TATA NAMA SENYAWA KIMIA: SENYAWA TERNER

Penasaran tentang pembahasan topik di video kali ini! Yuk, tonton video ini sampai selesai untuk memahami lebih dalam tentang SENYAWA TERNER dalam TATA NAMA SENYAWA KIMIA. Dalam video ini, kita akan membahas konsep-konsep dasar yang penting untuk ujian kamu.
.
Jangan lupa untuk like, subscribe, dan aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan video terbaru kami! Tinggalkan komentar di bawah jika ada pertanyaan atau topik yang ingin Anda pelajari selanjutnya!
.
#mathchemacademy #belajaronline #education #belajardarirumah #fisikasma #matematikasma #kimiasma #tipsbelajar #latihansoal #persiapanujian #rumuscepat #fyp #viralvideo #youtubeindonesia #videopembelajaran #belajarbersama #edukasi #trending #youtube #pendidikan #sekolah #indonesia #belajarbersama #belajarkimia #chemistry #physics #mathematics
-----
Tata nama senyawa terner melibatkan senyawa yang terdiri dari tiga jenis unsur berbeda. Dalam konteks asam, basa, dan garam, tata nama senyawa ini diatur oleh aturan-aturan khusus untuk mengidentifikasi jenis senyawa serta unsur-unsur penyusunnya.
.
Asam terner, seperti asam sulfat (H₂SO₄), adalah senyawa yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur lain, biasanya non-logam. Tata nama asam terner bergantung pada jumlah oksigen dalam senyawa. Jika jumlah oksigen lebih banyak, digunakan akhiran "-at" pada anionnya, seperti sulfat (SO₄²⁻), dan akhiran "-it" jika lebih sedikit oksigen, seperti sulfit (SO₃²⁻).
.
Basa terner, misalnya kalsium hidroksida (Ca(OH)₂), merupakan senyawa yang mengandung kation logam dan gugus hidroksida (OH⁻). Penamaan basa didasarkan pada nama kation logam diikuti oleh "hidroksida."
.
Garam terner adalah hasil reaksi antara asam dan basa, mengandung kation dari basa dan anion dari asam. Misalnya, natrium fosfat (Na₃PO₄) terbentuk dari reaksi asam fosfat dengan natrium hidroksida. Dalam penamaan garam, nama kation disebutkan terlebih dahulu, diikuti oleh nama anion, dengan memperhatikan jumlah unsur-unsur dalam senyawa tersebut.