ไม่สามารถเล่นวิดีโอนี้
ขออภัยในความไม่สะดวก

Healing si Tamansari Yogyakarta [HAPPY WATCHING]

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 5 ก.ค. 2024
  • Hallo gais✨🦋
    Kali ini Fenta jalan-jalan di Tamansari Yogyakarta nih, nah kalian sudah tau sejarah tentang Tamansari belum gais? Kalau belum, Fenta akan tulis sejarah Tamansari di bawah ini melalui sumber yang terpercaya ya!!!🫶🏻
    Selamat menonton gais!!!🫶🏻🦋✨
    #fyp #tamansari #jogja #wisataindonesia #budayajawa #sejarah #viral #keratonjogja
    ===================================
    Taman Sari berarti taman yang indah. Taman ini hanya berjarak sepuluh menit berjalan kaki dari istana Sultan ke arah baratdaya. Taman ini dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1757. Beliau menciptakan gaya arsitektur baru yang merupakan campuran gaya Jawa dan Portugis. Pada mulanya Taman Sari adalah taman air yang indah dan menawan. Daerah di sebelah timur taman sampai ke perempatan kota disebut Suryoputran. Segaran dalam bahasa Jawa berarti laut buatan. Setiap kali Sultan mengunjungi taman tersebut, beliau akan mendayung perahu pribadinya melewati jembatan gantung yang disebut ‘Kreteg Gantung’ yang terletak di depan gerbang Kraton, ke arah selatan atau utara Kemandungan. Bagian lain dari bangunan yang dulu terhubung dengan jembatan gantung masih dapat dilihat. Selain transportasi air, terdapat juga jalan bawah tanah atau terowongan dari Kraton Yogyakarta yang menuju salah satu bangunan di taman yang disebut Pasarean Ledok Sari.
    Dahulu Istana Air ini bukan sekedar taman yang indah namun juga digunakan untuk tempat perlindungan. Saat musuh menyerang Kraton, Sultan dan keluarganya dapat menyelamatkan diri lewat jalan bawah tanah. Pada saat mereka sudah berada dalam keadaan yang aman, pintu air akan dibuka sehingga air akan mengaliri jalan tersebut dan menenggelamkan musuh-musuh yang mengejar.
    Salah satu tempat di taman tersebut disebut Pulau Kenanga karena di halaman depan gedung tumbuh pohon Kenanga (Canangium Odoratum). Bunga Kenanga menyebarkan bau yang harum ke seluruh bagian taman.
    Bangunan yang tinggi seperti kolam dibangun khusus untuk digunakan oleh Sultan dan keluarganya untuk mandi. Bangunan-bangunan yang telah direnovasi antara lain jalan bawah tanah menuju ke sebelah barat, benteng yang mengelilingi Kraton serta yang menuju selatan ke arah sebuah desa kecil yang disebut Krapyak.
    Selain menikmati gedung-gedung kuno, wisatawan dapat juga mengunjungi banyak toko dan galeri seni di sepanjang gang/jalan kecil. Batik dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko maupun galeri tersebut. Dulu daerah ini merupakan tempat bagi para seniman Keraton.
    Keberadaan asal usul bangunan Tamansari juga mendapat perhatian dari sarjana asing. Di antaranya adalah P.J.Venth dan Y.Groneman. Menurut P.J.Venth, kompleks Tamansari berdasar bentuk, seni hias, dan coraknya adalah Jawa. Bangunan tersebut didirikan atas perintah Sri Sultan Hamengkubuwono II. Berbeda dengan pendapat tersebut di atas, yaitu Y.Groneman dalam artikelnya menyatakan bahwa komplek Tamansari merupakan pesangrahan yang dibuat pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I, pada tahun Ehe 1684 Jw atau 1758 Masehi.
    Pelaksana pembuatannya adalah tumenggung Mangundipuro di bantu oleh Lurah Dawelengi yang berasal dari Bugis. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan, Tumenggung Mangundipuro dua kali pergi ke Batavia, untuk mencari corak bangunan yang bergaya Eropa. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bangunan-bangunan di Tamansari mempunyai corak yang akulturatif campuran gaya Jawa dan Eropa.
    Interpretasi Y.Groneman nampaknya mengacu pada naskah yang ada di Kraton Ngayogyakarta. Dalam Babat Momana maupun Serat Rerenggan Kraton disebutkan bahwa Pesanggrahan Tamansari didirikan atas perintah Sri Sultan Hamengkubuwono I.
    (Source budaya.jogjapr...)

ความคิดเห็น • 1

  • @eataftrsad_
    @eataftrsad_ หลายเดือนก่อน

    el alomani