@@AliWahyudi dulu pengenalan budaya ada di mata pelajaran muatan lokal. Gk tau deh kl skrg. Disana ditanam nilai2 budaya lokal tiap2 daerah. Mulai dari lagu, bahasa, kerajinan dll. Itu lebih ngena masuk ke inti pendidikanny dr pd hrus pke kostum pkaian adat gt.
Untuk pak mentri!!tahukah bpk bahwa dikampung saya masih banyak siswa yg memakai seragam bekas kakak,saudara bahkan bekas tetangga.jadi jangan nambah beban kami selaku rakyat jelata.terima kasih
Betul itu, termasuk saya yg mengharapkan lungsuran dari kakak² kelasnya. Ini aja saya sudah beli sebagian seragam bekas buat anak saya masuk SMP nanti.
Alasannya untuk menumbuhkan Rasa cinta tanah air, kebangsaan kwkw ngakak faktanya masih banyak anak2 pejabat yg bersekolah ke luar negri seperti tidak percaya dengan negri sendiri
kalau masalah pakaian adat menjadi seragam wajib,itu sudah ada sejak 5th lalu, khususnya dibanyuwangi. tapi ..kalau untuk ganti seragam,mohon dipertimbangkan lagi,karena siswa yang sudah memiliki seragam dipaksa harus beli lagi. tentunya akan tambah membebani orang tua siswa.
Gak dukung 100% kebanyakan aturan Indonesia(pengen di puji mentri) ..yg di tingkatkan intelektual &fasilitas sekolah . Baju adat cukup dapat di peringati hari nasional juga cukup ! Kebanyakan peraturan menjadi Beban masyarakat!
Yg prioritaskan /yg di utamakan yg terlebih dahulu SDM murid gak usah muluk2 banyak dipeloksok penjuru TAnah air yg belum tersentuh pendidikan bahkan kurangnya tenaga pengajar .. baju adat cukup dg hari nasional ( gak usah cari cari aturan yg pada dasarnya ujung2nya ngakali uang Rakyat untuk jalan Korupsi) . Bukan (seUdzon yaa) tapi mencegah dari pada mengobati!
Di luar negeri saja bangga dan suka lihat seragam siswa-siswi di Indonesia, SD merah putih, SMP putih biru, SMA putih abu-abu. Dan pramuka+ baju olahraga. Wes gak usah neko-neko. Pakaian adat nambahin biaya orang tua saja.
Boleh boleh aja diubah asal... Semua seragam nya harus dibagikan secara gratis kepada seluruh siswa siswa di indonesia . Bukan soal gk cinta tanah air, bukan gk mendukung kebijakan pemerintah, tapi beban hidup masyarakat indonesia sudah cukup berat. " orangtua dapat memilih,tidak dipaksa " itu ambigu...karena bisa jadi ada tekanan dari sekolah utk keharusan memakai pakaian adat. Atau tekanan dr murid murid yang punya seragam baru kepada yg lebih miskin yang tdk mampu membeli.
Saya dari kampung sangat keberatan pada pihak sekolah, yang berjualan dengan ke untungan besar batik SMP harganya 110 ribu, sedangkan harga di market place cuma 45 ribu, harga baju olahraga 150 ribu,di kali 62 siswa sedangkan batik sekolah tiap tahun berubah ubah terus, sangat sangat keberatan sebagai orang tua siswa yg hanya kerja serabutan kadang ada pekerjaan kadang tidak ada
Rakyat sudah susah, ditambah lagi masalah seragam sekolah mau di rubah. Tak ada hubungan semakin banyak model seragam sekolah dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Menteri yang tidak mampu memikirkan jalan keluar dalam peningkatan kualitas pendidikan. Bukannya menyamakan kualitas sesuai standar internasional, lah yang muncul di otaknya malah seragam nya yang diubah. CERDAS BANGET. Pecat saja dia, ganti dengan yang lebih cerdas.
Krn Masy sll jd obyek..dn mentrinya cah wingi sore, ga faham dn tahu Budi pekerti, g faham sejarah perjuangan bangsa...yg jd wali murid skrng ini umurnya jauh diatsny Mentri....jd LBH bnyak mkn asam garam dlm berbangsa dn bernegara, Kita itu neg Pancasila, mau dibikin ngikuti neg komunis....
ketika jokowi memilih nadim sebagai mentri pendidikan, besar harapan saya, sistem pendidikan di Indonesia bisa berubah kearah yg lebih baik, namun sampai jabatan yg akan segera berakhir ternyata tidak ada sistem pendidikan yang lebih baik. anak2 tetap sekolah yang jamnya melebihi karyawan di perkantoran. kualitas guru2 yg belum kelihatan adanya peningkatan. banyak guru2 yg baru lulus pendidikan S1 langsung mengajar di tingkat yg atas seperti SMU. banyak guru2 yg latar belakang pendidikannya bukan pendidikan guru, banyak guru yg dari lulusan sarjana pada umumnya. dalam 1 tahun ajaran guru bisa gonta ganti uang sekolah yg semakin hari semakin mahal tapi tidak kelihatan kualitas yg meningkat, yg meningkat hanya bayaran ini itu yg seabrek! akhlak dan moral tidak ditentukan dengan berpakaian adat, sekalipun berpakaian adat setiap hari, tapi karakter dan moral tidak ditanamkan dengan baik berikut contoh2 moral, maka tidak akan ada gunanya pakaian adat.
Kami di bengkalis, riau. Tak masalah dengan peraturan seragam baru. Sebab kami dah dari dulu senin dan selasa baju putih sesuai tingkat pendidikan, rabu baju batik khusus sekolah masing2, kamis pramuka, jumat baju khas cekak musang/kebaya labuh (baju khas daerah)
Kenapa kementerian pendidikan tidak pernah fokus untuk memperbaiki sistem pendidikan Nasional terlebih dahulu, malah mengerjakan yang tidak berhubungan dengan kualitas pendidikan. Lagian kalau mau seragam jadi seperti diatas berarti sistem pendidikan kita hasil akhir ditujukan untuk negara, jadi harusnya sekolah bisa lebih terjangkau atau bahkan gratis
G usah diikutin peraturan kaya gini mh,gmn tho pak NaDiem...kwalitas pendidikan merosot yg diubah ko seragame.yg mudah jgn dipersulit kl.bisa yg sulit segera dipermudah
Bagi orang tua yg gk mampu sudah dong ? Jangan d gonta ganti masalah seragam . Kemarin2 ada baju batik , kita sebagai orang tua bingung kelimpungan usahain agar anak bisa sana dnf teman2 nya apalagi kalau harus afa baju adat segala iya kalau ada uang bisa langsung beli . Kadabg ada uang seragambya yg gk nemu
**Surat Terbuka Buat Menteri Pendidikan 2024** Kepada Yang Terhormat, Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Bapak Karim Cc. Bapak Presiden RI 2024 Dengan hormat, Di tengah upaya bangsa ini bangkit dari dampak pandemi Covid-19, setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah memiliki bobot yang sangat berarti bagi masa depan generasi muda. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami, segenap rakyat Indonesia, ingin menyampaikan aspirasi terkait kebijakan terbaru yang telah Bapak putuskan. Kami memahami bahwa perubahan seragam sekolah di seluruh Indonesia merupakan upaya untuk membawa inovasi dalam sistem pendidikan. Namun, kami ingin mengingatkan bahwa banyak dari kami masih berusaha keras untuk memulihkan ekonomi keluarga pasca-pandemi. Pengeluaran untuk seragam baru bukanlah prioritas utama kami saat ini. Kami percaya bahwa fokus utama yang harus diperhatikan adalah **kualitas pendidikan** itu sendiri. Kami mendambakan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan generasi yang **berpikir kritis**, **inovatif**, dan **adaptif** terhadap perubahan zaman. Kami mengharapkan pendidikan yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademis, tetapi juga **berakhlak mulia** dan **berjiwa kepemimpinan**. Contohlah negara-negara seperti Jerman, yang telah lama dikenal dengan sistem pendidikannya yang **berorientasi pada kualitas** dan **keahlian praktis**. Di sana, pendidikan tidak hanya diukur dari seragam yang dikenakan, tetapi lebih kepada **kompetensi** dan **karakter** siswa yang dibentuk. Oleh karena itu, kami memohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk turut mempertimbangkan aspirasi kami ini. Kami berharap agar kebijakan yang mencari sensasi tanpa substansi dapat dihentikan, dan agar Bapak Menteri Karim dapat mengalihkan fokusnya pada hal-hal yang lebih esensial: **kualitas pendidikan**. Kami yakin, dengan kebijakan yang tepat dan fokus pada peningkatan kualitas, pendidikan di Indonesia dapat melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan membawa Nusantara kita tercinta ini menjadi lebih maju dan sejahtera. Demikian surat ini kami sampaikan dengan harapan dapat diterima dengan baik. Terima kasih atas perhatian dan kerja keras Bapak Menteri selama ini. Semoga pendidikan di Indonesia terus bergerak maju dan menghasilkan generasi yang berkualitas. Hormat kami, *Alim TRIPLE A [Social Observer newcrown21@gmail.com]*
Biaya tambahan yg membebankan org tua siswa,,, yg utama bukan seragam nya ,, anggaran pendidikan nya yg di tambah,,,hilangkan program mkan gratis,,,cukup kami org tua yg memberikn makan ke ank"nya asal jgn tambahkan macam"
Nadiem makarin uangnya bnyk...mau ganti seragam sekolah 1 hari 10 x jg ga masalah...aneh2 sj. Mslh seragam di utak atik yg sdh resmi dr sekian puluh tahun. Masalah yg substansial sprti kualitas pembelajaran, kualitas guru2 dan kualitas alat2 penunjang proses kbm, pendidikan etika malah abai di perhatikan !!
g drrt, seragam diubah, & di + lg * kasihan yg blm lulus sklh * kasihan toko & koperasi sekolah yg msh ada sisa. * dg seragam yg sdh ada, ckp bebani pengeluaran ortu dg penghasilan menengah ke bwh, apalagi jk g dpt bantuan btk apa pun. walau g wjb, namanya anak didik, tetap menuntut ortu nya agr dirinya memakai seragam dg tmn2 nya.
Bpk benar ganti seragam. Sangat bagus. Bpk sangat baik hati utk kasih bisnis utk orang lain. Money money. Bpk , yg penting kwalitas. Disiplin. Budi pekerti. Motivasi. Kenapa sibuk dgn seragam. Arti seragam itu supaya tdk ada perbedaan kaya miskin. That's all. Kwalitas memble. Apa gunanya tampil keren. Useless. Ajarkan mental jujur sejak sd. Dgn sendirinya mental korup lenyap. Malu rasanya dgn keputusan sprti ini. Fondasi keropos penampilan keren. 😂😅😊
Bakal banyak yang kena dampaknya , parapelaku usaha seragam sekolah pasti akan rugi besar2an karna mereka sudah menyiapkan jauh2 hari stok buat tahun ajaran baru,, jika tiba2 seragam diganti bagaimana nasib mereka??
Ribet amaaata sih, yng HARUS NYA diutamakan Kualitas Pendidikan dan Meratanya Kualitas pendidikan ke seluruh Pedesaan di RI dan yang WAJIB adalah BIAYA PENDIDIKAN GRATIS, bukan ribuuuutin seragam sekolah yng sudah ada
Biarlah seragam siswa...seperti yg sekarang ini jangan LG menyusahkan rakyat....bagusnya yg perlu di perhatikan LG....etika murid murid itu lebih di jalan kan serta mutu pendidikan juga semua lini dr SD sampai SMA...klo baju yg di tambah brarti akan ada oknum yg memanfaatkannya untuk korup.
Jika ruangan semua ber AC tidak masalah. Ini sudah daerah pantai. Kelas tidak berAC.pakai baju adat. Yang ada anak2 bisa pingsan dikelas. Kan tiap daerah ada ciri baju batiknya sendiri sebagai seragam.
Bukan seragam yg diganti, tapi kualitas pendidikannya n fasilita pendidikan di daerah2 yg belum terjangkau yg harus dipenuhi, ada2 aja ide mentri yg g jelas ini😊😊
Gonta-ganti kurikulum tapi kwalitas ga pernah membaik, sekarang mau ganti pakaian lagi, kenapa ga berfikir untuk meningkatkan mutu pendidikan kita yang sudah jauh tertinggal
Tempat kami dah dari bertahun² lalu dgn variasi seragam sekolah ... 1. Seragam Formal sekolah 2. Baju batik 3. Baju Pramuka 4. Baju Daerah 5. Baju Olahraga & Sejak 5 tahun ini, sekolah² tempat kami telah menggratiskan seragam sekolah tsb diatas utk tingkat SD & SMP ..
Bagi siswa wanita, pakaian adat kl sdg menstruasi merepotkan.Apalagi bagi anak2 sd kls 1/2/3 &TK kl mau ke toilet(siswi) akan sgt mereptkan.Jg akan menambah beban ortu(biaya ber+)Sebaiknya mutu pendidikan yg lbh baik ditingkatkan, biaya diperingan.Bkn mlh kebykan seragam ini itu,yg dasi,kaos kaki, kaos dlm ,sabuk ,sepatu, sampai ke pita rambut sj warna diseragamkan,bk tulis jg
Tiap taun untuk beli seragam aja sampe jadi minimal 1 5 juta mo nambah neko2 lgi di kira gampang ngeluarin duit segitu setiap ada siswa baru,blm biaya ini itu bikin susah aja,mang belinya pake daun
Saya seorang guru dan saya juga pengusaha konveksi, sebagai seorang guru saya heran sama mas mentri ini, masalah seragam bukan masalah utama dari pendidikan kitah loh dan saya sebagai pengusaha konveksi apa ngk dipikirkan mas mentri? Mau di kemanain seragam yg kita produksi ini? Ayolah mas mentri pikirkan umkm kecil seperti kita
Bukan nya ini sudah berlaku contoh hari rabu pake pakaian pangsi,,batik aja tiap kabupaten berbeda" karena masing" pemda mempunyai batik nama batik nya masing" jadi tiap hari emang sudah berganti" gak seperti zaman dahulu perseragam 2 hari 🙏
Seragam sekolah bukan ajang pakaian! Pakaian sekolah cukup dalam kesederhanaan yg sudah disetarakan dan dipikir kan masak²! Lihat perubahan sekarang bahkan sekolah² mewah merubah sesukanya seragam siswa nya yg akhirnya berdampak kesenjangan sosial diantara siswa di seluruh indonesia yg kelihatan ada si kaya vs si miskin! Jadi cukup kembalikan ke dasar nya dari awal, hanya mutu kualitas pendidikannya yg tingkatkan karna sekarang mutu pendidikan & pendidik makin menurun dan terlalu banyak politik di pendidikan seperti pengadaan buku yg selalu di ganti² tiap tahun! Bijak lah sebagai pemimpin
Yang diganti bukan seragam nya, tapi yang di perbaiki kualitas pendidikan nya, dan harus nya sekolah gratis bukan makan gratis, dan wali murid tidak semua kaya jadi kalau seragam ditambah harus nya pemerintah yang ngasih seragam sekolah yang baru
Anak saya diterima sekolah disalah satu smk negeri dijatim, karena blum ada uang untuk membeli seragam sekolah anak saya memakai seragam bekas tetangga alumni sekalah tersebut, tpi hampir tiap hari anak saya selalu ditagih guru didepan kelas didepan teman2 sekolahnya, alhamdulilah anak saya masih mau sekolah walaupun secara tdak langsung dibully guru didepan kelas, dan yg terakhir pihak sekolah membuat kebijakan jika ada siswa yg belum beli seragam maka semua siswa satu kelas dengannya tidak akan dibagikan baju olahraga dan baju kejuruan, batas terakhir membayar uang seragam bulan september ini, karena belum bisa bayar dan takut dibully teman2 1 kelas anak saya bilang kesaya klu dia ingin libur sekolah dulu atau klu tidak dia mau berhenti sekolah dulu dan pindah sekolah dan daftar sekalah lain tahun depan, Apakah pendidikan hanya untuk anak orang yg mampu saja? Karena dari sd sampai sekarang kami tdak pernah mendapatkan bantuan pendidikan berupa apapun dari pemerintah bukannya saya hanya diam saja saya sudah sering mengajukan permohonan kepada pemerintah lewat kelurahan sampai melalui dinas sosial tpi hasilnya nihil. Apakah ada yg mengalami hal seperti saya dan apakah ada solusinya.
Jangan banyak acara yang bikin beban Bagi orang tua wali Jangan berpikir ekonomi kalangan kalian yang banyak uang Lihat dong rakyat yang dibawah Buat makan aja kadang bingung Sekang ada aja Bikin beban buat masyarakat kecil Kalo bagi kalian yang diatasi uang cuma buat beli baju ganti ada masalah Tapi bagi kami waruh beban bos
Wahai kemendikbud jangan menambah beban rakyat anda sebagai panutan yang harus bisa meminimalisir biaya pendidikan agar se imbang dengan penghasilan para orang tua yang pekerja serabutan, kuli, dsb. Jangan seenak jidatmu dong wahai kemendikbud. Tahun demi tahun saya rasa pendidikan di indonesia semakin terpuruk pendidikan bukan lagi hal yang utama melainka berwisata yang di utamakan sekolah macam apa sekarang ini. Jujur saja anak anak di daerahku kelas 3,4,5 SD masih belum bisa baca, mengenal huruf saja gak tau apalagi membaca #jeritanorangtuapedulianak😢
Kalo org tua bisa memilih kenapa harus ada seragam baru? Bukan seragam yg harus D ganti tp sistem pendidikan D Indonesia harus D rubah.. Kurtilas aja bikin emak2 pusing apalagi skrg adalagi kurikulum merdeka Mentrinya juga harus D ganti
Klu bisa jng Gonta ganti dong seragam nya jd gaak keluarin biaya byk dan gede....kshan yg kurang mampu.....baju adat utk daerah masing-masing kota ja kn.....sini udah da adat Jawa....
kalo buat cinta tabah air adain lagi aja p4, seragam malah bikin beban orang tua buat biaya.. coba cek otang yg kurang beruntung aja ngerasa berat buat seragam yg ada
dari 5 tahun yg lalu, dri sekolahan anak saya sudah dihimbau anak2nya memiliki minimal satu pkian adat (GAK PERLU YANG MAHAL BAHAN BAGUS). krn setiap acara sekolah dihimbau memakai pakaian adat, namun tidak memaksa, malahan ada yg pki muslim diperbolehkan. bagi saya c gak berat ya, mlhan senang mlihat mereka memakai pkaian adat... 🙏🙏🙏
Pakaian adat adalah pilihan, apakah sudah di kaji secara dalam dampak yang ditimbulkan? Tidakkah menimbulkan masalah baru (terutama bagi yang tidak mampu) anak tentunya ingin bisa seperti teman-temannya yang menggunakan pakaian adat lalu meminta pada orangtuanya, bagi yang tidak mampu tentu menjadi beban pikiran (tidak dituruti anak kecewa dan malu) dituruti menambah pengeluaran bagi orang tua
Dim nadim Kualitas pendidikan gak ada hubungannya dengan seragam woey, semoga kedepannya Indonesia bisa mendapatkan mentri pendidikan yg bisa berfikir cerdas
seharusnya bukan seragam yg diubah tp sistemny ky zonasi sktm itu karna gara2 sistem itu anak2 pintar yg jauh dr sklh tidak bisa masuk negri bagainm ini kemendikbud dan pemerintah
Gaji guru juga harus diperbaiki, kalo minta kualitas guru yang bagus ya sejahterakan mereka juga. Itu yang penting dan masih dilupakan pemerintah. Giliran pejabat tinggi naik gajinya berjuta juta, guru cuma ratusan ribu
Bedakan mau belajar dg mau karnaval, jgn terlalu banyak bergimik pak mentri, gmn anak2 mau belajar dg nyaman klo pakaiannya ribet,pakaian adat tiap daerah itu berbeda,ada yg simple ada yg ribet, klo ketemu yg simple beruntung,nah ketemu yg ribet gmn pak menteri, kau cuma memberi celah membuka peluang korupsi aja pak mentri, ckckck
Gak ngerti deh tujuan nya buat apa ya? Harusnya ya buat siswa bisa bebas biaya sekolah, ini kok malah nambah beban lagi. Masih banyak pak anak 2 yang sekolah nya gak sanggup bayar.
Pak mentri.....beban wali murid dah berat.... gak usah neko neko dululah......mana ada seragam batik....seragam almamater....seragam sekolah nasional( SD putih merah...SMP putih biru...SMA putih abu)....seragam pramuka.... batik sekolah.... batik daerah.....puyeng para wali murid (maaf yg kurang mampu).....murid SMA seragam nya dah 5 stel setiap hari beda....
Sbgai seorng ibu aq lbih suka pljran yg dulu wktu skolah .buku2 ada ipa ips ,penjaskes.pkn,ada pljran ttakrma dan sopan santun.dll nya .skrng anaku buku stu thn 2 x beli.& pljran nya sngat jauh skli .smpai gak ngrti klau lgi ada pr.
Gak usah di-ganti2 ..pak Mentri...udah bagus udah rapi...buang2 uang aja...gak ada kerjaan..mending kalau sikasih alias gratis...itu alhamdulillah...baju adat juga gak swtiap bulan dipakainya...
hrs nya justru g perlu seragam kotak2 di luar seragam OSIS, pramuka, & seragam OR, jika a/ di + ckp produk/ identitas daerah set4 ( batik/ adat lainnya)
Bgmn pendidikan kita bisa maju,bisa bersaing dgn negara lain kl menterinya saja hanya bisa membuat gadih hal - hal yg ecek - ecek seperti soal seragam sekolah,salam akal sehat !
Seharusnya seragam Sekolah enak dipakai tidak menggu siswa belajar. Contohnya kalau kepanasan dan pakai terlalu ribet kemungkinan mengganggu siswa belajar.
Pakaian adat sudah ada sejak tahun 1980an, namun berlaku berdasarkan aturan daerah masing-masing. Mengapa sekarang jadi ribut ya? paling yang meributkan adalah yang kurang kerjaan
Menteri yg betul betul ga kompeten,seragam itu TDK meningkatkan kwalitas pendidikan,Nadim Makarim apa ga pernah ke Singapura,kalau mau maju bisa di contoh sistem pendidikan di Singapura,banyak pejabat studi banding ke luar negeri,tapi tidak tahu cara merubah sistem pendidikan di negeri ini,untuk presiden selanjutnya harus bisa memilih menteri2 yg berkualitas,bukan karena titipan Partai klu mau ada perubahan di indonesia
Yang penting itu sistem manajemen pendidikan yg di perbaharui, sekolah negeri di tingkatkan lagi kualitasnya atau bisa di setarakan seperti sekolah internasional agar anak anaknya pintar. Satu lagi tiap daerah harusnya membangun sekolah ke agamaan yang gratis, conto h TPA tempat mengaji belajar sholat hafiz Quran . Agar anak bangsa di bekali pendidikan yg bagus agama yg bagus akhlak yg bagus. Itu yang harus di benahi. Baju untuk apa di rubah nambah beban orang tua aja.
Jika memang benar apa yang disampaikan oleh berita adalah fakta, berarti sungguh mengerikan rumor yang disebarkan oleh netizen di negeri ini, sungguh berubah jauh dari apa yang diumumkan oleh Kemendikbud, dan setelah penyampaian ini saja, di kolom komentar sepertinya masih banyak yang belum mengerti apa yang disampaikan di berita, apakah kita seminim itu dalam berliterasi?
@@vancyber19 Gk mampu buat mempertahankan adat?😂 Padahal Nadiem Makarim sudah bilang "Orang tua dapat memilih, tidak dipaksa ya"😂. Komentar lu minim literasi banget @vancyber19 nicknamenya aja cyber, berkaitan pengetahuan teknologi. malah dia yang gk paham isi presentasi dari berita ini.😅
seragam pakaian adat bagus sih.. cuma yg berduit buat bermake up gak masalah. tp klo siswa yg gak berduit boncos buat make baju adat yg ribet2.... perbaiki pendidikan moral krn udah jauh banget sama adat ketimuran bocah2 sekarang
Masih bnyk siswa yang gak mampu pingin melanjutkan sekolah, perlu di benahi, sistem pendidikan di Indonesia dana KIP/BOS sellau ada yang korupsi,gak tepat sasaran, siswa-siswi yg blm bayar uang bangunan, SPP di intimidasi tidak di perkenankan ikut ujian, ijazah di tahan sekolah, drpd ganti seragam lbh baik ganti menteri
Sistem pendidikannya yang harus d perbaiki bukan segala macam seragam atau apalah itu pak Mentri harus tau selain soal seragam masih h banyak lagi biaya yg harus d keluarkan orang tua untuk tetap bersekolah pak jangan buat orang tua murid menjerit soal biaya pak
Saya setuju dg catatan tidak membebankan biaya Kpada orang tua murid,, saya melihat ini slah 1 upaya untuk mnenalkan kembali jati diri bangsa melalui budaya n adat,, smua nya dmlai dr hal yg kecil dlu, lebih baik mlangkah meski pun slangkahbdr pada td brbuat apa2 SMA skali untuk menumbuhkan cinta tanah air n budaya sndri,, tanpa kita sadari sekarang gnerasi muda sudah berkiblat KPD ngara asing mulai dr pnampilan,gua hdup dan makanan,, original Indonesia mulai tergerus,,
Yang diperbaiki itu sistem kualitas pendidikan kita, bukan pakaian, gak ada hubungannya antara seragam dengan kecerdasan otak😂
cair lagi dana🤣, bangsa kita tidak boleh dikasih terlalu pintar biar bisa dikibuli oleh pemerintah🤣
Setuju 100%
Setuju
@@AliWahyudi dulu pengenalan budaya ada di mata pelajaran muatan lokal. Gk tau deh kl skrg. Disana ditanam nilai2 budaya lokal tiap2 daerah. Mulai dari lagu, bahasa, kerajinan dll. Itu lebih ngena masuk ke inti pendidikanny dr pd hrus pke kostum pkaian adat gt.
itu aturan rambut hapus juga aja ya? kan ga ada hubungannya sama prestasi
Yang harus di ubah sistem pendidikan dan Akhlak didik. Sudah jauh dari tujuan utama pendidikan bangsa ini
akhlak nomor 10
yang penting kurikulum bisa hasilkan cuan
Tul..pelajaran agama mau dihapus
jangan salah memahami bos..untuk sistem pendidikan udah cukup bagus palagi terkkait akhlak didik..
Setuju
Iya bro ahlaq anak sekarang makin ancur, sering bahkan banyak anak mengumpat di jadikan kebiasaan
Untuk pak mentri!!tahukah bpk bahwa dikampung saya masih banyak siswa yg memakai seragam bekas kakak,saudara bahkan bekas tetangga.jadi jangan nambah beban kami selaku rakyat jelata.terima kasih
Betul itu, termasuk saya yg mengharapkan lungsuran dari kakak² kelasnya. Ini aja saya sudah beli sebagian seragam bekas buat anak saya masuk SMP nanti.
Betullll
Unt stiap amth ajaran baru saja..srgm beli ini itu..tdk ckp dana 1jt
Betul anak saya masih pakaian bekas tetangga klo ganti apa g mikir pak kami orang miskin
Kadang anak2 pemulung dapat baju bekas mulung.
Alasannya untuk menumbuhkan Rasa cinta tanah air, kebangsaan kwkw ngakak faktanya masih banyak anak2 pejabat yg bersekolah ke luar negri seperti tidak percaya dengan negri sendiri
Seragam tidak perlu di ganti,yg mendesak untuk di ganti adalah menteri pendidikannya,,,
Sangat setuju sekali..
Setujuh
kalau masalah pakaian adat menjadi seragam wajib,itu sudah ada sejak 5th lalu, khususnya dibanyuwangi.
tapi ..kalau untuk ganti seragam,mohon dipertimbangkan lagi,karena siswa yang sudah memiliki seragam dipaksa harus beli lagi.
tentunya akan tambah membebani orang tua siswa.
Betul kaya gak ada kerjaan ajh selain ngurusin seragam
Lagian gak ada yang diganti, ini bahkan disederhanakan
Daripada ganti seragam,lebih baik ganti menteri nya aja
Tul
Ganti Rezim lebih baik lagi
Cooocokk ta iye'...
Saya setujuu..!!
Setuju mkn gk jelas arahny mendingan pendidikan untuk mendidik moral bukan untk mendidik jd mafis
Gak dukung 100% kebanyakan aturan Indonesia(pengen di puji mentri)
..yg di tingkatkan intelektual &fasilitas sekolah . Baju adat cukup dapat di peringati hari nasional juga cukup !
Kebanyakan peraturan menjadi Beban masyarakat!
Ini bagus..ada sisi positif budaya dilestarikan..
Soal kekurangan di pendidikan perlu juga di perbaiki..jadi di cerna dulu.
Yg prioritaskan /yg di utamakan yg terlebih dahulu SDM murid gak usah muluk2 banyak dipeloksok penjuru TAnah air yg belum tersentuh pendidikan bahkan kurangnya tenaga pengajar .. baju adat cukup dg hari nasional ( gak usah cari cari aturan yg pada dasarnya ujung2nya ngakali uang Rakyat untuk jalan Korupsi) . Bukan (seUdzon yaa) tapi mencegah dari pada mengobati!
Di luar negeri saja bangga dan suka lihat seragam siswa-siswi di Indonesia, SD merah putih, SMP putih biru, SMA putih abu-abu. Dan pramuka+ baju olahraga. Wes gak usah neko-neko. Pakaian adat nambahin biaya orang tua saja.
Biar ada gosip baru & perhatian rakyat teralihkan mikirin beli seragam. Padahal masalah negara lebih parah butuh pemikiran & solusi.
Betul ada rahasia bessr
Tolong di dengarkan sampai akhir, " tidak di wajibkan untuk membeli seragam baru"
yg harus diganti menteri pendidikannya...
setuju
Jgn dganti tp tenggelamkan saja cah wingi sore neko2..g tahu dn peduli sejarah perjlnn bangsa ini.
Mentri koplak kok dipilih
Boleh boleh aja diubah asal...
Semua seragam nya harus dibagikan secara gratis kepada seluruh siswa siswa di indonesia .
Bukan soal gk cinta tanah air, bukan gk mendukung kebijakan pemerintah, tapi beban hidup masyarakat indonesia sudah cukup berat.
" orangtua dapat memilih,tidak dipaksa " itu ambigu...karena bisa jadi ada tekanan dari sekolah utk keharusan memakai pakaian adat. Atau tekanan dr murid murid yang punya seragam baru kepada yg lebih miskin yang tdk mampu membeli.
Saya dari kampung sangat keberatan pada pihak sekolah, yang berjualan dengan ke untungan besar batik SMP harganya 110 ribu, sedangkan harga di market place cuma 45 ribu, harga baju olahraga 150 ribu,di kali 62 siswa sedangkan batik sekolah tiap tahun berubah ubah terus, sangat sangat keberatan sebagai orang tua siswa yg hanya kerja serabutan kadang ada pekerjaan kadang tidak ada
@keberatanseragamsiswa
#keberatanseragamsiswa
Rakyat sudah susah, ditambah lagi masalah seragam sekolah mau di rubah. Tak ada hubungan semakin banyak model seragam sekolah dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Anak2 kami gak butuh seragam baru
Yg anak kami butuhkan menteri pendidikan yang baru yg berani berinovasi untuk kemajuan pendidikan bangsa
Menteri yang tidak mampu memikirkan jalan keluar dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Bukannya menyamakan kualitas sesuai standar internasional, lah yang muncul di otaknya malah seragam nya yang diubah.
CERDAS BANGET. Pecat saja dia, ganti dengan yang lebih cerdas.
Yang bikin saya merasa aneh justru komen masyarakat yang ternyata lebih pintar dari sang menteri (hanya pendapatku ya entah yang lain)
Betul banget😂👍
Krn Masy sll jd obyek..dn mentrinya cah wingi sore, ga faham dn tahu Budi pekerti, g faham sejarah perjuangan bangsa...yg jd wali murid skrng ini umurnya jauh diatsny Mentri....jd LBH bnyak mkn asam garam dlm berbangsa dn bernegara, Kita itu neg Pancasila, mau dibikin ngikuti neg komunis....
ketika jokowi memilih nadim sebagai mentri pendidikan, besar harapan saya, sistem pendidikan di Indonesia bisa berubah kearah yg lebih baik, namun sampai jabatan yg akan segera berakhir ternyata tidak ada sistem pendidikan yang lebih baik.
anak2 tetap sekolah yang jamnya melebihi karyawan di perkantoran.
kualitas guru2 yg belum kelihatan adanya peningkatan. banyak guru2 yg baru lulus pendidikan S1 langsung mengajar di tingkat yg atas seperti SMU.
banyak guru2 yg latar belakang pendidikannya bukan pendidikan guru, banyak guru yg dari lulusan sarjana pada umumnya.
dalam 1 tahun ajaran guru bisa gonta ganti uang sekolah yg semakin hari semakin mahal tapi tidak kelihatan kualitas yg meningkat, yg meningkat hanya bayaran ini itu yg seabrek!
akhlak dan moral tidak ditentukan dengan berpakaian adat, sekalipun berpakaian adat setiap hari, tapi karakter dan moral tidak ditanamkan dengan baik berikut contoh2 moral, maka tidak akan ada gunanya pakaian adat.
Malah makin bikin ruwet para guru.
Kami di bengkalis, riau. Tak masalah dengan peraturan seragam baru.
Sebab kami dah dari dulu senin dan selasa baju putih sesuai tingkat pendidikan, rabu baju batik khusus sekolah masing2, kamis pramuka, jumat baju khas cekak musang/kebaya labuh (baju khas daerah)
Kenapa kementerian pendidikan tidak pernah fokus untuk memperbaiki sistem pendidikan Nasional terlebih dahulu, malah mengerjakan yang tidak berhubungan dengan kualitas pendidikan. Lagian kalau mau seragam jadi seperti diatas berarti sistem pendidikan kita hasil akhir ditujukan untuk negara, jadi harusnya sekolah bisa lebih terjangkau atau bahkan gratis
G usah diikutin peraturan kaya gini mh,gmn tho pak NaDiem...kwalitas pendidikan merosot yg diubah ko seragame.yg mudah jgn dipersulit kl.bisa yg sulit segera dipermudah
Baju adat malah lebih mahal. Krn kl sering dipakai cpt kusam. Dan Malah akan menonjolkan sikaya dan simiskin.
Lebih baik ditingkatkan pendidikan agama dan moral pak dari pada seragam miris liat pergsulan anak sekarang
Pendidikan agama di sekolah isinya cumak formalitas ritual2 ibadah. Moralnya sedikit.
Bagi orang tua yg gk mampu sudah dong ? Jangan d gonta ganti masalah seragam . Kemarin2 ada baju batik , kita sebagai orang tua bingung kelimpungan usahain agar anak bisa sana dnf teman2 nya apalagi kalau harus afa baju adat segala iya kalau ada uang bisa langsung beli . Kadabg ada uang seragambya yg gk nemu
Entah apa yg dy lakukan ini nadim makarim.yg perlu d perhatikan itu kesejahteraan guru honorer dan kualitas pendidikan dan sarana prasarana sekolah.
**Surat Terbuka Buat Menteri Pendidikan 2024**
Kepada Yang Terhormat,
Menteri Pendidikan Republik Indonesia,
Bapak Karim
Cc. Bapak Presiden RI 2024
Dengan hormat,
Di tengah upaya bangsa ini bangkit dari dampak pandemi Covid-19, setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah memiliki bobot yang sangat berarti bagi masa depan generasi muda. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami, segenap rakyat Indonesia, ingin menyampaikan aspirasi terkait kebijakan terbaru yang telah Bapak putuskan.
Kami memahami bahwa perubahan seragam sekolah di seluruh Indonesia merupakan upaya untuk membawa inovasi dalam sistem pendidikan. Namun, kami ingin mengingatkan bahwa banyak dari kami masih berusaha keras untuk memulihkan ekonomi keluarga pasca-pandemi. Pengeluaran untuk seragam baru bukanlah prioritas utama kami saat ini.
Kami percaya bahwa fokus utama yang harus diperhatikan adalah **kualitas pendidikan** itu sendiri. Kami mendambakan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan generasi yang **berpikir kritis**, **inovatif**, dan **adaptif** terhadap perubahan zaman. Kami mengharapkan pendidikan yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademis, tetapi juga **berakhlak mulia** dan **berjiwa kepemimpinan**.
Contohlah negara-negara seperti Jerman, yang telah lama dikenal dengan sistem pendidikannya yang **berorientasi pada kualitas** dan **keahlian praktis**. Di sana, pendidikan tidak hanya diukur dari seragam yang dikenakan, tetapi lebih kepada **kompetensi** dan **karakter** siswa yang dibentuk.
Oleh karena itu, kami memohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk turut mempertimbangkan aspirasi kami ini. Kami berharap agar kebijakan yang mencari sensasi tanpa substansi dapat dihentikan, dan agar Bapak Menteri Karim dapat mengalihkan fokusnya pada hal-hal yang lebih esensial: **kualitas pendidikan**.
Kami yakin, dengan kebijakan yang tepat dan fokus pada peningkatan kualitas, pendidikan di Indonesia dapat melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan membawa Nusantara kita tercinta ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
Demikian surat ini kami sampaikan dengan harapan dapat diterima dengan baik. Terima kasih atas perhatian dan kerja keras Bapak Menteri selama ini. Semoga pendidikan di Indonesia terus bergerak maju dan menghasilkan generasi yang berkualitas.
Hormat kami,
*Alim TRIPLE A [Social Observer newcrown21@gmail.com]*
Biaya tambahan yg membebankan org tua siswa,,,
yg utama bukan seragam nya ,,
anggaran pendidikan nya yg di tambah,,,hilangkan program mkan gratis,,,cukup kami org tua yg memberikn makan ke ank"nya
asal jgn tambahkan macam"
Nadiem makarin uangnya bnyk...mau ganti seragam sekolah 1 hari 10 x jg ga masalah...aneh2 sj. Mslh seragam di utak atik yg sdh resmi dr sekian puluh tahun. Masalah yg substansial sprti kualitas pembelajaran, kualitas guru2 dan kualitas alat2 penunjang proses kbm, pendidikan etika malah abai di perhatikan !!
g drrt, seragam diubah, & di + lg
* kasihan yg blm lulus sklh
* kasihan toko & koperasi sekolah yg msh ada sisa.
* dg seragam yg sdh ada, ckp bebani pengeluaran ortu dg penghasilan menengah ke bwh, apalagi jk g dpt bantuan btk apa pun.
walau g wjb, namanya anak didik, tetap menuntut ortu nya agr dirinya memakai seragam dg tmn2 nya.
Bpk benar ganti seragam. Sangat bagus. Bpk sangat baik hati utk kasih bisnis utk orang lain. Money money. Bpk , yg penting kwalitas. Disiplin. Budi pekerti. Motivasi. Kenapa sibuk dgn seragam. Arti seragam itu supaya tdk ada perbedaan kaya miskin. That's all.
Kwalitas memble. Apa gunanya tampil keren. Useless. Ajarkan mental jujur sejak sd. Dgn sendirinya mental korup lenyap. Malu rasanya dgn keputusan sprti ini. Fondasi keropos penampilan keren. 😂😅😊
Bakal banyak yang kena dampaknya , parapelaku usaha seragam sekolah pasti akan rugi besar2an karna mereka sudah menyiapkan jauh2 hari stok buat tahun ajaran baru,, jika tiba2 seragam diganti bagaimana nasib mereka??
Ribet amaaata sih, yng HARUS NYA diutamakan Kualitas Pendidikan dan Meratanya Kualitas pendidikan ke seluruh Pedesaan di RI dan yang WAJIB adalah BIAYA PENDIDIKAN GRATIS, bukan ribuuuutin seragam sekolah yng sudah ada
Sebenarnya gonta ganti pakaian seragam sekolah tidak perlu krn membrratkan ortu siswa dan merugikan pedagang pakaian .
Biarlah seragam siswa...seperti yg sekarang ini jangan LG menyusahkan rakyat....bagusnya yg perlu di perhatikan LG....etika murid murid itu lebih di jalan kan serta mutu pendidikan juga semua lini dr SD sampai SMA...klo baju yg di tambah brarti akan ada oknum yg memanfaatkannya untuk korup.
Jika ruangan semua ber AC tidak masalah. Ini sudah daerah pantai. Kelas tidak berAC.pakai baju adat. Yang ada anak2 bisa pingsan dikelas.
Kan tiap daerah ada ciri baju batiknya sendiri sebagai seragam.
Bukan seragam yg diganti, tapi kualitas pendidikannya n fasilita pendidikan di daerah2 yg belum terjangkau yg harus dipenuhi, ada2 aja ide mentri yg g jelas ini😊😊
Gonta-ganti kurikulum tapi kwalitas ga pernah membaik, sekarang mau ganti pakaian lagi, kenapa ga berfikir untuk meningkatkan mutu pendidikan kita yang sudah jauh tertinggal
Tempat kami dah dari bertahun² lalu dgn variasi seragam sekolah ...
1. Seragam Formal sekolah
2. Baju batik
3. Baju Pramuka
4. Baju Daerah
5. Baju Olahraga
& Sejak 5 tahun ini, sekolah² tempat kami telah menggratiskan seragam sekolah tsb diatas utk tingkat SD & SMP ..
Prestasi si Nadiem itu seragam diganti ganti subtansinya bukan seragam yg di ubah sistem pendidikan kita yg kualitasnya yg musti di ubah
Bagi siswa wanita, pakaian adat kl sdg menstruasi merepotkan.Apalagi bagi anak2 sd kls 1/2/3 &TK kl mau ke toilet(siswi) akan sgt mereptkan.Jg akan menambah beban ortu(biaya ber+)Sebaiknya mutu pendidikan yg lbh baik ditingkatkan, biaya diperingan.Bkn mlh kebykan seragam ini itu,yg dasi,kaos kaki, kaos dlm ,sabuk ,sepatu, sampai ke pita rambut sj warna diseragamkan,bk tulis jg
itulah kenapa kementerian pendidikan wajib dipisah dengan kebudayaan.
Tiap taun untuk beli seragam aja sampe jadi minimal 1 5 juta mo nambah neko2 lgi di kira gampang ngeluarin duit segitu setiap ada siswa baru,blm biaya ini itu bikin susah aja,mang belinya pake daun
Saya seorang guru dan saya juga pengusaha konveksi, sebagai seorang guru saya heran sama mas mentri ini, masalah seragam bukan masalah utama dari pendidikan kitah loh dan saya sebagai pengusaha konveksi apa ngk dipikirkan mas mentri? Mau di kemanain seragam yg kita produksi ini? Ayolah mas mentri pikirkan umkm kecil seperti kita
Daripada ganti seragam lebih baik ganti menteri aja biar nggak bebani biaya pendidikan
Hooh😊
Tenggelamkan saja mntrinya...
Bukan nya ini sudah berlaku contoh hari rabu pake pakaian pangsi,,batik aja tiap kabupaten berbeda" karena masing" pemda mempunyai batik nama batik nya masing" jadi tiap hari emang sudah berganti" gak seperti zaman dahulu perseragam 2 hari 🙏
Di bali sdh menerapkan.senin selasa baju seragam. Rabu baju batik. Kamis baju adat. Jumat baju pramuka. Sdh berjalan 5thunan.
Ketika seorang pengusaha asal Amerika yang hidupnya di Singapura jadi menteri pendidikan Indonesia. Ya. Beginilah
Seragam sekolah bukan ajang pakaian!
Pakaian sekolah cukup dalam kesederhanaan yg sudah disetarakan dan dipikir kan masak²!
Lihat perubahan sekarang bahkan sekolah² mewah merubah sesukanya seragam siswa nya yg akhirnya berdampak kesenjangan sosial diantara siswa di seluruh indonesia yg kelihatan ada si kaya vs si miskin!
Jadi cukup kembalikan ke dasar nya dari awal, hanya mutu kualitas pendidikannya yg tingkatkan karna sekarang mutu pendidikan & pendidik makin menurun dan terlalu banyak politik di pendidikan seperti pengadaan buku yg selalu di ganti² tiap tahun! Bijak lah sebagai pemimpin
Yang diganti bukan seragam nya, tapi yang di perbaiki kualitas pendidikan nya, dan harus nya sekolah gratis bukan makan gratis, dan wali murid tidak semua kaya jadi kalau seragam ditambah harus nya pemerintah yang ngasih seragam sekolah yang baru
Anak saya diterima sekolah disalah satu smk negeri dijatim, karena blum ada uang untuk membeli seragam sekolah anak saya memakai seragam bekas tetangga alumni sekalah tersebut, tpi hampir tiap hari anak saya selalu ditagih guru didepan kelas didepan teman2 sekolahnya, alhamdulilah anak saya masih mau sekolah walaupun secara tdak langsung dibully guru didepan kelas, dan yg terakhir pihak sekolah membuat kebijakan jika ada siswa yg belum beli seragam maka semua siswa satu kelas dengannya tidak akan dibagikan baju olahraga dan baju kejuruan, batas terakhir membayar uang seragam bulan september ini, karena belum bisa bayar dan takut dibully teman2 1 kelas anak saya bilang kesaya klu dia ingin libur sekolah dulu atau klu tidak dia mau berhenti sekolah dulu dan pindah sekolah dan daftar sekalah lain tahun depan,
Apakah pendidikan hanya untuk anak orang yg mampu saja? Karena dari sd sampai sekarang kami tdak pernah mendapatkan bantuan pendidikan berupa apapun dari pemerintah bukannya saya hanya diam saja saya sudah sering mengajukan permohonan kepada pemerintah lewat kelurahan sampai melalui dinas sosial tpi hasilnya nihil. Apakah ada yg mengalami hal seperti saya dan apakah ada solusinya.
Jangan banyak acara yang bikin beban
Bagi orang tua wali
Jangan berpikir ekonomi kalangan kalian yang banyak uang
Lihat dong rakyat yang dibawah
Buat makan aja kadang bingung
Sekang ada aja
Bikin beban buat masyarakat kecil
Kalo bagi kalian yang diatasi uang cuma buat beli baju ganti ada masalah
Tapi bagi kami waruh beban bos
Wahai kemendikbud jangan menambah beban rakyat anda sebagai panutan yang harus bisa meminimalisir biaya pendidikan agar se imbang dengan penghasilan para orang tua yang pekerja serabutan, kuli, dsb.
Jangan seenak jidatmu dong wahai kemendikbud.
Tahun demi tahun saya rasa pendidikan di indonesia semakin terpuruk pendidikan bukan lagi hal yang utama melainka berwisata yang di utamakan sekolah macam apa sekarang ini.
Jujur saja anak anak di daerahku kelas 3,4,5 SD masih belum bisa baca, mengenal huruf saja gak tau apalagi membaca
#jeritanorangtuapedulianak😢
Kalo org tua bisa memilih kenapa harus ada seragam baru?
Bukan seragam yg harus D ganti tp sistem pendidikan D Indonesia harus D rubah.. Kurtilas aja bikin emak2 pusing apalagi skrg adalagi kurikulum merdeka
Mentrinya juga harus D ganti
AYO PARA ORANGTUA, KITA BOIKOT KEBIJAKAN MENDIKBUD TERKAIT SERAGAM SEKOLAH DG MENYURUH ANAK KITA BOLOS SEKOLAH SERENTAK ..!!! ✊️🇲🇨
Klu bisa jng Gonta ganti dong seragam nya jd gaak keluarin biaya byk dan gede....kshan yg kurang mampu.....baju adat utk daerah masing-masing kota ja kn.....sini udah da adat Jawa....
Fokus di pendidikan jangan membebankan orang dan anak anak
kalo buat cinta tabah air adain lagi aja p4, seragam malah bikin beban orang tua buat biaya.. coba cek otang yg kurang beruntung aja ngerasa berat buat seragam yg ada
Perkemahan /kemping dihilangin,,ada baiknya,,
Kalo bisa mendik bantu hilangin juga wisuda di tingkat TK biar gk jdi beban bgi ibu2 yg kurang mampu🙏
dari 5 tahun yg lalu, dri sekolahan anak saya sudah dihimbau anak2nya memiliki minimal satu pkian adat (GAK PERLU YANG MAHAL BAHAN BAGUS). krn setiap acara sekolah dihimbau memakai pakaian adat, namun tidak memaksa, malahan ada yg pki muslim diperbolehkan. bagi saya c gak berat ya, mlhan senang mlihat mereka memakai pkaian adat... 🙏🙏🙏
Pakaian adat adalah pilihan, apakah sudah di kaji secara dalam dampak yang ditimbulkan?
Tidakkah menimbulkan masalah baru (terutama bagi yang tidak mampu) anak tentunya ingin bisa seperti teman-temannya yang menggunakan pakaian adat lalu meminta pada orangtuanya, bagi yang tidak mampu tentu menjadi beban pikiran (tidak dituruti anak kecewa dan malu) dituruti menambah pengeluaran bagi orang tua
BISNIS cari PROYEK manfaatkan sisa jabatan yg ada !!! Biasa itu lagu lama
ya ini mah cuman akal akalan nyari cuan,, yg di perbaiki itu kualitas belajar dan mengajar bukan seragam, seragam itu gk merubah apapun
Dim nadim Kualitas pendidikan gak ada hubungannya dengan seragam woey, semoga kedepannya Indonesia bisa mendapatkan mentri pendidikan yg bisa berfikir cerdas
seharusnya bukan seragam yg diubah tp sistemny ky zonasi sktm itu karna gara2 sistem itu anak2 pintar yg jauh dr sklh tidak bisa masuk negri bagainm ini kemendikbud dan pemerintah
Saran buat pak menteri. Gak terlalu urgent ngurusi seragam. Yg hrs diperhatikan dan urgent,itu gaji guru2 honor. Perhatikan kesejahteraan pendidik,sarana belajar/gedung,dll.
Setuju guru honor yang harus diperhatikan,masa gaji 300 rb perbulan,,,akhirnya sdra saya juga pilih jadi kuli yang gajinya 80 perhari
Tampangnya the big head sama dg bosnya, jd ya sll neko2...lahiriahnya kliatannya baik tp sbnrny jahatnya luar biasa, dn pasti suka ngibulin.
Gaji guru juga harus diperbaiki, kalo minta kualitas guru yang bagus ya sejahterakan mereka juga. Itu yang penting dan masih dilupakan pemerintah. Giliran pejabat tinggi naik gajinya berjuta juta, guru cuma ratusan ribu
Bedakan mau belajar dg mau karnaval, jgn terlalu banyak bergimik pak mentri, gmn anak2 mau belajar dg nyaman klo pakaiannya ribet,pakaian adat tiap daerah itu berbeda,ada yg simple ada yg ribet, klo ketemu yg simple beruntung,nah ketemu yg ribet gmn pak menteri, kau cuma memberi celah membuka peluang korupsi aja pak mentri, ckckck
Yg penting mh kwalitas pendidikan, bkn seragamnya...
Gak ngerti deh tujuan nya buat apa ya? Harusnya ya buat siswa bisa bebas biaya sekolah, ini kok malah nambah beban lagi. Masih banyak pak anak 2 yang sekolah nya gak sanggup bayar.
Terlalu byk aturan.. Seharusnya mutu pendidikan yg harus ditingkatkan bukan perbanyak aturan pkain ini itu...
Memberatkan rakyat aja
Pak mentri.....beban wali murid dah berat.... gak usah neko neko dululah......mana ada seragam batik....seragam almamater....seragam sekolah nasional( SD putih merah...SMP putih biru...SMA putih abu)....seragam pramuka.... batik sekolah.... batik daerah.....puyeng para wali murid (maaf yg kurang mampu).....murid SMA seragam nya dah 5 stel setiap hari beda....
Pak ekonomi lg sulit,dibebankan biaya utk ganti / tambah untuk beliin seragam baru
Sbgai seorng ibu aq lbih suka pljran yg dulu wktu skolah .buku2 ada ipa ips ,penjaskes.pkn,ada pljran ttakrma dan sopan santun.dll nya .skrng anaku buku stu thn 2 x beli.& pljran nya sngat jauh skli .smpai gak ngrti klau lgi ada pr.
Gak usah di-ganti2 ..pak Mentri...udah bagus udah rapi...buang2 uang aja...gak ada kerjaan..mending kalau sikasih alias gratis...itu alhamdulillah...baju adat juga gak swtiap bulan dipakainya...
hrs nya justru g perlu seragam kotak2
di luar seragam OSIS, pramuka, & seragam OR, jika a/ di + ckp produk/ identitas daerah set4 ( batik/ adat lainnya)
Setuju aja klo emang ada salah 1 seragam pakaian adat
Tapiiiiii......pemerintah yg menanggung alias gratis........ !!!!
Bgmn pendidikan kita bisa maju,bisa bersaing dgn negara lain kl menterinya saja hanya bisa membuat gadih hal - hal yg ecek - ecek seperti soal seragam sekolah,salam akal sehat !
Seharusnya seragam Sekolah enak dipakai tidak menggu siswa belajar. Contohnya kalau kepanasan dan pakai terlalu ribet kemungkinan mengganggu siswa belajar.
Pakaian adat sudah ada sejak tahun 1980an, namun berlaku berdasarkan aturan daerah masing-masing. Mengapa sekarang jadi ribut ya? paling yang meributkan adalah yang kurang kerjaan
gmn para pedagang yg sdh menstock seragam pasti mereka akan menderita kerugian
Kl bagi orang tua yg tidak mampu ini sangat mmberatkan
Lebih baik pak Nadim yang di ganti.
Menteri yg betul betul ga kompeten,seragam itu TDK meningkatkan kwalitas pendidikan,Nadim Makarim apa ga pernah ke Singapura,kalau mau maju bisa di contoh sistem pendidikan di Singapura,banyak pejabat studi banding ke luar negeri,tapi tidak tahu cara merubah sistem pendidikan di negeri ini,untuk presiden selanjutnya harus bisa memilih menteri2 yg berkualitas,bukan karena titipan Partai klu mau ada perubahan di indonesia
Yang penting itu sistem manajemen pendidikan yg di perbaharui, sekolah negeri di tingkatkan lagi kualitasnya atau bisa di setarakan seperti sekolah internasional agar anak anaknya pintar. Satu lagi tiap daerah harusnya membangun sekolah ke agamaan yang gratis, conto h TPA tempat mengaji belajar sholat hafiz Quran . Agar anak bangsa di bekali pendidikan yg bagus agama yg bagus akhlak yg bagus. Itu yang harus di benahi. Baju untuk apa di rubah nambah beban orang tua aja.
harusnya sistem pendidikan yang diubah bukan seragam sekolah.
Jika memang benar apa yang disampaikan oleh berita adalah fakta, berarti sungguh mengerikan rumor yang disebarkan oleh netizen di negeri ini, sungguh berubah jauh dari apa yang diumumkan oleh Kemendikbud, dan setelah penyampaian ini saja, di kolom komentar sepertinya masih banyak yang belum mengerti apa yang disampaikan di berita, apakah kita seminim itu dalam berliterasi?
Lalu siswa hars beli pakaian adat bagaimana yg kurang mampu gratis apa hars beli sendiri😂
@@vancyber19 Gk mampu buat mempertahankan adat?😂 Padahal Nadiem Makarim sudah bilang "Orang tua dapat memilih, tidak dipaksa ya"😂. Komentar lu minim literasi banget @vancyber19 nicknamenya aja cyber, berkaitan pengetahuan teknologi. malah dia yang gk paham isi presentasi dari berita ini.😅
@@m.jaenal2899 mana no lo sini gua kasih faham.. Lo liat TH-cam gua siapa.. Mau gua apus akun lu sama akun semua nya 🤣🤣
Seragam mahal, belum genap setaun dipakai, udah mau disuruh beli seragam baru lagi😢😢😢
Kalau di riau sudah lama pakai seragam pakaian adat yaitu setiap hari jumat pakai baju melayu
Disekolah anakku sudah pakai baju adat dari 3 th yg lalu tiap hari kamis pahing dan hari2 tertentu sampai sekarang masih berlaku
Bali ya?
@@natalee61 , Yogyakarta
Jangan terlalu banyak peraturan yg memberat wali murid
Yg ujung"nya hanya jadi ladang bisnis 😊😊😊😊
Komen kayak gini yg harus di utamakan
Ladang bisnis
seragam pakaian adat bagus sih.. cuma yg berduit buat bermake up gak masalah. tp klo siswa yg gak berduit boncos buat make baju adat yg ribet2.... perbaiki pendidikan moral krn udah jauh banget sama adat ketimuran bocah2 sekarang
Dari pada ngurus seragam urus saja mutu pendidikan dan etika moral biar jadi pemimpin tahu etika,,,
Klo ganti seragam kasian yang udh pada beli seragam yg dlu..
Ada juga pedagang yang udh nyetok seragam' sayang lho itu 😢
Pemerataan pendidikan itu yang dioptimalkan. Belum pernah terjun ke pedalan atau ujung pulau batas pak mentri jadi wajarrrr
Masalah pakaian adat bisa diterapkan di hari tertentu. Misalnya Hari kartini, hut Ri,dan hari pendidikan.
Masih bnyk siswa yang gak mampu pingin melanjutkan sekolah, perlu di benahi, sistem pendidikan di Indonesia dana KIP/BOS sellau ada yang korupsi,gak tepat sasaran, siswa-siswi yg blm bayar uang bangunan, SPP di intimidasi tidak di perkenankan ikut ujian, ijazah di tahan sekolah, drpd ganti seragam lbh baik ganti menteri
Gagasan yg merusak tatanan turun temurun .ngapain juga ganti2 seragam yg sudah dr dulu . Orang kok stres
Sistem pendidikannya yang harus d perbaiki bukan segala macam seragam atau apalah itu pak Mentri harus tau selain soal seragam masih h banyak lagi biaya yg harus d keluarkan orang tua untuk tetap bersekolah pak jangan buat orang tua murid menjerit soal biaya pak
Saya setuju dg catatan tidak membebankan biaya Kpada orang tua murid,, saya melihat ini slah 1 upaya untuk mnenalkan kembali jati diri bangsa melalui budaya n adat,, smua nya dmlai dr hal yg kecil dlu, lebih baik mlangkah meski pun slangkahbdr pada td brbuat apa2 SMA skali untuk menumbuhkan cinta tanah air n budaya sndri,, tanpa kita sadari sekarang gnerasi muda sudah berkiblat KPD ngara asing mulai dr pnampilan,gua hdup dan makanan,, original Indonesia mulai tergerus,,