cerita kota Medan tahun 1800 an-1900an. Kalau lebih awal 1500 an tentu ada guru Patimpus Sembiring Pelawi dari Karo sebagai pembuka lahan dan kampung pertama. Mantap sebagai referensi kita orang Medan sekitarnya.
Bagus banget bang ceritanya, well done, saya orang medan tidak tau cerita tentang kota medan, sampai saya liat sejarahnya dari canal youtube ini, Thank you sudah membuat conten sejarah tentang kota medan bang
SUKU KARO bukan Batak Karo hanya SUKU KARO 👍 Medan berawal dari sebuah kampung bernama kampung Medan Putri yang didirikan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590. Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datok Pulo Brayan. Nama Medan sendiri konon berasal dari kata Madaan berarti menjadi sehat atau lebih baik. Ini sejalan dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib yang memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional Karo pada masanya. Dia banyak menyembukan penyakit yang diderita penduduk. Dari kenyataan itulah yang kemudian menjadi sebutan bagi Kota Medan, yang kita kenal sampai sekarang. Dari hasil riset yang telah dilakukan, banyak masyarakat kota Medan yang tidak mengetahui tentang sejarah Guru Patimpus pendiri kota Medan. Berdasarkan kutipan dari buku Jejak Medan Tempoe Doeloe, Medan kini merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai ibu kota Sumatera Utara, kota ini sedang memacu diri menjadi metropolitan dan megapolitan. Pada tahun 1950 Medan sudah ada. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 diresmikan oleh Guru Patimpus dari kampung Medan Putri menjadi sebuah cikal bakal kota. Maka dari itu pemerintah daerah kota Medan menyepakati kalau kota Medan berdiri pada tahun 1590. Sebagaimana yang ditulis oleh zaenuddin HM, dalam bukunya “Asal-Usul Kota- Kota di Indonesia Tempo Doeloe”, Medan berawal dari sebuah kampung bernama kampung Medan Purti yang didirikan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590. . Guru patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datok Pulo Brayan. Nama Medan sendiri konon berasal dari kata Madaan berarti menjadi sehat atau lebih baik. Ini sejalan dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib yang memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional Karo pada masanya. Dia banyak menyembukan penyakit yang diderita penduduk. Dari kenyataan itulah yang kemudian menjadi sebutan bagi Kota Medan, yang kita kenal sampai sekarang. Demikian pula di dalam tulisan Tengku Azwansyah A. Teruna dalam bukunya Sultan Makmoen Al-Rasyid dan Berdirinya Pemerintahaan Kota Medan serta Istana Maimoon, menyatakan ada seorang bernama Guru Patimpus. Dia memeluk agama islam atas pengaruh seorang ulama yang disebut Datuk Kota Bangun terjadi sekitar 1590 M. Datuk ini adalah Imam Siddik bin Abdullah yang makamnya, terletak di Kelumpang Deli. Pada batu nisannya tertulis : meninggal 23 Syaban 993 H atau 27 Juni 1590 M. Makam itu terletak di kampung Medan, Ini memberikan alasan bahwa Guru Patimpus berguru Agama dahulunya pada Datuk kota Bangun, tidak lain adalah Imam Siddik sendiri. Pada masa itu Guru Patimpus sudah membuat kampung Medan setelah menikah dengan anak raja Pulo Brayan. Patung Guru Patmpus dengan uraian sebagai berikut : 1. Tongkat - Denotasi : Tongkat pada karakter Guru Patimpus terbuat dari kayu yang bagian ujugnya terdapat seperti rambut atau bulu yang di ikat. - Konotasi : Tongkat digunakan untuk sebagai senjata pertahanan saat mengembara dan untuk berburu. Tongkat masih banyak digunakan masyarakat zaman dulu dan pada suku-suku pedalaman. - Mitos : Tongkat di percaya memiliki kemampuan mistik yang digunakan masyarakat zaman dulu untuk bertarung, bertahan dari musuh, dan mengobati orang. Tongkat disimbolkan seperti orang yang memiliki kedudukan dan kekuasaan. 2.Sorban - Denotasi : Sorban sebuah penutup kepala yang terbuat dari kain yang dililitkan dengan rapi. Digunakan untuk pelindung kepala. - Konotasi : Sorban dilambangkan sebagai ciri khas masyarakat zaman dulu yang sering digunakan oleh pengembara begitu juga gambaran masyarakat karo di zaman dulu banyak menggunakan sorban. -Mitos : Kebanyakan orang yang memakai sorban dipercaya bukan orang biasa, melainkan orang yang memiliki ilmu yang tinggi atau sakti. Seperti Tabib, atau Syekh pada zaman dulu. 110. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 3. Baju - Denotasi : Baju digunakan pada karakter guru patimpus sebagai penutup tubuh untuk menjaga suhu untuk kehangatan tubuh dan juga menutupi bagian sensitif pada tubuh. - Konotatif : Baju yang terdapat pada karakter guru patimpus menggambarkan ciri khas masyarakat zaman dulu yang menggunakan baju terusan seperti yang tidak bermotif. - Mitos : Baju terusan dipercaya banyak digunakan oleh pengembara orang sakti atau memiliki ilmu tinggi seperti syekh dan tabib. 4. Selendang Kain - Denotasi : selendang kain yang terdapat dari karakter Guru Patimpus digunakan untuk mengikat dan sebagai kantongan untuk membawa perbekalan saat mengembara. - Konotasi : Selendang kain menggambarkan ciri khas masyrakat karo di zaman dulu. Karena banyak masyrakat di zaman dulu selalu membawa kain yang di selempangkan dibahu dan dipakai sehari-hari. - Mitos : kain selempangan dipercaya digunakan pengembara sebagai alat untuk menyerang yang memiliki kemampuan mistik yang sering kita lihat seperti di film-film kolosal. 5. Gelang - Denotasi : Gelang sebuah pernak-pernik yang unik digunakan untuk hiasan pada tangan maupun kaki. - Konotasi : Gelang pada karakter Guru Patimpus melambangkan kebudayaan masyarakat dizaman dulu dengan mengumpulkan batu-batuan unik lalu dijadikan gelang dan syekh menggunakannya juga untuk berdzikir. - Mitos : Gelang yang terbuat dari berbagai jenis batu-batuan dipercaya masyarakat sebagai jimat atau penangkal. 6. Warna - Merah : Denotasi : Warna merah melambangkan tanda berhenti, larangan, atau bahaya. Konotasi : Warna merah melambangkan semangat, keberanian. Mitos : Warna merah bagi masyarakat karo mempercayai warna merah memiliki makna, kekuatan dan keberianian. - Coklat : Denotasi : Warna coklat melambangkan minimalis Konotasi : Warna coklat melambangkan kesederhanaan. Mitos : Warna coklat bagi masyarakat karo mempercayai warna coklat itu sebagai simbol Hafiz kehidupan sama seperti bumi kita yang memberi kita kehidupan. - Hitam : Denotasi : Warna hitam Sebuah warna dasar yang gelap Konotasi : Warna hitam memiliki arti kegelapan Mitos : Warna hitam di yakini masyarakat karo melambangkan jiwa kepemimpinan. 5 Datuk Kuta Bangun terkenal sakti berasal dari daerah Jawa yang berdiam di Kuta Bangun. Pada illustrasi Datuk Kuta Bangun digambarkan menggunakan baju tangan panjang dan celana panjang lalu pada bagian kepala terdapat belangkon yang merupakan ciri khas dari Suku Jawa sehingga masih terdapat unsur kebudayaannya. 6 Pengiring Guru Patimpus atau pengawalnya yang menemani perjalanan Guru Patimpus yang menemui Datuk Kota bangun. Pada illustrasi pengiring Guru Patimpus digambarkan seperti masyarakat karo pada zaman dulu, yang menggunakan selmpangan kain dan penutup kepala atau sorban. 7 Raja Pulo Brayan seorang raja didaerah Pulo Brayan. ilustrasi pada penggambaran karakter Raja Pulo Brayan dengan menggunakan baju dengan ciri khas melayu dan dengan penutup kepala seperti kopiah. 8 Putri Raja Pulo Brayan Adalah istri dari Guru Patimpus ilustrasi pada penggambaran karakter Putri Raja Pulo Brayan menggunakan baju terusan panjang agar terlihat tertutup dan seperti masyarakat dulu. Guru Patimpus adalah putra karo yang berasal dari Desa Aji Jahe ingin mengunjungi orang sakti yang berada di Datuk kota Bangun ingin mengadu ilmu tetapi Guru Patimpus mengaku kalah dan memutuskan masuk Islam. Lalu berguru dengan Datuk kota Bangun dan mendirikan beberapa daerah dan mengembara ke Pulo Brayan dan menikahi anak dari raja Pulo Brayan dan membuka kampung di Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
Saya orang Karo sudah tahu tentang sejarah Medan. Menurut masyarakat Karo, kota Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Kata Medan dalam bahasa Karo yaitu Madan artinya Sembuh. Jadi itu yang saya tahu, salam pemersatu bangsa, Mejuah-Juah.
@@xiraoit9342 dek, gak boleh menghina suku bangsa dan sejarah. Anda harus baca buku dulu sejarah kota Medan. Aku tahu kamu bukan orang Karo, tapi harus menjaga etika antar suku bangsa.
@@WisnuBromo-sc9xn sejarah kota Medan memiliki banyak versi, bagi saya itu versi Karo. Sedangkan anda versi Melayu. Bisa jadi ada yang versi Jawa atau Tionghoa. Kota Medan memang kental sekali dengan kebudayaan Melayu Deli, bagiku orang Karo dan orang Melayu menganggap sanak saudara kita. Salam pemersatu bangsa Indonesia.
@@pbitv6518SEBUT SAJA SALAM MEJUAH JUAH KHUSUS UNTUK WILAYAH AWAL MEDAN YG DIDIRIKAN GURU PATIMPUS. MEDAN YG SEKARANG DAH DIDIRIKAN SEMUA SUKU ASLI SUMUT(KHUSUSNYA) 😂😂
MEDAN ITU ADALAH KERAJAAN YANG DIPIMPIN SEORANG SULTAN KERAJAAN ISLAM DELI ( BERASAL DARI KATA DELHI ) , Jadi kurang tepat jika MEDAN HORAS BAH itu perantau batak ke jakarta kalau ditanya dari mana dari medan
Aku Karokaro Gurusinga Gaury bebere Tarigan Gersang Nagasaribu aku Kalak Karo bukan Batak Karo apalagi suku Batak hanya SUKU KARO tanpa embel-embel Batak.istilah batak adalah ciptaan musafir2 barat,misionaris Belanda dan Jerman serta pemerintah kolonial Belanda untuk propaganda politik adu domba demi penjajahan Belanda dan penyebaran agama.bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn LOGIKA dan fakta 🙏
@@WisnuBromo-sc9xn kau yg ngarang , medan itu adalah tanah karo simalem .dimasa penjajahan karo simalungun toba tidak mau di pekerjakan si penjaja belanda untuk jadi rodi .sehingga KASITO keluar dari medan
cerita kota Medan tahun 1800 an-1900an. Kalau lebih awal 1500 an tentu ada guru Patimpus Sembiring Pelawi dari Karo sebagai pembuka lahan dan kampung pertama. Mantap sebagai referensi kita orang Medan sekitarnya.
Bagus banget bang ceritanya, well done, saya orang medan tidak tau cerita tentang kota medan, sampai saya liat sejarahnya dari canal youtube ini, Thank you sudah membuat conten sejarah tentang kota medan bang
Thanks apresiasinya ya :)
TT GT
SUKU KARO bukan Batak Karo hanya SUKU KARO 👍 Medan berawal dari sebuah kampung bernama kampung Medan Putri yang didirikan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590. Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datok Pulo Brayan. Nama Medan sendiri konon berasal dari kata Madaan berarti menjadi sehat atau lebih baik. Ini sejalan dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib yang memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional Karo pada masanya.
Dia banyak menyembukan penyakit yang diderita penduduk. Dari kenyataan itulah yang kemudian menjadi sebutan bagi Kota Medan, yang kita kenal sampai sekarang. Dari hasil riset yang telah dilakukan, banyak masyarakat kota Medan yang tidak mengetahui tentang sejarah Guru Patimpus pendiri kota Medan.
Berdasarkan kutipan dari buku Jejak Medan Tempoe Doeloe, Medan kini merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai ibu kota Sumatera Utara, kota ini sedang memacu diri menjadi metropolitan dan megapolitan. Pada tahun 1950 Medan sudah ada. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 diresmikan oleh Guru Patimpus dari kampung Medan Putri menjadi sebuah cikal bakal kota. Maka dari itu pemerintah daerah kota Medan menyepakati kalau kota Medan berdiri pada tahun 1590.
Sebagaimana yang ditulis oleh zaenuddin HM, dalam bukunya “Asal-Usul Kota- Kota di Indonesia Tempo Doeloe”, Medan berawal dari sebuah kampung bernama kampung Medan Purti yang didirikan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590. . Guru patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datok Pulo Brayan.
Nama Medan sendiri konon berasal dari kata Madaan berarti menjadi sehat atau lebih baik. Ini sejalan dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib yang memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional Karo pada masanya. Dia banyak menyembukan penyakit yang diderita penduduk. Dari kenyataan itulah yang kemudian menjadi sebutan bagi Kota Medan, yang kita kenal sampai sekarang.
Demikian pula di dalam tulisan Tengku Azwansyah A. Teruna dalam bukunya Sultan Makmoen Al-Rasyid dan Berdirinya Pemerintahaan Kota Medan serta Istana Maimoon, menyatakan ada seorang bernama Guru Patimpus. Dia memeluk agama islam atas pengaruh seorang ulama yang disebut Datuk Kota Bangun terjadi sekitar 1590 M.
Datuk ini adalah Imam Siddik bin Abdullah yang makamnya, terletak di Kelumpang Deli. Pada batu nisannya tertulis : meninggal 23 Syaban 993 H atau 27 Juni 1590 M. Makam itu terletak di kampung Medan, Ini memberikan alasan bahwa Guru Patimpus berguru Agama dahulunya pada Datuk kota Bangun, tidak lain adalah Imam Siddik sendiri. Pada masa itu Guru Patimpus sudah membuat kampung Medan setelah menikah dengan anak raja Pulo Brayan.
Patung Guru Patmpus dengan uraian sebagai berikut : 1. Tongkat - Denotasi : Tongkat pada karakter Guru Patimpus terbuat dari kayu yang bagian ujugnya terdapat seperti rambut atau bulu yang di ikat. - Konotasi : Tongkat digunakan untuk sebagai senjata pertahanan saat mengembara dan untuk berburu. Tongkat masih banyak digunakan masyarakat zaman dulu dan pada suku-suku pedalaman. - Mitos : Tongkat di percaya memiliki kemampuan mistik yang digunakan masyarakat zaman dulu untuk bertarung, bertahan dari musuh, dan mengobati orang. Tongkat disimbolkan seperti orang yang memiliki kedudukan dan kekuasaan.
2.Sorban - Denotasi : Sorban sebuah penutup kepala yang terbuat dari kain yang dililitkan dengan rapi. Digunakan untuk pelindung kepala. - Konotasi : Sorban dilambangkan sebagai ciri khas masyarakat zaman dulu yang sering digunakan oleh pengembara begitu juga gambaran masyarakat karo di zaman dulu banyak menggunakan sorban. -Mitos : Kebanyakan orang yang memakai sorban dipercaya bukan orang biasa, melainkan orang yang memiliki ilmu yang tinggi atau sakti. Seperti Tabib, atau Syekh pada zaman dulu. 110. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
3. Baju - Denotasi : Baju digunakan pada karakter guru patimpus sebagai penutup tubuh untuk menjaga suhu untuk kehangatan tubuh dan juga menutupi bagian sensitif pada tubuh. - Konotatif : Baju yang terdapat pada karakter guru patimpus menggambarkan ciri khas masyarakat zaman dulu yang menggunakan baju terusan seperti yang tidak bermotif. - Mitos : Baju terusan dipercaya banyak digunakan oleh pengembara orang sakti atau memiliki ilmu tinggi seperti syekh dan tabib.
4. Selendang Kain - Denotasi : selendang kain yang terdapat dari karakter Guru Patimpus digunakan untuk mengikat dan sebagai kantongan untuk membawa perbekalan saat mengembara. - Konotasi : Selendang kain menggambarkan ciri khas masyrakat karo di zaman dulu. Karena banyak masyrakat di zaman dulu selalu membawa kain yang di selempangkan dibahu dan dipakai sehari-hari. - Mitos : kain selempangan dipercaya digunakan pengembara sebagai alat untuk menyerang yang memiliki kemampuan mistik yang sering kita lihat seperti di film-film kolosal.
5. Gelang - Denotasi : Gelang sebuah pernak-pernik yang unik digunakan untuk hiasan pada tangan maupun kaki. - Konotasi : Gelang pada karakter Guru Patimpus melambangkan kebudayaan masyarakat dizaman dulu dengan mengumpulkan batu-batuan unik lalu dijadikan gelang dan syekh menggunakannya juga untuk berdzikir. - Mitos : Gelang yang terbuat dari berbagai jenis batu-batuan dipercaya masyarakat sebagai jimat atau penangkal.
6. Warna - Merah : Denotasi : Warna merah melambangkan tanda berhenti, larangan, atau bahaya. Konotasi : Warna merah melambangkan semangat, keberanian. Mitos : Warna merah bagi masyarakat karo mempercayai warna merah memiliki makna, kekuatan dan keberianian. - Coklat : Denotasi : Warna coklat melambangkan minimalis Konotasi : Warna coklat melambangkan kesederhanaan. Mitos : Warna coklat bagi masyarakat karo mempercayai warna coklat itu sebagai simbol Hafiz kehidupan sama seperti bumi kita yang memberi kita kehidupan. - Hitam : Denotasi : Warna hitam Sebuah warna dasar yang gelap Konotasi : Warna hitam memiliki arti kegelapan Mitos : Warna hitam di yakini masyarakat karo melambangkan jiwa kepemimpinan.
5 Datuk Kuta Bangun terkenal sakti berasal dari daerah Jawa yang berdiam di Kuta Bangun. Pada illustrasi Datuk Kuta Bangun digambarkan menggunakan baju tangan panjang dan celana panjang lalu pada bagian kepala terdapat belangkon yang merupakan ciri khas dari Suku Jawa sehingga masih terdapat unsur kebudayaannya.
6 Pengiring Guru Patimpus atau pengawalnya yang menemani perjalanan Guru Patimpus yang menemui Datuk Kota bangun. Pada illustrasi pengiring Guru Patimpus digambarkan seperti masyarakat karo pada zaman dulu, yang menggunakan selmpangan kain dan penutup kepala atau sorban.
7 Raja Pulo Brayan seorang raja didaerah Pulo Brayan. ilustrasi pada penggambaran karakter Raja Pulo Brayan dengan menggunakan baju dengan ciri khas melayu dan dengan penutup kepala seperti kopiah.
8 Putri Raja Pulo Brayan Adalah istri dari Guru Patimpus ilustrasi pada penggambaran karakter Putri Raja Pulo Brayan menggunakan baju terusan panjang agar terlihat tertutup dan seperti masyarakat dulu.
Guru Patimpus adalah putra karo yang berasal dari Desa Aji Jahe ingin mengunjungi orang sakti yang berada di Datuk kota Bangun ingin mengadu ilmu tetapi Guru Patimpus mengaku kalah dan memutuskan masuk Islam. Lalu berguru dengan Datuk kota Bangun dan mendirikan beberapa daerah dan mengembara ke Pulo Brayan dan menikahi anak dari raja Pulo Brayan dan membuka kampung di Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
Saya orang Karo sudah tahu tentang sejarah Medan. Menurut masyarakat Karo, kota Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Kata Medan dalam bahasa Karo yaitu Madan artinya Sembuh. Jadi itu yang saya tahu, salam pemersatu bangsa, Mejuah-Juah.
Hoax😂
@@xiraoit9342 dek, gak boleh menghina suku bangsa dan sejarah. Anda harus baca buku dulu sejarah kota Medan. Aku tahu kamu bukan orang Karo, tapi harus menjaga etika antar suku bangsa.
@@xiraoit9342 sirait sirait
Itukan menurut suku karo...kalau saya meyakini yg membangun kota medan ya masyarakat melayu itu sendiri ❤❤
@@WisnuBromo-sc9xn sejarah kota Medan memiliki banyak versi, bagi saya itu versi Karo. Sedangkan anda versi Melayu. Bisa jadi ada yang versi Jawa atau Tionghoa. Kota Medan memang kental sekali dengan kebudayaan Melayu Deli, bagiku orang Karo dan orang Melayu menganggap sanak saudara kita. Salam pemersatu bangsa Indonesia.
Wah mantap ni sejarah kota kita bg...ahoooy...horas..
Ahoy dsn menuah juah, bukan horas. Orang batak pendatang ke medan bukan orang asli
@@pbitv6518 Horas Medan Salam dari Batak Horas
@@anwarmodja7904sibatak numpang top...
@@pbitv6518SEBUT SAJA SALAM MEJUAH JUAH KHUSUS UNTUK WILAYAH AWAL MEDAN YG DIDIRIKAN GURU PATIMPUS.
MEDAN YG SEKARANG DAH DIDIRIKAN SEMUA SUKU ASLI SUMUT(KHUSUSNYA)
😂😂
Keras kepala emang org batak ini
Ulasan Abang ini lebih presisi. Manthab,,teruskan Bang. Awak juga anak Medan-Petisah.
sebelum tdr suka liat sejarah, thx udah buat konten sejarah min salam dari medan horasss 🙏😇
Horas?
terima kasih informasinya bang, sangat bermanfaat bagi generasi muda supaya tau sejarah kota Medan.
Min...bahari itu jln yos sudarso km 14,5 antara martubung dan kampung besar....
Mantap..lanjutkn 👍👍👍
Pendiri kota Medan Guru PATIMPUS SEMBIRING
1 Juli 1590
Awal mula bertumbuh di pertemuan Sungai Babura dan Sungai Deli di (ketika itu) dusun/desa Petisah. Ketika itu belum ada Medan seperti sekarang.
Jelas dlm video ini menyatakan yg msndirikan kota medan ya melayu dan belanda 😂😂
Trmksh 😊
MEDAN ITU ADALAH KERAJAAN YANG DIPIMPIN SEORANG SULTAN KERAJAAN ISLAM DELI ( BERASAL DARI KATA DELHI ) , Jadi kurang tepat jika MEDAN HORAS BAH itu perantau batak ke jakarta kalau ditanya dari mana dari medan
Sultan deli hanya pendatang dari pesisir, suku karo lebih dulu menghuni perkampungan medan
Suku karo itu ya di tanah karo, manapula suku karo di medan 😂😂😂😂.
Medan itu dr zaman dahulu kala ya melayu. Tepatnya melayu deli
Anak Petisah hadiiir ☝😅
Awak juga anak Petisah. Jl Sekip ujung, pokok mangga belok kanan terus ke gang Sederhana.
Mejuah-juah Medan
*_Min mohon bocorkan juga Nara Sumbernya_* .
1879 medan❤❤❤❤❤❤❤❤❤
kerenn pak Aron
Terima kasih ya :)
O seperti itu sejarah Medan.Ternyata orang Belanda yg mendatangkan orang India,tionghoa dan jawa ke Sumatera untuk buruh kebun.trims.
Kota Medan di dirikan guru patimpu Sembiring PD THN 1490
Durasi nya kurang panjang om
Ntar kukirim full hd kake Sugiono😁😁
Penjajahlah yg mendatangkan bangsa bangsa luar untuk menjadi kuli perkebunan di medan untuk kepentingan penjajah dengan kelicikannya.
Horas kota medan. Ternyata imigran dari India didatangkan 🇬🇧Inggris🇬🇧🇬🇧🇬🇧🇬🇧🇬🇧
Mejuah-juah Medan.
Hadir .... 👍🏻
Hidup medan,❤
medan hadirr
Salam Medan itu AHOOOI
Selamat jalan Bang Joey Bangun
Ouuu 🙄👍
Babu Jawa memang sudah berakar sejak koloni Portugis datang
Sembiring semakin penting
sayang banyak bangunan sejarah yang hilang di telan perkembangan zaman
Kampung mandailing
Aku asli orang medan
Labuhan tu dimana? Di sumut juga kah? Atau labuhan batu ?
Belawan
Karo adalah suku melayu kuno.
Udah tau,. Kok Nanya2 sich,.
Sangat penting generasi ketahui sejarah negeri ini. Jangan sampe aset negara terjual ke asing.
Dari 1918 kok langsung ke 1974 om? Tanggung amat
Top
Sejarah dibuat pemenang 🤔
Opungku THN 1802 udah di Medan lahir sampai detik ini ada di Medan Marindal n masih hidup anaknya janda kepala polisi militer jadi kau bohong besar
0
Aku Karokaro Gurusinga Gaury bebere Tarigan Gersang Nagasaribu aku Kalak Karo bukan Batak Karo apalagi suku Batak hanya SUKU KARO tanpa embel-embel Batak.istilah batak adalah ciptaan musafir2 barat,misionaris Belanda dan Jerman serta pemerintah kolonial Belanda untuk propaganda politik adu domba demi penjajahan Belanda dan penyebaran agama.bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn LOGIKA dan fakta 🙏
Kehadiran melayu di medan dari malaka di baua belanda jadi buruh kebun tembakau .medan adalah tanah karo simalungun toba .KASITO
Ngarang cerita kau....karo ya karo.
Malu kau mengaku-ngaku 😂😂😂😂
@@WisnuBromo-sc9xn kau yg ngarang , medan itu adalah tanah karo simalem .dimasa penjajahan karo simalungun toba tidak mau di pekerjakan si penjaja belanda untuk jadi rodi .sehingga KASITO keluar dari medan