Yg sulit soal nyari temen sebagai org dewasa tuh lebih ke susah buat ngerasa terkoneksi, setidaknya bagi aku ya, kek kenal org baru tuh rasanya sulit bgt ngerasa nyaman, bisa aja nih ngobrolnya nyambung, tapi kayak ada yg kurang, kek gak mentally stimulating gitu, ujung2nya tetep ngerasa bosan/kosong, beda ketika ngobrol sama temen yg udah kenal lama sejak kecil, mau ngobrol ngalor ngidul pun, ngomong hal gak penting, tetep kerasa enak dan bikin kita less lonely
kecerdasan kognitif tidak menjamin orang pandai bergaul, malah kecenderungannya nyebelin, ternyata pergaulan yg baik membutuhkan kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial ditambah secukupnya kebohongan
Pengalaman saya sebagai pegawai yg sdh pensiun.... Cari teman yg tulus di lingkungan kerja memang sangat susah...biasanya malah saling bersaing dn menjatuhkan...boro2 tulus... Tapi mencari teman2 yg tulus bisa anda dapatkan di musholah2...masjid2...majlis2 taklim...dn komunitas religius...sangat banyak dan mudah... Saya sudah membuktikan dan merasakanya sendiri...percayalah...!!!
@akhmadfahrudin2571 Orang tdk mau menikah bnyak penyebabnya...mereka tdk sinis pd hal sprti itu... Sy orang yg tdk mudah bergaul...tp di lingkungan religius sprti itu...sy merasakan orang2nya kbnyakan tulus, saling menolong dn rukun2... Beda dgn kimunitas2 lainya... Dlm satu sesi obrolan seringkali kita disapa utk ikut gabung ngobrol...berbagi makanan dn jarang yg ngibrolin karir atau harta...ngobrolanya sederhana simpel dn akrab...
@@akhmadfahrudin2571sebetulnya bukan dijauhin sih...malah saking care nya mereka,dicari2in jodoh,dipasang2in,dicari2in sosuli meski solusinya itu gk masuk 😅😅
Tergantung mental, ego dan kesabaran sih menurut gw.. dulu ditempat kerja gw, emang byk yg saling menjatuhkan & gak tulus. tapi sejak gw belajar trik komunikasi, yg dulunya musuh malah jadi teman dekat skrg. Intinya kalo kita ingin dpt ikan, pakailah umpan yg disukai ikannya, bukan malah egois pakai umpan yg kita suka aja.
"Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Dan balaslah keburukan dengan kebaikan. Dan ber akhlak lah dengan manusia dengan akhlak yang baik" Hadits riwayat At-Tirmidzi
@@al.ushrabi pernah baca di forum kalau hadis sebelum ayat perang diturunkan sering fokus ke ahlakul karimah. Yaitu saat sebelum hijrah dan tahun2 awal hijrah. Dan ini jadi ijtihad ulama moderat dalam beragama. Sedangkan setelah ayat perang diturunkan, yaitu saat di madinah, yang bersifat keras ( mirip darurat militer ) ini juga jadi pedoman aliran radikal mirip wahabi di arab saudi masa lalu, dan taliban di afganistan.
Dulu waktu sekolah tmn saya banyak, sekarang menginjak dewasa saya merasa kesepian, krn semu temenku udah sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya masing2, dan saya jg gitu sih😅, ada temen yg akhirnya hubungi saya, seperti ingin nyambung pertemanan, eh... Ujung2nya pinjem duit 😂🤦
Dulu gw antisosial banget, karna lingkungan disekutar gw yg gw rasa gak sefrekwensi (dlm hal intelektualitas). Tapi skrg gw jadi punya banyak teman dilingkungan kerja karna baca bukunya dale carnegie yg "how to win friends and influence people". Bersukur bgt gw nemu buku ini. 😊
Assalamualaikum semuanya, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan sosial yang baik, termasuk pertemanan. Hal ini sejalan dengan konsep ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan sesama muslim. Namun, Islam juga memberikan panduan yang jelas mengenai siapa yang layak dijadikan teman dan bagaimana cara menjalin pertemanan yang baik. Pandangan Empat Mazhab Keempat mazhab fiqih Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali, pada dasarnya memiliki pandangan yang sama mengenai hukum pertemanan, yakni dihalalkan dan dianjurkan. Perbedaan lebih terletak pada penjabaran dan detail hukum terkait pergaulan dan pertemanan. Prinsip Umum Pertemanan dalam Islam Berteman dengan orang-orang beriman: Islam sangat menekankan pentingnya memilih teman yang seiman. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang artinya, "Seorang mukmin itu cerminan dari saudaranya." (HR. Bukhari). Dengan berteman dengan orang yang beriman, kita akan saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Menghindari teman yang buruk: Sebaliknya, Islam memperingatkan kita untuk menjauhi teman yang buruk akhlaknya, seperti orang yang suka berbohong, menggosip, dan melakukan perbuatan maksiat. Rasulullah SAW bersabda, "Seorang manusia itu mengikuti agama temannya, maka hendaklah kalian perhatikan dengan siapa kalian berteman." (HR. Abu Dawud). Tujuan pertemanan: Tujuan utama berteman adalah untuk saling tolong menolong, berbagi ilmu, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, yang satu memperkuat yang lainnya." (HR. Bukhari). Perbedaan Pendapat di Antara Empat Mazhab Meskipun memiliki prinsip yang sama, keempat mazhab memiliki perbedaan pendapat dalam beberapa hal, seperti: Pergaulan dengan non-muslim: Mazhab Hanafi: Lebih fleksibel dalam bergaul dengan non-muslim, terutama dalam konteks bisnis dan kepentingan bersama. Mazhab Maliki: Lebih ketat dalam bergaul dengan non-muslim, tetapi tidak sampai melarang sepenuhnya. Mazhab Syafi'i: Pendapatnya cenderung tengah antara Hanafi dan Maliki. Mazhab Hanbali: Lebih tegas dalam melarang pergaulan dengan non-muslim yang dapat membahayakan akidah. Pergaulan dengan orang yang berdosa: Secara umum: Keempat mazhab sepakat bahwa bergaul dengan orang yang berdosa tidak dilarang, namun harus dengan tujuan untuk menasehatinya. Hukum menjauhi teman lama: Secara umum: Jika teman lama tersebut masih memiliki potensi untuk berubah, maka dianjurkan untuk tetap menjalin silaturahmi. Namun, jika sudah membahayakan diri sendiri atau orang lain, maka diperbolehkan untuk menjauhinya. Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan prinsip-prinsip pertemanan dalam Islam dengan cara: Memilih teman yang sholeh: Bergabung dalam komunitas atau organisasi keagamaan dapat membantu kita menemukan teman yang seiman. Menjaga komunikasi: Jangan lupa untuk menjaga komunikasi dengan teman-teman kita, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Saling membantu: Ketika teman kita mengalami kesulitan, kita harus siap untuk membantu semampu kita. Saling mengingatkan: Jika teman kita melakukan kesalahan, kita harus berani mengingatkannya dengan cara yang baik dan santun. Kesimpulan Hukum pertemanan dalam Islam sangatlah luas dan kompleks. Namun, dengan memahami prinsip-prinsip dasar dan memperhatikan perbedaan pendapat di antara para ulama, kita dapat menjalin pertemanan yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Penting untuk diingat: Islam tidak hanya mengajarkan kita tentang bagaimana memilih teman, tetapi juga tentang bagaimana menjadi teman yang baik. Dengan menjadi teman yang baik, kita dapat meraih ridho Allah SWT dan mendapatkan banyak manfaat di dunia dan akhirat. Terima kasih, wassalamualaikum 🙏
Sebetulnya aku nggak sepenuhnya sepakat tapi pengetahuan ini berguna banget karena sering banget teman yang tidak baik menjerat kita, dengan alasan dosa karena memutus silaturahmi. Padahal ternyata memang ada aturannya dalam berteman, demi kebaikan diri kita sendiri. Bahkan demi kebaikan masing-masing. Terimakasih komentarnya. Aku jadi punya gambaran panduan yang lebih jelas dalam berteman 🙏🏻
@@muhammadfarhan4755 "Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Dan balaslah keburukan dengan kebaikan. Dan ber akhlak lah dengan manusia dengan akhlak yang baik" Hadits riwayat At-Tirmidzi
@@akhmadfahrudin2571sama masbro. Cuman muncul pertanyaan di benak saya: "bagaimana pendapat atau perasaan Muslim jika orang yg non-muslim, melakukan atau menggunakan prinsip² tsb saat mau memilih teman muslim?"
Di semesta yang keras, gersang , dan dingin ini, hiasilah hidupmu setidaknya dengan persahabatan dan cinta. Karena hanya dengan persahabatan dan cinta lah hidup manusia itu berwarna. Dan warna paling indah adalah warna perdamaian antar sesama makhluk semesta
Yg disampaikan mbak mela cuma sudut pandang orang kota., Coba kalo orang kabupaten di suatu kelurahan/desa yg kalo malem jum'at masih ada rutinan tahlilan,
Kak aku early 20-an kemarin aku baru bahas kepalsuan dalam pertemanan dengan salah satu temanku. Kalau menurut kakak sampai batas mana kepalsuan itu diperlukan untuk menjaga keharmonisan hubungan? Terima kasih kak timing nya sangat pas dengan apa yang aku gelisahkan😊
Sebenarnya kita ga sulit-sulit banget untuk mencari teman baru, ada medsos kita bisa bertemu dengan banyak orang yang terhubung, tapi ya sebatas di dunia maya apabila dalam keseharian masih tersita untuk kerja dan keluarga. Terkecuali bila kita masih belum nikah mungkin masih bisa ada waktu luang karena tidak ada pasangan dan anak. Sebenarnya faktor utama ya frekuensi dari diri kita sendiri yang bisa menarik pribadi-pribadi yang sejenis, sefrekuensi, ini sudah hukum alam, saya rasa ini mungkin yang kurang diperhatikan oleh banyak orang. Terkadang seorang wanita meluaskan pertemanan tapi dia sering bertemu pribadi lawan jenis yang buruk dan kotor pikirannya, ternyata si wanita ini lebih mementingkan relasi hanya demi memajukan karir atau bisnisnya, demi klien yang amat benefit. Ketika saya sebagai seorang teman bilang kepadanya bila saya menghadapi masalah saudara saya kecelakaan, eh wanita ini tidak menghubungi saya lagi, ga peduli drastis, ga seperti semula, yang amat sangat perhatian, mungkin dia menyangka saya bakal minta pinjaman duit kepadanya. padahal saya sama sekali tidak ada niat itu, hanya berbagi kabar.
Bukan susah...sorry, menurut saya anda nya nggak jelas. sok-sok woke movement gitu. saya yakin gak cuma teman, hubungan sama sama ortu atau saudara atau inner relatives juga mungkin gak begitu baik juga..
Yg sulit soal nyari temen sebagai org dewasa tuh lebih ke susah buat ngerasa terkoneksi, setidaknya bagi aku ya, kek kenal org baru tuh rasanya sulit bgt ngerasa nyaman, bisa aja nih ngobrolnya nyambung, tapi kayak ada yg kurang, kek gak mentally stimulating gitu, ujung2nya tetep ngerasa bosan/kosong, beda ketika ngobrol sama temen yg udah kenal lama sejak kecil, mau ngobrol ngalor ngidul pun, ngomong hal gak penting, tetep kerasa enak dan bikin kita less lonely
kecerdasan kognitif tidak menjamin orang pandai bergaul, malah kecenderungannya nyebelin, ternyata pergaulan yg baik membutuhkan kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial ditambah secukupnya kebohongan
Pengalaman saya sebagai pegawai yg sdh pensiun....
Cari teman yg tulus di lingkungan kerja memang sangat susah...biasanya malah saling bersaing dn menjatuhkan...boro2 tulus...
Tapi mencari teman2 yg tulus bisa anda dapatkan di musholah2...masjid2...majlis2 taklim...dn komunitas religius...sangat banyak dan mudah...
Saya sudah membuktikan dan merasakanya sendiri...percayalah...!!!
Tapi yang kayak gini biasanya nggak tulus. Kalau kamu melakukan sesuatu yang dianggap “berdosa” atau sesimpel nggak menikah aja deh. Pasti dijauhin.
@akhmadfahrudin2571
Orang tdk mau menikah bnyak penyebabnya...mereka tdk sinis pd hal sprti itu...
Sy orang yg tdk mudah bergaul...tp di lingkungan religius sprti itu...sy merasakan orang2nya kbnyakan tulus, saling menolong dn rukun2...
Beda dgn kimunitas2 lainya...
Dlm satu sesi obrolan seringkali kita disapa utk ikut gabung ngobrol...berbagi makanan dn jarang yg ngibrolin karir atau harta...ngobrolanya sederhana simpel dn akrab...
@@akhmadfahrudin2571sebetulnya bukan dijauhin sih...malah saking care nya mereka,dicari2in jodoh,dipasang2in,dicari2in sosuli meski solusinya itu gk masuk 😅😅
Tergantung mental, ego dan kesabaran sih menurut gw.. dulu ditempat kerja gw, emang byk yg saling menjatuhkan & gak tulus. tapi sejak gw belajar trik komunikasi, yg dulunya musuh malah jadi teman dekat skrg. Intinya kalo kita ingin dpt ikan, pakailah umpan yg disukai ikannya, bukan malah egois pakai umpan yg kita suka aja.
@@akhmadfahrudin2571rocky gerung😅
"Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Dan balaslah keburukan dengan kebaikan. Dan ber akhlak lah dengan manusia dengan akhlak yang baik"
Hadits riwayat At-Tirmidzi
Apakah ini hadis saat nabi belum hijrah ke madinah? Atau mungkin tahun2 awal hijrah di madinah?
@Dojinacci
Enggak tahu. Kenapa emang?
@@al.ushrabi pernah baca di forum kalau hadis sebelum ayat perang diturunkan sering fokus ke ahlakul karimah. Yaitu saat sebelum hijrah dan tahun2 awal hijrah. Dan ini jadi ijtihad ulama moderat dalam beragama. Sedangkan setelah ayat perang diturunkan, yaitu saat di madinah, yang bersifat keras ( mirip darurat militer ) ini juga jadi pedoman aliran radikal mirip wahabi di arab saudi masa lalu, dan taliban di afganistan.
@Dojinacci
Di sesuaikan Ama situasi
Sangat egois sekali tuhan
Benar mbak ...wah sampai saya merasa betapa sepi dihiruk pikuk dunia
Tks ya
People come and go.
Dulu waktu sekolah tmn saya banyak, sekarang menginjak dewasa saya merasa kesepian, krn semu temenku udah sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya masing2, dan saya jg gitu sih😅, ada temen yg akhirnya hubungi saya, seperti ingin nyambung pertemanan, eh... Ujung2nya pinjem duit 😂🤦
😢 kadang sedihnya gitu kalau ada temen lama ngehubungin, kalau nggak minjem duit, nawarin mlm/asuransi :(
@forbidden.questions bener banget kak 😄
Dulu gw antisosial banget, karna lingkungan disekutar gw yg gw rasa gak sefrekwensi (dlm hal intelektualitas). Tapi skrg gw jadi punya banyak teman dilingkungan kerja karna baca bukunya dale carnegie yg "how to win friends and influence people". Bersukur bgt gw nemu buku ini. 😊
Assalamualaikum semuanya, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan sosial yang baik, termasuk pertemanan. Hal ini sejalan dengan konsep ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan sesama muslim. Namun, Islam juga memberikan panduan yang jelas mengenai siapa yang layak dijadikan teman dan bagaimana cara menjalin pertemanan yang baik.
Pandangan Empat Mazhab
Keempat mazhab fiqih Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali, pada dasarnya memiliki pandangan yang sama mengenai hukum pertemanan, yakni dihalalkan dan dianjurkan. Perbedaan lebih terletak pada penjabaran dan detail hukum terkait pergaulan dan pertemanan.
Prinsip Umum Pertemanan dalam Islam
Berteman dengan orang-orang beriman: Islam sangat menekankan pentingnya memilih teman yang seiman. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang artinya, "Seorang mukmin itu cerminan dari saudaranya." (HR. Bukhari). Dengan berteman dengan orang yang beriman, kita akan saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Menghindari teman yang buruk: Sebaliknya, Islam memperingatkan kita untuk menjauhi teman yang buruk akhlaknya, seperti orang yang suka berbohong, menggosip, dan melakukan perbuatan maksiat. Rasulullah SAW bersabda, "Seorang manusia itu mengikuti agama temannya, maka hendaklah kalian perhatikan dengan siapa kalian berteman." (HR. Abu Dawud).
Tujuan pertemanan: Tujuan utama berteman adalah untuk saling tolong menolong, berbagi ilmu, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, yang satu memperkuat yang lainnya." (HR. Bukhari).
Perbedaan Pendapat di Antara Empat Mazhab
Meskipun memiliki prinsip yang sama, keempat mazhab memiliki perbedaan pendapat dalam beberapa hal, seperti:
Pergaulan dengan non-muslim:
Mazhab Hanafi: Lebih fleksibel dalam bergaul dengan non-muslim, terutama dalam konteks bisnis dan kepentingan bersama.
Mazhab Maliki: Lebih ketat dalam bergaul dengan non-muslim, tetapi tidak sampai melarang sepenuhnya.
Mazhab Syafi'i: Pendapatnya cenderung tengah antara Hanafi dan Maliki.
Mazhab Hanbali: Lebih tegas dalam melarang pergaulan dengan non-muslim yang dapat membahayakan akidah.
Pergaulan dengan orang yang berdosa:
Secara umum: Keempat mazhab sepakat bahwa bergaul dengan orang yang berdosa tidak dilarang, namun harus dengan tujuan untuk menasehatinya.
Hukum menjauhi teman lama:
Secara umum: Jika teman lama tersebut masih memiliki potensi untuk berubah, maka dianjurkan untuk tetap menjalin silaturahmi. Namun, jika sudah membahayakan diri sendiri atau orang lain, maka diperbolehkan untuk menjauhinya.
Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan prinsip-prinsip pertemanan dalam Islam dengan cara:
Memilih teman yang sholeh: Bergabung dalam komunitas atau organisasi keagamaan dapat membantu kita menemukan teman yang seiman.
Menjaga komunikasi: Jangan lupa untuk menjaga komunikasi dengan teman-teman kita, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Saling membantu: Ketika teman kita mengalami kesulitan, kita harus siap untuk membantu semampu kita.
Saling mengingatkan: Jika teman kita melakukan kesalahan, kita harus berani mengingatkannya dengan cara yang baik dan santun.
Kesimpulan
Hukum pertemanan dalam Islam sangatlah luas dan kompleks. Namun, dengan memahami prinsip-prinsip dasar dan memperhatikan perbedaan pendapat di antara para ulama, kita dapat menjalin pertemanan yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Penting untuk diingat: Islam tidak hanya mengajarkan kita tentang bagaimana memilih teman, tetapi juga tentang bagaimana menjadi teman yang baik. Dengan menjadi teman yang baik, kita dapat meraih ridho Allah SWT dan mendapatkan banyak manfaat di dunia dan akhirat. Terima kasih, wassalamualaikum 🙏
Sebetulnya aku nggak sepenuhnya sepakat tapi pengetahuan ini berguna banget karena sering banget teman yang tidak baik menjerat kita, dengan alasan dosa karena memutus silaturahmi. Padahal ternyata memang ada aturannya dalam berteman, demi kebaikan diri kita sendiri. Bahkan demi kebaikan masing-masing. Terimakasih komentarnya. Aku jadi punya gambaran panduan yang lebih jelas dalam berteman 🙏🏻
@akhmadfahrudin2571 , terima kasih kembali 🙏
@@al.ushrabi di mana saja ENGGAK berada 😂
@@muhammadfarhan4755
"Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Dan balaslah keburukan dengan kebaikan. Dan ber akhlak lah dengan manusia dengan akhlak yang baik"
Hadits riwayat At-Tirmidzi
@@akhmadfahrudin2571sama masbro. Cuman muncul pertanyaan di benak saya: "bagaimana pendapat atau perasaan Muslim jika orang yg non-muslim, melakukan atau menggunakan prinsip² tsb saat mau memilih teman muslim?"
Di semesta yang keras, gersang , dan dingin ini, hiasilah hidupmu setidaknya dengan persahabatan dan cinta. Karena hanya dengan persahabatan dan cinta lah hidup manusia itu berwarna. Dan warna paling indah adalah warna perdamaian antar sesama makhluk semesta
Yg disampaikan mbak mela cuma sudut pandang orang kota.,
Coba kalo orang kabupaten di suatu kelurahan/desa yg kalo malem jum'at masih ada rutinan tahlilan,
karena sudah sibuk masing2 mba, jadi nya untuk kumpul2 bersosial agak capek.
"Forbidden Question, lover"
Ya pasti itu apalagi jika sudah berkeluarga ,,,dan yg terjadi dalam keluarga bisa jadi tak pernah kita bayangkan sebelumnya,,
Kak aku early 20-an kemarin aku baru bahas kepalsuan dalam pertemanan dengan salah satu temanku. Kalau menurut kakak sampai batas mana kepalsuan itu diperlukan untuk menjaga keharmonisan hubungan? Terima kasih kak timing nya sangat pas dengan apa yang aku gelisahkan😊
Sebenarnya kita ga sulit-sulit banget untuk mencari teman baru, ada medsos kita bisa bertemu dengan banyak orang yang terhubung, tapi ya sebatas di dunia maya apabila dalam keseharian masih tersita untuk kerja dan keluarga. Terkecuali bila kita masih belum nikah mungkin masih bisa ada waktu luang karena tidak ada pasangan dan anak.
Sebenarnya faktor utama ya frekuensi dari diri kita sendiri yang bisa menarik pribadi-pribadi yang sejenis, sefrekuensi, ini sudah hukum alam, saya rasa ini mungkin yang kurang diperhatikan oleh banyak orang. Terkadang seorang wanita meluaskan pertemanan tapi dia sering bertemu pribadi lawan jenis yang buruk dan kotor pikirannya, ternyata si wanita ini lebih mementingkan relasi hanya demi memajukan karir atau bisnisnya, demi klien yang amat benefit. Ketika saya sebagai seorang teman bilang kepadanya bila saya menghadapi masalah saudara saya kecelakaan, eh wanita ini tidak menghubungi saya lagi, ga peduli drastis, ga seperti semula, yang amat sangat perhatian, mungkin dia menyangka saya bakal minta pinjaman duit kepadanya. padahal saya sama sekali tidak ada niat itu, hanya berbagi kabar.
Aku kerja sebagai freelancer desain, di sisi lain aku tenang ga harus ditekan deadline atau bos. Tapi aku sering ngerasa sepi :(
Jangankan teman...hehehe
Slamat malam Mba Forbidden ,,
Salam sehat,,
Ttp smangat,,
Boleh berteman sma Mba Forbidden..,,
Yang pasti tulus itu cuma satu, s 3 k s. Kalo persahabatan apalagi cinta jarang sekali yg tulus.
Susah...apalagi kalau sudah berkeluarga,yang ada malah suka dimanfaatin.
Kenapa kak Kumaila nggak pakai outfit seperti video sebelumnya? Ehemm.....
Karena tiap harinya ganti baju. Pertanyaan macam apa inii
@@forbidden.questions😂😂😂
Tidak susah punya segelintir teman yang (sangat) tulus, kecuali maunya punya puluhan atau ratusan teman yang tulus, memang sangat susah.
Takkan mungkin kita bertahan
Hidup dalam kesendirian
Panas terik, hujan badai
Kita lalui bersama
Bisa aja. Banyak yg jomblo sampai mati.
gak juga, saya hidup sendirian sampe umur 60 baik2 aja tuh 😀, gak ada masalah
Lirik lagu sti Nurhaliza, seindah biasa.
@@ByantAnto
Saat hilang arah tujuan
Kau tahu ke mana berjalan
Meski terang, meski gelap
Kita lalui bersama
Kalo punya temen kaya Neng geulis buat aku keajaiban pisan ,,,,
Maaf mau nanya sama mba yg cantik ini, duluan mana agama sama tuhan?
Iya bener,,
Gw punya temen kerja udah gw anggap sahabat banget,,
Doi pindah ke perusahaan baru,,
Tp sekarang tanpa alasan jelas wa gw di blokir,,,
😢😢😢
Lu resek kali😅
Definisi teman itu apa,saya kok ga ngerti
Baru aja live Instagram udah upload aja😂😂
haha kamu nonton ya tadii?
Gila, gue punya banyak hal di kepala sesuai topik ini, tapi gak bisa diutarakan. T_T
Gimana bisa berteman kalau belum selesai dengan blunder pemikiran sendiri. 😂
Kena semua,
sekarang yg ada cuma tetangga,
eh tetangga pada main jud0l,
ya sudah berteman sama kucing saja, meow...
Aku suka bgt sesi Girls Talk ini! Sebagai anak sulung, aku merasa punya Kakak yang lagi ngasih aku nasehat. :3
@vinanr Yay thankss 😃😃😃❤️ hope you found these helpful
Ibarat gacha rate 0.0000001 🙃
Anda terlalu baik, saya curiga anda mau nyaleg 😅
Makin tua makin sulit
Bukan susah...sorry, menurut saya anda nya nggak jelas. sok-sok woke movement gitu. saya yakin gak cuma teman, hubungan sama sama ortu atau saudara atau inner relatives juga mungkin gak begitu baik juga..
Gak berlaku buat anak2 skena/punk