Siapakah Pelindung Kita?
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 29 ก.ย. 2024
- Sukhī hontu kalyāṇamittā,
Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB.
Pada kesempatan ini, #Bhante Kheminda menyampaikan nasihat mengenai "Siapakah Pelindung Kita?", yaitu berdasarkan penjelasan dari Stanza:
Attā hi attano nātho,
Sesungguhnya diri adalah pelindung (atau tempat perlindungan) bagi diri kita sendiri,
ko hi nātho paro siyā;
Siapakah orang lain yang benar-benar bisa menjadi pelindung kita;
Attanā hi sudantena,
Sesuangguhnya dengan diri yang sudah dijinakkan dengan sempurna,
nāthaṁ labhati dullabhaṁ.
Seseorang mendapatkan pelindung yang sulit didapatkan.
Informasi :
• Pusat Informasi DBS •
Telp/WA : 0813 8700 3600
linktr.ee/Dham...
🙏🙏🙏
🙏🙏🙏
🙏🙏🙏
Terima kasih Bhante atas n pencerahannya.
Terima kasih Bhante🙏❤
Dhamma yang sungguh teramat dalam, sulit dipahami dengan logika karena logika makhluk masi terdistorsi kotoran batin, semoga suatu saat bisa menembus intisari dari Dhamma yang adiduniawi, mengalir ke arah kehancuran noda noda batin, menuju pembebasan dari siklus samsara serta merealisasi Nibbana.
Kami membagikan kebajikan mendengar Dhamma ini kepada semua makhluk, semoga semua makhluk mendapatkan kebajikan yang sama dengan kami.
Sadhu3x
Vandāmi Bhante. Soal kenapa pakai “atta” saya bisa memahaminya. Akan tetapi, soal perbedaan konteks pelindung antara diri sendiri dan Tiratana, saya masih bingung. Di sini dijelaskan bahwa “diri sendiri” yang dimaksud adalah “Dhamma yang telah dipelajari”, apa bedanya dengan Tiratana sebagai pelindung? Tiratana juga mencakup Dhamma.
Lalu, apakah Tiratana itu juga saṅkhāra? Fisik Buddha Historis seperti fisik Buddha Gautama memang saṅkhāra, tetapi bagaimana dengan Ke-Buddha-an? Apakah Ke-Buddha-an juga saṅkhāra? Begitu juga dengan Dhamma, kitab yang tercetak memang saṅkhāra, tetapi bagaimana dengan Dhamma dalam pengertian luhur-Nya? Juga dengan saṅgha: sammuti- saṅgha dan ariya-saṅgha.
Magga-phala yang muncul di citta para Ariya itu apakah juga saṅkhāra? Lalu, bukankah diri sendiri dalam pengertian konvensional maupun luhur (citta, cetasika, rūpa) juga saṅkhāra?
Terima kasih, Bhante🙏
Sādhu3x 🙏🙏🙏 , terimakasih bhante 🙏🙏🙏
🙏🙏🙏Sadhu…. Sadhu…. Sadhu….
Semoga semua mahluk berbahagia 🙏🙏🙏
Salam Namo Buddhaya🙏🏻
Sukkhi Hontu Bhante Ashin Kheminda🙏🏻
Anumodana Bhante🙏🏻
Terimakasih Bhante🙏🏻
🙏 Vandami YM Ashin Kheminda 。Anumodami 🪷🪷
Dhama yg indah dan mulia. Trimakasih bante. Shadu shadu shadu
🙏 Namo Sakyamuni Buddha
Anumodana Bhante
Semoga semua makhluk berbahagia
Sadhu sadhu sadhu
Anumodana, Ashin Kheminda, 🙏🙏🙏