Dua Putra Ida Dalem Smara Kepakisan dari Dua Wanita yang Bukan Istrinya
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 2 ต.ค. 2024
- Selain putra-putra dari pemaisuri, Ida Dalem Smara Kepakisan dikatakan juga mempunyai dua keturunan di tempat yang berbeda. Putra pertama adalah Arya Anglurah Agung Putra Teges berada di Puri Kaba-kaba dan putra kedua bernama Bendesa Bendega Dalem Samanjaya yang dilahirkan oleh putri bendega yang setia menemani Ida Dalem Sri Kresna Kepakisan menyeberang dari Jawa ke Bali setelah ditetapkan sebagai Adipati Bali.
Blambangan hadir bli 🙏🏻
Selalu sukses nggih 🙏🏻🙏🏻
Salam Rahayu sareng sami 🙏🏻
Suksma sahabat Kori Agung. Rahayu🙏
Arya Belog/Pudak Anglurah Kaba-Kaba, menurunkan Arya Anglurah Kaba-Kaba, menurunkan Kyayi Anglurah Kaba-Kaba dan Kyayi Anglurah Beringkit. Kyayi Anglurah Kaba-Kaba menikah dgn I Gusti Ayu Rai puteri Pangeran Kapal cucu Arya Delancang di Desa Kapal Badung. Isteri Kyayi Anglurah Kaba-Kaba yaitu I Gusti Ayu Rai diminta agar dipersembahkan kepada Ida Dalem Ketut Ngulesir/ Sri Smara Kepakisan, dan I Gst Ayu Rai hamil (putera Dalem Ketut Ngulesir/Sri Smara Kepakisan), dikembalikan kepada Kyayi Anglurah Kaba-Kaba kemudian lahir di Puri Kaba-Kaba, setelah dewasa diberi nama Kyayi Anglurah Teges Putera. Dari isteri yang lain Kyayi Anglurah Kaba-Kaba menurunkan Kyayi Ngurah Keladian Kaba-Kaba.
Mntappp
Selalu hadir.. buat kanal Bali jani
salam rahayu rahajeng pak Tut😊
Salam rahayu rahajeng Ratu. Suksma atas dukungannya🙏
1. Sri Aji Kresna
Dalem Smare Kepakisan
2. Sri Nararya
Arya Kresna Kepakisan
1. Adalah keturunan golongan Brahmana yg ditugaskan oleh otoritas Kerajaan Majapahit 1298 menjabat Adipati Bali setelah Bali
dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
2. Adalah golongan Kesatrya keturunan Raja Panjalu/ Kediri/ Daha yg asalnya dari Kerajaan Kahuripan yg didirikan Prabu Erlangga putra Raja Bali yaitu Peabu Udayana dgn permaesuri Mahendradata yg saudaranya adlh
Prabu Dharmawangsa Teguh
UttunggaDewa Raja dari Kerajaan Medang .
Penempatan Golongan Brahmana menjadi Adipati di Bali mendapat perlawanan dari para pasek shg Bali terus bergolak pelaksanaan ritual rutin di pure Besakih juga kurang mendapat perhatian shg ditempatkan seorang kesatrya Kediri yang Leluhurnya asal Bali mendampingi Dalem menjalani tugas diBali yg mana kedua pejabat moncol Majapahit di Bali memakae sebutan Kepakisan krn alasan politik shg keadaan Bali tdk bergolak lagi. Utk menjaga keseimbangan kehidupan makro dan mikrocosmos penduduk Bali
Menyelenggarakan rutin ritual besar ketuhanan yg diadakan dipure Besakih yg tingkat upacaranya beda beda dgn selang waktu berbeda, ada setiap tahun, limatahun,sepuluh tahun dan seratus tahun sekali yg disebut upacara *EkaDasaRudra* disamping ritual harian dan hari hari yg sakral.
Ritual EkaDadaRudra terakhir dilaksanakan oleh Raja Prabu JayaPhangus 1298 sebelum Kerajaan Majapahit menginvasi Bali. Setelah itu 1350 Raja Bali klasik tetakhir Raja Prabu Ratna BumiBanten runtuh. akhirnya kepemimpinan Bali kosong dan dipimpin oleh Kipasek Gelgel dan
Setelah resmi ada utusan kerajaan
Majapahit ditugaskan di Bali Kipasek Gegel menyerahkan kepemempinan Bali kpd Dalem.
Selama otoritas Majapahit mengambil alih kepemimpinan Bali belum pernah mengadakan ritual EkadasaRudra di Besakih bisa saja
karena ketidak adaan kearmonisan antaranpenduduk Balimule spt para Pasek dgn pendatang dari Majapahit, shg ritual rutin seratus tahunan tdk terkaksana,shg tingkat spiritualitas mngalami kmunduran.
Demikian juga diJawa Majapahit banyak orang meninggalkan ajaran ShiwaBudha krn terpengaruh atau
dipaksa sampe terjadi banyak para Rsi yg menjalani khidupan spiritual
Mengungsi ke Bali agar bisa menjalani kehidupan spritual Shiwa
Namun di Bali jg keadaan spiritual
Tdk spt yg sdh berjalan scr rutin krn pergolakan adanya otoritas tertinggi dari Majapahit golongan Brahmana.Selama Bali Dipimpin otoritas dari Majapahit kurun waktu 1350 sampe sekitar thn 1700 terus terjadi pergolakan di keraton antara keturunan Dalem dan keturunan para Arya shg ritual
Oenting di Besakih terabaekan tdk
lagi terlaksana sbg mana spt yg sdh berlaku spt ktk Rajaraja Klasik memegang kepemimpinan Bali. Kmd datang penjajah Barat memperburuk kwalitas spiritual masyarakat Bali dan masing masing yg punya pengikut mengangkat dirinya menjadi raja dimasing masing wilayah yg kewilayahannya ditentukan oleh penguasa barat disebut kabupaten dan Bali menjadi bagian dari Sundakecil. Yg perlu diingat bhw upacara EkaDasaRudra penting dan sesegera mungkin diadakan utk pengruatan Bumi agar bencana
Bisa dikurangi. Sy ingat swkt G20 diBali terjadi kebakaran di pure uluwatu pertanda apa ini?? Spt diketahui Pure Uluwatu adlah pure sbg stana Dewa yg tetmasuk Nawasanga yg disebut Bhatara Rudra dimana manipestasi Bhatara Shiwa jika dalam keadaan marah disebut Rudra. Pure terbakar Beruntung G20 sukses.
Jadi para pejabat Bali, tolong ingat
Upacara EkadasaRudra mesti dilaksanakan sesegera mungkin utk menyelamatkan Bali dan NKRI
Pikiran diatas mrpkn perenungan yg dalam mengingat banyak peristiwa yg tdk bermoral terjadi
Menyangkut uang ratusan triliunan ditilep oleh wakilrakyat kok bisa begitu ini pasti ada sebab niskale.
Bikin upacara * EkadasaRudra* hanya perkiraan puluhan milyar, daripada negara rugi Trilyunan lbh baik investasi upacara keagamaan
Budaya di Bali utk meruwat Bhumi
Indonesia. Sdh banyak sy dengar pengruatan Bumi atau pengurip Bhuane spt thn 2019 di Pure Batukaru, tapi yg terbesar adalah
Upacara *EkaDasaRudra* diadakan
Di PuraBesakih.
Ingatt saja perjanjian antara patih Majapahit dgn Patih Bedahulu Bali
Gajahmada vs KiKeboIw Akhirnya terjadi kesepakatan KikeboIwa dgn rela menyerahkan nyawanya
Kpd GajahMada dgn membuka rahasia kematian dirinya tentu dgn
Perjanjian demi Tuhan, jika GM tdk memenuhi janjinya utk Bali, maka akan terjadi blablabla. Spt diketahui KikeboIwa adlh abdi kerajaan yg setia disamping itu punya keahluan sbg arsitek bangun
an styleBali yg membangun tmpt ibadah purepure klasik di Bali.
Sebelum memulao pekerjaan Beliau tentu tirakat menyucikan diri
Shg apa yg Beliau buat smestinya
Dirawat dan diupacarai dibuatkan ritual sbgmana yg sdh berlaku saat Bali dipimpin oleh RajaRaja Bali klasik. Jika tdk maka Nusantara akan bergolak terus tanpa dama.
Ternyata para Leluhur Nusantara menghendaki warisannya dirawat dan dipungsikan spt orang Bali lakukan. yg selalu menjaga hubungan baik dgn Tuhan, sesama dan semua mahluk
Dgn setiap hari melakukan ritual kecil kecilan namun bermakna
Demikian semoga semua Rahayu
Suksma atas tambahan informasinya. Rahayu🙏
Trs kapan sepantesnya eka dasarudra itu diselenggarakan di waktu skrg pak?
@@dewagd
Upacara EkaDasaRudra dilaksanakan setiap seratustahun sekali sesuai penanggalan saka ( Bali) mungkin biss dimajukan dgn pertimbangan utk meredam bencana yg bertubutubi melanda Nusantara. Terakhir upacara EkaDasaRudra dilaksanakan thn 1979 dan yg akan datang thn 2079. Namun sebelumnya bbrapa Kali absen krn kepemerintahan diambil alih oleh kerajaan Majapahit dan terjadi intrikintrik politik dalam kerajaan ketika otoritas Majapahit menempatkan golongan Beahmana menjadi Raja IBali , kmdn adanya penjajahan Belanda dan perang dunia 1 dan perang dunia 2, shg orang tdk lagi bisa melaksanakan upacara besar yg maha Agung tsbt atau otoritas utzsan kerajaan Majapahit tdk mengetahuii bhw ada tahapan uoacara yg wajib dilaksanakan Pemerintah secara rutin diPure Agung Besakih . Dmkn semoga semua rahayu.
Hadir... dan ikut menyimak... 🙏🇮🇩🙏