Ziarah Rohani ke Gereja Ganjuran

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 มิ.ย. 2019
  • Gereja Hati Kudus Yesus merupakan gereja Katolik Roma di Ganjuran, Bantul, Indonesia. Gereja ini juga dikenal dengan nama Gereja Ganjuran, berdasarkan tempat letaknya. Gereja ini merupakan gereja tertua di Bantul.
    Gereja Ganjuran didirikan pada tanggal 16 April 1924 oleh keluarga Schmutzer, yang memiliki sebuah pabrik gula di wilayah itu. Dari jumlah 25 orang Katolik di Ganjuran pada tahun 1922, pada tahun 2011 sudah ada 8.000. Gedung gereja sudah banyak diubah, termasuk dibangun ulang setelah Gempa bumi Yogyakarta 2006. Banyak orang sudah menulis tentang desainnya yang beraliran Jawa, dan gereja ini terus memasuki budaya Jawa dalam liturgi.
    Gereja Ganjuran terletak di Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul, 17 kilometer di sebelah selatan kota Yogyakarta. Gereja ini dibangun di tanah seluas 2,5 hektare dan termasuk tempat parkir, candi, gereja, pastoran, dan beberapa bangunan lain. Pada tahun 2011 ada sebanyak 8.000 anggota; sebagian besar merupakan petani, pedagang, dan buruh.
    Gedung gereja dibuat dengan gaya joglo dan dihiasi dengan ukiran gaya Jawa yang menutupi 600 meter per segi. Ini termasuk ukiran nanas dari kayu serta ukiran berbentuk jajar genjang yang disebut wajikan. Altarnya dihiasi dengan malaikat yang berbusana tokoh wayang orang. Karena gaya arsitektur ini, ilmuwan Belanda M. C. Ricklefs menyatakan bahwa gereja di Ganjuran mungkin merupakan manifestasi penyesuaian gereja Katolik di Jawa yang paling menonjol.
    =============
    The Sacred Heart of Jesus Church is a Roman Catholic church in Ganjuran, Bantul, Indonesia. This church is also known as the Ganjuran Church, based on its location. This church is the oldest church in Bantul.
    Ganjuran Church was founded on April 16, 1924 by the Schmutzer family, who owned a sugar factory in the area. Of the 25 Catholics in Ganjuran in 1922, in 2011 there were 8,000. The church building has been changed a lot, including being rebuilt after the 2006 Yogyakarta Earthquake. Many people have written about its Javanese design, and the church continues to incorporate Javanese culture in the liturgy.
    Ganjuran Church is located in Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul, 17 kilometers south of the city of Yogyakarta. The church is built on 2.5 hectares of land and includes a parking lot, temple, church, rectory, and several other buildings. In 2011 there were as many as 8,000 members; most of them are farmers, traders, and laborers.
    The church building is made in the joglo style and decorated with Javanese carvings covering 600 square meters. These include carvings of wood pineapples as well as carvings in the shape of a parallelogram called wajikan. The altar is decorated with angels dressed in puppet characters. Because of this architectural style, the Dutch scholar M. C. Ricklefs suggested that the church at Ganjuran was perhaps the most prominent manifestation of the adaptation of the Catholic church in Java.
    #pantherijotv
    #gerejaganjuran
    #candiganjuran

ความคิดเห็น •