BTS - Pengolahan Regresi Linier Tidak Sampai 10 Detik

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 1 ธ.ค. 2024

ความคิดเห็น • 10

  • @yuniisnaini8674
    @yuniisnaini8674 2 ปีที่แล้ว

    Apabila ingin membuat model dari analisis regresi data panel pendekatan common effect model menggunakan metode Maksimum likelihood, sebaiknya menggunakan software apa ?

    • @ArenaStatistics
      @ArenaStatistics  2 ปีที่แล้ว

      Terima kasih Bu Yuni. Analisis regresi dengan teknik estimasi maksimum likelihood bisa menggunakan AMOS Bu Yuni.
      Teknik estimasi dalam AMOS menggunakan maksimum likelihood
      Semoga bermanfaat.

    • @yuniisnaini8674
      @yuniisnaini8674 2 ปีที่แล้ว

      @@ArenaStatistics bagaimana caranya? Bisakah dibuatkan videonya?

    • @ArenaStatistics
      @ArenaStatistics  2 ปีที่แล้ว

      @@yuniisnaini8674 Mohon maaf Ibu, untuk materi tersebut bisa menggunakan layanan konsultasi Running Software bersama konsultan kami.
      Untuk informasi kami sertakan link website kami
      www.arenastatistics.com/quantitative-research-consultation
      atau informasi konsultasi lebih lanjut bisa menghubungi admin
      wa.me/+6285230045332
      Terima kasih

  • @griyamisteri8859
    @griyamisteri8859 2 ปีที่แล้ว

    Izin bertanya Ibu, di Eviews, apabila ingin uji autokorelasi dan Q-statistic, ada informasi Lag Specification - Lag to include. Untuk Lag to include, minimum lag dan maksimum lag itu idealnya berapa ya Ibu? Teknik analisis menggunakan regresi linier berganda dengan data time series. Terima kasih Ibu

    • @ArenaStatistics
      @ArenaStatistics  2 ปีที่แล้ว

      Terima kasih Pak Griya. Auto korelasi bisa menggunakan Durbin Watson, Lagrange Multiplier, Breusch Godfrey, dll. Dan yang Bapak lakukan adalah dengan Breusch Godfrey, keduanya punya basic yang sama, yaitu High Order Autocorrelation dengan path order autoregressive scheme, dimana mengkorelasikan 𝝴(t) dengan 𝝴(t-T). Sementara Durbin Watson dilakukan dengan 1st Order Autocorrelation, yaitu hanya mengkorelasikan 𝝴(t) dengan 𝝴(t-1).
      Dengan demikian Lagrange Multiplier atau Breusch Godfrey lebih fleksibel dibandingkan Durbin Watson.
      Sehingga penentuan lag dalam Lagrange Multiplier atau Breusch Godfrey sesuai apriori peneliti. sekiranya Lag 2 sudah terpenuhi ya sudah cukup, Lag 7 baru terpenuhi juga tidak masalah.
      Semoga bermanfaat.

    • @griyamisteri8859
      @griyamisteri8859 2 ปีที่แล้ว

      Baik Ibu. Kalau uji Q-Statistic, itu untuk apa ya Bu? Dan bagaimana cara membaca hasil uji Q-Statistic di Eviews? Terima kasih Ibu

    • @ArenaStatistics
      @ArenaStatistics  2 ปีที่แล้ว

      @@griyamisteri8859 Q statistics itu Correlogram, itu digunakan untuk pengujian stasioneritas dan hanya digunakan pada jenis analisis forecasting, seperti anova, vecm, dll. Sementara bapak menggunakan analisis regresi, sehingga tidak perlu menginterpretasikan Correlogram.
      Dan tidak semua yang ada dieviews harus diinterpretasi semua Pak. Pahami analisis regresi dan apa saja yang harus diinterpretasikan, selanjutnya sesuaikan ambil hasil dalam eviews yang sesuai dengan analisis regresi tersebut.
      Semoga bermanfaat.

    • @griyamisteri8859
      @griyamisteri8859 2 ปีที่แล้ว

      Baik Ibu. Terima kasih banyak ya atas ilmu dan nasehatnya. Semoga senantiasa berlimpah kebaikan. Aamiin Allahuma Aamiin

    • @ArenaStatistics
      @ArenaStatistics  2 ปีที่แล้ว

      @@griyamisteri8859 Yaa Robbana Aamiin.. Terima kasih Pak.
      Semoga penelitainnya lancar. Sukses selalu