Orang tua lebih pilih SD swasta, bagaimana nasib sekolah negeri? - BBC News Indonesia

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 8 ม.ค. 2025

ความคิดเห็น •

  • @rianyustiawan6159
    @rianyustiawan6159 5 หลายเดือนก่อน +380

    SD swasta : Kami jual jasa bikin anak bapak dan ibu pinter. Guru dan pegawai kami adalah tenaga profesional. Kegagalan siswa adalah kegagalan kami. Kepuasan pelanggan (orang tua dan siswa) jadi prioritas kami.
    SD negeri : Kami sekolah negeri. Kami mengerjakan apa yang disuruh pemerintah.

    • @dwiekartika6713
      @dwiekartika6713 5 หลายเดือนก่อน +42

      Sedangkan pemerintahnya alumni gojek 😂

    • @CNTeknik
      @CNTeknik 5 หลายเดือนก่อน +17

      mau ketik itu sudah anda dahului pak :D

    • @rasi6829
      @rasi6829 5 หลายเดือนก่อน +39

      Betul... saya aja alumni sekolah swasta separah²nya teman saya di kelas, nggak pernah tuh kurang ajar sama guru, beda dengan sekolah negeri 😢😢

    • @soresenja1990
      @soresenja1990 5 หลายเดือนก่อน +7

      terwakilkan sekali pak, terimakasih

    • @huus5682
      @huus5682 5 หลายเดือนก่อน +7

      "kalau saya salah, ada pemerintah yang beeking saya"

  • @netizen8080
    @netizen8080 5 หลายเดือนก่อน +36

    Saya dulu bersekolah di sd negeri kemudian masuk smp negeri favorit, di smp saya bisa melihat teman-teman saya lulusan sd swasta jauh diatas saya dalam hal pendidikan dan keterampilan agama maupun mental karakter. Lulusan sd swasta cenderung pola pikirnya lebih terbentuk dan kritis sejak dini. Beda sama saya lulusan sd negeri yang "dididik" cuma bisa manut-manut saja dengan guru. Saya baru belajar kritis saat smp karna melihat teman-teman saya lulusan sd swasta. Dari situ saja saya sudah punya persepsi kalau sd negeri kurang bagus dalam mendidik pola pikir anak

    • @luvangel8149
      @luvangel8149 5 หลายเดือนก่อน +1

      Betul sih. Saya kadang2 nganter makan siang anak sampe ke kelas, anak swasta sama guru itu seperti sahabat, makanya mereka ga malu berekspresi

  • @c.yuliana1298
    @c.yuliana1298 5 หลายเดือนก่อน +373

    Yang penting jangan sampai salahkan calon murid dan sekolah swasta atas kekurang ny jumlah murid yg mendaftar.
    Fasilitas dan kurikilumnya saja sudah kalah. Mau bisa bersaing ya harus diperbaiki dan diperbarui.
    Guru² juga harus diuji berkala kompetensi ny, supaya tidak ketinggalan ilmu baru dan tetap belajar.
    Ayo dong bisa!

    • @mbambungkoplak-wb5ns
      @mbambungkoplak-wb5ns 5 หลายเดือนก่อน +42

      Saya guru disekolah Negeri. Memang mutu pendidik di sekolah didaerah saya sangat kurang, dari segi penerimaan guru saja sekarang dipermudah. Test hanya formalitas. Asal masuk dapodik bisa diterima ASN P3K, test hanya formalitas. Beda dengan penerimaan CPNS guru, sedangkan yg masuk dapodik itu harus honorer, saat mengangkat honorer juga tidak ditest, asal punya ijasah, punya kenalan masuk sudah jadi honorer, nunggu beberapa tahun masuk dapodik diangkatlah jadi P3K, sebenarnya saat penerimaan p3k tahap pertama kemarin bagus, ketat ada testnya, setelah test banyak yg tidak lulus. Akhirnya diprotes dan semakin dipermudah penerimaanya. Test hanya formalitas. Temen saya ngajar di sekolah yayasan, saya akui mutunya sangat bagus, penerimaan gurunya saja ketat, testnya juga ketat, akhirnya juga mendapatkan pengajar yg bermutu, tidak asal2an seperti penerimaan P3K sekarang ini

    • @uloy2448
      @uloy2448 5 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@mbambungkoplak-wb5ns conth 1 wilayah yg bisa kita lihat sepertinya semua wilayah seperti itu sistem nya .

    • @wadin376
      @wadin376 5 หลายเดือนก่อน +4

      ​@@mbambungkoplak-wb5nswah ternyata seperti itu ya kualitas guru pppk yg dari honorer, di tmpt saya (dinas) jg honorer 100% itu masuk karena ordal tdk ada tes sama sekali

    • @fujiharyati4526
      @fujiharyati4526 5 หลายเดือนก่อน +2

      Bener bgt si... Pengangkatan p3k itu sekarang cuma formalitas tes nya jadi y tetep g ada tes untuk kualitas guru nya 🤭 jalur honorer nya 🙏

    • @rioalfitra1968
      @rioalfitra1968 5 หลายเดือนก่อน +8

      Miris yah.. guru2 pada menuntut banyak sama pemerintah.. tapi gak sadar sama kualitasnya

  • @TrebelGame-on9mu
    @TrebelGame-on9mu 5 หลายเดือนก่อน +51

    Memang sekolah swasta terasa lebih serius dalam mendidik.. walaupun harus di akui kadang biayanya jauh lebih mahal.. tapi kalau melihat anak2 berkembang dengan baik.. rasanya senang dan puas..

    • @nurlufitanjungsari4895
      @nurlufitanjungsari4895 5 หลายเดือนก่อน +2

      @@TrebelGame-on9mu kadang anak anak pinter juga belum tentu karena sekolah nya tapi karena Les dimana mana

    • @Sirimons12
      @Sirimons12 5 หลายเดือนก่อน

      😅😮😂child free.. makin lama profesi guru makin di tinggalkan selain karna murah anak kecil yg sekolah makin jarang atau udah ga ada.. cape2 sekolah mending jadi kang parkir bisa kaya...daripada kuliah mahal2 tar cuma jadi guru 😂

    • @TadyaLife
      @TadyaLife 5 หลายเดือนก่อน

      Ya pantas saja mending kau JD tukang parkir, pemikiranmu soalnya pendek. Tak cocok jadi orang berpendidikan ​@@Sirimons12

  • @juisnaslamet7653
    @juisnaslamet7653 5 หลายเดือนก่อน +422

    Sy seorang ibu sekaligus guru SMK negeri memasukkan anak sy ke SD swasta dengan alasan SD swasta full day sampai sore agar ada yg "mengasuh anak" selama sy bekerja dan paket lengkap dengan pendidikan agama n kecakapan hidup. Alasan kedua adalah usia anak kurang dr 6,5 tahun blm memenuhi kriteria usia di SD negeri

    • @bagundalgundul9011
      @bagundalgundul9011 5 หลายเดือนก่อน +30

      Betul bu. Setuju. Paket lengkap. Pelajaran umumnya ada dan pelajaran agama nya juga ada dan sampai jam 3 sore.

    • @rawonkuah107
      @rawonkuah107 5 หลายเดือนก่อน +2

      Semangat ya bu

    • @rizkyadiyanto7922
      @rizkyadiyanto7922 5 หลายเดือนก่อน +11

      maaf beneran nanya, apa gk capek tu di sekolah sampai sore? gw sd pulang jam 12, terus main sampe sore.

    • @Mampus-Kau
      @Mampus-Kau 5 หลายเดือนก่อน +31

      ​@@rizkyadiyanto7922mungkin gini cara pikirnya "gpp anak capek/lama di sekolah, penting ibunya bisa kerja"🥴

    • @NaqyKuchet
      @NaqyKuchet 5 หลายเดือนก่อน +2

      biasanya dah gini 2 hr kemudian asn wajib sekolah negeri 😂😂😂

  • @margonogono6973
    @margonogono6973 5 หลายเดือนก่อน +55

    Anak 80 an 90 an sekolah negri = anak pinter,
    Anak 2010 keatas, sekolah negri = orang tua Elite (ekonomi Shulite)

    • @Noeva_GT
      @Noeva_GT 5 หลายเดือนก่อน +12

      Bener cuy, sekarang realita sudah terbalik

    • @azziyanw93
      @azziyanw93 5 หลายเดือนก่อน +7

      Bener karena dulu anak2 berlomba2 masuk negeri favorit yang masuknya tinggi2 an nilai NUN, sekarang gak ada ujian nasional, masuk sekolah negeri asal rumahnya deket bisa ketrima, kurikulumnya merdeka, katanya biar murid lebih banyak aktif di proses belajar, tapi pengajarnya jadi abai, yang bingung orang tuanya, dah lah kacau sistem pendidikan di indonesia diacak2 sama orang gojek

    • @tititkukecilmukakujelek5914
      @tititkukecilmukakujelek5914 5 หลายเดือนก่อน

      Kualitasnyapun jauh lebih bagus sekolah swasta terutama sekolah international, disanapun diperhatikan secara keseluruhan baik dari sisi psikologis maupun akademis, jadi jika memang anak punya disabilitas mental seperti neuro typical (disleksia, adhd, add ataupun sejenisnya) ada penanganan khusus sehingga mereka bisa belajar seperti manusia normal pada umumnya, beda jauh sama negeri sekarang, sekolah ibarat kuliah 🫢🗿

    • @auflarungbodhi
      @auflarungbodhi 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@azziyanw93 duh, ini banget yg bikin aku mati²an ngupayain anakku di swasta aja. Minimal SD, deh. Karena kalo yg aku lihat ya, SMP&SMA negeri bersaing lah sama swasta. Ya beda tapi masih bisa diunggulkan gitu.
      Tapi kalo SD, aduh, maaf banget. Bukan bermaksud mengecilkan hati orang² yg di negeri. Perbedaan sama swasta jauh banget.
      Walaupun di negeri ada kok nilai positifnya, tapi tetap lebih banyak di swasta.p

    • @Manual.winder
      @Manual.winder 5 หลายเดือนก่อน +3

      Nyesek sih ya.. sekitar 25 tahun yg lalu.. inget betapa sulitnya masuk sekolah negeri unggulan.. belajar siang malem supaya dapet nilai tertinggi lokal... 😢
      Skrg sekolah ku isinya anak2 random.. siapapun asal punya KK setempat..

  • @pocamanco9973
    @pocamanco9973 5 หลายเดือนก่อน +231

    Sekolah Negeri banyak kasus "Bullying" dan penyelesaiannya cenderung tidak adil bagi si korban.

    • @uthopia27
      @uthopia27 5 หลายเดือนก่อน +17

      Sekolah swasta jg bnyk tp malah lebih trtutup apalagai klo pelaku anak orang kaya Dan "dkt" dgn sekolah

    • @MatthewSamosir-dm5uy
      @MatthewSamosir-dm5uy 5 หลายเดือนก่อน +28

      Tapi bro lebih parah di negeri daripada swasta​@@uthopia27

    • @aqillamashelrafailah
      @aqillamashelrafailah 5 หลายเดือนก่อน +12

      @@MatthewSamosir-dm5uy wkwkwkwk sama aja lah, bullying entu nggak di negeri nggak di swasta tetep sama aja malah di youtup banyak bullying wkwkwkwk

    • @MatthewSamosir-dm5uy
      @MatthewSamosir-dm5uy 5 หลายเดือนก่อน +5

      @@aqillamashelrafailah guru negeri kalo ada pembully dibiarin beda sama yang swasta di tanyain

    • @aqillamashelrafailah
      @aqillamashelrafailah 5 หลายเดือนก่อน +5

      @@MatthewSamosir-dm5uy wkwkwk mana ada pembullyan di biarin, mungkin kalau ada pun gak cuman di sekolah negeri saja swasta pun sama. ya kayak di lingkungan umum ada yang biarin dan ada juga yang negur. inget ada putih pasti ada hitam begitu juga sebaliknya

  • @edypambudi1481
    @edypambudi1481 5 หลายเดือนก่อน +189

    Mohon maaf, saya juga guru swasta. Bukan bermaksud membandingkan dan mengunggulkan pihak lain.
    Sekolah negeri biasanya :
    1) pendidikan agamanya minim
    2) metode pengajaran kurang berkembang dan sarpras seadanya.
    Walaupun jika dilihat dari penghasilan guru tetap swasta dan guru negeri ASN pasti beda jauh.
    Guru tetap swasta penghasilan pas-pasan dengan kinerja tinggi dan menjaga kedisiplinan karena menjaga diri supaya tetap bisa punya kerjaan juga supaya sekolahnya punya banyak murid.
    Guru negeri ASN berada pada zona sangat nyaman dengan penghasilan sangat memadai

    • @AgusZulianto16793
      @AgusZulianto16793 5 หลายเดือนก่อน +10

      Sangat setuju dengan pendapat ini

    • @clantwothejoker
      @clantwothejoker 5 หลายเดือนก่อน +18

      Fakta bgt sih ini, belum lagi guru negeri terlalu banyak aturan dari pemerintah ga bisa fokus ngajar

    • @sripurwani6637
      @sripurwani6637 5 หลายเดือนก่อน +8

      ​@@clantwothejokertidak semua guru negeri seperti itu..banyak juga yg berkualitaa.

    • @abrahamkarim3407
      @abrahamkarim3407 5 หลายเดือนก่อน +4

      Gaji guru asn dan segala tunjangannya teralu besar. Cba dibagi ke yg honorer

    • @nimademarini6628
      @nimademarini6628 5 หลายเดือนก่อน

      Agama?

  • @chaheemi
    @chaheemi 5 หลายเดือนก่อน +84

    Anakku juga aku sekolahkan di MI yg pasti swasta. Alasannya dari banyak hal sih. Untuk dilingkunganku sendiri, sekolah swasta lebih banyak dari sekolah negri, dan dari sekolah swasta promosinya lebih aktif dibanding negri. Terus disini untuk swasta mash tergolong murah & fleksibel untuk pembayarannya, spp hanya 50-70rb, uang pendaftaran, buku-buku, dll bisa bebas dicicil semampunya ( yg penting sebelum lulus sudah lunas ). Jadi nggak ada patokan kaya miskin dlm memilih sekolah. Dan lagi masalah lokasi. Kebetulan SD negri disini lokasinya dekat dengan pembuangan sampah & selokan yg baunya cukup mengganggu. Entah hal ini bisa diperbaiki ato tidak. Berbeda dengan swasta yang berada di tempat strategis, luas, nyaman & aman.

  • @salsyadivasafitri2725
    @salsyadivasafitri2725 5 หลายเดือนก่อน +77

    sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, saya juga melihat adanya gap yang cukup besar dalam hal kurikulum. Saya seorang guru les yang mengajar untuk anak sekolah negeri dan swasta sangat merasakan perbedaan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang ditunjukkan oleh siswa. Terutama terdapat kemunduran dalam kurikulum di SD negeri yang menghapuskan pelajarab bahasa inggris yang seharusnya malah digencarkan, tapi saya bingung malah pelajaran bahasa inggris di SD negeri ditiadakan. Saya belum menikah dan kalau ada rezeki lebih saya dengan pasti ingin memasukkan anak saya nantinya ke sekolah swasta yg bagus karena saya tahu pasti perbedaan kemampuan yg akan dimiliki siswa.

    • @shohwaayshachannel
      @shohwaayshachannel 5 หลายเดือนก่อน +6

      Betul. Anak sy skrg naik kelas 2, bahasa inggris ditiadakan. Padahal waktu kelas 1 masih belajar bahasa inggris.

    • @titansatria4021
      @titansatria4021 5 หลายเดือนก่อน +5

      Bhs Inggris sekarang sudah diwajibkan lagi di SD

    • @shohwaayshachannel
      @shohwaayshachannel 5 หลายเดือนก่อน +2

      @@titansatria4021 anak saya kelas 2 ga ada bhsa inggris, waktu kelas 1 ada. Emg sy juga heran, tiap kelas pake kurikulum nya beda2

    • @AndriSutomo-ft3bn
      @AndriSutomo-ft3bn 5 หลายเดือนก่อน

      kalo di daerah saya, bahasa inggris di sd negeri favorit di pusat kota udah Ada dari kelas 1. Sedangkan d sekolah negeri dekat rumah, padahal masih termasuk kota bukan kabupaten, baru di kelas 4 Ada bahasa inggris....

    • @kampretmemanggila8649
      @kampretmemanggila8649 5 หลายเดือนก่อน

      kt ipar saya, di sekolah SD negeri muridnya nakal-nakal bicara kasar takut terpengaruh jadi ke swasta apa betul begitu?

  • @resi5190
    @resi5190 5 หลายเดือนก่อน +323

    Dua anak saya, saya sekolahkan SD Swasta. Karena : 1. Rumah saya dekat sekali dengan SD negeri, kalau jalan melewati SD tsb. dari jalan terdengar guru wanita memberi pelajaran berteriak-teriak seperti marah" 2. Banyaknya pungutan/iuran untuk macam" contoh : ada salah satu guru sakit, diminta sumbangan. 3. Toilet Sekolahnya jorok.
    Setelah lulus SD Swasta coba saya masukkan SMP diterima tidak jauh dari rumah, sama saja dengan SD bahkan guru merokok juga meludah ketika mengajar, pungutan macam" sama dengan SD akhirnya saya pindahkan ke SMP Swasta. Alhamdulillah ke 2 anak saya telah lulus Kedokteran di Univ. Negeri

    • @3MALAIKAT_MAUT
      @3MALAIKAT_MAUT 5 หลายเดือนก่อน +54

      😂 sekolah swasta lebih bagus fasilitas nya 😂 negri? Negri fasilitas minim tapi duit jajan murid nya di pungli ancamannya mantap sekali mulai dari tidak naik kelas sampai raport di tahan mantap

    • @nindipriyanka8232
      @nindipriyanka8232 5 หลายเดือนก่อน +13

      ​@@3MALAIKAT_MAUTsetuju sih Kak. Dulu waktu sy masih SD ada guru yg kaya gitu

    • @GhaisAyasa
      @GhaisAyasa 5 หลายเดือนก่อน +18

      Ini benar dan masih terjadi di beberapa sekolah negri.
      Kalau soal fasilitas Alhamdulillah SD negri skrg sudah byk yang lengkap , hanya saja sikap dan cara mengajar guru yang kebanyakan orang tua pertimbangkan.

    • @awancah7309
      @awancah7309 5 หลายเดือนก่อน +10

      @@3MALAIKAT_MAUT negeri memang wajibnya meratakan fasilitas sekolah tidak boleh hanya satu sekolah dianak emaskan karena memakai uang negara. jgn sampai kota kabupaten fasilitas lengkap tapi di pelosok kecamatan jelek banget.

    • @3MALAIKAT_MAUT
      @3MALAIKAT_MAUT 5 หลายเดือนก่อน +5

      @@GhaisAyasa 😂 lengkap tapi gak boleh di pakai kalau di Binjai

  • @arlisadevi
    @arlisadevi 5 หลายเดือนก่อน +41

    Dua anakku sekolah di sdit.... Alhamdulillah dr kelas 1 dah hafal semua bacaan solat 5 waktu....kelas 3 dah hafal juz 30 Alquran....karena ya emang itu yg saya mau ..akhlak dasar agama ...sekolah full day smpe JM 4...JD waktu tidak terlalu banyak untuk main hp...anak2 juga Heppy Alhamdulillah ga merasa terbebani

    • @pepeyganteng2188
      @pepeyganteng2188 5 หลายเดือนก่อน +1

      KEREN Bunda

    • @de2drmwnsyh
      @de2drmwnsyh 5 หลายเดือนก่อน +1

      Ini sih yg dicari emang

    • @dittosnoopy540
      @dittosnoopy540 5 หลายเดือนก่อน +1

      Iya di tempat saya SD IT sedang byk diminati bukti nya sekolahnya byk siswa nya sampe SD negeri baru buka pendaftaran mereka sdh tutup krn sdh full siswa nya krn mereka menerima siswa yg dr TK nya jd lgsg disalurkan ke SD jd sisanya terima dr TK It lain utk ngisi kuota yg kosong jika blm terpenuhi krn mereka dlm sekelas cmn 27 ank .dg 2 guru

    • @metamaryam6480
      @metamaryam6480 5 หลายเดือนก่อน

      Banyak ibu2 memilih sekolah swasta karena 1. Agama lebih di utamakan . 2 . Moral ,adab ,pendidikan lebih di utamakan ,beda sama negri , apalagi Mentri yang sekarang gak bagus dan tidak kompeten jadi menteri pendidikan ,kenapa pelajaran agama gak di utamakan ??? Makin gak beres !!!

  • @jusufagung
    @jusufagung 5 หลายเดือนก่อน +167

    Masalahnya adalah di Zonasi.
    Banyak orangtua yang rumahnya di luar zonasi sekolah manapun sehingga tidak dapat menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri manapun.
    Ketika tidak dapat sekolah hanya karena di luar zonasi sementara tidak ada SATUPUN sekolah yabg dekat, maka sekolah swasta satu-satunya pilihan.
    MENYEDIHKAN SEKALI!

    • @MisterDChannel-q8f
      @MisterDChannel-q8f 5 หลายเดือนก่อน +20

      Saya sependapat dengan anda pak. Murid saya juga banyak yg gak masuk Krn kendala zonasi. Sekolah negeri kurang peminat itu juga salah nya aturan pemerintah juga, 1. Sekolah swasta banyak dikasih izin, 2. Sekolah negeri terpaku aturan pemerintah yaitu sistem zonasi 3. Sumber pendanaan cuman dari dana bos.

    • @MsRiko99
      @MsRiko99 5 หลายเดือนก่อน +4

      kalau itu alasannya ga mungkin sekolah negeri tsb kekurangan siswa. Disana saja byk yg protes rumah dekat sekolah kok ga diterima. Yg benar adalah populisme agama org2 berlomba2 masuk sekolah islam terbuka dan yg kedua kualitas sekolah negeri makin berkurang akibat pengangkatan honorer jaid P3k dgn tes hanya formalitas

    • @m.t3086
      @m.t3086 5 หลายเดือนก่อน +3

      yang bener ? kok malah kekurangan siswa? emang sekolah dibangun di hutan kah?😂

    • @clantwothejoker
      @clantwothejoker 5 หลายเดือนก่อน +1

      Sistem zonasi emang diluar nurul

    • @dayzign77
      @dayzign77 5 หลายเดือนก่อน +5

      ga terlalu tepat sih kalo zonasi

  • @Juliendiesdegelendies
    @Juliendiesdegelendies 5 หลายเดือนก่อน +40

    Yang saya amati sekolah swasta jauh lebih kompeten dan berkualitas serta berdaya saing mulai dari fasilitas dan lain lain, tidak juga memaksakan keyakinan nya kpd murid yg berbeda kepercayaan.... Soal kebersihan ga usah ditanya Swasta oke poll, saya bbrp kali ke sekolah negeri entah SD, SMP, SMA baik di Bali atau daerah lain masih bnyk yg jorok menurut saya..... Kebersihan itu wajib diajarkan sejak dini

    • @ristiwahyuningsih8556
      @ristiwahyuningsih8556 5 หลายเดือนก่อน

      Setuju

    • @bambang5975
      @bambang5975 5 หลายเดือนก่อน +5

      terutama pada eskul nya, mereka di dorong untuk lomba dan pelatihnya bagus. kalau negri pengalaman gw, suka ogah2an ngurus siswanya untuk prestasi

    • @Hmm-xp1do
      @Hmm-xp1do 5 หลายเดือนก่อน +4

      Saya pernah sekolah di swasta baik label agama dan umum.
      Memang benar adanya kebersihan di swasta kayak dikedepankan.
      Saya masih ingat saat sekolah di TK islam, ada teori kesehatan seperti kesehatan gigi, ada praktek juga bersama guru dan peralatan menyikat gigi juga dari pasta gigi, sikat gigi, gelas (mouthwash gak wajib tapi boleh dibawa ke sekolah) itu harus dibawa ke sekolah bahkan dikasih tempat khusus di sekolah dan biasanya guru mengingatkan siswa untuk menyikat gigi setelah makan di jam istirahat atau Pekan Makan Bersama(ini biasanya 1x seminggu ada giliran ortu yang kirim makanan ke sekolah di hari akhir dalam seminggu KBM kelas dan menu harus sehat, tidak boleh ada fastfood/junkfood.). Belum lagi masalah kebersihan kuku, sepatu tidak boleh kotor saat masuk kelas. Toilet juga bersih, peralatan belajar siswa seperti crayon, worksheet mewarnai, dll juga bersih.
      Di sekolah swasta umum juga sama, peraturan larangan merokok ketat banget. Sampai tamu pun ditegur dan disuruh matikan rokoknya saat di area sekolah biarpun itu cuma parkiran sekolah karena kepsek khawatir nanti siswa mencontohnya.
      Ada tes urine bebas narkoba juga.
      Ada peraturan batas berpakaian tapi siswa dibolehkan membawa sabun mandi, face wash, lotion, lipbalm, parfum, dll(malah teman2 saya di sekolah sebelah yg masih 1 lingkungan yayasan diajarkan cara bermake-up dan boleh bawa skincare dan make up ke sekolah, mereka sih SMK dan biasanya kan langsung berkarir jadi dianggapnya belajar bermake-up sejak sekolah), bahkan boleh tambahkan pakaian atau asesoris selama gak keluar batas seperti pakai cardigan, sweater, rompi, topi yang kayak Michael Jackson itu(lupa namanya😂), jam tangan, gelang etnik, handband.
      Malah gurunya bilang "...gak apa2 kalian pakai dan bawa ke sekolah. Murid sekolah ini harus bersih, wangi dan keren.. " Selama sekolah di negeri gak pernah ada guru kayak begini🤣🤣🤣🤣
      Sekolah umum tapi toleransinya juga bagus. Yang muslim sholat dhuhur, sedangkan Hindu, budha, katolik, Kristen masuk kelas agama sesuai agama masing2.
      Guru2 beda agama juga pada ramah dan berusaha jadi teman ke siswa2 beda agama. Semisal guru2 dan kepsek muslim tetap ramah dan memperlakukan seperti teman ke siswa non muslim(jadi gak cuma siswa muslim doang); guru non Muslim begitu juga ke siswa muslim.
      Pernah ada kejadian siswa2 perempuan non Muslim banyak yang memilih pakai rok panjang, padahal pemakaian rok pendek saja dibolehkan asalkan sesuai peraturan sekolah. Ternyata alasan mereka itu nyaman, kalau mau duduk dimana saja gak pusing ada yang ngintip dalaman mereka 😂, ada yang bilang biar kayak princess di Disney(snow white, Cinderella, dll). Ada2 aja mereka 🤣🤣🤣
      Sekolah suka adakan mabit(semacam camp spiritual muslim di sekolah, mungkin semacam retreat di Kristen/katolik). Siswa boleh pakai toilet guru dan toilet TU(tata usaha), benar2 gak ada bedanya semua toilet bersih. Bahkan meski kita bawa sabun mandi sendiri, shampoo dan pasta gigi sendiri; mandi di toilet TU/ruang guru pun siswa diperbolehkan pakai sabun mandi, shampoo, pasta gigi disana.
      Beda dengan sekolah negeri. Sudah jorok, masalah toilet saja ada gap antara guru dan siswa.
      Di sekolah swasta juga guru2 malah bagi2 snack/makanan ke siswa, padahal kita sebagai siswa tahu kalau guru swasta gaji dan tunjangan gak sebesar guru negeri tapi mereka malah kayak bukan manusia, entah penduduk kerajaan langit dari mana.

  • @agustpco4886
    @agustpco4886 5 หลายเดือนก่อน +81

    Lebih memilih sekolah swasta mulai SD, SMP, SMA islam. Alasan : 1. Pelajaran agama dianggap penting
    2. Soal adab dan moral sangat diperhatikan

    • @ekkoa14
      @ekkoa14 5 หลายเดือนก่อน +2

      Iya benar, apalagi ditanamkan sejak dini.

    • @NadaSwara1230
      @NadaSwara1230 5 หลายเดือนก่อน +1

      Kita harus m3mb3nci sekolah yang memperbolehkan rok mini bagi para siswanya

    • @noname-mo6ku
      @noname-mo6ku 5 หลายเดือนก่อน +2

      @@NadaSwara1230 siswa nya kan di larang pake rok mini..siswi nya boleh, hehehe

    • @Pokaroquai
      @Pokaroquai 5 หลายเดือนก่อน +2

      ​@@NadaSwara1230bedain siswa sama siswi bang 😂 kalo siswa ya emang gak boleh pake rok, dijadiin femboy bejir

    • @zulfahmiaqib6624
      @zulfahmiaqib6624 5 หลายเดือนก่อน

      Cocok

  • @defiasri4595
    @defiasri4595 5 หลายเดือนก่อน +56

    Ya gimana gak pilih swasta, jaman sekarang mau masuk sekolah negeri saja susahnya minta ampun. Banyak persyaratan yang tidak masuk akal, seperti usia minimal 7 tahun. Lah kita biasanya nyekolahin anak di usia 6 tahun. Usia 5 tahun masuk TK. TK 1 tahun , setelah itu SD seharusnya ya usia 6 tahun. Kalau usia ketuaan juga berpengaruh terhadap peluang kerja di masa mendatang. Dimana jika kita hitung :
    SD : usia 7 tahun + 6 = 13 tahun
    SMP: 13 tahun + 3 = 16 tahun
    SMA: 16 tahun + 3 = 19 tahun
    Kuliah: 19 tahun + 4 = 23 tahun
    Kerja : kebanyakan yang dibutuhkan fresh graduated usia minimal 18 tahun , max 21 tahun. Pengalaman minimal 2 tahun.
    Yang bener aja boss?! Nanti kalau rakyatnya susah gak dapet kerjaan dibilang pemalas , dll. Eh , pemerintah juga punya andil dalam membentuk SDM rendah, jangan lepas tangan.
    Sebaiknya sistem zonasi dan usia minimal sekolah dihapus saja. Kalau si anak usia masih kecil tapi dia cerdas dan mampu mengikuti pelajaran bukankah itu lebih baik untuk negara?!. Lebih suka sistem pendidikan seperti dulu yg bisa lompat kelas, tidak peduli berapa usia si anak. Jika anak kelas 2 bisa mengerjakan soal kelas 4 , dia bisa langsung lompat ke kelas 4.
    Kalau saya pikir2 lagi , emang rakyat miskin ini seperti sudah di setting untuk jadi bod*h. Supaya mudah jaringan koruptor melancarkan aksinya. Maunya sekolah yang murah biar masuk negeri juga, tapi dipersulit. Sama aja bohong. Saya berharap sistem zonasi dan minimal usia dihapuskan. Karena itu sangat sangat mempersulit rakyat. Anak temenku gak bisa masuk sekolah negeri gara2 sistem zonasi dan umur si*lan itu. Padahal dia jadi juara kelas. Nilai raport bagus semua, tapi gak berguna. Anaknya padahal pengen banget masuk sekolah negeri. Aku berharap menteri pendidikan selanjutnya menghapus sistem zonasi sial*n itu

    • @imezthea
      @imezthea 5 หลายเดือนก่อน +2

      Penduduk kita banyak, umur tidak menjamin lulus sekolah langsung kerja, mungkin yang ada anak anda malah nganggurnya lebih lama

    • @diansaptono3043
      @diansaptono3043 5 หลายเดือนก่อน

      ​​@@imeztheakalau pernyataan diatas emang bener.
      Kalau masalah nganggur apa ngga nya. Ya itu urusan masing2.
      Perhitungannya itu kalau lancar...
      Mungkin kalau ada tinggal kelas atau sebab yang lain?

    • @imezthea
      @imezthea 5 หลายเดือนก่อน +5

      @@diansaptono3043 kalau sekolah tujuannya buat cari kerja menurut saya kurang tepat, banyak kerjaan yang tidak butuh sekolah mbah

    • @mrcredator
      @mrcredator 5 หลายเดือนก่อน

      @@imezthea betul, beberapa contoh sektor informal yang mendominasi di ibukota antara lain ojek online, pemesanan makanan-minuman, hingga kurir paket logistik

    • @MsRiko99
      @MsRiko99 5 หลายเดือนก่อน

      Kalau persyaratan umur itu berlaku utk semua jenis sekolah mau swasta ataupun negeri

  • @hasbullahbo2291
    @hasbullahbo2291 5 หลายเดือนก่อน +49

    Klu di kampung saya mungkin juga di daerah lainnya, pagi sekolah SD sorenya madrasah Diniyah, malam masih ngaji lagi dimusholla, sesudah isyak belajar, terjadwal dan berjalan baik sdh puluhan tahun. Kunci utama tergantung kita sebagai orang tua bagaimana bisa menjaga anak kita. Karena membentuk karakter anak tidak cukup hanya di lembaga pendidikan tapi juga dalam keluarga. Orang tua juga harus bisa menjadi tauladan bagi anak anaknya.

    • @achmadsyahid1392
      @achmadsyahid1392 5 หลายเดือนก่อน +3

      ini mah jaman dulu banget dijakarta era suharto juga gitu..sekarang udah satu paket disekolah swasta.. malah di SD negri pas waktu sebelum zuhur di musholah terdengar anak2 baca shalawatan..saya pikir ada mesjid didekat saya ojol...tahu2nya mushola SD negri...jaman dulu mah langka

    • @rantiamanda1342
      @rantiamanda1342 5 หลายเดือนก่อน +8

      Klo di desa & kota kecil
      masih bnyk yg gini. Tapi klo di kota besar kek jkt klo mau cari standar bagus better ke sekolah swasta. SD negeri buat org ekonomi menengah ke bawah. Menumpuk & bertemunya waktu sekolah di SMAN

    • @UswahAst
      @UswahAst 5 หลายเดือนก่อน +1

      Di desa saya pagi SD, sore nya TK/TPA sampai madrasah Diniyah. Kebetulan MI juga nggak ada dilingkungan desa. Tapi klo di desa sebelah yang ada MIN emang disana yang banyak dan mereka nggak ngambil kelas siang lagi

    • @naurahcirazayda992
      @naurahcirazayda992 5 หลายเดือนก่อน

      Anak saya di SD negeri sekolah pulang jam 12.00 lanjut siang jam 13.30 madarasah diniyah plus tahfidz sampai jam 16.00. Ilmu agama tetep dapet dan ijazah madrasah diniyah juga dapet. Tergantung juga orang tua mendidik anak dirumah ga semua dibebankan ke lembaga pendidikan

    • @putraalifrahman1168
      @putraalifrahman1168 5 หลายเดือนก่อน

      Orang tua nya kerja apa?

  • @rudichan2510
    @rudichan2510 5 หลายเดือนก่อน +44

    Sekolah negeri sekarang tidak berkualitas. Dan disekolah negeri tidak ada target untuk anak setelah lulus. Contoh SD negeri sekedar lulus aja udh. Nggak peduli anak itu bisa baca atau tidak. Sedangkan SDIT anak setelah lulus minimal hapal juzz 30 wajib. Itu lah salah satu perbedaannya. Kalau soal fasilitas swasta jauh lebih unggul.

    • @nurlufitanjungsari4895
      @nurlufitanjungsari4895 5 หลายเดือนก่อน +2

      @@rudichan2510 sekolah swasta yg gak berbasis agama tidak mengharuskan hapal 30 juzz tapi orang rela aja bayar mahal juga

    • @Amirgimang
      @Amirgimang 5 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@nurlufitanjungsari4895 Juz 30 bukan 30 juz

    • @Amirgimang
      @Amirgimang 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@nurlufitanjungsari4895kalau mau ngafal 30 Juz masukkan pondok tahfidz aja

    • @noersukiman6066
      @noersukiman6066 5 หลายเดือนก่อน

      Hapal juz ke 30 kali beb..kalo hafal hafal 30 juz dia jafi hafiz dong 😊😅

    • @nurlufitanjungsari4895
      @nurlufitanjungsari4895 5 หลายเดือนก่อน

      @@noersukiman6066 ya intinya gak semua sekolah swasta mengharuskan hapal quran

  • @miftaabdi08
    @miftaabdi08 5 หลายเดือนก่อน +18

    Kalau dinas tdk berbenah. Mungkin akan muncul kapitalisasi pendidikan si. Dimana swasta yg memegang peran kunci dan pemerintah tdk punya kontrol trhadap pendidikan anak bangsa

  • @RidahHeri
    @RidahHeri 3 หลายเดือนก่อน +2

    Saya guru di SD IT Rabbani Purwakarta. Full Day, Quran, Leader, Preaneur. Anak2 dilatih untuk menjadi seorang pemimpin, anak2 dilatih dlm berinteraksi dengan Quran, anak2 dilatih menjadi pengusaha yg jujur dan amanah.
    Eskul berenang, memanah, berkuda dan beladiri juga menjadi ciri khas sekolah Rabbani.
    Sangat baik untuk pembelajaran dan perkembangan anak. Saya doakan semoga bapak ibu Allah cukupkan rejeki untuk sekolahkan anak di swasta. Sangat recomend❤❤😊

  • @desantolelolsima8028
    @desantolelolsima8028 5 หลายเดือนก่อน +41

    Klo minoritas baiknya ke sekolah swasta, krn di sekolah negeri biasanya dibully kepercayaannya

    • @diyahariyani2005
      @diyahariyani2005 5 หลายเดือนก่อน +9

      Jadi ingat kasus sekolah yang ada di Padang. Siswi SMA yg diwajibkan pakai jilbab, padahal bukan penganut agama mayoritas, dan dibilang itu sudah peraturan sekolahnya. Padahal jelas-jelas itu adalah sekolah negeri.
      Bagaimana orang tua tidak merasa insecure menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.

    • @aripsugiyanto3036
      @aripsugiyanto3036 5 หลายเดือนก่อน +3

      saya juga ngalami pak waktu smp dan sma. banyak pembulian karena beda keyakinan. guru agamapun pada saat itu tidak disediakan bagi yang beda agama. akhirnya pelajaran agama gabung dengan sekolah swasta

    • @hafidzmohmar5620
      @hafidzmohmar5620 5 หลายเดือนก่อน +1

      Kalau ada komen gini, biasanya banyak yang denial malah membela diri wkwk

    • @dewabaja6163
      @dewabaja6163 5 หลายเดือนก่อน +1

      Saya dulu merantau sekolah SMP kebetulan saya Nonis, tapi saya dipaksa ikut belajar agama karena gurunya ancam saya tdak kan kasi nilai dan tdak kan Naik kelas, jadi saya ikut saja belajar😂😂 sampai sampai teman saya yg Islam jengkel sama guru itu, katanya gak seharusnya maksa orang untuk belajar agama yg bukan di anutnya.,😂😂

    • @riodhimaz4730
      @riodhimaz4730 5 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@dewabaja6163wah ada yang senasib. Sy SD juga sama, terpaksa ikut pelajaran dengan dengan dalih nilai agama. Kalau SMP dan SMA diperbolehkan memilih ikut atau tidak, tapi nilai agama dari gereja dipotong maksimal 7 di rapot.

  • @bagusperdana3876
    @bagusperdana3876 5 หลายเดือนก่อน +5

    Sekolah negri juga bagus dan juga gratis kalupun ada sumbangan itupun tidak seberapa sy pun lulusan sd negri smp negri sma negri dan universitas negri alhamdulillah sy bisa membanggakan orangtua saya dan alhamdulillah anak sy juga masuk sd negri guru2nya sangat support hingga anak sy mendapatkan prestasi di tinggkat provinsi dan berhasil masuk smp negri impiannya berkat prestasi tersebut,sekedar informasi guru2 sekolah negri itu kompeten dan selalu di cek oleh dinas pendidikan kan orang tua juga harus ada tanggung jawab mendidik bukan hanya membiayai dan melepas tanggung jawab ke para guru🙏sy hanya mengingatkan anak jangan dijadikan alasan atau alat untuk memuaskan ego orang tua😊

  • @dhaffasan7390
    @dhaffasan7390 5 หลายเดือนก่อน +74

    😂😂😂masih nanya knapa, kalo di provinsi saya... Sekolah di sekolah negri, gurunya ngajar jarang masuk, suka kasih tugas aja, bahkan ada anak yg bilang satu semester cuma 5kali masuk yg bener2 belajar. Ya kalo jd orang tua, trus kita mampu ya mending di suasta yg mahal dikit tapi BERKUALITAS.
    Jangan salahin gurunya... Sebab guru negri sendiri kerjanya banyak, tugas betumpuk, sehingga akhirnya ngajarnya jd terbengkalai. Belum guru honorer yg gajinya sepertiga umrpun udah sukur... Trus dia disuru ngajar maksimal itu piye???

    • @jeroenwalt
      @jeroenwalt 5 หลายเดือนก่อน +5

      Beneraan barusan lulus sma, ada guru yang seringg bangett gak masuk padahal mau deket ke ujiaan.. mereka juga kuliah katanya

    • @MsRiko99
      @MsRiko99 5 หลายเดือนก่อน +4

      Gurunya malas itu. Administrasi guru sebetulnya ga banyak cuma guru2 ini byk gaptek. Ngetik satu halaman saja bisa berjam2. sudah terbiasa ngajar puluhan tahun tanpa dokumentasi.

    • @sripurwani6637
      @sripurwani6637 5 หลายเดือนก่อน

      Masak ada to yang gitu..
      Daerah mana ya😢

    • @rusydan1813
      @rusydan1813 5 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@jeroenwaltanjr malah ditinggal kuliah, sepertinya ingin naik pangkat ke golongan 3

  • @ismailwisnu8403
    @ismailwisnu8403 5 หลายเดือนก่อน +37

    1.salah satu staf saya di kantor dulu pernah bekerja di pendidikan ( sekolah SMP ) ketika ada ujian kompetensi dan tugas2 untuk meningkatkan kompetensi, staf saya yang masih muda itu lah yang disuruh ngerjain oleh guru2 yang udah 'senior'.
    2. Di yogyakarta saya ngelihat dan pernah ngobrol bahwa dia ( gen Z ) milih universitas swasta karena lebih up to date, dosen lebih muda dan update dengan perkembangan jaman serta teknologi, padahal yang bersangkutan sudah masuk ke salah satu univ negri. Uni negri-nya katanya dosennya udah tua dan kampusnya tiap tahun pembangunan ini itu mulu nga pernah berhenti, bikin senewen.
    semoga komentar ini dibaca oleh pembuat kebijakan untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

    • @harrykumoro4335
      @harrykumoro4335 5 หลายเดือนก่อน +10

      Tambahan lagi 😂 gua ama temen gua ikut SNMPTN daftar UGM sama2 kagak ketrima. 😂 Jurusan nya sama . Habis itu gua ama temen gua daftar UM UGM. Pas ngisi kuesioner uang pembangunan gua isi paling kecil temen gua isi 100 juta jurusan sama. Temen gua lulus gua kagak. Padahal harian nya nilai nya masih bagusan gua. 😂 Bangke emang. Gua anak milenial dan gua lulusan namche 😂

    • @begamshah
      @begamshah 5 หลายเดือนก่อน +5

      Tetapi di Indo, lulusan Univ Negeri masih diutamakan. Ini dipengaruhi soal Akreditasi, di Negeri Akreditasi lebih terjamin daripada swasta.

    • @Darmawan-yu2us
      @Darmawan-yu2us 5 หลายเดือนก่อน

      Tetap untuk Jogja bagi saya sekolah negeri pilihan nomor satu berkualitas dan murah dan semoga itu tetap bertahan, karena memang mencerdaskan kehidupan adalah tugas negara. Kecuali untuk TK sy pilih swasta.

    • @hafidzmohmar5620
      @hafidzmohmar5620 5 หลายเดือนก่อน +6

      ​@@begamshah Akreditasi nggak menjamin sih. Kampus negeri yang sudah nge-top terakreditasi pun cara mengajarnya banyak yang sudah kuno. Masih pakai sistem ospek pembulian, dosen-nya malas ngajar.
      Sedangkan kampus-kampus swasta yang tidak "sebagus" kampus negeri dalam hal nama besar, dosennya on time, lebih mudah ditemui di ruangan, lebih update, dan beberapa sudah menghapus sistem ospek jadul

    • @ismailwisnu8403
      @ismailwisnu8403 5 หลายเดือนก่อน

      @@harrykumoro4335 yang sabar bang Harry :) semoga sekarang duit lo lebih banyak

  • @geraikensa7635
    @geraikensa7635 5 หลายเดือนก่อน +27

    Saya dulu disekolahkan di SD negeri, salah satu ajaran guru yang masih saya ingat:
    Rumus luas persegi= sisi × sisi × 1cm².
    Maka bila sisinya 5 cm = 5×5×1cm²= 25cm²
    Kenapa mesti dikalikan 1cm²? Saya dulu protes tapi balik dimarahi 😂

    • @DeerRyNa
      @DeerRyNa 5 หลายเดือนก่อน +2

      😂😂😂
      Mungkin ngafal kali ya, jd biar ga lupa dikali 1 cm^2
      Padahal secara logikanya kan 5 cm x 5 cm yang mana cm itu dikalikan jg menghasilkan cm^2

    • @redikaak9986
      @redikaak9986 5 หลายเดือนก่อน +2

      Ini tergantung anaknya kelas berapa? Kalau Masih kelas 4 kebawah belum mengenal konsep kuadrat lho ya, kita baru tau konsep pangkat (termasuk satuan besaran turunan) itu SMP kalau tidak salah ingat. khusnudzon lebih baik

    • @bundaA3cinominang
      @bundaA3cinominang 5 หลายเดือนก่อน

      Saya diswasta diajarkan persegi itu sisi x sisi cukup itu saja

    • @diansaptono3043
      @diansaptono3043 5 หลายเดือนก่อน +1

      @geraikensa7635 baru tau... Ya kalau ukurannya centimeter. Kalau ukurannya meter apa kilometer..

    • @iis1947
      @iis1947 5 หลายเดือนก่อน

      Dulu waktu kelas 1 SMP saya pernah bertanya kepada guru biologi saya.
      "Pak, kaca itu terbuat dari apa?" dan beliau menjawab dengan cengar-cengir seakan mengejek pertanyaan saya
      "Kaca ya terbuat dari kaca" 😅😂
      Pada waktu itu ada pelajaran biologi diruang laboratorium biologi, kita sedang menggunakan alat mikroskop. Saya penasaran dong gimana sih cara kerja mikroskop ini kok bisa bakteri sekecil itu bisa terlihat' dg mikroskop, kaca mikroskop ini emang bedanya apa dengan kaca2 yg lain 😅

  • @hangogan2806
    @hangogan2806 5 หลายเดือนก่อน +39

    Seleksi guru yg mengutamakan dan mengistimewakan honorer akan membuat pendidikan di negeri ini semakin buruk dan tidak berkualitas.
    Honorer kebanyakan titipan, mereka masuk karena ada orang dalam, tidak ada seleksi apakah mereka mampu dan layak untuk mengajar.

    • @feisfera2617
      @feisfera2617 5 หลายเดือนก่อน +2

      Yes stuju msh banyak honorer yg bawaan orang dalam, dan gak sesuai bidang

    • @hangogan2806
      @hangogan2806 5 หลายเดือนก่อน

      @NvchSelena target guru2 sekarang adalah gaji, baru di lantik jadi PPPK langsung ambil kredit bank.

    • @rinrinristia7414
      @rinrinristia7414 5 หลายเดือนก่อน +1

      Mohon maaf, saya honor namun saya diseleksi utk diterima mengajar di sekolah saya, walau tdk dgn serangkaian tes komptensi seperti cpns. Namun, utk info saja sekarang guru honor sangat dituntut utk lulus Pendidikan Profesi Guru guna meningkatkn kompetensi nya. Kemudian ada platform di PMM untk upgrade ilmu yg berisi rencana kinerja per semester atau per tahun yg harus diisi oleh guru honor jg. Belum lg seleksi guru penggerak. Jadi walau tnpa seleksi tp tuntutan kita banyak apalagi mengajar di negeri. Pendapatan lebih kecil dr ASN namun tuntutan hampir sama. Zaman sekarang tidak ada guru dtng k sekolah mengajar kemudian tugas selesai, krn guru pun ada tugas tambahannya.

    • @hangogan2806
      @hangogan2806 5 หลายเดือนก่อน

      @@rinrinristia7414 untuk guru meskipun dia honor tes kompetensi itu sangat penting dan harus ketat karena itu menentukan kualitas layak atau tidaknya seseorang untuk menjadi guru dan tes ini lebih penting dari perencanaan kinerja apalagi pmm ini berbasis aplikasi.
      Semoga saja anda termasuk orang yg layak menjadi guru.

    • @arifsetiawan9095
      @arifsetiawan9095 5 หลายเดือนก่อน

      Utk ​@@rinrinristia7414TS sebut kebanyakan karena realitanya seperti itu. Jika Anda merasa tdk termasuk, ya tdk ush tersinggung.
      Dan saya pun setuju dgn pendapat TS terkait honorer jalur ordal. Banyak yg kualitasnya dipertanyakan karena banyak juga yg tidak ada tes atau tes seadanya.
      Jika memang berkualitas, mengapa banyak yg ga lolos test penerimaan P3K di awal2?

  • @titusmatthew8961
    @titusmatthew8961 5 หลายเดือนก่อน +58

    SEKOLAH NEGERI GURU2NYA MALAS NGAJAR TIAP HARI ADA JAM KOS

    • @nothingimportant1125
      @nothingimportant1125 5 หลายเดือนก่อน +5

      Betul , saya tanya cucu saya , banyak jamkos , lha

    • @tiaformoza1666
      @tiaformoza1666 5 หลายเดือนก่อน +3

      G juga.tergantung guru dan sekolah nya

    • @riskysumatri7986
      @riskysumatri7986 5 หลายเดือนก่อน +2

      Bener kecuali sekolah unggulan, walaupun sekolah zonasi katanya tidak ada sekolah unggulan tp mental guru sekolah unggulan beda

    • @bajiNdoel
      @bajiNdoel 5 หลายเดือนก่อน +1

      Betul sekali, itu yang dialami anak saya sekarang yg baru lulus sd, bahkan ada oknum guru yang bilang "ngajar kamu sama g ngajar gaji tetep ga bakalan tambah" serem kan??

    • @faydulaksono
      @faydulaksono 5 หลายเดือนก่อน

      Mksdnya gmn om ngajar ngaji g nambah? ​@@bajiNdoel

  • @nheza
    @nheza 5 หลายเดือนก่อน +12

    2024 masih butuh kata2 "mulai perhatikan kualitas sekolah negeri kita"

    • @abisberas6051
      @abisberas6051 5 หลายเดือนก่อน

      Negara lain jam terbang sudah tinggi ya bro 😂

    • @nheza
      @nheza 5 หลายเดือนก่อน

      @@abisberas6051 udah ketinggalan jauh banget negara kita. selalu bereaksi terhadap isu, bukan antisipasi dari dulu-dulu.

  • @pecintafilm976
    @pecintafilm976 5 หลายเดือนก่อน +31

    Guru di SD negeri dekat rumah saya kebanyakan tingkah.
    Jam 8 pagi belanja sayur
    Jam 10 pagi ada di ruang kantor
    Jam 12 siang ada di warung makan
    Jam 2 siang udah di rumah.
    Ngajar nya jam berapa tuh???

    • @MisterDChannel-q8f
      @MisterDChannel-q8f 5 หลายเดือนก่อน +8

      Wah ini fitnah namanya, ya silahkan aja mengkritik atau menyindir oknum guru tersebut tp gak bijak juga klo anda menggeralisir semua guru di SD negeri seperti itu, *tuduhan anda begitu tolol dan gak mendasar* . Jika punya dasar, dasar apa yg menjadi acuan anda berani berkomentar seperti itu? Di SD Negeri banyak sekali guru honorer dibanding PNS dan P3K, yg hanya mendapatkan uang gaji dari standing instruction dana bos, gajinya paling 500rb-1,5jt an, ditambah sekarang aturan yg ketat dgn seabrek pekerjaan di PMM, bagaimana mau datang telat pulang duluan aturannya ketat begitu. Yang jadi permasalahan buruknya pendidikan di SD negeri bukan adanya oknum guru seperti itu ya jeng disekolah swasta aja banyak oknum guru seperti itu bahkan sekolah yg paling banyak mengadakan study tour itu sekolah swasta ya jeng. Sekolah negeri pengadaan apapun pasti dianggap pungutan liar oleh wartawan. Klo sekolah swasta mah bebas, udah mah dapat dana bos, SPP juga berlaku.

    • @pecintafilm976
      @pecintafilm976 5 หลายเดือนก่อน +3

      @@MisterDChannel-q8f baca...SD negeri... Yg udah pasti gw omongin ya yg ASN lah lol

    • @defiasri4595
      @defiasri4595 5 หลายเดือนก่อน +1

      Lah kan emang SD jam 2 siang udah pada pulang pak. Jam 12 emang waktunya istirahat isoma. Yang belanja sayur itu tidak mungkin sepertinya, karena jam masuk sekolah SD kebanyakan jam 7 pagi.

    • @defiasri4595
      @defiasri4595 5 หลายเดือนก่อน +3

      ​@@pecintafilm976jam 10 di kantor, lah kan mengajar itu kan dijadwal pak. Gak full 24 jam ngajar murid. Ada pergantian guru juga. Ada yg ngurus nilai2 di ruang guru juga. Ah , si bapak kalau fitnah keterlaluan. Kayak gak pernah sekolah aja. Saya dari SD sampai SMA sekolah negeri semua, tapi gak ada tuh guru yg seperti yg bapak tuduhkan. Tolong bedakan ya pak antara ASN, PNS , dan guru honorer. Itu tugasnya beda2 itu. Gak semua ASN itu jadi guru. Dan gak semua guru itu jadi PNS. Kalau bagian yang ngurus administrasi di sekolah itu bisa dibilang petugas TU dan emang kerjanya ya di kantor, kagak ngajar siswa

    • @pecintafilm976
      @pecintafilm976 5 หลายเดือนก่อน +7

      @@defiasri4595 di SD negeri dekat rumah saya, jam 8 tukang sayur bunyiin klakson tuh guru nya ngebruduk pada keluar beli sayuran.

  • @iwinsusanti2969
    @iwinsusanti2969 5 หลายเดือนก่อน +13

    Sy tetap pliih sd negeri, dan sore ank sy antar mengaji. Spy ank tidak terlau capek di sklh, balance, klo mau nambah ekstra, bisa di luar sklh. Hidup memang pilihan

    • @NadaSwara1230
      @NadaSwara1230 5 หลายเดือนก่อน

      Milih sd negeri?. Setelah lulus sd jangan pilih sekolah yang negeri lagi. Utamakan adab. Kita harus m3mb3nci sekolah yang memperbolehkan rok mini bagi para siswanya

    • @masturbinho1945
      @masturbinho1945 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@NadaSwara1230ya iyalah masak siswa pakai rok mini, kalau siswi boleh

    • @anggavandita5952
      @anggavandita5952 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@NadaSwara1230 adab bisa diajarkan di ngajian dan rumah. Saya pun gak suka kalau terus terusan sekolah, dunia ini luas itu yg ingin saya ajarkan

    • @anggavandita5952
      @anggavandita5952 5 หลายเดือนก่อน

      Saya setuju sekolah + ngaji

  • @dewi6401
    @dewi6401 5 หลายเดือนก่อน +29

    Fasilitas. WC sekolah negeri jarang yang layak.

    • @MisterDChannel-q8f
      @MisterDChannel-q8f 5 หลายเดือนก่อน +4

      Itu karena pendanaannya hanya mengandalkan dana BOS aja mending kalau muridnya banyak nah klo sedikit gimana mau WC nya bagus. Beda kalau swasta, sekolah swasta itu sumber pendanaannya bukan hanya dari bos aja tp juga SPP, belum lagi dana dari luar negeri. Coba klo negeringadain SPP dan punya sumber dana bebas pasti maju. Klo negeri berani mengadakan SPP, dan sumber dan lainnya otomatis sekolah tersebut kena sanksi pasal pungutan liar lah, penggelapan uang lah, dll. Coba deh audit sekolah swasta, pasti banyak masalah tuh.

    • @akuinibapakmu4254
      @akuinibapakmu4254 5 หลายเดือนก่อน +2

      Nah pas😂..dr segi kebersihan nya aj udah gak mendidik .

  • @zianfarahariyadatuljanah407
    @zianfarahariyadatuljanah407 5 หลายเดือนก่อน +6

    Di jakarta SDN malah jadi rebutan karena kuliatas dan fasilitas yang lengkap, serta minim biaya yang dijamin pemerintah daerah jakarta

  • @yugosatriyo6936
    @yugosatriyo6936 5 หลายเดือนก่อน +15

    Bikin aturan biar SD negeri deket rumah lebih menarik buat anak-anak. Misalnya, tambahin kegiatan yang seru atau fasilitas yang bikin seneng.Beri hadiah atau bonus buat guru-guru yang bikin pelajaran jadi seru dan mudah dipahami sama murid-murid.Bikin aturan biar sekolah swasta nggak kebanyakan di satu area. Biar SD negeri bisa tetep bersaing dan lebih diminati.Ada kurikulum yang cocok dengan kehidupan lokal, jadi anak-anak bisa lebih tertarik dan ngerasa deket sama materi pelajaran.Pastiin semua anak diusia sekolah bisa dapet pendidikan yang bagus dan nggak ada yang kelewat.Kasih perhatian lebih buat guru-guru supaya semangat ngajar dan bisa bikin suasana belajar jadi lebih baik.Tim khusus yang ngawasin dan bantu tingkatin mutu pendidikan di SD negeri, biar semuanya jadi lebih baik.Kerja sama sama pemerintah daerah buat pastiin SD negeri bisa dapet dukungan yang cukup.Jamin keamanan di sekolah biar orang tua nggak ragu-ragu buat ngirim anaknya belajar di SD negeri.

  • @ahmadramadhani8491
    @ahmadramadhani8491 5 หลายเดือนก่อน +31

    Guru SD sekarang lebih banyak mengurus masalah administrasi daripada mengajar.. urusan yg ribet dan tuntutan yg berat.. dan ini berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar..

    • @begamshah
      @begamshah 5 หลายเดือนก่อน

      Tujuannya biar Gaji dan Tunjangan stabil, harus ada laporan terus.

    • @laffey.chan_
      @laffey.chan_ 5 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@begamshahlalu kenapa tidak diserahkan ke staf TU/finance sekolah? Guru biar ditugaskan untuk mengajar saja

    • @begamshah
      @begamshah 5 หลายเดือนก่อน +2

      @@laffey.chan_ ga semua administrasi guru itu kerjanya TU, kerja TU lebih general untuk urusan Sekolah dan Siswa, sedangkan hal2 yg berkaitan dgn Jabatan, Golongan dan sertifikasi itu mandiri dari Guru.

    • @infomalang6125
      @infomalang6125 5 หลายเดือนก่อน +1

      @@begamshah akhirnya kualitas mengajar kalah dg swasta.. dan sekolah negri sepi peminat krn di anggap ga berkaulitas oleh rakyat... mnding sekolah dan anggran pndidikan di serahkan ke swasta sja

    • @ganta82
      @ganta82 5 หลายเดือนก่อน +1

      Contoh nya Tangerang dan bekasi karen banyak guru nya Ngga tau Psikologi anak dan kerja nya administrasi laporan doang

  • @RBayuRamdhani
    @RBayuRamdhani 5 หลายเดือนก่อน +3

    Saya di Lombok, dari SD tu sudah ada Pendidikan agama di SD negeri, inget dulu Tiap jumat kami ada Imtaq, yang Islam Imtaq di Lapangan, Yang semeton2 Hindu di Pura deket Sekolah, yang nasrasni di ruangan Kelas. Jadi setau saya SD Negeri tu sudah dari dulu pendidikan agamanya,

  • @Revante.
    @Revante. 5 หลายเดือนก่อน +2

    3:45 Ni omongan aki aki sungguh menyesatkan sekali. Memang banyak sekolah swasta dg kualitas baik tp bukan berarti semua sekolah negeri itu buruk semua. Klaimnya soal sekolah negeri adalah untuk orang miskin dan membuat ketimpangan, membuktikan bahwa ni aki aki emang bau mulutnya.

  • @ap8669
    @ap8669 5 หลายเดือนก่อน +4

    3:45 .. Sependapat...

  • @heroziggy23
    @heroziggy23 5 หลายเดือนก่อน +2

    Alasan saya memilih anak sekolah swasta :
    1. Tenaga pendidik yg kompeten dan punya standarisasi yg selalu dipantau.
    2.Fasilitas yg memadai
    3. Fokus pada zero pembulyan
    4. Lingkungan yang nyaman
    5. Gak repot mikirin zonasi zonasi.
    6. Tidak adanya kecurangan dalam penerimaan siswa didik baru.
    Yg paling gedek masalah zonasi,, anak mau sekolah saja susah minta ampun masuknya.

  • @AndiTharsia
    @AndiTharsia 5 หลายเดือนก่อน +3

    Alhamdulillah anak saya saya sekolahkan di SDIT swasta favorit di kota saya. alasan pertama, fasilitas dan kualitas gurunya oke, ada kerjasama dengan univ luar negeri terkait perkembangan anak didiknya, jadi guru dan wali murid care dengan anak-anak. kedua, dekat rumah juga salah satu pilihan, dan ketiga, fleksibel saat antar jemput saat saya bekerja.
    saya alumni sekolah negeri jadi tahu pengalaman sekolah negeri itu bagaimana. Di satu sisi, memang sekolah negeri memberikan kemudahan dan keringanan iuran, tapi dibayar mahal dengan pungutan lain, disertai kekurangan fasilitas, keamanan dan kenyamanan bersekolah.
    Di sekolah negeri yang paling pinter ada, yang paling guobl*k bin preman pun ada. semuanya disatukan. Intimidasi dan kekerasan di sekolah negeri pun ya tak terhindarkan.
    Harapan saya, semoga sekolah negeri bisa segera berbenah, melakukan terobosan² agar tak kalah bersaing dengan sekolah swasta.

    • @jeroenwalt
      @jeroenwalt 5 หลายเดือนก่อน

      Bneeerr gw baru lulus sma negeri, banyak banget pembullyan dikelas entah itu karna fisik ataupun masalah ekonomi..
      Punya circle lagii hati hatii aja dah

  • @biansetiawan
    @biansetiawan 5 หลายเดือนก่อน +2

    anak saya jg Alhamdulillah bisa saya masukkan swasta, guru swasta lbh komunikatif, bisa diajak berdialog, guru negeri itu biasanya "tidak mau diganggu" walau saya yakin jg tidak semuanya ya

  • @bejolenggono
    @bejolenggono 5 หลายเดือนก่อน +57

    Menurunya MORALITAS generasi bangsa, mendorong walimurid memilih sekolah yg memberikan pendidikan agama dan akhak yg berimbang.

    • @ahmadimannudin2383
      @ahmadimannudin2383 5 หลายเดือนก่อน +3

      Menurutku bukan agama poin pentingnya, bnyk sekolah swasta atau sekolah swasta berbasis agama sadar akan poin lainnya seperti fasilitas, tidak ada zonasi, kompetensi guru yg lebih oke jadinya swasta mau bersaing lebih diatas negeri

    • @bejolenggono
      @bejolenggono 5 หลายเดือนก่อน

      @@ahmadimannudin2383 silahkan berpendapat berbeda, syah syah saja

    • @Rief35
      @Rief35 5 หลายเดือนก่อน

      Tetap agama jd faktor utama​@@ahmadimannudin2383

    • @rizkamurniati6138
      @rizkamurniati6138 5 หลายเดือนก่อน

      Setuju banget kalau di kota ku sekolah swasta berbasis agama menjadi tujuan utama orang tua karena tujuan nya kebanyakan setelah lulus tamatan SD lanjut ke pendidikan pondok pesantren jadi pilihan sekolah swasta menjadi tepat karena sangat sangat kurikulum mendukung untuk tingkat seterusnya

  • @reygarivaldi7582
    @reygarivaldi7582 5 หลายเดือนก่อน +1

    Alasan awal saya memilih swasta:
    1. Fokus ke agama dan menanamkan akidah serta akhlak yang tentunya menurut saya, sulit didapat dari SDN
    2. Umur anak saya tidak memenuhi standar SDN yang wajib 7 tahun saat ajaran dimulai (anak saya kurang 3 bulan)
    3. "Kedekatan" antara guru dengan murid yang lebih fokus karena 1 kelas maksimal hanya menerima 15 murid saja.
    4. Forum dialog antara orang tua, sekolah, guru, murid yang transparan serta keterlibatan yayasan yang menurut kami Insya Allah lebih baik dan tidak memihak.
    Semua memang kembali kepada kita sebagai orang tua sebagai benteng awal dan akhir, namun harapan dan doa kami sebagai orang tua akan menjadi bekal terbaik walaupun mengeluarkan biaya lebih.

    • @cjtech7777
      @cjtech7777 5 หลายเดือนก่อน

      smp negeri gw dulu sebelum pindah ke swasta muridnya 36😂 hampir stres tiap hari soalnya rame,dan Alhamdulillah bapak pindah dinas jadi pindah sekolah juga,swasta muridnya 20 pass sepi adem enak suasananya🤘

  • @pantasangelia
    @pantasangelia 5 หลายเดือนก่อน +3

    Sepengalaman saya, kebanyakan guru di sekolah negeri, kurang peduli dan kurang aware ama murid2nya, jadi harus ortu nya yg aktif banget ama anak2 nya

  • @masdzulfikar6201
    @masdzulfikar6201 5 หลายเดือนก่อน

    3:45 logikanya agak aneh, mohon yg ngerti mungkin bisa bantu jelasin ke saya. Beliau sadar bahwa kualitas SD negeri kalah saing, kualitas kurang bagus, dan meningkatkan jenjang miskin-kaya. Tapi nyuruh sekolahin ke SD negeri karena ...? Kalau udah tau kurang bagus, ya mana mau ada orang tua yang nyekolahin anak di situ. Bahkan dengan sekolah di yang lebih bagus, pendidikan lebih bagus, masa depan lebih bagus, ujung-ujungnya kesejahteraan masyarakat naik, bayar pajak lebih besar, perbaikan fasilitas pendidikan, dan akhirnya meningkatkan layanan publik.

  • @Pemalasmikir
    @Pemalasmikir 5 หลายเดือนก่อน +4

    Yang murah biasanya jelek apalagi yang gratisan. Itu pikiran orang tuanya. Dan yang mahal biasanya bagus

  • @merrytriadi2243
    @merrytriadi2243 5 หลายเดือนก่อน +1

    2 anak ku dari SD sampai SMA sekarang ini tetap di sekolah swasta, Insya Allah sampai nanti kuliah. Alasannya pertama masalah Agama, yg kedua profesional, informasi yg jelas, ada hubungan baik antara guru dan org tua, lingkungan yg bersih. Jgn takut, rezeki Allah yg ngasih.

  • @selleronline5542
    @selleronline5542 5 หลายเดือนก่อน +4

    Masuk sd negeri sekarang pake zonasi dan umur, harusnya ada uji kompetensi misal ada test dasar untuk anak yg mau masuk sdn jadi gak perlu batas umur dan jarak, malah banyak dijadikan pungli terselubung oleh oknum2 tertentu dgn memanipulasi KK jadi lokasinya dekat dngan sekolah, itu trjadi koq dengan kerabat sy yg anaknya "dimasukkan" ke sdn favorit di kota padahal KK aslinya kabupaten

  • @Ipman07
    @Ipman07 4 หลายเดือนก่อน +1

    Pengalamanku sd dan smp di swasta, sma di negeri. Sangat nyesal sekolah di negeri walaupun murah tapi guru ngajar ga niat, kalo mau nilai bgs wajib les dg guru bersangkutan. Di swasta ga ada kasus spt itu les hanya opsional, semua yg di ajarkan di sekolah udah ckp sebagai dasar buat ujian. Kalo negeri semua yg di ajarkan di les akan keluar sama persis saat ujian

  • @MultiDivebomber
    @MultiDivebomber 5 หลายเดือนก่อน +3

    Anak saya dari TK dan SMA full di muhammadiyah....pendidikan formalnya OK, pendidikan agama intens, pergaulan terjaga, kalau ada yg ketauan pacaran bakal disidang

  • @JustHuman-gm9qs
    @JustHuman-gm9qs 5 หลายเดือนก่อน +1

    Hari gini jika orang tua punya uang pasti akan lebih memilih sekolah Swasta.
    Dari tingkat TKIT/SDIT/SMPIT/SMAIT,disatu kompleks.
    Karena sekolah swasta punya banyak kelebihan dari pada sekolah negri.
    Dan guru2 nya pun serta pengelola sekolah adalah orang2 yang amanah (khusus sekolah anak saya).
    Terutama bagi orang tua, adalah pelajaran agama bagi anak2 jaman sekarang sangat penting dan utama.
    Karena pelajaran agama Islam itu sangat luas, tidak hanya tau rukun Islam dan rukun Iman tok.
    Itulah yang sangat disayangkan bagi sekolah2 negri kita.
    Karena kita mayoritas Islam tapi pelajaran agama hanya 2 jam 1 minggu.
    Dan pelajaran agamanya saja hanya mencakup rukun iman dan rukun Islam.
    Saya termasuk dulu saat kecil sekolah diSD negri dan SMP negri.
    Saya menjadi orang tua yang sangat bodoh untuk anak2 saya tentang agama.
    Saya tidak ingin anak2 saya juga bodoh dalam agama.
    Bagi saya sebagai orang tua,jika anak tidak dibekali Ilmu agama sejak dini.
    Sungguh saya sebagai orang tua akan sangat berdosa dan kelak akan diminta pertanggung jawaban.
    Contoh saja diSDIT pelajaran Dinniyah/agama mencakup :
    1. Bhs. Arab
    2. Fiqih
    3. Aqidah Akhlak
    4. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
    5. Al Qur'an & Hadist (Qurdist)
    6. Tahfizh dan Tahshin
    Dan masih banyak lagi tergantung jenjang pendidikan ditingkat SMP dan SMA.
    7. Ditambah mapel Bhs.Inggris dan umum.
    Pendidikan Agama, mendidik anak2 dari kita bangun tidur sampai tidur lagi semua diajarkan.
    Sehingga akan sangat bermanfaat bagi anak2 yang lambat laun mereka tumbuh kembang menjadi manusia dewasa.
    Itulah kenapa jika orang tua mampu menyekolahkan anak ketempat yang lebih baik untuk mereka,kenapa tidak......??
    Toh......kita sebagai orang tua pada akhirnya yang akan memetik hasil jerih payah kita.
    Jangan sampai kita nyicil mobil saja mampu yang berjuta2,tapi menyekolahkan anak disekolah negri yang gratis.
    Bagi saya mending uang saya habis untuk menuntut Ilmu agama bagi anak2 kami.
    Dan kami akan mendapat keuntungan didunia dan diakherat kelak.
    Insha Allah akan mendapat anak2 yang sholeh dan sholekhah didunia dan mendoakan kita saat kita tiada.
    Dan berkumpul lagi saat disurga kelak, Insha Allah.

  • @wothappen82
    @wothappen82 5 หลายเดือนก่อน +10

    Banyak masalah rasis, intoleransi dan pemaksaan ikut A, B, C lebih baik swasta lah, biar anak saya bisa punya budaya toleran.

  • @nurulazizatunnisa9843
    @nurulazizatunnisa9843 5 หลายเดือนก่อน

    Saya dulu semasa SD pernah sekolah di SD Negeri lalu dipindahkan orangtua saya ke SDIT dan saya merasakan betul perbedaannya.. baik dari fasilitas, teman2 yg baik, dan guru2 yg perhatian sehingga sekolah seperti rumah kedua bagi saya bahkan saya merasa lebih bahagia di sekolah dibandingkan di rumah.. saat bersekolah di SD N saya mengalami pengalaman buruk saat akan BAB di mana semua toilet tidak ada yg bersih (selalu ada kotoran baik di WC maupun lantai) & bullying oleh teman2.. pengalaman itu masih menjadi memori buruk bagi saya.. maka, saat saya menjadi orangtua saat ini, saya bertekad untuk menyekelohkan anak2 di SD swasta islami seperti saya dulu.. semoga SD negeri bisa meningkatkan kualitas nya agar sejajar dg SD swasta.. semangat..

  • @Zuhdi_Zuhdi
    @Zuhdi_Zuhdi 5 หลายเดือนก่อน +4

    Saya pikir, sistem sekolah negeri sekarang makin lama makin ribet. Mengapa harus undur waktu usia anak ingin sekolah?

  • @SepriSubarkah
    @SepriSubarkah 5 หลายเดือนก่อน

    kondisi sekolah2 negeri di kabupaten saya :
    1. SD negeri banyak. Satu SD satu desa, sehingga banyak SD berebut murid.
    2. Banyak SD berada di lokasi terpencil yang jumlah penduduknya sedikit
    3. Ada beberapa SD kabupaten yang berbatasan dengan kota, sehingga wali lebih memilih menyekolahkan anaknya di kota
    4. SD negeri malas berbenah, ini faktor kunci
    jadi yah....hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan mereka

  • @boyzk155
    @boyzk155 5 หลายเดือนก่อน +9

    Wait a minute! Daripada sibuk Membanding-banding kan sekolah/madrasah negri dan luar negri/swasta, lalu kebakaran jenggot sendiri, LEBIH BAIK Sinergi antar keduanya👍
    Sekolah Negeri sharusnya bersyukur karena gaji guru sdh TERJAMIN. Sementara di Swasta harus memeras otak dan membanting tulang hanya utk memenuhi kebutuhan dasar gaji guru🙏

  • @stephaniputri6823
    @stephaniputri6823 5 หลายเดือนก่อน

    Saya salah satu lulusan TK sampai SMA swasta (Yayasan Xaverius). Bukan dari orang berada, tapi kita tunjukkan keseriusan belajar dan sekolah bisa kasih keringanan biaya. Sedari awal sebagai siswa, kita dilatih untuk selalu sibuk dengan tugas, standar nilai kelulusan yang tinggi dan kedispilinan gurunya. Akhirnya kita terbiasa dengan persaingan sehat di sana. Tujuan orang tua saya, anak"nya dapat kuliah di universitas negeri. Alhamdulillah saya sangat menikmati perkuliahan, terbiasa dengan tekanan dan tugas yang berat, dosen yang katanya "killer" dan juga tetap bisa membagi waktu yang ideal antara begadang ketika membuat skripsi dan kuliah saat esok paginya. Alhamdulillah, sesuatu yang dilalui dengan berat insyaAllah Allah berikan kemudahan dan hasil yang manis. Terima kasih orang tuaku.

  • @cutajj4240
    @cutajj4240 5 หลายเดือนก่อน +5

    Sekarang antara sekolah negeri dan swasta ga ada bedanya. Biaya juga mahal juga di negri. Misal murah juga nanti ujungnya bayar banyak juga

    • @shohwaayshachannel
      @shohwaayshachannel 5 หลายเดือนก่อน +1

      Betul mam, biarpun spp gratis tapi ya gitulah 😅

    • @titansatria4021
      @titansatria4021 5 หลายเดือนก่อน

      negeri sekarang sudah gratis ya

    • @cutajj4240
      @cutajj4240 5 หลายเดือนก่อน +1

      @@titansatria4021 ya mungkin sekolah negeri ditempatku saja yang masuk ditodong 3,5jt.

  • @asmadjisugengpurnomo7930
    @asmadjisugengpurnomo7930 5 หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillah, semoga diikuti SMP dan SMA swasta. Sehingga SD, SMP, dan SMA swasta semakin jaya

  • @nicotri5013
    @nicotri5013 5 หลายเดือนก่อน +6

    sekolah negri dan swasta 11 12 uang nya ga ada yang gratis semua bayar, lebih baik swasta gurunya bener kalo ngajar beda sama negri datang cuman absen dan data

    • @titansatria4021
      @titansatria4021 5 หลายเดือนก่อน

      negeri sekarang sudah gratis ya

    • @lelynoubye80
      @lelynoubye80 5 หลายเดือนก่อน

      Negri gratis

  • @cakrawidya7797
    @cakrawidya7797 5 หลายเดือนก่อน

    Semangat ibu” dan bapak” mengumpulkan pundi” untuk pendidikan anak yang lebih baikk 🦾

  • @bagundalgundul9011
    @bagundalgundul9011 5 หลายเดือนก่อน +5

    Sekolah SD negeri pelajaran agama dan akhlaknya sangat kurang

  • @kamukurangkerjaan
    @kamukurangkerjaan 5 หลายเดือนก่อน

    Anak saya sekolah di TK & SD tahfidz swasta. Alhamdulillaah pelajaran agamanya lebih banyak, ustadzah²nya sabar² & telaten mengingatkan murid² dalam kebaikan mulai dari hal sepele seperti makan harus pakai tangan kanan & duduk, sampai nasehat untuk saling berbagi & tidak boleh menyakiti / membully teman. Setiap sabtu selalu ada kegiatan mengasyikkan, seperti fun game atau outing class 😊

  • @radixwp6789
    @radixwp6789 5 หลายเดือนก่อน +14

    Sekolah negeri perlu inovasi, jangan malah berusaha meniru sekolah keagamaan. Toh pemerintah sdh punya madrasah negeri bagi yg ingin porsi pendidikan agama lbh banyak.
    Sekolah negeri perlu coba adopsi kurikulum Finlandia atau minimal Singapura, misalnya lewat G-to-G partnership dg negara2 tsb. Bisa juga dicarikan sponsor agar para murid pilihan sekolah negeri Indonesia berkesempatan pertukaran pelajar dg sekolah luar negeri (semacam AFS, tapi cukup dua pekan agar banyak yg kebagian).
    Perlu juga mempromosikan para lulusan terbaik sekolah2 negeri utk memasuki perusahaan terkemuka atau institusi strategis nasional. Let's make public schools great again 🙂

    • @TheRozanz
      @TheRozanz 5 หลายเดือนก่อน +1

      Butuh waktu 112 tahun untuk bisa seperti itu😢

    • @radixwp6789
      @radixwp6789 5 หลายเดือนก่อน +2

      @@TheRozanz Ga hrs segera persis mereka. Pertama pilot project di kota2 besar dulu, tempat sekolah negeri disaingi oleh swasta. Dari situ nyebar scr bertahap ke daerah2 lain.
      Kita dah belajar "dipaksa" adaptasi selama pandemi kemarin. Jadi utk jalankan itu terutama butuh political will pemerintah, terutama hadapi pihak2 yg pengen ubah semua sekolah negeri jadi madrasah.

    • @anisetyowati3691
      @anisetyowati3691 5 หลายเดือนก่อน

      Maaf, yang disana lagi pada pusing mikir makan siang gratis. daripada mikir perbaikan kurikulum

  • @muslimjuni8655
    @muslimjuni8655 5 หลายเดือนก่อน +1

    Banyaknya orang tua yang memasukkan anaknya ke sekolah swasta adalah bukti nyata meningkatnya perekonomian rakyat.
    Logikanya :
    Gak mungkinlah anak sekolah berbayar tapi ngakunya susah, padahal ada yang gratis.
    Kalau memang betul-betul miskin harusnya tau diri juga kan, jangan maksakan ke sekolah berbayar.

  • @PeaceForAllManKind
    @PeaceForAllManKind 5 หลายเดือนก่อน +6

    Sekolah Negeri Rasis dan Banyak yg terpapar Intoleransi....

  • @GhulamTafrihi
    @GhulamTafrihi 5 หลายเดือนก่อน

    Dari yg saya amati selama ini dan mengapa lebih prefer sekolah swasta untuk anak, antara lain:
    1. Kurikulum lebih fleksibel dan update dengan perkembangan jaman, kalau di negeri ya begitulah
    2. Fasilitas pendidikan lebih bagus dari negeri yg biasanya seadanya.
    3. Etos kerja guru jauh lebih baik karena yayasan pendidikan bs lebih tegas menyikapi keluhan orang tua
    4. Fullday School, sangat berefek jika orang tua berkarier semua.
    5. Pergaulannya siswa lebih ‘berbudaya’, banyak yg sekolah negeri saya lihat omongan siswanya sangat tidak patut untuk umurnya.
    Antara lain itu faktor besar yg paling dipertimbangkan. Khususnya untuk SD

  • @gamekampung24434
    @gamekampung24434 5 หลายเดือนก่อน +13

    Karena guru yg sudah pns kerjanya kurang profesional . Ada yg penting ngajar kan tetap di bayar

    • @MisterDChannel-q8f
      @MisterDChannel-q8f 5 หลายเดือนก่อน +1

      Guru PNS sekarang kurang bang, banyak yg pensiun, pengangkatan PNS juga skr sulit, walau skr ada PPPK, skr jadi lebih banyak honorer ketimbang ASN. Nah lantas bagaimana dengan guru honorer yg jauh lebih muda, semangat, dan cukup profesional? Apa masih disalahkan juga jika gaji mereka dibawah 2 juta?

    • @gamekampung24434
      @gamekampung24434 5 หลายเดือนก่อน

      @@MisterDChannel-q8f negara ini kurang menghargai tenaga pengajar .harusnya mereka di sejajterakan bukan yg duduk di kursi dewan aja yg di sejahterakan terus

    • @MsRiko99
      @MsRiko99 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@MisterDChannel-q8f Data darimana? Guru PNS masih lebih banyak dari honorer. Honorer ini akan jadi masalah abadi di negeri ini akar masalahnya adalah begitu diangkat dia akan membawa anggota keluarganya yg lain honorer walaupun dari 2003 sudah diterbitkan aturan dilarang rekrut honorer. Begitu terus siklusnya sama indonesia bubar

  • @laciahartmann973
    @laciahartmann973 5 หลายเดือนก่อน +2

    Pengalaman ponakan saya mau masuk SD negeri ga masuk karena zonasi sedangkan tetengganya yang sebelah rumahnya persis nempel sama rumahnya malah masuk ke zonasi SD negeri tersebut, ujung ujungnya gurunya minta duit buat masukin anaknya

  • @titusmatthew8961
    @titusmatthew8961 5 หลายเดือนก่อน +7

    SEKOLAH NEGERI RASIS

  • @yasinblog
    @yasinblog 5 หลายเดือนก่อน

    Saya pernah ngajar di negri dan swasta, saya kaget dengan budaya gurunya yg timpang banget 😂
    Di sekolah negri banyak hirarki antara guru mulai dari guru pns, honorer, p3k, senior dan junior yg hal tersebut menimbulkan konflik. Sementara di swasta semua guru statusnya sama dan cenderung bekerja untuk memajukan sekolahnya secara berkolaborasi, gak peduli penilaian pengawas atau penilaian dari badan kepegawaian toh yg menjadi tujuannya adalah memuaskan siswa dan orangtua karena mereka yg bayar 😂

  • @juliantonainggolan5628
    @juliantonainggolan5628 5 หลายเดือนก่อน +7

    Di negeri banyak orang malas dan mafia

  • @syahrizal9994
    @syahrizal9994 4 หลายเดือนก่อน

    meluruskan statement presenter: fenomena ortu nyari sekolah berbasis agama ada dimana2, tidak hanya di daerah tertentu. Dan sekolah2 itu berlomba2 menjual fasilitas dan kualitas shg harganya menjadi tidak terjangkau bagi banyak kalangan, namun sekolah2 itu tetap saja ramai peminatnya sampai2 seleksinya pun jadi ketat. Semoga ini jadi fenomena yg baik bagi anak2 didik ke depannya.

  • @emzi03
    @emzi03 5 หลายเดือนก่อน +1

    Alhamdulillah... Selama mendikbudnya Nadiem... Bersyukur bnget mendengat berita ini..😊

  • @ASTER15K
    @ASTER15K 5 หลายเดือนก่อน

    Ya allah mudahkan rezeki kami agar bisa memberikan pendidikan terbaik buat anak cucu kami, semoga anak2 kami terhindar dari hal2 yang buruk, pendidikan adalah salah satu yang wajib kami penuhi demi cita2 yang baik demi anak kami, Aaamiin

  • @mantolasmanto7556
    @mantolasmanto7556 5 หลายเดือนก่อน

    Sebanyak apapun biaya tidak akan mampu bikin sekolah itu meningkat, malah jadi sarang korupsi
    Yang jelas
    Gurunya muda, kreatif, semangat dan jujur

  • @riskabudiarti1494
    @riskabudiarti1494 5 หลายเดือนก่อน +2

    Alhamdulillaah lebih memilih swasta krna bobot pelajarannya lebih padat plus dijaga ibadah sunnah dhuha dan baca al qur'annya. Disiplin hariannya jg ada jdi ngga was2

  • @Muhammad-hu5uj
    @Muhammad-hu5uj 5 หลายเดือนก่อน +1

    imo selain perbaikan fasilitas dan kurikulum untuk sekolah negeri, biaya juga kalo bisa harus sangat terjangkau (kalo bisa gratis) dan sekolah2 swasta perlu ditekan dari pemerintah agar pendidikan ga jadi cuma dilihat sebagai "investasi" tapi hak dan kewajiban untuk seluruh rakyat,
    karena bener sekolah negeri itu milik publik rakyat indonesia dan kalo makin dibiarkan akan jadi jomplang antara kelas ekonomi menengah atas dan bawah

  • @dudungsumarna3038
    @dudungsumarna3038 2 หลายเดือนก่อน +1

    Banyak gaya di sekolah negeri tuh, banyak aturan yg senantiasa berubah-ubah se akan" menuju ke kesuksesan melainkn malah semakin tdk berkwalitas.

  • @eviyanti3169
    @eviyanti3169 5 หลายเดือนก่อน +1

    Anak saya juga sekolah di MI yang pastinya swasta.. Karena beberapa alasan sih.. 1. Karena jarak sekolah dari rumah dekat, bisa ditempuh dengan jalan kaki. 2. Di MI pendidikan agamanya lebih banyak.

  • @miraakulia8734
    @miraakulia8734 5 หลายเดือนก่อน

    Saya kerja di sekolah negeri. Dua anak sy, sy sekolahkan di sekolah negeri. Sy berusaha semaksimal mungkin mengerjakan pekerjaan yg sudah diamanatkan ke sy, meskipun minim dukungan. Mohon doanya sebentar lagi salah satu unit kerja di sekolah kami mengikuti lomba tingkat kabupaten.

  • @klewank2615
    @klewank2615 4 หลายเดือนก่อน +1

    Prinsip pegawai pemerintah,rajin g rajin tetep gajian,pegawai swasta kalo g rajin ya pecat.lagi lagi misal swasta di jadikan negri,seketika para pegawainya yg rajin jadi santai.Ini virus negri

  • @polapikir-jk4cv
    @polapikir-jk4cv 5 หลายเดือนก่อน

    Banyak orang tua menginginkan pendidikan agama
    Tetapi tidak dengan norma norma nya
    hal hasil
    Apa yang di larang agama pun tidak di takutkan walaupun sudah di ajarkan dari kecil
    Kunci semua ada di orang tua
    Didiklah anak mu seadil-adilnya, dan kejujuran itu yang utama

  • @mkyanto
    @mkyanto 5 หลายเดือนก่อน

    Kemakmuran rakyat indonesia semakin baik...3 anak saya sd,smp di.swasta semua❤

  • @mantolasmanto7556
    @mantolasmanto7556 5 หลายเดือนก่อน

    Yang jelas
    1. Gurunya muda muda, kalau negeri biasanya gurunya sudaj tua
    2. Guru yang muda bisa beraktivitas lebih kreatif, cepat dan tenaganya fres,
    3. Dengan guru yang muda, kreatif, kuat ,fres dan penuh semangat maka program sekolah bisa lebih ditambah selain tugas pokok ikut dinas,
    4. Bisa ekstra renang, Outbound, rebana, tahfidz, futsal, badminton, voli, panahan dsb, itu semua butuh guru yang fres dan muda, kalau guru tua seperti saya saya sudah tak sanggup walau umurku baru 45
    5. Masalah biaya bukan masalah utama, yang utama tenaga guru yang fres dan muda

  • @myzecret
    @myzecret 5 หลายเดือนก่อน +1

    Bandingkan aja tenaga pendidik di negeri dan di swasta (sd-sma). Yang negeri saja tenaga pendidiknya bisa ditemukan usia 40-50, Sementara swasta lebih banyak usia produktif 25-40. Bisa dilihat perbandingan kualitas ajarannya juga, fasilitas, dan keaktifan guru muda di swasta daripada di negeri. Di sisi lain, calon tenaga didik (calon guru) lebih memilih swasta karena sudah terjamin pendapatannya, dibandingkan menjadi tenaga didik di negeri yang mana ada yang di tunda gaji bulanannya, bahkan ada yang ditunggak sampai 2 bulan setengah loh, mirisnya.

    • @YeniA25
      @YeniA25 5 หลายเดือนก่อน

      Dulu pernah ngehonor di SMP kalo gajian ga pernah telat, selalu sebulan sekali. Pas pindah SD, udah 4 bulan ga gajian. Apa emang ga di gaji ya kalo ngehonor di SD?

  • @GusTek
    @GusTek 5 หลายเดือนก่อน

    Harusnya ini menjadi berita bagus. Karena, jika sekolah negeri makin sepi, kemungkinan ekonomi masyarakat saat ini sudah cukup baik.

  • @ellyimron5170
    @ellyimron5170 5 หลายเดือนก่อน

    Setuju. Banyak oknum asn disekolah negeri yang kayak gitu,tapi kita juga harus mengapresiasi asn sekolah negeri juga yang kinerjanya bagus dan bertanggung jawab. Hormat guru

  • @bayuagungprakoso5116
    @bayuagungprakoso5116 5 หลายเดือนก่อน

    Anak saya sekolah di SD swasta karena
    1. Saya berfikir SD adalah dasar dari pendidikan. Jadi saya memilih yang harus ada agama, adab, dan ilmu umum. Dan ini yang SD negeri di daerah saya ngga bisa menuhin
    2. Full day school. Ini membantu banget buat orang tua dan anak. Karena anak saya tipe kalau udah tidur sulit bangun.. dulu pas TK diajak ngaji selalu bergulat dengan ngantuk. Akhirnya lebih baik sekolah SD campur ngaji saja. Alhamdulillah anak lebih semangat karena banyak teman di SD nya

  • @amorfati7143
    @amorfati7143 5 หลายเดือนก่อน

    Kalau memang mau "Indonesia Emas 2045" sekolahkan anak-anak kalian di sekolah terbaik. Berikan lingkungan terbaik yang kompetitif tapi suportif. Kalau itu gak bisa ditemukan di sekolah negeri, ya sah aja orang memilih sekolah swasta berkualitas

  • @aghusto
    @aghusto 3 หลายเดือนก่อน

    3 anak saya pendidikannya percayakan Di SD & SMP swasta full day.
    Saat SD 1 kelas ada 24 murid diajar oleh 2 guru,
    Gurunya juga lebih care terhadap muridnya serta mendidik kemandirian para anak didiknya dengan baik.
    Komunikasi orang tua & guru berjalan cukup baik
    Terutama dalam hal evaluasi belajar dan perkembangan anak

  • @aniseptiani850
    @aniseptiani850 5 หลายเดือนก่อน

    Inilah saatnya sekolah negeri meningkatkan kualitas pelayanan terhadap siswa. Tidak semua sekolah swasta dibidik orang tua siswa. Hanya sekolah swasta yang berkualitas yang memenuhi kebutuhan siswa yang mereka inginkan.

  • @kasuga4209
    @kasuga4209 4 หลายเดือนก่อน

    Fenomena yang sudah terjadi dari jaman kakak saya
    Orang tua saya lebih memilih untuk menyekolahkan kakak saya (dan saya nantinya) di sekolah Swasta Katolik yang berjarak 18km lebih jauh daripada sekolah negeri terdekat dari rumah saya. Karena di mata orang tua saya Sekolah Negeri tidak bisa memberikan fasilitas yang cukup bagus untuk anak muridnya dikala itu.
    Waktu saya sekolah dulu (2000-2006) saya sudah diajarkan apa itu komputer di kelas 1, kelas 4 sudah bisa mengetik 10 jari, kelas 6 sudah bisa mengoperasikan Microsoft Word, Excel, dan Power Point. Begitu masuk ke SMP Negeri Favorit, baru tau saya ternyata teman-teman saya yang dulu sekolah negeri tidak pernah diajarkan komputer sama sekali dan pelajaran komputer diajarkan pertama di bangku SMP untuk mereka.

  • @luckysetyonugroho1329
    @luckysetyonugroho1329 5 หลายเดือนก่อน +2

    Saya pernah KKN di sekolah swasta dan bener swasta kebanyakan lebih bagus, dari segi metode ajar, fasilitas sekolah, dan yang paling penting pendidikan karakter lebih kerasa, gak heran orang yang punya duit lebih rela masukin anaknya ke swasta selain supaya moral sama pendidikan anaknya bagus, juga supaya terhindar dari pergaulan anak2 sekolah negeri yang biasanya mohon maaf bebas

    • @titansatria4021
      @titansatria4021 5 หลายเดือนก่อน +1

      swasta yang gimana dulu nih? Karena gak semua swasta itu elit kayak yang kamu lihat

  • @reeeee6699
    @reeeee6699 5 หลายเดือนก่อน +1

    Sekolah Negeri gratis, tapi sering ada iruran ini-itu. Jadi kalo dihitung-hitung sama aja biayanya kayak sekolah swasta yang ada biaya per-bulan atau per semester, terlebih dari segi fasilitas dan metode belajar sedikit lebih bagus swasta

  • @heri683
    @heri683 5 หลายเดือนก่อน +1

    Karena kalau di negeri, dana bos nya banyakan d korupsi kepsek dan dinas pwndidikan setempat, jadinya sekolah ndak maju dan kelihatan akhirnya nd maju

  • @inzlts1994
    @inzlts1994 5 หลายเดือนก่อน

    Saya juga termasuk orangtua yang menyekolahkan anak di SD Swasta. Alasannya: dekat dari rumah dan bullying nya tidak separah di Negri. Waktu saya SMP, saya punya guru les privat fisika, beliau cerita kalau orangtuanya campuran, jd satu chinese satu sunda, walaupun fisik guru saya sunda banget tapi kulitnya putih banget tetap saja kena bully, katanya rasanya mau mati, segitu yang cerita cowo dan manly bukan yang klemer2. Ada satu lagi teman saya asal luar pulau, papahnya keterima jd PNS (Sipir di Sukamiskin) jadi pindah ke Bandung, teman saya juga pindah ke Bandung, dia bilang walaupun fisik dia orang Indonesia asli, keriting, kulit sawo matang, tetap dibully karena beda agama. Nilai pelajaran agama nya selalu 6 tidak pernah lebih padahal dia anak pintar, selalu hitung benar berapa salah berapa sehabis jawab soal agama. Belakangan ini juga ada kasus gantung diri di jembatan, almarhum cerita di google drive nya kalau waktu masuk sekolah negri sering dibully.

  • @aguz8000
    @aguz8000 5 หลายเดือนก่อน +1

    sekolah swasta mahal2, akhirnya juga jadi driver ojol, atau seller shopee. sebenarnya gengsi orang zaman sekarang, berlebihan tentang harapan yg dibuat oleh marketing sekolah beragama. buktinya gen z di indonesia banyak yg belum bekerja padahal agama nya kuat. cukuplah di sekolah negeri, kalau nanti juga lulusnya jadi driver ojol. jangan terlalu bermimpi dengan sekolah swasta yang marketing based, jualan kurikulum.

  • @dwisetyarini7758
    @dwisetyarini7758 5 หลายเดือนก่อน

    Pilihlah negeri klo pgn anaknya pintar dlm akademik. Pilihlah swasta klo pgn bakat si anak lbh terasah.
    Dua2 nya baik kan.
    Saya sndiri punya balita, pgn nya bsk masukin sd swasta berbasis agama. Utk pondasi awal. Stlhnya baru masukin ke negeri. Bismillah.

  • @PintaBilyarta1479
    @PintaBilyarta1479 5 หลายเดือนก่อน

    Anak saya sekolah swasta yg jg almamater istri. Jadi kita tau seluk beluk sekolah nya, kebetulan jenjangnya jg dari paud sampai SMP. Krna berbasis agama, kedekatan antar ortu siswa dan jg guru jadi akrab. Alhasil anak orang lain sdh biasa kita anggep anak sendiri, dan mengatur mereka jdi gampang. Kedekatan ini membuat kami mudah memberi masukan utk sekolah sehingga anak bisa dpt pendidikan secara optimal. Perlu diingat juga pendidikan bkn hanya tugas guru, tpi ortu jg harus ikut berperan 😊

  • @fenyfeny1778
    @fenyfeny1778 หลายเดือนก่อน

    Saya memasukan putra bungsu ke sd it karena ditinggal kerja. Awalnya tidak terlalu muluk2 yg penting dari pagi hingga jam 2 siang dilingkungan yg terawasi. Ternyata sudah 5 bulan sekolah melebihi ekspetasi, alhamdulillah