Qirod itu ada 6 rukun nya ... 1 pemodal 2 pengbang modal 3 jenis modal 4 keuntungan flus bagi hasil 5 ada ijab 6 qobul . dan paling inti dlm qirod itu jika usaha total rugi maka pengembang tdk wajib ganti/mengembalikan sepeserpun kcwl ceroboh. Bank itu tdk sprt itu rugi atw tdk uang pokok wajib d kmbalikan .jd bank itu qord/piutang bukan qirod ... Mnrut kami di ambil dr kitab2 fiqh .
Bank tuh menetapkan bunga pinjaman... jd ya riba. Yg boleh itu bagi hasil...tp apakah bank seperti itu pengelolaannya... Yg namanya bagi hasil tuh dihitung dari keuntungan usahanya sedangkan usaha tuh kadang juga gak untung ato lg merugi. Lalu apakah bang mau rugi...kan nggak. Bank tetap menetapkan cicilan dg bunga yg tetap mau usaha itu untung ato rugi/bangkrut. Jadi itu gak bisa disebut qiradh. Bank tuh haram untung urusan pinjam mwminjam krn riba. Diluar urusan itu statusnya boleh krn sbg kedaruratan. Bagiku Bank itu seperti rentenir yg dilegalkan ato terorganisir.
saya pernah bekerja di bank BPR yg resmi di awasi oleh OJK, saya kira semua kredit di arahkan hanya untuk produktif ternyata ada juga untuk konsumtif walaupun plafon kreditnya tidak besar. Dari situlah saya berniat berhenti kerja
assalamualaikum,,saya bekerja di kantor notaris yg bermitra dengan bank konvesional dalam hal perkreditan, dimana dikantor tersebut saya bekerja sebagai pembuat akta, itu hukumnya bagaimana pak ustad,,terima kasih
@@Sansan_permana. sangat2 boleh... Bank pun dalam mengucurkan dana gak gegabah.... Kalau ada yg menggampangkan ngucurin dana pertanda tidak pakai aturan pemerintah ilegal dia seperti Pinjol tidak boleh.
Assalamu'alaikum min , mau nnya, kan kantor sy bekerjasama dgn pinjol . Boleh ga yha klu qt pinjem uang buat usaha boleh ga yhaa .?? Klu utk bunga sudah si sudah ditetapin.
Wa'alaikum slm wr wb. pinJol itu identik dengan tidak berbadan hukum. Jika pinjol itu berbadan hukum dan di awasi oleh OJK tidak masalah, karena dia akan ikut aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun jika pinJol itu tidak berbadan hukum maka akan kerepotan untuk menetapkan Hukum bila mencekik seperti yg banyak beredar itu maka itu masuk kepada katagori Riba Nasi'ah.
Penjelasan dari ustadz ini sudah sangat rinci, dengan kesimpulan ustadz ini memperbolehkan pinjam uang dengan uang, bukan pinjam uang dengan barang, Berbeda dengan ajaran Nabi yg jika pinjam uang lalu saat mengembalikan ada lebih nya, meskipun lebihnya itu sebagai ucapan tanda terimakasih, maka itu adalah riba Apalagi pinjam ke bank, jelas ada bunga bulanan, mreka berkedok mudarobah bulanan, atau bagi hasil bulanan, Dan jika telat bayar angsuran dan bunganya, maka akan ada denda dari pihak bank Coba suruh jelasin ke ustadz ini, Adakah Nabi mengajarkan menagih bunga utang?
Zaman nabi jauh beda dengan sekarang...zaman nabi patokan nya emas yg tidak terpengaruh nilai nya akibat inflasi..zaman sekarang pinjam uang 10jt kalau mampu bayarnya 5-10thn kemudian maka nilai uang itu udah berkurangm..misal yang tadi nya bisa buat beli emas 10 grm kedepan nya mgkn hanya 7 gr..kalau gak ada lebihan karena perbahan waktu naka si oemberi oinjaman akan buntung...sedangkan si peminjam bisa mengembangkan usaha nya dan mendapatkan untunh..itu namanya tidak adil
👍 masyaallah sangat jelas
Alhamdulillah.
Terima kasih tuan guru, ilmunya bermanfaat
transaksi bisa menjadi riba jika :
1. pihak yg satu berkuasa diatas pihak yg lain
2. berlebihan lebihan
3. memastikan sesuatu yg belum pasti
injih kyai suwun ilmune...salam dr solo
Penerangan jelas
Qirod itu ada 6 rukun nya ... 1 pemodal 2 pengbang modal 3 jenis modal 4 keuntungan flus bagi hasil 5 ada ijab 6 qobul . dan paling inti dlm qirod itu jika usaha total rugi maka pengembang tdk wajib ganti/mengembalikan sepeserpun kcwl ceroboh. Bank itu tdk sprt itu rugi atw tdk uang pokok wajib d kmbalikan .jd bank itu qord/piutang bukan qirod ... Mnrut kami di ambil dr kitab2 fiqh .
Bank tuh menetapkan bunga pinjaman... jd ya riba.
Yg boleh itu bagi hasil...tp apakah bank seperti itu pengelolaannya...
Yg namanya bagi hasil tuh dihitung dari keuntungan usahanya sedangkan usaha tuh kadang juga gak untung ato lg merugi. Lalu apakah bang mau rugi...kan nggak. Bank tetap menetapkan cicilan dg bunga yg tetap mau usaha itu untung ato rugi/bangkrut. Jadi itu gak bisa disebut qiradh. Bank tuh haram untung urusan pinjam mwminjam krn riba. Diluar urusan itu statusnya boleh krn sbg kedaruratan.
Bagiku Bank itu seperti rentenir yg dilegalkan ato terorganisir.
saya pernah bekerja di bank BPR yg resmi di awasi oleh OJK, saya kira semua kredit di arahkan hanya untuk produktif ternyata ada juga untuk konsumtif walaupun plafon kreditnya tidak besar. Dari situlah saya berniat berhenti kerja
assalamualaikum,,saya bekerja di kantor notaris yg bermitra dengan bank konvesional dalam hal perkreditan, dimana dikantor tersebut saya bekerja sebagai pembuat akta, itu hukumnya bagaimana pak ustad,,terima kasih
Bagi hasil memang halal. Tp masalahhnya dsaat rugi , bank mau ikut nanggung kkeruugiian ga ?
Ya gak bisa berbisnis dan tidak paham perbankan kan udh di jelaskan jangan coba-coba main Bank.
Tanya ke UAS Lebih jelas.ustz ini agak ngaur
@@lufiabambang1819 ya btul ,kalo uas bilang pinjam uang kembali uang tapi ada tambahn nya bos itu riba
@@RTQTV banyak experian berbisnis juga bangkrut
Klo meminjam uang dri bank untuk modal usaha di perbolehkan tdk?
Apa yang di tanya, jawabannya ada di penjelasan video
Jdi klo untuk produktif boleh berarti ya
@@Sansan_permana. sangat2 boleh... Bank pun dalam mengucurkan dana gak gegabah.... Kalau ada yg menggampangkan ngucurin dana pertanda tidak pakai aturan pemerintah ilegal dia seperti Pinjol tidak boleh.
Tpi hukum nya halal tdk klo untuk produktif?
@@Sansan_permana. halal pinjemnya ke bank,... Jangan yg ke rentenir ilegar semisal pinJol
Assalamu'alaikum min , mau nnya, kan kantor sy bekerjasama dgn pinjol . Boleh ga yha klu qt pinjem uang buat usaha boleh ga yhaa .?? Klu utk bunga sudah si sudah ditetapin.
Wa'alaikum slm wr wb.
pinJol itu identik dengan tidak berbadan hukum. Jika pinjol itu berbadan hukum dan di awasi oleh OJK tidak masalah, karena dia akan ikut aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun jika pinJol itu tidak berbadan hukum maka akan kerepotan untuk menetapkan Hukum bila mencekik seperti yg banyak beredar itu maka itu masuk kepada katagori Riba Nasi'ah.
Penjelasan dari ustadz ini sudah sangat rinci, dengan kesimpulan ustadz ini memperbolehkan pinjam uang dengan uang, bukan pinjam uang dengan barang,
Berbeda dengan ajaran Nabi yg jika pinjam uang lalu saat mengembalikan ada lebih nya, meskipun lebihnya itu sebagai ucapan tanda terimakasih, maka itu adalah riba
Apalagi pinjam ke bank, jelas ada bunga bulanan, mreka berkedok mudarobah bulanan, atau bagi hasil bulanan,
Dan jika telat bayar angsuran dan bunganya, maka akan ada denda dari pihak bank
Coba suruh jelasin ke ustadz ini,
Adakah Nabi mengajarkan menagih bunga utang?
Zaman nabi jauh beda dengan sekarang...zaman nabi patokan nya emas yg tidak terpengaruh nilai nya akibat inflasi..zaman sekarang pinjam uang 10jt kalau mampu bayarnya 5-10thn kemudian maka nilai uang itu udah berkurangm..misal yang tadi nya bisa buat beli emas 10 grm kedepan nya mgkn hanya 7 gr..kalau gak ada lebihan karena perbahan waktu naka si oemberi oinjaman akan buntung...sedangkan si peminjam bisa mengembangkan usaha nya dan mendapatkan untunh..itu namanya tidak adil
Kacau kata kata mu.. Kau ngerti ga dijelaskan itu? Kau sendiri bilang pinjam.. Yg dimaksud dsini adalah mudhorobah.. Pinjem karna usaha, bagi hasil
Ajib bang gak kasih solusi dia..... Kan perlu ilmu , kacaw @@ahmadazmitawawy8396
【promosm】