Jangan Asal Berjilbab, Sudah Benarkah Jilbab dan hijab anda | Ustad Adi Hidayat
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 7 ก.พ. 2025
- Yuk simak kajian singkat ustad Adi Hidayat, yang bertajuk Jangan Asal Berjilbab, Sudah Benarkah Jilbab dan hijab anda
................................................................................
Mohon dukung terus channel dakwah ini dengan cara LIKE, SHARE dan KLIK Tombol SUBSCRIBE, Jangan lupa nyalakan loncengnya agar anda mendapatkan notifikasi ketika ada video baru dari channel ini
Semoga bisa bermanfaat dan bisa kita amalkan. Aamiin ya Rabb.
................................................................................
.
Yuk sukseskan Program Sosial Bersama Lentera Hidayah
.
Kirimkan donasi Anda melalui:
BSI - BSM (451)
709 5100 327
a.n Aprimaizal
Untuk memudahkan alokasi donasi, tambahkan nominal 550 pada 3 digit terakhir donasi anda.
.
Sedekah Al-Qur’an, tambahkan nominal 550
Beasiswa Santri, tambahkan nominal 500
Santunan Dhuafa, tambahkan nominal 450
Santunan Anak Yatim & Dhuafa, tambahkan nominal 400
Operasianal Dakwah & Media
.
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
.
.
════ ❁ Lentera Hidayah Channel ❁ ════
.
Telegram. t.me/lenterahi...
Facebook. @lenterahidayah
Ig @lenterahidayah
Grup WA 082123053171
Artikel ini akan menceritakan kisah kecantikan sayyidah Sukainah. Orang Jawa biasa menyebut Sayyidah Sukainah dengan sebutan Siti Sukainah. Ia adalah putri tercinta Imam Husain bin Ali, cucu Ali bin Abi Thalib-Sayyidah Fatimah, dan cicit Rasulullah Saw. Ia lahir pada 669 M, dan wafat pada 736 M.
Sukainah ialah salah seorang yang ikut bersama ayahnya dan saudaranya, Sayyid Ali bin Husain as-Sajjad di Karbala. Ia menyaksikan langsung pembantaian atas ayahnya oleh pasukan tentara Yazid bin Mu’awiyah.
Ibnul Jauzi menuturkan dari Sufyan ats-Tsauri tentang sosok Sayyidah Sukainah begini, “Ia rajin bangun malam untuk beribadah, tahajjud. Ia juga perempuan yang dermawan. Manakala berangkat haji, ia banyak memberi sedekah kapada kaum fakir miskin yang haji bersamanya.”
Sementara itu, Ahmad Syauqi, raja penyair Nil terkenal, menulis puisi indah tentang perempuan ulama ini:
كَانَتْ سُكَيْنَةُ تَمْلَأُ الدُّنْياَ
وَتَهْزَأُ بِالرُّوَاةِ
رَوَتِ الْحَدِيْثَ وَفَسَّرَتْ
أَيَ الْكِتَابِ الْبَيِّنَاتِ
Lihatlah, Sukainah
Namanya menebar harum di seluruh pojok bumi
Ia mengajarkan kata-kata Nabi
Dan menafsirkan kitab suci.
Semakin dewasa, kecantikan Sayyidah Sukainah kian menjadi buah bibir publik luas. Lantaran parasnya yang cantik jelita dengan rambutnya yang tersisir indah. Dikabarkan bahwa ia sering kali membiarkan rambut indahnya itu terbuka. Dengan kata lain, ia sering tidak mengenakan kerudung atau jilbab/hijab.
Penulis buku Al-Aghani, sebuah ensiklopedia sastra, kisah dan puisi, Abu al-Faraj al-Isfahani menulis:
كانتْ سُكَيْنَةُ أَحْسَنَ النَّاسِ شَعْرًا وكانت تُصَفِّفُ جَمَّتَهَا تَصْفِيْفًا لَمْ يُرَ أَحْسَنُ مِنه حتّى عُرِفَ ذالك وكانت الْجَمَّة تُسَمَّى السُّكُيْنِية وكان عمر بن العزيز إذا وَجَدَ رجُلا يُصَفِّفُ جَمَّتَه السُّكُيْنِية جلده وحلقه.
“Sukainah adalah perempuan dengan rambut paling indah. Ia menyisir dan merapikan rambutnya begitu apik.
Tak ada perempuan dengan rambut seindah rambutnya, hingga ia menjadi mode tersendiri bagi kaum perempuan zamannya yang disebut dengan namanya ‘mode Sukainah’. Umar bin Abdul Aziz menghukum laki-laki yang menyisir rambutnya ala Sukainah dengan mengguntingnya.”
@Ustadz Hadi hidayat... mohon dijelaskan perbedaan antara kerudung ( khimar) dengan jilbab atau gamis...? Karena masyarakat undonesia memahami gamis itu jilbab...
Taj Mahal, semua orang pasti pernah melihat. Namun apakah pernah melihat wajah dari ratu yang atas nama nya dibangun musoleum ini?
Ratu Ajman Banu, atau setelah menikah diberi nama kesayangan sang suami menjadi Mumtaz Mahal. Apakah dia berhijab? T I D A K
Para ratu dinasti Mughal jangankan berhijab, mereka malah suka merokok hookah seperti para suami.
Ratu Aliyah lahir di Mekah, Putri dari Ali bin Hussein, Raja Hejaz, keturunan langsung nabi Mohammed melalui garis Fatimah.
Raja Ali juga merupakan Grand Sharif of Mecca, namun posisi tsb direbut oleh keluarga Sauud.
Meskipun keturunan nabi, Ratu Aliyah tidak berhijab.
Huzaima bint Nasser adalah ibu mertua dari Ratu Aliyah. Dia juga merupakan Putri dari Arab, dan mendapat titel Sharifa Mekah. Dia sempat menjadi ratu Syiria dan menjadi ratu Iraq setelah menikah dengan Raja Faisal I.
Sebagai Sharifa Mekah, ratu Huzaima tidak mengenakan hijab. Malah suaminya, Raja Faisal I dari Iraq, yang lebih tertutup "aurat" nya.
Ada sebuah cerita tentang ratu Huzaima saat dia menginjakkan kaki nya pertama kali di Damaskus sebagai Ratu Syria.
Dia menyangka karena Damaskus kota suci, para wanita disana sangat konservatif dan berpakaian serba tertutup. Nyatanya para wanita justru gemar berdandan, mengenakan perhiasan dan menata rambut. Para penata rambut, disebut Mashitat, sangat terkenal di sana.
( Huzaima bint Nasser… The sad Queen of Syria and Iraq - رصيف 22 )
Ratu Soraya Tarzi dari Afghanistan, mungkin menjadi ratu yang paling terkenal negeri tsb. Ia dan suaminya Raja Aminullah sangat mengagumi Mustafa Kemal dan ingin memoderinisasi Afghanistan seperti Turki.
Boro boro hijab, ini malah mengenakan gaun model "you can see"
Ratu Farida dari Mesir sangat populer. Lebih populer dari suami nya sendiri, Raja Farouk. Bahkan ketika Ratu Farida diceraikan karena tidak bisa memberi keturunan lelaki, publik Mesir lebih bersimpati kepada sang ratu ketimbang Raja mereka.
Perkawinan ratu Farida dan Raja Farouk merupakan salah satu acara penting pertama di Timur Tengah dimana para tamu wanita dan pria bebas saling bercengkerama di dalam satu ruangan tanpa batasan sekat.
Hijab merupakan pilihan para ratu di jaman dulu maupun sekarang. Ada yang mengenakan namun banyak yang tidak.
Tambahan
Banyak yang berkomentar bahwa para Ratu tidak mengenakan hijab karena terpengaruh busana Barat. Itu tidak benar. Mengenakan busana Barat dan tidak mengenakan hijab adalah dua hal yang berbeda.
Para ratu Mughal dan Persia bahkan tidak mengenal budaya Barat, mereka mengenakan busana tradisional mereka tetap tanpa Kerudung atau hijab
Hahahaha UAH pasti bakal kaget ketika buya hamka memuji pakaian kaum wanita aceh dengan berkata
Di seluruh tanah air kita ini, hanya di Aceh pakaian asli perempuan memakai celana. Sebab mereka pun turut aktif dalam perang. Mereka menyediakan perbekalan makanan, membantu di garis belakang dan pergi ke medan perang mengobati yang luka.”
Hamka pun menulis di buku yang berjudul 1001 soal kehidupan bahwa dia menghargai pakaian kaum perempuan pakistan yang sopan dengan celana panjang nya 🤣🤣🤣
sayangnya manusia bodoh membenci keberagaman , dimata manusia bodoh , dress code perempuan selain yang pakai penutup kepala dan serba panjanh auto jelek dan tidak sopan 🤣🤣🤣🤣
Udah yappingnya?
@meng2745 , haa...muncul juga kamu...kemana aja?