Guru Gembul seorang moderat, nasionalis, Pancasilais, toleran, tokoh pemersatu Bangsa..tokoh perdamaian dunia❤❤...menyampaikan fakta yang benar❤️❤️❤️❤️🙏🙏
Di satu sisi sangat setuju dengan pendapat guru gembul tapi di sisi lain kekhawatiran orang tua muslim itu bukan berdasarkan hanya kepada perbedaan keyakinan saja, tapi maraknya aksi misionaris terselubung yang cukup meresahkan. Saya tidak membenarkan tindakan orang tua tsb, tapi ada sedikit pemakluman sebagai antisipasi orang tua terhadap kristenisasi terselubung. Karena anak2 sangat mudah diberi pengaruh dan doktrin.
Saya kristen sejak kecil. Sampai setua ini masih tetap kristen, kok. Padahal saya selalu bergaul dengan siapapun. Bahkan ketika SD saya ikut pelajaran agama Islam. Tetapi saya tidak pernah punya perasaan tertekan atau menuduh pihak lain sebagai islamisasi terhadap saya. Cobalah berprinsip dan berhenti saling curiga, berasumsi yang belum tentu kebenarannya. Asal prinsip kita kuat, kita akan melihat hikmat, bukan laknat. Guru gembul lebih waras. Terima kasih 🙏
@@AkalWaras878nah disitu saya heran, emng gmana sih doktrin misionaris ko sampe sekhawatir itu ? Jujur saya dari SD sampai sarjana itu djyayasan Islam (99% isinya Islam) bahkan disd saya ikut menghapal rukun Islam dan pelajaran Islam lainnya dan di perkuliahan akhlak saya mendapat nilai A. Segitu saya menghargai agama Islam dengan tekun mempelajari pendidikan tsb, lantas apakah saya menjadi Islam ???????? Sampai skrg saya 10000000% kristen, saya kristen sampai kapan pun. Bukan berarti saya membenci Islam, saya cinta Indonesia 🇲🇨
@@AkalWaras878mungkin terlalu berlebihan.. Dan kekhawatiran yg dibuat-buat .. Biasanya cm katanya tanpa ada bukti konkret.. Bagaimanapun yg mayoritas justru yg lebih mendominasi... Terutama di bangku2 sekolah
@@jms9188 ketok2 rumah orang dengan gimmick macem2 ujung2nya penginjilan ke orang2 muslim yang mohon maaf, SDM rendah secara nalar. Belum lagi di CFD melakukan kristenisasi terselubung, ya di daerah2 kecil lainnya memang lebih banyak yang terselubung sih. Tapi kalau mau di runut sebenarnya misionaris di Indonesia memang dari dulu memakai muslihat agar menarik muslim2 yang minim literasi. Seperti contohnya, kata tuhan diganti pakai Allah, nama Yesus dulu masih menggunakan Isa almasih, menggunakan insyaallah juga alhamdulilah di Bibel lamanya. Banyak misionaris2 yang berpura-pura menjadi mualaf bahkan menjadi tokoh di daerah2 terpencil dengan tujuan kristenisasi. Pembangunan gereja di daerah desa yang cuma berisikan orang kristen 1 atau 2 keluarga doang. Tanpa adanya hal2 begitu gw rasa umat muslim ga perlu merasa kawatir terhadap umat kristen. Kami mayoritas dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia dalam 1 negara, apa yang terjadi kalau umat muslim juga melakukan hal2 yang dilakukan para misionaris tersebut? Tapi ga kita lakukan karena agama kita mengajarkan menghargai perbedaan serta melindungi kumpulan yang lebih kecil. Logika aja lah bro, masa iya kawatir tanpa sebab jelas. Contohnya sudah banyak, kawatir adalah respon yang sangat wajar.
Saya lahir & tumbuh besar di keluarga non muslim.. oma opa saya sangat aktif di gereja. Tp klo idul fitri selalu memasak ketupat opor utk dibagikan pd pengayuh becak, petugas kebersihan dll yg ga bs mudik ke kampung halamannya.. RIP oma opa
@@ArmanMaulana-rn6vosudah Stop bermain Medsos karena nanti di Akhirat yg di tanya bukan Seberapa sering bermain medsos tapi seberapa sering kamu Beribadah. Medsos buatan Yahudi, rentan di susupi agenda jahat Yahudi, mari fokus perdalam Alquran 🤲🤲
Sangat setuju sekali dengan Guru Gembul ini, kami juga pernah mengalami hal yg sama persis seperti ini, kebetulan kami beragama kristen. Terimakasih Guru Gembul atas pencerahan dan edukasinya sangat mendidik sekali.🙏🙏
Saya dulu sekolah SMP di sekolah Islam dan lanjut di sekolah SMA katolik yg nota Bene siswanya orang Chinese tapi selama saya sekolah nggak pernah mendapatkan cerita cerita seperti itu yg melarang atau apapun Alhamdulillah tetep baik dalam berteman dengan mereka sampai sekarang
@@sigitadi8557 yang di ceritakan orang lain juga hanya 1 kisah buruk, dunia tidak sesempit daun kelor (jangan hanya berpikir hanya cerita baik yang jadi minoritas). kebetulan saya sekolah di sekolah islam terbapadu dan gak pernah mencela agama lain. bahkan karena sekolah saya lah saya membela dan mengingatkan teman2 saya diluar yang terlalu berlebihan
@@kiramimbararah8685 loh kamu g dengerin ceritanya itukan dia bilang gak semua tapi ada yg seperti itu dan bagimana seharusnya menyikapinya ko tolol si dia islam gw islam u islam terus siapa yg mau njelekin agama sendiri ?
Baiknya pak Guru Gembul ini bisa jadi tim penasihat atau seperti pemberi arahan di Kementrian Pendidikan Indonesia terutama dalam penyusunan kurikulum. Bagus bangeeet semua materinya. Sehat selalu ya pak Guru Gembul, dilindungi & diberkati Tuhan. Semoga ke depannya banyak anak bangsa yang bisa lebih maju pemahaman & pemikirannya sebagai orang Indonesia yg multikultur.
Ass wr wb semua manusia yg mulia disisi Allah SWT adalah yg beriman n takwa baik tdknya suatu masyarakat tergantung mayoritas pemimpinnya apbl banyak yg baik mk insya Allah masyarakatnya akan baik oleh sebab itu doakanlah agar negara ini dipimpin mayoeitas org yg baik pula maaf wass wr wb
Penjajahan bentuk lain nya yg lebih dahsyat: dijajah secara Ekonomi dan dijajah Arab melalui atribut Jilbab, Cingkrang, daster pria , cium cium kaku Habib, budaya Arab yg mematikan atau mengkafirkan dan anti budaya lokal di setiap daerah.
Saya bersyukur banget tinggal di salah satu daerah di Jawa Timur. Tetangga saya ada yang Katolik, Protestan, Konghucu, Budha, semua hidup rukun saling berbagi dan saling membantu, Di lingkungan masyarakat dan sekolah juga gak pernah ada diskriminasi terhadap minoritas. Bahkan tak hanya antar agama saja, perbedaan ras suku budaya semuanya bersahabat. Di sini yang tidak akur hanya ada 2 yaitu perbedaan perguruan pencak silat dan perbedaan fans bola.
Puji Tuhan, keluarga besar saya Muslim sejati. Tapi mendidik dan menyekolahkan ibu saya dan saya di sekolah Katolik. Membebaskan kami untuk tetap setia pada Agama saya. Terima 🙏💕 kasih Tuhan 😇🙏👼 atas nenek dan kakek yang sangat baik. Semoga mereka damai dan bahagia di surga.
Jangan menyakiti jika tidak ingin disakiti. Jangan membenci jika tidak ingin dibenci. Karena kita sama2 manusia. Jangan membenci karena perbedaan, tapi mencintailah karena persamaan.
Saya kristen, salute & appreciate buat Guru Gembul ,Indonesia perlu guru sepeti bapak. Karna perlu diingat bahwa kita tinggal di Indonesia yang plural, mau tidak mau , suka tdak suka pasti akan ada perbedaan .Daripada kita ribut soal agama mending kita berfikir bagaimana kita bisa hidup damai, aman , sejahtera & berkelimpahan, salam damai NKRI harga mati
Harusnya sebagai Muslim kalian harus jeli siapa yang mendanai hal itu? Taliban adalah santri² dulunya dan mereka didanai oleh Amerika, dan lihatlah mereka seperti apa sekarang... Dan yg di Indonesia apakah ada negara Barat yang mendanai juga?
Sy orang katolik senang sekali kok masih ada pk guru gembul yang baik hati dan toleransi , kalau semuanya hatinya seperti beliau pasti tidak ada yang saling menghujat adanya rukun dan damai
@@oblongnesia Org nasrani lbh mulia dr muslim sbg umat tbesar di slrh dunia, mrk fokus pd urusan pribadi, tehnologi & tdk openi mulut2 muslim. Muslim lbh fokus pd mulut nasrani shg bdampak makin bodoh, tbelakang, tertinggal, miskin, unfaedah dr kaum agama lain. Sm2 saling membenci, tp hsl mnentukan agama siapa yg plg lbh bmanfaat utk slrh smesta alam 😅
Keponakan saya sekolah di sekolah yg dimaksud, sejak dini sudah menunjukkan penyimpangan (baru SD). Dia tidak mau bergaul dengan keluarga non muslim bahkan keluarga muslim yg tidak berhijab. Sama neneknya saja gak mau dekat karena tidak berhijab.. hal semacam ini sangat berbahaya untuk NKRI ke depan
Saya dilahirkan dibesarkan di madura… warga NU… diajari olh kyai2 ustadz2 utk menghargai perbedaan… sjk sma sdh punya tmn tionghoa- batak- jawa yg non muslim… asyik2 aj warga NU sgt toleran dan berada di tengah2…
Tergantung orang NU yang mana. Ada juga loh NU yang radikal. Gk bisa menyamaratakan kalo orang NU pasti toleran kalo yang sono tidak. Temanku sendiri aja cerita kalo pondok pesantren NU tempat dia menimba ilmu semasa kecil yang berada di salah satu daerah terpencil di Jawa Timur itu dipenuhi dengan orang orang yang intoleran (kemungkinan karena belum pernah berinteraksi dengan pengikut agama lain). Nah pas dia masuk univ swasta di Surabaya, baru nyadar kalo pesantren NUnya dulu itu garis keras banget
Banyak gaul dan ramah dg segala suku dg berbagai latar belakang agama dan budaya, punya hati tulus untuk bersahabat tanpa pandang agama: itulah jati diri yg sejati Indonesia.
NU adalah ormas keagamaan di NKRI yang sangat tinggi toleransinya. Hal ini tak terbantahkan dan fakta yang sangat agung. Saking tolerannya tak sedikit yang sowan ke negerinya Gus NYETANyahu Zionist Apartheid laknatullah. Sampai hati cium tangan Gus Fransiskus Vatican, toleransi yang amat agung. Tapi tidak dengan sesama muslim, bubarkan pengajian ustadz Abdul Somad, ustadz Basalamah. Toleransi hanya kepada non muslim tapi tidak dengan saudara muslimnya sendiri.
Terimakasih pak Guru Gembul, anda mengajarkan kebaikkan, anak2 diajarkan berpandangan luas, apa yang anda katakan pernah saya alami. Teruskan misimu untuk kebaikkan kita bersama.
Mantaap Penjelasan dan Pencerahannya Guru Gembul ,Saya Sangat Salut dgn Guru Gembul Demi Kebaikan dan Kebenaran Beliau Betani Menyiarkan Berita Meskipun Menyangkut Agama yg Mayoritas...!!
Pak Guru ini cerdas luar biasa, sangat menguasai & memahami setiap topik yg dibahas...lancar dalam menyampaikan informasi tanpa harus membaca teks dan mengedit kalimat yg disampaikan dengan lancar...SALUT buat pak Guru...termasuk hal-hal yang membahas persoalan dalam Islam juga mendudukkan persoalan apa adanya tidak memihak Islam tetapi mendudukan pada porsi yang sebenarnya (baik dikatakan baik...buruk dikatan buruk)..terima kasih Pak Guru..saya setia mengikuti konten2mu...GOD BLESS YOU...!!
Pemikiran sy thdp GG sama spt anda...sy ga jdi nulis Krn sdh anda wakili. Jika ada banyak orang spt GG ini...Indo akan damai spt Malaysia dan Singapura.
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Orang liberal emang pandai ngolah kata dan data Semoga dia bisa sadar karena selalu saja mengangkat topik yg bersumber dari media liberal dan terus saja berlaku seolah olah yg paling benar dan paling tolerans Padahal Andrew Tate saja sebelum jadi mualaf malah bangga dgn intoleransi dalam hal2 prinsip agama Islam yg seorang Muslim harus menolak pengaruh dari luar agar agama itu terbebas kontaminasi asing Di sini si guru lembu malah meledekin menjurus ke persekusi dan islamophobia Semoga si guru lembu bisa meraih hidayah menguatkan Islam di Indonesia dan meninggalkan syubhat dan fitnah Atas izin Allah
Saya pernah mengajar di Sekolah Islam Terpadu, kami tidak pernah mengajarkan intoleransi apalagi paham2 radikalisme. Cuman sya juga setuju bahwa pendidikan yg baik adalah pendidikan yg terbuka dan beragam. Mengapa? Karena mereka harus belajar bagaimana menghadapi perbedaan. Perbedaan itu akan selalu mereka jumpai, membuka diri terhadap perbedaan merupakan bukti kita menghargai sesama manusia.
harusnya semua guru guru muslim mengajarkn para siswanya utk saling menghargai dn menghormati setiap perbedaan kr demikian lh pd mulanya Allah menciptakan,beda bahasa,warna kulit dn ,bangsa🎉
@@eltaedijab664 terkadang mengajarkan belum tentu masuk ke dalam alam bawah sadar peserta didik, mengaplikasikan dan membiasakan diri itu lebih baik daripada hanya sekadar mengajarkan.
@Singgih Sunaryo menghakimi seseorang karena berbeda dari yg lain juga termasuk bentuk intoleransi pak. Kalau memang kita orang yg berpikiran terbuka tentulah kita mau menerima bagaimana pun rupa mereka (asalkan sesuai kodrat).
Bpk sangat luar biasa ilmu bpk bukan dari manuasia biasa tidak tetapi Tuhan sendiri berikan ilmu untuk sebarkarkan yamg baik melalui bpk demi untuk banyak orang atau semua orang.
Orang Islam yang sejak kecil mengenyam pendidikan dasar di sekolah-sekolah Kristen/Katholik: TK, SD, SMTP.. SLTA mereka tergolong orang-orang beruntung,; punya wawasan luas, orientasi-pikirnya positif.., punya daya juang tangguh, tidak mudah menyerah (tak paham apa itu takdir-nasib)., kecuali bekerja...
Saya saja yang alumni ponpes sekarang lebih memilih sekolah umum untuk anak agar dia bisa mengenal saudara saudaranya yang beragama lain. Tujuannya agar dia lebih menghargai perbedaan dan tidak mudah di dikte oleh orang lain untuk menilai hitam sebagai hitam (sesuai pemikiran orang tsb).
Puji Tuhan saya bangga jadi Pengikut Kristen. Karena sejak kecil saya mengikuti srkolah Minggu tidak ada guru sekolah minggu atau pendeta yang mengajarkan kami untuk bergaul hanya kusus untuk Umat Kristen. Tidak pernah di ajarkan tidak boleh bergaul dgn orang lain meskipun berbeda agama. Yang di ajarkan & di tekankan adalah Rasa Cinta Kasih sesama Umat Manusia. Salam Toleransi & Salam Bhineka Tunggal Ika.
Cinta kasih tp tiba2 beringas dan membantai seperti di ambon...wkwk. Ingat gak kasus ambon,ada anak perempuan mau brangkat sholat ied kemudian diperkosa dan dibunuh,kemudian pecah perang muslim vs kafir
Terus kasus di Ambon apakah terjadi di Kalimantan ? Di Sumatera ? Di Bali ? Di Lombok dan lain lain ? Kalau terjadi, paling berapa persen sih orang kristen, hindu, budha atau islam yang melakukan itu ? Apakah konfliknya semua atas nama agama. Apakah semua orang beragama punya mental konflik kayak gitu ? Hayo jawab, bisanya cuma ngehujat, tapi gak bisa membuktikan.
Trima kasih pak guru gembul mohon maaf " sebetulnya sy kurang sreg nyebut ,guru gembul " buat sy kurang elok 🙏 Saya sllu mengikuti chenel anda, Krn sangat toleran & sangat mendidik 👍🙏
saya tinggal di lingkungan dengan toleransi antar umat beragama yang sangat tinggi antara islam dan kristen. tidak ada diskriminasi, kalo ada acara juga tetap datang walaupun beda agama dalam lingkup kewajaran, tempat ibadah bersebelahan dalam hal ini mushola dan gereja bersebelahan, di satu rumah ayah dan ibu beda agama. saat hari besar di salah satu agama, pihak dari agama lain menghormati; contoh saat idul fitri bertepatan pada hari minggu yang kristen menunda ibadahnya sampai halal bi halal selesai, dan yang muslim saat mengumandangkan takbir volumenya dikurangi saat umat kristennya beribadah digereja untuk beberapa saat. sekedar membagikan nikmat allah yang saya nikmati 😁😁
Guru Gembul... selalu memberikan pemahaman & memotivasi kita untuk melakukan hidup secara baik dengan SEMUA pemeluk agama di Indonesia. Hidup TOLERANSI MEMANG SANGAT KITA BUTUHKAN ditengah keberagaman di Indonesia. Sehat adanya Guru Gembul... salam dr Papua.
Maaf duluuur cerita2 tsb perlu di cek kebenaran nya ...krn jika ummah islam tdk ngertos toleransi bgm mereka yg non muslim justru kaya raya dan tdk terganggu usaha mereka dan ummah islam dadi konsumen nya...kyai mbeling perna berkoment Bahwa ummah islam pandai bersabar dan.bersukur sesuai perintah dalam ajaran nya Jgn makan hak orang dg secara batil.....
@@luqmansultan4869 Orang klw pikiranya hanya mengejar dunia, ya ini akibatnya cemburu dengan usaha orang lain. Bekerja bro jngan cma tidur biar cepat kaya sama dengan mereka
Dan sekarang semakin menjadi-jadi pemahaman seperti ini. Pas awal-awal saya hijrah saya bersemangat untuk menimba ilmu di berbagai tempat. Tapi sekarang saya jadi menarik diri, karena sebagian besar saling menyalahkan yang lain
ngaji di pesantren gus baha aja biar bener dalam memahami agama islam dan tidak konservatif dalam berfikir kayak pemahaman kelompok sebelah yg dikit2 bid'ah dikit2 kafir. bisa rusak otak kita klo tempat belajar nya salah. belajar bukan tambah pinter malah kelihatan makin kolot
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Saya lulusan sekolah islam terpadu dari sd hingga sma, Alhamdulillah banyak sahabat saya yang non muslim, kami diajarkan toleransi dengan sangat baik dan tidak ada intervensi untuk mengikuti golongan tertentu
Merendahkan SIT ? Apakah anda menonton dr awal sampai akhir ? Atau hanya baca judul . Jika GurGem beri judul yg ujungnya tanda tanya (?) Artinya GurGem ingin meluruskan sesuatu yg sudah diluar jalur dan mengembalikan sesuai dalil hadits.
Saya alumni madrasah, pernah mondok 6bulan, dan alumni sekolah islam terpadu! Memang benar dlm pelajaran ada sedikitny doktrin mengenai "kafir". Tpi ketika saya masuk smk negeri yg mana sdh pasti multi agama disana, dan first impression sy agak menjaga jarak saat bertemu dgn yg beda agama. Tpi ketika sdh mengenali dan sekelas dgn mrk (teman sekelas saya satu beragama katolik dan satu hindu) saya merasa tdk ada perbedaan diantara kami dlm konteks manusia, dan pada akhirnya kami berteman seperti biasanya. Bahkan kami pernah satu kos pada saat magang dua orang teman saya katolik dan saya dgn satu teman saya muslim, lebih waw lgi kos kami punya seorang habib dan kami fine" aja dan habib tersebut tdk mempermasalahkan dan menanyakan agama kami. Bahkan guru favorit saya beliau beragama katolik. Saya dan teman saya yg katolik sering berdiskusi dan bercanda mengenai agama. Kamipun saling mengucapkan selamat hari besar masing". Saya alhamdulillah tdk menemukan kasus yg seperti yg ada di media-media mainstream. Dan iman saya pun tdk goyah. Intiny klo kita membuka pikiran dan mau bergaul dgn siapapun dgn "akal" pasti kita akan mendapatkan kebaikan didalamny! Tpi ketika slalu punya pikiran buruk dan suudzon kpd orang lain maka hanya keburukanlah yg akan kita dapatkan. Btw saya orang kalimantan lebih tepatny bagian selatan. Di bagian paling tenggara bernama batulicin.
@@stenissistriyono1815 bukan saya yg cerdas tpi alhamdulillah lingkungan saya tidak toxic. Beragama menjalankan kegiatan seperti biasa masing"! Dan dlm lingkup sosial jg seperti biasa pd umuny. Mungkin ada yg toxic tpi bisa saya jamin itu hanya ada di lingkup medsos dan di mulut saja tpi kenyataany saya blum pernah menemukan gesekan antar agama disini.
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Saya Non Muslim, Tetangga saya seorang Ibu guru berjilbab, dulu mondok di Pesantren dari SMP - SMA. Tapi SMPN dan SMAN. Beliau baik sekali, seperti saudara. Sering melebihi saudara malah. Ada apa² kami juga saling curhat. Saling belajar dengan memberikan penjelasan tentang agama masing². 🙏🙏🙏
Yang penting adalah bagaimana pendidikan di indonesia dapat memberi arahan dalam menyikapi perbedaan, karena masih ada orang orang yang tidak siap menghadapi perbedaan.
masalahnya guru-gurunya aja yang ngawur, udah mah kalah informasi sama siswanya, pake pala batu pula. mudah-mudahan aja guru di masa depan gak kayak gitu. aamiin.
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Saya SMP s/d kuliah di 3 yayasan katolik yg berbeda. Malah lebih banyak temen2 sy yg muslim selama jenjang pendidikan sy tsb. Karena fokus utama yayasan tempat sy belajar cuma 1. Mencerdaskan bangsa. Urusan agama, urusan masing2. Pertemanan juga jalan terus. Karena berteman dgn siapapun itu bukan urusan agama. Tapi soal kecocokan.
Saya di SMP negeri thn 1963/65 telah mengalami bully oleh guru Agama Islam, karena kami (7 orang) non muslim dg body language, gaya omong dan roman wajah sang guru yg terlihat sepet. Gak heran deh.. Untung tak sampai 4 bulan guru tsb dipindahkan.
Saya mengajar di SDIT dengan bahan ajar agama dan kebangsaan.. saya selalu mengajarkan kepada anak-anak sikap toleransi kepada semua umat beragama.. saya menyuruh anak-anak agar bisa bermain dengan yang selain agama nya dan saling menghormati agama satu sama lain..🥰🥰🥰
Saya sedikit ada usaha rumahan dan ada yg bantu bantu saya 6 orang semuanya beragama muslim , tpi kami blm pernah membahas tentang keagamaan , , mereka selalu saya perlakukan seperti adik atau anak sendiri , , bagi saya agama tidak membatasi jarak untuk kita saling menyayangi dan menghargai ,
ah masak? lalu kenapa bikin skolah khusus?? klo emg keragaman itu boleh,, ante kadang2,, biasanya awalnya baik lalu ujung2nya mengarah ksana doktrinnya pelan2,,
Saya yakin juga guru-guru SDIT mengajarkan toleransi, lalu kalau ada isu-isu negatif sebaiknya ya dilaporkan saja dengan bukti-bukti fakta, jangan jadi pemecah belah bangsa.
Anak sy sekolah di sdit, sy cek di materi buku akidah akhlak dan Ppkn, diajarkan untuk toleransi terhadap teman yg berbeda agama, saling menghargai dan menghormati diantara mereka dalam perbedaan keyakinan, suku, bahasa dan tradisi di Indonesia.
4 Faktor pengembangan anak : Ayah, Ibu, Pendidikan dan Lingkungan Anak yang Baik di Lingkungan Buruk akan ikut Buruk, sebalik nya.. Namun tak berlaku jika si Anak telah dibekali Mental, Watak dan Akhlak yang kokoh..
Saya guru di Papua Selatan yang siswanya pemeluk agama Islam dan non Islam jumlahnya hampir seimbang, dalam kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa dan toleransinya sangat kuat dan saling menghargai antara agama
Pa guru Semenjak kecil kami diajarkan bagaimana mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Beda dgn muslim sejak kecil SDH diajarkan intoleransi... Intoleran juga didapat dibanyak sekolah2 negri.dari para pendidiknya yg sekedar tahu agama
nahh kadang suka heran sama orang" yang ngehujat pak gembul, padahl mengajak kearah kebaikan tapi ditolak mentah gitu sama kaum itu wkwkw, kek gabisa ngambil esensi kebaikanny kontenny pak gembul.
Karena pak Guru mengajarkan berpikir bebas dan independent akibat dari berpikir kritis dimana hal tersebut menakutkan bagi sebagian orang Karena tidak terbiasa melakukannya
yap betul Guru.. doktrin di bbrp sekolah khusus kayak gini sangat berbahaya.. sekolah sekolah begini kebanyakan tertutup.. bukan hanya terhadap agama lain .. bahkan terhadap agama yang sama tapi beda aliran juga.. ada temen yang menyekolahkan anaknya di sebuah SDIT .. temen saya ini NU.. taulah amalan amalan warga NU seperti apa.. dan ini yang akhirnya di sadari temen saya ketika anaknya mulai menyalahkan amalan amalan yang Orang Tuanya lakukan selama ini.. baru SD tapi sudah berani bilang ke orang tuanya bahwa amalan tsb Bidah bahkan ada yang bilang haram... ngeri memang.. akhrnya oleh teman saya ini anaknya di pindah sekolah kan.. ini masih satu agama yang beda aliran.. apalagi yang beda agama.. 🙏🙏🙏
Jangankan begitu pak, anak temen saya yang orang kampung ketika di test sama Gurunya tentang agama di Indonesia beserta tempat Ibadahnya, anak temen saya jawab, Islam ibadahnya di Masjid, Kristen ibadahnya di Neraka, ini sumpah asli kisah nyata, entah kenapa kok jadi gini di Indonesia
Karena permainan politik , dan kader salah tang membawa intoleransi agama di sekolah negri adalah orang orang hasil didikan LIQO partai tertentu 😂😂 ( bukan ppp, bukan pan bukan pkb ) kita semua tau jawabannya apa 🤣🤣
Pengalaman saya ketika kami sekeluarga harus tinggal di Korea Utara selama hampir 4 tahun, pada saat anak pertama kami masih balita, di sana tidak ada sekolah islam yg ada hanya 1 sekolah internasional yg dikelola oleh pemerintah korut, pelajaran2 yg diajarkan normal2 saja seperti matematika, science dan lainnya hanya saja di setiap hari2 besar pemimpin korut anak2 kami dilatih untuk menyanyikan lagu pujian2 kepada pemimpin korut, dan anak saya sampai hafal lagu itu, namun arti dari lagu itu bukan untuk menuhankan pemimpinnya tetapi sebagai lagu kepahlawanan, saya dan istri tidak mempermasalahkan, selama di rumah anak2 kami ajarkan agama islam dan ajarkan membaca Al-Qur'an.. kemudian kami kembali ke Indonesia dan anak2 kami sekolahkan ke SDIT dan TK Islam, momen di Indonesia ini kami benar2 manfaatkan untuk mengajarkan islam dalam keseharian baik di sekolah dan di rumah.. setelah 3,5 tahun di Indonesia kami harus berpindah lagi Thailand dan anak2 kami sekolahkan di sekolah lokal semi internasional, yg jaraknya memang sangat dekat dr kantor supaya tidak repot antar jemputnya, di sekolah benar2 pure tidak ada juga ajaran islam dan cenderung ke kurikulum inggris, sebuah tantangan bagi kami sebagai orang tua, hanya anak2 kami yg berhijab di sekolah itu, disetiap perayaan natal anak2 dan kami diundang, namun kami tidak mengikutkan anak2 kami dan kami berikan penjelasan kepada pihak sekolah bahwa kami tidak bisa mengikuti acara perayaan natal, Alhamdulillah pihak sekolah dapat memahami dan mengerti keyakinan kami.. anak2 kami senang sekolah di sana bertemu dengan kawan2 yg multi ras dari berbagai macam agama dan suku bangsa, namun di rumah kami selalu ajarkan bagaimana bertoleransi yg benar.. dan tahun ini Alhamdulillah kami sudah kembali ke Indonesia dan anak2 kami sekolahkan di SDIT, bsrakallah anak2 kami tidak ada masalah dalam beradaptasi dengan teman2nya di sekolah dan pihak sekolah juga sangat baik dalam membimbing anak2 kami.. Alhamdulillah..
Anak saya kuliah di universitas muhamadiyah gorontalo.agama kami Hindu suku bali.dan tak pernah ada masalah.dan anak saya satu satunya mahasiswi tak berhijab.taka ada pemaksaan.sangat toleran .kami bersyukur hidup ditengah muslim Gorontalo yang toleran
Saya pernah punya murid karate privat 7 tahun, anak tetangga yang Islamnya "Menyimpang". Selepas latihan pagi, si kecil saya ajak sarapan makan kue sambil nonton film kartun. Gak lama ortumya datang. Dan bilang kalau anaknya gak boleh nonton tv, itu berlaku di rumahnya juga katanya. Dan ortunya bilang gak perlu ada salam karate pakai hormat Osu segala ke pelatih, katanya sama aja kayak nyembah manusia. Mmm. Saya jadi kasihan sama si kecil, tumbuh besar di keluarga dengan pemahaman kerdil seperti itu.
Saya selama 12 tahun mengenyam pendidikan di madrasah, yang berada pada naungan yayasan yang sama dan saya tidak pernah sekolah diluar lingkup yayasan tersebut. Allhamdulilah selama saya mengenyam pendidikan saya tidak pernah mendapati paham-paham semacam itu, malah sepertinya madrasah saya lumayan terbuka dalam berbagai hal. Di SMA nya bahkan kami memiliki pendidikan bahasa China, Arab, dan inggris, kami juga berkali-kali juara dalam lomba bahasa china sekabupaten. Bahkan untuk soal modernisasi dalam pendidikan komputer yayasan yang menaungi saya melakukan kerjasama dengan institut teknologi yang terkenal di provinsi yang saya tinggali. Meskipun banyak anak-anak pondok pesantren yang bersekolah di sini, tidak pernah sekalipun saya mendengar ajaran yang mendiskriminatif dalam bahasan mereka. Saya bahkan hampir nggak tau dunia pendidikan islam sedang mengalami hal yang semacam ini, kecuali dari youtube dan media sosial. Karena kehidupan antar umat beragama kami allhamdulilah terasa adem ayem, meskipun keagamaan kami sangat kental kalau bisa dibilang.
Emang ada sekolah yg kayak gitu kak ,saya dulu pernah mondok di salafi ,& katanya tidk perlu srkolah & belajar mtk krn tidak akan membuatmu masuk surga ,mending belajar agama ,ngaji ,dll yg udah jelas arah mau ke jannah ,sumpah nggak sampai seminggu saya keluar dari pondok itu ,lebih nyaman mondok di Muhammadiyah saya ,nggak aneh2 gitu ustadnya kalau ngomong 👏
Sy mengajar di SDIT yg ortunya banyak bercadar, sy mengajarkan anak2 utk tetap menolong teman, tetangga meskipun berbeda agama, melarang mengolok2 agama lain, melarang menyakiti anjing dll. Sy SANGAT MENYARANKAN para orang tua Muslim untuk menyekolahkan anak2nya di SEKOLAH ISLAM, terutama pada tingkat SD dan SMP dalam rangka menanamkan akidah yang kuat.
Tetangga saya bercadar ,membuka daycare,, tapi saat ada tetangga nonmuslim krn hrs bekerja,, anaknya dititipkan disana,, biasa saling menolong dan membantu. Kenyataan dilapangan semua meski berbeda agama saling tolong menolong. Agak menyayangkan membuat konten tapi berdasarkan 1 kasus yg sdh pasti tidak semua demikian.
anak saya mengalaminya, sekolah di SDIT, kelas 1 sdh mendapatkan ajaran intoleran, diajarkan mencemooh agama lain, tidak ada upacara bendera, lagu-lagu diajarkan hymne jihat, ajaran palestina terus, naik ke kelas 2 saya pinndahkan ke SD negeri deh
Ijin berpendapat, menurut saya anak anak sebelum baigh itu seperti kertas putih yg tergantung kita bagaimana mau mewarnai, nah di usia tsb sangat tepat anak anak dimasukkan ke sekolah agama (agama apapun)tujuan nya supaya punya dasar agama yg baik.setelah baligh baru mereka bisa "berpikir" mana yg baik dan mana tidak baik
saya otomatis sangat menghormati Bapak ini, karena mengajarkan apa yg sesungguhnya harus.dilakukan demi.kebaikan dan.kelangsungan seluruh umat manusia diIndonesia, terimakasih Bapak, saya sangat menghormati Anda Pak.
Saya ktlik..Sd ku katolik tempo dulu..murid semua agama disitu..tapi rukun damai n now..msh pd cinta aluni SDNya..dtg reuni dg jilbabnya..yg muslim..sdh pada sukses..n jadi donatur besar..ga ada rayu ikutkatolik mrk tetep muslim..tapi nasional..krn biasa gaul yg heterogen..hg biasa gaul dg perbedaan..artinya menyikapi dg cerdas...
Alhamdulillah Punya anak sudah di bekali ilmu sejak lahir hingga skrg ini usia 15thn. Sbg org tua berkewajiban memberikan ilmu. Utamanya pondasi ilmu agama. Sejak 3thn blkg ini sudah panggil ustadz ke rmh 3 x per minggu utk memperdalam kajian² secara private. Utk urusan hobi n sosial saya tdk akan batasi dgn siapa bergaul. Misal anak hobi musik dan main band dgn tmn² dr non muslim. Selama kita sbg org tua mendukung dan mengarahkan kan. InsyaaAllah anak akan berbakti. Wasalam
Saya adalah alumni Sekolah Katolik. Alhamdulillah aqidah saya tidak pernah terusik. Bahkan saya bisa menjadikan pemahaman-pemahaman agama lain sebagai pembelajaran buat agama saya. Maka dari itu saya setuju dengan guru gembul bahwa kita harus bergaul dengan banyak orang. Karena menurut saya Agama itu adalah urusan pribadi dengan Tuhannya. Dan tugas negara adalah menjamin keamanan dan kenyaman untuk beribadah. Bahkan sebagai gurupun itupun yang saya terapkan....
Dalam statemen Yahudi/Protokol Yahudi ada ajaran yang menyatakan " buat setiap golongan saling bertentangan dan perang , nanti dia akan minta bantuan kekayaan kita , karena kalau mereka damai maka mereka akan membunuh kita " itulah konsep Yahudi dan penyebaran kebencian akan semakin cepat meluas dgn bantuan Media Sosial , ingat teknologi Medsos itu kepunyaan atau dikuasai Yahudi.
Wajib hukumnya seorang anak diberikan pengetahuan agama oleh orang tuanya,kalau tak mampu bisa dititip ke pesantren atau sekolah terpadu tapi jangan sampai salah pilih.
@@kalajingga4691 sebelum memasukan ke pesantren atau sekolah terpadu lakukan sedikit riset apakah ada indikasi penyimpangan atau tidak ,seperti yng dijelaskan pak gg
Hi kang Guru... ijin saya sharing cerita. Di Jogja, th 2015, saat saya sedang menunggu bis di halte dekat Taman Pintar. Ada sekelompok anak TK yg sedang karyawisata. Kebetulan halte taman pintar berseberangan dengan Gereja Katolik Saat mereka berjalan berbaris melewati halte taman pintar masuk menuju taman pintar, ada anak TK yg berteriak "woy itu gereja, kita harus bakar" Sedih memang.... inToleransi sudah di ajarkan dr anak masih TK 😭
Saya muslim ,tapi dari SD sampai SMA saya sekolah di yayasan kristen.tpi kami rukun selalu.jaman dulu itu indah gak ada fanatisme kayak sekarang TRIms untuk ayah saya yg mengajarkan saya untuk tidak menjadi orang fanatik.kita nasionalis di bawah NKRI.
Saya sekolah di sekolah kristen.semua nya baik baik.sampai sekarang.sudah 40 tahun yg lalu.tp tetap saling menghargai dan saling menghormati..biar ada yg ke Haji.ustad tetap indah .
Mangga p. Guru Gembul terus pencerahan, walau banyak tantangan, demi generasi bangsa. maupun generasi Islam yg moderat dan nasionalis. Percayalah kami katolik tetap menghormati hak iman dan kebebasan umat lain, terutama Islam.
Di bagian peran media sosial, saya setuju sekali. Pengalaman dulu waktu masih sekolah, kita gk ada masalah & berteman baik dng teman2 yg beda agama. Bahkan ngk jarang ada ledekan2 kecil berbau agama, tapi kami anggap becandaan saja. Selesai main bola, kita sering mampir dulu di rumah teman kami yg katolik. "Wooy, hayang dahar babi teu?" Tawar teman sambil ngakak. Kita semua paham itu cuma bercanda. Paling pas masuk sholat kita yg musim gantian ngeledek "Hayu milu sholat ka langgar." Kita ketawa2 aja. Gk ada yg baper. Tapi di era kemajuan teknologi saat ini, kayaknya hal2 kayak gitu cukup sensitif.
Dulu saya sekolah di swasta Katolik, tapi banyak juga siswanya yg Muslim. Dan ternyata para pejabat Indonesia yg Muslim banyak juga yg lulusan sekolah swasta Katolik 😆👍
Malah sekolah Katolik lebih toleran kepada pemeluk agama lain yang sekolah disitu, sekarang banyak orang tua menyekolahkan disana karena pendidikannya bagus
Muhammad Anis Matta, Lc. Mantan presiden partai keadilan sejahtera juga pernah sekolah di sekolah dasar mathias di ambon, karena pertimbangan sekolahnya berkualitas ketika itu, menurut pengakuan beliau...
saya besar dan hidup di lingkungan pluralis SD Dan SMP ber-sekolah yg banyak beragam etnis dan agama seperti islam kristen hindu batak papua dsb . saya merasa hidup sangat pluralis. tapi masa kecil saya dan keluarga saya yang broken home jauh dari kata taat beragama bahkan ngaji pun gak bisa . 2013 lulus sekolah saya mulai mencari jati diri, mulai banyak berteman, mencari jati diri, mengenal memahami agama dengan sampai konservatif ke puncak trigger nya di 2016, you knowlah 2016 ada peristiwa apa, tapi titik balik dimana saya berubah dimana 2017 saya mulai kerja dinas keluar kota dinas pertama kaltim malinau, saya kembali menemukan lagi sisi beragaman dulu , dimana masyakaratnya bertoleransi antar agama-suku dan budaya masjid dan gereja bisa ada bersampingan, saat serupa saat ke maluku, NTT dll , adalah contoh masyakarat yang tidak terpapar politik dan fanatisme di (maaf) pulau jawa. pengalaman yang memberikan saya pemahamaan agama islam yang lebih kaffah juga memberikan saya sikap tawazun yang tidak condong ke kanan atau ke kiri dan tidak condong ke satu perkara saja, sikap toleransi bukan di ucap tapi dijalankan
Mungkin ada beberapa sekolah yang sangat di sayangkan mendoktrin anak didiknya untuk sedikit menyimpang... Disekolah saya dulu walau islami namun... Sangat diajarkan toleransi, fokus kepada informatika, matematika dan ilmu sosial lainnya, walau sekolah islam guru akidah dan guru agama lainnya selalu menjelaskan bahwa toleransi antara umat itu sangatlah penting karena kita hidup dilingkungan yang banyak perbedaan, bahkan saat mau mengajarkan materi selalu dijelaskan alasan kenapa kita harus belajar ilmu tersebut... Saat materi agama selalu berdasarkan (apa, bagaimana, dan mengapa) saat saya bertemu dengan anak sekolah islam lain saya merasa heran mengapa ia hanya pintar beragama namun sedikit kurang di bidang ilmu pengetahuan umum
Iya sy pun.mengalami sy daftarkan.anak sy di SDIT niatnya agar anak sy bisa baca dan hapal Qur'an serta pengetahuan tentang Islam, adab muslim, harapan sy pembelajarannya spt NU lah...ternyata sy SALAH daftarkan anak sy di sekolah tsb, lebih2 pas mengetahui sekolah tsb rela meliburkan kegiatan belajar mengajar saat ikut demo 2017, yg seharusnya kan skolah apalagi anak2 SD ikut2an demo.spt itu. Akhirnya anak sy pindahkan ke sekolah Negeri.
Ya banyak2 cari tau dulu sebelum masukin anak sekolah, anak saya sekolah di sdit jg, walaupun mereka condong ke mahzab syafii tp mereka bebas2 aja kalo ada yg fiqih nya beda saat anak2 belajar sholat, misal doa iftitahnya beda ya ga papa, dan di buku PAI nya pun ada beberapa contoh doa iftitah, jd saya sebagai orangtua yg mengarahkan mana yg dipilih untuk dihafal
Demo semangat. Saat dimintai sumbangan diam saja. Malah minta sumbangan ke orang lain. Memang ironi. Masjid bisa megah, karena banyak orang yang cenderung tidak soleh sehari hari nya, mau menyumbangkan banyak uang. Mereka sadar, dalam hartanya pasti ada unsur haram.
Betul pak guru gembul, saya sejak kecil sudah berbaur. Sampai tuapun tetap spt dulu. Jadi saya gk mudah terpengaruh oleh faham2 lain. Saya yakin dan menjalankan amaliyah yg saya yakini. Kalau mereka yakin dg yang lain yaa...silahkan.
"Setelah ada internet baru sadar, kalau indonesia aman, itu sudah bersyukur banget. Kalau ternyata nanti maju, itu suatu keajaiban. ", kata tetangga kawannya temanku yang sering membandingkan antara pola pikir orang2 negara maju dan negara2 timur tengah / negara muslim lainnya, saat ngobrol di warkop.
anak saya sekolah di Islam terpadu tapi disekolah diajarkan bagaimana saling menghormati perbedaan agama suku dan ras, bahkan pelajaran Pancasila sangat bagus diajarkan dengan detil, bahkan ada bakti sosial yang pemberiaannya tak memandang suku agama maupun ras.
saya seorang muslim. dan saya cinta perbedaan. satu2 nya daerah yang saya kagumi dan amat saya sukai akan perbedaan nya adalah kalimantan barat. disana dimana bahkan klenteng dan masjid hanya disekat 1 tembok saja. dan tempat tinggal pun tidak saling memisah antar kelompok. bahkan setiap suku dan ras benar2 mengambil porsi pekerjaan yang sama., dimana saya bisa bisa melihat etnis tionghoa bekerja sebagai kasir indomaret, dan penjaga toko yang bukan kepunyaan nya. saya benar2 berharap setiap wilayah di indonesia bisa mencontoh baik daerah tersebut. daerah yang pernah saya datangi di kalimantan barat adalah kota pontianak, kota sanggau, sekadau, kota ketapang.
Saya hampir 2 tahun juga di Kalimantan Barat. Lebih tepatnya di Kabupaten Sanggau, kecamatan Balai. & Memang yang saya suka adalah keberagamannya. Hampir semua umat beragama resmi Indonesia saya temui di sana. Hanya Hindu saja yang belum pernah ketemu. Namun, pemahaman umat Muslim di sana juga masih banyak yang konservatif. Ini sebetulnya malah menunjukkan keawaman mereka sih. Jika kita melihat di Pontianak, banyak baliho dukungan terhadap Habib Rizieq bertebaran. Umat Muslim pun banyak yang konten tontonannya adalah ulama-ulama konservatif seperti Kholid Basalamah dsb. Di desa Sebangki, kecamatan Sebangki, kabupaten Landak, pernah saya ada pengalaman. Bahwa kebetulan ada sebuah acara atau pesta pernikahan, yang kebetulan MCnya adalah non-muslim. Non-muslim itu mengucapkan salam & saya jawab wa'alaikumussalam. Saya jawab ya karena saya tidak tahu bahwa si MC itu non-muslim. Eh kemudian saya ditegur oleh seorang nenek-nenek, bahwa saya tidak boleh menjawab salam karena si pengucap salamnya itu non-muslim. OK kalau itu saya bisa mengerti. Namun yang membuat saya terkejut, si nenek-nenek itu malah menjawab salam si non-muslim dengan jawaban "la'natullah". Ini sudah masuk radikal sih menurut saya atau setidaknya ultra-konservatif. Itu jawaban salam yang terlalu menyakiti hati non-muslim & setahu saya tidak ada tuntunannya. Ditambah lagi kadang non-muslim ikut campur dalam pembahasan tentang Islam yang sebetulnya umat non-muslim tidak tahu apa-apa mengenai Islam. Mereka tahunya ajaran Islam itu agama yang gemuk & memberatkan. & Mereka malah mengajari orang Islam dengan pemahaman yang memberatkan itu. Mana yang Muslim percaya-percaya aja lagi.
@@akhmadfahrudin2571 nah pemahaman luar seperti itu yang seperti itu yang sebenar nya merusak tatanan masyarakat yang sudah berjalan puluhan bahkan ratusan tahun di sana. dimana masyarakat saling hidup rukun. walau kadang beberapa tokoh yang di anggap radikal tersebut tidak mengajarkan hal tersebut. hanya penerimaan masyarakat yang terlalu berlebihan. yang justru membuat lingkungan sekitar nya jadi ikut arus. saya berharap semoga kalimantan tetap damai.
Saya sekolah di pesantren 5 tahun, mts 3,lanjut 2 MA. Pas samping sekolah ada gereja, tiap hari dengar nyanyi bahkan biasa gabung bersama anak mudanya.saya masih ingat namanya felix 😂
Saya beruntung bisa bersekolah (meski cuma di SMA) yang tempatnya betul2 beragam, ada berbagai macam suku dan agama sehingga ketika lulus saya sudah terbiasa dengan semua perbedaan-perbedaan ini
Trimakasih Pa , tolong terus di sampaikan kepada saudara2 muslim , percayalah kami sangat mengasihi mereka . Sekali kali tidak pernah membenci orang yang berbeda keyakinan dengan kami.❤
Meski saya guru sekolah negeri, tapi anak anak saya sekolahkan di sdit. Bukan karena Radikal atau tidak, tapi karena fasilitas nya lebih baik. Sejauh sebagai guru, semuanya mengajarkan kebaikan, yang jelek itu ya oknum, baik di sekolah negeri atau swasta sama saja pasti ada.
True.... itu pasti oknum sekolah tidak semua Sdit sperti itu, akhirnya blunder semua pada nganggap Sdit tuh seburuk itu. Anak sy juga Sdit tp sy cek semua sesuai kurikulum Kumer jd sama jg dgn Sdn ato sekolah lain, Guru² jg komunikasi dgn wali murid jd disitu qt bisa mantau gimana sistem pendidikan disana.
Saya Dari kecil tinggal di wilayah nonmuslim, soalnya pas Saya kecil orang tua Saya ikut transmigrasi di Daerah pedalaman Kalimantan Barat, alhamdulilah mereka yg nonmuslim suku Asli pedalaman sangat toleran. Bahkan mereka kalau mau ngasi makan atau jamuan untuk kami yg orang Islam, sendok piringnya di bedakan dan di taruh di rak piring sendiri kusus untuk kami yg Islam, soalnya mereka kalau makan sering makan makanan haram, Seperti anjing babi. Kalau kami ngerayain lebaran mereka ikut bergembira, ikut halal bihalal, dan sebaiknya kalau mereka ngerayain natal, Saya ikut main kerumahnya.
Di tempat saya tidak ada masalah dengan perbedaan. Saya muslim, anak saya bersekolah di sekolah Katolik. Ketika sore anak saya belajar di Taman Pendidikan Al-Quran.
Saya masih ingat waktu saya masih SD kristen ,ada teman saya laki² bragama islam yg sekelas dan saya sangat heran hasil ujian mata pelajaran agama kristen 9,5 sdangkan saya cuma 8 😅. Tapi walau demikian dia sangat rajin sholat jumat biasanya di jemput bapak nya minta ijin ama guru . Karna teman dekat biasanya pulang sekolah jalan bareng terus singgah rumahnya dan alangka terkejut kalau rumahnya di belakang gereja dan bapaknya mendapat kepercayaan pihak gereja merawat likungan gereja juga di beri upah bulanan 🙏🙏 saya sangat salut ama keluarga teman saya itu . Dan sampe skrng kalo pulang kerja biasa singgah ke rumahnya .
ini yang namanya kristenisasi terselubung terhadap orang islam. orang tuanya yang muslim dipekerjakan gereja dan anaknya yang muslim belajar di sekolah kristen. ujungnya ditawari masuk kristen. common method of the mission.
@@siswantodjumadi6782 namanya juga anak SD pak. Masa di mana anak² sedang suka belajar, namun sayangnya teman beliau ini terlalu semangat belajar jadi mata pelajaran yang tidak seharusnya dikerjakan pun sampai mendapat nilai tinggi karena suka belajar. Kecuali kalau beliau dan temannya sudah dewasa dan baru mengalami kejadian tsb, baru saya rasa janggal.
Nyesel bgt dulu sekolah di Mi,Mts, sma smk islam terpadu. Doktrin sma bbrpa dri mreka (guru+murid) perlakuan bully ke saya jahat bgt. Ternyata saya sadar selama ini ilmu yg saya terima di sekolah islam terpadu itu tidak menenangkan hati saya dan tidak masuk akal.
Saya dlu sd d negeri guru agamnya klo lg ngajar kdg suka nyengol2 agama tetangga masih inget bgt dia dlu bandikan agama kristen klo ibadah pakek sendal dbawa masuk kotor2an sndgkan umat muslim ga dan mereka itu nyembah berhala. Pernah pondok jg lbh parah lg ga tau knp klo dkita knp y mereka yg kafir ini suka dbwa2 kdg sy mkrnya emang knp klo di mrka tuhannya beda dg kita. Toh kita ga d apa apain ama mrka. Pas kuliah ada lg kejadian dosen yg tb tb mengutip ayat Kristen dan d tanyakan k tman sya yg kristen itu pas lg pelajaran matkul. Teman sya itu plonga plongo bngung mo jwb apa. Pdhal itu matkul bkn matkul agama. Skli lg sya mrasa miris bsa bsanya dosennya tb tb nodong pertanyaan bgtu y klo form diskusi sih silahkan. itu jg hrs nya menanyakan k yg ahlinya lngsung pendeta kek atau apa. Posisi itu d kls bnyak mhsiswa lain. Kasian tmen sya itu pasti mrasa d permalukan jg sma dosennya d dpn tmen muslim lain mana dia kristen 1 1 nya. Skrg sya malah kerja d kota orang tmen kristennya bnayk dan semua baik2. suka ngrasa bersalah klo ada liat diskriminasi kek gtu baik real life atau sosmed, udh kek najis aja apa apa berbau mereka Sllu kbru d cap tdk baik
Kalo orang tua anda, anda, dan sesiapapun dr yg membuat hidup anda atas keputusan yang berlaku hingga berakhir keputus asaaan keliru, keliru karna telah memasukkan anda ke sekolah tertentu maka jgn dipukul rata, bahwa semuanya nya sama saja, memang bagi sebagian orang sekolah islam terpadu bahkan pesantren seperti terlihat cadangan, cadangan ketika anaknya gak mampu mencapai sekolah impian, kalah saing stokis bangkunya, kalah bersaing, atau ketika anaknya nakal berharap bisa berubah baik disana, namanya cadangan, dicari waktu kepepet, yang penting jadi, jadi gak sempet liat2 dalamannya sekolah islam, pesantren dll. makanya jgn menomor duakan sesuatu ketika sesuatu akhirnya menomor duakan anda, satu lagi, pendidikan berkualitas bukan untuk anda seorang tapi mayoritas graduate nya, kalo mayoritas dr lembaga itu baik maka sukses lembaga itu, tapi kalo cuman segelintir dan mohon maaf anda bahagian segelintir itu, maka terima saja kenyataan memang anda nya yang kurang berbudi, peka lah dalam memilih, progress dan siapkan menerima hasilnya, toh anda dan segala pihak yang terlibat sudah teken kontrak menerima, kemampuan yg tidak mampu menilai lalu apakah penilaianmu akan sesuatu perlu dirujuk sebagai nilai?
Guru Gembul ini berperan sekali merubah mainset anak2 muda Islam Indonesia modern
Koreksi sedikit, "mindset"
Guru Gembul seorang moderat, nasionalis, Pancasilais, toleran, tokoh pemersatu Bangsa..tokoh perdamaian dunia❤❤...menyampaikan fakta yang benar❤️❤️❤️❤️🙏🙏
Kalau banyak orang2 seperti pak Guru Gembul,damailah negara n bangsa kita ini. Semoga pak Guru Gembul sehat selalu.👍💪
Guru gembol asli dari daerah mana
Belum tentu tergantung menankapan Anak siswa siswinya... Intinya kan Toleransi dlam beragama dan punya batas dlam bertoleransi beragama
Emang sekarang negara kita ngak damai apa
@@TUSINDO damai dalam tanda kutip😅
Entah lah kok ada yg mau ajakan orang yg tidak sesuai dengan peradapan manusia
Guru gembul cerminan perilaku agama Islam yang saya kenal dulu ketika masih kanak kanak tahun 80-90an ... Toleran, damai, rukun...
Di satu sisi sangat setuju dengan pendapat guru gembul tapi di sisi lain kekhawatiran orang tua muslim itu bukan berdasarkan hanya kepada perbedaan keyakinan saja, tapi maraknya aksi misionaris terselubung yang cukup meresahkan. Saya tidak membenarkan tindakan orang tua tsb, tapi ada sedikit pemakluman sebagai antisipasi orang tua terhadap kristenisasi terselubung.
Karena anak2 sangat mudah diberi pengaruh dan doktrin.
Saya kristen sejak kecil. Sampai setua ini masih tetap kristen, kok. Padahal saya selalu bergaul dengan siapapun. Bahkan ketika SD saya ikut pelajaran agama Islam. Tetapi saya tidak pernah punya perasaan tertekan atau menuduh pihak lain sebagai islamisasi terhadap saya. Cobalah berprinsip dan berhenti saling curiga, berasumsi yang belum tentu kebenarannya. Asal prinsip kita kuat, kita akan melihat hikmat, bukan laknat. Guru gembul lebih waras. Terima kasih 🙏
@@AkalWaras878nah disitu saya heran, emng gmana sih doktrin misionaris ko sampe sekhawatir itu ? Jujur saya dari SD sampai sarjana itu djyayasan Islam (99% isinya Islam) bahkan disd saya ikut menghapal rukun Islam dan pelajaran Islam lainnya dan di perkuliahan akhlak saya mendapat nilai A. Segitu saya menghargai agama Islam dengan tekun mempelajari pendidikan tsb, lantas apakah saya menjadi Islam ????????
Sampai skrg saya 10000000% kristen, saya kristen sampai kapan pun. Bukan berarti saya membenci Islam, saya cinta Indonesia 🇲🇨
@@AkalWaras878mungkin terlalu berlebihan.. Dan kekhawatiran yg dibuat-buat .. Biasanya cm katanya tanpa ada bukti konkret.. Bagaimanapun yg mayoritas justru yg lebih mendominasi... Terutama di bangku2 sekolah
@@jms9188 ketok2 rumah orang dengan gimmick macem2 ujung2nya penginjilan ke orang2 muslim yang mohon maaf, SDM rendah secara nalar. Belum lagi di CFD melakukan kristenisasi terselubung, ya di daerah2 kecil lainnya memang lebih banyak yang terselubung sih.
Tapi kalau mau di runut sebenarnya misionaris di Indonesia memang dari dulu memakai muslihat agar menarik muslim2 yang minim literasi. Seperti contohnya, kata tuhan diganti pakai Allah, nama Yesus dulu masih menggunakan Isa almasih, menggunakan insyaallah juga alhamdulilah di Bibel lamanya. Banyak misionaris2 yang berpura-pura menjadi mualaf bahkan menjadi tokoh di daerah2 terpencil dengan tujuan kristenisasi.
Pembangunan gereja di daerah desa yang cuma berisikan orang kristen 1 atau 2 keluarga doang.
Tanpa adanya hal2 begitu gw rasa umat muslim ga perlu merasa kawatir terhadap umat kristen. Kami mayoritas dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia dalam 1 negara, apa yang terjadi kalau umat muslim juga melakukan hal2 yang dilakukan para misionaris tersebut?
Tapi ga kita lakukan karena agama kita mengajarkan menghargai perbedaan serta melindungi kumpulan yang lebih kecil.
Logika aja lah bro, masa iya kawatir tanpa sebab jelas. Contohnya sudah banyak, kawatir adalah respon yang sangat wajar.
Lebih indah waktu sekolah tahun 80an tidak ada yg membedakan muslim dan non muslim.. Toleransi lebih indah.. Hidup nkri
Buah Reformasi, korupsi makin merata, nepotisme semakin meluas, hukum semakon lemah, rasa aman berkurang
Sekarang banyak di pengaruhi kaum habib habib yaman
Itu setelah masuknya Wahabi ke Indonesia.
@@bangusbangus6779iya, siapa sih ketua umumnya wahabi?
@@Dominican-f1hjgn nyebar fitnah bos, semua akan dipertanggung jawabkan nanti di akhirat
Yg sekolah di th 90'an angkat tangan!!!..selamat anda alami masa sekolah paling indah💪
Yess, trueee
Apalagi th 80 an bro .sangat aman .tiadak aneh2
Aku thun 2000 seru
Sekolah negeri bukan sekolah agama dan bukan milik 1 agama hilangkan atribut keagamaan di sekolah negeri karna semua siswa sama
Ya paling indah, karna ada nipam dan lexotan😂😂
Saya lahir & tumbuh besar di keluarga non muslim.. oma opa saya sangat aktif di gereja. Tp klo idul fitri selalu memasak ketupat opor utk dibagikan pd pengayuh becak, petugas kebersihan dll yg ga bs mudik ke kampung halamannya.. RIP oma opa
NKRI harga mati, cintai toleransi, jauhkan intoleran, demi kemajuan bangsa tercinta❤
Kenapa ormas pp suka di acara nikah sma rebutan proyek saja bang? Kenapa pas demo keadilan gada?
hati hati bg bilang nkri harga mati itu termasuk syirik, ingat hidup dan mati hanya milik Allah SWT, buka negara🙏
@@ArmanMaulana-rn6vosudah Stop bermain Medsos karena nanti di Akhirat yg di tanya bukan Seberapa sering bermain medsos tapi seberapa sering kamu Beribadah.
Medsos buatan Yahudi, rentan di susupi agenda jahat Yahudi, mari fokus perdalam Alquran 🤲🤲
Boleh toleransi. Tapi jangan toleransi yang keblinger
kata dosen mata kuliah pancasila, yang biasanya bilang nkri harga mati, mereka yang sebenernya kagak toleran
Sangat setuju sekali dengan Guru Gembul ini, kami juga pernah mengalami hal yg sama persis seperti ini, kebetulan kami beragama kristen. Terimakasih Guru Gembul atas pencerahan dan edukasinya sangat mendidik sekali.🙏🙏
Guru gembul adalah pahlawan cinta damai
Saya dulu sekolah SMP di sekolah Islam dan lanjut di sekolah SMA katolik yg nota Bene siswanya orang Chinese tapi selama saya sekolah nggak pernah mendapatkan cerita cerita seperti itu yg melarang atau apapun Alhamdulillah tetep baik dalam berteman dengan mereka sampai sekarang
Inikan salah satu kisah gak semua tapi ada dunia luas boss gak selebar daun kelor
Mungkin itu di era presiden Suharto 😎
@@sigitadi8557 yang di ceritakan orang lain juga hanya 1 kisah buruk, dunia tidak sesempit daun kelor (jangan hanya berpikir hanya cerita baik yang jadi minoritas). kebetulan saya sekolah di sekolah islam terbapadu dan gak pernah mencela agama lain. bahkan karena sekolah saya lah saya membela dan mengingatkan teman2 saya diluar yang terlalu berlebihan
betul, sekolah2 muhamadiyah memang begitu
@@kiramimbararah8685 loh kamu g dengerin ceritanya itukan dia bilang gak semua tapi ada yg seperti itu dan bagimana seharusnya menyikapinya ko tolol si dia islam gw islam u islam terus siapa yg mau njelekin agama sendiri ?
Guru-guru, dosen-dosen perlu ditatar secara berkelanjutan dan diuji untuk masa depan NKRI lebih bersatu dan maju
Baiknya pak Guru Gembul ini bisa jadi tim penasihat atau seperti pemberi arahan di Kementrian Pendidikan Indonesia terutama dalam penyusunan kurikulum. Bagus bangeeet semua materinya. Sehat selalu ya pak Guru Gembul, dilindungi & diberkati Tuhan.
Semoga ke depannya banyak anak bangsa yang bisa lebih maju pemahaman & pemikirannya sebagai orang Indonesia yg multikultur.
Setuju banget
Amiiinnn
Inilah kelemahan Indonesia Pendidikan dan agama merupakan komoditas untuk membentuk "paham" yang semakin menyeleweng
Ironis memang 😭
+rendahnya sdm
Ass wr wb semua manusia yg mulia disisi Allah SWT adalah yg beriman n takwa baik tdknya suatu masyarakat tergantung mayoritas pemimpinnya apbl banyak yg baik mk insya Allah masyarakatnya akan baik oleh sebab itu doakanlah agar negara ini dipimpin mayoeitas org yg baik pula maaf wass wr wb
Kita semua ber Saudara. Se Bangsa se Tanah Air. BHINEKA TUNGGAL IKA. PANCASILA.
JANGAN MAU DI PECAH BELAH. JANGAN MAU DIADU DOMBA.
Asli nya orang indonesia damai rukun sejahtera tanpa pnjajahan dlm bntuk apapun jaga NKRI❤ kembali ke dalam jati diri bangsa indonesia..
Betul👍
Penjajahan bentuk lain nya yg lebih dahsyat: dijajah secara Ekonomi dan dijajah Arab melalui atribut Jilbab, Cingkrang, daster pria , cium cium kaku Habib, budaya Arab yg mematikan atau mengkafirkan dan anti budaya lokal di setiap daerah.
Saya bnar2 sakyt_ kagum sama sahabatku Bpk Guru Gembul, seorang intelektual_ cendekiawan_ Agamawan yg cerdas dan proporsionsal , moga sahabatku Bpk Guru Gembul umur panjang_ slalu sehat selamat _ bahagia dlm lindungan ILLAHI.
Saya bersyukur banget tinggal di salah satu daerah di Jawa Timur.
Tetangga saya ada yang Katolik, Protestan, Konghucu, Budha, semua hidup rukun saling berbagi dan saling membantu, Di lingkungan masyarakat dan sekolah juga gak pernah ada diskriminasi terhadap minoritas. Bahkan tak hanya antar agama saja, perbedaan ras suku budaya semuanya bersahabat.
Di sini yang tidak akur hanya ada 2 yaitu perbedaan perguruan pencak silat dan perbedaan fans bola.
@Aryo Pambudi Kl biasanya sih psht sama pagar nusa
Pasti fans emyu
Hahaha masih kolot ada fanatik perguruan
Dasar warga Abu
Dari zaman aku sd tahun awal2 2000an sampe sekarang lestari nih ya hehe
Puji Tuhan, keluarga besar saya Muslim sejati. Tapi mendidik dan menyekolahkan ibu saya dan saya di sekolah Katolik. Membebaskan kami untuk tetap setia pada Agama saya. Terima 🙏💕 kasih Tuhan 😇🙏👼 atas nenek dan kakek yang sangat baik. Semoga mereka damai dan bahagia di surga.
Jangan menyakiti jika tidak ingin disakiti. Jangan membenci jika tidak ingin dibenci. Karena kita sama2 manusia. Jangan membenci karena perbedaan, tapi mencintailah karena persamaan.
Saya kristen, salute & appreciate buat Guru Gembul ,Indonesia perlu guru sepeti bapak. Karna perlu diingat bahwa kita tinggal di Indonesia yang plural, mau tidak mau , suka tdak suka pasti akan ada perbedaan .Daripada kita ribut soal agama mending kita berfikir bagaimana kita bisa hidup damai, aman , sejahtera & berkelimpahan, salam damai NKRI harga mati
Menjaga islam dari org² yg merusak islam oleh kelompok islam sendiri..
Telat mereka sudah mayoritas
Yg ada dikapir kapirin kita, karna biasanya yg merusak justru yg ngerasa paling islam..
@@Lazy_G betul sekali,
Yup. Heran juga. Mereka cuma peduli golongannya bukan islam
Harusnya sebagai Muslim kalian harus jeli siapa yang mendanai hal itu?
Taliban adalah santri² dulunya dan mereka didanai oleh Amerika, dan lihatlah mereka seperti apa sekarang...
Dan yg di Indonesia apakah ada negara Barat yang mendanai juga?
Sy beragama Kristen. Sy sangat respect dg penjelasan konten ini.. salam hormat Pak Guru Gembul.. salam toleransi..
Sy orang katolik senang sekali kok masih ada pk guru gembul yang baik hati dan toleransi , kalau semuanya hatinya seperti beliau pasti tidak ada yang saling menghujat adanya rukun dan damai
@@srimurniati1942 org nasrani yg tukang hujat juga banyak pak,wkwk..bahkan banyak yg menista agama islam
Baru tahu ya pk gembul
@@oblongnesia
Org nasrani lbh mulia dr muslim sbg umat tbesar di slrh dunia, mrk fokus pd urusan pribadi, tehnologi & tdk openi mulut2 muslim.
Muslim lbh fokus pd mulut nasrani shg bdampak makin bodoh, tbelakang, tertinggal, miskin, unfaedah dr kaum agama lain.
Sm2 saling membenci, tp hsl mnentukan agama siapa yg plg lbh bmanfaat utk slrh smesta alam 😅
@@oblongnesia kalau pantas untuk di hujat , ya INTROSPEKSI DIRI lah .
Guru gembul,,sangat mencerdaskan anak bangsa,,,,,maju trussss,,,,jgn pernah menyerah,,,,,saluttttt,,
Keponakan saya sekolah di sekolah yg dimaksud, sejak dini sudah menunjukkan penyimpangan (baru SD). Dia tidak mau bergaul dengan keluarga non muslim bahkan keluarga muslim yg tidak berhijab. Sama neneknya saja gak mau dekat karena tidak berhijab.. hal semacam ini sangat berbahaya untuk NKRI ke depan
Saya dilahirkan dibesarkan di madura… warga NU… diajari olh kyai2 ustadz2 utk menghargai perbedaan… sjk sma sdh punya tmn tionghoa- batak- jawa yg non muslim… asyik2 aj
warga NU sgt toleran dan berada di tengah2…
Iya kalok yang ngajar agama Kiyai nu dan muhammadiyah pasti lah toleran soalnya mereka lah yang merintis Republik kita
Tergantung orang NU yang mana. Ada juga loh NU yang radikal. Gk bisa menyamaratakan kalo orang NU pasti toleran kalo yang sono tidak. Temanku sendiri aja cerita kalo pondok pesantren NU tempat dia menimba ilmu semasa kecil yang berada di salah satu daerah terpencil di Jawa Timur itu dipenuhi dengan orang orang yang intoleran (kemungkinan karena belum pernah berinteraksi dengan pengikut agama lain). Nah pas dia masuk univ swasta di Surabaya, baru nyadar kalo pesantren NUnya dulu itu garis keras banget
Ini baru orang bijak 👍👍👍
Banyak gaul dan ramah dg segala suku dg berbagai latar belakang agama dan budaya, punya hati tulus untuk bersahabat tanpa pandang agama: itulah jati diri yg sejati Indonesia.
NU adalah ormas keagamaan di NKRI yang sangat tinggi toleransinya.
Hal ini tak terbantahkan dan fakta yang sangat agung.
Saking tolerannya tak sedikit yang sowan ke negerinya Gus NYETANyahu Zionist Apartheid laknatullah.
Sampai hati cium tangan Gus Fransiskus Vatican, toleransi yang amat agung.
Tapi tidak dengan sesama muslim, bubarkan pengajian ustadz Abdul Somad, ustadz Basalamah.
Toleransi hanya kepada non muslim tapi tidak dengan saudara muslimnya sendiri.
Saya non muslim, hormat dan salut atas narasi bpk guru Gembul.
Terimakasih pula atas pencerahannya 🙏
Tabularasa
Tenang saja Pancasila, Bhineka tunggal Ika tdk akan rungkad hanya oleh segelintir se-upil machluk.
Terimakasih pak Guru Gembul, anda mengajarkan kebaikkan, anak2 diajarkan berpandangan luas, apa yang anda katakan pernah saya alami. Teruskan misimu untuk kebaikkan kita bersama.
Mantaap Penjelasan dan Pencerahannya Guru Gembul ,Saya Sangat Salut dgn Guru Gembul Demi Kebaikan dan Kebenaran Beliau Betani Menyiarkan Berita Meskipun Menyangkut Agama yg Mayoritas...!!
Kalau saja ada 10 orang sepert GURU GEMBUL ini adem dan baik2 sajalah perbedaan agama, ras dan suku dinegeri ini... Bravo GG...👍🙏❤🇮🇩
Jadi rindu masa masa dulu😢😢
Masa2 penuh toleransi beragama
Tuhan Yesus Pasti Memberkati mu Guru Gembul Sekarang dan Selama-lamanya. Karena mengajarkan Kebaikan Toleransi nya Tinggi.
Lanjut p Guru. Info bapak sangat baik untuk kami anak bangsa. Supaya kami rukun untuk menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Pak Guru ini cerdas luar biasa, sangat menguasai & memahami setiap topik yg dibahas...lancar dalam menyampaikan informasi tanpa harus membaca teks dan mengedit kalimat yg disampaikan dengan lancar...SALUT buat pak Guru...termasuk hal-hal yang membahas persoalan dalam Islam juga mendudukkan persoalan apa adanya tidak memihak Islam tetapi mendudukan pada porsi yang sebenarnya (baik dikatakan baik...buruk dikatan buruk)..terima kasih Pak Guru..saya setia mengikuti konten2mu...GOD BLESS YOU...!!
GG lebih cerdas dari orang cerdas
Di atas langit masih ada langit...
Pemikiran sy thdp GG sama spt anda...sy ga jdi nulis Krn sdh anda wakili. Jika ada banyak orang spt GG ini...Indo akan damai spt Malaysia dan Singapura.
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Orang liberal emang pandai ngolah kata dan data
Semoga dia bisa sadar karena selalu saja mengangkat topik yg bersumber dari media liberal dan terus saja berlaku seolah olah yg paling benar dan paling tolerans
Padahal Andrew Tate saja sebelum jadi mualaf malah bangga dgn intoleransi dalam hal2 prinsip agama Islam yg seorang Muslim harus menolak pengaruh dari luar agar agama itu terbebas kontaminasi asing
Di sini si guru lembu malah meledekin menjurus ke persekusi dan islamophobia
Semoga si guru lembu bisa meraih hidayah menguatkan Islam di Indonesia dan meninggalkan syubhat dan fitnah
Atas izin Allah
Saya pernah mengajar di Sekolah Islam Terpadu, kami tidak pernah mengajarkan intoleransi apalagi paham2 radikalisme. Cuman sya juga setuju bahwa pendidikan yg baik adalah pendidikan yg terbuka dan beragam. Mengapa? Karena mereka harus belajar bagaimana menghadapi perbedaan. Perbedaan itu akan selalu mereka jumpai, membuka diri terhadap perbedaan merupakan bukti kita menghargai sesama manusia.
harusnya semua guru guru muslim mengajarkn para siswanya utk saling menghargai dn menghormati setiap perbedaan kr demikian lh pd mulanya Allah menciptakan,beda bahasa,warna kulit dn ,bangsa🎉
@@eltaedijab664 terkadang mengajarkan belum tentu masuk ke dalam alam bawah sadar peserta didik, mengaplikasikan dan membiasakan diri itu lebih baik daripada hanya sekadar mengajarkan.
@Singgih Sunaryo burka ?apa ada yg salah dgn burka
Kenapa bawa² burqa? Emangnya klo pakai burqa pasti intoleran? Gak ada kaitannya,,, ente kadang² ente, aneh² aja
@Singgih Sunaryo menghakimi seseorang karena berbeda dari yg lain juga termasuk bentuk intoleransi pak. Kalau memang kita orang yg berpikiran terbuka tentulah kita mau menerima bagaimana pun rupa mereka (asalkan sesuai kodrat).
Bpk sangat luar biasa ilmu bpk bukan dari manuasia biasa tidak tetapi Tuhan sendiri berikan ilmu untuk sebarkarkan yamg baik melalui bpk demi untuk banyak orang atau semua orang.
Orang Islam yang sejak kecil mengenyam pendidikan dasar di sekolah-sekolah Kristen/Katholik: TK, SD, SMTP.. SLTA mereka tergolong orang-orang beruntung,; punya wawasan luas, orientasi-pikirnya positif.., punya daya juang tangguh, tidak mudah menyerah (tak paham apa itu takdir-nasib)., kecuali bekerja...
Hadeh
Saya saja yang alumni ponpes sekarang lebih memilih sekolah umum untuk anak agar dia bisa mengenal saudara saudaranya yang beragama lain. Tujuannya agar dia lebih menghargai perbedaan dan tidak mudah di dikte oleh orang lain untuk menilai hitam sebagai hitam (sesuai pemikiran orang tsb).
Puji Tuhan saya bangga jadi Pengikut Kristen. Karena sejak kecil saya mengikuti srkolah Minggu tidak ada guru sekolah minggu atau pendeta yang mengajarkan kami untuk bergaul hanya kusus untuk Umat Kristen. Tidak pernah di ajarkan tidak boleh bergaul dgn orang lain meskipun berbeda agama. Yang di ajarkan & di tekankan adalah Rasa Cinta Kasih sesama Umat Manusia. Salam Toleransi & Salam Bhineka Tunggal Ika.
Cinta kasih tp tiba2 beringas dan membantai seperti di ambon...wkwk.
Ingat gak kasus ambon,ada anak perempuan mau brangkat sholat ied kemudian diperkosa dan dibunuh,kemudian pecah perang muslim vs kafir
Terus kasus di Ambon apakah terjadi di Kalimantan ? Di Sumatera ? Di Bali ? Di Lombok dan lain lain ? Kalau terjadi, paling berapa persen sih orang kristen, hindu, budha atau islam yang melakukan itu ? Apakah konfliknya semua atas nama agama. Apakah semua orang beragama punya mental konflik kayak gitu ?
Hayo jawab, bisanya cuma ngehujat, tapi gak bisa membuktikan.
ajaran kasih kok dukung penjajahan israel
yaelah.. guru gembul cm ngarang aja. Nyari subscriber aja ini.. Masa gt aja g paham. Gw aja seneng gaul sm kristen, cantik2 soalnya hehe
@@oblongnesiapinter ngarang
penjelasan yg sangat baik agar org tua mengajarkan anak2nya untuk memahami pentingnya bertoleransi 🙏
Mantap pak Guru👍🏻👍🏻👍🏻
Terus berjuang menjaga kebhinnekaan di negeri ini🙏
Justru si gembrot malah mulai akan memecah belah
Trima kasih pak guru gembul mohon maaf " sebetulnya sy kurang sreg nyebut ,guru gembul " buat sy kurang elok 🙏
Saya sllu mengikuti chenel anda, Krn sangat toleran & sangat mendidik 👍🙏
saya tinggal di lingkungan dengan toleransi antar umat beragama yang sangat tinggi antara islam dan kristen. tidak ada diskriminasi, kalo ada acara juga tetap datang walaupun beda agama dalam lingkup kewajaran, tempat ibadah bersebelahan dalam hal ini mushola dan gereja bersebelahan, di satu rumah ayah dan ibu beda agama. saat hari besar di salah satu agama, pihak dari agama lain menghormati; contoh saat idul fitri bertepatan pada hari minggu yang kristen menunda ibadahnya sampai halal bi halal selesai, dan yang muslim saat mengumandangkan takbir volumenya dikurangi saat umat kristennya beribadah digereja untuk beberapa saat.
sekedar membagikan nikmat allah yang saya nikmati 😁😁
Mantap guru Gembul, sebenarnya dari kecil anak kita harus diajar untuk tidak mengkafirkan yang tidak sama dengan kita
Guru Gembul... selalu memberikan pemahaman & memotivasi kita untuk melakukan hidup secara baik dengan SEMUA pemeluk agama di Indonesia. Hidup TOLERANSI MEMANG SANGAT KITA BUTUHKAN ditengah keberagaman di Indonesia. Sehat adanya Guru Gembul... salam dr Papua.
Maaf duluuur cerita2 tsb perlu di cek kebenaran nya ...krn jika ummah islam tdk ngertos toleransi bgm mereka yg non muslim justru kaya raya dan tdk terganggu usaha mereka dan ummah islam dadi konsumen nya...kyai mbeling perna berkoment
Bahwa ummah islam pandai bersabar dan.bersukur sesuai perintah dalam ajaran nya
Jgn makan hak orang dg secara batil.....
@@luqmansultan4869 Orang klw pikiranya hanya mengejar dunia, ya ini akibatnya cemburu dengan usaha orang lain. Bekerja bro jngan cma tidur biar cepat kaya sama dengan mereka
Dan sekarang semakin menjadi-jadi pemahaman seperti ini. Pas awal-awal saya hijrah saya bersemangat untuk menimba ilmu di berbagai tempat. Tapi sekarang saya jadi menarik diri, karena sebagian besar saling menyalahkan yang lain
ngaji di pesantren gus baha aja biar bener dalam memahami agama islam dan tidak konservatif dalam berfikir kayak pemahaman kelompok sebelah yg dikit2 bid'ah dikit2 kafir. bisa rusak otak kita klo tempat belajar nya salah. belajar bukan tambah pinter malah kelihatan makin kolot
Terimakasih atas saran dan masukan nya
Iyah gus Ahmad Bahaudin Nursalim / gus baha
Kajian nya detail di tambah klo meng ilustrasikan mudah di cerna....
Coba mampir di channel nya....🙂
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Saya lulusan sekolah islam terpadu dari sd hingga sma, Alhamdulillah banyak sahabat saya yang non muslim, kami diajarkan toleransi dengan sangat baik dan tidak ada intervensi untuk mengikuti golongan tertentu
Yap, kenapa harus merendahkan SIT, hanya karena beberapa kasus
@@mansurmuhammadas4333 emg faktany gitu makany jgn minum kencing onta trs
@@Ligmab0llz69 hey ur comment's out of the context, who hurt u
Merendahkan SIT ? Apakah anda menonton dr awal sampai akhir ? Atau hanya baca judul . Jika GurGem beri judul yg ujungnya tanda tanya (?) Artinya GurGem ingin meluruskan sesuatu yg sudah diluar jalur dan mengembalikan sesuai dalil hadits.
@@syahirherokids7629 kenapa thumbnail nya wanita berniqab?
Mantap bos mencerahkan sekali ceramanya.biar orang yg mengajarkan menyimpang dari ajaran agamanya sadar..mengerti apa itu arti agama yg benar
Saya alumni madrasah, pernah mondok 6bulan, dan alumni sekolah islam terpadu! Memang benar dlm pelajaran ada sedikitny doktrin mengenai "kafir". Tpi ketika saya masuk smk negeri yg mana sdh pasti multi agama disana, dan first impression sy agak menjaga jarak saat bertemu dgn yg beda agama. Tpi ketika sdh mengenali dan sekelas dgn mrk (teman sekelas saya satu beragama katolik dan satu hindu) saya merasa tdk ada perbedaan diantara kami dlm konteks manusia, dan pada akhirnya kami berteman seperti biasanya. Bahkan kami pernah satu kos pada saat magang dua orang teman saya katolik dan saya dgn satu teman saya muslim, lebih waw lgi kos kami punya seorang habib dan kami fine" aja dan habib tersebut tdk mempermasalahkan dan menanyakan agama kami. Bahkan guru favorit saya beliau beragama katolik.
Saya dan teman saya yg katolik sering berdiskusi dan bercanda mengenai agama. Kamipun saling mengucapkan selamat hari besar masing".
Saya alhamdulillah tdk menemukan kasus yg seperti yg ada di media-media mainstream. Dan iman saya pun tdk goyah. Intiny klo kita membuka pikiran dan mau bergaul dgn siapapun dgn "akal" pasti kita akan mendapatkan kebaikan didalamny! Tpi ketika slalu punya pikiran buruk dan suudzon kpd orang lain maka hanya keburukanlah yg akan kita dapatkan.
Btw saya orang kalimantan lebih tepatny bagian selatan. Di bagian paling tenggara bernama batulicin.
Boleh dijelaskan maksud dari doktrin kafir itu gimana yaa
orang islam punya sebutan bagi orang di luar islam, begitu pula sebaliknya.
Salut dg anda. Anda pasti cerdas dlm banyak hal... orang cerdas pd umumnya toleran... orang toleran pasti cerdas.👍👍
@@stenissistriyono1815 bukan saya yg cerdas tpi alhamdulillah lingkungan saya tidak toxic. Beragama menjalankan kegiatan seperti biasa masing"! Dan dlm lingkup sosial jg seperti biasa pd umuny. Mungkin ada yg toxic tpi bisa saya jamin itu hanya ada di lingkup medsos dan di mulut saja tpi kenyataany saya blum pernah menemukan gesekan antar agama disini.
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Saya Non Muslim, Tetangga saya seorang Ibu guru berjilbab, dulu mondok di Pesantren dari SMP - SMA. Tapi SMPN dan SMAN. Beliau baik sekali, seperti saudara. Sering melebihi saudara malah. Ada apa² kami juga saling curhat. Saling belajar dengan memberikan penjelasan tentang agama masing². 🙏🙏🙏
Yang penting adalah bagaimana pendidikan di indonesia dapat memberi arahan dalam menyikapi perbedaan, karena masih ada orang orang yang tidak siap menghadapi perbedaan.
Bukan masih ada,,,
Tapi semakin banyak gan.
masalahnya guru-gurunya aja yang ngawur, udah mah kalah informasi sama siswanya, pake pala batu pula. mudah-mudahan aja guru di masa depan gak kayak gitu. aamiin.
ALKISAH DINEGERI ARUAB SAUDAI TELAH EKSEKUSI MATI 81 KADRUN WAHABABI DALAM SEHARI, Eksekusi mati itu memiliki kaitan dengan BIANGKEROK GELANDANGAN POLITIK WAHABABI JENGGOT CELANA SEMPAX CINGKRANK CADAR JIDAD GOSONG HANTU SETAN EDAN, KHILAFAK SI TOMAD TONGGOS, ISIS, Al-Qaeda, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, atau sel-sel teror lainnya, Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini TERLIBAT organisasi teroris asing. SEGERA HUKUM PANCUNG BURUNG PERKUTUT BIANGKEROK TERORISS WAHABABI NEGERI KONOHA BOHIR PARTAI KORUPTOR SAPI POLIGAMI SEGERA USIIRRR KEPADANG GURUN PASIR NERAKA TANDUSZZ KURA KURA!!!!
Bpk ini baru cerdas ..seharus nta tirulah wawasan dan jebijakan bpk ini mnjadi islam cerdas ..
Saya SMP s/d kuliah di 3 yayasan katolik yg berbeda. Malah lebih banyak temen2 sy yg muslim selama jenjang pendidikan sy tsb.
Karena fokus utama yayasan tempat sy belajar cuma 1. Mencerdaskan bangsa. Urusan agama, urusan masing2. Pertemanan juga jalan terus. Karena berteman dgn siapapun itu bukan urusan agama. Tapi soal kecocokan.
Islam mengatur pertemenan dg menghargai mereka...
Setuju
Tolong di up kepada para pengajar disekolah,supaya toleransi tercipta di sekolah2.
ñ
Saya di SMP negeri thn 1963/65 telah mengalami bully oleh guru Agama Islam, karena kami (7 orang) non muslim dg body language, gaya omong dan roman wajah sang guru yg terlihat sepet. Gak heran deh.. Untung tak sampai 4 bulan guru tsb dipindahkan.
@@budiyono4021 itu org nya yg goblok bukan agamanya..
basiii
@@Pembunuh-Zionis-Pesek kelompok teroris
Saya mengajar di SDIT dengan bahan ajar agama dan kebangsaan.. saya selalu mengajarkan kepada anak-anak sikap toleransi kepada semua umat beragama.. saya menyuruh anak-anak agar bisa bermain dengan yang selain agama nya dan saling menghormati agama satu sama lain..🥰🥰🥰
nah harusnya gitu demi indonesia lebih baik
Saya sedikit ada usaha rumahan dan ada yg bantu bantu saya 6 orang semuanya beragama muslim , tpi kami blm pernah membahas tentang keagamaan , , mereka selalu saya perlakukan seperti adik atau anak sendiri , , bagi saya agama tidak membatasi jarak untuk kita saling menyayangi dan menghargai ,
ah masak? lalu kenapa bikin skolah khusus?? klo emg keragaman itu boleh,, ante kadang2,, biasanya awalnya baik lalu ujung2nya mengarah ksana doktrinnya pelan2,,
Saya yakin juga guru-guru SDIT mengajarkan toleransi, lalu kalau ada isu-isu negatif sebaiknya ya dilaporkan saja dengan bukti-bukti fakta, jangan jadi pemecah belah bangsa.
Tetap semangat pak guru atas pencerahannya jadi ingat thn 80 an pelajaran agama disekolah negri sangat menghargai toleransi antar beragama
Anak sy sekolah di sdit, sy cek di materi buku akidah akhlak dan Ppkn, diajarkan untuk toleransi terhadap teman yg berbeda agama, saling menghargai dan menghormati diantara mereka dalam perbedaan keyakinan, suku, bahasa dan tradisi di Indonesia.
4 Faktor pengembangan anak :
Ayah, Ibu, Pendidikan dan Lingkungan
Anak yang Baik di Lingkungan Buruk akan ikut Buruk, sebalik nya.. Namun tak berlaku jika si Anak telah dibekali Mental, Watak dan Akhlak yang kokoh..
Saya guru di Papua Selatan yang siswanya pemeluk agama Islam dan non Islam jumlahnya hampir seimbang, dalam kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa dan toleransinya sangat kuat dan saling menghargai antara agama
Awas bntr lg yg non muslim tiggl sprmptnya aj
Pa guru
Semenjak kecil kami diajarkan bagaimana mengasihi semua orang tanpa terkecuali.
Beda dgn muslim sejak kecil SDH diajarkan intoleransi...
Intoleran juga didapat dibanyak sekolah2 negri.dari para pendidiknya yg sekedar tahu agama
Saya muslim dr kecil ga perna diajarkan intoleran seperti yg anda katakan
@@lindadewimanoppo5793
Alhamdulilah
👍
GG salah satu channel yg saya suka krn mengedepankan toleransi dan kemajemukan, berfikir kritis dan sehat
nahh kadang suka heran sama orang" yang ngehujat pak gembul, padahl mengajak kearah kebaikan tapi ditolak mentah gitu sama kaum itu wkwkw, kek gabisa ngambil esensi kebaikanny kontenny pak gembul.
Karena pak Guru mengajarkan berpikir bebas dan independent akibat dari berpikir kritis dimana hal tersebut menakutkan bagi sebagian orang
Karena tidak terbiasa melakukannya
yap betul Guru.. doktrin di bbrp sekolah khusus kayak gini sangat berbahaya.. sekolah sekolah begini kebanyakan tertutup.. bukan hanya terhadap agama lain .. bahkan terhadap agama yang sama tapi beda aliran juga.. ada temen yang menyekolahkan anaknya di sebuah SDIT .. temen saya ini NU.. taulah amalan amalan warga NU seperti apa.. dan ini yang akhirnya di sadari temen saya ketika anaknya mulai menyalahkan amalan amalan yang Orang Tuanya lakukan selama ini.. baru SD tapi sudah berani bilang ke orang tuanya bahwa amalan tsb Bidah bahkan ada yang bilang haram... ngeri memang.. akhrnya oleh teman saya ini anaknya di pindah sekolah kan.. ini masih satu agama yang beda aliran.. apalagi yang beda agama.. 🙏🙏🙏
Bener agama ter beban,
khilafiyah tidak seharusnya diajarkan saat sd, minimal tingkat sma baru pas
@@omsinchan5649 khilafaanjing, stop muslim.indonesia, gak cape kalian intoleran bos???
@UCXVlUSifeeuzFxfu-meazXQ lu aja sono minggat dari indo. minoritas ngelunjak juga lama"
Bagus itu...
Jangankan begitu pak, anak temen saya yang orang kampung ketika di test sama Gurunya tentang agama di Indonesia beserta tempat Ibadahnya, anak temen saya jawab, Islam ibadahnya di Masjid, Kristen ibadahnya di Neraka, ini sumpah asli kisah nyata, entah kenapa kok jadi gini di Indonesia
Gara gara banyak Wahabi migrasi ke negeri Nusantara
Ane ngerasa hal itu terjadi sejak 2010an
Di tiktok banyak tuh bocil2 yg bikin short jedag jedug isinya cuma ngecengin agama pake meme
@@ansufati6537 kayaknya anaknya aja yang bodoh itumah
Karena permainan politik , dan kader salah tang membawa intoleransi agama di sekolah negri adalah orang orang hasil didikan LIQO partai tertentu 😂😂 ( bukan ppp, bukan pan bukan pkb ) kita semua tau jawabannya apa 🤣🤣
Terima kasih Guru Gembul... sudah memcerahkan pemahaman toleransi anak bangsa
Pengalaman saya ketika kami sekeluarga harus tinggal di Korea Utara selama hampir 4 tahun, pada saat anak pertama kami masih balita, di sana tidak ada sekolah islam yg ada hanya 1 sekolah internasional yg dikelola oleh pemerintah korut, pelajaran2 yg diajarkan normal2 saja seperti matematika, science dan lainnya hanya saja di setiap hari2 besar pemimpin korut anak2 kami dilatih untuk menyanyikan lagu pujian2 kepada pemimpin korut, dan anak saya sampai hafal lagu itu, namun arti dari lagu itu bukan untuk menuhankan pemimpinnya tetapi sebagai lagu kepahlawanan, saya dan istri tidak mempermasalahkan, selama di rumah anak2 kami ajarkan agama islam dan ajarkan membaca Al-Qur'an.. kemudian kami kembali ke Indonesia dan anak2 kami sekolahkan ke SDIT dan TK Islam, momen di Indonesia ini kami benar2 manfaatkan untuk mengajarkan islam dalam keseharian baik di sekolah dan di rumah.. setelah 3,5 tahun di Indonesia kami harus berpindah lagi Thailand dan anak2 kami sekolahkan di sekolah lokal semi internasional, yg jaraknya memang sangat dekat dr kantor supaya tidak repot antar jemputnya, di sekolah benar2 pure tidak ada juga ajaran islam dan cenderung ke kurikulum inggris, sebuah tantangan bagi kami sebagai orang tua, hanya anak2 kami yg berhijab di sekolah itu, disetiap perayaan natal anak2 dan kami diundang, namun kami tidak mengikutkan anak2 kami dan kami berikan penjelasan kepada pihak sekolah bahwa kami tidak bisa mengikuti acara perayaan natal, Alhamdulillah pihak sekolah dapat memahami dan mengerti keyakinan kami.. anak2 kami senang sekolah di sana bertemu dengan kawan2 yg multi ras dari berbagai macam agama dan suku bangsa, namun di rumah kami selalu ajarkan bagaimana bertoleransi yg benar.. dan tahun ini Alhamdulillah kami sudah kembali ke Indonesia dan anak2 kami sekolahkan di SDIT, bsrakallah anak2 kami tidak ada masalah dalam beradaptasi dengan teman2nya di sekolah dan pihak sekolah juga sangat baik dalam membimbing anak2 kami.. Alhamdulillah..
Anak saya kuliah di universitas muhamadiyah gorontalo.agama kami Hindu suku bali.dan tak pernah ada masalah.dan anak saya satu satunya mahasiswi tak berhijab.taka ada pemaksaan.sangat toleran .kami bersyukur hidup ditengah muslim Gorontalo yang toleran
Oalah Jaka Parker, gw enjoy video2mu ttg Korut, keren videonya
Wah ada Jaka Parker , saya senang lihat video2nya waktu dikorut..
alo bang jaka😁
Akhirnya aku sekolahkan yayasan katolik lebih bagus, baraya t
Saya pernah punya murid karate privat 7 tahun, anak tetangga yang Islamnya "Menyimpang". Selepas latihan pagi, si kecil saya ajak sarapan makan kue sambil nonton film kartun. Gak lama ortumya datang. Dan bilang kalau anaknya gak boleh nonton tv, itu berlaku di rumahnya juga katanya. Dan ortunya bilang gak perlu ada salam karate pakai hormat Osu segala ke pelatih, katanya sama aja kayak nyembah manusia. Mmm. Saya jadi kasihan sama si kecil, tumbuh besar di keluarga dengan pemahaman kerdil seperti itu.
menyembah manusia….
Speechless aku cuk
Sayang sekali. Mungkin imannya bakal kepanasan ya kalau dibawa main ke Jakarta.
Saya selama 12 tahun mengenyam pendidikan di madrasah, yang berada pada naungan yayasan yang sama dan saya tidak pernah sekolah diluar lingkup yayasan tersebut. Allhamdulilah selama saya mengenyam pendidikan saya tidak pernah mendapati paham-paham semacam itu, malah sepertinya madrasah saya lumayan terbuka dalam berbagai hal. Di SMA nya bahkan kami memiliki pendidikan bahasa China, Arab, dan inggris, kami juga berkali-kali juara dalam lomba bahasa china sekabupaten. Bahkan untuk soal modernisasi dalam pendidikan komputer yayasan yang menaungi saya melakukan kerjasama dengan institut teknologi yang terkenal di provinsi yang saya tinggali. Meskipun banyak anak-anak pondok pesantren yang bersekolah di sini, tidak pernah sekalipun saya mendengar ajaran yang mendiskriminatif dalam bahasan mereka.
Saya bahkan hampir nggak tau dunia pendidikan islam sedang mengalami hal yang semacam ini, kecuali dari youtube dan media sosial. Karena kehidupan antar umat beragama kami allhamdulilah terasa adem ayem, meskipun keagamaan kami sangat kental kalau bisa dibilang.
Emang ada sekolah yg kayak gitu kak ,saya dulu pernah mondok di salafi ,& katanya tidk perlu srkolah & belajar mtk krn tidak akan membuatmu masuk surga ,mending belajar agama ,ngaji ,dll yg udah jelas arah mau ke jannah ,sumpah nggak sampai seminggu saya keluar dari pondok itu ,lebih nyaman mondok di Muhammadiyah saya ,nggak aneh2 gitu ustadnya kalau ngomong 👏
Ada ank aq boarding school di sekolah islam, tapi modern bahkan siswa2 nya bisa msuk ptn ternama yg ad di indo bhkn ad yg kluar negri@@boyklauss5
slmt siang PK Guru
sy sgt senang mengikuti vidio2 yg BPK syar
memberi pengertian sekali kpd kami SHT ya pak 🙏🙏
Sy mengajar di SDIT yg ortunya banyak bercadar, sy mengajarkan anak2 utk tetap menolong teman, tetangga meskipun berbeda agama, melarang mengolok2 agama lain, melarang menyakiti anjing dll.
Sy SANGAT MENYARANKAN para orang tua Muslim untuk menyekolahkan anak2nya di SEKOLAH ISLAM, terutama pada tingkat SD dan SMP dalam rangka menanamkan akidah yang kuat.
Tetangga saya bercadar ,membuka daycare,, tapi saat ada tetangga nonmuslim krn hrs bekerja,, anaknya dititipkan disana,, biasa saling menolong dan membantu. Kenyataan dilapangan semua meski berbeda agama saling tolong menolong. Agak menyayangkan membuat konten tapi berdasarkan 1 kasus yg sdh pasti tidak semua demikian.
Sangat di sayangkan sekali kenapa umat Islam selalu di pojokan padahal pendidikan agama adalah dasar yang paling bagus untuk kehidupan manusia
Yg melarang ke sekolah it itu pki
anak saya mengalaminya, sekolah di SDIT, kelas 1 sdh mendapatkan ajaran intoleran, diajarkan mencemooh agama lain, tidak ada upacara bendera, lagu-lagu diajarkan hymne jihat, ajaran palestina terus, naik ke kelas 2 saya pinndahkan ke SD negeri deh
Ijin berpendapat, menurut saya anak anak sebelum baigh itu seperti kertas putih yg tergantung kita bagaimana mau mewarnai, nah di usia tsb sangat tepat anak anak dimasukkan ke sekolah agama (agama apapun)tujuan nya supaya punya dasar agama yg baik.setelah baligh baru mereka bisa "berpikir" mana yg baik dan mana tidak baik
saya otomatis sangat menghormati Bapak ini, karena mengajarkan apa yg sesungguhnya harus.dilakukan demi.kebaikan dan.kelangsungan seluruh umat manusia diIndonesia, terimakasih Bapak, saya sangat menghormati Anda Pak.
Saya ktlik..Sd ku katolik tempo dulu..murid semua agama disitu..tapi rukun damai n now..msh pd cinta aluni SDNya..dtg reuni dg jilbabnya..yg muslim..sdh pada sukses..n jadi donatur besar..ga ada rayu ikutkatolik mrk tetep muslim..tapi nasional..krn biasa gaul yg heterogen..hg biasa gaul dg perbedaan..artinya menyikapi dg cerdas...
Semoga dunia damai sentausa dan terwujud dunia satu keluarga.
Bhineka tunggal Ika. 🙏😇
Guru gembul mencerminkan guru yg benar benar membuka wawasan pengetahuan yg nyata d benar,semangat pak sehat sll
Alhamdulillah Punya anak sudah di bekali ilmu sejak lahir hingga skrg ini usia 15thn. Sbg org tua berkewajiban memberikan ilmu. Utamanya pondasi ilmu agama. Sejak 3thn blkg ini sudah panggil ustadz ke rmh 3 x per minggu utk memperdalam kajian² secara private. Utk urusan hobi n sosial saya tdk akan batasi dgn siapa bergaul. Misal anak hobi musik dan main band dgn tmn² dr non muslim. Selama kita sbg org tua mendukung dan mengarahkan kan. InsyaaAllah anak akan berbakti. Wasalam
Maaf kalau kek gtu kurang adab, karena ilmu itu dicari bukan di datangkan
Sekarang yang penting beragama, walaupun moral behat😂😂
Kapan negara mau maju kalo pendikan di bungkus agama
Saya adalah alumni Sekolah Katolik. Alhamdulillah aqidah saya tidak pernah terusik. Bahkan saya bisa menjadikan pemahaman-pemahaman agama lain sebagai pembelajaran buat agama saya. Maka dari itu saya setuju dengan guru gembul bahwa kita harus bergaul dengan banyak orang. Karena menurut saya Agama itu adalah urusan pribadi dengan Tuhannya. Dan tugas negara adalah menjamin keamanan dan kenyaman untuk beribadah. Bahkan sebagai gurupun itupun yang saya terapkan....
Dalam statemen Yahudi/Protokol Yahudi ada ajaran yang menyatakan " buat setiap golongan saling bertentangan dan perang , nanti dia akan minta bantuan kekayaan kita , karena kalau mereka damai maka mereka akan membunuh kita " itulah konsep Yahudi dan penyebaran kebencian akan semakin cepat meluas dgn bantuan Media Sosial , ingat teknologi Medsos itu kepunyaan atau dikuasai Yahudi.
Wajib hukumnya seorang anak diberikan pengetahuan agama oleh orang tuanya,kalau tak mampu bisa dititip ke pesantren atau sekolah terpadu tapi jangan sampai salah pilih.
Harusnya pilih yang mana bro? ☺️
Disekolahkan di sekolah madrasah ibtidaiyah
@@kalajingga4691 disekolahkan di madrasah ibtidaiyah aja
@@kalajingga4691 sebelum memasukan ke pesantren atau sekolah terpadu lakukan sedikit riset apakah ada indikasi penyimpangan atau tidak ,seperti yng dijelaskan pak gg
Sehat pak Gembul, memang hrs dimulai dr sekolah agar anak2 jgn salah arah/terjadi penyimpangan.
..
Semakin kita tertutup, semakin liar pikiran kita terhadap orang lain yg tidak sepaham dengan kita.
Kan pekerjaan yang punya,tidak selaluorang islam.yang punya pabrik punya perusahsan nanti biasanya orang cari pekejaan perusaan p
Kalo.kerja gimana harus seaga.sisah lah..
Hi kang Guru... ijin saya sharing cerita. Di Jogja, th 2015, saat saya sedang menunggu bis di halte dekat Taman Pintar. Ada sekelompok anak TK yg sedang karyawisata.
Kebetulan halte taman pintar berseberangan dengan Gereja Katolik
Saat mereka berjalan berbaris melewati halte taman pintar masuk menuju taman pintar, ada anak TK yg berteriak "woy itu gereja, kita harus bakar"
Sedih memang.... inToleransi sudah di ajarkan dr anak masih TK 😭
Sudah seharusnya anak kita diajarkan untuk bertoleransi,tak apa-apa kita berteman dengan teman yang berbeda agama selama akidah kita masih kuat
Tergantung orang tuanya, banyak orang tua yg fanatik dgn agama yg dianut, kebanyakan yg pendidikannya rendah,mengaji dgn Ustadz yg fanatik
Saya muslim ,tapi dari SD sampai SMA saya sekolah di yayasan kristen.tpi kami rukun selalu.jaman dulu itu indah gak ada fanatisme kayak sekarang TRIms untuk ayah saya yg mengajarkan saya untuk tidak menjadi orang fanatik.kita nasionalis di bawah NKRI.
sy juga sekolah SD SMP Katolik, dekat lagi dgn rumah , teman² selalu singgah kerumah minum ,
Saya sekolah di sekolah kristen.semua nya baik baik.sampai sekarang.sudah 40 tahun yg lalu.tp tetap saling menghargai dan saling menghormati..biar ada yg ke Haji.ustad tetap indah .
Mangga p. Guru Gembul terus pencerahan, walau banyak tantangan, demi generasi bangsa. maupun generasi Islam yg moderat dan nasionalis. Percayalah kami katolik tetap menghormati hak iman dan kebebasan umat lain, terutama Islam.
Di bagian peran media sosial, saya setuju sekali. Pengalaman dulu waktu masih sekolah, kita gk ada masalah & berteman baik dng teman2 yg beda agama. Bahkan ngk jarang ada ledekan2 kecil berbau agama, tapi kami anggap becandaan saja.
Selesai main bola, kita sering mampir dulu di rumah teman kami yg katolik. "Wooy, hayang dahar babi teu?" Tawar teman sambil ngakak. Kita semua paham itu cuma bercanda. Paling pas masuk sholat kita yg musim gantian ngeledek "Hayu milu sholat ka langgar." Kita ketawa2 aja. Gk ada yg baper. Tapi di era kemajuan teknologi saat ini, kayaknya hal2 kayak gitu cukup sensitif.
Dulu saya sekolah di swasta Katolik, tapi banyak juga siswanya yg Muslim. Dan ternyata para pejabat Indonesia yg Muslim banyak juga yg lulusan sekolah swasta Katolik 😆👍
Iya contohnya Almarhum BJ. Habibie
Malah sekolah Katolik lebih toleran kepada pemeluk agama lain yang sekolah disitu, sekarang banyak orang tua menyekolahkan disana karena pendidikannya bagus
@@puihlabi-labi2335 Sandiaga Uno
Sandiaga Uno
Muhammad Anis Matta, Lc. Mantan presiden partai keadilan sejahtera juga pernah sekolah di sekolah dasar mathias di ambon, karena pertimbangan sekolahnya berkualitas ketika itu, menurut pengakuan beliau...
saya besar dan hidup di lingkungan pluralis SD Dan SMP ber-sekolah yg banyak beragam etnis dan agama seperti islam kristen hindu batak papua dsb . saya merasa hidup sangat pluralis. tapi masa kecil saya dan keluarga saya yang broken home jauh dari kata taat beragama bahkan ngaji pun gak bisa . 2013 lulus sekolah saya mulai mencari jati diri, mulai banyak berteman, mencari jati diri, mengenal memahami agama dengan sampai konservatif ke puncak trigger nya di 2016, you knowlah 2016 ada peristiwa apa, tapi titik balik dimana saya berubah dimana 2017 saya mulai kerja dinas keluar kota dinas pertama kaltim malinau, saya kembali menemukan lagi sisi beragaman dulu , dimana masyakaratnya bertoleransi antar agama-suku dan budaya masjid dan gereja bisa ada bersampingan, saat serupa saat ke maluku, NTT dll , adalah contoh masyakarat yang tidak terpapar politik dan fanatisme di (maaf) pulau jawa. pengalaman yang memberikan saya pemahamaan agama islam yang lebih kaffah juga memberikan saya sikap tawazun yang tidak condong ke kanan atau ke kiri dan tidak condong ke satu perkara saja, sikap toleransi bukan di ucap tapi dijalankan
Teruskan edukasi masyarakat Indonesia Pak Guru Gembul....,
Hatursuhun🙏🙏
Kecewa sih saya klo begitu.emang toleransi memang harus dibangun,bukan cuma manis dimulut saja.
Mungkin ada beberapa sekolah yang sangat di sayangkan mendoktrin anak didiknya untuk sedikit menyimpang... Disekolah saya dulu walau islami namun... Sangat diajarkan toleransi, fokus kepada informatika, matematika dan ilmu sosial lainnya, walau sekolah islam guru akidah dan guru agama lainnya selalu menjelaskan bahwa toleransi antara umat itu sangatlah penting karena kita hidup dilingkungan yang banyak perbedaan, bahkan saat mau mengajarkan materi selalu dijelaskan alasan kenapa kita harus belajar ilmu tersebut... Saat materi agama selalu berdasarkan (apa, bagaimana, dan mengapa) saat saya bertemu dengan anak sekolah islam lain saya merasa heran mengapa ia hanya pintar beragama namun sedikit kurang di bidang ilmu pengetahuan umum
Iya sy pun.mengalami sy daftarkan.anak sy di SDIT niatnya agar anak sy bisa baca dan hapal Qur'an serta pengetahuan tentang Islam, adab muslim, harapan sy pembelajarannya spt NU lah...ternyata sy SALAH daftarkan anak sy di sekolah tsb, lebih2 pas mengetahui sekolah tsb rela meliburkan kegiatan belajar mengajar saat ikut demo 2017, yg seharusnya kan skolah apalagi anak2 SD ikut2an demo.spt itu. Akhirnya anak sy pindahkan ke sekolah Negeri.
Ya banyak2 cari tau dulu sebelum masukin anak sekolah, anak saya sekolah di sdit jg, walaupun mereka condong ke mahzab syafii tp mereka bebas2 aja kalo ada yg fiqih nya beda saat anak2 belajar sholat, misal doa iftitahnya beda ya ga papa, dan di buku PAI nya pun ada beberapa contoh doa iftitah, jd saya sebagai orangtua yg mengarahkan mana yg dipilih untuk dihafal
Horor banget Bun, anak2 suruh demo
Keputusan yang tepat bro. ... Untung nggak terlambat sebelum dijejali paham radikalis
Demo semangat.
Saat dimintai sumbangan diam saja.
Malah minta sumbangan ke orang lain.
Memang ironi.
Masjid bisa megah, karena banyak orang yang cenderung tidak soleh sehari hari nya, mau menyumbangkan banyak uang.
Mereka sadar, dalam hartanya pasti ada unsur haram.
Betul pak guru gembul, saya sejak kecil sudah berbaur. Sampai tuapun tetap spt dulu. Jadi saya gk mudah terpengaruh oleh faham2 lain. Saya yakin dan menjalankan amaliyah yg saya yakini. Kalau mereka yakin dg yang lain yaa...silahkan.
"Setelah ada internet baru sadar, kalau indonesia aman, itu sudah bersyukur banget. Kalau ternyata nanti maju, itu suatu keajaiban. ", kata tetangga kawannya temanku yang sering membandingkan antara pola pikir orang2 negara maju dan negara2 timur tengah / negara muslim lainnya, saat ngobrol di warkop.
tetangga kawannya temanku 😬
@@nurulhuda5643 😄😄
anjay sirkel tongkrongan lu bapak bapak bukan
baru sadar isi kepala orang Indonesia sebenernya kaya apa ya😁
anak saya sekolah di Islam terpadu tapi disekolah diajarkan bagaimana saling menghormati perbedaan agama suku dan ras, bahkan pelajaran Pancasila sangat bagus diajarkan dengan detil, bahkan ada bakti sosial yang pemberiaannya tak memandang suku agama maupun ras.
saya seorang muslim. dan saya cinta perbedaan. satu2 nya daerah yang saya kagumi dan amat saya sukai akan perbedaan nya adalah kalimantan barat. disana dimana bahkan klenteng dan masjid hanya disekat 1 tembok saja. dan tempat tinggal pun tidak saling memisah antar kelompok. bahkan setiap suku dan ras benar2 mengambil porsi pekerjaan yang sama., dimana saya bisa bisa melihat etnis tionghoa bekerja sebagai kasir indomaret, dan penjaga toko yang bukan kepunyaan nya.
saya benar2 berharap setiap wilayah di indonesia bisa mencontoh baik daerah tersebut.
daerah yang pernah saya datangi di kalimantan barat adalah kota pontianak, kota sanggau, sekadau, kota ketapang.
Kita saudara setanah Air, dan Indonesia menghimpunkannya 😄
Saya hampir 2 tahun juga di Kalimantan Barat. Lebih tepatnya di Kabupaten Sanggau, kecamatan Balai. & Memang yang saya suka adalah keberagamannya. Hampir semua umat beragama resmi Indonesia saya temui di sana. Hanya Hindu saja yang belum pernah ketemu. Namun, pemahaman umat Muslim di sana juga masih banyak yang konservatif. Ini sebetulnya malah menunjukkan keawaman mereka sih. Jika kita melihat di Pontianak, banyak baliho dukungan terhadap Habib Rizieq bertebaran. Umat Muslim pun banyak yang konten tontonannya adalah ulama-ulama konservatif seperti Kholid Basalamah dsb. Di desa Sebangki, kecamatan Sebangki, kabupaten Landak, pernah saya ada pengalaman. Bahwa kebetulan ada sebuah acara atau pesta pernikahan, yang kebetulan MCnya adalah non-muslim. Non-muslim itu mengucapkan salam & saya jawab wa'alaikumussalam. Saya jawab ya karena saya tidak tahu bahwa si MC itu non-muslim. Eh kemudian saya ditegur oleh seorang nenek-nenek, bahwa saya tidak boleh menjawab salam karena si pengucap salamnya itu non-muslim. OK kalau itu saya bisa mengerti. Namun yang membuat saya terkejut, si nenek-nenek itu malah menjawab salam si non-muslim dengan jawaban "la'natullah". Ini sudah masuk radikal sih menurut saya atau setidaknya ultra-konservatif. Itu jawaban salam yang terlalu menyakiti hati non-muslim & setahu saya tidak ada tuntunannya.
Ditambah lagi kadang non-muslim ikut campur dalam pembahasan tentang Islam yang sebetulnya umat non-muslim tidak tahu apa-apa mengenai Islam. Mereka tahunya ajaran Islam itu agama yang gemuk & memberatkan. & Mereka malah mengajari orang Islam dengan pemahaman yang memberatkan itu. Mana yang Muslim percaya-percaya aja lagi.
W gak related sama benci/ragu sama perbedaan.
Wong w aj tumbuh bareng sahabat Kristen dan Hindu wowkwokok
Coba juga ke Bali ya kak
@@akhmadfahrudin2571 nah pemahaman luar seperti itu yang seperti itu yang sebenar nya merusak tatanan masyarakat yang sudah berjalan puluhan bahkan ratusan tahun di sana. dimana masyarakat saling hidup rukun. walau kadang beberapa tokoh yang di anggap radikal tersebut tidak mengajarkan hal tersebut. hanya penerimaan masyarakat yang terlalu berlebihan. yang justru membuat lingkungan sekitar nya jadi ikut arus. saya berharap semoga kalimantan tetap damai.
Mantab. Kl semua org ngajarin yg baik begini Indonesia akan aman, damai👍🫰
Saya sekolah di pesantren 5 tahun, mts 3,lanjut 2 MA. Pas samping sekolah ada gereja, tiap hari dengar nyanyi bahkan biasa gabung bersama anak mudanya.saya masih ingat namanya felix 😂
siau bukan
@@yansuru8722 awokawokawok
🤣🤣
Sekaran sdh jd ustad doi. Berkat kau terpengaruh doi wkwkwk
Alhamdulillah dulu dari SD-SMA sekolah di sekolah negeri n swasta yg sangat nasionalis, bahkan pas SD 6 thn jd minoritas karna tinggal di Bali
Saya beruntung bisa bersekolah (meski cuma di SMA) yang tempatnya betul2 beragam, ada berbagai macam suku dan agama sehingga ketika lulus saya sudah terbiasa dengan semua perbedaan-perbedaan ini
Trimakasih Pa , tolong terus di sampaikan kepada saudara2 muslim , percayalah kami sangat mengasihi mereka . Sekali kali tidak pernah membenci orang yang berbeda keyakinan dengan kami.❤
Meski saya guru sekolah negeri, tapi anak anak saya sekolahkan di sdit. Bukan karena Radikal atau tidak, tapi karena fasilitas nya lebih baik. Sejauh sebagai guru, semuanya mengajarkan kebaikan, yang jelek itu ya oknum, baik di sekolah negeri atau swasta sama saja pasti ada.
True.... itu pasti oknum sekolah tidak semua Sdit sperti itu, akhirnya blunder semua pada nganggap Sdit tuh seburuk itu. Anak sy juga Sdit tp sy cek semua sesuai kurikulum Kumer jd sama jg dgn Sdn ato sekolah lain, Guru² jg komunikasi dgn wali murid jd disitu qt bisa mantau gimana sistem pendidikan disana.
@@syamnuni14 uniknya malah kalau disini, yang sekolah di SDIT itu ya anak anaknya asn polisi TNI.
Saya Dari kecil tinggal di wilayah nonmuslim, soalnya pas Saya kecil orang tua Saya ikut transmigrasi di Daerah pedalaman Kalimantan Barat, alhamdulilah mereka yg nonmuslim suku Asli pedalaman sangat toleran. Bahkan mereka kalau mau ngasi makan atau jamuan untuk kami yg orang Islam, sendok piringnya di bedakan dan di taruh di rak piring sendiri kusus untuk kami yg Islam, soalnya mereka kalau makan sering makan makanan haram, Seperti anjing babi. Kalau kami ngerayain lebaran mereka ikut bergembira, ikut halal bihalal, dan sebaiknya kalau mereka ngerayain natal, Saya ikut main kerumahnya.
Apakah anda transmigrasi dari Pulau Jawa?
Semoga Allah SWT memberi hidayah orang2 seperti anda
@@muhrizki-rr6yv , Memangnya dia salah apa.
Di tempat saya tidak ada masalah dengan perbedaan. Saya muslim, anak saya bersekolah di sekolah Katolik. Ketika sore anak saya belajar di Taman Pendidikan Al-Quran.
Lanjutkan pak Guru Gembul ,sangat mendidik generasi muda ..Revolusi mental.
Saya masih ingat waktu saya masih SD kristen ,ada teman saya laki² bragama islam yg sekelas dan saya sangat heran hasil ujian mata pelajaran agama kristen 9,5 sdangkan saya cuma 8 😅. Tapi walau demikian dia sangat rajin sholat jumat biasanya di jemput bapak nya minta ijin ama guru . Karna teman dekat biasanya pulang sekolah jalan bareng terus singgah rumahnya dan alangka terkejut kalau rumahnya di belakang gereja dan bapaknya mendapat kepercayaan pihak gereja merawat likungan gereja juga di beri upah bulanan 🙏🙏 saya sangat salut ama keluarga teman saya itu . Dan sampe skrng kalo pulang kerja biasa singgah ke rumahnya .
ini yang namanya kristenisasi terselubung terhadap orang islam. orang tuanya yang muslim dipekerjakan gereja dan anaknya yang muslim belajar di sekolah kristen. ujungnya ditawari masuk kristen. common method of the mission.
@@siswantodjumadi6782 pikiran kau saja yg begitu , bukti nya teman saya masih islam kok malah udah nikah
@@siswantodjumadi6782 namanya juga anak SD pak. Masa di mana anak² sedang suka belajar, namun sayangnya teman beliau ini terlalu semangat belajar jadi mata pelajaran yang tidak seharusnya dikerjakan pun sampai mendapat nilai tinggi karena suka belajar. Kecuali kalau beliau dan temannya sudah dewasa dan baru mengalami kejadian tsb, baru saya rasa janggal.
Nyesel bgt dulu sekolah di Mi,Mts, sma smk islam terpadu. Doktrin sma bbrpa dri mreka (guru+murid) perlakuan bully ke saya jahat bgt. Ternyata saya sadar selama ini ilmu yg saya terima di sekolah islam terpadu itu tidak menenangkan hati saya dan tidak masuk akal.
Saya dlu sd d negeri guru agamnya klo lg ngajar kdg suka nyengol2 agama tetangga masih inget bgt dia dlu bandikan agama kristen klo ibadah pakek sendal dbawa masuk kotor2an sndgkan umat muslim ga dan mereka itu nyembah berhala. Pernah pondok jg lbh parah lg ga tau knp klo dkita knp y mereka yg kafir ini suka dbwa2 kdg sy mkrnya emang knp klo di mrka tuhannya beda dg kita. Toh kita ga d apa apain ama mrka. Pas kuliah ada lg kejadian dosen yg tb tb mengutip ayat Kristen dan d tanyakan k tman sya yg kristen itu pas lg pelajaran matkul. Teman sya itu plonga plongo bngung mo jwb apa. Pdhal itu matkul bkn matkul agama. Skli lg sya mrasa miris bsa bsanya dosennya tb tb nodong pertanyaan bgtu y klo form diskusi sih silahkan. itu jg hrs nya menanyakan k yg ahlinya lngsung pendeta kek atau apa. Posisi itu d kls bnyak mhsiswa lain. Kasian tmen sya itu pasti mrasa d permalukan jg sma dosennya d dpn tmen muslim lain mana dia kristen 1 1 nya. Skrg sya malah kerja d kota orang tmen kristennya bnayk dan semua baik2. suka ngrasa bersalah klo ada liat diskriminasi kek gtu baik real life atau sosmed, udh kek najis aja apa apa berbau mereka Sllu kbru d cap tdk baik
Sepakat , walau saya Mi ,Mts saja
Kalo orang tua anda, anda, dan sesiapapun dr yg membuat hidup anda atas keputusan yang berlaku hingga berakhir keputus asaaan keliru, keliru karna telah memasukkan anda ke sekolah tertentu maka jgn dipukul rata, bahwa semuanya nya sama saja, memang bagi sebagian orang sekolah islam terpadu bahkan pesantren seperti terlihat cadangan, cadangan ketika anaknya gak mampu mencapai sekolah impian, kalah saing stokis bangkunya, kalah bersaing, atau ketika anaknya nakal berharap bisa berubah baik disana, namanya cadangan, dicari waktu kepepet, yang penting jadi, jadi gak sempet liat2 dalamannya sekolah islam, pesantren dll. makanya jgn menomor duakan sesuatu ketika sesuatu akhirnya menomor duakan anda, satu lagi, pendidikan berkualitas bukan untuk anda seorang tapi mayoritas graduate nya, kalo mayoritas dr lembaga itu baik maka sukses lembaga itu, tapi kalo cuman segelintir dan mohon maaf anda bahagian segelintir itu, maka terima saja kenyataan memang anda nya yang kurang berbudi, peka lah dalam memilih, progress dan siapkan menerima hasilnya, toh anda dan segala pihak yang terlibat sudah teken kontrak menerima, kemampuan yg tidak mampu menilai lalu apakah penilaianmu akan sesuatu perlu dirujuk sebagai nilai?