Tidak selalu arus bolak balik bentuk gelombang nya sinusoida (menit 1'10"), bisa berbentuk kotak, segitiga, gigi gergaji, trapesium, pulsa dlsb. Asalkan ada yg positif dan negatif terhadap referensi tegangan tertentu bisa dikategorikan arus bolak balik. Tidak benar frekuensi di Indo sekitar 50-60 Hz, tapi 50 Hz dgn deviasi kurang dari 1 % (menit 1'30"). Kalau bisa sampai 60 Hz, betapa kacaunya perlistrikan yg terkoneksi pada jaringan PLN. Ini menyangkut sinkronisasi jaringan. Pada menit 5'25" : ukuran kabel yg besar mempunyai resistansi yg besar. Rasanya ini terbalik kan resistansi penghantar itu berbanding terbalik dgn luas penampang nya. Jadi semakin besar luas penampang penghantar semakin kecil nilai resistansi nya.
chanel yg model gini yg harus di dukung karena menambah wawasan..bukan yg isinya pada pamer harta dll..Insya Allah berkah hasilnya karena membagikan ilmu aamiin
Arus AC lebih aman dibandingkan arus DC. Jika kita tersengat arus ac, maka sepersekian detik akan lepas sendiri karena arus ac akan mencapai 0V dalam satu cycle.. Tetapi jika kita tersengat arus DC, maka arus akan mengalir terus menerus dan semakin tinggi
Ya nggak gitu. Bahaya kesetrum itu bukan jenis listriknya AC atau DC tapi tegangannya. Tidak benar kesetrum listrik AC dlm sepersekian detik (100 m detik) akan lepas dgn sendirinya. Arus yg melewati tubuh hanya 5 mA saja cukup membuat fatal hanya dlm orde mili detik saja. Ini dikarenakan resistasi tubuh sekitar 100 kOhm untuk mengalirkan arus 5 mA perlu tegangan 500 Volt.
@@Sughi-z4d betul dua dua nya sebenarnya bahaya, cuma kalau dari tingkat lebih sakit yang mana, sakitan AC karena gelombangnaik turunnya bikin tubuh kita bergetar... kalau DC arusnya konstan yang dimana kalau kita tersengat arus DC rasa nya gak sesakit Ac cuma tetap bisa mati karena tersengat
Dari bahayanya mah sama aja, tapi AC lebih sakit karena sel syaraf kita bergetar sesuai frekuensi listrik ACnya. Nah, sakitnya itu bikin kita segera sadar kalau kesetrum dan cepat² melindungi diri Sedangkan kalau AC frekuensi sangat tinggi, puluhan hingga ratusan kHz, justru malah lebih aman, karena ada yg namanya skin effect. Jadi listriknya cuma merambat di dekat permukaan kulit dan ga bisa masuk ke dalam tubuh
Arus AC (arus bolak-balik) cocok untuk transmisi dan distribusi listrik dari pembangkit ke rumah kita karena beberapa alasan utama: 1. Kemudahan Transformasi Tegangan: Arus AC dapat dengan mudah diubah ke tegangan yang lebih tinggi atau lebih rendah menggunakan transformator. Ini penting karena tegangan tinggi diperlukan untuk transmisi jarak jauh (mengurangi kerugian energi) dan tegangan yang lebih rendah diperlukan untuk penggunaan aman di rumah dan bisnis. 2. Efisiensi Transmisi: Pada tegangan tinggi, arus AC dapat ditransmisikan dengan kerugian daya yang lebih kecil. Dengan menggunakan transformator, tegangan dapat dinaikkan untuk transmisi jarak jauh, yang mengurangi arus dan, akibatnya, mengurangi kerugian resistif (I²R). 3. Keandalan dan Stabilitas: Sistem AC lebih mudah diatur dan dikontrol untuk menjaga stabilitas jaringan listrik. Perangkat seperti relai dan pemutus sirkuit yang digunakan untuk melindungi jaringan listrik bekerja lebih efisien dengan arus AC. 4. Infrastruktur yang Tersedia: Sebagian besar infrastruktur listrik saat ini sudah dibangun untuk mendukung arus AC. Ini mencakup peralatan rumah tangga, sistem distribusi, dan jaringan transmisi. 5. Biaya dan Kompleksitas: Teknologi untuk pembangkitan, transformasi, dan distribusi arus AC telah lebih maju dan ekonomis dibandingkan dengan arus DC (arus searah), meskipun ini mulai berubah dengan kemajuan teknologi konversi DC. Meskipun arus DC memiliki beberapa keunggulan, terutama untuk transmisi jarak sangat jauh dengan HVDC (High Voltage Direct Current), arus AC tetap menjadi pilihan utama untuk sebagian besar sistem distribusi listrik karena faktor-faktor di atas. 😅
Kelebihan AC, selain voltase mudah distep up atau step down. AC bisa ditransmisikan menggunakan sistem 3 fase, akhirnya transmisi hanya membutuhkan 3 kabel fasa tanpa harus membawa 3 kabel pembalik (netral), total kabel transmisi hanya 3 kabel, bukan 6 kabel. Biaya instalasi kabel bisa dihemat 50%.
dari hukum Ohm, hambatan itu berbanding terbalik dengan luas penampang, makin besar penampang ya makin kecil hambatannya, CMIIW pemilihan arus AC untuk transmisi karena efisiensi saja, arus AC tegangannya bisa dinaik turunkan dengan efisiensi lebih tinggi daripada menaikturunkan tegangan DC
Iya betul,,semakin panjang kabel mengurangi arus listrik,,begitupun diameter kabel kalau tidak sesuai dengan KHA kabel contohnya kabel terlalu besar maka akan banyak arus yang terbuang,karena semakin panjang atau semakin besar kabel maka jumlah konduktornya akan semakin besar. Efisiensi timbul karena menggunakan arus yang kecil dan tidak memerluka. Ukuran kabel yang besar
Kalau dalam transmisi SUTET, menentukan ukuran kabel yg tepat itu penting, karena semakin besar kabelnya, maka semakin berat dan dibutuhkan tower yg kuat dan mahal untuk menopangnya FYI, kabel sutet juga cenderung terbuat dari aluminium, selain lebih murah juga lebih ringan dibanding tembaga
Di umur skrg baru ngerti secara detail Mungkin saat smp di ajarkan ke kami, guru nya tak mampu membuat anak anak memahami kelistrikan secara simple Sehingga murid2 nya sama sekali gak mengerti, padahal seru dan unit ngulas teori dasar kelistrikan Gak semua guru di sekolah mampu mendidik
Mendidik dengan kemampuan dan keterbatasan bro @user-ljbh6gn9o jadi kesimpulannya jangan samakan teknologi pendidikan jaman dulu dengan sekarang yg pastinya lebih modern. Tetaplah beradab dan rendah hati sudah seyogyanya kita menghormati hasil jerih payah mereka mengajar. Dan kedepannya generasi selanjutnya bisa memgEvaluasi kelemahan mengajar guru2 kita terdahulu dr segi kurikulum maupun materi yg akan disajikan. Karena teknologi, pengetahuan sifatnya dinamis terus berkembang menyesuaikan jaman
Itu terjadi jika anda sekolah di sekolah umum (SMP/SMA). Karena disekolah umum memang terlalu banyak materi dan hampir semuanya hanya sekedar teori. Itupun paling hanya 1 jam pelajaran per minggu. Tapi jika kita sekolah di sekolah kejuruan,misalnya STM,kita akan bisa paham.
Yang saya bingung adalah tentang kabel netral yang dimana katanya dia adalah kabel yang tidak memiliki tegangan dan sebagain sumber listrik balik, nah pertanyaannya saya bukan kah arus AC itu arus bolak balik dalam periodik tertentu, dan bisa saja dong kabel netral tersebut bisa berubah menjadi kabel yang menyalurkan listrik dan kabel fasa bisa juga menjadi kabel yang menerima listrik balik
Jawabanya karna arus ac bisa dialirkan ke jarak yang sangat jauh dari pembangkitnya, kalo dc tidak bisa jauh2 dari pembangkitnya karna arusnya tidak bisa distep up, bayangkan aja kalo Bpk. Tesla ga nemuin arus AC masang listrik drumah udh kaya masang internet nunggu borongan dulu 😂😂😂
5:29 "Ukuran kabel besar semakin besar nilai resistansi nya??' benarkah??🤔🤔 (Sptnya Kalau semakin panjang deh semakin besar nilai resistansi nya) Spt nya loss power yg terjadi bukan krn nilai resistansi kabel yg besar (krn semakin besar kabel, arus yg dialirkan akan lbh baik), tp lebih dikarenakan listrik terinduksi ((ntah apa istilahnya, kl bicarakan air sih istilahnya nguap😅, makanya neon di bawah sutet bisa nyala)) di sepanjang kabel terbentang, dan ya semakin besar kabel hal tsb semakin signifikan krn permukaan kabel yg terekspos lbh besar. Cmiiw 🙏 5:59
Menurutku pendapat pribadi kenapa ac yang dipilih bukan dc karna biaya lebih murah apalagi kalau menyangkut jarak ,ac lebih mudah karna cara kerjanya juga yang lebih mudah dari dc.jika menggunakan tranformator dalam jarak jauh agak tidak memakan biaya yang banyak untuh kabel penampang yang besar arusnya ,ac cukup menstep up tegangan agar tegangan tinggi dan arus yang dilewatkan tidak terlalu besar. sedangkan dc bisa saja diperaktekan seperti itu tapi dalam kasus dc tidak bisa langsung menstep up tegangan dc langsung ke transformator karna dia arus searah ,oleh karna itu membutuhkan semacam inverter yang dimana akan memperbanyak biaya dan perawatan. karna ini akan jauh lebih banyak jika mengalami kerusakan karna rangkaian jadi lebih rumit. Ini hanya pendapat pribadi kalau ada kesalahan mohon diperiksa
Tp ada lampu DC non polaritasnya itu gmn ya saya ga paham. Lampu led sein motor saya lampu led tp non polaritas. Saya bolak balik tetap hidup. Tp lampu led lampu spedometer punya polaritas. Saya balik ga hidup lampunya
bedanya polar sama non polar itu, kalau polar dia sudah diatur utk punya sisi positif & negatifnya, jadi YPPA & YNNA (yang positif positif aja) & (yang negatif negatif aja). kalau non polar, mau ditaruh di sisi apapun bisa krna ga ditentuin apa yang jadi sisi positif atau negatif dari komponen tsb, cmiiw
Yang menjadi pertanyaan, berdasarkan pengalaman.. Dulu waktu saya SD senang sekali melakukan eksperimen tetang kelistrikan bertegangan rendah (DC) ada satu bohlam pijar kecil kurang lebih memerlukan tegangan 3,7 volt dan saya coba sambung bohlam tsb ke 2 pcs baterai 1,5 volt dan saya tidak tau polaritas nya mana (-&+) nya saya coba asal saja dan menyala, dan saya coba balik lagi polaritas nya juga menyala.. bisa di jelaskan mungkin ini bohlam pijar ini sebenarnya kemerlukan arus DC atau AC??
Sbener nya arus dc dipakai di hampir smua alat elektronik krn sebelum masuk ke perangkat pasti dari arus ac pln hrus di rubah dulu ke dc dgn berbagai variasi rangkaian penyearah sperti contoh, tv, lampu neon dan amplifer
Maaf bang mau tanya... Bagaiman jika jaringan instalasi rumahan memakai kabel NYM dari kwh ke sikring ukuran kabel 4 mm trus untuk keselurahan memakai kabel ukuran 2,5 mm tanpa terkecuali...? Untuk kekurangan dan kelebihan nya dengan menggunakan kabel ukuran seperti di atas bagaimana bang? Terima kasih sebelum nya...
Tergantung dari daya terpasang dan biaya yg dianggarkan. Semakin besar kabel semakin baik tapi tentunya mahal. Kalau pakai kabel tufur 4mm² itu sudah memadai untuk daya terpasang sampai 10 kVA (1 fasa). Kabel 2,5 mm² cukup untuk 3 kW. Jadi kalau sekedar untuk saluran lampu 30 Watt, ya terlalu boros biayanya meskipun amat sangat baik.
mas mau tanya jika arus AC lebih efisien daripada DC untuk rumah tangga, lalu kenapa kereta listrik di indo menggunakan arus DC? mengingat sama2 akan loss terkait jaraknya
Trus lebih efisien, kalau pake ac masa iya kita jalan harus terhubung sama kabel ke kontak ac... Nah kalau dc kan bisa bersumber dari aki, dan aki bisa menyimpan. Begitu kira kira.
@@ceritawarga62kereta listrik tidak pakai accu. Memang tujuannya pakai DC supaya langsung bisa mengkontrol kecepatan keretanya menggunakan inverter. Supply DC LAA dipecah ke dua cabang yakni inverter untuk dynamo kereta dan inverter untuk perangkat listrik kereta seperti pendingin udara dan penerangan.
Mau tanya, kan katanya kalau arus DC +- bebannya terbalik dengan + - sumber listrik, beban akan rusak. Tapi kalau dicoba di lampu led 12v walau tidak sengaja terpasang terbalik polaritasnya, beban tidak langsung rusak. Itu kenapa ya? apakah karena arusnya masih arus kecil?
LED yang dipasang dengan polaritas terbalik tidak selalu langsung rusak karena beberapa faktor, seperti desain LED, arus kecil, dan kemungkinan adanya pembatas arus. Namun, penting untuk selalu memperhatikan polaritas saat merangkai sirkuit agar tidak mengurangi umur dan performa komponen.
masih bingung, kenapa arus ac dikatakan fasa dan netral, kan dalam ilmunya listrkk dc yang bolak balek 50kali dalam 1 detik, kenapa tidak fasa dan fasa ? mengapa demikian mohon penjelasannya suhu🙏
Fase membawa tegangan aktif yang bervariasi sinusoidal terhadap referensi (netral). Netral adalah jalur balik arus dengan tegangan mendekati nol karena di-ground-kan. Menggunakan istilah fase dan netral memudahkan pemahaman, pengukuran, dan penerapan sistem kelistrikan. Kalau semua disebut fase-fase, kita kehilangan referensi yang jelas untuk pengukuran dan keselamatan.
@@JAGOLISTRIK Kalau anda berbicara tegangan 220/380 V itu bukan tegangan untuk barang elektronik, tapi lebih pada motor listrik 3 fasa. Dipasaran dunia tidak ada power supply untuk alat elektronik yg bertegangan kerja 380 V (meskipun secara teknik bisa dibuat). Biasanya 100 V (Jepang), 110 V dan 220 V.
Alat elektronik selalu memakai power supply untuk bisa bekerja pada tegangan listrik rumah tangga. Sebelum diketemukan sistem switching pada pembuatan power supply, pabrik alat elektronik menggunakan trafo sbg penurun tegangan. Trafo ini bisa disetel untuk tegangan 110 atau 220 V dimana umumnya yg ada didunia. Shg produknya bisa dipakai diseluruh dunia. Tapi setelah diketemukan sistem switching, power supply mempunyai range input yg sangat lebar. Bisa dari 90 sampai 240 V tanpa disetting lagi. Shg bisa dipakai diseluruh dunia tanpa masalah. Contoh yg nyata adalah charger HP.
@@sigitbrata2573 Listrik yg kita manfaatkan adalah energi nya. Energi (Joule) per satuan waktu adalah daya (Watt). Daya adalah perkalian antara tegangan (Volt) dan arus (Ampere). Jadi untuk daya yg sama jika tegangannya lebih tinggi (misalnya 2 x) maka arusnya akan kecil (tinggal ½ nya). Penyaluran arus ini membutuhkan kabel, semakin kecil arusnya bisa memakai kabel yg lebih kecil.
Mas alat untuk mengetahui(AC / DC) gelombang kotak, gelombang gronjal gronjal(msw), melengkung melengkung halus (psw) itu alatnya apa? (Soalnya saya kadang pake PLN, kadang klu di pedalaman pakai genset ada juga merakit panel surya).
Jika kamu hanya ingin melihat bentuk gelombang, maka Oscilloscope adalah alat yang paling tepat. Jika hanya ingin mengukur kualitas tegangan tanpa perlu melihat bentuk gelombang, multimeter True RMS sudah cukup. Untuk analisa daya lebih mendalam, seperti mengecek kualitas output dari inverter, genset, atau panel surya, kamu bisa menggunakan Power Quality Analyzer.
mohon maaf pak sebelumnya di menit 5.14 bapak mengatakan bahwa pembangkit menghasilkan daya yg besar sebesar 6-24kv. saya mau bertanya berdasarkan satuannya bukannya 6-24kv itu adalah tegangan ya pak dan daya adalah watt? jika saya benar saya mau bertanya kembali berarti kegunaan trafo step up dalam jaringan tranmisi untuk menaikan tegangannya agar arus nya menjadi lebih kecil dengan daya yg sama ya pak?
Itu itu maksudnya tegangan bukan daya,salah sebut,iya betul step up berfungi menaikkan tegangan agar arus turun tapi tetap daya yang sama, dengan arus yang kecil loss yang terjadi jg kecil
Nambahin bang, Arus AC itu bisa untuk menghidupkan speaker. Karena gelombang arus AC tadi, berguna untuk menggerakkan selaput speaker. Kalo DC ga bs, karena dia lempeng, lurus. Earphone, speaker, itu pasti arus AC. Microphone juga, itu arusnya AC, dia mengubah getaran suara, jadi gelombang arus AC. Koreksi ya kalo saya salah..
@@JAGOLISTRIKkak, kalo arusnya dc dialirkan ke speaker, jadinya bukannya selaput speaker nya tegang ke satu sisi ya, jadi diem, gak gerak? Malah bs rusak.. Maksudku, ini bahas passive speaker, outputan dari amplifiernya ke speaker itu arusnya AC. Kalo active speaker, ya ada yg AC, ada jg DC, karena kan ada komponen amplifiernya, didalem box speaker. Amplifier ini yg butuh listrik untuk gedein signal. Kalo salah, koreksi ya kak 😁
Yg keluar dari output amplifier untuk menggetarkan speaker adalah DC (arus searah). Tapi arusnya mengalir tidak terus menerus dan mengikuti bentuk signalnya. Oleh karena itu speaker diberi tanda polaritas pada terminal inputnya. Kalau speaker cuman diberi arus AC dgn frekuensi 50 Hz (dari trafo step down), bunyinya ya cuman blek eblek eblek aja.
@@Sughi-z4d sulit kalo dc, maka akan kontraksi (maju) terus / gunung terus. Kalo ac bisa gunung - lembah di signalnya, katakanlah ac arus lemah -12v sampai +12v, bs jadi gunung di +12v, dan lembah di -12v. Transducer cone speaker kan bergerak maju mundur mengikuti arus bolak balik ac tadi. Sependek pengetahuan saya ya gitu. Koreksi kalo salah.
@@ChristianWUtomo Coba kamu amati : semua speaker kan ada polaritas di terminalnya. Ini menandakan arus yg masuk ke speaker itu DC. Jadi signal suara yg diamplifikasi ya gak DC rata tapi DC nya putus2 shg membrane speaker bergerak maju mundur sesuai signal yg masuk. Kalau kamu membahas tegangan AC 12 Volt, itu bukan puncak atau lembahnya yg bernilai ± 12 Volt, tapi 12 Volt ini nilai RMS nya. Puncak dan lembah tegangan AC 12 V besarnya 12√2 Volt.
bang mohon pencerahannya kalau meteran saya 900kwh pasti msc meteran saya kan 4a. kalau untuk tabahan mcb rumah saya pake yg berapa Ampere tolong infonya buat yg single mcb aja
Listrik yg terpasang dirumah anda 900 VA (= Volt Ampere bukan kWh = kilo Watt hour). Kalau anda mau pasang MCB tambahan bisa dipasang 4 A juga, atau 6 / 10 A). Toh ini cuman kapasitas MCB dlm menghantarkan arus saja.
Mau tanya, kalau untuk powersupply pc itu kan output yg dihasilkan bisa 20A, nah input dari listrik itu dispesifikasi hanya 220v/4a, apakah akan konstan di 4a walaupun pc diberi beban berat? Apa bisa melebihi 4a? soalnya di forum banyak yg nyaranin kabel tebal sekalian ukuran 2.5mm
Arus input tidak selalu konstan di 4A. Nilainya bergantung pada beban PC dan efisiensi PSU. Menggunakan kabel 2.5 mm² adalah langkah aman, terutama untuk PC dengan PSU daya besar (600W ke atas). Pastikan juga stopkontak dan MCB mendukung daya yang diambil oleh PC, agar sistem tetap aman dan andal.
Phase dan netral itu bukan polaritas,,pada AC pada pembangkit tidak ada netral, netral timbul saat tegangan di step down. Netral berfungsi agar ada perbedaan potensial sehingga beban dapat aktif. Berbeda dengan DC + dan - sudah ada pada awal sumber tegangan atau pembangkitnya
@@JAGOLISTRIK sy kurang paham "Netral (-) berfungsi agar dapat ada perbedaan potensial". Kalau di cek di osiloskop? Apakah listrik rumahan berbentuk sinus? Apakah Polaritasnya terbolak balik 50-60Hz (50-60 kali perdetik)? 🤔
@@jain461 iya betul bentuknya sinus, square, segitiga kalau dicek di osciloscop, dan tetap ada sisi puncak dan lembahnya jg atau peak to peak. iya polaritasnya terus menerus terbolak-balik, nah yang puncak bisa kita anggap phase dan netral kita anggap lembahnya. iya kalau kita ukur frekuensinya itu 50Hz
@@JAGOLISTRIK iya kak Polaritasnya terbolak balik 50-60 kali perdetik, tapi kenapa ya, pada Phasa nya 'tidak mengalami' terbolak balik saat di uji menggunakan testpen?? Testpen hanya menyala pada satu kabel saja? 🤔 Dan bagaimana pula jika dari Accu DC12V atau dari Solar Panel, menggunakan Inverter AC 220V Puresine, apakah Output nya juga akan memiliki Phasa dan Netral ?? Apakah 'Phasa' dari Inverter akan nyala di Testpen?? 🤔
@@JAGOLISTRIK lah di menit itu bilang semakin besar kawat penghantar semakin besar resistansi. Apa ga kebalik klo pake rumus itu. Itu R hambatan penghantar bukan R beban
Tegangan generator ditentukan jumlah kumparan dan putaran rotor. Arus maksimum yg bisa disupply generator tergantung dari luas penampang kawat kumparan nya. Frekuensi tergantung pada jumlah pasang kutub dan putaran rotornya. RPM gak ada patokannya tergantung dari design pembuatnya. Jumlah pasang pole juga tergantung designer nya.
Penggunaan konduktor yg besar itu salah satunya untuk mengurangi resistansi supaya loss daya nya berkurang. Contoh: untuk instalasi speaker low impedance disarankan menggunakan kabel yg diameter konduktornya besar karena dia sangat sensitif terhadap loss. Semakin besar konduktornya semakin kecil resistansinya sehingga loss nya semakin kecil.
Ada faktor2nya mas bro salah satunya ketertinggalan dalam kurikulum, teknologi terbarukan. Karena pengetahuan dan teknologi mengalami sifat dinamis yaitu mengalami perkembangan terus. Jadi wajar yg dipelajari di kuliah aga tertinggal atau kedeluwarsa
Lho kemana aja anda kuliah teknik elektro 3 tahun kok sampai gak ngerti mengenai pengetahuan spt ini. Kan ditahun ke 2 diajarkan Teori Arus Bolak Balik, apa dosenmu suka mbolos sampai tahunan ?
Gak ada hubungannya ama ramah atau enggak , kalo orang bilang dc gak nyetrum itu salah, kemungkinan dia pegang dc dibawah 50volt , tegangan ac pun asal kecil juga gak kerasa nyetrum dg catatan terisolasi dari jalur listrik rumah
Arus listrik adalah aliran elektron. Karena elektron bermuatan negatif maka elektron mengalir dari tegangan rendah ke tegangan tinggi. Ini berlawanan dgn arah arus listrik yg secara perjanjian dari tegangan yg lebih tinggi ke rendah.
sama seperti sistem AC. Membiarkan kabel positif dan negatif dari sistem DC terendam air dapat menyebabkan korsleting, kerusakan pada perangkat, dan masalah keamanan yang serius.
bukan tidak bisa, tetapi sulit Arus DC bisa diubah (step-up atau step-down) menggunakan DC-DC converter seperti boost converter (untuk step-up) dan buck converter (untuk step-down). Sistem ini membutuhkan komponen tambahan dan tidak menggunakan transformator seperti pada arus AC.
Lho lampu yg macam itu kan sudah ada dijaman Edison ! Bukan baru dijaman canggih ini. Semua lampu pijar/ lampu filamen kan bisa bekerja pada tegangan AC atau DC ?
Kalau untuk step up ataupun di step down kan bisa tergantung dari daya awal ke drivernya atau pengendali daya step up ataupun step downnya cukup untuk memgubah arus tersebut sama seperti halnya ups ajalah dulu untuk menstep upnya harus memgubah dari DC ke ac melalui transistor mosfet agar arus ac yang diinginkan bisa jadi konstan ke 220 v ac mungkin itu aja sih kalau ac ke DC mah dah banyak yang tau bagaimana distep down kan, maaf kalau ada sanggahan ini menurut pendapat saya mungkin ada pendapat yang lain juga saya hanya menshare yang saya tau aja lain dari itu mungkin ada penjelasan yang lebih lanjut terima kasih
Bisa kak. Udah banyak modul nya di online Shop, sy baru beli beberapa hari lalu, stepdown 12v ke 5v. Stepup juga Ada, tapi mengorbankan Ampere, repot sih, jadi mending pake power Source besar kemudian di-stepdown.
Bang mau nanyak,jika arus DC itu stabil mengapa pemakaian aki atau power bank tidak dianjurkan untuk pengecasan perangkat yg menggunakan batrai cthnya kayak HP yg di cas menggunakan power bank
Tidak selalu arus bolak balik bentuk gelombang nya sinusoida (menit 1'10"), bisa berbentuk kotak, segitiga, gigi gergaji, trapesium, pulsa dlsb. Asalkan ada yg positif dan negatif terhadap referensi tegangan tertentu bisa dikategorikan arus bolak balik.
Tidak benar frekuensi di Indo sekitar 50-60 Hz, tapi 50 Hz dgn deviasi kurang dari 1 % (menit 1'30"). Kalau bisa sampai 60 Hz, betapa kacaunya perlistrikan yg terkoneksi pada jaringan PLN. Ini menyangkut sinkronisasi jaringan.
Pada menit 5'25" : ukuran kabel yg besar mempunyai resistansi yg besar. Rasanya ini terbalik kan resistansi penghantar itu berbanding terbalik dgn luas penampang nya. Jadi semakin besar luas penampang penghantar semakin kecil nilai resistansi nya.
Betul, terimakasih koreksi dan tambahannya🙏
Anda lebih cerdas drpd admin
chanel yg model gini yg harus di dukung karena menambah wawasan..bukan yg isinya pada pamer harta dll..Insya Allah berkah hasilnya karena membagikan ilmu aamiin
Arus AC lebih aman dibandingkan arus DC.
Jika kita tersengat arus ac, maka sepersekian detik akan lepas sendiri karena arus ac akan mencapai 0V dalam satu cycle..
Tetapi jika kita tersengat arus DC, maka arus akan mengalir terus menerus dan semakin tinggi
Iya betul👍
Ya nggak gitu.
Bahaya kesetrum itu bukan jenis listriknya AC atau DC tapi tegangannya. Tidak benar kesetrum listrik AC dlm sepersekian detik (100 m detik) akan lepas dgn sendirinya.
Arus yg melewati tubuh hanya 5 mA saja cukup membuat fatal hanya dlm orde mili detik saja. Ini dikarenakan resistasi tubuh sekitar 100 kOhm untuk mengalirkan arus 5 mA perlu tegangan 500 Volt.
@@Sughi-z4d betul
dua dua nya sebenarnya bahaya, cuma kalau dari tingkat lebih sakit yang mana, sakitan AC karena gelombangnaik turunnya bikin tubuh kita bergetar... kalau DC arusnya konstan yang dimana kalau kita tersengat arus DC rasa nya gak sesakit Ac cuma tetap bisa mati karena tersengat
Dari bahayanya mah sama aja, tapi AC lebih sakit karena sel syaraf kita bergetar sesuai frekuensi listrik ACnya. Nah, sakitnya itu bikin kita segera sadar kalau kesetrum dan cepat² melindungi diri
Sedangkan kalau AC frekuensi sangat tinggi, puluhan hingga ratusan kHz, justru malah lebih aman, karena ada yg namanya skin effect. Jadi listriknya cuma merambat di dekat permukaan kulit dan ga bisa masuk ke dalam tubuh
Kalau belut listik disetrum arus dc mati kagak bang.??
Arus AC (arus bolak-balik) cocok untuk transmisi dan distribusi listrik dari pembangkit ke rumah kita karena beberapa alasan utama:
1. Kemudahan Transformasi Tegangan: Arus AC dapat dengan mudah diubah ke tegangan yang lebih tinggi atau lebih rendah menggunakan transformator. Ini penting karena tegangan tinggi diperlukan untuk transmisi jarak jauh (mengurangi kerugian energi) dan tegangan yang lebih rendah diperlukan untuk penggunaan aman di rumah dan bisnis.
2. Efisiensi Transmisi: Pada tegangan tinggi, arus AC dapat ditransmisikan dengan kerugian daya yang lebih kecil. Dengan menggunakan transformator, tegangan dapat dinaikkan untuk transmisi jarak jauh, yang mengurangi arus dan, akibatnya, mengurangi kerugian resistif (I²R).
3. Keandalan dan Stabilitas: Sistem AC lebih mudah diatur dan dikontrol untuk menjaga stabilitas jaringan listrik. Perangkat seperti relai dan pemutus sirkuit yang digunakan untuk melindungi jaringan listrik bekerja lebih efisien dengan arus AC.
4. Infrastruktur yang Tersedia: Sebagian besar infrastruktur listrik saat ini sudah dibangun untuk mendukung arus AC. Ini mencakup peralatan rumah tangga, sistem distribusi, dan jaringan transmisi.
5. Biaya dan Kompleksitas: Teknologi untuk pembangkitan, transformasi, dan distribusi arus AC telah lebih maju dan ekonomis dibandingkan dengan arus DC (arus searah), meskipun ini mulai berubah dengan kemajuan teknologi konversi DC.
Meskipun arus DC memiliki beberapa keunggulan, terutama untuk transmisi jarak sangat jauh dengan HVDC (High Voltage Direct Current), arus AC tetap menjadi pilihan utama untuk sebagian besar sistem distribusi listrik karena faktor-faktor di atas.
😅
Mantap penjelasannya 👍🙏
@@JAGOLISTRIK di tag dong makasih min
Kelebihan AC, selain voltase mudah distep up atau step down. AC bisa ditransmisikan menggunakan sistem 3 fase, akhirnya transmisi hanya membutuhkan 3 kabel fasa tanpa harus membawa 3 kabel pembalik (netral), total kabel transmisi hanya 3 kabel, bukan 6 kabel. Biaya instalasi kabel bisa dihemat 50%.
Iya betul👍
Saya baru tau p3njelasan spt ini yg simple dan tepat sasaran
Terimakasih🙏
dari hukum Ohm, hambatan itu berbanding terbalik dengan luas penampang, makin besar penampang ya makin kecil hambatannya, CMIIW
pemilihan arus AC untuk transmisi karena efisiensi saja, arus AC tegangannya bisa dinaik turunkan dengan efisiensi lebih tinggi daripada menaikturunkan tegangan DC
Iya betul,,semakin panjang kabel mengurangi arus listrik,,begitupun diameter kabel kalau tidak sesuai dengan KHA kabel contohnya kabel terlalu besar maka akan banyak arus yang terbuang,karena semakin panjang atau semakin besar kabel maka jumlah konduktornya akan semakin besar.
Efisiensi timbul karena menggunakan arus yang kecil dan tidak memerluka. Ukuran kabel yang besar
Kalau dalam transmisi SUTET, menentukan ukuran kabel yg tepat itu penting, karena semakin besar kabelnya, maka semakin berat dan dibutuhkan tower yg kuat dan mahal untuk menopangnya
FYI, kabel sutet juga cenderung terbuat dari aluminium, selain lebih murah juga lebih ringan dibanding tembaga
Trims pk guru...tlah berbagi ilmunya...salam../Bpp..
Sama2 terimakasih🙏
Mantap sekali ilmunya semangat terus 🎉🎉🎉
Terimakasih🙏
Di umur skrg baru ngerti secara detail
Mungkin saat smp di ajarkan ke kami, guru nya tak mampu membuat anak anak memahami kelistrikan secara simple
Sehingga murid2 nya sama sekali gak mengerti, padahal seru dan unit ngulas teori dasar kelistrikan
Gak semua guru di sekolah mampu mendidik
😁🙏🙏
Mendidik dengan kemampuan dan keterbatasan bro @user-ljbh6gn9o jadi kesimpulannya jangan samakan teknologi pendidikan jaman dulu dengan sekarang yg pastinya lebih modern. Tetaplah beradab dan rendah hati sudah seyogyanya kita menghormati hasil jerih payah mereka mengajar. Dan kedepannya generasi selanjutnya bisa memgEvaluasi kelemahan mengajar guru2 kita terdahulu dr segi kurikulum maupun materi yg akan disajikan. Karena teknologi, pengetahuan sifatnya dinamis terus berkembang menyesuaikan jaman
Itu terjadi jika anda sekolah di sekolah umum (SMP/SMA). Karena disekolah umum memang terlalu banyak materi dan hampir semuanya hanya sekedar teori. Itupun paling hanya 1 jam pelajaran per minggu. Tapi jika kita sekolah di sekolah kejuruan,misalnya STM,kita akan bisa paham.
Membantu sekali berbagi ilmunya
Terimakasih🙏
Sukses buat anda
Terimakasih🙏
Terima kasih kak penjelasannya, sukses selalu
Sama2 terimakasih🙏
Terimakasih penjelasannya
Sama2🙏
Mantap2 ilmunya bang lanjutkan semangat❤.
Siap,,terimakasih🙏
Jd mau ikut belajar tentang listrik jg nih bang, saya subscribe deh 😊✌
mantap,, terimakasih🙏
Yang saya bingung adalah tentang kabel netral yang dimana katanya dia adalah kabel yang tidak memiliki tegangan dan sebagain sumber listrik balik, nah pertanyaannya saya bukan kah arus AC itu arus bolak balik dalam periodik tertentu, dan bisa saja dong kabel netral tersebut bisa berubah menjadi kabel yang menyalurkan listrik dan kabel fasa bisa juga menjadi kabel yang menerima listrik balik
Jawabanya karna arus ac bisa dialirkan ke jarak yang sangat jauh dari pembangkitnya, kalo dc tidak bisa jauh2 dari pembangkitnya karna arusnya tidak bisa distep up, bayangkan aja kalo Bpk. Tesla ga nemuin arus AC masang listrik drumah udh kaya masang internet nunggu borongan dulu 😂😂😂
Ya betul😆
5:29 "Ukuran kabel besar semakin besar nilai resistansi nya??'
benarkah??🤔🤔 (Sptnya Kalau semakin panjang deh semakin besar nilai resistansi nya)
Spt nya loss power yg terjadi bukan krn nilai resistansi kabel yg besar (krn semakin besar kabel, arus yg dialirkan akan lbh baik), tp lebih dikarenakan listrik terinduksi ((ntah apa istilahnya, kl bicarakan air sih istilahnya nguap😅, makanya neon di bawah sutet bisa nyala)) di sepanjang kabel terbentang, dan ya semakin besar kabel hal tsb semakin signifikan krn permukaan kabel yg terekspos lbh besar.
Cmiiw 🙏 5:59
Pasti benar dong,,iya pastilah semakin besar sama semakin panjang resistansi sama2 besar
Coba search gugel bang dgn keyword "awg resistance chart" , ada yg tabel nya lengkap :ukuran/diameter (mm dan inch) dan nilai resistansi nya 😅
Arus AC lebih fleksibel digunakan. Karena bisa step up dan down teganganya jadi bisa efisien penggunaan penampang kabel
Ya betul👍
Menurutku pendapat pribadi kenapa ac yang dipilih bukan dc karna biaya lebih murah apalagi kalau menyangkut jarak ,ac lebih mudah karna cara kerjanya juga yang lebih mudah dari dc.jika menggunakan tranformator dalam jarak jauh agak tidak memakan biaya yang banyak untuh kabel penampang yang besar arusnya ,ac cukup menstep up tegangan agar tegangan tinggi dan arus yang dilewatkan tidak terlalu besar. sedangkan dc bisa saja diperaktekan seperti itu tapi dalam kasus dc tidak bisa langsung menstep up tegangan dc langsung ke transformator karna dia arus searah ,oleh karna itu membutuhkan semacam inverter yang dimana akan memperbanyak biaya dan perawatan. karna ini akan jauh lebih banyak jika mengalami kerusakan karna rangkaian jadi lebih rumit. Ini hanya pendapat pribadi kalau ada kesalahan mohon diperiksa
Mantap penjelasannya👍🙏
inverter sama rectifier
@@Ajie321 inverter DC to AC, rectifier AC to DC
@@JAGOLISTRIK yup thanks udh dijabarin lagi
@@Ajie321 sama2, terimakasih🙏
Bang buatin video kalau misalnya mau bikin generator tapi apa saja yang mempengaruhi daya output generator tersebut
Siap nanti dibuatkan
Tp ada lampu DC non polaritasnya itu gmn ya saya ga paham. Lampu led sein motor saya lampu led tp non polaritas. Saya bolak balik tetap hidup. Tp lampu led lampu spedometer punya polaritas. Saya balik ga hidup lampunya
Untuk lampu led yang wattnya kecil memang nonpolaritas,,biasanya untuk senter
@@JAGOLISTRIK trima kasih atas infonya. Jd nambah wawasan
bedanya polar sama non polar itu, kalau polar dia sudah diatur utk punya sisi positif & negatifnya, jadi YPPA & YNNA (yang positif positif aja) & (yang negatif negatif aja). kalau non polar, mau ditaruh di sisi apapun bisa krna ga ditentuin apa yang jadi sisi positif atau negatif dari komponen tsb, cmiiw
Yang menjadi pertanyaan, berdasarkan pengalaman..
Dulu waktu saya SD senang sekali melakukan eksperimen tetang kelistrikan bertegangan rendah (DC) ada satu bohlam pijar kecil kurang lebih memerlukan tegangan 3,7 volt dan saya coba sambung bohlam tsb ke 2 pcs baterai 1,5 volt dan saya tidak tau polaritas nya mana (-&+) nya saya coba asal saja dan menyala, dan saya coba balik lagi polaritas nya juga menyala.. bisa di jelaskan mungkin ini bohlam pijar ini sebenarnya kemerlukan arus DC atau AC??
Ada memang lampu yang non polaritas contohnya bohlam untuk senter,,tetap lampu itu memerlukan arus DC
@@JAGOLISTRIK tapi kalo seandainya di aliri arus AC namun dengan tegangan yg sama dgn baterai apa bisa merusak lampu atau jstru menyala dan aman?
@@pujaast93 bisa merusak lampu
@@JAGOLISTRIK gitu ya om? Oke om terimakasih dgn penjelasan nya.. sukses ya om dan makin jaya di udara 😁🙏🏻
@@pujaast93 aamiin,,sama2 terimakasih🙏
Sbener nya arus dc dipakai di hampir smua alat elektronik krn sebelum masuk ke perangkat pasti dari arus ac pln hrus di rubah dulu ke dc dgn berbagai variasi rangkaian penyearah sperti contoh, tv, lampu neon dan amplifer
Matamu
Alat elektronik selalu memakai DC. Karena komponen elektronik/ solid state hanya bisa bekerja pada DC.
Bang, bisa kasih saran bagaimana rangkaian 3phase yg memakai on/off switch ?
lihat aja di playlist belajar rangkaian wiring diagram dari nol, ada beberapa contoh
Maaf bang mau tanya...
Bagaiman jika jaringan instalasi rumahan memakai kabel NYM dari kwh ke sikring ukuran kabel 4 mm trus untuk keselurahan memakai kabel ukuran 2,5 mm tanpa terkecuali...?
Untuk kekurangan dan kelebihan nya dengan menggunakan kabel ukuran seperti di atas bagaimana bang?
Terima kasih sebelum nya...
Tidak masalah, cuman boros biaya kabel
Tergantung dari daya terpasang dan biaya yg dianggarkan.
Semakin besar kabel semakin baik tapi tentunya mahal.
Kalau pakai kabel tufur 4mm² itu sudah memadai untuk daya terpasang sampai 10 kVA (1 fasa).
Kabel 2,5 mm² cukup untuk 3 kW. Jadi kalau sekedar untuk saluran lampu 30 Watt, ya terlalu boros biayanya meskipun amat sangat baik.
mas mau tanya jika arus AC lebih efisien daripada DC untuk rumah tangga, lalu kenapa kereta listrik di indo menggunakan arus DC? mengingat sama2 akan loss terkait jaraknya
Kereta listrik ada yang ac dan dc,,kenapa dc karena lebih mudah pengaturannya
Trus lebih efisien, kalau pake ac masa iya kita jalan harus terhubung sama kabel ke kontak ac... Nah kalau dc kan bisa bersumber dari aki, dan aki bisa menyimpan. Begitu kira kira.
@@ceritawarga62 Yang dibahas itu KERETA LISTRIK/KRL. Bukan yang lainnya.
@@ceritawarga62kereta listrik tidak pakai accu. Memang tujuannya pakai DC supaya langsung bisa mengkontrol kecepatan keretanya menggunakan inverter. Supply DC LAA dipecah ke dua cabang yakni inverter untuk dynamo kereta dan inverter untuk perangkat listrik kereta seperti pendingin udara dan penerangan.
pak guru, lampu senter itu DC kan. tapi di pasang kabel kebalik tetep idup bohlam nya. apa dia sebenar nya bohlam AC.
Bukan bohlam AC,,tapi lampu led non polaritas 6V,,jadi ga masalah kebalik2,,tapi umumnya beban DC 12V ke atas + dan - nya harus dipasang dengan tepat
@@JAGOLISTRIK lampu led ada polaritasnya,gak ada yg non-polaritas.
Mau tanya, kan katanya kalau arus DC +- bebannya terbalik dengan + - sumber listrik, beban akan rusak. Tapi kalau dicoba di lampu led 12v walau tidak sengaja terpasang terbalik polaritasnya, beban tidak langsung rusak. Itu kenapa ya? apakah karena arusnya masih arus kecil?
LED yang dipasang dengan polaritas terbalik tidak selalu langsung rusak karena beberapa faktor, seperti desain LED, arus kecil, dan kemungkinan adanya pembatas arus. Namun, penting untuk selalu memperhatikan polaritas saat merangkai sirkuit agar tidak mengurangi umur dan performa komponen.
masih bingung, kenapa arus ac dikatakan fasa dan netral, kan dalam ilmunya listrkk dc yang bolak balek 50kali dalam 1 detik, kenapa tidak fasa dan fasa ? mengapa demikian mohon penjelasannya suhu🙏
Fase membawa tegangan aktif yang bervariasi sinusoidal terhadap referensi (netral).
Netral adalah jalur balik arus dengan tegangan mendekati nol karena di-ground-kan.
Menggunakan istilah fase dan netral memudahkan pemahaman, pengukuran, dan penerapan sistem kelistrikan.
Kalau semua disebut fase-fase, kita kehilangan referensi yang jelas untuk pengukuran dan keselamatan.
Bang kan tegangan listrik di setiap negara ada yang sama ada yang beda, lalu apa yang dilakukan pabrik pembuatan barang elektronik untuk ekspor impor?
Disesuaikan dengan tegangan tujuan negara,lagian sebagian besar negara memakai tegangan 220/380V hanya sedikit negara yang menggunakan 110V/220V
@@JAGOLISTRIK Apa kelebihannya voltase kecil dan besar? Misal 220 vs 380 volt. Maaf,saya awam dibidang listrik.
@@JAGOLISTRIK
Kalau anda berbicara tegangan 220/380 V itu bukan tegangan untuk barang elektronik, tapi lebih pada motor listrik 3 fasa. Dipasaran dunia tidak ada power supply untuk alat elektronik yg bertegangan kerja 380 V (meskipun secara teknik bisa dibuat). Biasanya 100 V (Jepang), 110 V dan 220 V.
Alat elektronik selalu memakai power supply untuk bisa bekerja pada tegangan listrik rumah tangga.
Sebelum diketemukan sistem switching pada pembuatan power supply, pabrik alat elektronik menggunakan trafo sbg penurun tegangan. Trafo ini bisa disetel untuk tegangan 110 atau 220 V dimana umumnya yg ada didunia. Shg produknya bisa dipakai diseluruh dunia.
Tapi setelah diketemukan sistem switching, power supply mempunyai range input yg sangat lebar. Bisa dari 90 sampai 240 V tanpa disetting lagi. Shg bisa dipakai diseluruh dunia tanpa masalah. Contoh yg nyata adalah charger HP.
@@sigitbrata2573
Listrik yg kita manfaatkan adalah energi nya. Energi (Joule) per satuan waktu adalah daya (Watt).
Daya adalah perkalian antara tegangan (Volt) dan arus (Ampere).
Jadi untuk daya yg sama jika tegangannya lebih tinggi (misalnya 2 x) maka arusnya akan kecil (tinggal ½ nya).
Penyaluran arus ini membutuhkan kabel, semakin kecil arusnya bisa memakai kabel yg lebih kecil.
Pak saya pemula mau tanya 1vol AC dan 1 vol DC itu nilainya besaran manah ? Atu klo keduanya AC dan DC sama" 220vol
Apakah DC aman untuk di pegang?
sama nilainya, kalau keduanya tegangannya kecil dibawah 5V maupun AC dan DC tidak berdampak besar kalau dipegang
Mas alat untuk mengetahui(AC / DC) gelombang kotak, gelombang gronjal gronjal(msw), melengkung melengkung halus (psw) itu alatnya apa?
(Soalnya saya kadang pake PLN, kadang klu di pedalaman pakai genset ada juga merakit panel surya).
Jika kamu hanya ingin melihat bentuk gelombang, maka Oscilloscope adalah alat yang paling tepat.
Jika hanya ingin mengukur kualitas tegangan tanpa perlu melihat bentuk gelombang, multimeter True RMS sudah cukup.
Untuk analisa daya lebih mendalam, seperti mengecek kualitas output dari inverter, genset, atau panel surya, kamu bisa menggunakan Power Quality Analyzer.
@@JAGOLISTRIK klu beleh review Zoyi ZT 703S osciloscope
multimeter dan osiloskop mustool MT8206 dan MT8208 🙏
mohon maaf pak sebelumnya di menit 5.14 bapak mengatakan bahwa pembangkit menghasilkan daya yg besar sebesar 6-24kv. saya mau bertanya berdasarkan satuannya bukannya 6-24kv itu adalah tegangan ya pak dan daya adalah watt? jika saya benar saya mau bertanya kembali berarti kegunaan trafo step up dalam jaringan tranmisi untuk menaikan tegangannya agar arus nya menjadi lebih kecil dengan daya yg sama ya pak?
Itu itu maksudnya tegangan bukan daya,salah sebut,iya betul step up berfungi menaikkan tegangan agar arus turun tapi tetap daya yang sama, dengan arus yang kecil loss yang terjadi jg kecil
@@JAGOLISTRIK baik pak terima kasih banyak atas penjelasannya
@@alexandero.s2773 sama2 terimakasih🙏
Nambahin bang, Arus AC itu bisa untuk menghidupkan speaker. Karena gelombang arus AC tadi, berguna untuk menggerakkan selaput speaker.
Kalo DC ga bs, karena dia lempeng, lurus. Earphone, speaker, itu pasti arus AC.
Microphone juga, itu arusnya AC, dia mengubah getaran suara, jadi gelombang arus AC.
Koreksi ya kalo saya salah..
Speaker AC bisa DC
@@JAGOLISTRIKkak, kalo arusnya dc dialirkan ke speaker, jadinya bukannya selaput speaker nya tegang ke satu sisi ya, jadi diem, gak gerak? Malah bs rusak..
Maksudku, ini bahas passive speaker, outputan dari amplifiernya ke speaker itu arusnya AC.
Kalo active speaker, ya ada yg AC, ada jg DC, karena kan ada komponen amplifiernya, didalem box speaker. Amplifier ini yg butuh listrik untuk gedein signal.
Kalo salah, koreksi ya kak 😁
Yg keluar dari output amplifier untuk menggetarkan speaker adalah DC (arus searah). Tapi arusnya mengalir tidak terus menerus dan mengikuti bentuk signalnya. Oleh karena itu speaker diberi tanda polaritas pada terminal inputnya.
Kalau speaker cuman diberi arus AC dgn frekuensi 50 Hz (dari trafo step down), bunyinya ya cuman blek eblek eblek aja.
@@Sughi-z4d sulit kalo dc, maka akan kontraksi (maju) terus / gunung terus. Kalo ac bisa gunung - lembah di signalnya, katakanlah ac arus lemah -12v sampai +12v, bs jadi gunung di +12v, dan lembah di -12v. Transducer cone speaker kan bergerak maju mundur mengikuti arus bolak balik ac tadi. Sependek pengetahuan saya ya gitu. Koreksi kalo salah.
@@ChristianWUtomo
Coba kamu amati : semua speaker kan ada polaritas di terminalnya. Ini menandakan arus yg masuk ke speaker itu DC.
Jadi signal suara yg diamplifikasi ya gak DC rata tapi DC nya putus2 shg membrane speaker bergerak maju mundur sesuai signal yg masuk.
Kalau kamu membahas tegangan AC 12 Volt, itu bukan puncak atau lembahnya yg bernilai ± 12 Volt, tapi 12 Volt ini nilai RMS nya. Puncak dan lembah tegangan AC 12 V besarnya 12√2 Volt.
bang mohon pencerahannya kalau meteran saya 900kwh pasti msc meteran saya kan 4a. kalau untuk tabahan mcb rumah saya pake yg berapa Ampere tolong infonya buat yg single mcb aja
Listrik yg terpasang dirumah anda 900 VA (= Volt Ampere bukan kWh = kilo Watt hour).
Kalau anda mau pasang MCB tambahan bisa dipasang 4 A juga, atau 6 / 10 A). Toh ini cuman kapasitas MCB dlm menghantarkan arus saja.
Terimakasih🙏
Sipp 😎
🙏
Mau tanya, kalau untuk powersupply pc itu kan output yg dihasilkan bisa 20A, nah input dari listrik itu dispesifikasi hanya 220v/4a, apakah akan konstan di 4a walaupun pc diberi beban berat? Apa bisa melebihi 4a? soalnya di forum banyak yg nyaranin kabel tebal sekalian ukuran 2.5mm
Arus input tidak selalu konstan di 4A. Nilainya bergantung pada beban PC dan efisiensi PSU.
Menggunakan kabel 2.5 mm² adalah langkah aman, terutama untuk PC dengan PSU daya besar (600W ke atas).
Pastikan juga stopkontak dan MCB mendukung daya yang diambil oleh PC, agar sistem tetap aman dan andal.
Dc=Direct Current =Arus searah
Ac=Alternating Curren=Arus Bolak-balik
Mantap👍
Kenapa arus AC (bolak balik) memiliki polaritasnya juga? Phasa dan Netral?? 🤔🤔
Phase dan netral itu bukan polaritas,,pada AC pada pembangkit tidak ada netral, netral timbul saat tegangan di step down. Netral berfungsi agar ada perbedaan potensial sehingga beban dapat aktif. Berbeda dengan DC + dan - sudah ada pada awal sumber tegangan atau pembangkitnya
@@JAGOLISTRIK sy kurang paham "Netral (-) berfungsi agar dapat ada perbedaan potensial".
Kalau di cek di osiloskop? Apakah listrik rumahan berbentuk sinus? Apakah Polaritasnya terbolak balik 50-60Hz (50-60 kali perdetik)? 🤔
@@jain461 iya betul bentuknya sinus, square, segitiga kalau dicek di osciloscop, dan tetap ada sisi puncak dan lembahnya jg atau peak to peak. iya polaritasnya terus menerus terbolak-balik, nah yang puncak bisa kita anggap phase dan netral kita anggap lembahnya. iya kalau kita ukur frekuensinya itu 50Hz
@@JAGOLISTRIK iya kak Polaritasnya terbolak balik 50-60 kali perdetik, tapi kenapa ya, pada Phasa nya 'tidak mengalami' terbolak balik saat di uji menggunakan testpen?? Testpen hanya menyala pada satu kabel saja? 🤔
Dan bagaimana pula jika dari Accu DC12V atau dari Solar Panel, menggunakan Inverter AC 220V Puresine, apakah Output nya juga akan memiliki Phasa dan Netral ?? Apakah 'Phasa' dari Inverter akan nyala di Testpen?? 🤔
@@jain461 karena tegangan netral bernilai 0 atau V-
Sama jg berlaku dengan output inverter
Menurutku sih krn arus AC bs jd arus bolak-balik, agak repot emg kalu hrs konstan (+/+)( -/-) aplg ini Indonesia kabel bs warna-warni beda²
Iya itu bedanya AC bolak balik, DC polaritas + atau - harus tepat
5:27
Bukan semakin besar(A) tapi semakin panjang penghantar (L)
R = pL/A
Semakin besar arus maka ukuran kabel jg semakin besar,,setiap kabel ada KHA nya (Kuat Hantar Arus)
@@JAGOLISTRIK lah di menit itu bilang semakin besar kawat penghantar semakin besar resistansi. Apa ga kebalik klo pake rumus itu. Itu R hambatan penghantar bukan R beban
@@ihya1129 iya memang begitu tembaga itu kan resistansi
🔵🔵🔵🔵🔵🔵🔵 Kalau cara untuk menentukan tegangan, arus, frekuensi ,rpm dan jumlah pole pada generator gimana bang
ns = 120.f/P , ns rpm, P jumlah kutub motor
@@JAGOLISTRIK ok mantap
Tegangan generator ditentukan jumlah kumparan dan putaran rotor.
Arus maksimum yg bisa disupply generator tergantung dari luas penampang kawat kumparan nya.
Frekuensi tergantung pada jumlah pasang kutub dan putaran rotornya.
RPM gak ada patokannya tergantung dari design pembuatnya.
Jumlah pasang pole juga tergantung designer nya.
Semakin besar kabel maka semakin KECIL resistansinya bro,, dan hampir semua alat elektronik menggunakan DC kecuali pemanas,
Dimana2 semakin besar atau semakin banyak tembaga dalam kabel resistansinya semakin besar
Penggunaan konduktor yg besar itu salah satunya untuk mengurangi resistansi supaya loss daya nya berkurang. Contoh: untuk instalasi speaker low impedance disarankan menggunakan kabel yg diameter konduktornya besar karena dia sangat sensitif terhadap loss. Semakin besar konduktornya semakin kecil resistansinya sehingga loss nya semakin kecil.
@@amrilhidayat7942 naaa ini br bener.... 👍🏽👍🏽
saya sangat setuju dg anda. semakin besar kabel semakin kecil hambatan...
Hadir mas 😊
Siap🙏
Berarti kalau kita masang fitingan lampu di rumah itu ga perlu mikirin polaritasnya ya bang maksudnya dibolak balik tetap aman kan bang?
Iya betul
Klo tegangan 5 VDC diubah ke 5VAC, lalu dipake utk charge smartphone apakah aman?
Untuk ngecas baterai perlu tegangan DC, tentu tidak aman kalau tegangan chargingnya AC
Tanya hu kalo line pake DC netral pake AC akibat ya apa hu ...
Konsepnya ini gimana?
kuliah listrik 3 tahun kek sia-sia baru nemu ini
🫢🫢🫢🫢
Ada faktor2nya mas bro salah satunya ketertinggalan dalam kurikulum, teknologi terbarukan. Karena pengetahuan dan teknologi mengalami sifat dinamis yaitu mengalami perkembangan terus. Jadi wajar yg dipelajari di kuliah aga tertinggal atau kedeluwarsa
Lho kemana aja anda kuliah teknik elektro 3 tahun kok sampai gak ngerti mengenai pengetahuan spt ini.
Kan ditahun ke 2 diajarkan Teori Arus Bolak Balik, apa dosenmu suka mbolos sampai tahunan ?
Saya mau tanya bukannya DC lebih ramah lingkungan drpd AC bener gak sih? Maaf masih awam
Bukan karena ac atau dc,,tapi dilihat dari sisi pembangkitnya,ramah lingkungan atau tidak
tergantung alat yg dipakai.
Gak ada hubungannya ama ramah atau enggak , kalo orang bilang dc gak nyetrum itu salah, kemungkinan dia pegang dc dibawah 50volt , tegangan ac pun asal kecil juga gak kerasa nyetrum dg catatan terisolasi dari jalur listrik rumah
@@bachtiarfarid9751 sip betul👍
Apa pengertian arus listrik yang sebenarnya pak
Arus listrik adalah aliran elektron.
Karena elektron bermuatan negatif maka elektron mengalir dari tegangan rendah ke tegangan tinggi. Ini berlawanan dgn arah arus listrik yg secara perjanjian dari tegangan yg lebih tinggi ke rendah.
Penjelsannya ada disini th-cam.com/video/rjpr_Q-B0bk/w-d-xo.html
Apa yg terjadi apabila pada arus DC, kabel min dan kabel plus keduanya kerendam air
sama seperti sistem AC. Membiarkan kabel positif dan negatif dari sistem DC terendam air dapat menyebabkan korsleting, kerusakan pada perangkat, dan masalah keamanan yang serius.
Saya masih bingung dg penjelasan divideo ini,krn banyak yg terbalik dr ilmu yg saya dapat waktu sekolah dan waktu praktek sendiri.
Boleh dibandingkan dengan penjelasan lain
Aki sehat dan aki soak bisa di paralell atw d seri gk bang?
Bahaya,,tidak boleh,,Aki harus dengan spec dan kualitas yang sama
@@JAGOLISTRIK kirain bisa bang ...kan mayan buat nambah2 kapasitas atw tegangan😅
Arus dc gak bisa di step up step down yh...? 🤔
bukan tidak bisa, tetapi sulit
Arus DC bisa diubah (step-up atau step-down) menggunakan DC-DC converter seperti boost converter (untuk step-up) dan buck converter (untuk step-down).
Sistem ini membutuhkan komponen tambahan dan tidak menggunakan transformator seperti pada arus AC.
Bisa pake terapo aja kak
maksudnya?
Bang bahas lebih lagi tentang transformator
Siap next video ya
@@JAGOLISTRIKditunggu bang, udah saya subcribe nih 😂
@@sidiqnurhidayat2354 🙏
Bang kalau ac bisa di rubah jadi dc,, kalau dc bidakah di rubah jadi ac
Bisa dong,,pakai inverter
sudah ada yng jual lampu 12 voll AC dan DC bebas bolak balik tetap nyala jaman udah cangging
Iya sudah ada,,tapi hanya tegangan 9-12V saja
Lho lampu yg macam itu kan sudah ada dijaman Edison ! Bukan baru dijaman canggih ini.
Semua lampu pijar/ lampu filamen kan bisa bekerja pada tegangan AC atau DC ?
Bukannya arus dc juga bisa di step up/down ya pak?
Bisa, cuman tidak bisa distepup/down dengan tegangan besar
Kalau untuk step up ataupun di step down kan bisa tergantung dari daya awal ke drivernya atau pengendali daya step up ataupun step downnya cukup untuk memgubah arus tersebut sama seperti halnya ups ajalah dulu untuk menstep upnya harus memgubah dari DC ke ac melalui transistor mosfet agar arus ac yang diinginkan bisa jadi konstan ke 220 v ac mungkin itu aja sih kalau ac ke DC mah dah banyak yang tau bagaimana distep down kan, maaf kalau ada sanggahan ini menurut pendapat saya mungkin ada pendapat yang lain juga saya hanya menshare yang saya tau aja lain dari itu mungkin ada penjelasan yang lebih lanjut terima kasih
Bisa kak. Udah banyak modul nya di online Shop, sy baru beli beberapa hari lalu, stepdown 12v ke 5v.
Stepup juga Ada, tapi mengorbankan Ampere, repot sih, jadi mending pake power Source besar kemudian di-stepdown.
Kalo listrik DC tegangan tinggi 100~220V nyetrum gak ya??
Nyetrum lah lebih bahaya dari tegangan AC malah
Bang mau nanyak,jika arus DC itu stabil mengapa pemakaian aki atau power bank tidak dianjurkan untuk pengecasan perangkat yg menggunakan batrai cthnya kayak HP yg di cas menggunakan power bank
Karena semakin sering power bank digunakan,performanya akan turun,,bukan karena tegangan DCnya
6:54 apa iya biar nyolok steker bisa bebas😂
Min, kok Narasi Judul dan Pembahasan nya Haya Arus AC Arus DC, bisa kan membedakan Apa itu Tegangan, Apa itu Daya, Apa itu Arus,
Tegangan,arus,resistansi,daya penjelasannya ada di video ini th-cam.com/video/rjpr_Q-B0bk/w-d-xo.html
Kalau petir arus AC apa DC ?
Petir itu DC karena listrik statis. Listrik AC dihasilkan dari perputaran magnet atau output inverter.
☆☆☆☆☆
Terimakasih🙏
Arus DC bisa jadi arus AC pakai inventer , di ubah jadi ,Vac , pdc , buat strum ,,,,,,,,i. 😅
Wah bahaya itu😅
emang trafo gk bisa dgn arus dc?
Trafo biasa sih bisa,,tapi untuk trafo transmisi dan distribusi tidak bisa
Bisa .. jadinya elektromagnet
Arus dc kalau hanya untuk lampu pijar kebalik tidak masalah tetap bisa hidup
Iya betul untuk lampu yang watt dan tegangnnya kecil
Malah ditanyain haadeh...
?
Yang nemuin ke duanya siapa bang....
Thomas alva adison dan tesla
Kv itu satuan tegngan bukan daya
Oh iya salah sebut,,benernya tegangan🙏
Loss itu apa
6:17
Rugi2 daya
Klo lampu dc.. yg pake filamen. Dibolak balik jg nyala oon lu. Kecuali lampu dc led. Gk bisa
Santai bro commentnya
@JAGOLISTRIK . Iya kan?.
Terima kasih atas penjelasannya
Sama2🙏