Review dan Sejarah Truk Toyota DA dan FA / Toyota Buaya / Truk Biawak | Ekspor Truk Terakhir Astra

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 10 ก.ย. 2024
  • RALAT : Mesin Toyota tipe D (5900 cc) berarsitektur 6 silinder inline dengan dua buah cylinder head, sama seperti mesin tipe 2D, bukan 4 silinder seperti yang disebutkan pada narasi video ini.
    Traktir tim OHV Media melalui trakteer.id/oh...
    Apabila anda melihat lineup mobil Toyota yang dijual di Indonesia saat ini, anda hanya menemukan dua spesies mobil komersial yang benar-benar ditujukan untuk ngangkut barang. Yakni Toyota Hilux single cabin yang tidak terlalu laku, dan Toyota Dyna yang sebetulnya diproduksi oleh Hino, dan itu juga tidak laku. Padahal, di decade 1970an hingga awal 1980an, lineup Toyota di Indonesia dikuasai oleh mobil barang. Saat itu Toyota di Indonesia menjual tiga spesies sedan, satu spesies mobil offroad yang nantinya akan digunakan oleh penculik, dan empat spesies mobil barang, bahkan lima, karena ada satu yang tidak ditampilkan pada gambar ini. Yang terkecil adalah Toyota Kijang, kemudian sempat ada Toyota Hilux namun masa penjualannya hanya sebentar, kemudian ada Toyota Hiace, untuk segmen truk light duty ada Toyota Dyna, kemudian yang terbesar yakni segmen truk medium duty ada mahluk yang tidak jelas namanya apa, karena di setiap dokumen namanya berbeda.
    Di iklan-iklan, namanya disebut “Truk DA”. Di part catalog resmi Toyota, mahluk ini dinamakan Heavy Duty Truck, walaupun sebenarnya secara spesifikasi mahluk ini segmennya adalah medium duty, belum masuk heavy duty. Di manual booknya mahluk ini dinamakan “Truk” saja, termasuk di manual book versi Bahasa Inggris pun disebut “Truck” saja. Di beberapa price list mahluk ini juga disebut “Toyota Truck” saja, untuk yang diesel kadang disebut “Truck diesel”. Di brosurnya disebut “Truk DA” untuk yang diesel atau FA untuk yang bensin. Sedangkan di surat-suratnya umumnya ditulis langsung detail kode chassisnya, seperti DA110, tapi ada juga yang hanya ditulis TRUCK saja. Jadi tidak ada nama yang benar-benar baku untuk mahluk ini, tapi yang jelas ini adalah seekor truk.
    Di masyarakat, mahluk ini memiliki beberapa nama julukan. Ada yang menyebutnya sebagai truk biawak, truk buaya, truk bajul (yang artinya buaya juga), truk gajah (tapi tidak ada belalainya), dan ada pula yang menyebutnya sebagai Otoyota Raksasa.
    Pada video ini kami membahas secara detail truk Toyota Buaya ini, yang sebenarnya termasuk generasi kedua dari keluarga Toyota Heavy Duty Truck. Generasi pertamanya juga kami bahas sekilas, karena generasi pertama tersebut juga ternyata pernah masuk ke Indonesia. Kemudian kami membahas secara detail makna dari kode chassis Toyota Heavy Duty Truck generasi kedua ini, karena sangat banyak masyarakat yang mengalami kesalahpahaman dalam menafsirkan kode-kode tersebut. Kemudian kami membahas fitur-fitur eksterior dan interior truk ini, termasuk facelift yang terjadi pada tahun 1974 dan perubahan-perubahan kecil yang terjadi pada 1977, 1979, dan 1980. Sektor penggerak juga tidak luput dari pembahasan kami. Pada video ini kami juga membahas keunikan-keunikan mesin dan transmisi dari Truk Buaya ini.
    Selain detail dari truk ini sendiri, kami juga membahas sejarah masuknya truk ini ke Indonesia, dan riwayat mengenai diekspornya truk ini dari Indonesia ke negara maju dan negara miskin sekaligus. Kami juga sedikit membahas produk-produk truk hasil rebadge dari Toyota Heavy Duty Truck ini, yakni Nissan Diesel 780 dan FAW Jiefang Panda CA-141.
    Kami tidak bermaksud untuk menyinggung maupun mempromosikan (endorse) siapapun dan apapun yang terlihat di video ini.
    Untuk kritik, saran, masukan, pertanyaan, dan urusan dapat menghubungi kami di buvauto@gmail.com
    #review #truk #toyota #buaya #reviewTrukToyotaBuaya

ความคิดเห็น • 118