB, dan salah satu matematikawan terbaik negeri, mkx jadi ketua pendamping IMO kmren,, belum lagi beliau udah banyak publikasi jurnal2 bertaraf international jadi gak bisa lah di suruh battle sama Jerome yg masih mahasiswa.
@@monatzy7548 sok pinter ya? lulus ntu, lulus juga kuliah dijepang dengan hanya 2 orng yg lolos. dia juga aktif di osn mtk. masih dibilang pura2 pinter. hmm
itu tuh sebenarnya teka teki dari ilmuan india namanya ramanujan klo gak salah dan banyak jadi perdebatan di dunia matematika ada ilmuan yang bilang benar ada ilmuan juga yang bilang salah, jerome hanya ingin coba membahas teka teki ini dangan orang awam siapa tau ada yang bisa jawab. kalo saya sih nggak bisa.
Apakah pak Barra secara pribadi berpendapat bahwa dalam fungsi perluasan (yg dikenal dengan analytical continuation, yg bapak tulis dengan notasi g(x)) ada sesuatu yg bermasalah ? Mungkin dari segi kekonvergenan fungsi perluasannya atau dalam pembuktian dalam memperluasnya? Sebab jika diperluas seolah-olah menghantarkan kita kepada bentuk 1+2+3+4+5+... = -1/12. Bgmn Pak?
Setuju harus ada pencerahan bagi yang gak ngerti akan mudah disesatkan pola pikirnya. Orang yang gak ngerti akan cuma manggut manggut aja karena tidak ngertiannya... Bagi yang paham akan meluruskan jika memang hal tersebut dianggap perlu dan penting...
Setelah menonton video ini, dan videonya jerome polin, akhirnya bisa saya simpulkan bahwa: saya tetap tidak mengerti dan tidak mau nonton video matematika lagi!!!! Anyway kenapa youtube rekomendasiin video matematika sih tubeeeee????? Dan kenapa gw tonton 😭
alasan kenapa rumus 1+2+3...=-1/12 terkenal karna rumus ini diciptakan oleh Ramanujan. seorang ilmuan matematika dari india. Ramanujan itu Newton nya matematika, sebagian besar rumus yg kita gunakan saat ini ditemukan oleh Ramanujan
Alasannya kenapa terkenal adalah karena orang awam pikir bahwa jika semua bilangan asli dijumlagkan maka hasilnya sama dengan -1/12 padahal tidak begitu. Makanya saya keberatan dg video video yang memperdatai oenonton seolah olah kalau kita jumlahkan terus 1 dg 2 dan setwrusnya hasilnya adalah -1/12. Harus ada penjelasan lebih lanjut apa yg dimaksud oleh Ramanujan.
Secara konteks dan pada semesta yang diperluas, kami setuju bahwa series '1+2+3+4+..=-1/12' adalah valid. Namun validitasnya secara infrensial terjadi di wilayah kompleks dimana 1 diantara 12 kemungkinan yang ada akan mendekati besaran angka n(n+1)/2. Namun, saya kira juga penting bahwa Jerome sebaiknya memberikan penjelasan tambahan, karena matematika itu ibarat "perkakas kalkulatif tanpa satuan" dan bahwa hal ini bisa terjadi di semesta kompleks (atau di keilmuan lain yang menggunakan satuan) serta juga bukan berarti besaran angkanya -1/12 namun mendekati n(n+1)/2 (secara nyata). (Lihat chat argumentasi @Nol Tube di channel ini). Terimakasih.
《Tulisan Kedua》 |Meta |Metafakta |Metamatematika A. Metamatematika Pada penjelasan di atas bahwa paradigma baru dari sesuatu 'a' yang tadinya ada, hadir di di wilayah riil kemudian berubah bentuk menjadi a+i.b oleh karena konstribusi bilangan e dan bilangan pi di wilayah natural serta berubah bentuk lagi menjadi 'B' atau (a-b) oleh karena konstribusi bilangan e, bilangan pi, spin 1/2 dari sesuatu 'a' dan spin 1/4 dari 'a+i.b' membuat doktrin ber-matematika itu 'berubah' atau berkembang dari jejaring pure-math ke jejaring applied-math. Inilah yang dinamakan metamatematika itu. B. Metafakta Tanpa disadari, bahwa doktrin kita yang tadinya bersifat natural (baca : seleksi-alam) kini mulai memasui era baru, yakni era rekayasa atau natural-relatif. Terinspirasi dari tulisan prof. Yuval Noah Harari, sejarahwan dunia dari Universitas Ibrani, Yerusalem, sang penulis buku "Sapiens, a brief history of tomorrow" bahwa pergantian seleksi-alam menjadi rekayasa atau natural-relatif oleh desain inteligen bisa terjadi dalam satu di antara tiga cara ini, melalui : (1) Rekayasa biologi(molekuler) ; (2) Rekayasa cyborg (makhluk yang menggabungkan bagian-bagian organik dan non-organik) serta (3) Rekayasa kehidupan in-organik. Menarik, bahwa rekayasa kehidupan inorganik ini sudah akan mulai terjadi di bidang digital, melengkapi rekayasa biologi dan cyborg. Mungkin, di bidang fisika-teoritik, bahwa teori dawai yang menggabungkan doktrin gravitasi dan mekanika kuantum akan menjadi eksis apabila dianalisis di wilayah ruang-waktu (ruang berdimensi empat). Inilah, metafakta. Selamat datang di dunia metafakta, sebagai fakta yang baru. Terimakasih.
Alhamdulillah akhirnya ada yg klarifikasi dari video itu, karena sejak awal saya juga sudah filing karena itu deret divergen, karena saya belajar di jurusan matematika FMIPA UNJ juga Terlepas ia (jerome polin) mungkin ingin membuat jokes atau apapun, tetap disayangkan jika seperti itu... Terima kasih pak klarifikasinya dan penjelasannya
Jika operasi 1+2+3+4+5+...=-(1/12) tidak valid, lantas mengapa operasi tersebut digunakan dalam bidang string theory yang merupakan cabang fisika, yang mana fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting dalam memprediksi perpindahan ataupun kecepatan yang biasanya dihitung dgn cukup akurat, untuk link video mengenai penggunaan operasi tersebut dalam string theory terdapat dalam link ini: th-cam.com/video/w-I6XTVZXww/w-d-xo.html
Aku yakin yg kesni pasti bisa matematika,, meskipun nggak jago,,, Karena yg nggak suka matematika,, kemungkinan besarnya akan mengabaikan atau tidak perduli
Pak kalo boleh ntar bikin video lagi bikin backsound kecil atau apa gitu biar ga datar aja videonya. Biar bljar nya ga ngebosenin pak. Hehe makasih sblm nya pak video nya bermanfaat bgt👍
Saya pribadi berpendapat bahwa Jerome tahu bahwa apa yang dilakukannya tidak valid dan hanya untuk seru-seruan saja. Tapi akibatnya banyak penonton yang percaya bahwa manipulasi yang dilakukannya benar. Harusnya ada sedikit disclaimer bahwa ini yg dilakukannya for fun saja :).
Setuju pak supaya tidak ada pemahaman bahwa disetiap langkah yg terlihat benar akan tetapi dalam konsepnya kurang tepat
Setuju pak Barra, yang salah harus jelas kesalahannya, agar tidak membingungkan orang banyak
Jerome mungkin belum belajar kalkulus lanjut pak, jadinya tidak memperhatikan deret divergen dan konvergen
yup saya juga merasa aneh dengan semua equation yang dasarnya aneh dan cuma buat fun. tapi memang harus dikasih disclaimer
Ini yg min seperduablas punya ramanujan bkan sih soalnya dlu pernah liat di numberphile tapi lupa
Ampunn pak barraaa😂😂🙏🏻🙏🏻
Dikasih disclaimer di videonya bang wkwkwk
Halo :). Makasih sudah mempopulerkan matematika ke kalangan umum :D.
weh muncul
nitip lapak wkw
Waduh wkwkwk
Aku anak HI pengetahuan mtk masih cetek tercerahkan karena penjelasan Pak Barra. Jadi ndak mudah percaya akan konten seputar pendidikan khususnya matematika, harus dicari bukti ilmiahnya. Konten ini yg harusnya trending di Indonesia
Kok sama anak HI nontonnya konten matematika 😂
@@miqagung sama dong ya. awalnya muncul di beranda, jadi coba nonton kontennya Pak Barra dan rupanya cocok. Yaa lumayan nambah ilmu wkwk
Doain aku kak semoga keterima di PTN jurusan hi 🙏🙏🙏
@@faishalhidayat2887 aminn semoga lolos ya semangat
@@venisayunitas.7013 wih anak HI jurusan idaman ku, mo tanya donk jadi anak HI ngapain aja ya?
"Karena perhitungan dari awal tidak valid, maka semua perhitungan ke bawahnya tidak valid."
Benar dan mengerikan bagi peserta ujian matematika
anjir bener banget gua ngitung cuma salah penjumlahan dasar eh kesananya hasil nya jauh bangey ama di pilihan ganda nya kaya yang gua itung tu ga masuk akal anjir
Pernah ngitung 1 hvs algoritma kmeans slah di awal langsung ngulang lg😤
butterfly effect / chaos theory
sadarlah sebelum terlambat
@@Silver-vc3ll Dr. Strange/Scarlet Witch, maybe? Aowkw.
Menurut pandangan saya : Pak Barra sedang memberitahu kita, bahwa untuk kasus khusus perlu tambahan penjelasan kekhususannya, bukan sebuah generalisasi. Faktanya hasil penjumlahan bilangan positif bukan merupakan bilangan negatif. Jika ingin membentuk hasil penjumlahan bilangan positif menjadi negatif, ya bisa saja untuk sekedar seru-seruan (lelucon) bukan sebuah bukti ilmiah baru secara matematis.
Mantap
SETUJU
Finally, someone who knows real maths. It is great that you also talk about analytical continuation briefly at the end of your video.
Cool , someone who knows how to properly speak English
Keren jos. Saya tidak mengerti, wajarlah semua orang punya kekurangan. Jadi gk selalu benar dan juga gk selalu salah. Jadi seimbang wkwk.
@@Doom_Guy_Slayers I suppose this is more about written English since we are typing comments here. My spoken English is quite bad actually, especially I still find it hard to reduce my accent. But I guess that is not a big deal since the main reason I learn English is to read maths papers and textbooks.
So, do you think jerome doesn't know real maths?
@@orangebot2663 I didn't say that. I don't have enough information to assess his knowledge.
Ketika murid mtk debat sama dosen mtk
Meanwhile lu yang gangerti apa2 :
Planga plongo moment
Iya ngomong apa?
Debat mtk?
Baru tau ketika ilmu mtk bisa didebat.
Mtk itu ilmu Pasti maka jawaban mutlak pada hasilnya, kalau pun debat pasti yg benar cuma satu maka percuma. Jerome salah!
@@wakgeblog7385 jerome emang salahh kan dia kek ngejoke gitu, tpi salahnya dia gak kasih disclaimer
@@wakgeblog7385 Lah kata siapa debat itu memdemonstrasikan kebeneran mutlak?😂, Nama nya debat itu menyampaikan apa yg dianggapnya benar, sekaligus mematahkan argumen lawan, baru disitulah kebenaran itu terjadi. Dulu jaman jaman filosof, belum ada yg namanya kebenaran, cuma ada asumsinya si itu, si ini, si dia. Nah semua itu di sampaikan, bahkan juga saling mematahkan argumen orang lain, sampai dapet teori yang paling logis. Dari situ ilmu itu muncul, oke...👍
@@wakgeblog7385 Nah dalam hal ini ya bisa dibilang debat. Jerome punya teori sendiri dan terlihat sangat logis,dan akhir dipublikasikan, eh ternyata Pak Barra punya teori yg lain, yang ternyata dapat mematahkan teorinya Jerome. Dari situ kelihatan ilmu mana yg bener. Nah tp debat yg ini praktis, ga berbelit belit
When 2 *men* in classroom have different answer:
🗿
man is classroom
@Alva Josia Lumbantoruan well said.
@Alva Josia Lumbantoruan thx for the correction
Other people in classroom: 🗿🗿🗿
Terima kasih Pak Barra sudah klarifikasi konten creator matematika ngawur, agar masyarakat awam bisa lebih logis dan tidak hanya menerima saja suatu pelajaran (seperti disekolah hanya pembelajaran 1 arah).
Semoga indonesia bisa jadi masyarakat yang kritis
Di menit 2:57 coba lihat s=1-s, menurut saya ada perubahan definisi s itu sendiri. Asalnya s=1-1+1-1+1-1, kemudian berubah menjadi s=1-1+1-1+1. Yang asalnya s=0 menjadi s=1.
Harusnya s=1-(s+1).
Gua tugas mtk sendiri aja belom beres tapi malah ngurusin debat Jerome x dosen
kalau jerome yang ngajar dikerjain ga?
Wkkwkwkw
Eh, serius, gw ini skrg lagi ngerjain tugas mtk, mencoba kabur :v
Dulu PewDiePie vs T-Series, sekarang Pak Barra vs Jerome
Dulu Numberphile juga pernah kayak gini, trus "dibantai" habis2 sama channel matematika yang lain2 😂
Wkwkwk versi mtk ya ga
@@Zx797 channel mat yang urut bahas dari dasar sampai advanced ada gak sih?
pudidi
@@iqbalyahya4614 Iya guys,ada nggak?
Ini persis kayak waktu Mathologer ngedebunk Numberphile tentang masalah yang sama: jumlah 1+2+3+...
Iya juga ya wkwkw, cmn ini versi indonya wkwkw
keren bgt makasih pak banyak vidio bapak yang banyak ngubah pikiran kamii bahwa matematika itu tidak sesulit yg dipikirkan sebelumnya, sehat dan sukses selalu pak :) semoga saya ada kesempatan utk bisa belajar matematika langsung dikelas bapak : D
Bayangkan ini;
Seorang pria mendatangimu dan menawarkan $ 1 pada hari ke-1, $ 2 pada hari ke-2, $ 3 pada hari ke-3 ... sampai ke $ n pada hari ke-n dan dia terus melakukan ini selama-lamanya. Kamu mungkin berpikir bahwa dia memberimu uang gratis tetapi seorang ahli matematika akan segera menyadari bahwa dia mencoba menipumu dan mencuri seperduabelas dolar.
Tapi untungnya sekarang kamu tahu.
masih gapaham bg, mungkin ada yg bisa jelasin lagi :')
@@andiraalc6719singkat aja ya, divergen(menyebar) sedangkan konvergen(mengumpul)
Contoh deret divergen:
1+2+3+4+...(seperti di Vidio Jerome)
Contoh deret konvergen:
1+1/4+1/16+1/64+...
Intinya kl menurut saya kalau deret konvergen itu nilainya semakin kecil atau semakin mengerucut sehingga jika dihitung sampai tak hingga bisa diperkirakan, sedangkan divergen itu nilainya semakin besar sehingga nilainya pasti tidak terhingga atau tidak tentu
Kalau menurut saya begitu, maaf jika salah🙂
@@andiraalc6719 Ini itu menyindir konklusinya, mhank
@@andiraalc6719 komen ini mksdnya nyindir jerome yg "salah"
Nice analogi 👍
Saya yg agak kurang paham ttg matematika tp tertarik sm matematika sangat terbantu oleh penjelasannya pak barra. Jadi kangen belajar matematika waktu di sekolah tapi sayangnya saya sudah bekerja sekarang hehehe
18:30 mantap pak barra pesannya! :D
Terima kasih pak bara,berkat video pak bara penyakit insomnia saya bisa ilang
lol...BEGOOOOOO...LOL
Matematika itu menarik tapi otak saya menolak 🗿
kwkwkw sama
:))
Wkwkwk
Memperlakukan S sebagai suatu yg spesial🤣
Apakah otakmu sudah banned matematika
Ingat! Di atas langit masih ada pak Barra!
Aduh ngakak 😭😭😂😂
Di atas langit masih ada hotman paris
Di atas langit masih ada TREE(3) plank length
*Diatas langit masih ada aleph-0
Diatas aleph-0 ada aleph-1, aleph-2, dst sampai aleph-infinity
nanti jangan-jangan suatu saat Pak Barra bisa aja collab sama Jerome wkwk
🥺🙂
satu like = 1 doa biar terwujud wkwk
Ngeriii wkwkwkwkw
Jerome kalah menurut ku sih wkwk
@@ahmadarifuddin6492 pengen tau ane. Yukk like kalo setuju kali aja jadi benar an wkwkw.
MENURUT ane. Kalo main cepet-cepet an bisa aja ka Jarome menang karena emang dia dah biasa mengerjakan soal dg sangat cepat :) tapi yg cepat belum tentu benar yaa. Terimakasih
Mungkin kalo bapak buat video debunk channel-channel youtube yang membahas matematika secara ngawur, bisa makin banyak subscriber nya pak. Sekaligus mengedukasi masyarakat Indonesia juga tentang matematika
Kemungkinan saya setuju,tetapi tujuan sebenarnya ialah mengedukasi atas materi bukan teruntuk menganggap pengawuran terhadap video orang lain,walaupun pengedukasian pak barra tidak mengangkat video orang lain 🙏
Gaskeuun pak
Nanti jatohnya malah menjatuhkan channel lain 😂 sesekali si gpp
Iyasiii setuju..tapi yang di buat Jerome itu bukan Jerome yang buat langsung emang udah ada dari dulu..
Coba cek video ini th-cam.com/video/jcKRGpMiVTw/w-d-xo.html
Sekedar info aja sih
Ga ngawur juga kali... Orang fun maths... 😑
Pelajaran yang dulu pas sekolah paling gak saya sukai. Tapi gak tau kenapa kalo liat orang otak atik soal matematika gini kok seneng banget. Kontennya keren, jerome juga kontennya keren. 👍
Bonus: Bisakah untuk sebarang bilangan real x dikonstruksi T sedemikian sehingga dengan metode itu kita dapat U "konvergen" ke x? :D
Caper nih, tonjokin kuy
Puyeng
Tidak terlihat fanboy jerome, mungkin mereka males mikir wkwkwk, pas jerome bikin video kayak gitu aku udh rada skeptis, soalnya aku merasa ada proses aritmatika yg salah di tempat jerome
Proses aritmatikanya ga salah. Tapi penempatannya yang salah wkwk
jgn mulai perang sentimen, lu kekanakan. dari 5 juta subs jerome, malas mikir semua ya? wkwk
Ketika anak paling pintar dikelas beda jawaban:
@Hensito gitu doank diurusin :)
@@pohonpalem5849 jangan pernah menyepelekan suatu hal.
@@jakaArif27 Coba baca lagi, gw balas komennya siapa :)
@@pohonpalem5849 sudah dong, makanya gw tanggepin, jangan pernah menyepelekan suatu hal dengan dalih "gitu doang"
@@jakaArif27 "translate doang dari komen sebelumnya, dan masih dapat like"
Hal sepele kek gitu emang harus ditendang sayyyy. Kalo ngeributin hal sepele gitu namanya bego hehe
Yang gak paham matematika
Yang gak suka matematika tetapi tetp nonton video ini sampe abis. Kita satu server :v
Penjelasan Jerome dikenal dengan istilah "Paradoks Matematika". Penjelasan yang luar biasa dari Pak Barra👍
bukan paradoks sih kalo alir bepikirnya dari awal salah
@@nerrick9602 nah tu dia
Saya tidak mengerti tentang matematika, tapi saya mencoba untuk tetap menyukai matematika meskipun saya selalu mendapat nilai merah :)
Saya liat dan saya ulangi terus menerus videonya, akhirnya sedikit demi sedikit saya bisa mengerti
Terima kasih pak atas pengajarannya, semoga semakin banyak orang yang menyukai matematika dan memahaminya
Aamiin
Pak barra, saya baru2 jg nih bikin course tentang calculus dan organic chemistry. Cuman masih hiatus karena sibuk thesis. Keep up the good content
Benar adanyaa, orang terkenal tuh bisa merubah hal yang keliru menjadi hal yang baik dan benar sama masyarakat wkwk
Ya tergantung masyarakat aja si
Tpi klo orang goblok kek gw percaya" aja 😂 soalnya ngga tau apa apa
Untung ada orang lain yang mengingatkan
Ga juga bro, bbrp ada yg udh tau Jerome salah di situ 😂
Nggak juga, bahkan ada beberapa dari mahasiswa FMIPA juga pasti ada yang nonton Jerome.. pasti tau salahnya dimana.. tapi, kembali lagi ke masyarakat nya dulu, apakah paham atau tidaknya. Lebih baik tanyakan ke guru/dosen matematika dan kemudian baru dipelajari nya.
Bangga saya jadi subscriber Bapak. Ilmunya gak kaleng2😁
Mantappp Bapak...
Sebenernya angka -1/12 ini yg dilekatkan ke 1+2+3+4+5+... bukan merupakan hasil pemjumlahannya setau saya, karena deret ini ya memang divergen. Secara matematis ya caranya Jerome emang salah pol, karena operasi dari S, T, dan U yg dia anggap sebagai batas atau limit dari deret2 tadi tidaklah valid untuk deret divergen. Kalo memang mau ngedapetin hasil -1/12 ini secara formal, bisa make Riemann-Zeta function, tapi juga perlu diingat, bahwa si -1/12 ini bukan merupakan hasil penjumlahan deret divergen tadi, melainkan hanya sesuatu yang "dilekatkan" kepada deret divergen tadi.
Saya suka dengan kata "dilekatkan". Keterbatasan matematika adalah belum mendefinisikan 1 + 2 +3+ 4+... menjadi sesuatu yang disepakati yaitu sebut saja "satuan jumlah bilangan", termasuk juga kondisi yang lainnya. Matematika masih belum bisa membedakan tak hingga tertentu dengan tak hingga yang lainnya.
Komentar² yg cerdas
zeta(-1) memang tidak terdefinisi tapi ada analytic continuationnya, tapi analytic continuation tersebut tidak masuk akal jika menghitungnya menggunakan deret tak terhingga tersebut
Perluasan fungsi zeta, tekniknya namanya analytical continuation. Mtk kelas berat ini 😂
Mules duluan dengernya
Gua kaum rebahan anjir. Kok ini muncul.
Ya ditonton lah :v
sama😌
Video ini sangat baik untuk kaum rebahan, baik ditonton sebelum tidur dan tidak baik ditonton saat tidur 👌🏻
awoakokawokak
Pernah ketemu soal penjumlahan tak hingga di soal TO bimbel, dan juga muncul di soal sbmptn 2017. Tentu saya bingung ngerjain pertanyaan model ini, karena saya belum pernah diajarkan mengenai deret divergen dan konvergen di SMA. Baru agak paham setelah masuk kuliah ketemu materi deret di matkul kalkulus dan fisika matematika. Dan disitu baru tahu saya kalo deret gak cuma deret aritmatika sama geometri, tapi juga ada macam2 deret lain yang bikin saya tambah bingung wkwkkw salah satunya deret taylor.
Taylor, Mac Laurin
akhirnya kesampean yg kupikirin selama ini, kalo bilangan tk terbatas itu aneh klo dioperasikan
I saw on numberphile's video about the Grandi's series where they used what they called the pseudo limit in order to get the "regularized sum" of 1-1+1-1+... which is, in some contexts, meaningful/better rather than just saying this series is divergent, and that regularized sum is actually 1/2 and it actually makes sense in the context of the lamp switch (which they demonstrated in that video), that is when 1 means we turn on the light, and -1 means we turn off the light.
And I think -1/12 is also the regularized sum of the 1+2+3+4+..., which means this results actually makes sense in some contexts. I can't really tell the example of the contexts tho, but they mentioned in some videos that -1/12 is actually used in string theory and actually makes sense in there. So, my point is I think in some contexts, which definitely not in the standard mathematics, -1/12 actually does make sense. Those contexts must be different from our standar mathematics, where the numbers 1,2,3,4, and so on do not actually represent numbers, but more like just terms that have their own meaning in a certain context. Just like I mentioned above in the context of lamp switch where 1 doesn't mean a number but it means we turn on the light.
Apa definisi regulized sum? You dont just say that -1/12 is regulized sum. Ptoof it using your rigid definition of that sum. Matematikawan flrksibel terhadap arti dari suatu ekspresi. Kalau yang dimaksud adalah penjumlahan jenis lain kenapa menipu massa dengan menampilkan bahwa ini seolah olah penjumlahan biasa?
@@Bermatematika yes, I also don't like what numberphile did. They shouldn't posted those videos, or just simply deleted the first video and made clarification.
But the reason I said this here is because I don't like the title of this video. When u use the word "ngarang" alongside with JP's name, I think it's too much. I think it's mocking him.
He's been doing great in spreading math into a lot of people, many students start to like math because of him. And in this case of -1/12, for me he's not really "ngarang", there are so many people have made videos like that before, and even those stuff are written in big websites like Wikipedia, etc.
And about the regulized sum, I don't really know about physics, but they said, whenever they met the sum of 1+2+3+4.. in physics, and they replaced it with -1/12, they suddenly got they right answer (which means when they try to solve the problem with another approach, they always got the same answer).
I honestly really like to know your thoughts about this, and if you could make a video about what is actually regulized sum, I would be very thankful, Sir. 🙏
Secara konteks dan pada semesta yang diperluas, kami setuju bahwa series '1+2+3+4+..=-1/12' adalah valid. Namun validitasnya secara infrensial terjadi di wilayah kompleks dimana 1 diantara 12 kemungkinan yang ada akan mendekati besaran angka n(n+1)/2.
Namun, saya kira juga penting bahwa Jerome sebaiknya memberikan penjelasan tambahan, karena matematika itu ibarat "perkakas kalkulatif tanpa satuan" dan bahwa hal ini bisa terjadi di semesta kompleks (atau di keilmuan lain yang menggunakan satuan) serta juga bukan berarti besaran angkanya -1/12 namun bisa mendekati n(n+1)/2 (secara nyata).
(Lihat chat argumentasi @Nol Tube di channel ini).
Terimakasih.
《Tulisan Kedua》
|Meta
|Metafakta
|Metamatematika
A. Metamatematika
Pada penjelasan di atas bahwa paradigma baru dari sesuatu 'a' yang tadinya ada, hadir di di wilayah riil kemudian berubah bentuk menjadi a+i.b oleh karena konstribusi bilangan e dan bilangan pi di wilayah natural serta berubah bentuk lagi menjadi 'B' atau (a-b) oleh karena konstribusi bilangan e, bilangan pi, spin 1/2 dari sesuatu 'a' dan spin 1/4 dari 'a+i.b' membuat doktrin ber-matematika itu 'berubah' atau berkembang dari jejaring pure-math ke jejaring applied-math.
Inilah yang dinamakan metamatematika itu.
B. Metafakta
Tanpa disadari, bahwa doktrin kita yang tadinya bersifat natural (baca : seleksi-alam) kini mulai memasui era baru, yakni era rekayasa atau natural-relatif.
Terinspirasi dari tulisan prof. Yuval Noah Harari, sejarahwan dunia dari Universitas Ibrani, Yerusalem, sang penulis buku "Sapiens, a brief history of tomorrow" bahwa pergantian seleksi-alam menjadi rekayasa atau natural-relatif oleh desain inteligen bisa terjadi dalam satu di antara tiga cara ini, melalui :
(1) Rekayasa biologi(molekuler) ;
(2) Rekayasa cyborg (makhluk yang menggabungkan
bagian-bagian organik dan non-organik) serta
(3) Rekayasa kehidupan
in-organik.
Menarik, bahwa rekayasa kehidupan inorganik ini sudah akan mulai terjadi di bidang digital, melengkapi rekayasa biologi dan cyborg.
Mungkin, di bidang fisika-teoritik, bahwa teori dawai yang menggabungkan doktrin gravitasi dan mekanika kuantum akan menjadi eksis apabila dianalisis di wilayah ruang-waktu (ruang berdimensi empat).
Inilah, metafakta.
Selamat datang di dunia metafakta, sebagai fakta yang baru.
Terimakasih.
Ini mah rumusnya ramanujan..
Emang kebanyakan rumusnya bikin professor matematika puyeng. Tapi seiring waktu, rumus-rumusnya mulai masuk akal. Bahkan ada yang digunakan untuk menghitung apanya black hole. Gw lupa.
Intinya, rumus-rumusnya terlalu didepan, sehingga teori masa sekarang belum bisa merasionalkan rumusnya beliau.
Oh ya, semua rumusnya ini dia dapet dari dalam mimpi. Dia nggak punya latar belakang matematika saat menulis rumus"nya..
Memang gila sih cerita kehidupan si ramanujan..
Beda itu... Yg rumus ini memang si Ramanujan cuma main main doang. Tak hingga/tak hingga = 1. Jelas salah karena yg namanya tak hingga ya kita gk tau tepatnya brp.
@@ArkanFaruqiChemITB well kek yang gw sebutin d atas sih... Semua rumusnya di dapetin dri mimpi.. Jadi dia nggak bisa ngebuktiin jalannya kek gimana sampai bisa dapet jawaban yang seperti itu.. Yaiyalah, orang dapetnya dari mimpi..
Tapi gw belum baca sih kalau rumus yang ini dia memang main" Doang... Pede bet dia kirim rumus" Yang bikin puyeng alhasil malah troll wkwk..
@@ArkanFaruqiChemITB ga ada rumusnya yang cuma main2 doang bro, secara semua rumus yang dia dapet dari mimpi. Dia sendiri ga tau cara kerja rumus itu, pembuktiannya dari mana. Semua rumusnya itu baru dibuktikan di masa depan. Tahun 2012 kalau ga salah, pembuktian warisan 4 angka terakhir yang berhasil dipecahkan profesor Jepang. Prof. Hardy hanya menyelesaikan 3. Ramanujan punya 3900 deret dan rumus semasa hidupnya. Lu bayangin aja kalau satu rumus baru bisa dipecahkan 100 tahun setelah kematiannya.
@@Koushi587 lihat konteksnya. Rumus yg jumlah semua angka real adalah -1/12 itu cuma main main. Udh banyak yg nyoba. Bukan cuma -1/12 doang hasilnya, bisa -1/8, -1/6, dan masih banyak lagi. Kenapa bisa demikian? Karena kekeliruan yang dipakai, yaitu tak hingga/tak hingga = 1. Itu jelas menyalahi aturan.
Nih gua jelasin.
~ : tak hingga
1 × ~ = ~
2 × ~ = ~
~ = ~ nah ini kekeliruannya
1 × ~ = 2 × ~
1 = 2
Dilanjutkan maka akan menjadi
1 = 2 = 3 = 4 =....= ~
@@ArkanFaruqiChemITB hahaha2. Jerome salah karena tidak mengatakan ini rumus divergen. Sebelumnya cari tau dulu siapa Ramanujan.
Wahh terima kasih banyak pak awalnya saya juga pikir ini bener tapi banyak meme yang nyanggah jadi ragu, dan akhirnya diperjelas dengan video ini 🙏🙏
Wah tabunganku bisa minus, padahal kutambah terus tiap bulan. 😂
Just joke.
Wkwkwk
Tabungannya jangan ditambah tapi dibagi. Dibagi ke org yg membutuhkan
@@ades5305
😂
@@ades5305 bener klo dibagi gak akan pernah habis/ nol wkwkwk
@@indra-mu5be
Banknya saja nggak mau mbagi, kita disuruh bagi, macam mana pula. 😂
Si Jerome terkesan memaksakan suatu fungsi matematika dgn pemahamannya sendiri, gpp namanya juga belajar, kalau mau buat sesuatu harusnya bisa terlebih dulu diskusi dengan teman atau guru agar tidak terjadi kesalahpahaman.👍 NT
😅 serius amat, judul aja udh jelas itu tujuannya buat fun aja
Sbenernya jerome itu kan pengen penonton nemuin kesalahannya dmn
Growth mindset in math memberi ruang thd kesalahan. Nggak apa2 mungkin Jerome salah next akan lbh baik. Bagus krn telah mencoba menyampaikan ide dan pemikirannya.
@@sobatbale4569 ya buat elu jelas tapi buat yang lain? lu cek aja deh scroll scroll ke bawah kolom komentar di video jerome. yang percaya ituloh banyak, kalo gak percaya cek aja.
@@ygoinformation2615 wuih sante donk
Good job,pak Barra. Ya ini ttg real analysis ...kekonvergenan dan kedivergenan deret bilangan real ..ada di buku buku seperti real analysis bartle dll
Semoga dapat konsisten memberikan konten2 matematika pak barra 🙏 apalagi materi2 tingkat perguruan tinggi 😁
Ntah kenapa kalau baca kolom komentar keliatannya masih banyak yg gak paham bagian akhir videonya,
Cukup dengan "Konvergen atau Divergen", maka Ramanujan Infinite Series langsung ter-debunk
Memang deret Ramanujan itu divergen. Kita tidak bisa mengolok-olok Ramanujan karena deretnya adalah cikal bakal wifi, satelit, teori blackhole dan anti gravitasi. Bahkan untuk last fermath 4 angka, Profesor Hardy sang ahli matematika sendiri hanya mampu menyelesaikan 3. Satu lagi baru bisa diselesaikan oleh guru besar matematika dari Jepang pada tahun 2012. Ingat, Ramanujan masih memiliki 3.900 theorem/deret yang sampai dengan saat ini belum bisa dipecahkan, bahkan setelah 100 tahun kematiannya.
@@Koushi587 Siapa yang mengolok? Infinite Sum adalah salahsatu permainan matematika, permainannya orang JENIUS. Akan tetapi hingga saat ini belum ada manfaatnya di dunia nyata, hanya sebatas digunakan di String Theory yang juga belum ada aplikasinya di dunia nyata. Bisa dijelaskan bagaimana mengaplikasikannya ke wifi, satelit, blackhole, dan antigravitasi?
Teorema Infinite Series itu adalah jawaban dari teori partisi yang tidak bisa dipecahkan. Anda sudah membaca buku relativitas karya Einstein? Lalu anda tahu Tesla Coil? Memangnya rumus apa yang digunakan Tesla untuk membangun Tesla Coil? Perlu digarisbawahi, di zaman sekarang teorema Ramanujan tampak konyol, tak bermanfaat, string teori, bla bla bla. Ingat, 1 teorema baru bisa dipecahkan setelah 100 tahun. Perlu anda tahu, Ramanujan mewariskan 3.900 teorema semasa hidupnya.
Jadi barisan yg bisa dipake buat huruf L(angka parsial)itu jika suatu deret yg bisa mendekati suatu angka
"kalian ngomong apa? saya gak ngerti"
-melody jkt48
Dia nonton ini jg?
@@wise_math dia lagi ngejokes
Ini bukan fenomena matematika asal-asalan. Ini sebenarnya adalah teori yang dijabarkan matematikawan India, Srinivasa Ramanujan. Mungkin Jerome Polin mempelajari materi ini pas kuliah terus ya ilmunya dishare ke TH-cam
di perkuliahan ada yang namanya deret divergen dan konvergen. dan di video jerome teori 1+2+3... itu bisa cukup di bantah hanya dengan mengetahui fakta apakah deret itu divergen atau konvergen. dan nyatanya deret itu divergen dan tidak boleh menggunakan operasi aritmatika biasa yang seperti di video jerome karena nanti hasilnya konyol. yang boleh menggunakan teknik yang seperti di video jerome hanyalah deret yang meksipun tak hingga tapi tipenya konvergen.
@@ygoinformation2615 Jerome salah, namun Ramanujan benar. Deret ini yang digunakan untuk satelit, wifi, teori blackhole, dan juga benda-benda antigravitasi sekarang seperti roket dan robot antariksa. Masih ada 3.900 lagi deret Ramanujan yang menunggu untuk dipecahkan.
@@Koushi587 ya ramanujan benar karena ramanujan tidak bilang 1+2+3... seperti yang kita kira.
Sangat beredukasi sekali pak, terima kasih banyak sudah membagi ilmu kepada kami semua🙏🏼
Pak bara mirip sama pengajar aljabar linear saya dulu.. Dr. Achmad Muchlis.. hehehe
Satu guru satu ilmu sama beliau :).
@@Bermatematika waduhh pantes ya pak hehehe.. sukses selalu pak...
Akhirnya di akhir dikasih Riemann Zeta Function wkwk ayo Pak bikin video sendiri ttg zeta function ehehe
Mantap pa dosen, akhirnya tercereahkan.
Pa bisa dibahas tentang 7 soal matematika abad ini yang berhadiah 1 juta $ dalam bahasa yang rada mudah dimengerti.
Saya juga sama gak ngerti :D
@@Bermatematika soalnya bisa ditranslate ke bahasa indonesia pa?
Sebenernya saya tau sih kalo itu tuh cuma bercanda, cuma saya nonton sampai habis karna memang menarik untuk ditonton
Nemu channel ini langsung subscribe pak krna sy guru matematika. Semangat pak buat kontennya dan sukses selalu
Kok ini tiba tiba muncul di beranda gw wkwkwkwk apakah youtube meyuruhku belajar matematika???? Kwkwwk gw baru belajar ekonomi buka youtube mtk lagi puyeng dah wkwkwkw
Ramanujan....
Matematikawan India yang pertama kali mengajukan cara hitung ini.
jerome: "ST12....." *badumtsss
pak barra:"meh"
bikin 69 like
Ini klo kasus sederhananya ada pada nilai akar sama dengan bilangan minus (mis. (x+5)^0.5= -5), ya memang tidak bisa diselesaikan karena validasi awal membuktikan bahwa persamaan tidak sesuai dengan kaidah matematika
Wah mantap juga dapet ilmu baru juga ttg fungsi zeta. makasi pak barra
Mantep Pak Barra, dibales dgn analytical continuation 👍 😉
Seru nih kalo ada Pak Bara x Jerome x Billy x Kinantan
WADIDAWWWW
epic banget pasti
setuju
Tambah prof hendra juga dong wkwk
Ga imbang wkwk
Tanda pendidikan kita masih rendah, banyak konten yang mudah membodohi lebih viral di banding dengan math sesungguhnya.
Semoga Nadiem bisa mengubah ini 10 tahun kedepan
klo pas kuliah..
"oke,km ulang lagi tahun depan"
wkwkw
orang yng gak tahu apa apa
pasti bilang WOW
tpi orang yang tahu sesuatu hal , dia akan malu karena sebuah hal serius setara milleniumprize dijadikan joke. apalagi seorang akademisi..
@nihonggo mantappu bang jer videonya dikritik nih, jangan sampai bang jer punya pengaruh yang luas tapi disinformasi
Kata pak Theo, ini ilmu hitam jaman sma yg mesti dibersihkan hehe
Pak Barra, saya dulu farmasi (pernah diajar Bapak pas SP kalkulus 😆). Jadi sebut aja awam matematika ya.
Penasaran, trus gunanya si fungsi zeta yang diperluas itu apa, Pak? Pada pembuktian (is that correct term 🥴 err) apa dia dipakai.
Terima kasih 🙏🏼🙇🏻♀️
akar2 fungsi zeta dapat digunakan untuk memprediksi/menghitung angka prima(asumsi hipotesis rienman betul)
Berikut itu ialah asumsi ya ditemukan oleh Ramanujan, yaitu divergen infinite summation, hal itu telah diakui dunia, bahkan di pakai dalam ilmu pengetahuan sains seperti mekanika kuantum
Jadi pengen tau kalo pak barra duel sama bang sabda...
boleh
@@sabdaardi9138 sabda PS wee hahaha
Pak barra pernah pake sistem "kotakin aja boy" ga ya? hahaha
Ummm tidak ada yg salah. pada dasarnya pikiran kita itu liar. Kita mampu berpikir diluar batas. Dan disini lah pentingnya akan aturan. Ada konsep seperti bilangan convergen & Divergen tsb ini yg bisa "mengarahkan" pikiran kita agar tidak kemana mana dalam membuat sebuah Kalkulasi. Jika Jerome pada saat itu lupa/tidak tahu/mengabaikan kesepakatan akan konsep peraturannya, maka apa yg ja lakukan sah sah aja. Krn itu adalah Kalkukasi/pemikiran kita terhadap suatu Subject yang dalam konteks "bisa kita apa ajakan" karena tidak adanya aturan yg mengikat. Saya Pun sering begitu.
Mudahnya begini misal 1+1x0 pada pandangan di beda2 orang, ada yang menjawab 1lah atau 0lah. Nah disinilah pentingnya aturan dimana jika kita harus mendahulukan perkalian terlebih dahulu. Maka jawaban 1 adalah yg benar. Tapi karena sebagian dari kita tidak tahu akan hal tsb ya gada salahnya kita jawab 0 karena "mungkin" banyak yg tahu kalau bilangan apapun dikali 0 pasti nol dan lain sebagainya.
Kerennn, tolong banyakinn konten kayak gini,, biarr yang virall bukan pembodohann saja yang selalu menjadi top trending 😁😁😁
Masuk akal klo kita nggak ngerti atau belum tau konsep yang dijelaskan seperti divideo(bukan punya Jerome). tapi kita bakalan tau itu hanyalah sebuah bentuk "keisengan" atau "kegabutan" Jerome klo kita ngerti konsep seperti yang diajarkan di video ini(bukan punya Jerome).
Halo pak, battle matematika dong lawan jerome polin, penasaran nih 😂
Bapak ini udah jauh banget diatas Jerome, ntah jomplang
Bapak ini dosen matematika ITB, dan salah satu matematikawan terbaik negeri, mkx jadi ketua pendamping IMO kmren,, belum lagi beliau udah banyak publikasi jurnal2 bertaraf international jadi gak bisa lah di suruh battle sama Jerome yg masih mahasiswa.
Jerome cuma di konten aja sok pinter
@@monatzy7548 sok pinter ya? lulus ntu, lulus juga kuliah dijepang dengan hanya 2 orng yg lolos. dia juga aktif di osn mtk. masih dibilang pura2 pinter. hmm
kalau cepet cepeten saya pegang jerome kalau soalnya umum. tp kalau lanjutan yg ribet jerome kalah
itu tuh sebenarnya teka teki dari ilmuan india namanya ramanujan klo gak salah dan banyak jadi perdebatan di dunia matematika ada ilmuan yang bilang benar ada ilmuan juga yang bilang salah, jerome hanya ingin coba membahas teka teki ini dangan orang awam siapa tau ada yang bisa jawab. kalo saya sih nggak bisa.
Detail penjelasan dari Pak Dosen.. 😃
Kalau orang awam menanggapi itu betul tapi kalau betul2 pecinta matematika manyatakan bahwa itu salah
Apakah pak Barra secara pribadi berpendapat bahwa dalam fungsi perluasan (yg dikenal dengan analytical continuation, yg bapak tulis dengan notasi g(x)) ada sesuatu yg bermasalah ? Mungkin dari segi kekonvergenan fungsi perluasannya atau dalam pembuktian dalam memperluasnya? Sebab jika diperluas seolah-olah menghantarkan kita kepada bentuk 1+2+3+4+5+... = -1/12. Bgmn Pak?
Setuju harus ada pencerahan bagi yang gak ngerti akan mudah disesatkan pola pikirnya. Orang yang gak ngerti akan cuma manggut manggut aja karena tidak ngertiannya... Bagi yang paham akan meluruskan jika memang hal tersebut dianggap perlu dan penting...
Untung ak perna belajar pengantar topologi, jd paham maksud pak bara ahaohohohaoaho
Setelah menonton video ini, dan videonya jerome polin, akhirnya bisa saya simpulkan bahwa: saya tetap tidak mengerti dan tidak mau nonton video matematika lagi!!!! Anyway kenapa youtube rekomendasiin video matematika sih tubeeeee????? Dan kenapa gw tonton 😭
🤣🤣🤣
Since this video was released, jerome has been really quiet about math 😂
🤣🤣🤣🤣
Terima kasih Pak atas penjelasannya, saya jadi teringat video numberphile dan baru sadar ada kesalahan disitu.
calon dosenku tahun depan ❤️❤️❤️
itb itu kah yg viral stream 100k yg ngawas ujian? wkwk
alasan kenapa rumus 1+2+3...=-1/12 terkenal karna rumus ini diciptakan oleh Ramanujan. seorang ilmuan matematika dari india. Ramanujan itu Newton nya matematika, sebagian besar rumus yg kita gunakan saat ini ditemukan oleh Ramanujan
Alasannya kenapa terkenal adalah karena orang awam pikir bahwa jika semua bilangan asli dijumlagkan maka hasilnya sama dengan -1/12 padahal tidak begitu. Makanya saya keberatan dg video video yang memperdatai oenonton seolah olah kalau kita jumlahkan terus 1 dg 2 dan setwrusnya hasilnya adalah -1/12. Harus ada penjelasan lebih lanjut apa yg dimaksud oleh Ramanujan.
Secara konteks dan pada semesta yang diperluas, kami setuju bahwa series '1+2+3+4+..=-1/12' adalah valid. Namun validitasnya secara infrensial terjadi di wilayah kompleks dimana 1 diantara 12 kemungkinan yang ada akan mendekati besaran angka n(n+1)/2.
Namun, saya kira juga penting bahwa Jerome sebaiknya memberikan penjelasan tambahan, karena matematika itu ibarat "perkakas kalkulatif tanpa satuan" dan bahwa hal ini bisa terjadi di semesta kompleks (atau di keilmuan lain yang menggunakan satuan) serta juga bukan berarti besaran angkanya -1/12 namun mendekati n(n+1)/2 (secara nyata).
(Lihat chat argumentasi @Nol Tube di channel ini).
Terimakasih.
《Tulisan Kedua》
|Meta
|Metafakta
|Metamatematika
A. Metamatematika
Pada penjelasan di atas bahwa paradigma baru dari sesuatu 'a' yang tadinya ada, hadir di di wilayah riil kemudian berubah bentuk menjadi a+i.b oleh karena konstribusi bilangan e dan bilangan pi di wilayah natural serta berubah bentuk lagi menjadi 'B' atau (a-b) oleh karena konstribusi bilangan e, bilangan pi, spin 1/2 dari sesuatu 'a' dan spin 1/4 dari 'a+i.b' membuat doktrin ber-matematika itu 'berubah' atau berkembang dari jejaring pure-math ke jejaring applied-math.
Inilah yang dinamakan metamatematika itu.
B. Metafakta
Tanpa disadari, bahwa doktrin kita yang tadinya bersifat natural (baca : seleksi-alam) kini mulai memasui era baru, yakni era rekayasa atau natural-relatif.
Terinspirasi dari tulisan prof. Yuval Noah Harari, sejarahwan dunia dari Universitas Ibrani, Yerusalem, sang penulis buku "Sapiens, a brief history of tomorrow" bahwa pergantian seleksi-alam menjadi rekayasa atau natural-relatif oleh desain inteligen bisa terjadi dalam satu di antara tiga cara ini, melalui :
(1) Rekayasa biologi(molekuler) ;
(2) Rekayasa cyborg (makhluk yang menggabungkan
bagian-bagian organik dan non-organik) serta
(3) Rekayasa kehidupan
in-organik.
Menarik, bahwa rekayasa kehidupan inorganik ini sudah akan mulai terjadi di bidang digital, melengkapi rekayasa biologi dan cyborg.
Mungkin, di bidang fisika-teoritik, bahwa teori dawai yang menggabungkan doktrin gravitasi dan mekanika kuantum akan menjadi eksis apabila dianalisis di wilayah ruang-waktu (ruang berdimensi empat).
Inilah, metafakta.
Selamat datang di dunia metafakta, sebagai fakta yang baru.
Terimakasih.
Alhamdulillah akhirnya ada yg klarifikasi dari video itu, karena sejak awal saya juga sudah filing karena itu deret divergen, karena saya belajar di jurusan matematika FMIPA UNJ juga
Terlepas ia (jerome polin) mungkin ingin membuat jokes atau apapun, tetap disayangkan jika seperti itu...
Terima kasih pak klarifikasinya dan penjelasannya
Divergen maksudnya?
Oh iya divergen maksudnya
@@aldifirmansyah7543 terima kasih
deret divergen itu deret yang gabisa ditentukan jumlahnya, besarnya itu tak hingga.
Iya tadi hanya kesalahan penulisan saja.
Jika operasi 1+2+3+4+5+...=-(1/12) tidak valid, lantas mengapa operasi tersebut digunakan dalam bidang string theory yang merupakan cabang fisika, yang mana fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting dalam memprediksi perpindahan ataupun kecepatan yang biasanya dihitung dgn cukup akurat, untuk link video mengenai penggunaan operasi tersebut dalam string theory terdapat dalam link ini: th-cam.com/video/w-I6XTVZXww/w-d-xo.html
Ini yang dijelasin di bagian akhir bukan sih, soal zeta itu
Salam hormat pak, mau nanya software yg dipake untuk corat coret nya itu namanya apa ya?
Saya pakai onenote.
@@Bermatematika one note versi android bisa gak pak?
Pertanyaan matematika legend ini dijawab alm srinivasan ramanujan ke prof hardy, cara Jerome ngurai mirip sama video dr numberphile 👍👍
Tapi bedanya Ramanujan dan Hardy sama sama tahu bahwa meski nulisnya sama, yg dimaksud bukan penjumlahan 1+2+3+... yg kita kenal.
ini video yang pantas ditonton sebelum bobo
Menurut kami yang tidak ahli bermatematika, semua rumus tmpak benar di mata kami
Gelooooo ITB punyaaaa nih
Mantappp pak barra🔥🔥🔥
kalo boleh tau, pak barra dosen kah atau gimana?
@@haizk dosen di itb
Aku subscribe chanel ini karena waktu belajar fismat
Ternyata bapak bukan orang sembarangan ya, hehe gak salah berarti belajar di chanel ini
*Dosen matematika ITB
*Pelatih delegasi Indonesia untuk tim olimpiade matematika tingkat internasional.
Intinya S itu sebenarnya gak ada nilainya.
Aku yakin yg kesni pasti bisa matematika,, meskipun nggak jago,,,
Karena yg nggak suka matematika,, kemungkinan besarnya akan mengabaikan atau tidak perduli
Makin keren seandainya Pak Aleams Barra, Ph.D. kolaborasi dgn Jerome Polin. 💪💖🇲🇨🙏 Bisa juga diajak Billy Kur (NTU) dll.
ga ah...kebanyakan fun...biarin yg serius ky sebelumnya aj...kepake bgt...esp. buat yg susah klo disuruh nelen rumus tnp tau knpnya...tx pak barra
Wah Ramanujan summation masih sangat menarik untuk dibahas ternyata. Saya yang Tekim nonton aja ah
Pak kalo boleh ntar bikin video lagi bikin backsound kecil atau apa gitu biar ga datar aja videonya. Biar bljar nya ga ngebosenin pak. Hehe makasih sblm nya pak video nya bermanfaat bgt👍
Menurutku enak kayak gini, lebih fokus
Apaan jgn pake backsoundlah
Silent lebih bisa nyaman
Kayak kuliah analisis real... Buktikan, buktikan Dan buktikan....