Ustaz2 yg masyhur tu takut kehilangan murid2, peminat2, viewers, dan pengaruh.......mereka tu berlagak mcm si-tahu, over confidence, tambahan lg murid2 mereka tu jahil ttg ilmu hadis, jd peluang utk kencing 100%, Tapi bagi kita yg ada asas ilmu hadis ni tak dpt diorang nak kencing, jd diorang marah lah sebab dah ketahuan ilmu mereka yg tak bersanad dari hadis sahih.....ustaz2 masyhur tu sekadar ceramah motivasi atau cerita dongeng katoon
masyaallah . allah kirimkan ilmu lewat ustazd . di tengah ramainya subhat yg senantiasa membuat muslim berpecah .. teruskan ustazd ku . sebab engkau adalah penyambung lidah nabi muhammad solallahu alaihi wasalam .
Dosa bid'ah adalah dosa yg paling di sukai iblis, karena org yg melakukan dosa ini tdk pernah merasa bersalah dan selalu ngotot kalo perbuatannya adalah benar
AKHLAK dan ILMU yang dibawa oleh Ulama' Salaf dan salaffusoleh lebih aku cintai berbanding Yg lain. . Sesungguhnya tidak pernah aku Melihat mereka menghina, mencemuh dan mensesatkan orang lain. Dan apabila adanya perbezaan pendapat atau perselisihan, mereka takkan melakukan perbuatan terkutuk seperti menarik pertauliahan bahkan ajak berbincang. . Akhirulkalam kalam, mereka lebih tawadhu' Dan rendah diri. Ajaran mereka lebih dekat dengan kehendak Allah dan rasul. Quran dan sunnah Menjadi pegangan dan ijmak dan qias sebagai rujukan. . Alhamdulillah, syukran jaziilan ya salaffusoleh. . Ana Uhibbu fillah 😍🤗✨ . Wallahu'alam
*BID'AH* vs *SUNNAH* Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya. Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. *MEMAHAMI SUNNAH* Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir. Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang? Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah). Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 th-cam.com/video/bXDQQrIP7zU/w-d-xo.html 9
Sebab Umat Islam Tak Maju..??? Minit 00:50 - BIDAAH adalah satu jalan dalam AGAMA yg.direka..yg.menyamai seolah-olah dia itu adalah AGAMA.. Minit 01:00 - orang yg.meREKA..dia hendak MELAMPAU dalam BERIBADAT kpd. ALLAH.. Minit 02:30 - umat Islam ini dia sibok nak reka BIDAAH dalam bab IBADAH sampai dilupa utk.reka BIDAAH dalam bab DUNIA.. Minit 03:30 - mana ada orang buat BIDAAH..NIAT dia JAHAT.. BIDAAH dgn.MAKSIAT berbeza.. Minit 05:20 - tak kan AZAN pun masuk NERAKA ustaz..Yaa..sbb. Nabi Tak Buat & kamu AZAN bukan ditempatnya.. Minit 05:40 - Muawiyyah tak kata kat Ibnu Abbas: "Kau nie WAHABI yerk..???"
0:15 imam Nawawi hukum Bidaah bab sapu tengkuk sbb hadisnya Batil/tak Sohih 1:05 mazhab Syafie bersepakat dgn imam Syatibi bermazhab Maliki dlm definisi Bidaah 2:58 kita lazimi ibadat yg ada Khafiat Khusus pd waktu yg khusus tak boleh 4:24 kita kata Bidaah Masuk Neraka.. 6:00 MELAYU antara Bidaah & Sunnah 6:50 bukak kitab al-Azkar imam Nawawi bnyk amalan Sunnah 7:00 tak ada masa nak joint/amal Tarikat 7:40 cari hadis palsu dulu.. ustaz2 merapu, agama mcm kartun 8:45 molukel asap rokok th-cam.com/video/TeZtNTiwMXY/w-d-xo.html
Dia Kata : "Takkan Lah Baca Qur'an Bid'ah Kot" [ Dr RORA ] 0:30 - DALIL yg UMUM tak boleh jadikan sandaran utk IBADAT yg KHUSUS th-cam.com/video/gGURrGIdpSA/w-d-xo.html
Takrif dan Kekeliruan Dalam Memahami Bid'ah ( Dato'. Dr. Maza ) 0:50 - jika dia bertujuan beribadah itu utk berlebih-lebihan itu baru BIDAAH 5:15 - tapi hat dia buat BIDAAH lebih baik dpd BIDAAH oleh sebahagian golongan AGAMA pee tokok tambah hat agama Tuhan.. 5:30 - tapi agama Tuhan manusia jadi SESAT jadi SALAH kerana dia tambah agama Tuhan.. 6:30 - sbb dia RASA hat Nabi buat tuu tak berapa kemaih.. th-cam.com/video/VNPA3TXUX2E/w-d-xo.html
RINGKASAN TRANSKRIP Sebab Umat Islam Tak Maju..??? Minit 00:50 - BIDAAH adalah satu jalan dalam AGAMA yg.direka..yg.menyamai seolah-olah dia itu adalah AGAMA.. Minit 01:00 - orang yg.meREKA..dia hendak MELAMPAU dalam BERIBADAT kpd. ALLAH.. Minit 02:30 - umat Islam ini dia sibok nak reka BIDAAH dalam bab IBADAH sampai dilupa utk.reka BIDAAH dalam bab DUNIA.. Minit 03:30 - mana ada orang buat BIDAAH..NIAT dia JAHAT.. BIDAAH dgn.MAKSIAT berbeza.. Minit 05:20 - tak kan AZAN pun masuk NERAKA ustaz..Yaa..sbb. Nabi Tak Buat & kamu AZAN bukan ditempatnya.. Minit 05:40 - Muawiyyah tak kata kat Ibnu Abbas: "Kau nie WAHABI yerk..???"
0:15 imam Nawawi hukum Bidaah bab sapu tengkuk sbb hadisnya Batil/tak Sohih 1:05 mazhab Syafie bersepakat dgn imam Syatibi bermazhab Maliki dlm definisi Bidaah 2:58 kita lazimi ibadat yg ada Khafiat Khusus pd waktu yg khusus tak boleh 4:24 kita kata Bidaah Masuk Neraka.. 6:00 MELAYU antara Bidaah & Sunnah 6:50 bukak kitab al-Azkar imam Nawawi bnyk amalan Sunnah 7:00 tak ada masa nak joint/amal Tarikat 7:40 cari hadis palsu dulu.. ustaz2 merapu, agama mcm kartun 8:45 molukel asap rokok th-cam.com/video/TeZtNTiwMXY/w-d-xo.html
Buat ibadah qurban secara online tak bida'ah ke ustaz??bersungguh² promosi buat amalan bida'ah tu kira camane lak ustaz??hinggakan ade yg ditipu berkaitan amalan bida'ah yg di promosikan itu, ape hukum nye ustaz?
TERIMAKASIH USTADZ..BERARTI SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH AHLI BID'AH YA?? Karena beliau Berzikir dengan Surat al-Fatihah dari Fajar hingga Pagi Hari Salah seorang murid Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) yang lain; Sirajuddin Abu Hafsh al-Bazzar (w. 749 H) menceritakan kebiasaan gurunya: وكنت مدة اقامتي بدمشق ملازمه جل النهار وكثيرا من الليل وكان يدنيني منه حتى يجلسني الى جانبه وكنت اسمع ما يتلو وما يذكر حينئذ فرأيته يقرأ الفاتحة ويكررها ويقطع ذلك الوقت كله اعني من الفجر الى ارتفاع الشمس في تكرير تلاوتها Ketika sedang berada di Damaskus, saya selalu mulazamah dengan Ibnu Taimiyyah, bisa dikatakan hampir sepanjang siang dan malam. Suatu ketika saya diminta duduk di samping beliau. Saya mendengar apa yang beliau zikirkan, yaitu beliau selalu mengulang-ulang bacaan surat al-Fatihah, mulai dari fajar sampai matahari mulai meninggi di pagi hari.(Sirajuddin Abu Hafsh Umar bin Ali al-Bazzar w. 749 H, al-A’lam al-Aliyyah fi Manaqib ibn Taimiyyah, hal. 38). Hal ini dikuatkan dengan penjelasan IbnuQayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya: تأملت أنفع الدعاء فإذا هو سؤال العون على مرضاته، ثم رأيته في الفاتحة في: إياك نعبد وإياك نستعين Saya (Ibnu Taimiyyah) mengangan-angan, sebenarnya doa paling bermanfaat itu meminta pertolongan kepada Allah atas rida-Nya. Dan saya melihatnya berada pada surat al-Fatihah dalam ayat “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah w. 751 H, Madarij as-Salikin, h. 1/ 100).
Jamie Ohara pertanyaan yg mungkin bisa muncul dibenak yg membaca artikel di atas pd akhir2 kalimat...apakah ibnu taimiyah melakukan bid'ah??bila tidak mk apa nama kebiasaan beliau tsb???lalu bila itu bid'ah.. Apakah sekelas ibnu taimiyah dgn gegabah melakukan hal tsb atau bila ada yg mengatakannya dgn bid'ah tsb..lalu apakah sekelas syeikhul islam tdk mengerti dalam istidlal dan istinbatul Ahkam bahkan pd amaliyah yg dilakukannya dan menjd perhatian orang dan murid2nya ???saya rasa pasti beliau mengerti bahwa amalan alfatihah berulang2 tsb tiada contoh khusus dari rasulullah saw.. Tetapi beliau lakukan.. Berarti boleh.. Berarti tidak semua hal yg tidak pernah dicontohkan rasulullah saw semuanya dinamakan bid'ah..atau bid'ah dhlolalah selama terpayungi dgn dalil yg bersifat 'am.. Dan dinamakan hal tsb dgn perbuatan yg baik walau nabi tiada mencontohkan secara khusus..atau bid'ah hasanah.. Wallahu a'lam bishshowwab
+Irwansyah Irwan .Anda bisa datang dn bertanya terus kpda Dr Rora dn Dr Maza secara terbuka kerna disini kurang mudah dn kurang jelas serta kurang dipahami, tambah2 lgi buat org yg berhati " batu keras karas hitam gelap gelita " 😊. Jazakallahhukhoiran. Barakallahhufiikum. Barakallahhufiha.
Kalau copy paste kat google byk kesalan...kalau nak rujuk .rujuk kitab imam ibn taimiyah...dah beberapa kali sy jumpa copy paste surah alquran ayt sekian sekian apabila dirujuk alquran ternyata tak sama...apa yg di share maksud ayat betoi tp no ayat salah.
Ahli bid'ah palingggg susah untuk berubah ..... Benarlah kata imam ibnul jauzi... Ahli bid'ah merasa diri mereka berada di jln yg benar.... Lihatlah apa yg berlaku di malaysia n indonesia skrg..apabila ada sekelompok ustaz yg menyeru kpd sunnah ....akn muncul ustaz2 pembela amalan bid'ah itu dgn bermcm2 alasan mrk dan penuh ejekan kpd ustaz2 sunnah....
Para pengingkar “Bid’ah hasanah” hendaknya berpegang teguh pada pendapatnya, Adalah bahwa mushhaf Al-Quran dahulu ditulis tanpa “TITIK” , kenyataannya memang para sahabat RA, menulis wahyu yang di imla’kan kepada Rasulullah, itu memang tidak memakai “TITIK”..mereka menulis huruf Ba, Ta…dan sebagainya itu tidak memakai titik. bahkan Sayyidina Utsman bin Affan ra, sewaktu menulis Al-Quran sejumlah enam mushhaf, lalu dikirimkannya mushhaf-mushhaf itu ke Bashroh, Mekah dan selainnya, dan beliau menyimpan satu mushhaf sebagai pegangannya itu kenyataannya juga memang tidak memakai “TITIK”. Lalu siapakah yang sudah menambahi penulisan Mushhaf Al-Quran dengan “TITIK” ….??? Al-Syaikh Ibnu Daud Al-Sajsatani ra, didalam kitab “Al-Mashoohif”nya pada halaman 158 telah berkata : “حدّثنا عبد الله، حدّثنا محمّد بن عبد الله المخزوميُّ، حدّثنا أحمد بن نصر بن مالك، حدّثنا الحسين بن الوليد، عن هارون بن موسى قال: أوّل مَن نقط المصاحف يحيى بن يعمر”.اهـ وكان قبل ذلك يكتب بلا نقط، فلما فعل هذا لم ينكر العلماء عليه ذلك، مع أن الرسول ما أمر بنقط المصحف، فمن قال كل شىء لم يُفعل في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم بدعة ضلالة فليبدأ بكشط النقط من المصاحف حتى ابن تيمية زعيمهم ذكر في فتاويه (3/402) ما نصه: “قيل: لا يكره ذلك لأنه بدعة، وقيل: لا يكره للحاجة إليه، وقيل: يكره النقط دون الشكل لبيان الإعراب، والصحيح أنه لا بأس به”.اهـ Telah menceritakan kepadaku Abdulloh, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdulloh Al-Makhzumi, telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Nashor bin Malik, telah menceritakan kepadaku Al-Husain bin Al-Walid dari Harun bin Musa ia telah berkata : “Orang pertama yang memberikan tanda “TITIK” pada Mushhaf-mushhaf itu adalah YAHYA BIN YA’MAR”. Dan adalah sebelumnya mushhaf ditulis tanpa tanda titik, maka ketika Yahya bin Ya’mar menambahkan tanda titik pada Mushhaf, tak ada seorang pun ulama yang melarangnya, padahal Rasulullah , saja tidak pernah memerintahkan untuk menambahkan tanda titik pada penulisan Mushhaf. “MAKA BARANG SIAPA YANG BERKATA BAHWA SEMUA PERKARA YANG TIDAK PERNAH DILAKUKAN DI ZAMAN RASULULLAH , ITU ADALAH BID’AH (PERKARA BARU) YANG SESAT, MAKA DIA HARUS SEGERA MEMBUANG TANDA TITIK YANG ADA PADA SEMUA MUSHHAF !!! padahal pemimpin mereka (sekte anti bid’ah hasanah) saja Ibnu Taimiyah telah menuturkan dalam kitab “Fatawi”nya pada jilid 3 halaman 402 : “dikatakan :”bahwa itu (penambahan tanda titik pada mushhaf) tidak di makruhkan (dibenci), karena sesungguhnya itu adalah bid’ah. dan juga dikatakan : “bahwa itu tidaklah di makruhkan keranana itu diperlukankan. dan juga dikatakan : “bahwa di makruhkan penambahan tanda titik jika tidak menambahkan syakal/harokat, karena syakal sangat diperlukan untuk menjelaskan baris. dan pendapat yang shoheh/benar adalah : “Sesungguhnya penambahan tanda titik itu tidaklah jadi masalah.” (sekian) JADI SAYA UCAPKAN KEPADA ANDA-ANDA YANG MENOLAK ADANYA BID’AH HASANAH, SAYA UCAPKAN KEPADA ANDA-ANDA YANG MEN-CAP BAHWA SETIAP PERKARA BARU ITU ADALAH BID’AH SESAT….SILAHKAN SEGERA ANDA BUANG SEMUA TANDA TITIK YANG ADA PADA SEMUA MUSHHAF AL-QURAN YANG ADA DI SELURUH MUKA BUMI INI !!! Jauhi famahan wahabi yang mengelirukan orang islam di seluruh DUNIA . orang yang berfahaman wahhabi akan tetap pertahankan akidah yang mujassimah/musyabbihah. ia sangat merbahaya yakni akidah yang bathil.
@@iad3832 segalanya...jika mahupun buat yang baik dan betul-betul sunnah adalah perlu pelajari ilmu yang benar dari ulama salaf dan khalaf yang sebenar!! bukannya dari ajaran yang menyeleweng seperti ajaran wahabi dan syiah yang sesat.. .😊..titik
Dari contoh yg ustat cakap: Pakai baju seluar termasuk urusan agama. Sebab agama suruh tutup aurat. Jadi bukan urusan dunia tu. Jadi Nabi tutup aurat bagaimana? Pakai kain macam mana? Jadi sahlah pakai kot tu Bid'ah hsanah. Betul tak?
Pakaian yg menutup aurat tu dsruh...xkisah la dri kain ape...pakaian nabi tu sbb nabi org arab, so ikut adat org arab...ade 2 syarat rsenye cre berpakaian...pakaian tu menutup aurat n xgnjil dri org...kalau kot tu org malaysia boleh trime, xpelik, ok je asalkan menurup aurat...
Bagaimana dengan BID'AHnya amaliyah SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH ustadz???Dapatkah kami memasukkannya sebagai ahli bid'ah?? Karena beliau menyusun sesuatu yang baru dan mengamalkannya..yang susunan amaliyah tersebut tidak dicontohkan rasululah saw, yakni: Berzikir dengan Ayat Sakinah di saat Gelisah Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) juga mengumpulkan ‘Ayat Sakinah’. Ayat Sakinah ini biasa beliau baca ketika dalam keadaan yang sulit. وكان شيخ الإسلام ابن تيمية - رحمه الله - إذا اشتدت عليه الأمور: قرأ آيات السكينة Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) ketika dalam keadaan sulit, beliau membaca ayat-ayat sakinah.(Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 2/ 471). Tak hanya itu, beliau pun mengajarkannya kepada kerabat dan orang-orang di sekitar beliau. قال: فلما اشتد علي الأمر، قلت لأقاربي ومن حولي: اقرءوا آيات السكينة، قال: ثم أقلع عني ذلك الحال، وجلست وما بي قلبة Ibnu Taimiyyah berkata: Ketika saya sedang dalam keadaan sulit, maka saya katakana kepada kerabat dan orang-orang di sekitar saya, “Kalian bacakanlah ayat-ayat sakinah!”.Maka kesulitan dan kegalauan itu hilang. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 2/ 471). Dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 728 H) tentang ayat sakinah, bahwa paling tidak ada 6 ayat sakinah di dalam al-Qur’an: Q.S. al-Baqarah: 248, Q.S. at-Taubah: 26, Q.S. at-Taubah: 40, Q.S. al-Fath: 4, Q.S. al-Fath: 18, dan Q.S. al-Fath: 26.
Atas sebab ada keperluan bidaah di bulihkan.. jadi kenapa di bangkitkan pekara bidaah ke masyarakat.. sedangkan masyarakat ada keperluan...keperluan bolih
Atas sebab apa bidaah dibenarkan? Siapa yang membenarkan? Apakah dalil yang menyatakan sekiranya ada sebab, perbuatan itu dibenarkan? Mohon tuan jelaskan. Terima kasih. 😊😊
tak phm aku dgn ustaz asamjawa.. tak phm2 bab bidaah.. benda tak mengelirukan pun, diorang kata mengelirukan. ego tu jadi punca perbalahan. setiap apa yg dipertikai oleh ustaz asamjawa, terutama ustaz engku, semua dijawab oleh dr rora psl bidaah. nmpk sgt pemahaman psl bidaah ustaz asamjawa sbnrnya yg mengelirukan dan tak betul.
SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH AHLI BID'AH ??? BID'AH YANG DILAKUKAN SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH Berzikir dengan ‘Ya Hayyu Ya Qayyum’ antara Salat Fajar dan Salat Subuh Dijelaskan oleh murid beliau, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H) dalam kitabnya Madarij as-Salikin bahwa salah satu zikir atau hizib kesukaan Ibnu Taimiyyah: ومن تجريبات السالكين التي جربوها فألفوها صحيحة أن من أدمن يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت أورثه ذلك حياة القلب والعقل Salah satu tajribat/ hasil uji yang dilakukan oleh para salik adalah siapa yang membiasakan membaca “ya Hayyu ya Qayyum, la ilahailla anta” maka hati dan pikirannya akan selalu hidup. وكان شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه شديد اللهج بها جدا، وقال لي يوما: لهذين الاسمين وهما الحي القيوم تأثير عظيم في حياة القلب، وكان يشير إلى أنهما الاسم الأعظم، وسمعته يقول: من واظب على أربعين مرة كل يوم بين سنة الفجر وصلاة الفجر "يا حي يا قيوم، لا إله إلا أنت، برحمتك أستغيث" حصلت له حياة القلب، ولم يمت قلبه. Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) termasuk orang yang sangat suka dengan zikir itu. Bahkan suatu ketika beliau pernah berkata: Kedua isim ‘al-Hayyu dan al-Qayyum’ ini mempunyai bekas yang cukup bagus bagi hati. Dia termasuk isim a’dzam. Maka siapa yang membiasakan membaca sebanyak 40 kali setiap hari, di waktu antara salat sunah fajar dan salat subuh, “ya Hayyu ya Qayyum la ilaha illa anta, bi rahmatika astaghits, maka hatinya akan selalu hidup dan tak akan pernah mati. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 1/446).
semakin jelas bedanya pemahaman Dr. Rozaimi Ramle dengan pemahaman Syeikhul Islam ibnu Taimiyyah ..mohon dijawab mengenai bid'ah2 amaliyah yang dilakukan oleh syeikhul islam ibnu taimiyyah...sehingga pemahaman ustadz Dr. Rozaimi Ramle dapat memasukkan syeikhul islam ibnu Taimiyyah menjadi ahli bid'ah...jd yang benar siapa.. bila pemahaman dr. Rozaimi Ramle yang benar berarti syeikhul islam salah dan tidak paham mengenai bid'ah dan agamanya.
Cerita lah beribu kali pun, dia tak akan faham... Bak kata Hamka "Ibarat gesek Rebab ka telinga Kerbau" jadi faham saja lah bila kita berhadapan dengan orang macam ni.. cuma kita bimbang kalau2 kebodohan orang macam ni boleh mempengaruhi orang lain.. suka tak suka kena ulang juga demi nak jaga Agama.. kerana Allah dan ini tugas para Pendakwah yg terpaksa menghadapi orang2 macam ni dengan berbagai tuduhan dan gelaran yg di anggap buruk lagi melampau...
kalau azan untuk halau syaitan dan ketika ribut tu bukan ditentukan masa dan tempat tertentu.. ataupon ada kayfiat tertentu.. kita x zalimi perbuatan azan halau syaitan tu sentiasa.. kalau setiap tahun sembahyang raya kita azan , maknanya itu dah menzaliminya.. sbb tu bidaah..
Terbaik & jelas penerangan dgn hujah, dalil & nas. Pelik kenapa masih ada yg tak faham isu bid'ah ini termasuk kalangan ustaz2 mashur.
Ustaz2 yg masyhur tu takut kehilangan murid2, peminat2, viewers, dan pengaruh.......mereka tu berlagak mcm si-tahu, over confidence, tambahan lg murid2 mereka tu jahil ttg ilmu hadis, jd peluang utk kencing 100%,
Tapi bagi kita yg ada asas ilmu hadis ni tak dpt diorang nak kencing, jd diorang marah lah sebab dah ketahuan ilmu mereka yg tak bersanad dari hadis sahih.....ustaz2 masyhur tu sekadar ceramah motivasi atau cerita dongeng katoon
masyaallah .
allah kirimkan ilmu lewat ustazd . di tengah ramainya subhat yg senantiasa membuat muslim berpecah .. teruskan ustazd ku .
sebab engkau adalah penyambung lidah nabi muhammad solallahu alaihi wasalam .
Amin Udin Sedunia 👍🏼👌🏼
Jelas...dan menyengat!...terbaik Dr Rozaimi..
Irfan R.
👌🏼
Masya Allah jayakallahu khair ya ustadz, semoga Allah selalu melindungi beliau Aamiin
hassan raju amiin...
Dosa bid'ah adalah dosa yg paling di sukai iblis, karena org yg melakukan dosa ini tdk pernah merasa bersalah dan selalu ngotot kalo perbuatannya adalah benar
mudah faham
Saya suka sekali penjelasan ustadz Rora terbaik lah mantap
Alhamdulillah
Terbaeeeekkk..
roeslan1969
👍🏼👌🏼
Mantap ni ustad....i agree ....stiap bidah bikin rusak sunnah nabi
jelas sejela jelasnya
tidak ada tempat yang paling indah selain surga 👌🏼👍🏼
Antara sebab bidaah dilarang kerana dia menyelisih sunnah...manusia akan tinggalkan sunnah dan banyakkan bidaah....
I love you ♥️ ustadz
Terbaik RORA
AKHLAK dan ILMU yang dibawa oleh Ulama' Salaf dan salaffusoleh lebih aku cintai berbanding Yg lain.
.
Sesungguhnya tidak pernah aku Melihat mereka menghina, mencemuh dan mensesatkan orang lain. Dan apabila adanya perbezaan pendapat atau perselisihan, mereka takkan melakukan perbuatan terkutuk seperti menarik pertauliahan bahkan ajak berbincang.
.
Akhirulkalam kalam, mereka lebih tawadhu' Dan rendah diri. Ajaran mereka lebih dekat dengan kehendak Allah dan rasul. Quran dan sunnah Menjadi pegangan dan ijmak dan qias sebagai rujukan.
.
Alhamdulillah, syukran jaziilan ya salaffusoleh.
.
Ana Uhibbu fillah 😍🤗✨
.
Wallahu'alam
Mantaab..
Sgt Jelas
Salam. Ustaz sendiri pun belum tentu masuk SYURGA. Tiada siapa yang tahu kehendak dan keputusan Allah nak masukkkan sesiapa dalam syurga...!
Bila masa pulak ustaz rozaimi mengaku dia masuk syurga? Jgn memfitnah
Apa ada kena mengena topik di atas dengan kenyataan awak Mariamah? Awak dengar tak huraian beliau ke main bedal jer?!
Inilah syaitonnirrojim...
*BID'AH* vs *SUNNAH*
Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata !
Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya.
Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua."
Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._
Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_
Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, :
_"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_
Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_
Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari).
Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._
Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud.
Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll.
Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat.
Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits.
Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu?
Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah.
*MEMAHAMI SUNNAH*
Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir.
Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang?
Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah).
Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 th-cam.com/video/bXDQQrIP7zU/w-d-xo.html
9
ชัดเจน แน่นอนถูกต้อง
salah satu ustads wahabi malaysia yg dicintai para penuntut ilmu agama di Indonesia
Sebab Umat Islam Tak Maju..???
Minit 00:50 - BIDAAH adalah satu jalan dalam AGAMA yg.direka..yg.menyamai seolah-olah dia itu adalah AGAMA..
Minit 01:00 - orang yg.meREKA..dia hendak MELAMPAU dalam BERIBADAT kpd. ALLAH..
Minit 02:30 - umat Islam ini dia sibok nak reka BIDAAH dalam bab IBADAH sampai dilupa utk.reka BIDAAH dalam bab DUNIA..
Minit 03:30 - mana ada orang buat BIDAAH..NIAT dia JAHAT.. BIDAAH dgn.MAKSIAT berbeza..
Minit 05:20 - tak kan AZAN pun masuk NERAKA ustaz..Yaa..sbb. Nabi Tak Buat & kamu AZAN bukan ditempatnya..
Minit 05:40 - Muawiyyah tak kata kat Ibnu Abbas: "Kau nie WAHABI yerk..???"
Minit 6:00 - semuanya berpunca dpd tidak selesainya ISU TAKRIFAN apa itu 1.BIDAAH & 2.Hadis Lemah
th-cam.com/video/Y_3qQqPypX8/w-d-xo.html
0:15 imam Nawawi hukum Bidaah bab sapu tengkuk sbb hadisnya Batil/tak Sohih
1:05 mazhab Syafie bersepakat dgn imam Syatibi bermazhab Maliki dlm definisi Bidaah
2:58 kita lazimi ibadat yg ada Khafiat Khusus pd waktu yg khusus tak boleh
4:24 kita kata Bidaah Masuk Neraka..
6:00 MELAYU antara Bidaah & Sunnah
6:50 bukak kitab al-Azkar imam Nawawi bnyk amalan Sunnah
7:00 tak ada masa nak joint/amal Tarikat
7:40 cari hadis palsu dulu.. ustaz2 merapu, agama mcm kartun
8:45 molukel asap rokok
th-cam.com/video/TeZtNTiwMXY/w-d-xo.html
Dia Kata : "Takkan Lah Baca Qur'an Bid'ah Kot" [ Dr RORA ] 0:30 - DALIL yg UMUM tak boleh jadikan sandaran utk IBADAT yg KHUSUS th-cam.com/video/gGURrGIdpSA/w-d-xo.html
Takrif dan Kekeliruan Dalam Memahami Bid'ah ( Dato'. Dr. Maza ) 0:50 - jika dia bertujuan beribadah itu utk berlebih-lebihan itu baru BIDAAH 5:15 - tapi hat dia buat BIDAAH lebih baik dpd BIDAAH oleh sebahagian golongan AGAMA pee tokok tambah hat agama Tuhan..
5:30 - tapi agama Tuhan manusia jadi SESAT jadi SALAH kerana dia tambah agama Tuhan..
6:30 - sbb dia RASA hat Nabi buat tuu tak berapa kemaih.. th-cam.com/video/VNPA3TXUX2E/w-d-xo.html
👍👍👍👍👍👍👍
,👍👍👍
Lailahailallah muhamad rusul allah ameen
Bedo'oh..
RINGKASAN TRANSKRIP
Sebab Umat Islam Tak Maju..???
Minit 00:50 - BIDAAH adalah satu jalan dalam AGAMA yg.direka..yg.menyamai seolah-olah dia itu adalah AGAMA..
Minit 01:00 - orang yg.meREKA..dia hendak MELAMPAU dalam BERIBADAT kpd. ALLAH..
Minit 02:30 - umat Islam ini dia sibok nak reka BIDAAH dalam bab IBADAH sampai dilupa utk.reka BIDAAH dalam bab DUNIA..
Minit 03:30 - mana ada orang buat BIDAAH..NIAT dia JAHAT.. BIDAAH dgn.MAKSIAT berbeza..
Minit 05:20 - tak kan AZAN pun masuk NERAKA ustaz..Yaa..sbb. Nabi Tak Buat & kamu AZAN bukan ditempatnya..
Minit 05:40 - Muawiyyah tak kata kat Ibnu Abbas: "Kau nie WAHABI yerk..???"
dia hendak MELAMPAU dalam BERIBADAT kpd. ALLAH
Sebab Umat Islam Tak Maju..??? 🙄
0:15 imam Nawawi hukum Bidaah bab sapu tengkuk sbb hadisnya Batil/tak Sohih
1:05 mazhab Syafie bersepakat dgn imam Syatibi bermazhab Maliki dlm definisi Bidaah
2:58 kita lazimi ibadat yg ada Khafiat Khusus pd waktu yg khusus tak boleh
4:24 kita kata Bidaah Masuk Neraka..
6:00 MELAYU antara Bidaah & Sunnah
6:50 bukak kitab al-Azkar imam Nawawi bnyk amalan Sunnah
7:00 tak ada masa nak joint/amal Tarikat
7:40 cari hadis palsu dulu.. ustaz2 merapu, agama mcm kartun
8:45 molukel asap rokok
th-cam.com/video/TeZtNTiwMXY/w-d-xo.html
Minit 6:00 - semuanya berpunca dpd tidak selesainya ISU TAKRIFAN apa itu 1.BIDAAH & 2.Hadis Lemah
th-cam.com/video/Y_3qQqPypX8/w-d-xo.html
"Dia nak melampau??" Apa motif Ustaz?
6:52 hahahaha
Buat ibadah qurban secara online tak bida'ah ke ustaz??bersungguh² promosi buat amalan bida'ah tu kira camane lak ustaz??hinggakan ade yg ditipu berkaitan amalan bida'ah yg di promosikan itu, ape hukum nye ustaz?
TERIMAKASIH USTADZ..BERARTI SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH AHLI BID'AH YA??
Karena beliau Berzikir dengan Surat al-Fatihah dari Fajar hingga Pagi Hari
Salah seorang murid Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) yang lain; Sirajuddin Abu Hafsh al-Bazzar (w. 749 H) menceritakan kebiasaan gurunya:
وكنت مدة اقامتي بدمشق ملازمه جل النهار وكثيرا من الليل وكان يدنيني منه حتى يجلسني الى جانبه وكنت اسمع ما يتلو وما يذكر حينئذ فرأيته يقرأ الفاتحة ويكررها ويقطع ذلك الوقت كله اعني من الفجر الى ارتفاع الشمس في تكرير تلاوتها
Ketika sedang berada di Damaskus, saya selalu mulazamah dengan Ibnu Taimiyyah, bisa dikatakan hampir sepanjang siang dan malam. Suatu ketika saya diminta duduk di samping beliau. Saya mendengar apa yang beliau zikirkan, yaitu beliau selalu mengulang-ulang bacaan surat al-Fatihah, mulai dari fajar sampai matahari mulai meninggi di pagi hari.(Sirajuddin Abu Hafsh Umar bin Ali al-Bazzar w. 749 H, al-A’lam al-Aliyyah fi Manaqib ibn Taimiyyah, hal. 38).
Hal ini dikuatkan dengan penjelasan IbnuQayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya:
تأملت أنفع الدعاء فإذا هو سؤال العون على مرضاته، ثم رأيته في الفاتحة في: إياك نعبد وإياك نستعين
Saya (Ibnu Taimiyyah) mengangan-angan, sebenarnya doa paling bermanfaat itu meminta pertolongan kepada Allah atas rida-Nya. Dan saya melihatnya berada pada surat al-Fatihah dalam ayat “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah w. 751 H, Madarij as-Salikin, h. 1/ 100).
Jamie Ohara pertanyaan yg mungkin bisa muncul dibenak yg membaca artikel di atas pd akhir2 kalimat...apakah ibnu taimiyah melakukan bid'ah??bila tidak mk apa nama kebiasaan beliau tsb???lalu bila itu bid'ah.. Apakah sekelas ibnu taimiyah dgn gegabah melakukan hal tsb atau bila ada yg mengatakannya dgn bid'ah tsb..lalu apakah sekelas syeikhul islam tdk mengerti dalam istidlal dan istinbatul Ahkam bahkan pd amaliyah yg dilakukannya dan menjd perhatian orang dan murid2nya ???saya rasa pasti beliau mengerti bahwa amalan alfatihah berulang2 tsb tiada contoh khusus dari rasulullah saw.. Tetapi beliau lakukan.. Berarti boleh.. Berarti tidak semua hal yg tidak pernah dicontohkan rasulullah saw semuanya dinamakan bid'ah..atau bid'ah dhlolalah selama terpayungi dgn dalil yg bersifat 'am.. Dan dinamakan hal tsb dgn perbuatan yg baik walau nabi tiada mencontohkan secara khusus..atau bid'ah hasanah.. Wallahu a'lam bishshowwab
+Irwansyah Irwan .Anda bisa datang dn bertanya terus kpda Dr Rora dn Dr Maza secara terbuka kerna disini kurang mudah dn kurang jelas serta kurang dipahami, tambah2 lgi buat org yg berhati " batu keras karas hitam gelap gelita " 😊. Jazakallahhukhoiran. Barakallahhufiikum. Barakallahhufiha.
Mantap diskusinya... 👍🏼
Itu bukan bid'ah....asmaul husna Ya Hayyu Ya Qayyum tu memang ada asasnya dlm al quran......."serulah Allah atau nama2Nya lain".....
Kalau copy paste kat google byk kesalan...kalau nak rujuk .rujuk kitab imam ibn taimiyah...dah beberapa kali sy jumpa copy paste surah alquran ayt sekian sekian apabila dirujuk alquran ternyata tak sama...apa yg di share maksud ayat betoi tp no ayat salah.
Ahli bid'ah palingggg susah untuk berubah ..... Benarlah kata imam ibnul jauzi... Ahli bid'ah merasa diri mereka berada di jln yg benar.... Lihatlah apa yg berlaku di malaysia n indonesia skrg..apabila ada sekelompok ustaz yg menyeru kpd sunnah ....akn muncul ustaz2 pembela amalan bid'ah itu dgn bermcm2 alasan mrk dan penuh ejekan kpd ustaz2 sunnah....
Para pengingkar “Bid’ah hasanah” hendaknya berpegang teguh pada pendapatnya, Adalah bahwa mushhaf Al-Quran dahulu ditulis tanpa “TITIK” , kenyataannya memang para sahabat RA, menulis wahyu yang di imla’kan kepada Rasulullah, itu memang tidak memakai “TITIK”..mereka menulis huruf Ba, Ta…dan sebagainya itu tidak memakai titik. bahkan Sayyidina Utsman bin Affan ra, sewaktu menulis Al-Quran sejumlah enam mushhaf, lalu dikirimkannya mushhaf-mushhaf itu ke Bashroh, Mekah dan selainnya, dan beliau menyimpan satu mushhaf sebagai pegangannya itu kenyataannya juga memang tidak memakai “TITIK”.
Lalu siapakah yang sudah menambahi penulisan Mushhaf Al-Quran dengan “TITIK” ….???
Al-Syaikh Ibnu Daud Al-Sajsatani ra, didalam kitab “Al-Mashoohif”nya pada halaman 158 telah berkata :
“حدّثنا عبد الله، حدّثنا محمّد بن عبد الله المخزوميُّ، حدّثنا أحمد بن نصر بن مالك، حدّثنا الحسين بن الوليد، عن هارون بن موسى قال: أوّل مَن نقط المصاحف يحيى بن يعمر”.اهـ وكان قبل ذلك يكتب بلا نقط، فلما فعل هذا لم ينكر العلماء عليه ذلك، مع أن الرسول ما أمر بنقط المصحف، فمن قال كل شىء لم يُفعل في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم بدعة ضلالة فليبدأ بكشط النقط من المصاحف حتى ابن تيمية زعيمهم ذكر في فتاويه (3/402) ما نصه: “قيل: لا يكره ذلك لأنه بدعة، وقيل: لا يكره للحاجة إليه، وقيل: يكره النقط دون الشكل لبيان الإعراب، والصحيح أنه لا بأس به”.اهـ
Telah menceritakan kepadaku Abdulloh, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdulloh Al-Makhzumi, telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Nashor bin Malik, telah menceritakan kepadaku Al-Husain bin Al-Walid dari Harun bin Musa ia telah berkata :
“Orang pertama yang memberikan tanda “TITIK” pada Mushhaf-mushhaf itu adalah YAHYA BIN YA’MAR”.
Dan adalah sebelumnya mushhaf ditulis tanpa tanda titik, maka ketika Yahya bin Ya’mar menambahkan tanda titik pada Mushhaf, tak ada seorang pun ulama yang melarangnya, padahal Rasulullah , saja tidak pernah memerintahkan untuk menambahkan tanda titik pada penulisan Mushhaf.
“MAKA BARANG SIAPA YANG BERKATA BAHWA SEMUA PERKARA YANG TIDAK PERNAH DILAKUKAN DI ZAMAN RASULULLAH , ITU ADALAH BID’AH (PERKARA BARU) YANG SESAT, MAKA DIA HARUS SEGERA MEMBUANG TANDA TITIK YANG ADA PADA SEMUA MUSHHAF !!! padahal pemimpin mereka (sekte anti bid’ah hasanah) saja Ibnu Taimiyah telah menuturkan dalam kitab “Fatawi”nya pada jilid 3 halaman 402 : “dikatakan :”bahwa itu (penambahan tanda titik pada mushhaf) tidak di makruhkan (dibenci), karena sesungguhnya itu adalah bid’ah. dan juga dikatakan : “bahwa itu tidaklah di makruhkan keranana itu diperlukankan. dan juga dikatakan : “bahwa di makruhkan penambahan tanda titik jika tidak menambahkan syakal/harokat, karena syakal sangat diperlukan untuk menjelaskan baris. dan pendapat yang shoheh/benar adalah : “Sesungguhnya penambahan tanda titik itu tidaklah jadi masalah.” (sekian)
JADI SAYA UCAPKAN KEPADA ANDA-ANDA YANG MENOLAK ADANYA BID’AH HASANAH, SAYA UCAPKAN KEPADA ANDA-ANDA YANG MEN-CAP BAHWA SETIAP PERKARA BARU ITU ADALAH BID’AH SESAT….SILAHKAN SEGERA ANDA BUANG SEMUA TANDA TITIK YANG ADA PADA SEMUA MUSHHAF AL-QURAN YANG ADA DI SELURUH MUKA BUMI INI !!!
Jauhi famahan wahabi yang mengelirukan orang islam di seluruh DUNIA .
orang yang berfahaman wahhabi akan tetap pertahankan akidah yang mujassimah/musyabbihah. ia sangat merbahaya yakni akidah yang bathil.
engkau buat saja apa yg engkau rasa baik. tetapi kami, kami akan ikut yg betul betul daripada sunnah Rasulullah. titik.
@@iad3832 segalanya...jika mahupun buat yang baik dan betul-betul sunnah adalah perlu pelajari ilmu yang benar dari ulama salaf dan khalaf yang sebenar!! bukannya dari ajaran yang menyeleweng seperti ajaran wahabi dan syiah yang sesat.. .😊..titik
Adam muhammad Wahabi buat ape sampai benci macam ni?
Azan dua kali di waktu jumaat tu bidaah tak
Masa nabi azan sekali saja
Bab Akidah adakah sepakati dengan ASWJ? Ini yang jadi masalah pada salafi wahabi
Bab Fiqh ,boleh terima . Bab Akidah no kompromi.
Dari contoh yg ustat cakap: Pakai baju seluar termasuk urusan agama. Sebab agama suruh tutup aurat. Jadi bukan urusan dunia tu. Jadi Nabi tutup aurat bagaimana? Pakai kain macam mana? Jadi sahlah pakai kot tu Bid'ah hsanah. Betul tak?
Pakaian yg menutup aurat tu dsruh...xkisah la dri kain ape...pakaian nabi tu sbb nabi org arab, so ikut adat org arab...ade 2 syarat rsenye cre berpakaian...pakaian tu menutup aurat n xgnjil dri org...kalau kot tu org malaysia boleh trime, xpelik, ok je asalkan menurup aurat...
Bagaimana dengan BID'AHnya amaliyah SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH ustadz???Dapatkah kami memasukkannya sebagai ahli bid'ah??
Karena beliau menyusun sesuatu yang baru dan mengamalkannya..yang susunan amaliyah tersebut tidak dicontohkan rasululah saw, yakni:
Berzikir dengan Ayat Sakinah di saat Gelisah
Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) juga mengumpulkan ‘Ayat Sakinah’. Ayat Sakinah ini biasa beliau baca ketika dalam keadaan yang sulit.
وكان شيخ الإسلام ابن تيمية - رحمه الله - إذا اشتدت عليه الأمور: قرأ آيات السكينة
Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) ketika dalam keadaan sulit, beliau membaca ayat-ayat sakinah.(Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 2/ 471).
Tak hanya itu, beliau pun mengajarkannya kepada kerabat dan orang-orang di sekitar beliau.
قال: فلما اشتد علي الأمر، قلت لأقاربي ومن حولي: اقرءوا آيات السكينة، قال: ثم أقلع عني ذلك الحال، وجلست وما بي قلبة
Ibnu Taimiyyah berkata: Ketika saya sedang dalam keadaan sulit, maka saya katakana kepada kerabat dan orang-orang di sekitar saya, “Kalian bacakanlah ayat-ayat sakinah!”.Maka kesulitan dan kegalauan itu hilang. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 2/ 471).
Dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 728 H) tentang ayat sakinah, bahwa paling tidak ada 6 ayat sakinah di dalam al-Qur’an: Q.S. al-Baqarah: 248, Q.S. at-Taubah: 26, Q.S. at-Taubah: 40, Q.S. al-Fath: 4, Q.S. al-Fath: 18, dan Q.S. al-Fath: 26.
👌🏼
Silahkan dilanjut diskusinya...
Darimana rujukan ta'rif bid'ahnya ustadz?
Sikit bidaah,amalan tak buat ape? Sibukkkkk hal yg lama dah settle ulamak ii terdahulu .nie semua skit ii sesat
Syirik jua sudah selesai dari dulu. Kemudian jika datang kesyirikan kembali, patutkah di biarkan? Begitu juga dengan bid'ah
Tapii ape yg di kata oleh Dr tuu betol ii bidaah???? Bukan kah amalan yg ade pada syarak boleh dia lakukan tak begituu
@@mukminsejati8341 bahasa apa ni baiii??? Cuba susun penulisan dlm bahasa melayu saudara tu dengan betul
Hehehe maaf
Atas sebab ada keperluan bidaah di bulihkan.. jadi kenapa di bangkitkan pekara bidaah ke masyarakat.. sedangkan masyarakat ada keperluan...keperluan bolih
Atas sebab apa bidaah dibenarkan?
Siapa yang membenarkan?
Apakah dalil yang menyatakan sekiranya ada sebab, perbuatan itu dibenarkan?
Mohon tuan jelaskan.
Terima kasih. 😊😊
bidaah dalam urusan dunia diharuskan, bidaah dalam urusan agama tak boleh dan perlu dijauhkan
tak phm aku dgn ustaz asamjawa.. tak phm2 bab bidaah.. benda tak mengelirukan pun, diorang kata mengelirukan. ego tu jadi punca perbalahan. setiap apa yg dipertikai oleh ustaz asamjawa, terutama ustaz engku, semua dijawab oleh dr rora psl bidaah. nmpk sgt pemahaman psl bidaah ustaz asamjawa sbnrnya yg mengelirukan dan tak betul.
kalau bidaah sesat bagaimana bolih bertukar jadi makruh ? itu bidaah dah di ketahui umum tak payah di ulang ulang lagi
jangan pula lompat pergi bidaah yg merupakan fardhu kifayah
Ini bidaah ,mcm mana pula dgn jemaah
yg ustad cakap itu adalah sesuatu yg terpencil di lakukan segelintir orang jahil taka payah comment lagi buang masa
SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH AHLI BID'AH ???
BID'AH YANG DILAKUKAN SYEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH
Berzikir dengan ‘Ya Hayyu Ya Qayyum’ antara Salat Fajar dan Salat Subuh
Dijelaskan oleh murid beliau, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H) dalam kitabnya Madarij as-Salikin bahwa salah satu zikir atau hizib kesukaan Ibnu Taimiyyah:
ومن تجريبات السالكين التي جربوها فألفوها صحيحة أن من أدمن يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت أورثه ذلك حياة القلب والعقل
Salah satu tajribat/ hasil uji yang dilakukan oleh para salik adalah siapa yang membiasakan membaca “ya Hayyu ya Qayyum, la ilahailla anta” maka hati dan pikirannya akan selalu hidup.
وكان شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه شديد اللهج بها جدا، وقال لي يوما: لهذين الاسمين وهما الحي القيوم تأثير عظيم في حياة القلب، وكان يشير إلى أنهما الاسم الأعظم، وسمعته يقول: من واظب على أربعين مرة كل يوم بين سنة الفجر وصلاة الفجر "يا حي يا قيوم، لا إله إلا أنت، برحمتك أستغيث" حصلت له حياة القلب، ولم يمت قلبه.
Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) termasuk orang yang sangat suka dengan zikir itu. Bahkan suatu ketika beliau pernah berkata: Kedua isim ‘al-Hayyu dan al-Qayyum’ ini mempunyai bekas yang cukup bagus bagi hati. Dia termasuk isim a’dzam.
Maka siapa yang membiasakan membaca sebanyak 40 kali setiap hari, di waktu antara salat sunah fajar dan salat subuh, “ya Hayyu ya Qayyum la ilaha illa anta, bi rahmatika astaghits, maka hatinya akan selalu hidup dan tak akan pernah mati. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 1/446).
semakin jelas bedanya pemahaman Dr. Rozaimi Ramle dengan pemahaman Syeikhul Islam ibnu Taimiyyah ..mohon dijawab mengenai bid'ah2 amaliyah yang dilakukan oleh syeikhul islam ibnu taimiyyah...sehingga pemahaman ustadz Dr. Rozaimi Ramle dapat memasukkan syeikhul islam ibnu Taimiyyah menjadi ahli bid'ah...jd yang benar siapa.. bila pemahaman dr. Rozaimi Ramle yang benar berarti syeikhul islam salah dan tidak paham mengenai bid'ah dan agamanya.
Cuba saudara sertakan pendpt ibnu taimiyah sekarang juga, saya cuma nak tahu
Cerita lah beribu kali pun, dia tak akan faham... Bak kata Hamka "Ibarat gesek Rebab ka telinga Kerbau" jadi faham saja lah bila kita berhadapan dengan orang macam ni.. cuma kita bimbang kalau2 kebodohan orang macam ni boleh mempengaruhi orang lain.. suka tak suka kena ulang juga demi nak jaga Agama.. kerana Allah dan ini tugas para Pendakwah yg terpaksa menghadapi orang2 macam ni dengan berbagai tuduhan dan gelaran yg di anggap buruk lagi melampau...
Tak boleh azan tak kena tempat, kalau mcm tu nk halau setan atau ribut tak boleh azan laa eh? Bidaah
kalau azan untuk halau syaitan dan ketika ribut tu bukan ditentukan masa dan tempat tertentu.. ataupon ada kayfiat tertentu.. kita x zalimi perbuatan azan halau syaitan tu sentiasa.. kalau setiap tahun sembahyang raya kita azan , maknanya itu dah menzaliminya.. sbb tu bidaah..
Tuan sendiri da jawab soalan tuan.
😊😊😊
Seblom mati pesan kat anak bini suruh tanam je trus tk payah buat tahlil
Tak oayah buat talkin ..
Syaitan musuh yg nyata
Ada bidah hassnah.ini pemahaman imam yg empat.wahabi tak faham bid ah..pilihlah antara imam empat atau oemikiran sesat wahabi.