Rakyat mendukungmu pak... Ayo hilangkan sistem zonasi, gara2 zonasi anak2 pada malas belajar... Soalnya gk perlu belajar mereka sudah keterima di sekolah terdekat dari rumah...
Zonasi di hilangkan, biar anak bebas daftar dan nilai yang bicara, kurikulum merdeka terbukti ga jalan, banyak pelajar pada ga bisa baca nulis , sama pada males belajar soale pada naik kelas semua.
Setuju banget pak wapres , siapa tau ortu ngontrak dari Tangerang ke Bekasi , anak di sangkut paut ngak bisa masuk sekolah negeri , zonasi peraturan yg bikin pusing ngak masuk akal
zonasi silahkan dihilangkan, tapi yang berwenang harus memeberikan jaminan kesetaraan di semua sekolah baik kota maupun desa, hilaangkan istilah sekolah favorit dan non favorit selama itu sekolah negeri harus setara dari segi kualitas pendidik, fasilitas dan lain-lain demi pemerataan keadilan. saya paling tidak suka ada diskriminasi dengan istilah SMA Negeri favorit dan SMA negeri tidak favorit, sama2 negeri harusnya adil setara sama2 baik.
Pikir dulu. Sekolah favorit sdh bertahun2 sesuaikan dng materi siswa yg random ken zonasi,dana alumni sdh terbentuk. Tdk ada lagi siswa terlambat..krn rumah dekat sedolah. Kurikulum merdeka saja yg dihapus. Sekedar berpendapat🙏
*Kebijakan Program Pendidikan Nasional sejak Reformasi th.1998.* *1. PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH* Sejak Reformasi th.1998, terjadi masalah krusial pada pendidikan dasar dan menengah yaitu kurangnya daya tampung sekolah negeri (SDN, SMPN, SMAN/SMKN) dibandingkan jumlah calon siswa. Saat ini, kemampuan daya tampung sekolah negeri kurang dari 50%. Negara berkewajiban menyediakan pendidikan yang layak dan berkualitas untuk rakyatnya, dan tidak ada alasan anak2 tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) karena terbatasnya daya tampung SMAN. Negara dan Pemerintah wajib menyediakan SDN, SMPN, dan SMAN/SMKN dengan daya tampung yang sesuai dengan banyaknya calon anak didik. Yang bertanggung jawab menyediakan pendidikan ini adalah Negara bukanlah swasta atau perorangan. Negara wajib membebaskan semua pembiayaan pendidikan siswa, pendidikan harus gratis. Begitulah amanat yang tertulis dalam pasal 31 UUD 1945. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan harus membuat aturan yang jelas dan tegas bahwa Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) harus berdasarkan Zonasi daerah tempat tinggal (alamat) calon siswa atau sistem Rayon, atau kombinasi Zonasi & Rayon. Dalam sistem ini, siswa yang diterima pada suatu sekolah (SDN, SMPN, SMAN) adalah calon siswa yang bertempat tinggal atau ber-alamat di area sekitar sekolah tsb. Khusus untuk anak2 yg mau mendaftar ke Sekolah Kejuruan SMK harus dilakukan test minat dan bakat. Semua siswa yg telah menyelesaikan pendidikan dan lulus dari SMK, maka Negara langsung menyalurkannya ke dunia kerja. Negara menjamin bahwa setiap lulusan SMK langsung diterima bekerja. Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah ini, Para gurunya harus berkualitas dan kompeten. Negara harus memperhatikan kesejahteraan guru. Untuk mencetak guru yg berkualitas harus ada Sekolah atau Perguruan Tinggi khusus untuk mencetak guru. Dulu sudah ada Perguruan Tinggi khusus untuk mencetak guru yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Sejak Reformasi th.1998, IKIP ini diganti jadi Universitas. Ini adalah suatu kesalahan fatal dari Reformasi. *2. PENDIDIKAN TINGGI* Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus memperbesar kapasitas daya tampung mahasiswanya. Pada saat ini, daya tampung PTN hanya bisa menerima mahasiswa baru sekitar 25 % dari jumlah total calon mahasiswa yg mendaftar pada PTN tiap tahunnya. Jika Negara ini ingin memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga rakyat menjadi adil dan sejahtera, maka tidak ada jalan lain solusinya adalah PTN harus menambah kapasitas daya tampungnya dan biaya kuliah harus murah. Sekarang ini PTN sudah identik dengan Perusahaan dimana belanja dan keuangannya dikelola sendiri berikut keuntungan (profit) yang didapat tiap tahunnya. Pada saat ini yang bisa kuliah hanyalah orang2 kelas ekonomi menengah atas dan ini bisa dilihat contohnya komposisi mahasiswa ITB yg hampir tidak ada orang miskin. PTN tidak disubsidi lagi atas usulan IMF. Kebaikan rezim Orde Baru (Orba) yang tidak bisa dilupakan adalah semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) disubsidi oleh Pemerintah, sehingga biaya kuliah di ITB untuk satu semester pada tahun 1980 an cukup hanya 27.000 rupiah saja. Tanpa ada pungutan lain, tanpa uang masuk, tanpa uang pembangunan, tanpa uang sumbangan, tanpa uang praktikum dlsb, dlsb. Pada zaman tsb, seleksi calon mahasiswa masuk PTN dilakukan hanya lewat jalur PMDK (siswa berprestasi dg undangan) dan SIPENMARU (ujian tertulis), tidak ada jalur ujian mandiri seperti yg terjadi pada saat ini. Suatu proses seleksi yg jujur, adil, efektif dan efisien. Pada waktu itu, hampir sekitar 70% mahasiswa ITB adalah dari kalangan orang miskin, dan pasti mereka semua merasakan kemudahan dalam biaya kuliah tsb. Dan setelah rezim Orba hancur pada tahun 1998, atas usul IMF maka subsidi untuk PTN dihapuskan Pemerintah. Tetapi yang jelas, IMF puas dengan kebijakan Pemerintah ini karena bangsa Indonesia akan tetap terbagi dalam 2 kelompok, yaitu : 1. Kelompok orang miskin dan bodoh yang jumlahnya sangat besar (>80%), 2. Kelompok orang kaya dan berpendidikan tinggi dengan jumlah yang sangat sedikit (
Zonasi dihilangkan , se7 dach inyonge. Tp ada seleksi yg obyektif. Jd siswa ada tantangan , jd ga menyepelekan waktu dan belajar . Jd siswa di kelompokan berdasarkan kemampuan. Yg kuat bisa lari kencang , yg lambat pun (misalkan ) bisa tetap lari sesuai kemampuan yg ada.
Tolong jg pak wapres Gibran,full day d hapus d ganti seperti dulu lg.kasian anak2 kecapean bgt klu pulang sekolah. skrg waktu sebagai anak kayaknya d habiskan d sekolah..
Mas wapres sekolah itu tdk boleh menjadi menara gading artinya masyarakat sekitar hanya bisa memandang megah tetapi belum tentu bisa ikut menikmati kebaradaannya karena anak/cucu mereka gagal masuk, sehingga masyarakat sekitar tdk merasa ikut memiliki sekolah tersebut. Untuk menjamin anak/cucu masyarakat sekitar bisa ikut sekolah di situ ya sistem zonasi. Mungkin yg perlu dikoreksi adalah mengurangi kuota sistem zonasi, bukan menghapusnya.
Oh tidak,kalau mau sekolah disitu ya tinggal belajar yang rajin.bukan ongkang ongkang kaki belajar asal2an karena gw akamsi rumah gw disini harus masuk sekolah disini
Terapkan sistem seperti awal2 tahun 2000n rapot merah,ujian semester/catur wulan buatlah UU perlindungan guru untuk mendidik/memberikan hukuman bagi siswa yg bandel
Sisten zonasi ngak harus dihentikan, tapi sistemnya yang harus diperbaiki. Yang selama dijalankan itu bukan sistem zonasi tapi penerimaan berdasarkan jarak ke sekolah. Dari tahun 1980 dulu sistem zonasi sudah diterapkan l, dulu namanya rayon. Konsepnya adalah anak yang berada dalam rayon suatu sekolah mendapatkan kesempatan yang sama dan bersaing berdasarkan nilai. Dan anak2 yang berada di luar rayon bersaing sesama luar rayon. Kapasitas dalam rayon bisa 80% kapasitas, luar rayon 10%, jalur prestasi 10%
Saya seorang guru Program zonasi sangat bagus.....kenapa dihapus? Karena anak2 pintar tdk terkonsentrasi di satu sekolah, tapi menyebar sesuai dengan wilayah zonasinya. Kebetulan saya mengajar di SMA pinggiran, merasakan betul dengan adanya zonasi.
Oh coba di posisi anak nya pintar tapi kuota jalur prestasi sudah habis karena ada yang lebih pintar.akhirnya terpaksa masuk swasta kalau ortu nya mampu.kalau enggak ya asal masuk sekolah dan asal belajar aja karena anak2 lain di kelasnya juga malas belajar
Untuk Pendidikan Dasar & Menengah, semua biaya pendidikan harus gratis baik untuk sekolah negeri maupun sekolah swasta, termasuk sekolah madrasah dan pesantren juga harus gratis. Semua biaya termasuk untuk pengadaan perlengkapan sekolah seperti buku2, pakaian dlsb harus ditanggung oleh Negara. Terkait kebijakan terhadap sekolah swasta, hal ini bisa didiskusikan lebih detail dan komprehensif dg pihak terkait sehingga didapat solusi terbaik. Negara bisa bersinergi dan berkolaborasi dg pihak swasta untuk menyelesaikan persoalan pendidikan ini. Sekolah2 swasta yg tidak standard ditutup saja, karena akan merusak pendidikan. Substansinya adalah Negara berkewajiban memberikan pendidikan yg berkualitas dan gratis untuk rakyat, minimal untuk program wajib belajar 13 tahun. Definisi gratis itu adalah tidak ada biaya sama sekali, tidak ada uang masuk, tidak ada uang pembangunan, tidak ada uang sumbangan, tidak ada uang komite, tidak ada uang SPP, tidak ada uang buku, tidak ada uang pakaian seragam, tidak ada lagi uang tetek-bengek & pungutan yg bertele2 yg menyusahkan orang tua/wali murid. Pendidikan harus gratis, semua biaya ditanggung oleh Negara. Untuk Pendidikan Tinggi adalah semua PTN harus disubsidi oleh Negara.
Hilangkan zonasi....bikin pusing..... terpaksa anakku skolah swasta....susah banget masuk negri gara2 zonasi ....padahal dejat disitu ....makah gk diterima.... kacau dunia pendidikan saat ini... rapot gkbkayak dulu simple...yg sekarang bukanya kata2 nya.
Zonasi sudah bagus menurut saya, esensi dari pendidikan adalah ilmu bukan gengsi itu yang harus ditanamkan pada anak, ingat 20 th yang lalu zaman kegelapan pendidikan, setiap guru berprestasi dipindah di sekolah favourit yang dijadikan pemenuhan gengsi orang tua
Biar anak2 bangsa bisa sadar, sekolah itu cuma fasilitas, yang terpenting ilmu yang diajarkanya. Sekolah dimanapun sama dan harusnya sama. Karena pemerintah wajib menyediakan fasilitas yang sama bagi seluruh warga negara baik di desa maupun dikota, miskin/kaya, pejabat/rakyat biasa. Min 20% apbn seperti yang diamanatkan uud 1945 harusnya sudah bisa buat pemerataan pendidikan
Yang harus di hilangin itu uang komite sekolah pak , gak jelas, mahal , judul nya aja sekolah gratis ,SPP di ganti uang komite Turun pak ke lapangan, di kota Landar Lampung Provinsi Lampung SMP ,SMA UANG KOMITE MAHAL
Sangat setuju, krn sistem zonasi bikin marak rekayasa KK, memo² dari pengurus partai, karena kepsek SMP diangkat oleh bupati/ walikota, kepsek diangkat oleh gubernur yg dlm pilkadanya hutang budi kpd partai, rusaklah sistem penerimaan sekolah, sebaiknya Pendidikan Jangan diserahkan daearah, pendidikan sebaiknya terpusat, agar raja² kecil didaerah tdk semaunya...
Buat la kebijakan klw jadi kepala sekola itu harus pndidikan S2.kan lucu kalau kepala sekolah itu S1 smntar gurunya ada yg S2..seharus ny guru yg S2 aja yg di utamakan jadi kepala sekolahh..
Ganti penguasa ganti sistem .... mikirrrrr.... Memang ada kelemahan ... tapi ya diperbaiki disempurnakan. Saya sebagai orang tua hidup pas pasan setuju zonasi karena anak bisa dekat sekolah dan aman, juga menagatasi kesenjangan diantara sekolah favorit. Disamping itu penerimaan siswa kan sudah ada prosentase jalur prestasi, jalur tidak mampu dsb. Apa hanya utk show of nyari perhatian saja wapres sekelas ini ???
Rakyat mendukungmu pak...
Ayo hilangkan sistem zonasi, gara2 zonasi anak2 pada malas belajar... Soalnya gk perlu belajar mereka sudah keterima di sekolah terdekat dari rumah...
Betul yg ptg umur tuwak jd aman😂😂😂
Zonasi di hilangkan, biar anak bebas daftar dan nilai yang bicara, kurikulum merdeka terbukti ga jalan, banyak pelajar pada ga bisa baca nulis , sama pada males belajar soale pada naik kelas semua.
Setuju, biar anak ada semangat belajar dan berkompetisi
Asal ngk melanggar yaa😅😅
Emang ada yang melanggar??@@TyaTyana-n7r
Sistem sonasi kelemahan nya anak GK pandai tapi rmhnya dekat Sekolah favorit pasti diterima tanpa susah2 belajar
Zonasi dihilangkan setujuu
Setuju
Good
Setuju banget pak wapres , siapa tau ortu ngontrak dari Tangerang ke Bekasi , anak di sangkut paut ngak bisa masuk sekolah negeri , zonasi peraturan yg bikin pusing ngak masuk akal
Memng hrus dihilngkn❤
Setuju pak anak saya tahun depan lulus SMP .. semoga bisa masuk SMK yang memang dia inginkan sejak lama.. amin
Aamiin 🤲🏾
Sama kak anak saya skrg kls 9 dh mau lulus
zonasi silahkan dihilangkan, tapi yang berwenang harus memeberikan jaminan kesetaraan di semua sekolah baik kota maupun desa, hilaangkan istilah sekolah favorit dan non favorit selama itu sekolah negeri harus setara dari segi kualitas pendidik, fasilitas dan lain-lain demi pemerataan keadilan. saya paling tidak suka ada diskriminasi dengan istilah SMA Negeri favorit dan SMA negeri tidak favorit, sama2 negeri harusnya adil setara sama2 baik.
Cakeeeebb 🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Harusnya bisa memacu anak2 untuk belajar lebih keras lagi kl mau masuk sekolah favorit.
Gak akan bisa,gak semua murid mau belajar ada yang cuma pergi sekolah karena gamau di rumah
@@klebutbonsaiart1320 proses belajar itu bukan hanya mau masuk sekolah, yang penting itu bagaimana mereka belajar selama 3 tahun berada di sekolah.
SETUJU SEKALI, PAK GIBRAN 🇮🇩
Mantap
Alhamdulillah pulihkan pendidikan seperti dulu 😇😇😇😇😇
Setuju pak wapres zonasi harus di hapus 😊😊
Pikir dulu. Sekolah favorit sdh bertahun2 sesuaikan dng materi siswa yg random ken zonasi,dana alumni sdh terbentuk. Tdk ada lagi siswa terlambat..krn rumah dekat sedolah. Kurikulum merdeka saja yg dihapus. Sekedar berpendapat🙏
Tidak.hapus zonasi.titik
❤
Mantab pak wapres,, hilang kan zonasi
*Kebijakan Program Pendidikan Nasional sejak Reformasi th.1998.*
*1. PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH*
Sejak Reformasi th.1998, terjadi masalah krusial pada pendidikan dasar dan menengah yaitu kurangnya daya tampung sekolah negeri (SDN, SMPN, SMAN/SMKN) dibandingkan jumlah calon siswa. Saat ini, kemampuan daya tampung sekolah negeri kurang dari 50%.
Negara berkewajiban menyediakan pendidikan yang layak dan berkualitas untuk rakyatnya, dan tidak ada alasan anak2 tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) karena terbatasnya daya tampung SMAN.
Negara dan Pemerintah wajib menyediakan SDN, SMPN, dan SMAN/SMKN dengan daya tampung yang sesuai dengan banyaknya calon anak didik.
Yang bertanggung jawab menyediakan pendidikan ini adalah Negara bukanlah swasta atau perorangan. Negara wajib membebaskan semua pembiayaan pendidikan siswa, pendidikan harus gratis. Begitulah amanat yang tertulis dalam pasal 31 UUD 1945.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan harus membuat aturan yang jelas dan tegas bahwa Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) harus berdasarkan Zonasi daerah tempat tinggal (alamat) calon siswa atau sistem Rayon, atau kombinasi Zonasi & Rayon.
Dalam sistem ini, siswa yang diterima pada suatu sekolah (SDN, SMPN, SMAN) adalah calon siswa yang bertempat tinggal atau ber-alamat di area sekitar sekolah tsb.
Khusus untuk anak2 yg mau mendaftar ke Sekolah Kejuruan SMK harus dilakukan test minat dan bakat. Semua siswa yg telah menyelesaikan pendidikan dan lulus dari SMK, maka Negara langsung menyalurkannya ke dunia kerja. Negara menjamin bahwa setiap lulusan SMK langsung diterima bekerja.
Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah ini, Para gurunya harus berkualitas dan kompeten. Negara harus memperhatikan kesejahteraan guru.
Untuk mencetak guru yg berkualitas harus ada Sekolah atau Perguruan Tinggi khusus untuk mencetak guru.
Dulu sudah ada Perguruan Tinggi khusus untuk mencetak guru yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).
Sejak Reformasi th.1998, IKIP ini diganti jadi Universitas. Ini adalah suatu kesalahan fatal dari Reformasi.
*2. PENDIDIKAN TINGGI*
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus memperbesar kapasitas daya tampung mahasiswanya.
Pada saat ini, daya tampung PTN hanya bisa menerima mahasiswa baru sekitar 25 % dari jumlah total calon mahasiswa yg mendaftar pada PTN tiap tahunnya.
Jika Negara ini ingin memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga rakyat menjadi adil dan sejahtera, maka tidak ada jalan lain solusinya adalah PTN harus menambah kapasitas daya tampungnya dan biaya kuliah harus murah.
Sekarang ini PTN sudah identik dengan Perusahaan dimana belanja dan keuangannya dikelola sendiri berikut keuntungan (profit) yang didapat tiap tahunnya.
Pada saat ini yang bisa kuliah hanyalah orang2 kelas ekonomi menengah atas dan ini bisa dilihat contohnya komposisi mahasiswa ITB yg hampir tidak ada orang miskin.
PTN tidak disubsidi lagi atas usulan IMF.
Kebaikan rezim Orde Baru (Orba) yang tidak bisa dilupakan adalah semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) disubsidi oleh Pemerintah, sehingga biaya kuliah di ITB untuk satu semester pada tahun 1980 an cukup hanya 27.000 rupiah saja. Tanpa ada pungutan lain, tanpa uang masuk, tanpa uang pembangunan, tanpa uang sumbangan, tanpa uang praktikum dlsb, dlsb.
Pada zaman tsb, seleksi calon mahasiswa masuk PTN dilakukan hanya lewat jalur PMDK (siswa berprestasi dg undangan) dan SIPENMARU (ujian tertulis), tidak ada jalur ujian mandiri seperti yg terjadi pada saat ini. Suatu proses seleksi yg jujur, adil, efektif dan efisien.
Pada waktu itu, hampir sekitar 70% mahasiswa ITB adalah dari kalangan orang miskin, dan pasti mereka semua merasakan kemudahan dalam biaya kuliah tsb.
Dan setelah rezim Orba hancur pada tahun 1998, atas usul IMF maka subsidi untuk PTN dihapuskan Pemerintah.
Tetapi yang jelas, IMF puas dengan kebijakan Pemerintah ini karena bangsa Indonesia akan tetap terbagi dalam 2 kelompok, yaitu :
1. Kelompok orang miskin dan bodoh yang jumlahnya sangat besar (>80%),
2. Kelompok orang kaya dan berpendidikan tinggi dengan jumlah yang sangat sedikit (
Saya sangat setuju.
Zonasi dihilangkan , se7 dach inyonge.
Tp ada seleksi yg obyektif. Jd siswa ada tantangan , jd ga menyepelekan waktu dan belajar .
Jd siswa di kelompokan berdasarkan kemampuan. Yg kuat bisa lari kencang , yg lambat pun (misalkan ) bisa tetap lari sesuai kemampuan yg ada.
Mas wapres tolong juga bpjs jangan zonasi, kasian yg diprbatasan jauh dr RS dizonay.
Pemikirannya gw hrs aku in, bagus...
HAPUSKAN AJA SISTEM ZONASI
KITA KEMBALI BERADU NILAI ( NEM ) SEPERTI DAHULU
mantul mas wapres
Tolong jg pak wapres Gibran,full day d hapus d ganti seperti dulu lg.kasian anak2 kecapean bgt klu pulang sekolah. skrg waktu sebagai anak kayaknya d habiskan d sekolah..
Setuju banget..
Mas wapres sekolah itu tdk boleh menjadi menara gading artinya masyarakat sekitar hanya bisa memandang megah tetapi belum tentu bisa ikut menikmati kebaradaannya karena anak/cucu mereka gagal masuk, sehingga masyarakat sekitar tdk merasa ikut memiliki sekolah tersebut. Untuk menjamin anak/cucu masyarakat sekitar bisa ikut sekolah di situ ya sistem zonasi. Mungkin yg perlu dikoreksi adalah mengurangi kuota sistem zonasi, bukan menghapusnya.
Oh tidak,kalau mau sekolah disitu ya tinggal belajar yang rajin.bukan ongkang ongkang kaki belajar asal2an karena gw akamsi rumah gw disini harus masuk sekolah disini
Terapkan sistem seperti awal2 tahun 2000n
rapot merah,ujian semester/catur wulan
buatlah UU perlindungan guru untuk mendidik/memberikan hukuman bagi siswa yg bandel
Zonasi sudah
Benar jangan di rubah2
Kasihan rakyat kecil sekolah nya jadi jauh
Oh tidak.zonasi justru bikin rakyat kecil terpaksa masuk sekolah swasta.karena tempat tinggak dekat sekolah negeri sudab dipenuhi orang kaya
Seruju.........!
Saya sangat mendukung, hapus aja zonasi
Betul....
ZONASI MENYEBABKAN SEKOLAH MINTA SUAP
Betullll zonasi marai Mumetttt...
Karena zonasi yang cerdas Ga bisa masuk ke sekolah yang di cita"kan gagal
Gara2 Zonasi jdi nya Kompetisi di KANDANG.. Dulu kami bebas zonasi bisa kompetisi dimana aja yg kami pilih..
2045 tamat smp lgsg jadi persiden.indonesia emasss
Setujuuu... anak saya mau masuk SMP Negeri favorit aja susah krn jauh dr kota 😢 akhirnya masuk skolah swasta...
Setuju Mas Wapres , bikin pusing wali murid , jarak rumah sama sekolah SMKN 1,5 km tp gk di terima dgn alasan Zonasi ...👍👍👍
Alasan duit sogokan kurang lebih tepatnya😂
Sisten zonasi ngak harus dihentikan, tapi sistemnya yang harus diperbaiki. Yang selama dijalankan itu bukan sistem zonasi tapi penerimaan berdasarkan jarak ke sekolah.
Dari tahun 1980 dulu sistem zonasi sudah diterapkan l, dulu namanya rayon.
Konsepnya adalah anak yang berada dalam rayon suatu sekolah mendapatkan kesempatan yang sama dan bersaing berdasarkan nilai. Dan anak2 yang berada di luar rayon bersaing sesama luar rayon. Kapasitas dalam rayon bisa 80% kapasitas, luar rayon 10%, jalur prestasi 10%
Betul .. justru kalo zonasi di hilangkan nanti sekolah yg bagus2 rame, sekolah yg jelek jadi sepi .. tau wapres gimana mikirnya
Intinya masuk sekolah berdasarkan nilai bukan jarak rumah.
@@rmkchannel3311lha justru sekolah bersaing biar yg jelek jadi bagus, jangan anak dipaksa disekolah yg jelek krn sekolah tsb disamping rumahnya
@@dwi-santosa .. yg di permasalahkan raja gibran itu zonasi om .. bukan masalah sekolah jelek atau bagus ... coba di cerna lah
Zonani itu biar sekolahan itu merata ada muridnya ... yg perlu di benahi itu kurikulum
Akibat zonasi banyak sekolah swasta tutup.
Saya seorang guru
Program zonasi sangat bagus.....kenapa dihapus?
Karena anak2 pintar tdk terkonsentrasi di satu sekolah, tapi menyebar sesuai dengan wilayah zonasinya.
Kebetulan saya mengajar di SMA pinggiran, merasakan betul dengan adanya zonasi.
Oh coba di posisi anak nya pintar tapi kuota jalur prestasi sudah habis karena ada yang lebih pintar.akhirnya terpaksa masuk swasta kalau ortu nya mampu.kalau enggak ya asal masuk sekolah dan asal belajar aja karena anak2 lain di kelasnya juga malas belajar
Untuk Pendidikan Dasar & Menengah, semua biaya pendidikan harus gratis baik untuk sekolah negeri maupun sekolah swasta, termasuk sekolah madrasah dan pesantren juga harus gratis. Semua biaya termasuk untuk pengadaan perlengkapan sekolah seperti buku2, pakaian dlsb harus ditanggung oleh Negara.
Terkait kebijakan terhadap sekolah swasta, hal ini bisa didiskusikan lebih detail dan komprehensif dg pihak terkait sehingga didapat solusi terbaik. Negara bisa bersinergi dan berkolaborasi dg pihak swasta untuk menyelesaikan persoalan pendidikan ini.
Sekolah2 swasta yg tidak standard ditutup saja, karena akan merusak pendidikan.
Substansinya adalah Negara berkewajiban memberikan pendidikan yg berkualitas dan gratis untuk rakyat, minimal untuk program wajib belajar 13 tahun.
Definisi gratis itu adalah tidak ada biaya sama sekali, tidak ada uang masuk, tidak ada uang pembangunan, tidak ada uang sumbangan, tidak ada uang komite, tidak ada uang SPP, tidak ada uang buku, tidak ada uang pakaian seragam, tidak ada lagi uang tetek-bengek & pungutan yg bertele2 yg menyusahkan orang tua/wali murid. Pendidikan harus gratis, semua biaya ditanggung oleh Negara.
Untuk Pendidikan Tinggi adalah semua PTN harus disubsidi oleh Negara.
alhamdulillah ... terkabulll yuu , kasian yg berprestasi malah terpuruk
Hilangkan zonasi....bikin pusing..... terpaksa anakku skolah swasta....susah banget masuk negri gara2 zonasi ....padahal dejat disitu ....makah gk diterima.... kacau dunia pendidikan saat ini... rapot gkbkayak dulu simple...yg sekarang bukanya kata2 nya.
Setuju dihapus, biar semua bisa bersaing secara adil...
Wajib belajar 9 tahun sma tidak perlu zonasi
Wajib belajar 12 tahun sma tetap zonasi
Zonasi sudah bagus menurut saya, esensi dari pendidikan adalah ilmu bukan gengsi itu yang harus ditanamkan pada anak, ingat 20 th yang lalu zaman kegelapan pendidikan, setiap guru berprestasi dipindah di sekolah favourit yang dijadikan pemenuhan gengsi orang tua
Skrg kan kurang lebih sama juga.
Guru2 bagus di swasta ditarik ke Negeri lewat skema PPPK.
Eh
Zonasi itu buruk.titik
@@kharismaputra6950 yang menganggap zonasi buruk hanya orang tua yang menjadikan pendidikan itu gengsi bukan mencari ilmu pengetahuan
Biar anak2 bangsa bisa sadar, sekolah itu cuma fasilitas, yang terpenting ilmu yang diajarkanya. Sekolah dimanapun sama dan harusnya sama. Karena pemerintah wajib menyediakan fasilitas yang sama bagi seluruh warga negara baik di desa maupun dikota, miskin/kaya, pejabat/rakyat biasa. Min 20% apbn seperti yang diamanatkan uud 1945 harusnya sudah bisa buat pemerataan pendidikan
Pendidikan bukan pemenuhan gengsi, pendidikan adalah ilmu pengetahuan untuk bekal hidup
Subsidi Sekolah S1 S2 gratis bagi lulusan D3,D4,Vokasi. Merdeka😊
Yang harus di hilangin itu uang komite sekolah pak , gak jelas, mahal , judul nya aja sekolah gratis ,SPP di ganti uang komite
Turun pak ke lapangan, di kota Landar Lampung Provinsi Lampung SMP ,SMA UANG KOMITE MAHAL
SMA NEGERI SMP BULANAN MASIH HARUS BAYAR...
ALASANNYA IURAN LOMITE SEKOLH
Dulu di adakan,
Skarang mau di hilangkan,
Trus aja bgitu...
Ok siap.jadi ngambil nilai danem tertinggi.
Sangat setuju, krn sistem zonasi bikin marak rekayasa KK, memo² dari pengurus partai, karena kepsek SMP diangkat oleh bupati/ walikota, kepsek diangkat oleh gubernur yg dlm pilkadanya hutang budi kpd partai, rusaklah sistem penerimaan sekolah, sebaiknya Pendidikan Jangan diserahkan daearah, pendidikan sebaiknya terpusat, agar raja² kecil didaerah tdk semaunya...
Ya, banyak yang merasa sebagai "fasilitas" karena sudah punya jabatan
Gua Tau Visi Misi Anda Bagus Mas Wapres.
Lanjutkan Biarpun Kita Tau Proses Pencalonan Anda Bermasalah. S'moga Allah Memudahkan Niat Baikmu.😂
Buat la kebijakan klw jadi kepala sekola itu harus pndidikan S2.kan lucu kalau kepala sekolah itu S1 smntar gurunya ada yg S2..seharus ny guru yg S2 aja yg di utamakan jadi kepala sekolahh..
Setuju zonasi hilang
Hilangkan zonasi..enak pakai seperti pakai danem ...zonasi guru jadi makelar ...dan penjahat
Itu kan zaman siapa ya zonasi hehe
wkwkwkwkwkw
Dari dlu bolak balik a b c d dan setelah sekolah mau kemana. tunjukan dlu yg lain...
kenapa investasi selalu di Solo pak 😅??
Nice..
Meskipun gw gak bisa ngerasain karena udah lulus wkwk
NGAWUR ZZONASI JG DI HILANGKAN BEGITU SAJA KASIAN YG KURANG MAMPU. HADUUUHHH
Ngawur justru yang mampu itu yang bisa lolos zonasi...mampu bayar ke oknum pihak sekolah.
zonasi celah cari uang bangku di sekolah, delete ae mas Gibran sistem Zonasi
Paham gak ?
Itu persoalannya 😅😅
Zonasi sgat ribet..
Ganti penguasa ganti sistem .... mikirrrrr....
Memang ada kelemahan ... tapi ya diperbaiki disempurnakan. Saya sebagai orang tua hidup pas pasan setuju zonasi karena anak bisa dekat sekolah dan aman, juga menagatasi kesenjangan diantara sekolah favorit. Disamping itu penerimaan siswa kan sudah ada prosentase jalur prestasi, jalur tidak mampu dsb. Apa hanya utk show of nyari perhatian saja wapres sekelas ini ???
Tidak.zonasi cuma bikin anak orang kaya yang bisa sekolah.
Bapaknya dulu ngapain
ANAK IJAZAH SMP MAU NGATUR ATUR, TDK USAH SOK TAHU SADAR, CARA MIKIR IJAZAH SMP ITU HANYA OMON OMON SAJA
huh kno baru skrng
Mau zonasi mau yg lain masa bodoh.mental bangsa kita sdh rusak semua bs diperjualbeikan.
Ijazah...
zonasi bikin pusing orang tua saja
Anak pun pusing wkwk
Gw dulu gitu soalnya..
😂😂😂
Zonasi membuat siswa makin bodoh tidak bisa berkembang dengan baik
Seratus persen benar.rumah gw udah deket sekolah favorit ngapain harus belajar segala toh otomatis lulus nanti masuk sekolah favorit deket rumab
Setuju